SlideShare a Scribd company logo
1 of 188
Download to read offline
PENGANTAR
EKONOMIMIKRO
Kelompok 4
Nama
1. NURUL AINI ( 1222300029 )
2. NOVIARIFA AMYKA D ( 1222300030 )
3. SARAH ( 1222300031)
kelompok 4
KELAS U
BAB I
PENNDAHULUAN
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam
memilih dan menciptakan kemakmuran. Secara harfiah, kata
β€œekonomi” berasal dari kata Yunani, oikos yang berarti β€œkeluarga ,
rumah tangga”, dan namos yang berarti β€œperaturan, aturan, hukum”.
Dengan demikian secara garis besar ekonomi dapat diartikan sebagai
β€œaturan rumah tangga” atau β€œmanajemen rumah tangga”.
Sejarah singkat
PerkembanganIlmu
Ekonomi
Mazhab- Mazhab
DalamEkonomi
Mazhab Merkantilisme
Mazhab Fisiokrat
Mazhab Klasik
Mazhab Sosialisme
Mazhab Chicago
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang menyangkut tentang kebijaksanaan
guna mengatasi masalah yang mendesak termasuk masalah
pengangguran yang ada.
berikut akibat terjadinya ilmu ekonomi yaitu
1. Jumlah dan aneka macam ragam kebutuhan manusia yang
banyak dan tak terbata
2. Alat pemuas kebutuhan rellatif terbatas bila dibangdingkan
dengan kebutuhan manusia.
Pengertian Ilmu Ekonomi
Fungsi Ilmu yaitu mengusahakanpenemuan baru, dan
memajukan pengaetahuan agar segala sesuatu menjadi lebih
baik.
contihnya yaituu penelitian dalam bidang ekonomi, militer,
kedokteran dan lain sebgaainya yang banyak ,emitikbertakan pada
segi parktis dan pragmatis.
Teori adalah penjelasan tentang mekanisme yang tersirat dalam
perilaku yang diamatu, tidak terlihat tetapi menjadi dasr bagi
bekerjanya mekanisme itu. Teori memiliki tiga kelompok himpunan
yaitu
1.Definisi yang menyatakann secara jelas dari berbagai istilah
2.Asumsi yang menentukan kondisi berlakunya teori
3.Beberapa hipotensis yang merupakan dugaan tentang perilaku
yang diamati.
Kelangkaan Dan Problem
Ekonomi
Jasa merupakan layanan seseorang /instansi /barang yang
akan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Jasa juga dapat berupa seperangkat output yang berwujud dan
tidak berwujud.
Pengertian Dasar Barang Dan Jasa
1. Jasa
2. Barang
Barang dapat dibedakan menjadi benda yang dapat diraba dan
dilihat secara fisik dan sesuatu yang tidak dapat diraba serta
dilihat.Barang juga dapat dibedakan menurut klasifikasiannya:
1. pengklasifikasian menurut cara mendapatkannya dapat
dibedakan menjadi barang ekonomi yaitu barang yang
memerlukan usha untuk memperolehnya dan juga barang
bebas yaitu barang yang dapat dinikmati tanpa melalkukan
kegiatan produksi. Contohnya udara, sinar matahari, air dan
lain lain.
2. penggolongan atas dasar kepentingan barang dalam
kehidupan manuasia, Barang tersebut dapat digolongkan, yakni
barang interior
Barang esensial (kebutuhan pokok)
barang normal
Barang mewah
3. Cara penggunaan Barang dikelompokkan menjadi
1.barang probadi
2.barang publik
1.kebutuhan manusia, sumber pemuas, dsan teknik produksi
aa. kebutuhan manusia =,adalah titik pangkal kegiatan perekonomian
kebutuhan manusia terdiri dari berbagai raga dan dalam jangka panjang
tidak dapat dipuaskan
kebutuhan juga tinbul dari kebiasaan hidup lingkungan kita. karena
masyarakat memepunyai persyaratan tertentu mengenai β€˜ hoidup
pantas’, akibatnya banayak kebutuhan yang timbul karena dorongan
untuk memperthankan status.
kegiatan ekonomi
2. sumber pemuas
tingkat pemuas kebutuhan yang dapat disediakan suatu perekonomian
sebagian tergantung pada jumlah dan kualitas sumber - sumber yang
dimiliki
sumbuer - sumber mempunyai dua ciri
1.kebanyakan sumber taerbatas jumlahnya,sumber mudah dapat
digunakan untuk berbagai kebutuhan
2.kebanyakan sumber adalah langkah, artinya sumber tersebut
terbatas jumlahnya
3. teknik produksi
adalah pengetahuan adan alat -alat untuk mengubah sumber manjadi
bentuk yag dapat digunakan untuk mememnuhi kebutuhan
4. sumber daya dan teknologi
dapat dikelompokkan menjadi sumber daya alam, baik yang masih asli
maupun sudah di proses dengan teknologi.
Pelaku ekonomi adalah perilaku yang timbul sebagai tanggapan
terhadap dorongan keinginan manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya, khususnya Kebutuhan yang bersifat kebendaan.
Ketiga kelompok pelaku-pelaku ekonomi tersebut ialah
1.Rumah tangga keluarga
2.Rumah tangga perusahaan.
3.umah tangga pemerintahan
4.ktivitas Ekonomi
Dalam kegiatan bagian ini kita akan melihat bagaimana terjadinya aliran
barang dan aliran uang dalam perekonomian yang sekaligus membentuk
pasar, baik pasar barang konsumsi maupun pasar faktor produksi
Pelaku dan Aktivitas Ekonomi
penggunaan nama ,ruang lingkup, unsur penting dan alat analisis
ekonomi
1.penggunaan asumsi dalam teori ekonomi
dibawah ini disajikan sedikit uraian mengenai beberapa asumsi yang
mendasar teori ekonomi mikro
a.ekonomi rasonalitas
b. asumsi carterius parabus
c.asumsi penyederhanaan
PenggunaanNama, Ruang
Lingkup
1 . P e n g a m a t a n
2. A n a l i s i s E k o n o m i
3 . A n a l i s i s S t a t i s t i k
4 . E k s p e r i m e n
Pendekatan Ilmiah untuk
menjelaskan Teori Ekonomi
1 . K e g a g a l a n u n t u k m e n ja g a " h a l -
h a l l a i n n y a t e t a p s a m a " (c a t e r i s
P a r i b u s )
2.K e g a g a l a n k a r e n a a d a n y a k e k e l i r u a n P o s t H o c
3 . K e k e l i r u a n K o m p o s i s i
PerangkapDalammenjelaskan
Ilmu EKonomi
A. Penggunaan Ilmu Ekonomi
1.Kegunaan ilmu ekonomi dapat meningkatkan pengetahuan
tentang berbagai permasalahan nasional yang penting.
2.Teori Harga Sebagai kerangka acuan dan agar tidak salah
mengerti.
Ekonomi Miko Dalam Kerangka
Ilmu EKonomi
1. Kelompok ekonomi deskriptif yaitu mengumpulkan
keterangan faktual yang relevan mengenai suatu masalah
ekonomi.
2.Kelompok teori ekonomi mikro dan ekonomi makro, tugas
utamanya ialah mencoba menerangka secara umum perilaku
sistem perekonomian.
LINGKUPPEMBAHASAN
ILMUEKONOMI
BAB II
TEORI PERMINTAAN, PENAWARAN,
DAN
HARGA PASAR
2.1 HARGA SUATU
BARANG DAN JASA
Harga adalah nilai barang dan jasa yang
dinyatakan dengan jumlah uang tertentu.
Barang maupun jasa mempunyai harga jika
barang mapun jasa tersebut mempunyai
nilai dan guna.
02
Sebab terbentuknya harga ada dua pihak,
yaitu pihak yang memiliki bersedia untuk
menawarkan ke pihak yang memerlukan dan
bersedia untuk memintanya. peningkatan pada
harga bisa dilihat dari seberapa banyak
permintaan kepada pesuplai/ supplier.
Jika permintaan pada barang / jasa tersebut lebih kecil dari supplai, maka maka harganya
akan turun. Selain menciptakan mekanisme pertukaran, harga juga mempunyai fungsi yakni:
β€’ mengadakan keseimbangan antara kebutuhan dengan alat pemuas yang diminta
β€’ menurut cassel harga bertugas sebagai β€œ to cut off demmand ” adanya harga manusia mau
tidak mau akan membatasi kebutuhannya sesuai dengan kemampuan dalam membayar
harga atauupun jasa tersebut,
β€’ harga juga membagi alat produksi pada berbagai kemungkinan pemakaian.
β€’ harga merupakan pembentuk pendapatan berupah upah, bunga modal, pendapatan
usaha, dll
2.2 TEORI
PERMINTAAN
Permintaan akan timbul dari kebutuhan
konsumen untuk menguasai barang / jasa.
Sebab keinginan timbul dikarenak;an
barang/jasa itu mempunyai nilai. perbedaan
dari permintaan dan keinginan, yakni
permintaan yaitu salah satu unsur penting
dalam menentukan harga barang,
keinginan yaitu salah satu unsur yang turut
menentukan harga.
Contoh keninginan akan mobil ,walaupun
keingianan itu besar, maka tidak akan
mempengaruhi terjadinya harga jual.
Contoh keninginan akan mobil ,walaupun keingianan itu besar, maka tidak
akan mempengaruhi terjadinya harga jual. keinginan tidak disertai dengan
kesediaan untuk membeli dan juga disertai dengan kekuatan (purchasing
power).
dalam Teori ekonomi yang dimaksud β€œ permintaan β€œ yakni keinginan dari
konsumen yang memiliki dan meguasai barang/jasa. dan Keinginan di dukung
oleh kekuatan untuk membeli.. Permintaan dapat di definisikan berbagai
kemungkinan jumlah barang / jasa yang diminta oleh pembeli pada tingkat
harga periode tertentu dan dalam suatu pasar.
Permintaan ditinjau dari sektor barang/jasa maka permintaan akan
barang dan jasa didefinisikan
β€œ berbagai jumlah barang / jasa oleh konsumen pada berbagai tingkat
harga dan periode tertentu”
Faktor yang mempengaruhi permintaan suatu barang dipengaruhi oleh;
β€’ harga barang
β€’ kegunaan barang
β€’ rasa dan keinginan konsumen
β€’ banyak atau sedikitnya konsumen
β€’ jumlah barang / jasa yang tersedia
β€’ jumlah dan jenis barang pengganti
β€’ harga barang yang lain
β€’ tingkat penghasilan konsumen
β€’ waktu/tepat
Secara umum faktor yang mempengaruhi permintaan suatu barang yaitu
β€’ harga barang dari barang / jasa itu sendiri
β€’ harga barang lain (substitusi maupun komplementasi
β€’ income
β€’ selera
Permitaan dirumuskan dalam fungsi, yang biasa
disebut fungsi pemintaan. Yang ditulis sebagai
Permintaan dirumuskan dalam fungsi, yang biasa
disebut fungsi pemintaan. Yang ditulis sebagai
Dx + f (Px : Py ....... P, I,
S)
Ket :
Dx : permintaan akan barang
Px : Harga barang itu sendiri
P2 : Harga barang yang lain
I : pendapatan Konsumen
S : Selera
2.2.1 Hukum
Permintaan
Hukum permintaan merupakan hukum
umum yang menyangkut pengaruh harga
terhadap jumlah barang di minta.
Secara mekanisme β€œ jika harga turun maka
permintaa barang akan bertambah, dan jika
harga naik maka jumlah barang yang
diminta akan berkurang β€œ. Hukum ini
berjalan dengan pola pikiran yang logis dan
sederhana.
Dalam Teori ekonomi permintaa suatu barang terutama dipengaruhi
oleh harga barang itu sendiri dengan asumsi bahwa faktor lain tidak
mengalami perubahan atau Cateris Paribus.
Dalam hukum ekonomi permintaan dihipotesiskan bahwa semakin
rendah harga suatu barang, maka semakin banyak jumlahbarang
yang diminta. begitupun sebalikanya
Hipotesis dari hukum permintaan antara lain :
β€’ Bila suatu barang turun, maka orang akan mengurangi
pembelian produk lain, dan menambah pemebelian pada
produk yang mengalami penurunan harga.
akibat dari penurunan harga yaitu pendapatan rill para pembeli
meningkat dan hal itu mnyebabkan customer untuk membeli lagi
dengan jumlah yang banyak.
2. jika harga suatu barang naik, maka customer akan mencari
barang lain yang dapat digunakan sebagai pengganti barang
yang mengalami kenaikan harga. Akibat dari kenaikan harga yaitu
pendapatan rill para pembeli berkurang.
dari contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa naiknya harga
akan mengakibatkan komsumen untuk mengurangi jumlah
pembelian, dan tturunnya harga akan banyak konsumen yang
mebeli suatu produk dengan jumlah yang besar/banyak.
2.2.2 Kurva
Demand
Kurva permintaan merupakan tempat titik -
titik yang menggambarkan tingkat maksimal
pembelian pada harga tertentu, Jadi segala
sesuatu yang berada di bawah kurva itu
mungkin terjadi dan segala sesuatu diatas
itu tidak mungkin.
.
Dari grafik tersebut, menggambarkan
hukum permintaan, semakin murah
harga suatu barang maka jumlah yang
dibeli semakin besar, begitupun
sebaliknya.
Jadi kurva permintaan merupakan kurva yang
menunjukkan hubungan antara jumlah barang / jasa
yang diminta dengan harga, di mana harga sebagai
variabel independen dan jumlah barang yabg
diminta merupakan variabel dependen.
Hubungan antara harga dan jumlah barang yang
diminta mempunyai sifat hubungan yang terbalik
(negatif) sehingga kurva permintaan suatu barang
bersudut negatif terhadap sumbu horizontal
2.2.3 Pengecualian
Kurva Demand
Pada abad ke - 19 ahli ekonomi asal
Negara Inggris yang bernama Sir Robert
Giffen menemukan pengecualian kurva
demand.
Pengecualian ini berupa kasus klasikyang
terkenal dengan nama β€œbarang Giffen” atau
β€œKeanehan Giffen” (Giffen Paradox).
15
dua hal yang diduga keras sebagai pengecualian terhadap hukum permintaan.
β€’ berhubungan denggan barang gengsi (Prestige goods). Jika harga barang naik, maka
permintaan akan bertambah. Krena barang tersebut menarik bagi orang.
β€’ pengaruh harapan yang dinamis (dynamic effect). Jika harga barang turun, maka jumlah
permintaan akan turun apabila orang memperkirakan bahwa harga akan terus menerus
turun.
Gambar disamping jika diperhatikan
kurva permintaan yang miring ke atas
( Upward sloping )
2.2.4 Menggambar
Kurva demand
dengan Matematis
Hubungan anatara Harga dan Jumlah yang diminta dapat
dituliskan dengan Rumus :
Selain itu, fungsi tersebuta dapat dituliskan dengan fungsi pemintaan
dengan Rumus
Q = F (P)
Q = a - bp
Dimana
Q = Jumlah braang yang diminta
P = Harga
a = Konstanta, Jika barang = 0, maka jumlah yang diminta tertentu, pers
fungsi a yaitu intercept (suatu garis yang memotong garis lain.
b = Slope garis itu
(--) = Pers fungsi demand selalu berslope negatif
Dari gambar diatas, dapat diketahui,
bahwa
β€’ angka 200 di sumbu horizontal
yaitu interseptnya fungsi Px
(ordinal).
β€’ pada fungsi Qx slopemya adalah
0,5. Yaitu 200/400. sedangkan
fungsi Px slopenya 2 adalag
400/200
2.2.5 Pergeseran
kurva Demand
Dalam merumuskan hukum permintaan dapat
dimasukkan pernyataan Cateris Paribus, yang
artimya β€œkeadaan lain tetap sama”
Kenaikan Pendapatan berarti kurva permintaan
akan bergeser ke kanan, jika pendapatan turun
maka kurva permintaan akan bergeser ke kiri
Dari gambar disamping
D = kurva permintaan
D" = kurva permintaan sesudah
pendapatan turun
Jika berhadapan dengan barang
"interor yaitu yang rendah mutunya,
maka naiknya pendapatan akan
menyebabkan jumlah yang diminta
bukan bertambah, akan tetapi
sebaliknya, akan menjadi berkurang.
Jika salah satu dari Cateris paribus
berubah maka akan mengakibatkan
perubahan permintaan
Jika berhadapan dengan barang "interor yaitu yang rendah mutunya, maka
naiknya pendapatan akan menyebabkan jumlah yang diminta bukan
bertambah, akan tetapi sebaliknya, akan menjadi berkurang. Jika salah satu
dari Cateris paribus berubah maka akan mengakibatkan perubahan
permintaan
Perubahan di sepanjang kurba permintaan dab pergeseran kurva
permintaan
1. Perubahan harga barang sendiri mengakibatkan pergeseran di
sepanjang kurba permintaan itu sendiri
Perubahan permintaan sepanjang kurva permintaan terjadi bila harga komoditi
yang diminta berubah (naik atau turun). Penurunan harga komoditi tersebut akan
menaikkan jumlah yang diminta dan kenaikan harga komoditi mengurangi jumlah
yang diminta.
2. Perubahan faktor-faktor lain selain berubahnya harga barang itu sendiri
mengakibatkan pergeseran kurva permintaan
Pergeseran kurva permintaan disebabkan oleh perubahan permintaan yang
ditimbulkan oleh faktor-faktor selain harga komoditi tersebut, Contoh
kenaikan pendapatan memungkinkan pembeli untuk menaikkan permintaan
pada tiap tingkat harga bila harga komoditi yang dibeli tidak berubah
sehingga akan menggeser kurva permintaan komoditi tersebut ke kanan
Dari kurva di samping bahwa kurva
permintaan mula-mula adalah Do,
kemudian berubah menjadi D1 dan
D2 perubahan ini yang disebut
sebagai perubahan permintaan.
Permintaan bertambah dicerminkan
dari Do ke D2 dan permintaan
berkurang ditunjukkan dari Do ke D1
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan permintaan yaitu
1. Pendapatan konsumen kenaikan pendapatan akan cenderung
meningkatkan permintaan. Yang berubah adalah "permintaan" bukan
"jumlah yang diminta" Artinya bahwa kurva permintaan menunjukkan
kuantitas yang diminta lebih besar pada setiap harga sehingga adanya
kenaikan pendapatan akan menggeser kurva permintaan ke kanan dan
begitupun sebaliknya
3 selerah dan referensi konsumen
yang artinya yaitu hampir atau bahkan sama dalam menentukan
permintaan misalnya Siapa wanita berubah tidak lagi menyukai T-shirt lagi
hal ini akan berakibat bergesernya kurva permintaan T-shirt ke kiri.
Begitupun sebaliknya
4. Perubahan faktor lain misalnya perubahan pengharapan harga
perubahan harga relatif sangat penting dalam menentukan posisi kurva
permintaan
2.3 Teori Penawaran
Penawaran dapat diartikan dengan β€œBerbagai
kuantitas barang yang akan dijual oleh penjual di
pasar dengan berbagai kemungkinan harga,
dengan asumsi keadaan lain dianggap tetap tak
berubah”.
Kurva penawaran yaitu naik ke arah kanan atas
karena harga yang lebih tinggi akan mendorong
penjual untuk menjual lebih banyak dan dapat
menarik penjual lain masuk ke pasar.
Bentuk kurva penawaran yang dari kiri bawah ke kanan atas ini
memiliki arti semakin tinggi harga jual suatu barang semakin
banyak jumlah yang ditawarkan, sebagai kurva penawaran yang
tunduk kepada hukum penawaran.
2.3.1 Hukum
Penawaran
β€œJika harga suatu barang/jasa naik maka jumlah barang
yang ditawarkan akan bertambah dan sebaliknya jika
harga turun maka jumlah barang yang ditawarkan akan
berkurang dengan anggaran ceteris paribus.”
Hukum tersebut berarti bahwa kalau harga suatu
barang meningkat maka jumlah barang yang
ditawarkan akan meningkat (karena produsen semakin
menguntungkan), dan sebaliknya kalau harga turun,
jumlah barang barang yang ditawarkan juga menurun
(karena kurang menguntungkan bagi produsen).
Data Hipotesis
Bentuk Persamaan Matematika
Qs = F (Px)
Qs = a + bP
Misalkan : Qs = 30 + 2 P
2.3.2 Bentuk Kurva
Penawaran
Bentuk Kurva Penawaran yang Tunduk dengan Hukum Penawaran
Kurva S1 merupakan kurva penawaran
jangka panjang dengan biaya konstan
atau constant cost long-run supply curve,
sedangkan kurva S2 disebut sebagai
kurva penawaran jangka panjang dengan
biaya menurun atau decreasing cost long-
run supply curve. Kurva S3 merupakan
kurva penawaran untuk jangka waktu
yang sangat pendek. 10
2.3.2 Bentuk Kurva
Penawaran
Bentuk Kurva Penawaran yang Tidak Tunduk dengan Hukum Penawaran
2.3.3 Perubahan Penawaran
Berubahnya Harga Input
Variabel
Perubahan Teknologi
Harga Komoditas Lain
Perubahan Iklim
Biaya untuk Memperoleh
Faktor Produksi
Pajak dan Subsidi
Harapan Harga
Tujuan Perusahaan
Harga pasar terjadi karena adanya interaksi permintaan dan penawaran.
Jika permitaan melebihi barang yang ditawarkan akan terjadi peningkatan
harga, sebaliknya jika penawaran melebihi jumlah yang diminta harga akan
menurun.
2.4 Penentuan Harga Pasar
05
Dengan demikian, yang dimasudkan dengan harga pasar ialah suatu
tingkat harga tertentu di mana penjual mau menjual sejumlah barangnya
dan konsumen mau membeli sejumah barang tersebut. Penentuan harga
pasar ini bisa digambarkan dengan dua cara, yaitu dengan grafik dan
matematis.
β€’ Secara Grafik
2.4 Penentuan Harga Pasar
2. Secara Matematis
Persamaan fungsi demand = Qd = 400 - 0.5 P sedang fungsi penawaran Qs = 100 +
P. Ditanya berapa Q dan P keseimbangan pasar.
Keseimbangan terjadi pada saat Qd = Qs
400 - 0.5 P = 100 + P
1.5 P = 300
p = 200
Q = 300
2.4 Penentuan Harga Pasar
3. Perubahan Permintaan dan Penawaran Mengubah Harga
dan Kuantitas Pasar
a. Harga pasar berubah jika penawaran bertambah sedang permintaan tetap
b. Harga pasar berubah jika terjadi perubahan permintaan meningkat sedang
penawaran tetap
c. Perubahan keseimbangan jika terjadi perubahan permintaan meningkat
sedang penawaran turun
2. Kebijakan celling price
adalah kebijakan yang ditetapkan pemerintah dengan tujuan melindungi
konsumen agar mendapatkan harga yang wajar
2.5 APLIKASI PRAKTIS
KESEIMBANGAN PASAR
Dari gambar di samping jika Pemerintah tidak ikut
campur menetapkan harga maka harga yang terjadi
adalah yang berlaku di pasar sebesar OP1 Jika dilihat
dari grafik harga sebesar OP1 dirasakan terlalu
memberatkan konsumen, maka dari itu pemerintah
menetapkan kebijakan harga tertinggi yang boleh dijual
sebesar OQ2 pada tingkat harga produsen hanya
bersedia menawarkan barangnya sebesar OQ2 sedang
konsumen bersedia membeli sebanyak OQ3. Sehingga
pasar mengalami kekurangan pasokan jika dibiarkan
tanpa pemerintah berbuat sesuatu maka harga akan
meningkat kembali pada posisi OP1 Oleh karena itu
tujuan pemerintah menetapkan harga seiling ini berhasil
1. Kebijakan Floor price
adalah kebijakan yang ditetapkan pemerintah dengan tujuan
melindungi konsumen agar mendapatkan harga yang wajar
2.5 APLIKASI PRAKTIS
KESEIMBANGAN PASAR
Surprise adalah kebijakan yang ditetapkan
pemerintah di atas harga pasar tujuan kebijakan
floor prise ini adalah untuk melindungi produsen
agar mendapatkan harga yang wajar.
contohnya kebijakan profes ini adalah harga tiket
pesawat dan tiket bus Jika pemerintah tidak ikut
campur menetapkan harga akan terjadi persaingan
sesama produsen sehingga harga bisa sampai
sebesar OP
3. Cobweb Teoru - teori Sarang Laba - Laba
adalah harga dan kuantitas di mana jika harga dan kuantitas
untuk berbagai barang berubah secara siklis dalam jangka
panjang kalau harga meningkat atau menurun jumlah yang
diproduksi juga meningkat atau menurun dalam gelombang yang
berbeda
2.5 APLIKASI PRAKTIS
KESEIMBANGAN PASAR
Dalam grafik di samping misalkan harga P1 sehingga petani
berusaha menambah produksinya pada musim kedua jumlah
yang ditawarkan sebanyak OQ 3 jika hasil panen yang
ditawarkan sebanyak OQ2 dengan harga OP1 pada kondisi
harga OP 1 terjadi akses supply akibat adanya AC supply
dan harga menjadi turun menjadi ob2 pada kondisi harga-
harga sebesar OP 2 terjadi akses semen atau short supply
akibatnya kekurangan suplai harga kekurangan supply harga
mengikat lagi sampai ke OP1
BAB III
TEORI ELASTISITAS
3.1 Pengertian Elastisitas
Elastisitas yaitu mengukur respon atau reaksi dalam teori ekonomi.
Semakin elastis sifat permintaannya semakin besar, begitupun sebaliknya
jika tidak elastis maka sifat permintaannya semakin kecil responnya. Tingkat
elastisitas yaitu tingkat berpengaruhnya jumlah barang yang ditawarkan
karema adanya perubahan harga.
JIKA JUMLAH BARANG YANG DIMINTA
ATAU DITAWARKAN RELATIF LEBIH
BESAR TINGKAT TERPENGARUHNYA
KARENA ADA PERUBAHAN HARGA
TERSEBUT, MAKA PERMINTAAN
DAN PENAWARAN INI DISEBUT
DENGAN PERMINTAAN
DAN PENAWARAN ELASTIS
JIKA PERUBAHAN HARGA RELATIF
TIDAK ADA PENGARUHNYA MAKA
PERMINTAAN DAN PENAWARAN INI
DISEBUT DENGAN PERMINTAAN
DAN PENAWARAN INELASTIS.
Elastisitas harga permintaan yaitu suatu konsep penting yang sering dijumpai
dalam analisis ekonomi. Fungsi dari konsep ini dapat melihat respon adanya
perubahan barang yang diminta akibat adanya perubahan.
οƒ˜ Faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu :
1. Harga itu sendiri
2. Harga barang lain yang mempunyai hubungan substitusi
3. Pendapatan konsumen
4. Iklan
5. Selera
6. Penawaran dm sebagainya berubah akan berakibat pada permintaan
Macam macam elastisitas ( teori ekonomi ) yaitu
οƒ˜ harga permintaan (price elasticity), mengukur respon dari perubahan
harga barang itu sendiri
οƒ˜ elastisitas silang (cross elasticity) perubahan harga barang lain
yang mempunyai hubungan substitusi
οƒ˜ elastisitas income (income elasticity) perubahan pendapatan
οƒ˜ elastisitas iklan (advetising elasticity) perubahan iklan dari barang
Elastisitas harga permintaan yaitu kepekaan jumlah barang suatu produk
yang akan dibwli oleh konsumen terhadap perubahan harga dengan kurva
permintaan tertentu. Atau dapat diartikan elastisitas permintaan ialah
besar kecilnya persentase perubahan pada jumlah yang diminta disebabkan
oleh presentase tertentu dari perubahan harga.
Manfaat dari memahami tingkat elastisitas permintaan bagi firm, yaitu
mengetahui tingkat elastisitas permintaan suatu barang itu sangat
penting, karena dengan mengetahui tingkat permintaan firm dapat
menentukan kebijakan harga yang tepat.
3.2 Elastisitas Permintaan (Ed; Ep; €)
Sifat elastisitas dari suatu permintaan barang ada 5 macam, yaitu
1. Perfect elastic
2. Elastis
3. Unitary elastic
4. Inelastis
5. Perfect inelastis
3.2.2 Cara mengukur tingkat elastisitas
Mengukur tingkat elastisitas permintaan maupun penawaran diukur dengan
cara yang sama. Ada beberapa cara untuk mengukur tingkat elastisitas
tersebut, yaitu :
1. Arc Elasticity (Elastisitas Busur)
Memperbandingkan persentase perubahan harga dengan persentase perubahan yqng
diminta. Cqra ini digunakan untuk mengukur respon perubahan jumlah barang yang
diminta karena adanya perubahan harga dan perubahan jumlah yang diminta memiliki
rentang jarak seperti gambar dibawah
Ed = % π‘ƒπ‘’π‘Ÿπ‘’π‘π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘› 𝑄π‘₯% π‘ƒπ‘’π‘Ÿπ‘’π‘π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘› 𝑃π‘₯
Ed = 𝑂𝑋1 βˆ’ 𝑂𝑋0𝑂𝑋0 : 0𝑃1 βˆ’π‘‚π‘π‘œπ‘‚π‘ƒπ‘‚
2. Point Elasticity
Konsep elastisitas menggambarkan kecilnya perubahan harga
sehingga, seakan – akan tidak terjadi perubahan. Dapat dilihat
pengertian elastisitas secara geometris dan mungkin sampai kepada
pemecahan yang jauh lebih sederhana.
Dari Kurva Permintaan Pabx Yang Berupa Garis Lurus. Jika Ingin Mengukur Elastis
Titik, Maka Dapat Mengukur Angka Elastisitas Harga Dari Permintaan Pada Titik B .
Kemiringan Sloop Dari Garis Lurus Pabx Pada Titik Pada Titik A Adalah 𝐴𝑃𝐴𝑄
Secara Geometri = π΄π‘‹π‘œ / π‘‹π‘œπ‘‹
Sehingga 𝐴𝑄/𝐴𝑃 = π‘‹π‘œπ‘‹ / π΄π‘‹π‘œ
Jadi E Di A = (π‘‹π‘œπ΄ / 0π‘‹π‘œ) Γ— ( π‘‹π‘œπ‘‹/π‘‹π‘œπ΄ ) = π‘‹π‘œπ‘‹ / 0π‘‹π‘œ
Secara Geometri = π΄π‘‹π‘œ / π‘‹π‘œπ‘‹
Sehingga 𝐴𝑄/𝐴𝑃 = π‘‹π‘œπ‘‹ / π΄π‘‹π‘œ
Jadi E Di A = (π‘‹π‘œπ΄ / 0π‘‹π‘œ) Γ— ( π‘‹π‘œπ‘‹/π‘‹π‘œπ΄ ) = π‘‹π‘œπ‘‹ / 0π‘‹π‘œ
Dari hasil perhitungan di atas elastisitas poin dapat disimpulkan
semakin tinggi keberadaan titik di kurva permintaan semakin besar
koefisien elastisitasnya begitupun jika semakin rendah keberadaan titik
tersebut di kurva permintaan semakin rendah koefisien elastisitasnya
Contohnya
A. Menghitung Tingkat elastisitas dengan mempergunakan pendekatan
persamaan fungsi
Rumus : Ed = βˆ†π‘„ / βˆ†π‘ƒ Γ— 𝑃 / 𝑄
B. Dengan mengamati hubungan Elastisitas dengan Total Revenue (Total
Penerimaan)
Dari tabel diatas dapat dilihat Jika harga dinaikkan berakibat TR-nya
turun maka sifat elastisitas permintaannya adalah elastis karena akan
menghasilkan nilai koefisien elastis > 1
C. Mengamati Arah Perubahan Harga dan Total Revenue
D. Dengan melihat kurva permintaan AR dengan MR
Β· Jika nilai MR = 0, maka koefisien elastisitas = 1 dan permintaannya
unitary elastis
Β· Jika nilai MR = positif maka, koefisien elastisitas > 1 dan permintaannya elastis
Β· Jika nilai MR = negatif, maka koefisien elastisitas < 1 dan permintaannya
inelastis
Dari kurva di atas Jika MR memotong sumbu horizontal, maka pada saat itu nilai MR = 0.
Bagian kurva MR yang berada di atas horizontal menunjukkan nilai Mr yang positif dan
bagian yang berada di bawah horizontal menunjukkan nilai Mr yang negatif jika
E. Melihat kecondongan kurva permintaan
Β· D1 sifat permintaannya disebut perfect inelastis
Β· D2 sifat permintaannya disebut perfect elastis
Β· D3 sifat permintaannya disebut elastis
Β· D4 sifat permintaannya disebut unitary elastis
Β· D5 sifat permintaannya disebut inelastis
β€’ Dari kelima bentuk elastisitas di atas bentuk elastisitas yang
ekstrem ada dua yaitu :
1. Elastis sempurna
Bila kurva permintaan sejajar dengan sumbu x maka besarnya Tingkat
elastisitas sama dengan πœ” keadaan ini disebut elastis sempurna yang
berarti apapun jumlah barang yang diminta harga akan tetap
2. Inelastisitas Sempurna
Jika kurva permintaan Sejajar dengan sumbu Y maka besarnya tingkat
elastisitas = 0.
Faktor yang mempengaruhi ; ada atau tidaknya barang substitusi yang
kualitas relatif sama dan harganya lebih rendah. Jika ada maka permintaan
akan barang tersebut elastis
Macam penggunaan ; semakin berfariasi penggunaan akan barang maka
permintaan akan barang itu elastis. Sebaliknya jika barang tersebut
alternatif penggunaan sangat terbatas, maka permintaan akan barang itu
akan bersifat inelastis
Perbandingan harga barang barang tersebut dengan pendapatan
konsumen
Pengukuran sampai seberapa jauh berbagai harga barang berhubungan
satu sama lain
Rumus untuk menghitung tingkat elastisitas silang yaitu membandingkan
persentase perubahan harga jumlah barang yang dibeli dengan
persentase perubahan harga.
Elastisitas barang silang substitusi
Elastisitas barang komplementer
Hubungan Barang Substitusi,
Komplemen, dan Elastisitas Silang
Elastisitas yang menunjukkan tingkat kepekaan
perubahan jumlah barang yang diminta dengan
perubahan pendapatan
Perubahan
permintaan Barang
Lux karena adanya
perubahan Income
Perubahan permintaan Barang
Interior karena adanya
Kenaikan Income
BAB IV PERILAKU KONSUMEN
4.1. BEBERAPA KONSEP BERKAITAN DENGAN PERILAKU KONSUMEN
A
Permintaan timbul karena konsumen memerlukan manfaatdan barangyang diminta.
Manfaat inilah yang dikenal dengan istilah utilitas (utility), ada dua cara pengukuran
nilai manfaat dan suatu barang, yakni secara kardinal (dengan menggunakan
pendekatan nilai absolut) dan secara ordinal (dengan menggunakan pendekatan nilai
relatif, order, atau rangking).
dapatkah kita mengukur secara pasti nilai guna dari suatu komoditas?Jawabannya
adalah tidak, karena metode kardinal tidak umum dipakai dalam teori (kehidupan)
ekonomi yang modern, tetapi prinsip marginal utility yang menurun tetap berlaku
hingga kini.
Nilai Barang
♦ kebutuhan manusia pada garis besarnya dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu
(1) kebutuhan pokok (makanan, pakaian, perumahan)
(2) kebutuhan sekunder (kendaraan,perhiasan)
♦ Nilai barang dapat dibedakan menjadi:
a. Nilai penggunaan objektif atau nilai guna ialah kesanggupan suatu barang dan jasa
untuk memenuhi keperluan manusia (beras atau nasi)
b. Nilai penggunaan subjektif yaitu diberikan oleh seseorang kepada suatu barang
yang tertentu untuk memuaskan kebutuhannya.
Nilal pertukaran ini dapat dibagi menjadi:
a. Nilai pertukaran objektif, yaitu kemampuan barang dan jasa itu sendiri un
ditukarkan dengan barang dan jasa lain.
b. Nilai pertukaran subjektif, yaitu arti yang diberikan oleh seseorang kepada suatu
barang dan jasa, bertalian dengan kegunaan barang tersebut terhadap dirinya.
Pemenuhan Kepuasan
Pada hakikatnya kepuasan manusia tidaklah terbatas untuk memenuhi semua
kebutuhan manusia. Di antaranya adalah Gossen yang dikenal dengan Hukum
Gossen, yaitu:
- Hukum Gossen I Jika pemuoson kebutuhan dijalankon terus-menerus, maka
kenikmatannya akan terus-menerus berkurang, sampai akhirnya datang kekenyangan
(kejenuhaan).
- Hukum Gossen II :Tiop-tiop manusia akon berusaha memenuhi berbagai kebutuhannya
supaya semua kebutuhannya tersebut dipuaskan dengan seimbang.
4.2. PENDEKATAN TRADISIONAL UNTUK MENGUNGKAPKAN
PERILAKU KONSUMEN
Menurut pendekatan ini setiap barang mempunyai daya guna atau utilitas karena barang
tersebut pasti mempunyai kemampuan untuk memberikan kepuasan kepada konsumen
yang menggunakan.
pendekatan tradisional merumuskan dalam bentuk suatu fungsi:
U = f(X1;X2;........Xn)
%Dua pendekatan untuk menjelaskan perilaku konsumen dalam buku ini
a. Cardinal approach.
b. Ordinal aproach.
4.3. CARDINAL APPROACH
Nilai guna total berkenaan dengan jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dan
mengonsumsi sejumlah komoditas tertentu.
4.3.1 Konsep Guna Batas dan Guna Total (MU dan TU)
1. Guna Batas (Marginal Utility)
Guna batas ialah sumbangan kepuasan yang diberikan oleh barang terakhir yang
dimiliki orang tersebut.
2. Guna Total(Total Utility)
Guna total ialah tingkat kepuasan yang di peroleh Karena mengonsumen
berbagai jumlah barang.
Tabel 4.1 Total utility dan marginal utility
Karung (Q) Total Utility (TU) Marginal Utility (MU)
1 10
-
2 30(10+20) 20
3 60 (30+30) 30
4 60 (60 +0) 0
5 50 (60 - 10) -10
6 30 (50 -20) -20
TGambar 4.1 Kurva TU dan MU
4.3.2. Asumsi (Anggapan) dalam Teori Cardinal
) Terdapat tiga asumsi dalam Teori Cardinal, yaitu
1. Utility Seseorang Bisa Diukur dengan Uang
Asumsi dasaryang digunakan pada pendekatan ini adalah tingkat kepuasan
konsumen mengonsumsi barang/jasa dapat dihitung secara numerik.
2. Berlakunya Hukum Gossen (Law of Diminishing Marginal Utility)
Yaitu pertambahan utilitas yang menurun karena pertambahan saru unit
barang yang di konsumsi
Gambar 4.2 kurva daya
guna (utilitas)
3. Konsumen Bersifat Rasional
Asumsi ini di kembangkan dari konsep bahwa manusia pada hakikatnya adalah homo
economicus. Jadi konsumen yang tidak berusaha memaksimumkan daya guna dengan
kendala pendapatannya yang tertentu tidak dapat di jadikan objek pembahasan disini.
4.3.3. Kritik Pada Pendekatan Cardinal
1. Asumsi Utility Bisa Diukur adalah Pemikiran yang Keliru
Dapatkah kita mengukur secara pasti nilai guna dari suatu komoditas?Jawabannya tidak,
karena itu metode Cardinal tidak umum di pakai dalam teori (kehidupan) ekonomi yang
modern, tetapi prinsip marginal utility yang menurun tetap berlaku hingga kini.
2. Marginal Utility dari Uang Tidaklah Konstan
Semakin banyak jumlah uang yang dimiliki, semakin memberikan kepuasan
yang lebih besar. Makin kaya seseorang, makin besar kesediaannya untuk
memperoleh satu satuan daya guna yang sama.
4.3.4 MAKSIMALISASI GUNA
Guna batas ini adalah tambahan guna pada guna total
karena ada tambahan satu unit barang laai yang di konsumsi.
Untuk mencari marginal utility dapat digunakan
perhitungan sebagai berikut:
TU2 (sesudah tambahan) - TUI (sebelum ada penambahan) = MUx
atau
(TUx+l) - (TUx) = MUx
Jika total utility mencapai titik maksimal maka MU = 0 dan jika total utility menurun karena
pertambahan unit barang yang dikonsumsi maka MU akan menjadi negatif. Turunan pertama dari
fungsi TU adalah nilai x yang bisa menghasilkan TU maksimal.
Contoh:
Seorang konsumen memerlukan dua jenis barang X dan Y,
dimana harga barang X$1 per unit dan Y$1 per unit sedangkan
pendapatan konsumen tersebut sebesar $10 dan guna batas dari
dua barang tersebut seperti daiam tabel : /
Keterangan:
Tabel 4.2 MU barang X dan Y
Barang X
Harga $ 1,* per unit
Barang V
Harga $ 1,* per unit
iumlah unit MU Iumlah unit MU
1
40
1
35
2 35 2
30
3 30 3
28
4 24 4 25
5 21 5 22
6 18 6
20
Berdasarkan tabel di atas maka konsumen akan
membelanjqkanpendaptannya dengan komposisi
sebagai berikut 7, Dolar pertama dari pendapatannya
akan dibelaniakannya barang X karena barang X
memberikan MU X > MU Y.
2. Dolar kedua juga akan dibelanjakan pada barang X
karena barang MU X masih lebih besar dari MU Y
3. Pada dolar yang ketiga konsumen masih
akan membelaniakan pada barang X karena
pada waktu itu MU X > MU Y
4. Baru pada $ yang kelima dan keenam konsumen
lebih suka membelaniakan barang Y karena MU Y masih
lebih besar dari MU X
Contoh:
Misalkan konsumen memerlukan X dan Y, harga
barang X$1 per unit dan barang Y $2 per unit sedangkan guna
batas kedua barang tersebut seperti tabel dibawah im:
label 4.3 MUx dan MUy dan jumlah barang X dan Y
Untuk memecahkan kasus semacam ini dapat
mempergunakan formula berikut ini:
Misalkan konsumen memiliki uang sebesar $ 14.
Kombinasi barang X dan Y mana yang dipilih
konsumen agar utility-nya maksimal.
Untuk memecahkan kasus semacam Ini dapat mempergunakan formula berikut ini.
π‘€π‘ˆπ‘₯
𝑃π‘₯
=
π‘€π‘ˆπ‘¦
𝑃𝑦
(1)
Formula (rumus) di atas disebut dengan syarat utama yang harus dipenuhi.
Dengan formula ini akan dapat diketahur komposisi yang akan memberikan guna
yang maksimal bag! konsumen. Keiemahan dari formula ini iaiah tidak
diperhatikannya berapa besar pendapatan konsumen. Untuk mengatasi keiemahan ini
maka dibuat formula pelengkap sebagai berikut:
X . Py + Y . Py = ....................= / (pendapatan). ( 2)
4.3.5 CARA MEMPERGUNAKAN PERSAMAAN
FUNGSI
___)
Mencari kemungkinan dari kombinasi-kombinasi tersebut yang dapat memenuhi fomula
(l) kemudian diuji apakah juga memenuhi formula (2) Jika salah satu tidak terpenuhi maka harus
harus dicari kombinasi yang lain
(1) Syarat pertama:
MUx/Px = MUy/Py
26/1 = 40/2 = 20...............telah memenuhi syarat pertama
(2) Syarat kedua:
X. Px + Y. Py =1 (income)
7 x $ l + 3 x $ 2 =13 ..........memenuhi syarat kedua
$ 2- Jika mengacit pada r u m u s ' ^ r m u i a ) ^ $ 1
^vffiempu^yai perbandinaan 1 o Z 7 V S ^ baran6* dan
V SSbesar ^
MUx, yang artinya setiap $ i V3nB dikcl . , 1 ' maka besarnVa
MUy dua kali
mempunyai manfaat dua kali dari
manfaaUarangT""10" membeli baran6 Y
Β°ari Tabe' 4 3 di atas Vang memenuhi persyaratan Dert β€ž
1. Kombinasi I : 4 barang X dan 1 barang y. 4 kΒ°mbinasi'
Va'tu:
2- Kombinasi II: 6 barang X dan 2 barang Y
3- Kombinasi IN : 7 barang X dan 4 barang y.
4- Kombinasi IV: 8 barang X dan 5 barang Y.
Selanjutnya kita lihat dari
~ SEE .*y rr.^rr β€”
4.3.6 PERUBAHAN KOMBINASIABARANG YANG DIBEU
KONSUMEN
Adanya kenaikan harga dari salah satu barang yang dibutuhkan dapat
mengubah Kombinasi barang yang dibeli, karena:
1. Adanya efek substitusi, yaitu konsumen akan mengalikan barang yang dibelinya kepada barang pengaanti yang harganya lebih
murah.
2. Efek pendapatannya (income), dengan Kenaikan harga bagi konsumen yang pendapatannya tetap akan menyebabkan pendapatan
rill konsumen akan berkurang
4.3.6 PERUBAHAN KOMBINASI BARANG YANG
DIBELI KONSUMEN
4.4 INDIFFERENCE CURVE APPROACH
4.4.1 PROPERTY INDIFERENCE CURVE
Ada tiga kelemahanpada the Cardinalist Approach, yaitu:
1. Asumsi yang digunakan da lam pendekatan cardinal ini adalah asumsi yang keiiru (doubtful). Pendekatan ini bahwa konsumen
mengonsumsi komoditi dapat diukur secara numerik.
2. Asumsi yang menagambarkan utility dari uang yang konstan adalah tidak realistik Karenajika income seseorang meningkat
maka psikologis
3. marginal utility dan uang akan berubah Anggapan terjacunya diminishingf marginal utility hanya
1. ASUMSI DALAM PENDEKATANINDIFERENCE CURVE
Agar perilaku konsumen dapat dijelaskan riil, teori ini memerlukan beberapa asumsi, yaitu
1. Konsumen selalu bersifat rasional
2. Nilai guna dari uang bersifat konstan (constant marginal of money)
3. Utility dinyatakan secara ordinal
4. Berlakunya hukum tambahan yang semakin lama semakin berkurang (diminishing marginal utility)
5. The total utility dari konsumen tergantung dari beberapa komoditi
6. Consistency and transitity of choice
4.4.1 PROPERTY INDIFERENCE CURVE
KURVA 1C MENUNJUKKAN BERLAKUNYA HUKUM DIMINISHING
MARGINAL RATE OF SUBSTITUTION
A ke B menunjukkan jika konsumen
menghendaki barang X lebih banyak
maka harus bersedia mengurangi brang
Y dengan jumlah tertentu
Gambar 4.4 Kurva 1C
Dari tabel di atas dapat dibuat kurva sepertl di
bawah: Raranft Y
Gambar 4.5 Kurva indifference
Dari gambar di atas menunjukkan konsumen
mengonsumsi kombinasi A, B, C, dan D akan memberikan
kepuasan (utility) yang sama. Hal ini dikarenakan kombinasi
tersebut terletak pada satu 1C yang sama.
4.4.1 PROPERTY INDIFERENCE CURVE
4.4.1 PROPERTY INDIFERENCE CURVE
4.4.1 PROPERTY INDIFERENCE CURVE
5 PADA DUA 1C TIDAK SALING BERPOTONGAN
Kombinasi di titik A memberikan utilitas sama dengan
kombinasi di titik 8. Hal ini disebabkan terletak pada IC2.
Kombinasi di titik A memberikan utilitas sama dengan
kombinasi di titik C. Hal ini'disebabkan terletak pada IC1.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kombinasi di titik
8 sama dengan kombinasi yang ada di titik C. Dalam
kenyataannya, kombinasi yang ada di titik B tidak akan sama
dengan titik C. Hal ini dikarenakan tidak terletak pada 1C
yang berbeda. Oleh karena itu, dua 1C tidak mungkin saling
berpotongan.
4.4.2 Kendala Anggaran
(Budget Contraint)
_/
Guna mengetahui kombinasi yang dapat memberikan kepuasan yang maksimal kepada
konsumen dari berbagai kombinasi yang ada pada curve indifference, maka perlu
diketahui kombinasi yang bisa dicapai oleh konsumen berdasarkan batas
penghasilannya.
Garis anggaran ( budget line ) yaitu garis yang dapat menghubungkan titik kombinasi
dari dua jenis barang yang dapat dicapai oleh konsumen.
4.4.2 Kendala Anggaran
(Budget Contpaint)
Secara rasional konsumen ingin mengkonsumsi barag sebanya apa pun, namun dibatasi oleh
pendapatannya, maka dari itu konsumen harus bisa mengatur* komposisi barang sehingga
manfaatnya optimal, kendala pendapatan disebut sebagai garis anggaran (budget Line). Jika barang
konsumsi X dan Y, maka persamaan Budget line Bisa ditulis dengan
BPx . (X) + Py.Y Keterangan ;
B = Anggaran
Px = Tingkat harga X
Py = Tingkat harga Y
Cara membuat garis anggaran
Caranya memebuat garisnya dengan menghubungkan 2 (dua) titik kombinasi ekstream antara
barang X dan Y, kombinasi ekstrem vaitu kombinasi vana teriadi apa bila pendapatan
konsumen seluruhnva diaunakan untuk memebli banana X beerarti barana Y = 0 dan bila
pendapatan kansumen dibelikan seluruh barana Y berarti X = 0
Contoh kasus
pendapatan konsumen sebesar $ 100 pendapatan ini
akan digunakan untuk membeli barang Y dimana harga
barang X $ 2/unit dan barang Y $ 4/unit, jika sermua
penadapatan tersebut dibelikan barang Y maka ia akan
menpatkan sebanyal 25 unit barang Y. jika
pendataptannya digunakan untuk membeli barang X
maka akan mendapatkan 50 unit barang X. Bila 25 unit
barang Y dan 50 unit barang x dibuat dalam satu grafik,
maka garis yang menghubungkan titik 25 Y dan 50 X
(garis PQ) disebut dengan Kurva Anggaran
( budget Line )
Gambar 4.8 Kurva garis anggaran (budget line)
4.4.3 Keseimbangan Konsumen
kombinasi yang bisa memberikan guna maksimal bagi konsumen yaitu kombinasi yang terletak
bagi konsumen curve Indifference dengan kurva anggaran (Budget line)
Contoh kasus
Jika dari (A) diketahui konsumen ingin mengoptimalkan Utilitas, sedangkan dari (B) diketahi
adanya keterbatasan dana, maka dengan dana terbatas berapakah utilitas maksimalnya atau
dengan utilitas
tertentu berapakah dana minimalnya?
dapat diperhatikan gambar disamping IC tertinggi
adalah IC terendah. Konsumen ingin menikmati
Titik D pada IC tetapi dana yang tersedia tidak
mencukupi. Konsumen dapat menikmati titik C
pada IC tetapi konsumen juga dapat menikmati
titik .E
Gambar 4.9 Kombinasi yang memberikan kepuasan optimal
Keseimbangan konsumen

yang optimal
Keseimbangan Konsumen terjadi dengan jumlah uang tertentu mengonsumsi kombinasi barang yang optimal
ic *
IC2
dari gambar disamping ada 4 titik (A,B,C dan D) kombinasi. Dari 4
kombinasi tersebut yang memberikan utilitas paling tinggi ialah
kombinasi D, karena kombinasi tersebut terletak di IC yang paling
jauh dari titik orgin. Namun seseorang tidak bisa memilih
kombinasi D karena dibatasi oleh pendapatannya. Dari Kurva di
samping dapat ditunjukkan dengan garis anggaran BL.
Dengan adanya kendala anggaran yang dapat dipilih ada 3 yaitu A,B,dan C. Dari ketiga kombinasi yang memberikan utilitas
paling tinggi adalah kombinasi yang berada di titik B. Titik ini menunjukkan kombinasi yang bisa dipilih dengan uang tertentu.
kombinasi titik B disebut dengan kombinasi Optimal. Pada hakikatnya titik B terjadinya kurva BL bersinggunagn dengan kurva
IC ata Slope BL = slope IC. Sehingga dapat dirumuskan
Slope 8L = Slope IC Slope BL = Py/Px
slope IC = MRS = MUy/Mux Py/Px = MUy /MUx
Persamaan di atas menunjukkan tem[at keseimbangan, yakni jika rasio Margin Utility terhadap harqa dan
suatu barana adalah sama
MUy/Py = MUx /Px
4.4.4 Perubahan Utilitas
konsumen
l.berubahnya salah satu da pi harga barang
Jika harga barang X naik, maka garis anggaran dan Indifference curwe -nya bergeser ke kiri. Jika barang X turun maka
garis anggaran dan ndifference curve akan bergeser ke kanan. hal ini disebabkan jika harga naik makajumlah barang x
yang bisa dibeli berkurang dan jika harga turun makajumlah barang X yang bisa diebli bertambah.
Price Cunsumtion Curve (PCC) yaitu sebuah garis yang titik singgung antara garis anggaran dengan Indifference curve
yang baru dan yang lama dihubungkan
Harga banrag X jumlah yang diminta sebanygk^OQI dan
barang Y yang diminta OY1. Kombinasi Barang X dan Y yang
dibeli berada di titik E1. Ketika braang X turun dan lainnya
tetap, mengakibatkan jumlah barang yang diminta
bertambah menjadi OQ2 dan barang Y jumlahnya turun
menjadi OY2.
Gambar4.11 Kurva price consumption curve
Dengan turunnya harga barang X kombinasi barang X dan Y berubah menjadi
E2. Jika titik potong E1 dan E2 dihubungkan dengan sebuah garis, maka garis
tersebut disebut dengan price cunsumtion curve (PCC).
4.4.4 Perubahan Utilitas
konsumen
2. berubahnya pedapatan konsumen
Jika harga barang X dan Y tidak berubah kombinasiyang dikehendaki konsumen berada dii E1. Jika
pendapatan konsumen meningkat menyebabkan Preference konsumen terhadap barang X dan Y
berubah, ke titik E2.
Eenomena ini digambarakan garis anggaran dan Indifference
Curve akan bergeser ke kiri dan sejajar. Jika penadapatan konsumen
menurun maka kurva diatas akan bergeser ke kanan dan sejejar.Jika
titik singgung antara kurva anggaran dan indefference yang lama
dan yang baru dihubungkan, maka garis tersebut disebut dengan
Income Cobsuntion (ICC)
jika harga suatu barang berbah akan memeiliki duapaakan mk yaitu
1. konsumen akan menambah jumlah braang yang diminta
2. dengan turunnya harga, konsumen akan menjadi lebih kaya dan
membeli barang dalam jumlah banyak
Gambar 4.12 Kurva income consumption curve
3. Perubahan harga pada barang Normal
dan Inferior
3. Perubahan harga pada barang Normal
.. Perubahan ini disebut dengan efek substitusi Jika harga barang
X lebih murah konsumen mensubstitusikan dengan membeli
barang X lebih banyak dan mengurangi jumlah barang Y.
Dampak perubahan harga ini menyebabkan kurva BL berubah
dari BL1 ke BL2 K. Perubahan ini disebut efek substitusi
(Substitution Effect). Efek substitusi dapat dilihat pada gambar di
bawah berubahnya kombinasi barang X dan Y yang dikonsumsi
Gambar 4.13 Dampak perubahan harga barang normal konSUHien doH tltik E1 ke E3 OtOU SebeSOr X1 " X2.
3. Perubahan harga pada barang Normal
dan Inferior
β€’ Perubahan harga pada barang Normal
Gambar 4.13 Dampak perubahan harga barang normal
Kondisi dimoma turunnya harga barang X9 konsumen merasa bahwa
bertambah atau jumlah uang yang sama konsumen mampu mendapatkan
barang yang lebih banyak.3sehingga bergeser ke BL2 ke BL3. Dengan daya
beli yang meningkat akibat turunnya harga barang X konsumen dapat
membeli barang X dan Y dengan kombinasi E3 ke E2. Perubahan kombinasi
ini disebut dengan income effect. Substitusi efek dan income effect disebut
Total Effect yaitu sebesar X1 - X2 income efek dari etika ke E2 menunjukkan
barang X adalah barang normal hal ini ditunjukkan dengan income efek dari
E3 ke
3. Perubahan harga pada barang Normal
dan Inferior
β€’ Perubahan harga pada barang Inferior
Gambar 4.13 Dampak perubahan harga barang normal
Pada gambar di samping memperlihatkan dampak perubahan
harga pada barang inferior semakin murahnya barang X
menghasilkan efek pendapatan yang negatif yaitu jumlah
barang X yang diminta berkurang perubahan kombinasi dari
S1 ke E3 adalah press effect atau efek harga sebesar X1 -X3,
perubahan dari kombinasi E3 ke E2 adalah income effect atau
sebesar E3 ke E2 sebesar x 3 -X1 jadi total efeknya adalah
sebesar S1 ke E2 atau sebesar X1 - X2
4.4.5 Derivasi Kurva Penmintaan
dari Kurva PCC
Dalam hukum pasar maka perubahan harga akan mengubah jumlah yang diminta
keseimbangan berubah dan dari titik A ke titik B ke titik c atas dasar perubahan yang
terjadi dapat ditarik kesimpulan hubungan antara jumlah barang X yang diminta
(diturunkan dan titik a b dan c) karena perubahan harga. Hubungan ini disebut kurva
permintaan. Kurva permintaan adalah keseimbangan konsumen (keinginan optimal
konsumen untuk membeli suatu barang pada suatu kendala tertentu). Jika.
keseimbangan A, B, C pada kurva BL dihubungkan menjadi satu garis hasil yang
diperoleh dikenal dengan Price Consumtion Curve (PCC). yaitu garis yang menunjukkan
keseimbangan konsumen karena perubahan tingkat harga dengan asumsi tingkat
pendapatan tetap.
4.4.5 Derivasi Kurva Permintaan
dari Kurva PCC
Pada Gambar disamping Jika harga X sebesar $ 2 jumlah yang diminta sebesar OQ1
harga barang X turun menjadi $1,8 jumlah yang diminta barang X meningkat menjadi
OQ2. Sehingga jumlah barang X yang diminta pada grafik di samping besarnya sama jika
titik E1 dan E2 dihubungkan membentuk kurva demand.
4.4.6 Penggambaran Kurva Engel
dari Kurva ICC
Dari dari kurva ICC dapat dibentuk kurva Angel yang menggambarkan
hubungan antara pendapatan dengan jumlah barang yang diminta Ernest
Angel adalah orang pertama yang mengamati hubungan perubahan tingkat
pendapatan terhadap jumlah barang yang dikonsumsi. Dalam kurva engel
sebagai sumbu vertikal adalah pendapatan dan sumbu horizontal adalah
kuantitas). Jika mempergunakan konsep elastisitas maka kurva Angel tidak
lain memperhatikan permintaan terhadap pendapatan. Jadi kurva Angel atau
elastisitas permintaan pendapatan menunjukkan karakteristik suatu barang
terhadap perubahan pendapatan masyarakat yang dapat diklasifikasikan
sebagai barang normal, inferior, giffen pola ketiga barang tersebut dapat
diperhatikan pada gambar di samping
Menurut Angel jika barang yang diminta adalah barang pertanian atau barang yang bersifat mudah
rusak (Perishable goods) maka perubahan pendapatan tidak diikuti dengan perubahan jumlah
barang yang diminta secara progresif dalam jumlah besar. Fenomena ini dapat dimaklumi mengingat
walaupun pendapatan seseorang naik misalkan 10 kali lipat yang bersangkutan tidak akan
meningkatkan konsumsi gandumnya 10 kali lipat juga sehingga didapat di elastisitas pendapatan
terhadap permintaan untuk barang pertanian akan kecil.
Jika barang yang diminta adalah barang industri maka perubahan pendapatan pada umumnya diikuti
dengan perubahan jumlah yang secara progresif secara gambaran jika pendapatan konsumen naik
maka jumlah barang elektronik yang akan dibeli juga akan meningkat demikian pula kebutuhan barang
mewah bergerak seiring dengan kenaikan pendapatan
Kurva indiferens kurs adalah nonlinear turun dari kiri ke atas kanan bawah dan cembung
terhadap. Nol bentuk yang demikian ini menggambarkan berlakunya hukum Diminishing
Marginal Unility. Bentuk Curve Indifference ada dua yaitu
Kurva Indifference yang Liner Menujukkan adanya Substitusi Sempurna
Jika diperhatikan gambar di samping untuk
melakukan barang X lebih banyak penggantian
barang Y dan X dengan jumlah yang sama hal ini
menunjukkan barang X dan Y mempunyai substitusi
yang sempurna pengurangan barang y sebesar AC
sama besarnya dengan penambahan X sebesar CB
Kurva Indifference Curve yang berupa huruf L
menunjukkan barang komplemen
XI
Gambar 4.18 Kurva 1C barang komplemen
0 X2
Y
.
6 Kritik dan aplikasi pendekatan
Indifference Curve___/
1. Kritik
Kritik terhadap Pendekatan Indifference Curve
A. Menggambarkan bentuk kurva IC yang konnveks untuk individu tidaklah mudah.
B. Substitusi barang y terhadap barang X yang diakibatkan yang diakibatkan adanya kenaikan harga barang
X tidak secara otomatis terjadi karena masih adanya faktor lain yang membuat konsumen tetap pada barang X
Atau meninggalkan barang X
C. IC Approach tidak dapat digunakan untuk menganalisis efek Advertising pas behavior of stock
BAB V
PERILAKU PRODUSEN
Produksi adalah transformasi atau pengubahan faktor produksi
menjadi barang produksi atau suatu proses di mana masukan (input)
diubah menjadi output.
perilaku produsen dinamakan tindakan atau tingkah laku produsen atau
dengan istilah Producer's Behaviour.
Pada saat memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya inilah seorang
produsen dikatakan dalam keadaan keseimbangan atau ekuilibrium atau
"ekuilibrium produk
6.1.1. Pengertian Produksi
5.1. KONSEP JANGKA WAKTU DALAM PROSES PRODUKSI
Dalam analisis proses produksi terdapat jangka waktu yang dinamakan
β€œjangka pendek" dan jangka panjang". Periode jangka pendek yaitu suatu
jangka waktu proses produksi tertentu di mana hanya ada satu faktor
produksi yang bervariabel. Para ekonom mengartikan jangka panjang
sebagai keadaan proses produksi di mana semua faktor produksi bersifat
variabel.
Artinya jumlahnya dapat diubah-ubah. Sebesarnya keadaan produksi jangka
panjang merupakan rangkaian saja dari keadaan produksi jangka pendek
atau dapat dikatakan sebaliknya bahwa keadaan produksi jangka pendek
merupakan suatu potret pada suatu saat tertentu dari rangkaian film yang
diputar.
5.2. FUNGSIPRODUKSI
Produksi adalah kegiatan mengubah input menjadi output. Fungsi produksi adalah
hubungan fisik antara input (bersumber masukan) dengan output (barang-barang atau
jasa dihasilkan) tanpa memperhitungkan harga.
Dalam bentuk umumnya fungsi produksi itu menunjukan bahwa jumlah barang
produksi tergantung pada faktor prosuksi yang digunakan. Secara matematis fungsi
produksi dapat di tuliskan sebagai berikut :
Q = F(C,L,B,S)
Dimana :
Q = Output
C = Capital
L= Labor
B = Bahan Baku
S= Skill
Bentuk fungsi linier:
Q =a+bX
Bentuk kurvanya
Bentuk kurvanya
5.3 ANALISIS PROSES PRODUKSIJANGKA PENDEK
β€’ AP =TP/Labor
β€’ MP =TP2 - TP1
β€’ Jika TP berupa fungsi maka turunan pertama TP adalah MP
β€’ MP =delta TP/ delta L
5.3.1. Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang (The
Law of Diminishing Returns)
Dalam analisis proses produksi jangka pendek ini berlaku Hukum Pertambahan -Hasil
yang Semakin Berkurang (Law of Diminishing Returns). Dalam hubungan produksi
jangka pendek, di mana satu faktor produksi bersifat variabel dan faktorfaktor
produksi lainnya tetap, akan dijumpai suatu kenaikan produksi total apabila kita
menambah faktor produksi variabel itu secara terus menerus.
Hubungan antara faktor produksi tenaga
kerja, tanah,TP,AP, dan MP
5.3.2. Hubungan antara TP, AP, dan MP
Dalam hubungan produksi jangka pendek, di mana satu faktor produksi bersifat
variabel dan faktor-faktor produksi lainnya tetap, akan dijumpal suatu kenaikan
produksi total apabila kita menambah faktor produksi variabel itu secara terus-
menerus. Produksi total itu akan bertambah terus tetapi dengan tambahan yang
semakin kecil dan setelah suatu jumlah tertentu mencapai maksimum kemudian
menurun.
β€’ Kesimpulan dari hubungan MP dan AP adalah :
1. Jika AP semakin bertambah maka MP← AP
2. Jika AP maksimum maka MPP =AP.
3. Jika AP semakin berkurang, maka MP→ AP
5.3.3. Tahapan dalam Fungsi Produksi
β€’ Tahab I
Mulai dari titik asal (0) sampai titik maksimum produksi rata-rata (AP),
yaitu pada saat produksi marjinal (MP) sama dengan produksi rata-rata
(AP). Jika labor ditambah, AP bertambah. Bertambahnya AP ini
menunjukkan terjadinya efisiensi labor. Pada stage (tahap) ini TP juga
bertambah.i
β€’ Tahab II
Dari titik pada saat produk rata-rata (AP) mencapai titik maksimal sampai pada
saat produksi total (TP) mencapai maksimal atau pada saat produksi marjinal
(MP) sama dengan nol, AP dan MP semakin berkurang tetapi MP masih positif.
Hal ini dikarenakan TP masih terus bertambah. Masih meningkatnya TP karena
efisiensi tanah masih terus bertambah. Dalam suatu proses produksi semakin
banyak labor yang dipakai menyebabkan tingkat efisiensi dari labor semakin
berkurang.
β€’ Tahab III
AP dan TP pada tahap ini semakin berkurang dan MP menjadi negatif
karena luas tanah tetap dan labor ditambah terus sehingga terjadi
ketidakefisiensian tanah dan labor. Akibatnya pada tahap ini produksi
total (TP) menurun terus.
5.4 produksi jangka panjang
Adalah suatu produksi di mana semua faktor produksi dapat diubah
jumlahnya. Untuk menjelaskan fungsi produksi jangka panjang dapat
menggunakan kurva isoquant atau isoproduct
5.4. 1 isoquant
Pengertiannya yaitu kurva yang menunjukkan
berbagai kemungkinan kombinasi teknis antara
dua input yang bervariabel menghasilkan suatu
tingkat output tertentu kurva isoquant ini
digambarkan pada Gambar disamping dengan
sumbu horizontal menunjukkan faktor produksi
tenaga kerja dan sumber vertikal menunjukkan
faktor kapital titik di sepanjang kurva itu
menunjukkan kombinasi sumber lapor dan
kapital yang menghasilkan 100 unit
2. Sifat dari kurva isoquant
Ciri umum isoquant dasarnya sama dengan ciri kurva indiferensi yaitu
1 cembung dari ke arah titik Origin
2 menurun dari kiri ke kanan bawah
3 kurva isoquant yang terletak di kanan atas menunjukkan jumlah produksi
yang lebih banyak
4 antara kurva yang satu dengan yang lain tidak dapat saling berpotongan
3 Marginal rate technical of substitution
Ciri umum isoquant dasarnya sama dengan ciri kurva indiferensi yaitu
1 cembung dari ke arah titik Origin
2 menurun dari kiri ke kanan bawah
3 kurva isoquant yang terletak di kanan atas menunjukkan jumlah produksi
yang lebih banyak
4 antara kurva yang satu dengan yang lain tidak dapat saling berpotongan
3. MRTS (Marginal Rate Technical of Substitution)
Mrts adalah sejumlah faktor x yang harus dikompensasi oleh tambahan faktor Y
sehingga tingkat output tidak berubah
MRTSdi C = βˆ†K / βˆ†L
Jika terjadi substitusi dari kombinasi satu ke lainnya menghasilkan rasio k dan l
nya
Tambahkan sedikit teks isi
4. Bentuk Isoquant Lain
Bentuk Isoquant yang Linier
Bentuk Isoquant yang Input output
5.4.2. ISO-BIAYA (ISOCOST)
1. Pengertian Isocost
Iso-biaya (Isocost) adalah :
"Kurva yang menunjukkan kedudukan dan titik-titik yang menunjukkan
kombinasi barang-barang atau faktor produksi yang dibeli oleh produsen
dengan sejumlah anggaran tertentu".
2.Gambar Kurva Isocost
4. Bentuk Isoquant Lain
β€’ harga faktor produksi labor turun atau naik sedang lainnya.
β€’ harga faktor produksi capital turun atau naik sedang lainnya tetap.
β€’ jumlah modal berubah berkurang atau bertambah
5.4.3. EKUILIBRIUM PRODUSEN
Equilibrium produsen analog dengan equilibrium konsumen yaitu
garis anggaran belanja (Isocost) dan peta isoquant. Apabila
produsen mengurangi atau menambah tingkat produksinya
maka keuntungan yang diperoleh akan berkurang, atau apabila
penggunaan kombinasi input ditambah atau dikurangi maka
keuntungan akan menjadi lebih kecil
Expantion Path jalur perluasan adalah suatu garis yang menunjukkan
titik-titik least cost combination (LCC) di berbagai isoquant. Least cost
combination adalah suatu titik yang menunjukkan ongkos terkecil
untuk menghasilkan sejumlah produk tertentu.
5.4.5. HASIL DARU PENGEMBANGAN SKALA
USAHA (RETURN TO SCALE)
Jika Input di tambah maka output akan bertambah. Jika L
adalah labor dan C adalah kapital dan Q adalah output
maka :
=L+C akan menghasilkan Q
Increasing return to scale
Constant Return to Scale
1.Terjadi spesialisasi dari para pekerja semakin banyak terlibat dalam proses
produksi tenaga kerjanya semakin terampil
2. Penggunaan teknologi
3. Ada beberapa biaya yang bisa digunakan bersama
4. Semakin besar skala produksinya semakin efisien
5.4.6. MEMILIH KOMBINASI INPUT YANG EFISIEN (RIDGE LINE)
Pada umumnya setiap fungsi produksi akan membentuk satu peta isoquant di
mana antara isoquant yang satu dengan isoquant yang lain tidak saling
berpotongan. Dalam memproduksi suatu tingkat output ada batas dalam
memilih kombinasi input labor atau kapital
5.4.7. Kombinasi Ongkos Terkecil (Least cost combination
Jika terjadi perubahan dalam ongkos sedang lainnya tetap akan
menyebabkan pergeseran kurva isocost ke kanan atau ke kiri.
Garis yang menghubungkan semua titik keseimbangan produsen
yaitu titik singgung antara isoquant dan isocost dinamakan jalur
perluasan (expantion path)
BAB VIII
PENENTUAN HARGA DALAM
P
ASARPERSAINGAN
SEMPURNA
8.1. BENTUKPASARPERSAINGAN
8.1.1. Pengertian Pasar
Pengertian pasar dalam teori ekonomi berbeda dengan pengertian fisik. Pengertian
pasar secara fisik adalah suatu tempat berkumpulnya para penjual. Sedang
pengertian pasar dalam pengertian teori ekonomi adalah tempat bertemunya
pembeli dan penjual yang bersepakat mengenai harga dan jumlah yang
diperjualbelikan
Para ahli ekonomi menggolongkan pasar secara teori ekonomi mikro menjadi
empat golongan besar, yaitu:
a. Pasar Persaingan Sempurna.
b. Pasar Persaingan Monopolistik
C. Pasar Monopoli
d. Pasar Oligopoli
8.2 P
ASARPERSAINGAN SEMPURNA
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA adalah suatu pasar yang terdapat banyak
penjual dan pembeli. Masing-masing penjual dan pembeli tidak dapat
mempengaruhi harga pasar.
8.2.1. Ciri-Ciri Pasar Persaingan
Murni/Sempurna
Pasar persaingan murni memiliki ciri sebagai berikut:
1. Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak.
2. Barang yang diperjualbelikan homogen/identik.
3. Penjual bisa keluar masuk di pasar dengan mudah.
4. Informasi terhadap pasar sempurna.
8.2.1. Ciri-ciri pasar persaingan
murni/sempurna
1. Jumlah Penjual dan Pembeli Sangat Banyak
Jumlah pembeli dan penjual barang sangat banyak sehingga masing-masing pembeli
maupun penjual tidak dapat memengaruhi pasar.
2. Barang yang Diperjualbelikan Homogen/Identik
Di samping itu, jenis barang yang diperjualbelikan di pasar tersebut adalah homogen
atau satu jenis saja (identik). Barang homogen artinya semua jenis barang yang
ditawarkan semua penjual sama. Jadi produksi satu penjual merupakan substitusi yang
sempuma dengan hasil produksi penjual yang lain. Jadi pembeli membeli barang dari
penjual satu dengan lainnya akan mendapatkan barang yang sama.
3. Penjual Bisa Keluar Masuk di Pasar dengan Mudah
Pembeli maupun penjual bebas keluar ataupun masuk ke pasar. Sedang
konsumen dengan bebas memilih dalam pembelian barang tersebut di pasar.
Penjual mudah keluar masuk pasar artinya baik penjual yang baru maupun yang
lama bebas untuk masuk atau meninggalkan pasar.
4. Informasi terhadap pasar sempurna
Terdapat informasi yang sempurna artinya jika ada konsumen yang mengetahui
harga yang lebih murah maka konsumen yang lain juga segera mengetahuinya.
8.2.2. Penentuan Jumlah Produksi dan
Harga
agar perusahaan mendapatkan laba maksimal atau rugi minimal harga
dan jumlah produk yang diperjualbelikan ditetapkan dengan kaidah MC =
Mr. Kaidah menetapkan harga dan jumlah produk dengan MR =MC
dengan syarat informasi pasar untuk memperoleh nilai MC dan Mr bersifat
centainty (bisa diperhitungkan).
1. Penentuan harga dalam pasar persaingan sempurna yang memperoleh laba
Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin laba maksimal adalah sebesar
P =op 1 dan q =oq 1
2. Penentuan harga dalam pasar persaingan sempurna yang memperoleh
kerugian yang minimum.
Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin rugi minimal adalah sebesar
P =op 2 dan q =oq 1
3. Penentuan harga dalam pasar persaingan sempurna yang memperoleh
normal profit (break event income)
Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin laba normal adalah sebesar
P =op1 dan q =oq 1
dengan AC yang paling rendah
8.2.3. periode
jangka pendek dan
jangka panjang yang
dialami perusahaan
dalam
1. Kondisi perusahaan dalam persaingan sempurna dalam periode jangka pendek.
Dalam jangka pendek perusahaan dalam persaingan sempurna dapat mengalami
tiga hal yaitu :
1. Mendapat laba super normal
2. Mendapat laba normal
3. Menderita kerugian
2. Kondisi perusahaan dalam persaingan sempurna dalam periode jangka
panjang.
Maksud jangka panjang adalah jangka waktu yang cukup lama di mana
produsen masih ada kesempatan untuk memperbanyak produksinya
untuk dipasarkan atau masih dapat mendirikan perusahaan-perusahaan
baru untuk menaikkan produksinya apabila terjadi kenaikan permintaan
barang. Dalam jangka panjang perusahaan-perusahaan hanya
mendapatkan normal profit saja (impas/break even).
8.2.4. keburukan dan kebaikan perusahaan yang berada
dalam pasar persaingan sempurna.
β€’Keburukannya tidak ada inovasi dan membatasi pilihan
konsumen. produk yang diperjualbelikan identik dan
perusahaan harus bekerja yang paling efisien agar
tidak mengalami kerugian.
β€’Kebaikannya adanya alokasi sumber daya yang efisien dan
adanya kebebasan bertindak. persaingan pada perusahaan
yang berada dalam persaingan sempurna sangat ketat.
BAB IX
PENENTUAN HARGA PADA
P
ASARPERSAINGAN
MONOPOLISTIK
9.1 BENTUKPASAR
PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan
masing-masing penjual dapat mempengaruhi harga dengan jalan diferensiasi
produk. Deferensiasi produk adalah membedakan dua barang yang sebenarnya
sama sehingga menjadi berbeda.
Contohnya, promosi, advertensi, perbedaan warna bungkus, merek, pelayanan
yang baik.
9.2. TIGA KONDISI
YANG BISA
DIALAMI
PERSAINGAN
MONOPOLISTIK
Dalam jangka pendek perusahaan dalam persaingan monopoli dapat mengalami
tiga hal yaitu:
β€’ mendapat laba super normal
β€’ mendapat laba normal
β€’ menderita kerugian
1. Perusahaan dalam persaingan monopolistik yang mendapat laba supernormal.
1. Perusahaan dalam
persaingan monopolistik
yang mendapat laba
supernormal.
Harga dan output yang
menjamin laba maksimal dengan
menggunakan kaidah Mr =MC.
Pada kaidah Mr =MC harga jual
produk sebesar Rp 1 dan output
yang dijual sebanyak o Q1 dan
besarnya laba P1 p2lk
2. Perusahaan dalam persaingan
monopolistik yang mendapat laba
normal Mr =MC adalah kaidah guna
menetapkan harga dan output
yang menjamin laba maksimal.
Pada kaidah Mr =MC harga jual
produk sebesar rp1 dan output
yang dijual sebanyak oq1 dan
besarnya TC =t r yaitu sebesar
OP1KQ1.
3. Perusahaan
dalam persaingan
monopolistik yang
mendapat laba
normal.
Pada kaidah Mr =MC harga jual
produk sebesar op 2,
sedang biaya rata-ratanya op 1
9.3. AKIBAT
PERSAINGAN
MONOPOLI
TERHADAP
OUTPUT DAN
1. Perubahan harga berakibat perubahan permintaan yang besar.
2. Efisiensi masing-masing perusahaan
Maksudnya perusahaan baru ke dalam industri yang bersangkutan bebas
dan mudah.
3. Promosi penjualan
4. Jenis produk yang tersedia
10.1. ARTI MONOPOLI
Monopoli adalah suatu keadaan di mana di dalam pasar hanya ada
satu penjual sehingga tidak ada perusahaan pesaing. Produk yang
dijual di pasar tersebut tak memiliki barang substitusinya.
10.2. CIRI-CIRI DAN FAKTOR PENYEBAB PASAR MONOPOLI
1. Pasar monopoli adalah industri satu perusahaan, barang atau jasa
yang dihasilkannya tidak dapat dibeli dari tempat lain
2. Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip
3. Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk dalam industri
4. Dapat mempengaruhi penentuan harga
5. Promosi iklan kurang diperlukan
10.3. HAMBATAN BAGI PERUSAHAAN YANG AKAN MEMASUKI PASAR
Suatu perusahaan monopoli bisa timbul karena beberapa sebab, antara lain:
1. Penguasaan bahan mentah
2. Hak paten yang merupakan suatu sumber terjadinya monopoli untuk
suatu macam barang tertentu atau cara produksi tertentu
3. Terbatasnya pasar
4. Pemberian hak monopoli oleh pemerintah
10.4. PENENTUAN BESARNYA HARGA DAN OUTPUT
Jika suatu perusahaan yang monopolistik menyamakan Mr dengan MC-
nya maka pada saat yang sama ia menentukan pula tingkat output dan
tingkat harga pasar untuk produknya.
/VW
<WvΒ»
Hargadan
Biaya
VNA
Gambar 10.1 Penentuan harga /dalam monopoli
10.5. POSISI KESEIMBANGAN
Seorang produsen monopoli adalah satu-satunya produsen dalam suatu pasar
sehingga kurva permintaan yang dihadapinya adalah juga kurva permintaan
pasar. Perbedaan antara perusahaan dalam persaingan murni dan monopolis
terlihat dalam bidang penjualan, persaingan murni dapat menjual semua yang
ingin dijualnya dengan harga pasar yang ada karena harga sama dengan biaya
marginalnya. Sedangkan sang monopolis menghadapi kurva permintaan atas
produknya.
/VW
<WvΒ»
10.5.2. Laba, Rugi, dan impas bagi monopolis
1. Monopolis yang mendapatkan keuntungan
2. Dalam jangka pendek monopolis mengalami impas
3. Monopolis yang mendapatkan kerugian
Seorang monopolis hanya dapat mengatur banyak sedikitnya jumlah barang
yang ditawarkan dan tinggi rendahnya harga saja.
Beberapa cara usaha monopolis untuk mempertahankan agar dia tetap sebagai
monopolis yaitu:
wv
/VW
<WvΒ»
S'*
1. Selalu mengontrol sumber-sumber bahan mentah yang dipakainya
2. Selalu memegang hak paten atas produksinya supaya perusahaan lain
tidak bisa meniru
3. Pasar sedemikian terbatasnya relatif dibanding dengan skala
perusahaan
optimum
vW
WSA
/yw
AAAA
10.6. KERUGIAN DAN PENGATURAN MONOPOLI
10.6.1. kerugian adanya monopoli yaitu :
1. Output yang lebih kecil
2. Halangan bagi perusahaan lain yang hendak masuk
pasar
3. Efisiensi ekonomi
4. Promosi penjualan
wv
A/V>
AAA
♦ Tindakan yang bisa dilakukan pemerintah untuk mengurangi dampak
negatif dari monopoli :
a. Menetapkan undang-undang anti monopoli
b. Pemerintah bisa mendirikan perusahaan tandingan
c. Mengimpor barang sejenis yang diproduksi monopolis
10.6.2 pengaturan monopoli oleh pemerintah Dua alat
pengaturan pemerintah, yaitu pengaturan langsung
terhadap harga yang dijual oleh monopolis dan pengaturan
melalui pengenaan pajak.
wv
WSA
/VW
<WvΒ»
1. Pengaturan harga
Permasalahan ekonomi yang dihadapi adalah penentuan harga yang akan
menarik sang monopolis untuk menyediakan produk sebanyak-banyaknya
sesuai dengan permintaan konsumen. Produsen monopolis menghasilkan
barang dengan tujuan memaksimalkan laba dengan cara menyamakan
antara penerimaan marginal dan biaya marginal, dalam pasar persaingan
sempurna seorang penguasa atau produsen akan menghasilkan barang
dengan berpedoman pada kesamaan antara biaya marginal (MC) dan
penerimaan marginal (MR).
wv
/VW
<WvΒ»
BAB XI
MENENTUKAN HARGA
PADA PASAR
OIIGOPOII
WV
WSA
/VW
<WvΒ»
P
11.1. PENGERTIAN PASAR OLIGOPOLI
Pasar oligopoli yaitu keadaan di mana hanya sedikit penjual sehingga
tindakan seorang produsen akan mendorong produsen lain untuk bereaksi.
Karakter pasar oligopoli yaitu :
1. Perusahaan saling bersepakat untuk melakukan penentuan harga
dan jumlah produksi
2. Perusahaan tidak saling melakukan kesepakatan
wv
WSA
S'*
11.2. DEMAND OLIGOPOLI
<yw
A/S/V'
Dalam industri ini hanya ada sedikit sekali penjual (pompa
bensin) yang bersaing dalam suatu wilayah geografis yang kecil,
oleh karena jumlah penjual yang sedikit kecil inilah maka saling
pengaruh antara mereka bisa dimasukkan dalam masalah
penentuan harga atau output dari
oligopoli.
wv
WSA
/yw
AAA/'
11.2.1. Model Oligopoli
* Ada beberapa model pasar oligopoli antara lain
1. Model cournout
Model cournot adalah model pasar duopoli (dua penjual) yang pertama
kali diteliti oleh augustin cournot tahun 1938.
* Ada beberapa kelemahan dari model cournot, yaitu:
1. Asumsi dalam model cournot yang mengatakan bahwa masing-
masing produsen tidak memanfaatkan pengalaman-pengalaman dalam
mengantisipasi tindakan pesaing adalah tidak realistis
WV
WA
/VW
<WvΒ»
2. Meskipun jumlah output yang dihasilkan produsen pesaing pada
masing-masing periode dianggap konstan tetapi jumlah output secara
keseluruhan akan mendorong tingkat harga menjadi turun dan akan
mengarah mendekati persaingan sempurna
3. Pada model cournot tidak dijelaskan sampai berapa lama proses
penyesuaian untuk menuju ke posisi keseimbangan
4. Anggapan bahwa ongkos produksi besarnya nol tidaklah realistis
wv
WSA
/VW
<WvΒ»
2. Model bertrand
Model pasar duopoli yang kedua adalah model Bertrand yang menyatakan
bahwa masing-masing perusahaan dalam biopoli memperkirakan perusahaan
persaingannya untuk tetap mempertahankan tingkat harga jualnya apapun
yang ditentukan oleh perusahaan.
Model Bertrand tidak lepas dari kritik seperti halnya model cournot, yaitu :
a. Anggapan dalam model Bertrand mengenai perilaku produsen yang tidak
pernah menggunakan pengalamannya untuk mengantisipasi persaingan
tidaklah realistis
wv
WA
/VW
<WvΒ»
b. Masing-masing perusahaan dapat memaksimumkan
keuntungannya tetapi tidak untuk pasar
c. Harga keseimbangan yang berbentuk pasar mengarah pada
tingkat harga persaingan pasar.
3. Model Chamberlin (Model untuk pasar kelompok kecil)
Modal chamberlin beranggapan bahwa masing-masing perusahaan
tidak dapat bebas (terikat) terhadap pesaingnya yang ada di pasar.
WV
WSA
/VW
<WvΒ»
4. Model kurva permintaan patah (The kinked - Demand Model)
Ada tiga asumsi yang merupakan dasar bagi penelaahan kurva permintaan yang
patah, yaitu:
a. Terdapat industri yang dewasa dan berpengalaman dengan atau tanpa
diferensiasi produk
b. Apabila suatu perusahaan menurunkan harga, maka perusahaan-
perusahaan lainnya dalam industri akan mengikuti menandingi penurunan
harga tersebut
c. Apabila perusahaan menaikkan harga maka perusahaan perusahaan lainnya
dalam industri tidak akan mengikutinya
wv
/VW
<WvΒ»
5. Model Stackelberg
Dalam model ini dianggap bahwa salah satu perusahaan dalam pasar
oligopoli cukup kuat menjadi leader sehingga perusahaan pesaing
mengakuinya dapat berperilaku seperti halnya perusahaan yang digambarkan
oleh model carnot
* Ciri-ciri pasar Oligopoli
1. Menghasilkan atau menjual barang standar atau barang berbeda
2. Kekuatan menentukan harga kadang-kadang lemah atau kuat
3. Promosi masih diperlukan
vws
WSA
11.3. MODEL PENETAPAN HARGA PASAR OLIGOPOLI
/yvv
Pasar oligopoli ini mempunyai beberapa model dalam menetapkan
harga produknya diantaranya yang paling banyak ditemui adalah:
1. Pasar kartel
2. Kasar dengan kepemimpinan harga ( price leadership)
11.3.1. pasar dengan ketegaran harga (Kinked Demand
Curve Model)
Seorang penjual dapat menaikkan jumlah penjualannya dengan jalan menurunkan
harganya hal ini mengakibatkan larinya pembeli dan penjual yang lain dan datang
berbondong-bondong untuk membeli barang tersebut. Tindakan ini akan diikuti
oleh penjual lain berarti antar penjual saling bertindak untuk menurunkan harga hal
ini disebut "perang harga".
/yw
AAA/'
11.4. PENGARUH OLIGOPOLI TERHADAP KESEJAHTERAAN
1. Adanya keuntungan yang terlalu besar yang dinikmati oleh para
produsen Oligopoli dalam jangka panjang
2. Adanya ketidakesinan produksi karena setiap produsen tidak beroperasi
pada AC yang minimal
3. Kemungkinan adanya eksploitasi terhadap konsumen maupun buruh
4. Kesegaran harga sering dikatakan menunjang adanya inflasi yang dapat
merugikan masyarakat makro.
wv
PPT TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx

More Related Content

Similar to PPT TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx

PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9nelyaarofatin
Β 
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro 2023
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro 2023Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro 2023
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro 2023ziyakhoir29
Β 
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro kelompokΒ 5
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro kelompokΒ 5Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro kelompokΒ 5
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro kelompokΒ 5WidyaKusuma15
Β 
Konsep Dasar Ekonomi IPS
Konsep Dasar Ekonomi IPSKonsep Dasar Ekonomi IPS
Konsep Dasar Ekonomi IPSSiti Hardiyanti
Β 
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 Radhika ayu Maulidia
Β 
TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 02.pptx
TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 02.pptxTUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 02.pptx
TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 02.pptxevaelysaputri
Β 
Kelompok 1 pe mikro (1)
Kelompok 1 pe mikro (1)Kelompok 1 pe mikro (1)
Kelompok 1 pe mikro (1)FaizaMasudiyah
Β 
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI.ppt
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI.pptPENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI.ppt
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI.pptWan Na
Β 
1pengertiandanruanglingkupilmuekonomi-220927060642-0f3760c8.pdf
1pengertiandanruanglingkupilmuekonomi-220927060642-0f3760c8.pdf1pengertiandanruanglingkupilmuekonomi-220927060642-0f3760c8.pdf
1pengertiandanruanglingkupilmuekonomi-220927060642-0f3760c8.pdfxjnbrkrx64
Β 
KELOMPOK 1 MIKRO PRODI AKUNTANSI TAHUN 2023.pptx
KELOMPOK 1 MIKRO PRODI AKUNTANSI TAHUN 2023.pptxKELOMPOK 1 MIKRO PRODI AKUNTANSI TAHUN 2023.pptx
KELOMPOK 1 MIKRO PRODI AKUNTANSI TAHUN 2023.pptxSaviraAnjelinGomez
Β 
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI1.ppt
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI1.pptPENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI1.ppt
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI1.pptWan Na
Β 
Pembahasan
PembahasanPembahasan
PembahasanIwanAr
Β 
TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 .pdf
TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 .pdfTUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 .pdf
TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 .pdfRadhika ayu Maulidia
Β 
TUGAS AKHIR MIKRO KEL12.pdf
TUGAS AKHIR MIKRO KEL12.pdfTUGAS AKHIR MIKRO KEL12.pdf
TUGAS AKHIR MIKRO KEL12.pdfDevinaaulia2
Β 
Hari_Moektiwibowo_ST_MM_27022023083157_1._Pendahuluan_PIE.pdf
Hari_Moektiwibowo_ST_MM_27022023083157_1._Pendahuluan_PIE.pdfHari_Moektiwibowo_ST_MM_27022023083157_1._Pendahuluan_PIE.pdf
Hari_Moektiwibowo_ST_MM_27022023083157_1._Pendahuluan_PIE.pdfrahmathabibi9
Β 
Definisi ilmu ekonomi
Definisi ilmu ekonomiDefinisi ilmu ekonomi
Definisi ilmu ekonomiAmalia Damayanti
Β 
Masalah ekonomi dan kebutuhan
Masalah ekonomi dan kebutuhanMasalah ekonomi dan kebutuhan
Masalah ekonomi dan kebutuhanNasruddin Asnah
Β 
materi ekonomi xii.pptx
materi ekonomi xii.pptxmateri ekonomi xii.pptx
materi ekonomi xii.pptxJeanjulyFransiska
Β 
Definisi ilmu ekonomi
Definisi ilmu ekonomiDefinisi ilmu ekonomi
Definisi ilmu ekonomiDavid Waluyo
Β 

Similar to PPT TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx (20)

PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9
Β 
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro 2023
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro 2023Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro 2023
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro 2023
Β 
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro kelompokΒ 5
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro kelompokΒ 5Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro kelompokΒ 5
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro kelompokΒ 5
Β 
Konsep Dasar Ekonomi IPS
Konsep Dasar Ekonomi IPSKonsep Dasar Ekonomi IPS
Konsep Dasar Ekonomi IPS
Β 
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8
Β 
TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 02.pptx
TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 02.pptxTUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 02.pptx
TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 02.pptx
Β 
Kelompok 1 pe mikro (1)
Kelompok 1 pe mikro (1)Kelompok 1 pe mikro (1)
Kelompok 1 pe mikro (1)
Β 
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI.ppt
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI.pptPENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI.ppt
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI.ppt
Β 
1pengertiandanruanglingkupilmuekonomi-220927060642-0f3760c8.pdf
1pengertiandanruanglingkupilmuekonomi-220927060642-0f3760c8.pdf1pengertiandanruanglingkupilmuekonomi-220927060642-0f3760c8.pdf
1pengertiandanruanglingkupilmuekonomi-220927060642-0f3760c8.pdf
Β 
KELOMPOK 1 MIKRO PRODI AKUNTANSI TAHUN 2023.pptx
KELOMPOK 1 MIKRO PRODI AKUNTANSI TAHUN 2023.pptxKELOMPOK 1 MIKRO PRODI AKUNTANSI TAHUN 2023.pptx
KELOMPOK 1 MIKRO PRODI AKUNTANSI TAHUN 2023.pptx
Β 
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI1.ppt
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI1.pptPENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI1.ppt
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI1.ppt
Β 
Pengantar ekonomi
Pengantar ekonomiPengantar ekonomi
Pengantar ekonomi
Β 
Pembahasan
PembahasanPembahasan
Pembahasan
Β 
TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 .pdf
TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 .pdfTUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 .pdf
TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 .pdf
Β 
TUGAS AKHIR MIKRO KEL12.pdf
TUGAS AKHIR MIKRO KEL12.pdfTUGAS AKHIR MIKRO KEL12.pdf
TUGAS AKHIR MIKRO KEL12.pdf
Β 
Hari_Moektiwibowo_ST_MM_27022023083157_1._Pendahuluan_PIE.pdf
Hari_Moektiwibowo_ST_MM_27022023083157_1._Pendahuluan_PIE.pdfHari_Moektiwibowo_ST_MM_27022023083157_1._Pendahuluan_PIE.pdf
Hari_Moektiwibowo_ST_MM_27022023083157_1._Pendahuluan_PIE.pdf
Β 
Definisi ilmu ekonomi
Definisi ilmu ekonomiDefinisi ilmu ekonomi
Definisi ilmu ekonomi
Β 
Masalah ekonomi dan kebutuhan
Masalah ekonomi dan kebutuhanMasalah ekonomi dan kebutuhan
Masalah ekonomi dan kebutuhan
Β 
materi ekonomi xii.pptx
materi ekonomi xii.pptxmateri ekonomi xii.pptx
materi ekonomi xii.pptx
Β 
Definisi ilmu ekonomi
Definisi ilmu ekonomiDefinisi ilmu ekonomi
Definisi ilmu ekonomi
Β 

Recently uploaded

Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
Β 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
Β 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
Β 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
Β 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
Β 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Β 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
Β 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
Β 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
Β 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
Β 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
Β 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
Β 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Β 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfPerkuliahanDaring
Β 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
Β 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
Β 

Recently uploaded (16)

Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Β 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
Β 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
Β 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
Β 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Β 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Β 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
Β 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
Β 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
Β 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Β 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
Β 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
Β 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
Β 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Β 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Β 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
Β 

PPT TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx

  • 2. Nama 1. NURUL AINI ( 1222300029 ) 2. NOVIARIFA AMYKA D ( 1222300030 ) 3. SARAH ( 1222300031) kelompok 4 KELAS U
  • 4. Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Secara harfiah, kata β€œekonomi” berasal dari kata Yunani, oikos yang berarti β€œkeluarga , rumah tangga”, dan namos yang berarti β€œperaturan, aturan, hukum”. Dengan demikian secara garis besar ekonomi dapat diartikan sebagai β€œaturan rumah tangga” atau β€œmanajemen rumah tangga”. Sejarah singkat PerkembanganIlmu Ekonomi
  • 5. Mazhab- Mazhab DalamEkonomi Mazhab Merkantilisme Mazhab Fisiokrat Mazhab Klasik Mazhab Sosialisme Mazhab Chicago
  • 6. Ilmu ekonomi adalah ilmu yang menyangkut tentang kebijaksanaan guna mengatasi masalah yang mendesak termasuk masalah pengangguran yang ada. berikut akibat terjadinya ilmu ekonomi yaitu 1. Jumlah dan aneka macam ragam kebutuhan manusia yang banyak dan tak terbata 2. Alat pemuas kebutuhan rellatif terbatas bila dibangdingkan dengan kebutuhan manusia. Pengertian Ilmu Ekonomi
  • 7. Fungsi Ilmu yaitu mengusahakanpenemuan baru, dan memajukan pengaetahuan agar segala sesuatu menjadi lebih baik. contihnya yaituu penelitian dalam bidang ekonomi, militer, kedokteran dan lain sebgaainya yang banyak ,emitikbertakan pada segi parktis dan pragmatis. Teori adalah penjelasan tentang mekanisme yang tersirat dalam perilaku yang diamatu, tidak terlihat tetapi menjadi dasr bagi bekerjanya mekanisme itu. Teori memiliki tiga kelompok himpunan yaitu 1.Definisi yang menyatakann secara jelas dari berbagai istilah 2.Asumsi yang menentukan kondisi berlakunya teori 3.Beberapa hipotensis yang merupakan dugaan tentang perilaku yang diamati.
  • 9. Jasa merupakan layanan seseorang /instansi /barang yang akan memenuhi kebutuhan masyarakat. Jasa juga dapat berupa seperangkat output yang berwujud dan tidak berwujud. Pengertian Dasar Barang Dan Jasa 1. Jasa
  • 10. 2. Barang Barang dapat dibedakan menjadi benda yang dapat diraba dan dilihat secara fisik dan sesuatu yang tidak dapat diraba serta dilihat.Barang juga dapat dibedakan menurut klasifikasiannya: 1. pengklasifikasian menurut cara mendapatkannya dapat dibedakan menjadi barang ekonomi yaitu barang yang memerlukan usha untuk memperolehnya dan juga barang bebas yaitu barang yang dapat dinikmati tanpa melalkukan kegiatan produksi. Contohnya udara, sinar matahari, air dan lain lain.
  • 11. 2. penggolongan atas dasar kepentingan barang dalam kehidupan manuasia, Barang tersebut dapat digolongkan, yakni barang interior Barang esensial (kebutuhan pokok) barang normal Barang mewah
  • 12. 3. Cara penggunaan Barang dikelompokkan menjadi 1.barang probadi 2.barang publik
  • 13. 1.kebutuhan manusia, sumber pemuas, dsan teknik produksi aa. kebutuhan manusia =,adalah titik pangkal kegiatan perekonomian kebutuhan manusia terdiri dari berbagai raga dan dalam jangka panjang tidak dapat dipuaskan kebutuhan juga tinbul dari kebiasaan hidup lingkungan kita. karena masyarakat memepunyai persyaratan tertentu mengenai β€˜ hoidup pantas’, akibatnya banayak kebutuhan yang timbul karena dorongan untuk memperthankan status. kegiatan ekonomi
  • 14. 2. sumber pemuas tingkat pemuas kebutuhan yang dapat disediakan suatu perekonomian sebagian tergantung pada jumlah dan kualitas sumber - sumber yang dimiliki sumbuer - sumber mempunyai dua ciri 1.kebanyakan sumber taerbatas jumlahnya,sumber mudah dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan 2.kebanyakan sumber adalah langkah, artinya sumber tersebut terbatas jumlahnya
  • 15. 3. teknik produksi adalah pengetahuan adan alat -alat untuk mengubah sumber manjadi bentuk yag dapat digunakan untuk mememnuhi kebutuhan 4. sumber daya dan teknologi dapat dikelompokkan menjadi sumber daya alam, baik yang masih asli maupun sudah di proses dengan teknologi.
  • 16. Pelaku ekonomi adalah perilaku yang timbul sebagai tanggapan terhadap dorongan keinginan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, khususnya Kebutuhan yang bersifat kebendaan. Ketiga kelompok pelaku-pelaku ekonomi tersebut ialah 1.Rumah tangga keluarga 2.Rumah tangga perusahaan. 3.umah tangga pemerintahan 4.ktivitas Ekonomi Dalam kegiatan bagian ini kita akan melihat bagaimana terjadinya aliran barang dan aliran uang dalam perekonomian yang sekaligus membentuk pasar, baik pasar barang konsumsi maupun pasar faktor produksi Pelaku dan Aktivitas Ekonomi
  • 17. penggunaan nama ,ruang lingkup, unsur penting dan alat analisis ekonomi 1.penggunaan asumsi dalam teori ekonomi dibawah ini disajikan sedikit uraian mengenai beberapa asumsi yang mendasar teori ekonomi mikro a.ekonomi rasonalitas b. asumsi carterius parabus c.asumsi penyederhanaan PenggunaanNama, Ruang Lingkup
  • 18. 1 . P e n g a m a t a n 2. A n a l i s i s E k o n o m i 3 . A n a l i s i s S t a t i s t i k 4 . E k s p e r i m e n Pendekatan Ilmiah untuk menjelaskan Teori Ekonomi
  • 19. 1 . K e g a g a l a n u n t u k m e n ja g a " h a l - h a l l a i n n y a t e t a p s a m a " (c a t e r i s P a r i b u s ) 2.K e g a g a l a n k a r e n a a d a n y a k e k e l i r u a n P o s t H o c 3 . K e k e l i r u a n K o m p o s i s i PerangkapDalammenjelaskan Ilmu EKonomi
  • 20. A. Penggunaan Ilmu Ekonomi 1.Kegunaan ilmu ekonomi dapat meningkatkan pengetahuan tentang berbagai permasalahan nasional yang penting. 2.Teori Harga Sebagai kerangka acuan dan agar tidak salah mengerti. Ekonomi Miko Dalam Kerangka Ilmu EKonomi
  • 21. 1. Kelompok ekonomi deskriptif yaitu mengumpulkan keterangan faktual yang relevan mengenai suatu masalah ekonomi. 2.Kelompok teori ekonomi mikro dan ekonomi makro, tugas utamanya ialah mencoba menerangka secara umum perilaku sistem perekonomian. LINGKUPPEMBAHASAN ILMUEKONOMI
  • 22. BAB II TEORI PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN HARGA PASAR
  • 23. 2.1 HARGA SUATU BARANG DAN JASA Harga adalah nilai barang dan jasa yang dinyatakan dengan jumlah uang tertentu. Barang maupun jasa mempunyai harga jika barang mapun jasa tersebut mempunyai nilai dan guna. 02 Sebab terbentuknya harga ada dua pihak, yaitu pihak yang memiliki bersedia untuk menawarkan ke pihak yang memerlukan dan bersedia untuk memintanya. peningkatan pada harga bisa dilihat dari seberapa banyak permintaan kepada pesuplai/ supplier.
  • 24. Jika permintaan pada barang / jasa tersebut lebih kecil dari supplai, maka maka harganya akan turun. Selain menciptakan mekanisme pertukaran, harga juga mempunyai fungsi yakni: β€’ mengadakan keseimbangan antara kebutuhan dengan alat pemuas yang diminta β€’ menurut cassel harga bertugas sebagai β€œ to cut off demmand ” adanya harga manusia mau tidak mau akan membatasi kebutuhannya sesuai dengan kemampuan dalam membayar harga atauupun jasa tersebut, β€’ harga juga membagi alat produksi pada berbagai kemungkinan pemakaian. β€’ harga merupakan pembentuk pendapatan berupah upah, bunga modal, pendapatan usaha, dll
  • 25. 2.2 TEORI PERMINTAAN Permintaan akan timbul dari kebutuhan konsumen untuk menguasai barang / jasa. Sebab keinginan timbul dikarenak;an barang/jasa itu mempunyai nilai. perbedaan dari permintaan dan keinginan, yakni permintaan yaitu salah satu unsur penting dalam menentukan harga barang, keinginan yaitu salah satu unsur yang turut menentukan harga. Contoh keninginan akan mobil ,walaupun keingianan itu besar, maka tidak akan mempengaruhi terjadinya harga jual.
  • 26. Contoh keninginan akan mobil ,walaupun keingianan itu besar, maka tidak akan mempengaruhi terjadinya harga jual. keinginan tidak disertai dengan kesediaan untuk membeli dan juga disertai dengan kekuatan (purchasing power). dalam Teori ekonomi yang dimaksud β€œ permintaan β€œ yakni keinginan dari konsumen yang memiliki dan meguasai barang/jasa. dan Keinginan di dukung oleh kekuatan untuk membeli.. Permintaan dapat di definisikan berbagai kemungkinan jumlah barang / jasa yang diminta oleh pembeli pada tingkat harga periode tertentu dan dalam suatu pasar.
  • 27. Permintaan ditinjau dari sektor barang/jasa maka permintaan akan barang dan jasa didefinisikan β€œ berbagai jumlah barang / jasa oleh konsumen pada berbagai tingkat harga dan periode tertentu”
  • 28. Faktor yang mempengaruhi permintaan suatu barang dipengaruhi oleh; β€’ harga barang β€’ kegunaan barang β€’ rasa dan keinginan konsumen β€’ banyak atau sedikitnya konsumen β€’ jumlah barang / jasa yang tersedia β€’ jumlah dan jenis barang pengganti β€’ harga barang yang lain β€’ tingkat penghasilan konsumen β€’ waktu/tepat
  • 29. Secara umum faktor yang mempengaruhi permintaan suatu barang yaitu β€’ harga barang dari barang / jasa itu sendiri β€’ harga barang lain (substitusi maupun komplementasi β€’ income β€’ selera
  • 30. Permitaan dirumuskan dalam fungsi, yang biasa disebut fungsi pemintaan. Yang ditulis sebagai Permintaan dirumuskan dalam fungsi, yang biasa disebut fungsi pemintaan. Yang ditulis sebagai Dx + f (Px : Py ....... P, I, S) Ket : Dx : permintaan akan barang Px : Harga barang itu sendiri P2 : Harga barang yang lain I : pendapatan Konsumen S : Selera
  • 31. 2.2.1 Hukum Permintaan Hukum permintaan merupakan hukum umum yang menyangkut pengaruh harga terhadap jumlah barang di minta. Secara mekanisme β€œ jika harga turun maka permintaa barang akan bertambah, dan jika harga naik maka jumlah barang yang diminta akan berkurang β€œ. Hukum ini berjalan dengan pola pikiran yang logis dan sederhana.
  • 32. Dalam Teori ekonomi permintaa suatu barang terutama dipengaruhi oleh harga barang itu sendiri dengan asumsi bahwa faktor lain tidak mengalami perubahan atau Cateris Paribus. Dalam hukum ekonomi permintaan dihipotesiskan bahwa semakin rendah harga suatu barang, maka semakin banyak jumlahbarang yang diminta. begitupun sebalikanya
  • 33. Hipotesis dari hukum permintaan antara lain : β€’ Bila suatu barang turun, maka orang akan mengurangi pembelian produk lain, dan menambah pemebelian pada produk yang mengalami penurunan harga. akibat dari penurunan harga yaitu pendapatan rill para pembeli meningkat dan hal itu mnyebabkan customer untuk membeli lagi dengan jumlah yang banyak.
  • 34. 2. jika harga suatu barang naik, maka customer akan mencari barang lain yang dapat digunakan sebagai pengganti barang yang mengalami kenaikan harga. Akibat dari kenaikan harga yaitu pendapatan rill para pembeli berkurang. dari contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa naiknya harga akan mengakibatkan komsumen untuk mengurangi jumlah pembelian, dan tturunnya harga akan banyak konsumen yang mebeli suatu produk dengan jumlah yang besar/banyak.
  • 35. 2.2.2 Kurva Demand Kurva permintaan merupakan tempat titik - titik yang menggambarkan tingkat maksimal pembelian pada harga tertentu, Jadi segala sesuatu yang berada di bawah kurva itu mungkin terjadi dan segala sesuatu diatas itu tidak mungkin. .
  • 36. Dari grafik tersebut, menggambarkan hukum permintaan, semakin murah harga suatu barang maka jumlah yang dibeli semakin besar, begitupun sebaliknya.
  • 37. Jadi kurva permintaan merupakan kurva yang menunjukkan hubungan antara jumlah barang / jasa yang diminta dengan harga, di mana harga sebagai variabel independen dan jumlah barang yabg diminta merupakan variabel dependen. Hubungan antara harga dan jumlah barang yang diminta mempunyai sifat hubungan yang terbalik (negatif) sehingga kurva permintaan suatu barang bersudut negatif terhadap sumbu horizontal
  • 38. 2.2.3 Pengecualian Kurva Demand Pada abad ke - 19 ahli ekonomi asal Negara Inggris yang bernama Sir Robert Giffen menemukan pengecualian kurva demand. Pengecualian ini berupa kasus klasikyang terkenal dengan nama β€œbarang Giffen” atau β€œKeanehan Giffen” (Giffen Paradox).
  • 39. 15 dua hal yang diduga keras sebagai pengecualian terhadap hukum permintaan. β€’ berhubungan denggan barang gengsi (Prestige goods). Jika harga barang naik, maka permintaan akan bertambah. Krena barang tersebut menarik bagi orang. β€’ pengaruh harapan yang dinamis (dynamic effect). Jika harga barang turun, maka jumlah permintaan akan turun apabila orang memperkirakan bahwa harga akan terus menerus turun.
  • 40. Gambar disamping jika diperhatikan kurva permintaan yang miring ke atas ( Upward sloping )
  • 41. 2.2.4 Menggambar Kurva demand dengan Matematis Hubungan anatara Harga dan Jumlah yang diminta dapat dituliskan dengan Rumus : Selain itu, fungsi tersebuta dapat dituliskan dengan fungsi pemintaan dengan Rumus Q = F (P) Q = a - bp Dimana Q = Jumlah braang yang diminta P = Harga a = Konstanta, Jika barang = 0, maka jumlah yang diminta tertentu, pers fungsi a yaitu intercept (suatu garis yang memotong garis lain. b = Slope garis itu (--) = Pers fungsi demand selalu berslope negatif
  • 42. Dari gambar diatas, dapat diketahui, bahwa β€’ angka 200 di sumbu horizontal yaitu interseptnya fungsi Px (ordinal). β€’ pada fungsi Qx slopemya adalah 0,5. Yaitu 200/400. sedangkan fungsi Px slopenya 2 adalag 400/200
  • 43. 2.2.5 Pergeseran kurva Demand Dalam merumuskan hukum permintaan dapat dimasukkan pernyataan Cateris Paribus, yang artimya β€œkeadaan lain tetap sama” Kenaikan Pendapatan berarti kurva permintaan akan bergeser ke kanan, jika pendapatan turun maka kurva permintaan akan bergeser ke kiri
  • 44. Dari gambar disamping D = kurva permintaan D" = kurva permintaan sesudah pendapatan turun Jika berhadapan dengan barang "interor yaitu yang rendah mutunya, maka naiknya pendapatan akan menyebabkan jumlah yang diminta bukan bertambah, akan tetapi sebaliknya, akan menjadi berkurang. Jika salah satu dari Cateris paribus berubah maka akan mengakibatkan perubahan permintaan
  • 45. Jika berhadapan dengan barang "interor yaitu yang rendah mutunya, maka naiknya pendapatan akan menyebabkan jumlah yang diminta bukan bertambah, akan tetapi sebaliknya, akan menjadi berkurang. Jika salah satu dari Cateris paribus berubah maka akan mengakibatkan perubahan permintaan
  • 46. Perubahan di sepanjang kurba permintaan dab pergeseran kurva permintaan 1. Perubahan harga barang sendiri mengakibatkan pergeseran di sepanjang kurba permintaan itu sendiri Perubahan permintaan sepanjang kurva permintaan terjadi bila harga komoditi yang diminta berubah (naik atau turun). Penurunan harga komoditi tersebut akan menaikkan jumlah yang diminta dan kenaikan harga komoditi mengurangi jumlah yang diminta.
  • 47. 2. Perubahan faktor-faktor lain selain berubahnya harga barang itu sendiri mengakibatkan pergeseran kurva permintaan Pergeseran kurva permintaan disebabkan oleh perubahan permintaan yang ditimbulkan oleh faktor-faktor selain harga komoditi tersebut, Contoh kenaikan pendapatan memungkinkan pembeli untuk menaikkan permintaan pada tiap tingkat harga bila harga komoditi yang dibeli tidak berubah sehingga akan menggeser kurva permintaan komoditi tersebut ke kanan
  • 48. Dari kurva di samping bahwa kurva permintaan mula-mula adalah Do, kemudian berubah menjadi D1 dan D2 perubahan ini yang disebut sebagai perubahan permintaan. Permintaan bertambah dicerminkan dari Do ke D2 dan permintaan berkurang ditunjukkan dari Do ke D1
  • 49. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan permintaan yaitu 1. Pendapatan konsumen kenaikan pendapatan akan cenderung meningkatkan permintaan. Yang berubah adalah "permintaan" bukan "jumlah yang diminta" Artinya bahwa kurva permintaan menunjukkan kuantitas yang diminta lebih besar pada setiap harga sehingga adanya kenaikan pendapatan akan menggeser kurva permintaan ke kanan dan begitupun sebaliknya
  • 50. 3 selerah dan referensi konsumen yang artinya yaitu hampir atau bahkan sama dalam menentukan permintaan misalnya Siapa wanita berubah tidak lagi menyukai T-shirt lagi hal ini akan berakibat bergesernya kurva permintaan T-shirt ke kiri. Begitupun sebaliknya 4. Perubahan faktor lain misalnya perubahan pengharapan harga perubahan harga relatif sangat penting dalam menentukan posisi kurva permintaan
  • 51. 2.3 Teori Penawaran Penawaran dapat diartikan dengan β€œBerbagai kuantitas barang yang akan dijual oleh penjual di pasar dengan berbagai kemungkinan harga, dengan asumsi keadaan lain dianggap tetap tak berubah”. Kurva penawaran yaitu naik ke arah kanan atas karena harga yang lebih tinggi akan mendorong penjual untuk menjual lebih banyak dan dapat menarik penjual lain masuk ke pasar. Bentuk kurva penawaran yang dari kiri bawah ke kanan atas ini memiliki arti semakin tinggi harga jual suatu barang semakin banyak jumlah yang ditawarkan, sebagai kurva penawaran yang tunduk kepada hukum penawaran.
  • 52. 2.3.1 Hukum Penawaran β€œJika harga suatu barang/jasa naik maka jumlah barang yang ditawarkan akan bertambah dan sebaliknya jika harga turun maka jumlah barang yang ditawarkan akan berkurang dengan anggaran ceteris paribus.” Hukum tersebut berarti bahwa kalau harga suatu barang meningkat maka jumlah barang yang ditawarkan akan meningkat (karena produsen semakin menguntungkan), dan sebaliknya kalau harga turun, jumlah barang barang yang ditawarkan juga menurun (karena kurang menguntungkan bagi produsen).
  • 53. Data Hipotesis Bentuk Persamaan Matematika Qs = F (Px) Qs = a + bP Misalkan : Qs = 30 + 2 P 2.3.2 Bentuk Kurva Penawaran Bentuk Kurva Penawaran yang Tunduk dengan Hukum Penawaran
  • 54. Kurva S1 merupakan kurva penawaran jangka panjang dengan biaya konstan atau constant cost long-run supply curve, sedangkan kurva S2 disebut sebagai kurva penawaran jangka panjang dengan biaya menurun atau decreasing cost long- run supply curve. Kurva S3 merupakan kurva penawaran untuk jangka waktu yang sangat pendek. 10 2.3.2 Bentuk Kurva Penawaran Bentuk Kurva Penawaran yang Tidak Tunduk dengan Hukum Penawaran
  • 55. 2.3.3 Perubahan Penawaran Berubahnya Harga Input Variabel Perubahan Teknologi Harga Komoditas Lain Perubahan Iklim Biaya untuk Memperoleh Faktor Produksi Pajak dan Subsidi Harapan Harga Tujuan Perusahaan
  • 56. Harga pasar terjadi karena adanya interaksi permintaan dan penawaran. Jika permitaan melebihi barang yang ditawarkan akan terjadi peningkatan harga, sebaliknya jika penawaran melebihi jumlah yang diminta harga akan menurun. 2.4 Penentuan Harga Pasar 05 Dengan demikian, yang dimasudkan dengan harga pasar ialah suatu tingkat harga tertentu di mana penjual mau menjual sejumlah barangnya dan konsumen mau membeli sejumah barang tersebut. Penentuan harga pasar ini bisa digambarkan dengan dua cara, yaitu dengan grafik dan matematis. β€’ Secara Grafik
  • 57. 2.4 Penentuan Harga Pasar 2. Secara Matematis Persamaan fungsi demand = Qd = 400 - 0.5 P sedang fungsi penawaran Qs = 100 + P. Ditanya berapa Q dan P keseimbangan pasar. Keseimbangan terjadi pada saat Qd = Qs 400 - 0.5 P = 100 + P 1.5 P = 300 p = 200 Q = 300
  • 58. 2.4 Penentuan Harga Pasar 3. Perubahan Permintaan dan Penawaran Mengubah Harga dan Kuantitas Pasar a. Harga pasar berubah jika penawaran bertambah sedang permintaan tetap b. Harga pasar berubah jika terjadi perubahan permintaan meningkat sedang penawaran tetap c. Perubahan keseimbangan jika terjadi perubahan permintaan meningkat sedang penawaran turun
  • 59. 2. Kebijakan celling price adalah kebijakan yang ditetapkan pemerintah dengan tujuan melindungi konsumen agar mendapatkan harga yang wajar 2.5 APLIKASI PRAKTIS KESEIMBANGAN PASAR Dari gambar di samping jika Pemerintah tidak ikut campur menetapkan harga maka harga yang terjadi adalah yang berlaku di pasar sebesar OP1 Jika dilihat dari grafik harga sebesar OP1 dirasakan terlalu memberatkan konsumen, maka dari itu pemerintah menetapkan kebijakan harga tertinggi yang boleh dijual sebesar OQ2 pada tingkat harga produsen hanya bersedia menawarkan barangnya sebesar OQ2 sedang konsumen bersedia membeli sebanyak OQ3. Sehingga pasar mengalami kekurangan pasokan jika dibiarkan tanpa pemerintah berbuat sesuatu maka harga akan meningkat kembali pada posisi OP1 Oleh karena itu tujuan pemerintah menetapkan harga seiling ini berhasil
  • 60. 1. Kebijakan Floor price adalah kebijakan yang ditetapkan pemerintah dengan tujuan melindungi konsumen agar mendapatkan harga yang wajar 2.5 APLIKASI PRAKTIS KESEIMBANGAN PASAR Surprise adalah kebijakan yang ditetapkan pemerintah di atas harga pasar tujuan kebijakan floor prise ini adalah untuk melindungi produsen agar mendapatkan harga yang wajar. contohnya kebijakan profes ini adalah harga tiket pesawat dan tiket bus Jika pemerintah tidak ikut campur menetapkan harga akan terjadi persaingan sesama produsen sehingga harga bisa sampai sebesar OP
  • 61. 3. Cobweb Teoru - teori Sarang Laba - Laba adalah harga dan kuantitas di mana jika harga dan kuantitas untuk berbagai barang berubah secara siklis dalam jangka panjang kalau harga meningkat atau menurun jumlah yang diproduksi juga meningkat atau menurun dalam gelombang yang berbeda 2.5 APLIKASI PRAKTIS KESEIMBANGAN PASAR Dalam grafik di samping misalkan harga P1 sehingga petani berusaha menambah produksinya pada musim kedua jumlah yang ditawarkan sebanyak OQ 3 jika hasil panen yang ditawarkan sebanyak OQ2 dengan harga OP1 pada kondisi harga OP 1 terjadi akses supply akibat adanya AC supply dan harga menjadi turun menjadi ob2 pada kondisi harga- harga sebesar OP 2 terjadi akses semen atau short supply akibatnya kekurangan suplai harga kekurangan supply harga mengikat lagi sampai ke OP1
  • 63. 3.1 Pengertian Elastisitas Elastisitas yaitu mengukur respon atau reaksi dalam teori ekonomi. Semakin elastis sifat permintaannya semakin besar, begitupun sebaliknya jika tidak elastis maka sifat permintaannya semakin kecil responnya. Tingkat elastisitas yaitu tingkat berpengaruhnya jumlah barang yang ditawarkan karema adanya perubahan harga.
  • 64. JIKA JUMLAH BARANG YANG DIMINTA ATAU DITAWARKAN RELATIF LEBIH BESAR TINGKAT TERPENGARUHNYA KARENA ADA PERUBAHAN HARGA TERSEBUT, MAKA PERMINTAAN DAN PENAWARAN INI DISEBUT DENGAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN ELASTIS JIKA PERUBAHAN HARGA RELATIF TIDAK ADA PENGARUHNYA MAKA PERMINTAAN DAN PENAWARAN INI DISEBUT DENGAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN INELASTIS.
  • 65. Elastisitas harga permintaan yaitu suatu konsep penting yang sering dijumpai dalam analisis ekonomi. Fungsi dari konsep ini dapat melihat respon adanya perubahan barang yang diminta akibat adanya perubahan. οƒ˜ Faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu : 1. Harga itu sendiri 2. Harga barang lain yang mempunyai hubungan substitusi 3. Pendapatan konsumen 4. Iklan 5. Selera 6. Penawaran dm sebagainya berubah akan berakibat pada permintaan
  • 66. Macam macam elastisitas ( teori ekonomi ) yaitu οƒ˜ harga permintaan (price elasticity), mengukur respon dari perubahan harga barang itu sendiri οƒ˜ elastisitas silang (cross elasticity) perubahan harga barang lain yang mempunyai hubungan substitusi οƒ˜ elastisitas income (income elasticity) perubahan pendapatan οƒ˜ elastisitas iklan (advetising elasticity) perubahan iklan dari barang Elastisitas harga permintaan yaitu kepekaan jumlah barang suatu produk yang akan dibwli oleh konsumen terhadap perubahan harga dengan kurva permintaan tertentu. Atau dapat diartikan elastisitas permintaan ialah besar kecilnya persentase perubahan pada jumlah yang diminta disebabkan oleh presentase tertentu dari perubahan harga.
  • 67. Manfaat dari memahami tingkat elastisitas permintaan bagi firm, yaitu mengetahui tingkat elastisitas permintaan suatu barang itu sangat penting, karena dengan mengetahui tingkat permintaan firm dapat menentukan kebijakan harga yang tepat. 3.2 Elastisitas Permintaan (Ed; Ep; €) Sifat elastisitas dari suatu permintaan barang ada 5 macam, yaitu 1. Perfect elastic 2. Elastis 3. Unitary elastic 4. Inelastis 5. Perfect inelastis
  • 68. 3.2.2 Cara mengukur tingkat elastisitas Mengukur tingkat elastisitas permintaan maupun penawaran diukur dengan cara yang sama. Ada beberapa cara untuk mengukur tingkat elastisitas tersebut, yaitu :
  • 69. 1. Arc Elasticity (Elastisitas Busur) Memperbandingkan persentase perubahan harga dengan persentase perubahan yqng diminta. Cqra ini digunakan untuk mengukur respon perubahan jumlah barang yang diminta karena adanya perubahan harga dan perubahan jumlah yang diminta memiliki rentang jarak seperti gambar dibawah Ed = % π‘ƒπ‘’π‘Ÿπ‘’π‘π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘› 𝑄π‘₯% π‘ƒπ‘’π‘Ÿπ‘’π‘π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘› 𝑃π‘₯ Ed = 𝑂𝑋1 βˆ’ 𝑂𝑋0𝑂𝑋0 : 0𝑃1 βˆ’π‘‚π‘π‘œπ‘‚π‘ƒπ‘‚
  • 70. 2. Point Elasticity Konsep elastisitas menggambarkan kecilnya perubahan harga sehingga, seakan – akan tidak terjadi perubahan. Dapat dilihat pengertian elastisitas secara geometris dan mungkin sampai kepada pemecahan yang jauh lebih sederhana.
  • 71. Dari Kurva Permintaan Pabx Yang Berupa Garis Lurus. Jika Ingin Mengukur Elastis Titik, Maka Dapat Mengukur Angka Elastisitas Harga Dari Permintaan Pada Titik B . Kemiringan Sloop Dari Garis Lurus Pabx Pada Titik Pada Titik A Adalah 𝐴𝑃𝐴𝑄 Secara Geometri = π΄π‘‹π‘œ / π‘‹π‘œπ‘‹ Sehingga 𝐴𝑄/𝐴𝑃 = π‘‹π‘œπ‘‹ / π΄π‘‹π‘œ Jadi E Di A = (π‘‹π‘œπ΄ / 0π‘‹π‘œ) Γ— ( π‘‹π‘œπ‘‹/π‘‹π‘œπ΄ ) = π‘‹π‘œπ‘‹ / 0π‘‹π‘œ
  • 72. Secara Geometri = π΄π‘‹π‘œ / π‘‹π‘œπ‘‹ Sehingga 𝐴𝑄/𝐴𝑃 = π‘‹π‘œπ‘‹ / π΄π‘‹π‘œ Jadi E Di A = (π‘‹π‘œπ΄ / 0π‘‹π‘œ) Γ— ( π‘‹π‘œπ‘‹/π‘‹π‘œπ΄ ) = π‘‹π‘œπ‘‹ / 0π‘‹π‘œ
  • 73. Dari hasil perhitungan di atas elastisitas poin dapat disimpulkan semakin tinggi keberadaan titik di kurva permintaan semakin besar koefisien elastisitasnya begitupun jika semakin rendah keberadaan titik tersebut di kurva permintaan semakin rendah koefisien elastisitasnya Contohnya
  • 74. A. Menghitung Tingkat elastisitas dengan mempergunakan pendekatan persamaan fungsi Rumus : Ed = βˆ†π‘„ / βˆ†π‘ƒ Γ— 𝑃 / 𝑄
  • 75. B. Dengan mengamati hubungan Elastisitas dengan Total Revenue (Total Penerimaan) Dari tabel diatas dapat dilihat Jika harga dinaikkan berakibat TR-nya turun maka sifat elastisitas permintaannya adalah elastis karena akan menghasilkan nilai koefisien elastis > 1
  • 76. C. Mengamati Arah Perubahan Harga dan Total Revenue
  • 77. D. Dengan melihat kurva permintaan AR dengan MR Β· Jika nilai MR = 0, maka koefisien elastisitas = 1 dan permintaannya unitary elastis Β· Jika nilai MR = positif maka, koefisien elastisitas > 1 dan permintaannya elastis Β· Jika nilai MR = negatif, maka koefisien elastisitas < 1 dan permintaannya inelastis
  • 78. Dari kurva di atas Jika MR memotong sumbu horizontal, maka pada saat itu nilai MR = 0. Bagian kurva MR yang berada di atas horizontal menunjukkan nilai Mr yang positif dan bagian yang berada di bawah horizontal menunjukkan nilai Mr yang negatif jika
  • 79. E. Melihat kecondongan kurva permintaan
  • 80. Β· D1 sifat permintaannya disebut perfect inelastis Β· D2 sifat permintaannya disebut perfect elastis Β· D3 sifat permintaannya disebut elastis Β· D4 sifat permintaannya disebut unitary elastis Β· D5 sifat permintaannya disebut inelastis
  • 81. β€’ Dari kelima bentuk elastisitas di atas bentuk elastisitas yang ekstrem ada dua yaitu : 1. Elastis sempurna Bila kurva permintaan sejajar dengan sumbu x maka besarnya Tingkat elastisitas sama dengan πœ” keadaan ini disebut elastis sempurna yang berarti apapun jumlah barang yang diminta harga akan tetap
  • 82. 2. Inelastisitas Sempurna Jika kurva permintaan Sejajar dengan sumbu Y maka besarnya tingkat elastisitas = 0.
  • 83. Faktor yang mempengaruhi ; ada atau tidaknya barang substitusi yang kualitas relatif sama dan harganya lebih rendah. Jika ada maka permintaan akan barang tersebut elastis Macam penggunaan ; semakin berfariasi penggunaan akan barang maka permintaan akan barang itu elastis. Sebaliknya jika barang tersebut alternatif penggunaan sangat terbatas, maka permintaan akan barang itu akan bersifat inelastis Perbandingan harga barang barang tersebut dengan pendapatan konsumen
  • 84. Pengukuran sampai seberapa jauh berbagai harga barang berhubungan satu sama lain Rumus untuk menghitung tingkat elastisitas silang yaitu membandingkan persentase perubahan harga jumlah barang yang dibeli dengan persentase perubahan harga.
  • 85. Elastisitas barang silang substitusi Elastisitas barang komplementer Hubungan Barang Substitusi, Komplemen, dan Elastisitas Silang
  • 86. Elastisitas yang menunjukkan tingkat kepekaan perubahan jumlah barang yang diminta dengan perubahan pendapatan
  • 87. Perubahan permintaan Barang Lux karena adanya perubahan Income Perubahan permintaan Barang Interior karena adanya Kenaikan Income
  • 88. BAB IV PERILAKU KONSUMEN
  • 89. 4.1. BEBERAPA KONSEP BERKAITAN DENGAN PERILAKU KONSUMEN A Permintaan timbul karena konsumen memerlukan manfaatdan barangyang diminta. Manfaat inilah yang dikenal dengan istilah utilitas (utility), ada dua cara pengukuran nilai manfaat dan suatu barang, yakni secara kardinal (dengan menggunakan pendekatan nilai absolut) dan secara ordinal (dengan menggunakan pendekatan nilai relatif, order, atau rangking). dapatkah kita mengukur secara pasti nilai guna dari suatu komoditas?Jawabannya adalah tidak, karena metode kardinal tidak umum dipakai dalam teori (kehidupan) ekonomi yang modern, tetapi prinsip marginal utility yang menurun tetap berlaku hingga kini.
  • 90. Nilai Barang ♦ kebutuhan manusia pada garis besarnya dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu (1) kebutuhan pokok (makanan, pakaian, perumahan) (2) kebutuhan sekunder (kendaraan,perhiasan) ♦ Nilai barang dapat dibedakan menjadi: a. Nilai penggunaan objektif atau nilai guna ialah kesanggupan suatu barang dan jasa untuk memenuhi keperluan manusia (beras atau nasi) b. Nilai penggunaan subjektif yaitu diberikan oleh seseorang kepada suatu barang yang tertentu untuk memuaskan kebutuhannya.
  • 91. Nilal pertukaran ini dapat dibagi menjadi: a. Nilai pertukaran objektif, yaitu kemampuan barang dan jasa itu sendiri un ditukarkan dengan barang dan jasa lain. b. Nilai pertukaran subjektif, yaitu arti yang diberikan oleh seseorang kepada suatu barang dan jasa, bertalian dengan kegunaan barang tersebut terhadap dirinya. Pemenuhan Kepuasan Pada hakikatnya kepuasan manusia tidaklah terbatas untuk memenuhi semua kebutuhan manusia. Di antaranya adalah Gossen yang dikenal dengan Hukum Gossen, yaitu:
  • 92. - Hukum Gossen I Jika pemuoson kebutuhan dijalankon terus-menerus, maka kenikmatannya akan terus-menerus berkurang, sampai akhirnya datang kekenyangan (kejenuhaan). - Hukum Gossen II :Tiop-tiop manusia akon berusaha memenuhi berbagai kebutuhannya supaya semua kebutuhannya tersebut dipuaskan dengan seimbang. 4.2. PENDEKATAN TRADISIONAL UNTUK MENGUNGKAPKAN PERILAKU KONSUMEN Menurut pendekatan ini setiap barang mempunyai daya guna atau utilitas karena barang tersebut pasti mempunyai kemampuan untuk memberikan kepuasan kepada konsumen yang menggunakan. pendekatan tradisional merumuskan dalam bentuk suatu fungsi: U = f(X1;X2;........Xn)
  • 93. %Dua pendekatan untuk menjelaskan perilaku konsumen dalam buku ini a. Cardinal approach. b. Ordinal aproach. 4.3. CARDINAL APPROACH Nilai guna total berkenaan dengan jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dan mengonsumsi sejumlah komoditas tertentu. 4.3.1 Konsep Guna Batas dan Guna Total (MU dan TU) 1. Guna Batas (Marginal Utility) Guna batas ialah sumbangan kepuasan yang diberikan oleh barang terakhir yang dimiliki orang tersebut.
  • 94. 2. Guna Total(Total Utility) Guna total ialah tingkat kepuasan yang di peroleh Karena mengonsumen berbagai jumlah barang. Tabel 4.1 Total utility dan marginal utility Karung (Q) Total Utility (TU) Marginal Utility (MU) 1 10 - 2 30(10+20) 20 3 60 (30+30) 30 4 60 (60 +0) 0 5 50 (60 - 10) -10 6 30 (50 -20) -20 TGambar 4.1 Kurva TU dan MU
  • 95. 4.3.2. Asumsi (Anggapan) dalam Teori Cardinal ) Terdapat tiga asumsi dalam Teori Cardinal, yaitu 1. Utility Seseorang Bisa Diukur dengan Uang Asumsi dasaryang digunakan pada pendekatan ini adalah tingkat kepuasan konsumen mengonsumsi barang/jasa dapat dihitung secara numerik. 2. Berlakunya Hukum Gossen (Law of Diminishing Marginal Utility) Yaitu pertambahan utilitas yang menurun karena pertambahan saru unit barang yang di konsumsi Gambar 4.2 kurva daya guna (utilitas)
  • 96. 3. Konsumen Bersifat Rasional Asumsi ini di kembangkan dari konsep bahwa manusia pada hakikatnya adalah homo economicus. Jadi konsumen yang tidak berusaha memaksimumkan daya guna dengan kendala pendapatannya yang tertentu tidak dapat di jadikan objek pembahasan disini. 4.3.3. Kritik Pada Pendekatan Cardinal 1. Asumsi Utility Bisa Diukur adalah Pemikiran yang Keliru Dapatkah kita mengukur secara pasti nilai guna dari suatu komoditas?Jawabannya tidak, karena itu metode Cardinal tidak umum di pakai dalam teori (kehidupan) ekonomi yang modern, tetapi prinsip marginal utility yang menurun tetap berlaku hingga kini.
  • 97. 2. Marginal Utility dari Uang Tidaklah Konstan Semakin banyak jumlah uang yang dimiliki, semakin memberikan kepuasan yang lebih besar. Makin kaya seseorang, makin besar kesediaannya untuk memperoleh satu satuan daya guna yang sama.
  • 98. 4.3.4 MAKSIMALISASI GUNA Guna batas ini adalah tambahan guna pada guna total karena ada tambahan satu unit barang laai yang di konsumsi. Untuk mencari marginal utility dapat digunakan perhitungan sebagai berikut: TU2 (sesudah tambahan) - TUI (sebelum ada penambahan) = MUx atau (TUx+l) - (TUx) = MUx Jika total utility mencapai titik maksimal maka MU = 0 dan jika total utility menurun karena pertambahan unit barang yang dikonsumsi maka MU akan menjadi negatif. Turunan pertama dari fungsi TU adalah nilai x yang bisa menghasilkan TU maksimal.
  • 99. Contoh: Seorang konsumen memerlukan dua jenis barang X dan Y, dimana harga barang X$1 per unit dan Y$1 per unit sedangkan pendapatan konsumen tersebut sebesar $10 dan guna batas dari dua barang tersebut seperti daiam tabel : / Keterangan: Tabel 4.2 MU barang X dan Y Barang X Harga $ 1,* per unit Barang V Harga $ 1,* per unit iumlah unit MU Iumlah unit MU 1 40 1 35 2 35 2 30 3 30 3 28 4 24 4 25 5 21 5 22 6 18 6 20 Berdasarkan tabel di atas maka konsumen akan membelanjqkanpendaptannya dengan komposisi sebagai berikut 7, Dolar pertama dari pendapatannya akan dibelaniakannya barang X karena barang X memberikan MU X > MU Y. 2. Dolar kedua juga akan dibelanjakan pada barang X karena barang MU X masih lebih besar dari MU Y 3. Pada dolar yang ketiga konsumen masih akan membelaniakan pada barang X karena pada waktu itu MU X > MU Y 4. Baru pada $ yang kelima dan keenam konsumen lebih suka membelaniakan barang Y karena MU Y masih lebih besar dari MU X
  • 100. Contoh: Misalkan konsumen memerlukan X dan Y, harga barang X$1 per unit dan barang Y $2 per unit sedangkan guna batas kedua barang tersebut seperti tabel dibawah im: label 4.3 MUx dan MUy dan jumlah barang X dan Y Untuk memecahkan kasus semacam ini dapat mempergunakan formula berikut ini: Misalkan konsumen memiliki uang sebesar $ 14. Kombinasi barang X dan Y mana yang dipilih konsumen agar utility-nya maksimal. Untuk memecahkan kasus semacam Ini dapat mempergunakan formula berikut ini. π‘€π‘ˆπ‘₯ 𝑃π‘₯ = π‘€π‘ˆπ‘¦ 𝑃𝑦 (1) Formula (rumus) di atas disebut dengan syarat utama yang harus dipenuhi. Dengan formula ini akan dapat diketahur komposisi yang akan memberikan guna yang maksimal bag! konsumen. Keiemahan dari formula ini iaiah tidak diperhatikannya berapa besar pendapatan konsumen. Untuk mengatasi keiemahan ini maka dibuat formula pelengkap sebagai berikut: X . Py + Y . Py = ....................= / (pendapatan). ( 2)
  • 101. 4.3.5 CARA MEMPERGUNAKAN PERSAMAAN FUNGSI ___) Mencari kemungkinan dari kombinasi-kombinasi tersebut yang dapat memenuhi fomula (l) kemudian diuji apakah juga memenuhi formula (2) Jika salah satu tidak terpenuhi maka harus harus dicari kombinasi yang lain (1) Syarat pertama: MUx/Px = MUy/Py 26/1 = 40/2 = 20...............telah memenuhi syarat pertama (2) Syarat kedua: X. Px + Y. Py =1 (income) 7 x $ l + 3 x $ 2 =13 ..........memenuhi syarat kedua $ 2- Jika mengacit pada r u m u s ' ^ r m u i a ) ^ $ 1 ^vffiempu^yai perbandinaan 1 o Z 7 V S ^ baran6* dan V SSbesar ^ MUx, yang artinya setiap $ i V3nB dikcl . , 1 ' maka besarnVa MUy dua kali mempunyai manfaat dua kali dari manfaaUarangT""10" membeli baran6 Y Β°ari Tabe' 4 3 di atas Vang memenuhi persyaratan Dert β€ž 1. Kombinasi I : 4 barang X dan 1 barang y. 4 kΒ°mbinasi' Va'tu: 2- Kombinasi II: 6 barang X dan 2 barang Y 3- Kombinasi IN : 7 barang X dan 4 barang y. 4- Kombinasi IV: 8 barang X dan 5 barang Y. Selanjutnya kita lihat dari ~ SEE .*y rr.^rr β€”
  • 102. 4.3.6 PERUBAHAN KOMBINASIABARANG YANG DIBEU KONSUMEN Adanya kenaikan harga dari salah satu barang yang dibutuhkan dapat mengubah Kombinasi barang yang dibeli, karena: 1. Adanya efek substitusi, yaitu konsumen akan mengalikan barang yang dibelinya kepada barang pengaanti yang harganya lebih murah. 2. Efek pendapatannya (income), dengan Kenaikan harga bagi konsumen yang pendapatannya tetap akan menyebabkan pendapatan rill konsumen akan berkurang
  • 103. 4.3.6 PERUBAHAN KOMBINASI BARANG YANG DIBELI KONSUMEN
  • 104. 4.4 INDIFFERENCE CURVE APPROACH 4.4.1 PROPERTY INDIFERENCE CURVE Ada tiga kelemahanpada the Cardinalist Approach, yaitu: 1. Asumsi yang digunakan da lam pendekatan cardinal ini adalah asumsi yang keiiru (doubtful). Pendekatan ini bahwa konsumen mengonsumsi komoditi dapat diukur secara numerik. 2. Asumsi yang menagambarkan utility dari uang yang konstan adalah tidak realistik Karenajika income seseorang meningkat maka psikologis 3. marginal utility dan uang akan berubah Anggapan terjacunya diminishingf marginal utility hanya
  • 105. 1. ASUMSI DALAM PENDEKATANINDIFERENCE CURVE Agar perilaku konsumen dapat dijelaskan riil, teori ini memerlukan beberapa asumsi, yaitu 1. Konsumen selalu bersifat rasional 2. Nilai guna dari uang bersifat konstan (constant marginal of money) 3. Utility dinyatakan secara ordinal 4. Berlakunya hukum tambahan yang semakin lama semakin berkurang (diminishing marginal utility) 5. The total utility dari konsumen tergantung dari beberapa komoditi 6. Consistency and transitity of choice
  • 106. 4.4.1 PROPERTY INDIFERENCE CURVE KURVA 1C MENUNJUKKAN BERLAKUNYA HUKUM DIMINISHING MARGINAL RATE OF SUBSTITUTION A ke B menunjukkan jika konsumen menghendaki barang X lebih banyak maka harus bersedia mengurangi brang Y dengan jumlah tertentu Gambar 4.4 Kurva 1C Dari tabel di atas dapat dibuat kurva sepertl di bawah: Raranft Y Gambar 4.5 Kurva indifference Dari gambar di atas menunjukkan konsumen mengonsumsi kombinasi A, B, C, dan D akan memberikan kepuasan (utility) yang sama. Hal ini dikarenakan kombinasi tersebut terletak pada satu 1C yang sama.
  • 109. 4.4.1 PROPERTY INDIFERENCE CURVE 5 PADA DUA 1C TIDAK SALING BERPOTONGAN Kombinasi di titik A memberikan utilitas sama dengan kombinasi di titik 8. Hal ini disebabkan terletak pada IC2. Kombinasi di titik A memberikan utilitas sama dengan kombinasi di titik C. Hal ini'disebabkan terletak pada IC1. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kombinasi di titik 8 sama dengan kombinasi yang ada di titik C. Dalam kenyataannya, kombinasi yang ada di titik B tidak akan sama dengan titik C. Hal ini dikarenakan tidak terletak pada 1C yang berbeda. Oleh karena itu, dua 1C tidak mungkin saling berpotongan.
  • 110. 4.4.2 Kendala Anggaran (Budget Contraint) _/ Guna mengetahui kombinasi yang dapat memberikan kepuasan yang maksimal kepada konsumen dari berbagai kombinasi yang ada pada curve indifference, maka perlu diketahui kombinasi yang bisa dicapai oleh konsumen berdasarkan batas penghasilannya. Garis anggaran ( budget line ) yaitu garis yang dapat menghubungkan titik kombinasi dari dua jenis barang yang dapat dicapai oleh konsumen.
  • 111. 4.4.2 Kendala Anggaran (Budget Contpaint) Secara rasional konsumen ingin mengkonsumsi barag sebanya apa pun, namun dibatasi oleh pendapatannya, maka dari itu konsumen harus bisa mengatur* komposisi barang sehingga manfaatnya optimal, kendala pendapatan disebut sebagai garis anggaran (budget Line). Jika barang konsumsi X dan Y, maka persamaan Budget line Bisa ditulis dengan BPx . (X) + Py.Y Keterangan ; B = Anggaran Px = Tingkat harga X Py = Tingkat harga Y
  • 112. Cara membuat garis anggaran Caranya memebuat garisnya dengan menghubungkan 2 (dua) titik kombinasi ekstream antara barang X dan Y, kombinasi ekstrem vaitu kombinasi vana teriadi apa bila pendapatan konsumen seluruhnva diaunakan untuk memebli banana X beerarti barana Y = 0 dan bila pendapatan kansumen dibelikan seluruh barana Y berarti X = 0
  • 113. Contoh kasus pendapatan konsumen sebesar $ 100 pendapatan ini akan digunakan untuk membeli barang Y dimana harga barang X $ 2/unit dan barang Y $ 4/unit, jika sermua penadapatan tersebut dibelikan barang Y maka ia akan menpatkan sebanyal 25 unit barang Y. jika pendataptannya digunakan untuk membeli barang X maka akan mendapatkan 50 unit barang X. Bila 25 unit barang Y dan 50 unit barang x dibuat dalam satu grafik, maka garis yang menghubungkan titik 25 Y dan 50 X (garis PQ) disebut dengan Kurva Anggaran ( budget Line ) Gambar 4.8 Kurva garis anggaran (budget line)
  • 114. 4.4.3 Keseimbangan Konsumen kombinasi yang bisa memberikan guna maksimal bagi konsumen yaitu kombinasi yang terletak bagi konsumen curve Indifference dengan kurva anggaran (Budget line) Contoh kasus Jika dari (A) diketahui konsumen ingin mengoptimalkan Utilitas, sedangkan dari (B) diketahi adanya keterbatasan dana, maka dengan dana terbatas berapakah utilitas maksimalnya atau dengan utilitas tertentu berapakah dana minimalnya? dapat diperhatikan gambar disamping IC tertinggi adalah IC terendah. Konsumen ingin menikmati Titik D pada IC tetapi dana yang tersedia tidak mencukupi. Konsumen dapat menikmati titik C pada IC tetapi konsumen juga dapat menikmati titik .E Gambar 4.9 Kombinasi yang memberikan kepuasan optimal
  • 115. Keseimbangan konsumen yang optimal Keseimbangan Konsumen terjadi dengan jumlah uang tertentu mengonsumsi kombinasi barang yang optimal ic * IC2 dari gambar disamping ada 4 titik (A,B,C dan D) kombinasi. Dari 4 kombinasi tersebut yang memberikan utilitas paling tinggi ialah kombinasi D, karena kombinasi tersebut terletak di IC yang paling jauh dari titik orgin. Namun seseorang tidak bisa memilih kombinasi D karena dibatasi oleh pendapatannya. Dari Kurva di samping dapat ditunjukkan dengan garis anggaran BL. Dengan adanya kendala anggaran yang dapat dipilih ada 3 yaitu A,B,dan C. Dari ketiga kombinasi yang memberikan utilitas paling tinggi adalah kombinasi yang berada di titik B. Titik ini menunjukkan kombinasi yang bisa dipilih dengan uang tertentu. kombinasi titik B disebut dengan kombinasi Optimal. Pada hakikatnya titik B terjadinya kurva BL bersinggunagn dengan kurva IC ata Slope BL = slope IC. Sehingga dapat dirumuskan Slope 8L = Slope IC Slope BL = Py/Px slope IC = MRS = MUy/Mux Py/Px = MUy /MUx Persamaan di atas menunjukkan tem[at keseimbangan, yakni jika rasio Margin Utility terhadap harqa dan suatu barana adalah sama MUy/Py = MUx /Px
  • 116. 4.4.4 Perubahan Utilitas konsumen l.berubahnya salah satu da pi harga barang Jika harga barang X naik, maka garis anggaran dan Indifference curwe -nya bergeser ke kiri. Jika barang X turun maka garis anggaran dan ndifference curve akan bergeser ke kanan. hal ini disebabkan jika harga naik makajumlah barang x yang bisa dibeli berkurang dan jika harga turun makajumlah barang X yang bisa diebli bertambah. Price Cunsumtion Curve (PCC) yaitu sebuah garis yang titik singgung antara garis anggaran dengan Indifference curve yang baru dan yang lama dihubungkan
  • 117. Harga banrag X jumlah yang diminta sebanygk^OQI dan barang Y yang diminta OY1. Kombinasi Barang X dan Y yang dibeli berada di titik E1. Ketika braang X turun dan lainnya tetap, mengakibatkan jumlah barang yang diminta bertambah menjadi OQ2 dan barang Y jumlahnya turun menjadi OY2. Gambar4.11 Kurva price consumption curve Dengan turunnya harga barang X kombinasi barang X dan Y berubah menjadi E2. Jika titik potong E1 dan E2 dihubungkan dengan sebuah garis, maka garis tersebut disebut dengan price cunsumtion curve (PCC).
  • 118. 4.4.4 Perubahan Utilitas konsumen 2. berubahnya pedapatan konsumen Jika harga barang X dan Y tidak berubah kombinasiyang dikehendaki konsumen berada dii E1. Jika pendapatan konsumen meningkat menyebabkan Preference konsumen terhadap barang X dan Y berubah, ke titik E2. Eenomena ini digambarakan garis anggaran dan Indifference Curve akan bergeser ke kiri dan sejajar. Jika penadapatan konsumen menurun maka kurva diatas akan bergeser ke kanan dan sejejar.Jika titik singgung antara kurva anggaran dan indefference yang lama dan yang baru dihubungkan, maka garis tersebut disebut dengan Income Cobsuntion (ICC) jika harga suatu barang berbah akan memeiliki duapaakan mk yaitu 1. konsumen akan menambah jumlah braang yang diminta 2. dengan turunnya harga, konsumen akan menjadi lebih kaya dan membeli barang dalam jumlah banyak Gambar 4.12 Kurva income consumption curve
  • 119. 3. Perubahan harga pada barang Normal dan Inferior 3. Perubahan harga pada barang Normal .. Perubahan ini disebut dengan efek substitusi Jika harga barang X lebih murah konsumen mensubstitusikan dengan membeli barang X lebih banyak dan mengurangi jumlah barang Y. Dampak perubahan harga ini menyebabkan kurva BL berubah dari BL1 ke BL2 K. Perubahan ini disebut efek substitusi (Substitution Effect). Efek substitusi dapat dilihat pada gambar di bawah berubahnya kombinasi barang X dan Y yang dikonsumsi Gambar 4.13 Dampak perubahan harga barang normal konSUHien doH tltik E1 ke E3 OtOU SebeSOr X1 " X2.
  • 120. 3. Perubahan harga pada barang Normal dan Inferior β€’ Perubahan harga pada barang Normal Gambar 4.13 Dampak perubahan harga barang normal Kondisi dimoma turunnya harga barang X9 konsumen merasa bahwa bertambah atau jumlah uang yang sama konsumen mampu mendapatkan barang yang lebih banyak.3sehingga bergeser ke BL2 ke BL3. Dengan daya beli yang meningkat akibat turunnya harga barang X konsumen dapat membeli barang X dan Y dengan kombinasi E3 ke E2. Perubahan kombinasi ini disebut dengan income effect. Substitusi efek dan income effect disebut Total Effect yaitu sebesar X1 - X2 income efek dari etika ke E2 menunjukkan barang X adalah barang normal hal ini ditunjukkan dengan income efek dari E3 ke
  • 121. 3. Perubahan harga pada barang Normal dan Inferior β€’ Perubahan harga pada barang Inferior Gambar 4.13 Dampak perubahan harga barang normal Pada gambar di samping memperlihatkan dampak perubahan harga pada barang inferior semakin murahnya barang X menghasilkan efek pendapatan yang negatif yaitu jumlah barang X yang diminta berkurang perubahan kombinasi dari S1 ke E3 adalah press effect atau efek harga sebesar X1 -X3, perubahan dari kombinasi E3 ke E2 adalah income effect atau sebesar E3 ke E2 sebesar x 3 -X1 jadi total efeknya adalah sebesar S1 ke E2 atau sebesar X1 - X2
  • 122. 4.4.5 Derivasi Kurva Penmintaan dari Kurva PCC Dalam hukum pasar maka perubahan harga akan mengubah jumlah yang diminta keseimbangan berubah dan dari titik A ke titik B ke titik c atas dasar perubahan yang terjadi dapat ditarik kesimpulan hubungan antara jumlah barang X yang diminta (diturunkan dan titik a b dan c) karena perubahan harga. Hubungan ini disebut kurva permintaan. Kurva permintaan adalah keseimbangan konsumen (keinginan optimal konsumen untuk membeli suatu barang pada suatu kendala tertentu). Jika. keseimbangan A, B, C pada kurva BL dihubungkan menjadi satu garis hasil yang diperoleh dikenal dengan Price Consumtion Curve (PCC). yaitu garis yang menunjukkan keseimbangan konsumen karena perubahan tingkat harga dengan asumsi tingkat pendapatan tetap.
  • 123. 4.4.5 Derivasi Kurva Permintaan dari Kurva PCC Pada Gambar disamping Jika harga X sebesar $ 2 jumlah yang diminta sebesar OQ1 harga barang X turun menjadi $1,8 jumlah yang diminta barang X meningkat menjadi OQ2. Sehingga jumlah barang X yang diminta pada grafik di samping besarnya sama jika titik E1 dan E2 dihubungkan membentuk kurva demand.
  • 124. 4.4.6 Penggambaran Kurva Engel dari Kurva ICC Dari dari kurva ICC dapat dibentuk kurva Angel yang menggambarkan hubungan antara pendapatan dengan jumlah barang yang diminta Ernest Angel adalah orang pertama yang mengamati hubungan perubahan tingkat pendapatan terhadap jumlah barang yang dikonsumsi. Dalam kurva engel sebagai sumbu vertikal adalah pendapatan dan sumbu horizontal adalah kuantitas). Jika mempergunakan konsep elastisitas maka kurva Angel tidak lain memperhatikan permintaan terhadap pendapatan. Jadi kurva Angel atau elastisitas permintaan pendapatan menunjukkan karakteristik suatu barang terhadap perubahan pendapatan masyarakat yang dapat diklasifikasikan sebagai barang normal, inferior, giffen pola ketiga barang tersebut dapat diperhatikan pada gambar di samping
  • 125. Menurut Angel jika barang yang diminta adalah barang pertanian atau barang yang bersifat mudah rusak (Perishable goods) maka perubahan pendapatan tidak diikuti dengan perubahan jumlah barang yang diminta secara progresif dalam jumlah besar. Fenomena ini dapat dimaklumi mengingat walaupun pendapatan seseorang naik misalkan 10 kali lipat yang bersangkutan tidak akan meningkatkan konsumsi gandumnya 10 kali lipat juga sehingga didapat di elastisitas pendapatan terhadap permintaan untuk barang pertanian akan kecil. Jika barang yang diminta adalah barang industri maka perubahan pendapatan pada umumnya diikuti dengan perubahan jumlah yang secara progresif secara gambaran jika pendapatan konsumen naik maka jumlah barang elektronik yang akan dibeli juga akan meningkat demikian pula kebutuhan barang mewah bergerak seiring dengan kenaikan pendapatan
  • 126. Kurva indiferens kurs adalah nonlinear turun dari kiri ke atas kanan bawah dan cembung terhadap. Nol bentuk yang demikian ini menggambarkan berlakunya hukum Diminishing Marginal Unility. Bentuk Curve Indifference ada dua yaitu Kurva Indifference yang Liner Menujukkan adanya Substitusi Sempurna Jika diperhatikan gambar di samping untuk melakukan barang X lebih banyak penggantian barang Y dan X dengan jumlah yang sama hal ini menunjukkan barang X dan Y mempunyai substitusi yang sempurna pengurangan barang y sebesar AC sama besarnya dengan penambahan X sebesar CB
  • 127. Kurva Indifference Curve yang berupa huruf L menunjukkan barang komplemen XI Gambar 4.18 Kurva 1C barang komplemen 0 X2 Y
  • 128. . 6 Kritik dan aplikasi pendekatan Indifference Curve___/ 1. Kritik Kritik terhadap Pendekatan Indifference Curve A. Menggambarkan bentuk kurva IC yang konnveks untuk individu tidaklah mudah. B. Substitusi barang y terhadap barang X yang diakibatkan yang diakibatkan adanya kenaikan harga barang X tidak secara otomatis terjadi karena masih adanya faktor lain yang membuat konsumen tetap pada barang X Atau meninggalkan barang X C. IC Approach tidak dapat digunakan untuk menganalisis efek Advertising pas behavior of stock
  • 130. Produksi adalah transformasi atau pengubahan faktor produksi menjadi barang produksi atau suatu proses di mana masukan (input) diubah menjadi output. perilaku produsen dinamakan tindakan atau tingkah laku produsen atau dengan istilah Producer's Behaviour. Pada saat memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya inilah seorang produsen dikatakan dalam keadaan keseimbangan atau ekuilibrium atau "ekuilibrium produk 6.1.1. Pengertian Produksi
  • 131. 5.1. KONSEP JANGKA WAKTU DALAM PROSES PRODUKSI Dalam analisis proses produksi terdapat jangka waktu yang dinamakan β€œjangka pendek" dan jangka panjang". Periode jangka pendek yaitu suatu jangka waktu proses produksi tertentu di mana hanya ada satu faktor produksi yang bervariabel. Para ekonom mengartikan jangka panjang sebagai keadaan proses produksi di mana semua faktor produksi bersifat variabel. Artinya jumlahnya dapat diubah-ubah. Sebesarnya keadaan produksi jangka panjang merupakan rangkaian saja dari keadaan produksi jangka pendek atau dapat dikatakan sebaliknya bahwa keadaan produksi jangka pendek merupakan suatu potret pada suatu saat tertentu dari rangkaian film yang diputar.
  • 132. 5.2. FUNGSIPRODUKSI Produksi adalah kegiatan mengubah input menjadi output. Fungsi produksi adalah hubungan fisik antara input (bersumber masukan) dengan output (barang-barang atau jasa dihasilkan) tanpa memperhitungkan harga. Dalam bentuk umumnya fungsi produksi itu menunjukan bahwa jumlah barang produksi tergantung pada faktor prosuksi yang digunakan. Secara matematis fungsi produksi dapat di tuliskan sebagai berikut : Q = F(C,L,B,S) Dimana : Q = Output C = Capital L= Labor B = Bahan Baku S= Skill
  • 133. Bentuk fungsi linier: Q =a+bX Bentuk kurvanya Bentuk kurvanya
  • 134. 5.3 ANALISIS PROSES PRODUKSIJANGKA PENDEK β€’ AP =TP/Labor β€’ MP =TP2 - TP1 β€’ Jika TP berupa fungsi maka turunan pertama TP adalah MP β€’ MP =delta TP/ delta L 5.3.1. Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang (The Law of Diminishing Returns) Dalam analisis proses produksi jangka pendek ini berlaku Hukum Pertambahan -Hasil yang Semakin Berkurang (Law of Diminishing Returns). Dalam hubungan produksi jangka pendek, di mana satu faktor produksi bersifat variabel dan faktorfaktor produksi lainnya tetap, akan dijumpai suatu kenaikan produksi total apabila kita menambah faktor produksi variabel itu secara terus menerus.
  • 135. Hubungan antara faktor produksi tenaga kerja, tanah,TP,AP, dan MP 5.3.2. Hubungan antara TP, AP, dan MP Dalam hubungan produksi jangka pendek, di mana satu faktor produksi bersifat variabel dan faktor-faktor produksi lainnya tetap, akan dijumpal suatu kenaikan produksi total apabila kita menambah faktor produksi variabel itu secara terus- menerus. Produksi total itu akan bertambah terus tetapi dengan tambahan yang semakin kecil dan setelah suatu jumlah tertentu mencapai maksimum kemudian menurun.
  • 136. β€’ Kesimpulan dari hubungan MP dan AP adalah : 1. Jika AP semakin bertambah maka MP← AP 2. Jika AP maksimum maka MPP =AP. 3. Jika AP semakin berkurang, maka MPβ†’ AP 5.3.3. Tahapan dalam Fungsi Produksi β€’ Tahab I Mulai dari titik asal (0) sampai titik maksimum produksi rata-rata (AP), yaitu pada saat produksi marjinal (MP) sama dengan produksi rata-rata (AP). Jika labor ditambah, AP bertambah. Bertambahnya AP ini menunjukkan terjadinya efisiensi labor. Pada stage (tahap) ini TP juga bertambah.i
  • 137. β€’ Tahab II Dari titik pada saat produk rata-rata (AP) mencapai titik maksimal sampai pada saat produksi total (TP) mencapai maksimal atau pada saat produksi marjinal (MP) sama dengan nol, AP dan MP semakin berkurang tetapi MP masih positif. Hal ini dikarenakan TP masih terus bertambah. Masih meningkatnya TP karena efisiensi tanah masih terus bertambah. Dalam suatu proses produksi semakin banyak labor yang dipakai menyebabkan tingkat efisiensi dari labor semakin berkurang. β€’ Tahab III AP dan TP pada tahap ini semakin berkurang dan MP menjadi negatif karena luas tanah tetap dan labor ditambah terus sehingga terjadi ketidakefisiensian tanah dan labor. Akibatnya pada tahap ini produksi total (TP) menurun terus.
  • 138. 5.4 produksi jangka panjang Adalah suatu produksi di mana semua faktor produksi dapat diubah jumlahnya. Untuk menjelaskan fungsi produksi jangka panjang dapat menggunakan kurva isoquant atau isoproduct 5.4. 1 isoquant Pengertiannya yaitu kurva yang menunjukkan berbagai kemungkinan kombinasi teknis antara dua input yang bervariabel menghasilkan suatu tingkat output tertentu kurva isoquant ini digambarkan pada Gambar disamping dengan sumbu horizontal menunjukkan faktor produksi tenaga kerja dan sumber vertikal menunjukkan faktor kapital titik di sepanjang kurva itu menunjukkan kombinasi sumber lapor dan kapital yang menghasilkan 100 unit
  • 139. 2. Sifat dari kurva isoquant Ciri umum isoquant dasarnya sama dengan ciri kurva indiferensi yaitu 1 cembung dari ke arah titik Origin 2 menurun dari kiri ke kanan bawah 3 kurva isoquant yang terletak di kanan atas menunjukkan jumlah produksi yang lebih banyak 4 antara kurva yang satu dengan yang lain tidak dapat saling berpotongan 3 Marginal rate technical of substitution Ciri umum isoquant dasarnya sama dengan ciri kurva indiferensi yaitu 1 cembung dari ke arah titik Origin 2 menurun dari kiri ke kanan bawah 3 kurva isoquant yang terletak di kanan atas menunjukkan jumlah produksi yang lebih banyak 4 antara kurva yang satu dengan yang lain tidak dapat saling berpotongan
  • 140. 3. MRTS (Marginal Rate Technical of Substitution) Mrts adalah sejumlah faktor x yang harus dikompensasi oleh tambahan faktor Y sehingga tingkat output tidak berubah MRTSdi C = βˆ†K / βˆ†L Jika terjadi substitusi dari kombinasi satu ke lainnya menghasilkan rasio k dan l nya Tambahkan sedikit teks isi
  • 141. 4. Bentuk Isoquant Lain Bentuk Isoquant yang Linier Bentuk Isoquant yang Input output
  • 142. 5.4.2. ISO-BIAYA (ISOCOST) 1. Pengertian Isocost Iso-biaya (Isocost) adalah : "Kurva yang menunjukkan kedudukan dan titik-titik yang menunjukkan kombinasi barang-barang atau faktor produksi yang dibeli oleh produsen dengan sejumlah anggaran tertentu". 2.Gambar Kurva Isocost
  • 143. 4. Bentuk Isoquant Lain β€’ harga faktor produksi labor turun atau naik sedang lainnya. β€’ harga faktor produksi capital turun atau naik sedang lainnya tetap. β€’ jumlah modal berubah berkurang atau bertambah
  • 144. 5.4.3. EKUILIBRIUM PRODUSEN Equilibrium produsen analog dengan equilibrium konsumen yaitu garis anggaran belanja (Isocost) dan peta isoquant. Apabila produsen mengurangi atau menambah tingkat produksinya maka keuntungan yang diperoleh akan berkurang, atau apabila penggunaan kombinasi input ditambah atau dikurangi maka keuntungan akan menjadi lebih kecil
  • 145. Expantion Path jalur perluasan adalah suatu garis yang menunjukkan titik-titik least cost combination (LCC) di berbagai isoquant. Least cost combination adalah suatu titik yang menunjukkan ongkos terkecil untuk menghasilkan sejumlah produk tertentu. 5.4.5. HASIL DARU PENGEMBANGAN SKALA USAHA (RETURN TO SCALE) Jika Input di tambah maka output akan bertambah. Jika L adalah labor dan C adalah kapital dan Q adalah output maka : =L+C akan menghasilkan Q
  • 146. Increasing return to scale Constant Return to Scale
  • 147. 1.Terjadi spesialisasi dari para pekerja semakin banyak terlibat dalam proses produksi tenaga kerjanya semakin terampil 2. Penggunaan teknologi 3. Ada beberapa biaya yang bisa digunakan bersama 4. Semakin besar skala produksinya semakin efisien 5.4.6. MEMILIH KOMBINASI INPUT YANG EFISIEN (RIDGE LINE) Pada umumnya setiap fungsi produksi akan membentuk satu peta isoquant di mana antara isoquant yang satu dengan isoquant yang lain tidak saling berpotongan. Dalam memproduksi suatu tingkat output ada batas dalam memilih kombinasi input labor atau kapital
  • 148. 5.4.7. Kombinasi Ongkos Terkecil (Least cost combination Jika terjadi perubahan dalam ongkos sedang lainnya tetap akan menyebabkan pergeseran kurva isocost ke kanan atau ke kiri. Garis yang menghubungkan semua titik keseimbangan produsen yaitu titik singgung antara isoquant dan isocost dinamakan jalur perluasan (expantion path)
  • 149. BAB VIII PENENTUAN HARGA DALAM P ASARPERSAINGAN SEMPURNA
  • 150. 8.1. BENTUKPASARPERSAINGAN 8.1.1. Pengertian Pasar Pengertian pasar dalam teori ekonomi berbeda dengan pengertian fisik. Pengertian pasar secara fisik adalah suatu tempat berkumpulnya para penjual. Sedang pengertian pasar dalam pengertian teori ekonomi adalah tempat bertemunya pembeli dan penjual yang bersepakat mengenai harga dan jumlah yang diperjualbelikan
  • 151. Para ahli ekonomi menggolongkan pasar secara teori ekonomi mikro menjadi empat golongan besar, yaitu: a. Pasar Persaingan Sempurna. b. Pasar Persaingan Monopolistik C. Pasar Monopoli d. Pasar Oligopoli 8.2 P ASARPERSAINGAN SEMPURNA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA adalah suatu pasar yang terdapat banyak penjual dan pembeli. Masing-masing penjual dan pembeli tidak dapat mempengaruhi harga pasar.
  • 152. 8.2.1. Ciri-Ciri Pasar Persaingan Murni/Sempurna Pasar persaingan murni memiliki ciri sebagai berikut: 1. Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak. 2. Barang yang diperjualbelikan homogen/identik. 3. Penjual bisa keluar masuk di pasar dengan mudah. 4. Informasi terhadap pasar sempurna.
  • 153. 8.2.1. Ciri-ciri pasar persaingan murni/sempurna 1. Jumlah Penjual dan Pembeli Sangat Banyak Jumlah pembeli dan penjual barang sangat banyak sehingga masing-masing pembeli maupun penjual tidak dapat memengaruhi pasar. 2. Barang yang Diperjualbelikan Homogen/Identik Di samping itu, jenis barang yang diperjualbelikan di pasar tersebut adalah homogen atau satu jenis saja (identik). Barang homogen artinya semua jenis barang yang ditawarkan semua penjual sama. Jadi produksi satu penjual merupakan substitusi yang sempuma dengan hasil produksi penjual yang lain. Jadi pembeli membeli barang dari penjual satu dengan lainnya akan mendapatkan barang yang sama.
  • 154. 3. Penjual Bisa Keluar Masuk di Pasar dengan Mudah Pembeli maupun penjual bebas keluar ataupun masuk ke pasar. Sedang konsumen dengan bebas memilih dalam pembelian barang tersebut di pasar. Penjual mudah keluar masuk pasar artinya baik penjual yang baru maupun yang lama bebas untuk masuk atau meninggalkan pasar. 4. Informasi terhadap pasar sempurna Terdapat informasi yang sempurna artinya jika ada konsumen yang mengetahui harga yang lebih murah maka konsumen yang lain juga segera mengetahuinya.
  • 155. 8.2.2. Penentuan Jumlah Produksi dan Harga agar perusahaan mendapatkan laba maksimal atau rugi minimal harga dan jumlah produk yang diperjualbelikan ditetapkan dengan kaidah MC = Mr. Kaidah menetapkan harga dan jumlah produk dengan MR =MC dengan syarat informasi pasar untuk memperoleh nilai MC dan Mr bersifat centainty (bisa diperhitungkan). 1. Penentuan harga dalam pasar persaingan sempurna yang memperoleh laba Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin laba maksimal adalah sebesar P =op 1 dan q =oq 1
  • 156. 2. Penentuan harga dalam pasar persaingan sempurna yang memperoleh kerugian yang minimum. Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin rugi minimal adalah sebesar P =op 2 dan q =oq 1 3. Penentuan harga dalam pasar persaingan sempurna yang memperoleh normal profit (break event income) Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin laba normal adalah sebesar P =op1 dan q =oq 1 dengan AC yang paling rendah
  • 157. 8.2.3. periode jangka pendek dan jangka panjang yang dialami perusahaan dalam 1. Kondisi perusahaan dalam persaingan sempurna dalam periode jangka pendek. Dalam jangka pendek perusahaan dalam persaingan sempurna dapat mengalami tiga hal yaitu : 1. Mendapat laba super normal 2. Mendapat laba normal 3. Menderita kerugian
  • 158. 2. Kondisi perusahaan dalam persaingan sempurna dalam periode jangka panjang. Maksud jangka panjang adalah jangka waktu yang cukup lama di mana produsen masih ada kesempatan untuk memperbanyak produksinya untuk dipasarkan atau masih dapat mendirikan perusahaan-perusahaan baru untuk menaikkan produksinya apabila terjadi kenaikan permintaan barang. Dalam jangka panjang perusahaan-perusahaan hanya mendapatkan normal profit saja (impas/break even).
  • 159. 8.2.4. keburukan dan kebaikan perusahaan yang berada dalam pasar persaingan sempurna. β€’Keburukannya tidak ada inovasi dan membatasi pilihan konsumen. produk yang diperjualbelikan identik dan perusahaan harus bekerja yang paling efisien agar tidak mengalami kerugian. β€’Kebaikannya adanya alokasi sumber daya yang efisien dan adanya kebebasan bertindak. persaingan pada perusahaan yang berada dalam persaingan sempurna sangat ketat.
  • 160. BAB IX PENENTUAN HARGA PADA P ASARPERSAINGAN MONOPOLISTIK
  • 161. 9.1 BENTUKPASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan masing-masing penjual dapat mempengaruhi harga dengan jalan diferensiasi produk. Deferensiasi produk adalah membedakan dua barang yang sebenarnya sama sehingga menjadi berbeda. Contohnya, promosi, advertensi, perbedaan warna bungkus, merek, pelayanan yang baik.
  • 162. 9.2. TIGA KONDISI YANG BISA DIALAMI PERSAINGAN MONOPOLISTIK Dalam jangka pendek perusahaan dalam persaingan monopoli dapat mengalami tiga hal yaitu: β€’ mendapat laba super normal β€’ mendapat laba normal β€’ menderita kerugian 1. Perusahaan dalam persaingan monopolistik yang mendapat laba supernormal.
  • 163. 1. Perusahaan dalam persaingan monopolistik yang mendapat laba supernormal. Harga dan output yang menjamin laba maksimal dengan menggunakan kaidah Mr =MC. Pada kaidah Mr =MC harga jual produk sebesar Rp 1 dan output yang dijual sebanyak o Q1 dan besarnya laba P1 p2lk
  • 164. 2. Perusahaan dalam persaingan monopolistik yang mendapat laba normal Mr =MC adalah kaidah guna menetapkan harga dan output yang menjamin laba maksimal. Pada kaidah Mr =MC harga jual produk sebesar rp1 dan output yang dijual sebanyak oq1 dan besarnya TC =t r yaitu sebesar OP1KQ1.
  • 165. 3. Perusahaan dalam persaingan monopolistik yang mendapat laba normal. Pada kaidah Mr =MC harga jual produk sebesar op 2, sedang biaya rata-ratanya op 1
  • 166. 9.3. AKIBAT PERSAINGAN MONOPOLI TERHADAP OUTPUT DAN 1. Perubahan harga berakibat perubahan permintaan yang besar. 2. Efisiensi masing-masing perusahaan Maksudnya perusahaan baru ke dalam industri yang bersangkutan bebas dan mudah. 3. Promosi penjualan 4. Jenis produk yang tersedia
  • 167.
  • 168. 10.1. ARTI MONOPOLI Monopoli adalah suatu keadaan di mana di dalam pasar hanya ada satu penjual sehingga tidak ada perusahaan pesaing. Produk yang dijual di pasar tersebut tak memiliki barang substitusinya. 10.2. CIRI-CIRI DAN FAKTOR PENYEBAB PASAR MONOPOLI 1. Pasar monopoli adalah industri satu perusahaan, barang atau jasa yang dihasilkannya tidak dapat dibeli dari tempat lain 2. Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip 3. Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk dalam industri 4. Dapat mempengaruhi penentuan harga 5. Promosi iklan kurang diperlukan
  • 169. 10.3. HAMBATAN BAGI PERUSAHAAN YANG AKAN MEMASUKI PASAR Suatu perusahaan monopoli bisa timbul karena beberapa sebab, antara lain: 1. Penguasaan bahan mentah 2. Hak paten yang merupakan suatu sumber terjadinya monopoli untuk suatu macam barang tertentu atau cara produksi tertentu 3. Terbatasnya pasar 4. Pemberian hak monopoli oleh pemerintah 10.4. PENENTUAN BESARNYA HARGA DAN OUTPUT Jika suatu perusahaan yang monopolistik menyamakan Mr dengan MC- nya maka pada saat yang sama ia menentukan pula tingkat output dan tingkat harga pasar untuk produknya.
  • 171. 10.5. POSISI KESEIMBANGAN Seorang produsen monopoli adalah satu-satunya produsen dalam suatu pasar sehingga kurva permintaan yang dihadapinya adalah juga kurva permintaan pasar. Perbedaan antara perusahaan dalam persaingan murni dan monopolis terlihat dalam bidang penjualan, persaingan murni dapat menjual semua yang ingin dijualnya dengan harga pasar yang ada karena harga sama dengan biaya marginalnya. Sedangkan sang monopolis menghadapi kurva permintaan atas produknya.
  • 172. /VW <WvΒ» 10.5.2. Laba, Rugi, dan impas bagi monopolis 1. Monopolis yang mendapatkan keuntungan 2. Dalam jangka pendek monopolis mengalami impas 3. Monopolis yang mendapatkan kerugian Seorang monopolis hanya dapat mengatur banyak sedikitnya jumlah barang yang ditawarkan dan tinggi rendahnya harga saja. Beberapa cara usaha monopolis untuk mempertahankan agar dia tetap sebagai monopolis yaitu: wv
  • 173. /VW <WvΒ» S'* 1. Selalu mengontrol sumber-sumber bahan mentah yang dipakainya 2. Selalu memegang hak paten atas produksinya supaya perusahaan lain tidak bisa meniru 3. Pasar sedemikian terbatasnya relatif dibanding dengan skala perusahaan optimum vW WSA
  • 174. /yw AAAA 10.6. KERUGIAN DAN PENGATURAN MONOPOLI 10.6.1. kerugian adanya monopoli yaitu : 1. Output yang lebih kecil 2. Halangan bagi perusahaan lain yang hendak masuk pasar 3. Efisiensi ekonomi 4. Promosi penjualan wv
  • 175. A/V> AAA ♦ Tindakan yang bisa dilakukan pemerintah untuk mengurangi dampak negatif dari monopoli : a. Menetapkan undang-undang anti monopoli b. Pemerintah bisa mendirikan perusahaan tandingan c. Mengimpor barang sejenis yang diproduksi monopolis 10.6.2 pengaturan monopoli oleh pemerintah Dua alat pengaturan pemerintah, yaitu pengaturan langsung terhadap harga yang dijual oleh monopolis dan pengaturan melalui pengenaan pajak. wv WSA
  • 176. /VW <WvΒ» 1. Pengaturan harga Permasalahan ekonomi yang dihadapi adalah penentuan harga yang akan menarik sang monopolis untuk menyediakan produk sebanyak-banyaknya sesuai dengan permintaan konsumen. Produsen monopolis menghasilkan barang dengan tujuan memaksimalkan laba dengan cara menyamakan antara penerimaan marginal dan biaya marginal, dalam pasar persaingan sempurna seorang penguasa atau produsen akan menghasilkan barang dengan berpedoman pada kesamaan antara biaya marginal (MC) dan penerimaan marginal (MR). wv
  • 177. /VW <WvΒ» BAB XI MENENTUKAN HARGA PADA PASAR OIIGOPOII WV WSA
  • 178. /VW <WvΒ» P 11.1. PENGERTIAN PASAR OLIGOPOLI Pasar oligopoli yaitu keadaan di mana hanya sedikit penjual sehingga tindakan seorang produsen akan mendorong produsen lain untuk bereaksi. Karakter pasar oligopoli yaitu : 1. Perusahaan saling bersepakat untuk melakukan penentuan harga dan jumlah produksi 2. Perusahaan tidak saling melakukan kesepakatan wv WSA
  • 179. S'* 11.2. DEMAND OLIGOPOLI <yw A/S/V' Dalam industri ini hanya ada sedikit sekali penjual (pompa bensin) yang bersaing dalam suatu wilayah geografis yang kecil, oleh karena jumlah penjual yang sedikit kecil inilah maka saling pengaruh antara mereka bisa dimasukkan dalam masalah penentuan harga atau output dari oligopoli. wv WSA
  • 180. /yw AAA/' 11.2.1. Model Oligopoli * Ada beberapa model pasar oligopoli antara lain 1. Model cournout Model cournot adalah model pasar duopoli (dua penjual) yang pertama kali diteliti oleh augustin cournot tahun 1938. * Ada beberapa kelemahan dari model cournot, yaitu: 1. Asumsi dalam model cournot yang mengatakan bahwa masing- masing produsen tidak memanfaatkan pengalaman-pengalaman dalam mengantisipasi tindakan pesaing adalah tidak realistis WV WA
  • 181. /VW <WvΒ» 2. Meskipun jumlah output yang dihasilkan produsen pesaing pada masing-masing periode dianggap konstan tetapi jumlah output secara keseluruhan akan mendorong tingkat harga menjadi turun dan akan mengarah mendekati persaingan sempurna 3. Pada model cournot tidak dijelaskan sampai berapa lama proses penyesuaian untuk menuju ke posisi keseimbangan 4. Anggapan bahwa ongkos produksi besarnya nol tidaklah realistis wv WSA
  • 182. /VW <WvΒ» 2. Model bertrand Model pasar duopoli yang kedua adalah model Bertrand yang menyatakan bahwa masing-masing perusahaan dalam biopoli memperkirakan perusahaan persaingannya untuk tetap mempertahankan tingkat harga jualnya apapun yang ditentukan oleh perusahaan. Model Bertrand tidak lepas dari kritik seperti halnya model cournot, yaitu : a. Anggapan dalam model Bertrand mengenai perilaku produsen yang tidak pernah menggunakan pengalamannya untuk mengantisipasi persaingan tidaklah realistis wv WA
  • 183. /VW <WvΒ» b. Masing-masing perusahaan dapat memaksimumkan keuntungannya tetapi tidak untuk pasar c. Harga keseimbangan yang berbentuk pasar mengarah pada tingkat harga persaingan pasar. 3. Model Chamberlin (Model untuk pasar kelompok kecil) Modal chamberlin beranggapan bahwa masing-masing perusahaan tidak dapat bebas (terikat) terhadap pesaingnya yang ada di pasar. WV WSA
  • 184. /VW <WvΒ» 4. Model kurva permintaan patah (The kinked - Demand Model) Ada tiga asumsi yang merupakan dasar bagi penelaahan kurva permintaan yang patah, yaitu: a. Terdapat industri yang dewasa dan berpengalaman dengan atau tanpa diferensiasi produk b. Apabila suatu perusahaan menurunkan harga, maka perusahaan- perusahaan lainnya dalam industri akan mengikuti menandingi penurunan harga tersebut c. Apabila perusahaan menaikkan harga maka perusahaan perusahaan lainnya dalam industri tidak akan mengikutinya wv
  • 185. /VW <WvΒ» 5. Model Stackelberg Dalam model ini dianggap bahwa salah satu perusahaan dalam pasar oligopoli cukup kuat menjadi leader sehingga perusahaan pesaing mengakuinya dapat berperilaku seperti halnya perusahaan yang digambarkan oleh model carnot * Ciri-ciri pasar Oligopoli 1. Menghasilkan atau menjual barang standar atau barang berbeda 2. Kekuatan menentukan harga kadang-kadang lemah atau kuat 3. Promosi masih diperlukan vws WSA
  • 186. 11.3. MODEL PENETAPAN HARGA PASAR OLIGOPOLI /yvv Pasar oligopoli ini mempunyai beberapa model dalam menetapkan harga produknya diantaranya yang paling banyak ditemui adalah: 1. Pasar kartel 2. Kasar dengan kepemimpinan harga ( price leadership) 11.3.1. pasar dengan ketegaran harga (Kinked Demand Curve Model) Seorang penjual dapat menaikkan jumlah penjualannya dengan jalan menurunkan harganya hal ini mengakibatkan larinya pembeli dan penjual yang lain dan datang berbondong-bondong untuk membeli barang tersebut. Tindakan ini akan diikuti oleh penjual lain berarti antar penjual saling bertindak untuk menurunkan harga hal ini disebut "perang harga".
  • 187. /yw AAA/' 11.4. PENGARUH OLIGOPOLI TERHADAP KESEJAHTERAAN 1. Adanya keuntungan yang terlalu besar yang dinikmati oleh para produsen Oligopoli dalam jangka panjang 2. Adanya ketidakesinan produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada AC yang minimal 3. Kemungkinan adanya eksploitasi terhadap konsumen maupun buruh 4. Kesegaran harga sering dikatakan menunjang adanya inflasi yang dapat merugikan masyarakat makro. wv