SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
PERUMUSAN KEBIJAKAN
Kelompok 20
Meldy Efinda
Rahmat Febrianto
Reno
Model Perumusan
Kebijakan
Thomas R. Dye (1995) mengemukakan
bahwa pada dasarnya perumusan kebijakan
merupakan usaha pemerintah melakukan
intervensi terhadap kehidupan publik untuk
mencari problem solving. Intervensi yang
dilakukan dapat memaksa publik. Walaupun
bersifat memaksa tetapi memiliki keabsahan
karena pemerintah diberi kewenangan
otoritatif.
DYE MERUMUSKAN SEMBILAN MODEL
FORMULASI PERUMUSAN KEBIJAKAN
1. Model kelembagaan (institusional), bahwa tugas membuat
kebijakan publik adalah tugas pemerintah. Dengan demikian,
apapun yang dibuat pemerintah dan dengan cara apapun
adalah kebijakan publik.
2. Model Proses (process), bahwa politik merupakan sebuah
aktivitas sehingga mempunyai proses. Untuk itu, kebijakan
publik juga merupakan proses politik yang menyertakan
rangkaian kegiatan : a) identifikasi permasalahan, b) menata
agenda formulasi kebijakan, c) perumusan proposal kebijakan,
d) legitimasi kebijakan, e) implementasi kebijakan, dan f)
evaluasi kebijakan.
3. Model Teori Kelompok (Group), yang mengandalkan
kebijakan sebagai titik keseimbangan (equilibrium). Inti
gagasannya adalah interaksi didalam kelompok akan
menghasilkan keseimbangan, dan keseimbangan adalah
yang terbaik.
4. Model Elit (Elite), model ini berkembang dari teori politik
elit-massa yang melandaskan diri pada asumsi bahwa
didalam setiap masyarakat pasti terdapat dua kelompok,
yaitu pemegang kekuasaan atau elite dan yang tidak
memiliki kekuasaan atau massa. Teori ini mengembangkan
diri kepada kenyataan bahwa sedemokratis apapun, selalu
ada bias di dalam formulasi kebijakan, karena pada
akhirnya kebijakan-kebijakan yang dilahirkan merupakan
preferensi politik dari elit
5. Model Rasional (Rational), mengedepankan gagasan
bahwa kebijakan puublik sebagai maximum social gain
yang berarti pemerintah sebagai pembuat kebijakan harus
memilih kebijakan yang memberikan manfaat optimm bagi
masyarakat.
6. Model Inkremental (Incremental), merupakan kritik
terhadap model rasional. Menurut model ini, para pembuat
kebijakan tidak pernah melakukan proses seperti yang
disyaratkan oleh pendekata rasional. Karena mereka tidak
memiliki cukup waktu, intelektual, maupun biaya, ada
kekhawatiran muncul dampak yang tidak diinginkan akibat
kebijakan yang belum pernah dibuat sebelumnya, yang
harus dipertahankan, dan menghindari konflik.
7. Model Teori Permainan (Game Theory), adalah model yang
sangat abstrak dan deduktif didalam formulasi kebijakan.
Sesungguhnya model ini mendasarkan kepada formulasi
kebijakan, yang rasional namun didalam kondisi konpetitif
dimana tingkat keberhasilan.
8. Model Pilihan Publik (Publik Choice), melihat kebijakan
sebagai sebuah proses formulasi keputusan kolektif dari
individu-individu yang berkepentingan atas keputusan
tersebut. Akar kebijakan ini sendiri berakar dari teori
ekonomi pilihan publik (economic of publik choice) yang
mengandalkan bahwa manusia adalah homo economicus
yang memiliki kepentingan-kepentingan yang harus
dipuaskan. Prinsipnya adalah buyer meet seller, supply meet
demand.
9. Model Sistem (System), bahwa kebijakan merupakan hasil
atau output dari system (publik)
Tnank you

More Related Content

Similar to kel 20 kebijakan publik.pptx

Materi_KP_FORMULASI_K_P.ppt
Materi_KP_FORMULASI_K_P.pptMateri_KP_FORMULASI_K_P.ppt
Materi_KP_FORMULASI_K_P.ppt
IilMuntaha
 
Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi,sistem pengambilan kep...
Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi,sistem pengambilan kep...Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi,sistem pengambilan kep...
Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi,sistem pengambilan kep...
SarahFarhani
 
5.-HUBUNGAN-ADMINISTRASI-NEGARADENGAN-PERBANDINGANADMINISTRASI-NEGARA.pptx
5.-HUBUNGAN-ADMINISTRASI-NEGARADENGAN-PERBANDINGANADMINISTRASI-NEGARA.pptx5.-HUBUNGAN-ADMINISTRASI-NEGARADENGAN-PERBANDINGANADMINISTRASI-NEGARA.pptx
5.-HUBUNGAN-ADMINISTRASI-NEGARADENGAN-PERBANDINGANADMINISTRASI-NEGARA.pptx
LubnaSafaraz
 

Similar to kel 20 kebijakan publik.pptx (20)

Materi setelah UTS. Untuk mahasiswa uinppt
Materi setelah UTS. Untuk mahasiswa uinpptMateri setelah UTS. Untuk mahasiswa uinppt
Materi setelah UTS. Untuk mahasiswa uinppt
 
Analisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publikAnalisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publik
 
Politik dan kebijakan publik
Politik dan kebijakan publikPolitik dan kebijakan publik
Politik dan kebijakan publik
 
analisi kebijakan pendidikan: teori proses kebijakan publik
analisi kebijakan pendidikan: teori proses kebijakan publikanalisi kebijakan pendidikan: teori proses kebijakan publik
analisi kebijakan pendidikan: teori proses kebijakan publik
 
PPT KLP 1.pptx
PPT KLP 1.pptxPPT KLP 1.pptx
PPT KLP 1.pptx
 
Materi_KP_FORMULASI_K_P.ppt
Materi_KP_FORMULASI_K_P.pptMateri_KP_FORMULASI_K_P.ppt
Materi_KP_FORMULASI_K_P.ppt
 
Nasrun public policy-revised
Nasrun public policy-revisedNasrun public policy-revised
Nasrun public policy-revised
 
MODEL_DALAM_KEBIJAKAN_PUBLIK.pdf
MODEL_DALAM_KEBIJAKAN_PUBLIK.pdfMODEL_DALAM_KEBIJAKAN_PUBLIK.pdf
MODEL_DALAM_KEBIJAKAN_PUBLIK.pdf
 
Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi,sistem pengambilan kep...
Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi,sistem pengambilan kep...Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi,sistem pengambilan kep...
Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi,sistem pengambilan kep...
 
Bab. 6. teori postmodern
Bab. 6. teori postmodernBab. 6. teori postmodern
Bab. 6. teori postmodern
 
Konsep dasar kebijakan publik
Konsep dasar kebijakan publikKonsep dasar kebijakan publik
Konsep dasar kebijakan publik
 
KEBIJAKAN_PUBLIK-Dasar Administrasi Kebijakan Kesehatan.ppt
KEBIJAKAN_PUBLIK-Dasar Administrasi Kebijakan Kesehatan.pptKEBIJAKAN_PUBLIK-Dasar Administrasi Kebijakan Kesehatan.ppt
KEBIJAKAN_PUBLIK-Dasar Administrasi Kebijakan Kesehatan.ppt
 
KEBIJAKAN_PUBLIK.ppt
KEBIJAKAN_PUBLIK.pptKEBIJAKAN_PUBLIK.ppt
KEBIJAKAN_PUBLIK.ppt
 
form akk.ppt
form akk.pptform akk.ppt
form akk.ppt
 
Dimensi kebpub
Dimensi kebpubDimensi kebpub
Dimensi kebpub
 
Kebijakan Publik
Kebijakan PublikKebijakan Publik
Kebijakan Publik
 
Perumusan kebijakan
Perumusan kebijakanPerumusan kebijakan
Perumusan kebijakan
 
Etika Administrasi Negara
Etika Administrasi NegaraEtika Administrasi Negara
Etika Administrasi Negara
 
5.-HUBUNGAN-ADMINISTRASI-NEGARADENGAN-PERBANDINGANADMINISTRASI-NEGARA.pptx
5.-HUBUNGAN-ADMINISTRASI-NEGARADENGAN-PERBANDINGANADMINISTRASI-NEGARA.pptx5.-HUBUNGAN-ADMINISTRASI-NEGARADENGAN-PERBANDINGANADMINISTRASI-NEGARA.pptx
5.-HUBUNGAN-ADMINISTRASI-NEGARADENGAN-PERBANDINGANADMINISTRASI-NEGARA.pptx
 
Teori manajemen publik
Teori manajemen publikTeori manajemen publik
Teori manajemen publik
 

kel 20 kebijakan publik.pptx

  • 1. PERUMUSAN KEBIJAKAN Kelompok 20 Meldy Efinda Rahmat Febrianto Reno
  • 2. Model Perumusan Kebijakan Thomas R. Dye (1995) mengemukakan bahwa pada dasarnya perumusan kebijakan merupakan usaha pemerintah melakukan intervensi terhadap kehidupan publik untuk mencari problem solving. Intervensi yang dilakukan dapat memaksa publik. Walaupun bersifat memaksa tetapi memiliki keabsahan karena pemerintah diberi kewenangan otoritatif.
  • 3. DYE MERUMUSKAN SEMBILAN MODEL FORMULASI PERUMUSAN KEBIJAKAN 1. Model kelembagaan (institusional), bahwa tugas membuat kebijakan publik adalah tugas pemerintah. Dengan demikian, apapun yang dibuat pemerintah dan dengan cara apapun adalah kebijakan publik. 2. Model Proses (process), bahwa politik merupakan sebuah aktivitas sehingga mempunyai proses. Untuk itu, kebijakan publik juga merupakan proses politik yang menyertakan rangkaian kegiatan : a) identifikasi permasalahan, b) menata agenda formulasi kebijakan, c) perumusan proposal kebijakan, d) legitimasi kebijakan, e) implementasi kebijakan, dan f) evaluasi kebijakan.
  • 4. 3. Model Teori Kelompok (Group), yang mengandalkan kebijakan sebagai titik keseimbangan (equilibrium). Inti gagasannya adalah interaksi didalam kelompok akan menghasilkan keseimbangan, dan keseimbangan adalah yang terbaik. 4. Model Elit (Elite), model ini berkembang dari teori politik elit-massa yang melandaskan diri pada asumsi bahwa didalam setiap masyarakat pasti terdapat dua kelompok, yaitu pemegang kekuasaan atau elite dan yang tidak memiliki kekuasaan atau massa. Teori ini mengembangkan diri kepada kenyataan bahwa sedemokratis apapun, selalu ada bias di dalam formulasi kebijakan, karena pada akhirnya kebijakan-kebijakan yang dilahirkan merupakan preferensi politik dari elit
  • 5. 5. Model Rasional (Rational), mengedepankan gagasan bahwa kebijakan puublik sebagai maximum social gain yang berarti pemerintah sebagai pembuat kebijakan harus memilih kebijakan yang memberikan manfaat optimm bagi masyarakat. 6. Model Inkremental (Incremental), merupakan kritik terhadap model rasional. Menurut model ini, para pembuat kebijakan tidak pernah melakukan proses seperti yang disyaratkan oleh pendekata rasional. Karena mereka tidak memiliki cukup waktu, intelektual, maupun biaya, ada kekhawatiran muncul dampak yang tidak diinginkan akibat kebijakan yang belum pernah dibuat sebelumnya, yang harus dipertahankan, dan menghindari konflik.
  • 6. 7. Model Teori Permainan (Game Theory), adalah model yang sangat abstrak dan deduktif didalam formulasi kebijakan. Sesungguhnya model ini mendasarkan kepada formulasi kebijakan, yang rasional namun didalam kondisi konpetitif dimana tingkat keberhasilan. 8. Model Pilihan Publik (Publik Choice), melihat kebijakan sebagai sebuah proses formulasi keputusan kolektif dari individu-individu yang berkepentingan atas keputusan tersebut. Akar kebijakan ini sendiri berakar dari teori ekonomi pilihan publik (economic of publik choice) yang mengandalkan bahwa manusia adalah homo economicus yang memiliki kepentingan-kepentingan yang harus dipuaskan. Prinsipnya adalah buyer meet seller, supply meet demand. 9. Model Sistem (System), bahwa kebijakan merupakan hasil atau output dari system (publik)