Dokumen tersebut membahas tentang sifat kemagnetan pada dimensi yang terreduksi pada nanopartikel, nanowire, dan thin film. Pada nanopartikel, bentuk dan ragam domain magnet bergantung pada ukuran diameter dan tebal partikel, dengan domain yang lebih teratur pada partikel berskala lebih kecil. Pada bentuk cincin, terbentuk domain magnet berbentuk "onion" atau "vortex" yang dipengaruhi oleh medan magnet luar. Nanowire menunjukkan s
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Kemagnetan zat padat
1. 1. Sifat kemagnetan pada dimensi yang terreduksi – Nanoparticles
a) Magnetic Domains of Nanoparticles
Domain magnet pada magnetic nano partikel akan terlihat pada permukannya. Sebagai contoh pada
material soft magnetic susunan domain yang teratur dapat terjadi hanya disebabkan bentuknya. Kondisi
ini dapat terjadi jika terdapat beberapa kondisi agar tidak terdapat penyimpangan/kebocoran medan
antara lain: material tersebut seragam, terorientasi pada ujung dan permukaan nanopartikel, besarnya
vector manetisasi konstan.
Pada bab ini akan dibahas mengenai domain wall dimana terdapat vector kontinyu. Domain wall
perupakan citra dari arah magnetisasi pada suatu material. MFM dapat digunakan untuk mengetahui
bentuk domain wall pada material. Pada karakterisasi ini arah magnetisasi biasanya terlihat dapri pola
gelap terang. Pada bentuk persegi vector tersebut tidak memenuhi kondisi diatas. Bentuk domain wall
tercipta oleh bentuk dari eleman magnetic seperti gambar dibawah ini. Gambar b menunjukkan landau
state (pemodelan domain wall)
Ada beberapa tahap untuk mengkonstruksi domain wall seperti:
Putuskan lingkar vektor magnetisasi pada gambar a pada diagonalnya
Setiap vektor yang menunjuk satu sama lain diposisiokan saling tegak lurus
Jika sentuhan ujung vektor terdapat beberapa pojokan, maka titik pisat menggambarkan batas
domain wall
Analogi dari kasus tersebut dapat diaplikasikan pada bentuk-bentuk lain seperti persegi panjang, ellips,
maupun lingkaran. Jika terdapat libih dari satu circle/putaran vector magnetisasi maka bentuk domain
wall dapat menyesuaikan.
Penjelasan berikutnya adalah mengenai easy dan hard axis. Resultan dimana domain wall mengarah
disebut easy axis. Sementara itu arah hard axis berada tegak lurus dari arah tersebut. Investigasi VSM
dapat mengetahui sumbu ini. Jika suatu material diberi medan pada suatu arah sebagai contoh pada
sumbu x. Kemudian diberi tritmen yang sama pada arah tegak lurus terhadap arah tersebut (y,z). Arah
dimana bahan membutuhkan energy minimal agar termagnetisasi mengindikasikan arah easy axis dari
bahan tersebut, sebaliknya untuk Hard axis. Easy axis biasanya mengarah padaarah panjang suatu
bahan. Pada domain wall ukuran partikel sangat berpengaruh. Semakin kecil ukuran parikel maka
bentuk dan ragam domain wall menjadi semakin teratur dan sedikit. Jika ukuran semakin dikurangi
maka lahirlah single domain, dimana dalam satu partikel terdapat satu domain.
2. b) Size Dependence of Magnetic Domain Formation
pengaruh ukuran pada domain magnetik difokuskan pada diameter, tebal dan arah pemberian medan
secara in-plane. Seperti dijelaskan pada paparan domain magnet diatas saat diameter partikel
meningkat, maka ragam dari domain bertambah. Fenomena ini mengakibatkan bentuk hysteresis loop
menjadi asimetric. Pada saat partikel berdiameter besar dikenai medan luar doamain magnet yang tegak
lurus dengan medan tidak serta merta menyearahkan dengan medan luar. Di sisi lain domainyang
searah akan mendorong domain yang tidak searah sehingga memerlukan waktu dalam transisi arah
domainnya. Pengaruh berikutnya berasal dari tebal partikel. Saat tebal partkel bertamabah akan
berakibat membesarnya ukuran domain sehingga akan muncul giant domain. Pada kasus ini domain
dapat berbelok serta merta(tanpa saling menekan domain lain), namun karena ukuran domain besar
maka akan mengakibatkan timbulnya koersifitas.
c) Ring Structures
Pada magnet berbentuk cincin didapatkan dua bentuk domain
magnet yaitu bentuk kiri “onion” dan kanan “vortex”. Kedua kedaan
ini terjad akibat adanya medan dari luar. Domain berbenetuk vortex
dapat dibagi menjadi bagian atas dan bawah. Bagian atas domain
mengarah ke kiri sedangkan domain bagian bawah mengarah ke
kanan. Kehadiran medan luar (misalkan kearah kanan) memaksa arah domain bagian atas yang awalnya
mengarah ke kiri menjadi mengarah ke kanan sehingga mengubah dari keadaan vortex ke keadaan
onion. Saat arah medan dibalik ke kiri maka bentuk keadaan kembali menjadi vortex, dst.
d) Magnetic Vortices
e) Single Domain Particles
f) Superparamagnetism of Nanoparticles
g) Magnetism of Free Nanoparticles
h) Nanoparticles in Contact with Surfaces
i) Wet Chemically Prepared Nanoparticles
2. Sifat kemagnetan pada dimensi yang terreduksi – Nanoscaled Wires
a) Wires Exhibiting a Widthin the Sub-Micrometer Regime
b) Wires Consisting of Single Atoms
3. 3. Sifat kemagnetan pada dimensi yang terreduksi – Single Thin film
a) Single Thin Film on a Substrate
b) Influence of a (Non-Magnetic) Capping Layer
c) Influence of a Magnetic Capping Layer
d) Comparison Between an Ideal and Real Interface
e) Exchange Bias