SlideShare a Scribd company logo
Uji Kuat Geser
Langsung
Yuliadi Bejo
Apa itu Uji Kuat Geser
Langsung???
● Kuat geser batuan merupakan perlawanan internal batuan
terhadap tegangan yang bekerja sepanjang bidang geser
dalam batuan tersebut, yang dipengaruhi oleh karakteristik
intrinsik dan faktor eksternal
● Untuk mengetahui kuat geser batuan pada tegangan normal
tertentu.
● Minimal 3 contoh.
● Masing-masing contoh dikenakan gaya normal tertentu yang
diaplikasikan tegak lurus terhadap permukaan bidang
diskontinu
● Garis Coulomb's shear strength,
● kuat geser (shear strength),
● sudut geser dalam (f),
● kohesi (C).
2
Faktor – faktor yang
mempengaruhi kuat
geser batuan :
• Faktor intrinsik : kohesi dan sudut geser
dalam
• Faktor ekstrinsik : tegangan normal,
keberadaan dan tekanan air, mineralogi dan
ukuran butiran, kekasaran permukaan geser,
banyaknya bidang diskontinu, keberadaan
material pengisi pada rekahan, laju pembebanan
geser, tingkat kerusakan dan ukuran contoh.
3
Faktor – faktor yang
mempengaruhi kuat
geser batuan :
• Laju perpindahan geser konstan akan mengindikasikan gaya geser
yang bekerja pada batuan tersebut. t yang dibutuhkan batuan
tersebut untuk mulai membentuk rekahan bidang geser dan
berpindah akan bertambah sesuai pertambahan FN.
• Pada Uji Geser langsung, t & s N adalah representatif dari FS & FN
dibagi luas kontak.
• Saat Uji Geser: t meningkat secara linear terhadap perpindahan,
akan tetapi berangsur-angsur menjadi tidak linear hingga pada
saat tercapai nilai maksimumnya. Nilai t maksimum = nilai tP & nilai
perpindahan pada saat kondisi ini disebut perpindahan geser
puncak.
• Setelah tP tercapai, t akan turun dan berangsur-angsur mencapai
nilai konstan & disebut tR.
• Jika tP & tR diperoleh dari tingkat tN yang berbeda dengan jenis
batuan yang sama, secara ideal akan diperoleh kurva hubungan
linear antara kuat geser terhadap masing-masing tingkat tegangan
normal.
• Permukaan bidang diskontinu alami pada batuan tidak selalu
halus, bahkan hampir 100% kasar. Semakin kasar permukaan
batuan meningkatkan kekuatan geser pada batuan.
4
Alat Uji Geser
Langsung & Creep
5
Prinsip Kerja
dan model
grafis peak
dan residual
6
Contoh Pengujian
pada Batu Pasir
7
Bevelled Dies
Shear Test
8
Faktor
Eksternal Kuat
Geser Batuan
Tegangan normal
● Massa batuan pada umumnya mempunyai rekahan yang
ditimbulkan oleh pembebanan sejak awal pembetukan batuan
tersebut. Tegangan terkonsentrasi pada rekahan tesebut,
sehingga kehadiran rekahan sangat mempengaruhi perilaku
massa batuan. Dengan adanya faktor kekasaran bidang
rekahan, maka kondisi tegangan normal konstan akan tidak
realistik tercapai pada kondisi alami.
● Selain itu, peristiwa geologi seperti gempa bumi memungkinkan
terjadi perubahan beban normal terhadap massa batuan dan
berpotensi membentuk bidang geser baru pada massa batuan.
● Kuat geser, dalam hal ini kuat geser puncak, akan meningkat
seiring peningkatan tegangan normal. Hal ini mengindikasikan
bahwa bidang lemah pada kedalaman yang lebih dalam
cenderung akan semakin kuat. Uji kuat geser harus dilakukan
pada kondisi tingkat tegangan normal yang tidak melebihi batas
elastisitasnya. Hal ini dilakukan untuk memperoleh deformasi
yang disebabkan tegangan geser dan bukan oleh tegangan
normal.
9
Data Uji Geser-1
10
Data Uji Geser-1
11
Faktor Eksternal Kuat
Geser Batuan
Bidang geser dan material pengisi pada bidang geser
● Kuat geser akan berkurang secara signifikan ketika
sebagian atau seluruh permukaan tidak sepenuhnya
kontak, melainkan ditutupi oleh material pengisi yang
relatif lunak seperti lempung
● Keruntuhan geser batuan dengan bidang diskontinu yang
terisi material lunak mengalami dua tahap. Pertama
tegangan dan perpindahan geser hanya dipengaruhi oleh
kekuatan material pengisi. Kedua, setelah terjadi
perpindahan, permukaan batuan mengalami kontak
kemudian kekuatan dari bidang diskontinu ditentukan oleh
kekasaran dan kekuatan bidang geser itu sendiri
12
Faktor Eksternal Kuat
Geser Batuan
Pengaruh kehadiran air dan tekanan air
● Kehadiran air pada massa batuan menyebabkan
permukaan bidang diskontinu akan tertekan
sebagian sehingga tegangan normal menjadi
berkurang.
● Kecepatan geser pada permukaan yang basah lebih
lambat dibandingkan dengan permukaan yang
kering.
13
Kriteria Kuat
Geser Batuan
14
Kriteria Kuat
Geser Batuan
Kriteria Dilatansi
● Pada pengujian kuat geser langsung, selain perpindahan lateral,
terjadi juga perilaku dilatansi.
● §Dilatansi merupakan perpindahan vertikal (searah tegangan
normal) selama uji kuat geser. Model gigi gergaji merupakan
ilustrasi yang baik untuk menjelaskan perilaku ini.
● Pada kondisi ini tidak akan ada perpindahan selama resultan
gaya berada pada batas sudut geser gerigi.
● Akan tetapi jika resultan gaya di luar batas tersebut, akan terjadi
pergerakan pada arah i. Rekahan akan terbuka dan dilatansi
terjadi pada bidang geser tersebut.
● Tegangan normal σn akan bereaksi melawan dilatansi ini. Apabila
penggeseran dilanjutkan, gerigi akan kelebihan beban dan akan
tergeserkan secara langsung. Pergeseran akan terus berlanjut
sejajar terhadap bidang geser umum tanpa ada dilatansi
15
Kriteria Kuat
Geser Batuan
16

More Related Content

What's hot

paper underground mining
paper underground miningpaper underground mining
paper underground mining
heny novi
 
Alat Bor Eksplorasi
Alat Bor EksplorasiAlat Bor Eksplorasi
Alat Bor Eksplorasi
permukaan bumi
 
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI  AIR  TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI  AIR  TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...
YOHANIS SAHABAT
 
Metode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambangMetode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambang
Noveriady
 
GeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan LerengGeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan LerengAyu Kuleh Putri
 
Room and pillar_dan_longwall_batubara
Room and pillar_dan_longwall_batubaraRoom and pillar_dan_longwall_batubara
Room and pillar_dan_longwall_batubara
Syahwil Ackbar
 
Metode sampling pada jenis – jenis endapan
Metode sampling pada jenis – jenis endapanMetode sampling pada jenis – jenis endapan
Metode sampling pada jenis – jenis endapan
kusyanto Anto
 
Teknik Eksplorasi Tambang
Teknik Eksplorasi TambangTeknik Eksplorasi Tambang
Teknik Eksplorasi Tambang
nyongker29
 
DESKRIPSI INTI BOR DAN PEMETAAN PERMUKAAN
DESKRIPSI INTI BOR DAN PEMETAAN PERMUKAANDESKRIPSI INTI BOR DAN PEMETAAN PERMUKAAN
DESKRIPSI INTI BOR DAN PEMETAAN PERMUKAAN
yuliadiyuliadi2
 
Teknik eksplorasi
Teknik eksplorasiTeknik eksplorasi
Teknik eksplorasi
oilandgas24
 
Sistem penambangan
Sistem penambanganSistem penambangan
Sistem penambangan
Ipung Noor
 
Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1
Sylvester Saragih
 
Primer, booster dan alat pemicu peledakan. OBEL MINE'13 UNIPA
Primer, booster dan alat pemicu peledakan. OBEL MINE'13 UNIPAPrimer, booster dan alat pemicu peledakan. OBEL MINE'13 UNIPA
Primer, booster dan alat pemicu peledakan. OBEL MINE'13 UNIPA
UNIVERSITY OF PAPUA
 
Bab II Pemboran Peledakan
Bab II Pemboran PeledakanBab II Pemboran Peledakan
Bab II Pemboran Peledakan
Muhammad Nafis
 
Endapan epithermal agus sabar
Endapan epithermal agus sabarEndapan epithermal agus sabar
Endapan epithermal agus sabar
agus sabar sabdono
 
Mekanika batuan
Mekanika batuanMekanika batuan
Mekanika batuan
Jupiter Samosir
 
ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS
ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS
ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS
National Cheng Kung University
 
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbukaTugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbukaSylvester Saragih
 
Penyaliran Tambang
Penyaliran TambangPenyaliran Tambang
Penyaliran Tambang
heny novi
 

What's hot (20)

paper underground mining
paper underground miningpaper underground mining
paper underground mining
 
Alat Bor Eksplorasi
Alat Bor EksplorasiAlat Bor Eksplorasi
Alat Bor Eksplorasi
 
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI  AIR  TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI  AIR  TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...
 
Metode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambangMetode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambang
 
GeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan LerengGeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan Lereng
 
Room and pillar_dan_longwall_batubara
Room and pillar_dan_longwall_batubaraRoom and pillar_dan_longwall_batubara
Room and pillar_dan_longwall_batubara
 
Metode sampling pada jenis – jenis endapan
Metode sampling pada jenis – jenis endapanMetode sampling pada jenis – jenis endapan
Metode sampling pada jenis – jenis endapan
 
Teknik Eksplorasi Tambang
Teknik Eksplorasi TambangTeknik Eksplorasi Tambang
Teknik Eksplorasi Tambang
 
DESKRIPSI INTI BOR DAN PEMETAAN PERMUKAAN
DESKRIPSI INTI BOR DAN PEMETAAN PERMUKAANDESKRIPSI INTI BOR DAN PEMETAAN PERMUKAAN
DESKRIPSI INTI BOR DAN PEMETAAN PERMUKAAN
 
Teknik eksplorasi
Teknik eksplorasiTeknik eksplorasi
Teknik eksplorasi
 
Sistem penambangan
Sistem penambanganSistem penambangan
Sistem penambangan
 
Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1
 
Primer, booster dan alat pemicu peledakan. OBEL MINE'13 UNIPA
Primer, booster dan alat pemicu peledakan. OBEL MINE'13 UNIPAPrimer, booster dan alat pemicu peledakan. OBEL MINE'13 UNIPA
Primer, booster dan alat pemicu peledakan. OBEL MINE'13 UNIPA
 
Bab II Pemboran Peledakan
Bab II Pemboran PeledakanBab II Pemboran Peledakan
Bab II Pemboran Peledakan
 
Endapan epithermal agus sabar
Endapan epithermal agus sabarEndapan epithermal agus sabar
Endapan epithermal agus sabar
 
Mekanika batuan
Mekanika batuanMekanika batuan
Mekanika batuan
 
ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS
ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS
ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS
 
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbukaTugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka
 
Penyaliran Tambang
Penyaliran TambangPenyaliran Tambang
Penyaliran Tambang
 
Eksplorasi Emas
Eksplorasi EmasEksplorasi Emas
Eksplorasi Emas
 

Similar to Uji kuat geser langsung

Slide uji geser langsung tanah pasir
Slide uji geser langsung tanah pasirSlide uji geser langsung tanah pasir
Slide uji geser langsung tanah pasir
Della Andandaningrum
 
Paper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekan
Paper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekanPaper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekan
Paper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekanheny novi
 
Analisis Stabilitas Lereng Pada Tambang Batubara.pdf
Analisis Stabilitas Lereng Pada Tambang Batubara.pdfAnalisis Stabilitas Lereng Pada Tambang Batubara.pdf
Analisis Stabilitas Lereng Pada Tambang Batubara.pdf
FadhlalHarris
 
12 kemantapan-lereng1
12 kemantapan-lereng112 kemantapan-lereng1
12 kemantapan-lereng1
La Ode Dzakir
 
12 kemantapan-lereng1
12 kemantapan-lereng112 kemantapan-lereng1
12 kemantapan-lereng1
hamrinilhami
 
Mekanika Batuan
Mekanika BatuanMekanika Batuan
Mekanika Batuan
Geologyrocknrolla Lani
 
Uji triaksial
Uji triaksialUji triaksial
Uji triaksial
yuliadiyuliadi2
 
Awal triaxial
Awal triaxialAwal triaxial
Awal triaxial
Devi Diansyah
 
Bab iii mekanika batuan
Bab iii mekanika batuanBab iii mekanika batuan
Bab iii mekanika batuanEdwin Harsiga
 
Point load
Point loadPoint load
4 daniel longsor
4 daniel longsor4 daniel longsor
4 daniel longsor
Imaz Bili Kali
 
1.geoteknik tambang 1
1.geoteknik tambang 11.geoteknik tambang 1
1.geoteknik tambang 1
Sylvester Saragih
 
uJI MEKANIKA BATUAN TRAINING SOLUSI TAMBANG INDONESIA
uJI MEKANIKA BATUAN TRAINING SOLUSI TAMBANG INDONESIAuJI MEKANIKA BATUAN TRAINING SOLUSI TAMBANG INDONESIA
uJI MEKANIKA BATUAN TRAINING SOLUSI TAMBANG INDONESIA
ichsanalfan1
 
Stabilitas lereng
Stabilitas lerengStabilitas lereng
Stabilitas lereng
Nafisa Nafisa
 
MEKANIKA TANAH II KEMANTAPAN LERENG.pptx
MEKANIKA TANAH II KEMANTAPAN LERENG.pptxMEKANIKA TANAH II KEMANTAPAN LERENG.pptx
MEKANIKA TANAH II KEMANTAPAN LERENG.pptx
HendraAdityaDarma1
 
Geotek tension shearing
Geotek tension shearingGeotek tension shearing
Geotek tension shearing
mentariizhura
 
131226 id-analisis-kestabilan-lereng-dengan-metode
131226 id-analisis-kestabilan-lereng-dengan-metode131226 id-analisis-kestabilan-lereng-dengan-metode
131226 id-analisis-kestabilan-lereng-dengan-metode
ArPanjiPutra
 
Metode felenius
Metode feleniusMetode felenius
Metode felenius
andini rambe
 
Danu mirza rezky (212190012) bidang diskontinu pada massa batuan
Danu mirza rezky (212190012)  bidang diskontinu pada massa batuanDanu mirza rezky (212190012)  bidang diskontinu pada massa batuan
Danu mirza rezky (212190012) bidang diskontinu pada massa batuan
DANUREZKY
 
101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)
101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)
101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)
Faizin Mahfudz
 

Similar to Uji kuat geser langsung (20)

Slide uji geser langsung tanah pasir
Slide uji geser langsung tanah pasirSlide uji geser langsung tanah pasir
Slide uji geser langsung tanah pasir
 
Paper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekan
Paper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekanPaper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekan
Paper kemampugaruan batuan terhadap uji kuat tekan
 
Analisis Stabilitas Lereng Pada Tambang Batubara.pdf
Analisis Stabilitas Lereng Pada Tambang Batubara.pdfAnalisis Stabilitas Lereng Pada Tambang Batubara.pdf
Analisis Stabilitas Lereng Pada Tambang Batubara.pdf
 
12 kemantapan-lereng1
12 kemantapan-lereng112 kemantapan-lereng1
12 kemantapan-lereng1
 
12 kemantapan-lereng1
12 kemantapan-lereng112 kemantapan-lereng1
12 kemantapan-lereng1
 
Mekanika Batuan
Mekanika BatuanMekanika Batuan
Mekanika Batuan
 
Uji triaksial
Uji triaksialUji triaksial
Uji triaksial
 
Awal triaxial
Awal triaxialAwal triaxial
Awal triaxial
 
Bab iii mekanika batuan
Bab iii mekanika batuanBab iii mekanika batuan
Bab iii mekanika batuan
 
Point load
Point loadPoint load
Point load
 
4 daniel longsor
4 daniel longsor4 daniel longsor
4 daniel longsor
 
1.geoteknik tambang 1
1.geoteknik tambang 11.geoteknik tambang 1
1.geoteknik tambang 1
 
uJI MEKANIKA BATUAN TRAINING SOLUSI TAMBANG INDONESIA
uJI MEKANIKA BATUAN TRAINING SOLUSI TAMBANG INDONESIAuJI MEKANIKA BATUAN TRAINING SOLUSI TAMBANG INDONESIA
uJI MEKANIKA BATUAN TRAINING SOLUSI TAMBANG INDONESIA
 
Stabilitas lereng
Stabilitas lerengStabilitas lereng
Stabilitas lereng
 
MEKANIKA TANAH II KEMANTAPAN LERENG.pptx
MEKANIKA TANAH II KEMANTAPAN LERENG.pptxMEKANIKA TANAH II KEMANTAPAN LERENG.pptx
MEKANIKA TANAH II KEMANTAPAN LERENG.pptx
 
Geotek tension shearing
Geotek tension shearingGeotek tension shearing
Geotek tension shearing
 
131226 id-analisis-kestabilan-lereng-dengan-metode
131226 id-analisis-kestabilan-lereng-dengan-metode131226 id-analisis-kestabilan-lereng-dengan-metode
131226 id-analisis-kestabilan-lereng-dengan-metode
 
Metode felenius
Metode feleniusMetode felenius
Metode felenius
 
Danu mirza rezky (212190012) bidang diskontinu pada massa batuan
Danu mirza rezky (212190012)  bidang diskontinu pada massa batuanDanu mirza rezky (212190012)  bidang diskontinu pada massa batuan
Danu mirza rezky (212190012) bidang diskontinu pada massa batuan
 
101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)
101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)
101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)
 

More from yuliadiyuliadi2

Geomechanics classification RMR system
Geomechanics classification RMR systemGeomechanics classification RMR system
Geomechanics classification RMR system
yuliadiyuliadi2
 
Tegangan induced
Tegangan inducedTegangan induced
Tegangan induced
yuliadiyuliadi2
 
Pemodelan dan analisis kemantapan lereng
Pemodelan dan analisis kemantapan lerengPemodelan dan analisis kemantapan lereng
Pemodelan dan analisis kemantapan lereng
yuliadiyuliadi2
 
Slide Modul Pengolahan Data Geoteknik
Slide Modul Pengolahan Data GeoteknikSlide Modul Pengolahan Data Geoteknik
Slide Modul Pengolahan Data Geoteknik
yuliadiyuliadi2
 
Modul Pengolahan Data Geoteknik
Modul Pengolahan Data GeoteknikModul Pengolahan Data Geoteknik
Modul Pengolahan Data Geoteknik
yuliadiyuliadi2
 
Modul deskripsi inti bor dan pemetaan permukaan
Modul deskripsi inti bor dan pemetaan permukaanModul deskripsi inti bor dan pemetaan permukaan
Modul deskripsi inti bor dan pemetaan permukaan
yuliadiyuliadi2
 
Praktikum Kuat geser batuan
Praktikum Kuat geser batuanPraktikum Kuat geser batuan
Praktikum Kuat geser batuan
yuliadiyuliadi2
 

More from yuliadiyuliadi2 (7)

Geomechanics classification RMR system
Geomechanics classification RMR systemGeomechanics classification RMR system
Geomechanics classification RMR system
 
Tegangan induced
Tegangan inducedTegangan induced
Tegangan induced
 
Pemodelan dan analisis kemantapan lereng
Pemodelan dan analisis kemantapan lerengPemodelan dan analisis kemantapan lereng
Pemodelan dan analisis kemantapan lereng
 
Slide Modul Pengolahan Data Geoteknik
Slide Modul Pengolahan Data GeoteknikSlide Modul Pengolahan Data Geoteknik
Slide Modul Pengolahan Data Geoteknik
 
Modul Pengolahan Data Geoteknik
Modul Pengolahan Data GeoteknikModul Pengolahan Data Geoteknik
Modul Pengolahan Data Geoteknik
 
Modul deskripsi inti bor dan pemetaan permukaan
Modul deskripsi inti bor dan pemetaan permukaanModul deskripsi inti bor dan pemetaan permukaan
Modul deskripsi inti bor dan pemetaan permukaan
 
Praktikum Kuat geser batuan
Praktikum Kuat geser batuanPraktikum Kuat geser batuan
Praktikum Kuat geser batuan
 

Recently uploaded

DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
benediktusmaksy
 
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptxBAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
ssuser5e48eb
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
narayafiryal8
 
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdfPROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
afifsalim12
 
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptxPaparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
RifkiAbrar2
 
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
RobiahIqlima
 
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
ymikhael4
 
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu indukSistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
ssuser0b6eb8
 

Recently uploaded (8)

DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
 
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptxBAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
 
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdfPROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
 
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptxPaparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
 
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
 
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
 
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu indukSistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
 

Uji kuat geser langsung

  • 2. Apa itu Uji Kuat Geser Langsung??? ● Kuat geser batuan merupakan perlawanan internal batuan terhadap tegangan yang bekerja sepanjang bidang geser dalam batuan tersebut, yang dipengaruhi oleh karakteristik intrinsik dan faktor eksternal ● Untuk mengetahui kuat geser batuan pada tegangan normal tertentu. ● Minimal 3 contoh. ● Masing-masing contoh dikenakan gaya normal tertentu yang diaplikasikan tegak lurus terhadap permukaan bidang diskontinu ● Garis Coulomb's shear strength, ● kuat geser (shear strength), ● sudut geser dalam (f), ● kohesi (C). 2
  • 3. Faktor – faktor yang mempengaruhi kuat geser batuan : • Faktor intrinsik : kohesi dan sudut geser dalam • Faktor ekstrinsik : tegangan normal, keberadaan dan tekanan air, mineralogi dan ukuran butiran, kekasaran permukaan geser, banyaknya bidang diskontinu, keberadaan material pengisi pada rekahan, laju pembebanan geser, tingkat kerusakan dan ukuran contoh. 3
  • 4. Faktor – faktor yang mempengaruhi kuat geser batuan : • Laju perpindahan geser konstan akan mengindikasikan gaya geser yang bekerja pada batuan tersebut. t yang dibutuhkan batuan tersebut untuk mulai membentuk rekahan bidang geser dan berpindah akan bertambah sesuai pertambahan FN. • Pada Uji Geser langsung, t & s N adalah representatif dari FS & FN dibagi luas kontak. • Saat Uji Geser: t meningkat secara linear terhadap perpindahan, akan tetapi berangsur-angsur menjadi tidak linear hingga pada saat tercapai nilai maksimumnya. Nilai t maksimum = nilai tP & nilai perpindahan pada saat kondisi ini disebut perpindahan geser puncak. • Setelah tP tercapai, t akan turun dan berangsur-angsur mencapai nilai konstan & disebut tR. • Jika tP & tR diperoleh dari tingkat tN yang berbeda dengan jenis batuan yang sama, secara ideal akan diperoleh kurva hubungan linear antara kuat geser terhadap masing-masing tingkat tegangan normal. • Permukaan bidang diskontinu alami pada batuan tidak selalu halus, bahkan hampir 100% kasar. Semakin kasar permukaan batuan meningkatkan kekuatan geser pada batuan. 4
  • 6. Prinsip Kerja dan model grafis peak dan residual 6
  • 9. Faktor Eksternal Kuat Geser Batuan Tegangan normal ● Massa batuan pada umumnya mempunyai rekahan yang ditimbulkan oleh pembebanan sejak awal pembetukan batuan tersebut. Tegangan terkonsentrasi pada rekahan tesebut, sehingga kehadiran rekahan sangat mempengaruhi perilaku massa batuan. Dengan adanya faktor kekasaran bidang rekahan, maka kondisi tegangan normal konstan akan tidak realistik tercapai pada kondisi alami. ● Selain itu, peristiwa geologi seperti gempa bumi memungkinkan terjadi perubahan beban normal terhadap massa batuan dan berpotensi membentuk bidang geser baru pada massa batuan. ● Kuat geser, dalam hal ini kuat geser puncak, akan meningkat seiring peningkatan tegangan normal. Hal ini mengindikasikan bahwa bidang lemah pada kedalaman yang lebih dalam cenderung akan semakin kuat. Uji kuat geser harus dilakukan pada kondisi tingkat tegangan normal yang tidak melebihi batas elastisitasnya. Hal ini dilakukan untuk memperoleh deformasi yang disebabkan tegangan geser dan bukan oleh tegangan normal. 9
  • 12. Faktor Eksternal Kuat Geser Batuan Bidang geser dan material pengisi pada bidang geser ● Kuat geser akan berkurang secara signifikan ketika sebagian atau seluruh permukaan tidak sepenuhnya kontak, melainkan ditutupi oleh material pengisi yang relatif lunak seperti lempung ● Keruntuhan geser batuan dengan bidang diskontinu yang terisi material lunak mengalami dua tahap. Pertama tegangan dan perpindahan geser hanya dipengaruhi oleh kekuatan material pengisi. Kedua, setelah terjadi perpindahan, permukaan batuan mengalami kontak kemudian kekuatan dari bidang diskontinu ditentukan oleh kekasaran dan kekuatan bidang geser itu sendiri 12
  • 13. Faktor Eksternal Kuat Geser Batuan Pengaruh kehadiran air dan tekanan air ● Kehadiran air pada massa batuan menyebabkan permukaan bidang diskontinu akan tertekan sebagian sehingga tegangan normal menjadi berkurang. ● Kecepatan geser pada permukaan yang basah lebih lambat dibandingkan dengan permukaan yang kering. 13
  • 15. Kriteria Kuat Geser Batuan Kriteria Dilatansi ● Pada pengujian kuat geser langsung, selain perpindahan lateral, terjadi juga perilaku dilatansi. ● §Dilatansi merupakan perpindahan vertikal (searah tegangan normal) selama uji kuat geser. Model gigi gergaji merupakan ilustrasi yang baik untuk menjelaskan perilaku ini. ● Pada kondisi ini tidak akan ada perpindahan selama resultan gaya berada pada batas sudut geser gerigi. ● Akan tetapi jika resultan gaya di luar batas tersebut, akan terjadi pergerakan pada arah i. Rekahan akan terbuka dan dilatansi terjadi pada bidang geser tersebut. ● Tegangan normal σn akan bereaksi melawan dilatansi ini. Apabila penggeseran dilanjutkan, gerigi akan kelebihan beban dan akan tergeserkan secara langsung. Pergeseran akan terus berlanjut sejajar terhadap bidang geser umum tanpa ada dilatansi 15