4. Munakahat atau pernikahan dalam islam adalah ikatan sah antara seorang pria
dan seorang wanita dengan tujuan membentuk keluarga yang harmonis
berdasarkan ketentuan syariat Islam. Pernikahan dianggap sebagai sunnah dan
ibadah dalam agama Islam, serta diatur oleh aturan-aturan tertentu, seperti
mahar, wali nikah, dan akad nikah yang sah. Pernikahan juga dianggap sebagai
sarana untuk melanjutkan keturunan, menciptakan kestabilan sosial, dan
memenuhi fitrah manusia dalam mencari kebahagiaan.
PENGERTIAN
6. 1. Taat Terhadap Perintah Allah SWT
2. Menyempurnakan Agama
3. Melaksanakan Sunnah Rasul
4. Memperkuat Keimanan dan Ibadah
5. Memperoleh Keturunan sebagai Generasi Penerus
6. Penyenang Hati dalam Beribadah
7. Mendapatkan ketenangan
8. Menciptakan Generasi Beriman
TUJUAN
MUNAKAHAT/PERNIKAHAN
DALAM ISLAM
7. RUKUN NIKAH
- Terdapat calon pengantin laki-laki dan perempuan yang tidak terhalang secara
syar'i untuk menikah.
- Ada wali dari calon pengantin perempuan.
- Dihadiri dua orang saksi laki-laki yang adil untuk menyaksikan sah tidaknya
pernikahan.
- Diucapkannya ijab dari pihak wali pengantin perempuan atau yang mewakilinya
bila dari beberapa rukun tersebut tidak ada maka munahakat atau pernikahan
dalam islam tidak sah.
8. LARANGAN PERNIKAHAN
1. Disebabkan adanya hubungan perkawinan
2. Disebabkan adanya hubungan persusuan
3. Mengumpulkan dua orang perempuan yang masih bersodara, baik sodara
kandung, saudara seayah atau saudara seibu maupun sepersusuan.
4. Wanita yang ada dalam ikatan perkawinan dengan laki-laki lain haram dinikahi
oleh seseorang laki-laki.
5. Wanita yang belum selesai masa iddah-nya.
6. Menikahi dengan perzina selagi ia belum bertob
A Mahram Ta‟bid yaitu orang-orang yang selamanya haram untuk dinikahi.
9. LARANGAN PERNIKAHAN
1. Dua perempuan bersaudara
2. Perempuan terikat dengan laki-laki lain, haram dinikahi oleh seorang laki- laki.
3. Wanita yang ada dalam ikatan perkawinan
4. Perempuan yang ditalak tiga
5. Perempuan yang sedang dalam masa ihram
6. Menikah dengan perzina
B
Dalam Islam juga terdapat larangan Pernikahan dengan wanita dalam Masa „IDDAH.
Haram Gairu Ta‟bid maksudnya yaitu orang yang haram dikawin untuk masa
tertentu (selama masih ada hal-hal yang diharamkan) dan saat hal yang menjadi
penghalan sudah tidak ada, maka halal untuk dikawini.
10. KEWAJIBAN SUAMI
1. Suami wajib memberi nafkah
2. Menggauli istri
3. Memimpin keluarga
4. Membantu istri
5. Menjaga martabat dan kehormatan istri
6. Mendidik keluarga
11. KEWAJIBAN ISTRI
1.Patuh dan taat asalkan bukan dalam hal yang
diharamkan oleh Allah SWT.
2.Melayani dan menyenangkan suami.
3.Menjaga kehormatan/amanat seorang suami.
4.memenuhi hasrat suami
5.Bersikap hemat, ridha dan syukur serta tidak
mempersulit atau memberatkan suami.
12. Menurut bahasa, ath-thalaq berasal dari
kata al-ithlaq, yang berarti melepaskan
atau meninggalkan. Sedangkan menurut
istilah, talak adalah melepaskan ikatan
pernikahan dan mengakhiri hubungan
suami istri.
THALAQ
13. hukum talak ada empat, yaitu:
1). Wajib.
2). Sunat.
3). Haram (bid’ah) dalam dua keadaan.
HUKUM,LAFAZ &
MACAM-MACAM TALAK
Kalimat yang dipakai untuk
perceraian ada dua macam, yaitu:
1). Sarih (terang)
2). Kinayah (sindiran)
Thalak menurut bentuknya,terbagi atas:
1) Ila‘
2) Lian
3) Dzihar
4) Fasakh
HUKUM TALAK LAFAZ TALAK
MACAM-MACAM TALAK
14. Iddah ialah “masa menanti yang diwajibkan
atas perempuan yang diceraikan oleh
suaminya (cerai hidup atau cerai mati),
gunanya supaya diketahui kandungannya
berisi atau tidak.
Perempuan yang ditinggalkan suaminya tadi
adakalanya hamil adakalanya tidak.
IDDAH
15. HAK PEREMPUAN DALAM
MASA IDDAH
Ada beberapa hak perempuan dalam masa iddah,
yaitu:
a. Perempuan yang taat dalam iddah raj’iyah
b. Perempuan yang dalam iddah bain
c. Perempuan dalam iddah bain yang tidak hamil
d. Perempuan yang dalam iddah wafat
16. Yang dimaksud dengan rujuk adalah
“mengembalikan istri yang telah ditalak pada
pernikahan yang asal sebelum diceraikan.”
RUJUK
17. 3 CARA PERCERAIAN
Talak tiga,
dinamakan “bain
kubra"
Talak tebus,
dinamakan pula
“bain sugra”
Talak satu atau
talak dua,
dinamakan
“talak raj’i”
1 2 3
18. a. Wajib
b. Haram
c. Makruh
d. Jaiz (boleh)
e. Sunnah
a. Istri
b. Suami
c. Saksi
d. Sigat (lafaz)
HUKUM DAN RUKUN RUJUK
HUKUM RUJUK RUKUN RUJUK