Dokumen ini membahas tentang pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) yang bermula di beberapa provinsi seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Aceh, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan. DI/TII didirikan oleh Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo dengan tujuan mendirikan Negara Islam Indonesia. Pemberontakan ini kemudian ditumpas oleh pemerintah dengan berbagai operasi militer.
Tokoh tokoh yang Mengatasi Disintegrasi Bangsa_SMA N 1 Kejayan
DI/TII
1. Jawa Barat, Jawa Tengah,
Kalimantan Selatan, Sulawesi
Selatan, Aceh
Laetitia Dewi Amalia (07-PC 5)
2. Pemberontakan Darul
Islam/Tentara Islam
Indonesia (DI/TII) adalah
gerakan yang
menginginkan berdirinya
Negara Islam Indonesia.
Pemberontakan ini dimulai
di Jawa Barat, lalu
menyebar ke berbagai
daerah lain seperti Jawa
Tengah, Aceh, Sulawesi
Selatan, dan Kalimantan
Selatan
3.
4. Nama Lengkap: Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo
Nama Panggilan: Kartosoewirjo
Lahir: Cepu, Blora, 7 Januari 1905
Wafat: Pulau Ubi, Jakarta, 5 September 1962
Dikenal Pendiri Negara Islam Indonesia (DI/TII)
5. penandatanganan Perjanjian
Renville pada 1948 yang
mengharuskan pengikut RI
mengosongkan wilayah Jawa
Barat dan pindah ke Jawa
Tengah
Upaya penumpasan pemberontakan DI/TII di Jawa
Barat dilakukan dengan menurunkan pasukan Kodam
Siliwangi dan menerapkan taktik Pagar Betis. Taktik
Pagar Betis dilakukan menggunakan tenaga rakyat
dengan jumlah ratusan ribu untuk mengepung tempat
persembunyian DI/TII. Selain itu, Kodam Siliwangi
juga melakukan operasi lain, yaitu Operasi Brata
Yudha. Operasi Brata Yudha bertujuan untuk
menemukan tempat persembunyian Kartosuwiryo.
Kartosuwiryo pun berhasil ditemukan oleh Letda
Suhanda, pemimpin Kompi C Batalyon 328 Kujang
II/Siliwangi.
6.
7. Nama Lengkap: Amir Fatah Wijaya Kusumah
Nama Panggilan: Amir Fatah
Lahir: Besuki, Jawa Timur
8. Munculnya gerakan DI/TII di Jawa Tengah diawali
dengan adanya perubahan situasi politik di daerah
Tegal-Brebes akibat penandatanganan Perjanjian
Renville. Dalam perjanjian tersebut disebutkan satu
pasal yang berisi bahwa semua kekuatan pasukan RI
yang berada di daerah pendudukan Belanda harus
ditarik dan ditempatkan di daerah RI.
GBN adalah komando penumpasan pemberontakan
DI/TII di Jawa Tengah. Para pemimpin dari GBN
sendiri adalah Letnan Kolonel Sarbini, Letnan Kolonel
Bachrum, dan Letnan Kolonel Ahmad Yani. Unsur
penting yang ada di dalem GBN adalah Banteng
Raiders, sebuah pasukan elit di bawah kepemimpinan
Ahmad Yani untuk memburu gerilyawan DI/TII.
Selama proses pembekukan, pasukan Mujahidin serta
Hizbullah sempat berhasil meloloskan diri dari
tangkapan TNI. Sampai akhirnya pada 22 Desember
1950, pasukan-pasukan ini berhasil ditangkap saat
berada di Desa Cisayong, Tasikmalaya. Amir Fatah
yang juga ikut tertangkap dipenjara selama dua tahun.
9.
10. Nama Lengkap: Abdul Kahar Muzakkar
Nama Panggilan: Kahar Muzakkar
Lahir: Lanipa, Ponrang Selatan, Luwu, Sulawesi Selatan,
24 Maret 1921
Wafat: Lasolo, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara,
Indonesia, 3 Februari 1965
Kahar Muzakkar kecil memiliki nama La Domeng
11. kekecewaan Kahar Muzakar
karena pasukannya yang
tergabung dalam Komando
Gerilya tidak dimasukkan ke
dalam Angkatan Perang
Republik Indonesia Serikat
(APRIS)
pemerintah bertindak tegas dengan
mengadakan operasi militer.
Penumpasan tersebut mengalami
berbagai kesulitan, hingga pada
akhirnya pada bulan Februari 1965
Kahar Muzakkar berhasil ditembak.
Peristiwa tersebut mengakhiri
pemberontakan DI/TII di Sulawesi
Selatan.
12.
13. Nama Lengkap: Ibnu Hadjar, Haderi bin Umar, Angli
Nama Panggilan: Ibnu Hadjar
Lahir: Ambutun, Kalimantan Selatan, 19 April 1920
Wafat: 22 Maret 1965
14. Rasa ketidakpuasan Ibnu
Hadjar terhadap reorganisasi
TNI, salah satunya ALRIS
Divisi IV, kelompok tempat ia
bertugas
TNI membentuk Operasi Segi Tiga pada 10 Maret 1960.
Terakhir, TNI membentuk Operasi Riko, yaitu sebuah
operasi militer sebagai reaksi atas persembunyian Ibnu
Hadjar di dalam hutan. Operasi Riko pun membuat
pasukan Ibnu Hadjar harus mundur kembali ke selatan.
Puncaknya, pada Juli 1963, Ibnu Hadjar menyerahkan diri
karena dijanjikan akan diberi pengampunan. Penangkapan
Ibnu Hadjar baru dilakukan secara resmi pada September
1963. Ia sempat ditahan selama dua tahun sebelum
diterbangkan ke Jakarta pada 11 Maret 1965, untuk
menjalani proses pengadilan Mahkamah Militer.
Pengadilan pun memutuskan memberi vonis hukuman
mati untuk Ibnu Hadjar. Ibnu Hadjar meninggal dunia pada
22 Maret 1965.
15.
16. Nama Lengkap: Teungku Muhammad Daud Beureueh
Nama Panggilan: Daud Beureuh
Lahir: Kabupaten Pidie, Aceh, 23 September 1896
Wafat: 10 Juni 1987
17. ketidakpuasan rakyat Aceh
atas keputusan pemerintah
yang menjadikan Aceh satu
karesidenan di bawah
Sumatra Utara
pada 26 Mei 1959 secara damai melalui
musyawarah antara pemerintah pusat
dengan pemerintah Aceh. Menteri Hardi
S.H. menjadi perwakilan pemerintah
pusat, sementara pemerintah Aceh
diwakili oleh Kepala Staf Kodam Iskandar
Muda T. Hamzah