Uji kuat geser langsung digunakan untuk mengetahui kuat geser batuan dengan menerapkan gaya normal dan geser pada sampel batuan. Faktor yang mempengaruhi kuat geser antara lain kohesi, sudut geser dalam, tegangan normal, keberadaan air, dan kekasaran permukaan geser. Hasil uji memberikan kurva hubungan antara tegangan geser dan perpindahan serta menunjukkan nilai puncak dan sisa kuat geser batuan.
Dokumen tersebut membahas tentang eksplorasi sumber daya mineral khususnya batubara, meliputi pengertian eksplorasi, tujuan, tahapan, metode, dan estimasi sumber daya serta cadangan batubara. Eksplorasi dilakukan secara bertahap mulai dari survei, prospeksi, eksplorasi umum hingga terinci untuk mengurangi risiko. Metode utama meliputi geologi, geofisika, dan geokimia. Hasil eks
Dokumen tersebut membahas tentang geoteknik tambang yang merupakan salah satu alat penting dalam perencanaan tambang. Geoteknik digunakan untuk menganalisis stabilitas lereng tambang dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti geometri lereng, struktur batuan, sifat fisik dan mekanik batuan. Analisis stabilitas lereng diperlukan untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat longsoran yang dapat membahayakan kesel
Dokumen tersebut membahas tentang eksplorasi sumber daya mineral khususnya batubara, meliputi pengertian eksplorasi, tujuan, tahapan, metode, dan estimasi sumber daya serta cadangan batubara. Eksplorasi dilakukan secara bertahap mulai dari survei, prospeksi, eksplorasi umum hingga terinci untuk mengurangi risiko. Metode utama meliputi geologi, geofisika, dan geokimia. Hasil eks
Dokumen tersebut membahas tentang geoteknik tambang yang merupakan salah satu alat penting dalam perencanaan tambang. Geoteknik digunakan untuk menganalisis stabilitas lereng tambang dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti geometri lereng, struktur batuan, sifat fisik dan mekanik batuan. Analisis stabilitas lereng diperlukan untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat longsoran yang dapat membahayakan kesel
1. Sistem penambangan meliputi empat metode yaitu tambang terbuka, tambang bawah tanah, tambang bawah air, dan tambang di tempat. Tambang bawah tanah dilakukan dengan membuat terowongan menuju lokasi mineral dan dibedakan menjadi tiga metode yaitu tanpa penyanggaan, dengan penyanggaan, dan ambrukan.
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...YOHANIS SAHABAT
Eksplorasi air tanah meliputi investigasi permukaan dan bawah permukaan untuk menemukan sumber air tanah melalui metode seperti survei geologi, geofisika, pemboran, dan pengujian sumur. Hasilnya digunakan untuk merancang konstruksi sumur produksi dengan menentukan lokasi saringan dan ukuran gravel pack.
Metode penambangan room and pillar melibatkan penggalian ruangan batubara (room) dengan meninggalkan tiang batubara (pillar) sebagai penyangga. Metode ini hanya mengambil 30-40% batubara total dan meninggalkan banyak batubara di tiang penyangga. Setelah selesai penambangan, tiang penyangga dikikis sedikit untuk meningkatkan produksi melalui proses retreat mining.
Metode sampling pada jenis – jenis endapankusyanto Anto
Metode sampling pada berbagai jenis endapan meliputi grab sampling, bulk sampling, chip sampling, dan channel sampling. Chip dan channel sampling melibatkan pengambilan conto secara teratur dari permukaan yang memperlihatkan mineralisasi, sedangkan grab dan bulk sampling lebih acak. Faktor seperti pola endapan, tahap proyek, dan lokasi pengambilan conto mempengaruhi metode yang tepat.
Dokumen ini menjelaskan prosedur deskripsi inti bor dan pemetaan permukaan untuk mengumpulkan data tentang kondisi batuan. Data diperlukan untuk mengklasifikasikan kualitas batuan menggunakan sistem Rock Mass Rating dan menentukan parameter seperti kekuatan, RQD, spasi joint, kondisi joint, dan kondisi air tanah. Prosedur mencakup pengamatan inti bor, pengambilan sampel, fotografi, dan dokumentasi.
Dokumen tersebut merupakan draft bahan kuliah tentang Teknik Eksplorasi yang mencakup pengantar tentang tujuan dan materi kuliah serta metode eksplorasi yang ada. Topik utama yang dibahas antara lain proses konsentrasi bahan galian, tahapan kegiatan pertambangan termasuk eksplorasi, dan metode eksplorasi langsung dan tidak langsung seperti geologi, geofisika, dan geokimia.
Dokumen tersebut membahas sistem penambangan yang terdiri dari tambang terbuka, tambang bawah tanah, dan tambang bawah air. Tambang terbuka meliputi open pit mining, quarry, dan stripping. Tambang bawah tanah dibedakan berdasarkan metode penyanggaannya seperti longwall dan room and pillar untuk batubara, serta berbagai metode untuk bijih logam. Tambang bawah air meliputi berbagai metode untuk air dangkal dan laut dalam. Dokumen ini juga
Primer, booster dan alat pemicu peledakan. OBEL MINE'13 UNIPAUNIVERSITY OF PAPUA
Dokumen tersebut merangkum tentang primer dan booster sebagai bahan peledak, pembuatan primer menggunakan detonator biasa, listrik, dan sumbu ledak, alat pemicu peledakan listrik beserta jenis dan tipe, prosedur penggunaannya, dan alat bantu peledakan listrik seperti earth leakage tester, blasting multimeter, rheostat dan fusion tester, serta lead wire.
Teks tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pemboran. Tiga faktor utama yang disebutkan adalah sifat batuan yang akan dibor, kondisi mesin bor, dan pemilihan alat bor yang tepat sesuai dengan jenis batuan dan kondisi lapangan. Faktor-faktor ini perlu diperhatikan agar hasil pemboran dapat optimal.
Teks tersebut membahas analisis eksplorasi pertambangan emas. Secara umum dibahas tentang pengertian emas dan proses eksplorasi pertambangan emas, yang meliputi metode geofisika, penginderaan jauh, dan geokimia untuk menemukan deposit emas.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi sistem penyaliran tambang, termasuk curah hujan, periode ulang hujan, analisis intensitas curah hujan, daerah tangkapan hujan, koefisien limpasan, debit limpasan, paritan, sumuran, pompa julang, dan kolam pengendapan.
1. Sistem penambangan meliputi empat metode yaitu tambang terbuka, tambang bawah tanah, tambang bawah air, dan tambang di tempat. Tambang bawah tanah dilakukan dengan membuat terowongan menuju lokasi mineral dan dibedakan menjadi tiga metode yaitu tanpa penyanggaan, dengan penyanggaan, dan ambrukan.
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...YOHANIS SAHABAT
Eksplorasi air tanah meliputi investigasi permukaan dan bawah permukaan untuk menemukan sumber air tanah melalui metode seperti survei geologi, geofisika, pemboran, dan pengujian sumur. Hasilnya digunakan untuk merancang konstruksi sumur produksi dengan menentukan lokasi saringan dan ukuran gravel pack.
Metode penambangan room and pillar melibatkan penggalian ruangan batubara (room) dengan meninggalkan tiang batubara (pillar) sebagai penyangga. Metode ini hanya mengambil 30-40% batubara total dan meninggalkan banyak batubara di tiang penyangga. Setelah selesai penambangan, tiang penyangga dikikis sedikit untuk meningkatkan produksi melalui proses retreat mining.
Metode sampling pada jenis – jenis endapankusyanto Anto
Metode sampling pada berbagai jenis endapan meliputi grab sampling, bulk sampling, chip sampling, dan channel sampling. Chip dan channel sampling melibatkan pengambilan conto secara teratur dari permukaan yang memperlihatkan mineralisasi, sedangkan grab dan bulk sampling lebih acak. Faktor seperti pola endapan, tahap proyek, dan lokasi pengambilan conto mempengaruhi metode yang tepat.
Dokumen ini menjelaskan prosedur deskripsi inti bor dan pemetaan permukaan untuk mengumpulkan data tentang kondisi batuan. Data diperlukan untuk mengklasifikasikan kualitas batuan menggunakan sistem Rock Mass Rating dan menentukan parameter seperti kekuatan, RQD, spasi joint, kondisi joint, dan kondisi air tanah. Prosedur mencakup pengamatan inti bor, pengambilan sampel, fotografi, dan dokumentasi.
Dokumen tersebut merupakan draft bahan kuliah tentang Teknik Eksplorasi yang mencakup pengantar tentang tujuan dan materi kuliah serta metode eksplorasi yang ada. Topik utama yang dibahas antara lain proses konsentrasi bahan galian, tahapan kegiatan pertambangan termasuk eksplorasi, dan metode eksplorasi langsung dan tidak langsung seperti geologi, geofisika, dan geokimia.
Dokumen tersebut membahas sistem penambangan yang terdiri dari tambang terbuka, tambang bawah tanah, dan tambang bawah air. Tambang terbuka meliputi open pit mining, quarry, dan stripping. Tambang bawah tanah dibedakan berdasarkan metode penyanggaannya seperti longwall dan room and pillar untuk batubara, serta berbagai metode untuk bijih logam. Tambang bawah air meliputi berbagai metode untuk air dangkal dan laut dalam. Dokumen ini juga
Primer, booster dan alat pemicu peledakan. OBEL MINE'13 UNIPAUNIVERSITY OF PAPUA
Dokumen tersebut merangkum tentang primer dan booster sebagai bahan peledak, pembuatan primer menggunakan detonator biasa, listrik, dan sumbu ledak, alat pemicu peledakan listrik beserta jenis dan tipe, prosedur penggunaannya, dan alat bantu peledakan listrik seperti earth leakage tester, blasting multimeter, rheostat dan fusion tester, serta lead wire.
Teks tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pemboran. Tiga faktor utama yang disebutkan adalah sifat batuan yang akan dibor, kondisi mesin bor, dan pemilihan alat bor yang tepat sesuai dengan jenis batuan dan kondisi lapangan. Faktor-faktor ini perlu diperhatikan agar hasil pemboran dapat optimal.
Teks tersebut membahas analisis eksplorasi pertambangan emas. Secara umum dibahas tentang pengertian emas dan proses eksplorasi pertambangan emas, yang meliputi metode geofisika, penginderaan jauh, dan geokimia untuk menemukan deposit emas.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi sistem penyaliran tambang, termasuk curah hujan, periode ulang hujan, analisis intensitas curah hujan, daerah tangkapan hujan, koefisien limpasan, debit limpasan, paritan, sumuran, pompa julang, dan kolam pengendapan.
Analisis Stabilitas Lereng Pada Tambang Batubara.pdfFadhlalHarris
Analisis kestabilan lereng dilakukan untuk mengetahui tingkat keamanan lereng tambang batubara terbuka di Kalimantan Timur dengan menghitung faktor keamanan menggunakan metode Spencer. Faktor-faktor yang mempengaruhi kestabilan lereng antara lain geometri lereng, struktur batuan, kandungan air tanah, berat beban, sifat fisik dan mekanik batuan, serta gaya luar. Hasil analisis digunakan untuk menentukan solusi penanganan b
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kemantapan lereng dan jenis-jenis longsoran yang dapat terjadi. Faktor-faktor tersebut antara lain sifat fisik dan mekanik batuan, geometri lereng, struktur geologi, iklim, dan muka air tanah. Ada empat jenis longsoran yaitu longsoran bidang, baji, guling, dan busur yang terjadi berdasarkan kondisi batuan dan lereng.
Dokumen tersebut membahas tentang kemantapan lereng dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, termasuk jenis-jenis longsoran, data yang dibutuhkan untuk analisis kemantapan lereng, dan metode untuk memperoleh data tersebut.
Dokumen ini membahas tentang sifat fisik dan mekanik batuan dalam dunia pertambangan. Sifat-sifat ini meliputi porositas, permeabilitas, densitas, rasio hampa, kuat tekan, kuat tarik, modulus elastisitas, dan rasio Poisson. Penentuan sifat-sifat ini penting untuk pengujian di laboratorium dan aplikasi di lapangan seperti perencanaan konstruksi dan pertambangan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini membahas permodelan pergerakan tanah pada lereng buatan di laboratorium dengan variasi kemiringan dan kompaksi tanah.
2. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sudut kemiringan dan kompaksi tanah berpengaruh besar terhadap kecepatan pergerakan tanah. Sudut 20 derajat menghasilkan kecepatan 15-66 cm/detik untuk tanah kompak dan 100 cm/detik unt
Dokumen tersebut membahas tentang geoteknik tambang yang merupakan salah satu alat penting dalam perencanaan tambang. Geoteknik digunakan untuk menganalisis stabilitas lereng tambang dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti geometri lereng, struktur batuan, sifat fisik dan mekanik batuan. Analisis stabilitas lereng diperlukan untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat longsoran yang dapat membahayakan kesel
Dokumen tersebut membahas tentang stabilitas lereng dan jenis-jenis longsor. Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan longsor seperti kondisi geologi, iklim, topografi, air, dan faktor manusia seperti pemotongan tebing dan penggundulan hutan. Ada beberapa metode untuk menganalisis stabilitas lereng seperti analisis lereng tak berhingga, lereng berhingga, dan metode jenis longsor seperti translasi, rotasi, dan per
Dokumen tersebut membahas tentang tekanan dan tarikan yang bekerja pada batuan di dalam bumi. Terdapat dua jenis tekanan yaitu tekanan hidrostatik dan litostatik. Tekanan litostatik lebih besar dan meningkat ke arah dalam bumi. Ada dua jenis gaya yang mempengaruhi batuan, yaitu tegasan yang menyebabkan penekanan atau peregangan batuan, dan tarikan yang dapat merubah bentuk batuan. Jenis tegasan antara l
Dokumen tersebut membahas tentang pemodelan dan analisis kemantapan lereng tambang dengan 3 poin utama:
1) Pemodelan lereng untuk mewakili kondisi sebenarnya dengan input seperti geometri, batuan, dan sifat fisik/mekaniknya.
2) Sampling dan uji geoteknik untuk mendapatkan sifat batuan yang akan diinput ke model.
3) Analisis kemantapan lereng keseluruhan untuk merekomendasikan kedalaman lereng maksimum
This document discusses methods for processing geotechnical data. It summarizes three common systems used for classifying rockmass: the RMR system, SMR system, and Geological Strength Index (GSI). It then provides details on the RMR system, including a table of parameter ranges and values. Additional sections cover the orientation of joints and their impact on slopes, and methods for slope excavation.
Modul deskripsi inti bor dan pemetaan permukaanyuliadiyuliadi2
The document discusses methods for describing borehole core samples and mapping rock surfaces, including:
- Describing borehole core samples by recording data on recovery percentage, rock type, strength, discontinuities, and other properties.
- Classifying rock mass strength using systems like RMR, SMR, and GSI, which incorporate factors like intact rock strength, discontinuity conditions, and groundwater.
- Conducting geological mapping of rock surfaces to characterize rock types, discontinuities, and calculate parameters like RMR, GSI for rock mass classification.
Dokumen tersebut merangkum hasil pengujian kuat geser batuan yang dilakukan untuk mengetahui sifat mekanik dan kekuatan batuan terhadap geseran dan beban tertentu. Terdapat tiga sampel yang diuji dengan beban dan geseran berbeda, dan didapatkan nilai kuat geser masing-masing sampel beserta grafiknya. Dari hasil pengujian, diperoleh nilai kohesi dan sudut geser dalam batuan.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
2. Apa itu Uji Kuat Geser
Langsung???
● Kuat geser batuan merupakan perlawanan internal batuan
terhadap tegangan yang bekerja sepanjang bidang geser
dalam batuan tersebut, yang dipengaruhi oleh karakteristik
intrinsik dan faktor eksternal
● Untuk mengetahui kuat geser batuan pada tegangan normal
tertentu.
● Minimal 3 contoh.
● Masing-masing contoh dikenakan gaya normal tertentu yang
diaplikasikan tegak lurus terhadap permukaan bidang
diskontinu
● Garis Coulomb's shear strength,
● kuat geser (shear strength),
● sudut geser dalam (f),
● kohesi (C).
2
3. Faktor – faktor yang
mempengaruhi kuat
geser batuan :
• Faktor intrinsik : kohesi dan sudut geser
dalam
• Faktor ekstrinsik : tegangan normal,
keberadaan dan tekanan air, mineralogi dan
ukuran butiran, kekasaran permukaan geser,
banyaknya bidang diskontinu, keberadaan
material pengisi pada rekahan, laju pembebanan
geser, tingkat kerusakan dan ukuran contoh.
3
4. Faktor – faktor yang
mempengaruhi kuat
geser batuan :
• Laju perpindahan geser konstan akan mengindikasikan gaya geser
yang bekerja pada batuan tersebut. t yang dibutuhkan batuan
tersebut untuk mulai membentuk rekahan bidang geser dan
berpindah akan bertambah sesuai pertambahan FN.
• Pada Uji Geser langsung, t & s N adalah representatif dari FS & FN
dibagi luas kontak.
• Saat Uji Geser: t meningkat secara linear terhadap perpindahan,
akan tetapi berangsur-angsur menjadi tidak linear hingga pada
saat tercapai nilai maksimumnya. Nilai t maksimum = nilai tP & nilai
perpindahan pada saat kondisi ini disebut perpindahan geser
puncak.
• Setelah tP tercapai, t akan turun dan berangsur-angsur mencapai
nilai konstan & disebut tR.
• Jika tP & tR diperoleh dari tingkat tN yang berbeda dengan jenis
batuan yang sama, secara ideal akan diperoleh kurva hubungan
linear antara kuat geser terhadap masing-masing tingkat tegangan
normal.
• Permukaan bidang diskontinu alami pada batuan tidak selalu
halus, bahkan hampir 100% kasar. Semakin kasar permukaan
batuan meningkatkan kekuatan geser pada batuan.
4
9. Faktor
Eksternal Kuat
Geser Batuan
Tegangan normal
● Massa batuan pada umumnya mempunyai rekahan yang
ditimbulkan oleh pembebanan sejak awal pembetukan batuan
tersebut. Tegangan terkonsentrasi pada rekahan tesebut,
sehingga kehadiran rekahan sangat mempengaruhi perilaku
massa batuan. Dengan adanya faktor kekasaran bidang
rekahan, maka kondisi tegangan normal konstan akan tidak
realistik tercapai pada kondisi alami.
● Selain itu, peristiwa geologi seperti gempa bumi memungkinkan
terjadi perubahan beban normal terhadap massa batuan dan
berpotensi membentuk bidang geser baru pada massa batuan.
● Kuat geser, dalam hal ini kuat geser puncak, akan meningkat
seiring peningkatan tegangan normal. Hal ini mengindikasikan
bahwa bidang lemah pada kedalaman yang lebih dalam
cenderung akan semakin kuat. Uji kuat geser harus dilakukan
pada kondisi tingkat tegangan normal yang tidak melebihi batas
elastisitasnya. Hal ini dilakukan untuk memperoleh deformasi
yang disebabkan tegangan geser dan bukan oleh tegangan
normal.
9
12. Faktor Eksternal Kuat
Geser Batuan
Bidang geser dan material pengisi pada bidang geser
● Kuat geser akan berkurang secara signifikan ketika
sebagian atau seluruh permukaan tidak sepenuhnya
kontak, melainkan ditutupi oleh material pengisi yang
relatif lunak seperti lempung
● Keruntuhan geser batuan dengan bidang diskontinu yang
terisi material lunak mengalami dua tahap. Pertama
tegangan dan perpindahan geser hanya dipengaruhi oleh
kekuatan material pengisi. Kedua, setelah terjadi
perpindahan, permukaan batuan mengalami kontak
kemudian kekuatan dari bidang diskontinu ditentukan oleh
kekasaran dan kekuatan bidang geser itu sendiri
12
13. Faktor Eksternal Kuat
Geser Batuan
Pengaruh kehadiran air dan tekanan air
● Kehadiran air pada massa batuan menyebabkan
permukaan bidang diskontinu akan tertekan
sebagian sehingga tegangan normal menjadi
berkurang.
● Kecepatan geser pada permukaan yang basah lebih
lambat dibandingkan dengan permukaan yang
kering.
13
15. Kriteria Kuat
Geser Batuan
Kriteria Dilatansi
● Pada pengujian kuat geser langsung, selain perpindahan lateral,
terjadi juga perilaku dilatansi.
● §Dilatansi merupakan perpindahan vertikal (searah tegangan
normal) selama uji kuat geser. Model gigi gergaji merupakan
ilustrasi yang baik untuk menjelaskan perilaku ini.
● Pada kondisi ini tidak akan ada perpindahan selama resultan
gaya berada pada batas sudut geser gerigi.
● Akan tetapi jika resultan gaya di luar batas tersebut, akan terjadi
pergerakan pada arah i. Rekahan akan terbuka dan dilatansi
terjadi pada bidang geser tersebut.
● Tegangan normal σn akan bereaksi melawan dilatansi ini. Apabila
penggeseran dilanjutkan, gerigi akan kelebihan beban dan akan
tergeserkan secara langsung. Pergeseran akan terus berlanjut
sejajar terhadap bidang geser umum tanpa ada dilatansi
15