merupakan pemeriksaan yang dilakukan pada perut ibu hamil untuk mengetahui apa yang ada d fundus, lateral kanan dan kiri uterus, menentukan sudah masuk pap atau belum dan untuk mengetahui seberapa jauh penurunan kepala
merupakan pemeriksaan yang dilakukan pada perut ibu hamil untuk mengetahui apa yang ada d fundus, lateral kanan dan kiri uterus, menentukan sudah masuk pap atau belum dan untuk mengetahui seberapa jauh penurunan kepala
Gawat darurat :Keadaan yang harus ditangani segera dan mengacam nyawa
Banyak kasus gawat darurat pada obstetri,dan ginekologi
Hipertensi gestasional : kenaikan tekanan darah yang hanya dijumpai dalam kehamilan sampai 12 minggu pasca persalinan
Hipertensi Kronis: hipertensi yang sudah dijumpai sebelum kehamilan, selama kehamilan, sampai sesudah masa nifas
Superimposed preeklampsia : adalah gejala dan tanda preeklampsia muncul sesudah kehamilan 20 minggu pada wanita yg sebelumnya menderita hipertensi kronis
Preeklampsia, preeklampsia berat, eklampsia : ditemukan tanda2 klinik
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
3. Definisi :
Syok Dalam
Obstetric
Syok merupakan kegagalan sistem sirkulasi
untuk mempertahankan perfusi yang adekuat
organ-organ vital. Syok merupakan suatu kondisi
yang mengancam jiwa dan membutuhkan
tindakan segera dan intensif.
Syok adalah suatu keadaan disebabkan
gangguan sirkulasi darah kedalam jaringan
sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan
oksigen dan nutrisi jaringan dan tidak mampu
mengeluarkan hasil metabolisme (Sarwono,
2012).
Gejala klinis pada umumnya sama yaitu tekanan
darah turun, nadi cepat lemah, pucat keringat
dingin, sianosis jari, sesak, penglihatan kabur,
gelisah dan oligouri.
6. Tanda dan Gejala
1. Nadi cepat ( > 100/ menit)
2. Temperatur turun < 36.5°C
3. Menurunnya tekanan darah (diastotik < 60 mmHg)
4. Pernapasan cepat (respirasi > 32/ menit)
5. Nafas dangkal dan kadang tak teratur
6. Kesadaran penderita menurun
7. Kulit terasa dingin dan lembab
8. Pucat (terutama pada konjungtiva palpebra, telapak
tangan dan bibir)
9. Urine sedikit < 30 ml/ jam
8. Syok
Hemoragik
Syok Hemoragik
Adalah suatu syok yang disebabkan oleh perdarahan
yang banyak. Akibat perdarahan pada :
1. Kehamilan muda, misalnya: abortus, kehamilan
ektopik dan penyakit trofoblas (mola hidatidosa)
2. Perdarahan antepartum, seperti: plasenta previa,
solusio plasenta dan ruptur uteri
3. Perdarahan pasca persalinan karena atonia uteri
dan laserasi jalan lahir
Kelas Jumlah Perdarahan Gejala Klinik
I 15% (ringan) Tekanan darah dan nadi normal
Test Tilt (+)
II 20-25% (sedang) Takikardi-Takipnea
Tekanan nadi < 30
Tekanan darah sistolik rendah
Pengisian darah kapiler lambat
III 30-35% (berat) Kulit dingin, berkerut, pucat
Tekanan darah sangat rendah
Gelisah
Oliguria (< 30 ml/jam)
Asidosis metabolic (pH < 7.5)
IV 40-45% (sangat berat) Hipertensi berat
Hanya nadi karotis yang teraba
Syok ireversibel
9. Syok
Endotoksik /
Syok Septik
Syok Endotoksik (Syok Septik)
Merupakan suatu gangguan menyeluruh pembuluh darah
disebabkan oleh lepasnya toksin. Penyebab utama adalah
infeksi bakteri gram negatif.
Syok septik dalam obstetrik dapat disebabkan oleh :
1. Abortus septik
2. Infeksi pasca persalinan
3. Sisa plasenta
4. Sepsis puerperalis
5. Pielonefritis akuta
10. Syok
Neurogenik
Syok Neurogenik
Yaitu syok yang akan terjadi karena rasa
sakit yang berat disebabkan oleh
kehamilan ektopik yang terganggu, solusio
plasenta, persalinan dengan forceps atau
persalinan letak sungsang di mana
pembukaan serviks belum lengkap, firasat
atau tindakan crede, ruptura uteri, inversio
uteri dan pecah ketuban pada
polihidramnion.
12. Syok
Kardiogenik
Syok kardiogenik
Yaitu syok yang terjadi karena kontraksi otot jantung
yang tidak efektif yang disebabkan oleh infark otot
jantung dan kegagalan jantung. Gejala nya seperti
nafas yang cepat, kulit yang lembab dan dingin,
takikardia.
Penyebab yang paling sering adalah:
1. Perdarahan berat
2. Hipoksia karena eklampsia atau anesthesia
3. Sindrom mendelson: aspirasi lambung dengan
pneumonitis
4. Emboli
Syok Anafilatik
Yaitu syok yang sering terjadi akibat alergi atau hipersensitif terhadap obat-
obatan. Penyebab syok yang lain, seperti: emboli air ketuban, udara atau
thrombus, komplikasi anastesi dan kombinasi seperti pada abortus inkompletus
(hemoragik dan ensotoksin), kehamilan ektopik terganggu dan rupture uteri
(hemoragik dan neurogenik).
Syok Anafilatik
14. Prinsip Dasar
Penangan Syok
Penanganan Awal
PRINSIP DASAR PENANGANAN SYOK
Tujuan utama pengobatan syok adalah
melakukan penanganan awal dan khusus
untuk :
1. Menstabilkan kondisi pasien
2. Memperbaiki volume cairan sirkulasi
darah
3. Mengefisiensikan sistem sirkulasi
darah
4. Setelah pasien stabil tentukan
penyebab syok
PENANGANAN AWAL
1. Mintalah bantuan. Segera mobilisasi seluruh tenaga yang ada
dan siapkan fasilitas tindakan gawat darurat
2. Lakukan pemeriksaan secara cepat keadaan umum ibu dan
jalan napas bebas
3. Pantau tanda-tanda vital (nadi, tekanan darah, pernapasan
dan suhu tubuh)
4. Baringkan ibu tersebut untuk meminimalkan risiko terjadinya
aspirasi jika muntah dan untuk memastikan jalan nafasnya
terbuka
5. Jagalah ibu tersebut tetap hangat
6. Naikan kaki untuk menambah jumlah darah yang kembali ke
jantung (jika memungkinkan tinggikan tempat tidur pada
bagian kaki)
15. Penanganan
Khusus
PENANGANAN KHUSUS
1. Mulailah infus intra vena
2. Segera berikan cairan infus (garam fisiologik atau ringer laktat) awalnya dengan kecepatan 1 liter dalam 15-20 menit
3. Berikan paling sedikit 2 liter cairan ini pada 1 jam pertama. Jumlah ini melebihi cairan yang dibutuhkan untuk mengganti
kehilangan cairan yang sedang berjalan
4. Setelah kehilangan cairan dikoreksi, pemberian cairan infus dipertahankan dalam kecepatan 1 liter per 6-8 jam
5. Catatan : Infus dengan kecepatan yang lebih tinggi mungkin dibutuhkan dalam penatalaksanaan syok akibat perdarahan.
Usahakan untuk mengganti 2-3 kali lipat jumlah cairan yang diperkirakan hilang
6. Pantau terus tanda-tanda vital (setiap 15 menit)
7. Lakukan kateterisasi kandung kemih, pantau cairan yang masuk dan jumlah urin yang keluar
Produksi urin harus diukur dan dicatat
8. Berikan oksigen dengan kecepatan 6-8 liter per menit dengan sungkup atau kanula hidung.
16. Penentuan dan Penanganan
Penyebab Syok
Syok Perdarahan
Jika perdarahan hebat dicurigai sebagai
penyebab syok
1. Ambil langkah-langkah secara berurutan untuk
menghentikan perdarahan
2. Transfusi sesegera mungkin untuk mengganti
kehilangan darah. Pada kasus syok karena
perdarahan, transfusi dibutuhkan jika Hb < 8 g%.
3. Tentukan penyebab perdarahan dan tata laksana
4. Nilai ulang keadaan ibu dalam waktu 20-30 menit
setelah pemberian cairan, nilai ulang keadaan ibu
tersebut untuk melihat tanda-tanda perbaikan
Syok Septik
Jika infeksi dicurigai menjadi penyebab syok
1. Ambil sampel secukupnya darah, urin, pus, untuk kultur mikroba sebelum
memulai terapi antibiotika jika fasilitas memungkinkan
2. Antibiotika harus diperhatikan apabila diduga atau terdapat infeksi, misalnya
pada kasus sepsis, syok septik, cedera intraabdominal dan perforasi uterus.
Catatan: Jangan berikan antibiotika melalui mulut pada ibu yang sedang syok
3. Berikan kombinasi antibiotika untuk mengobati infeksi aerob dan anaerob dan
teruskan sampai ibu tersebut bebas demam selama 48 jam
a. Penisillin 2 juta unit atau ampisilin 2 g I.V setiap 6 jam
b. Ditambah gentamisin 5 mg/kg BB I.V setiap 24 jam
c. Ditambah metronidazol 500 mg I.V setiap 8 jam
4. Nilai ulang keadaan ibu tersebut untuk menilai adanya tanda-tanda perbaikan