2. Latar belakang dan masalah
• Layanan kesehatan tingkat
primer terbengkalai
• Layanan primer adalah tulang
punggung pelayanan kesehatan
• Jika layanan primer baik maka
tingkat kesehatan
masyarakatnya pun tinggi dan
sebaliknya (Barbara Starfield,
2007)
4. Latar belakang dan masalah
• Bagaimana mencetak
dokter yang
mengutamakan
pencegahan dengan
semua waktu
pendidikan dihabiskan
untuk mempelajari
penyakit?
Dokter jadi
hanya
piawai
menggara
p segi
kuratif saja
5. Latar belakang dan masalah
▪ PDKI ingin membantu IDI
meningkatkan profesionalisme dokter
melalui perubahan mendasar yaitu:
�Perubahan kurikulum pendidikan dokter
dan
�Program CME/CPD untuk mencapai
kompetensi dokter layanan primer yang
sebenarnya dengan predikat DK
6. Batasan Dokter Keluarga
• The American Academy of Family Physician, 1969
:
Adalah pelayanan kedokteran yang menyeluruh
yang memusatkan pelayanannya kepada
keluarga sebagai suatu unit, dimana tanggung
jawab dokter tidak dibatasi oleh umur dan jenis
kelamin, organ tubuh, atau jenis penyakit
tertentu.
7. Batasan Dokter Keluarga
• Ikatan Dokter Indonesia, 1982 :
adalah dokter yang memberi pelayanan
kesehatan yang berorientasi komunitas dengan
titik berat kepada keluarga, tidak hanya
memandang penderita sebagai individu yang
sakit tetapi sebagai bagian dari unit keluarga
dan tidak hanya menanti secara pasif, tetapi bila
perlu aktif.
8. Batasan Dokter Keluarga
• Singapore College of General Practitioners, 1987 :
adalah dokter yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan personal, tingkat pertama,
menyeluruh, dan berkesinambungan, yang
berkaitan dengan keluarga, komunitas, serta
lingkungan
9. Pelayanan Kesehatan yang
Menyeluruh
• Pelayanan yang tidak mengenal batas-batas yang tegas
antara keadaan sehat dengan keadaan sakit, melainkan
pelayanan yang diselenggarakan pada setiap keadaan
kesehatan, sesuai dengan kebutuhan pasien.
10. Pelayanan Kesehatan yang
Menyeluruh
• Integrasi dari pelayanan peningkatan kesehatan, pencegahan
penyakit, diagnosis, penyembuhan penyakit, serta pemulihan
kesehatan yang diselenggarakan secara terpadu
12. Sejarah Dokter Keluarga
• Tahun 1972 didirikanlah organisasi internasional
dokter keluarga yang dikenal dengan nama
World of National College and Academic
Association of General Practitioners / Family
Physicians (WONCA)
13. Sejarah Dokter Keluarga
• Tahun 1981 didirikannya Kelompok Studi Dokter
Keluarga
• Tahun 1988 telah menjadi anggota IDI, tapi
pelayanan dokter keluarga di Indonesia belum
resmi mendapat pengakuan baik dari profesi
kedokteran ataupun dari pemerintah.
14. Sejarah Dokter Keluarga
• Tahun 1990 melalui kongres yang kedua di Bogor,
nama organisasi dirubah menjadi Kolese Dokter
Keluarga Indonesia (KDKI)
• Indonesia adalah anggota dari WONCA yang
diwakili oleh Kolese Dokter Keluarga Indonesia
(KDKI)
15. Disiplin ilmu kedokteran yg mempelajari,
• dinamika kehidupan keluarga,
• pengaruh penyakit terhadap fungsi keluarga,
• pengaruh fungsi keluarga terhadap timbul
dan berkembangnya penyakit,
• cara pendekatan kesehatan untuk
mengembalikan fungsi tubuh dan fungsi
keluarga dlm keadaan normal.
Ilmu Kedokteran Keluarga
(Family Medicine) FKUI 96
16. Ruang Lingkup Pelayanan
Dokter Keluarga
• Melibatkan Dokter Keluarga sebagai penyaring di
tingkat primer
• Bagian suatu jaringan pelayanan kesehatan
terpadu
• Melibatkan dokter spesialis di tingkat pelayanan
sekunder dan rumah sakit rujukan sebagai
tempat pelayanan rawat inap
17. Ruang Lingkup Pelayanan
Dokter Keluarga
• Diselenggarakan secara komprehensif, kontinu,
integratif, holistik, koordinatif
• Mengutamakan pencegahan
• Menimbang peran keluarga dan lingkungannya
serta pekerjaannya
• Kepada semua pasien tanpa memilah jenis
kelamin, usia serta faktor-faktor lainnya
18. EURACT membagi dalam 6 kompetensi inti kedokteran
keluarga, dengan aspek utama adalah sebagai berikut
• Primary care management:
• Person-centred care
• Specific problem solving
• Comprehensive approach
• Community orientation
• Holistic approach
19. Karakteristik Dokter Keluarga
• IDI (1982)
• Memandang pasien
sebagai individu, bagian
dari keluarga dan
masyarakat
• Pelayanan menyeluruh dan
maksimal
20. Karakteristik Dokter Keluarga
• Mengutamakan pencegahan,
meningkatkan taraf kesehatan
• Menyesuaikan dengan
kebutuhan pasien dan
memenuhinya
• Menyelenggarakan pelayanan
primer dan bertanggung jawab
atas kelanjutannya
24. Pemicu dalam keluarga
(psikososial)
• Masalah dengan primary support group ( keluarga)
• Masalah berkaitan dengan lingkungan (sosio-kultur, budaya)
• Masalah pendidikan
• Masalah pekerjaan
• Masalah perumahan
• Masalah ekonomi
• Masalah akses ke pelayanan kesehatan
• Masalah berkaitan interaksi dengan hukum /kriminal
• Masalah psikososial & lingkungan lain
25. DOKTER KELUARGA SEBAGAI
PENYEDIA LAYANAN (CARE
PROVIDER)
• Mempertimbangkan kebutuhan pasien secara total
(fisik, mental, sosial) sebagai individu, sebagai bagian
dari keluarga dan komunitas
• Memberikan pelayanan dengan komitmen yang
kuat terhadap mutu
• Pelayanan bersifat pribadi (personal) : memandang
pasien dan keluarga sebagai mitra dalam upaya
memelihara kesehatan
26. Kompetensi intinya Kedokteran
keluarga
Dapat membantu sistem kesehatan dalam memenuhi
kebutuhan orang untuk
• Menyelesaikan masalah kesehatan umum
• Meningkatkan akses untuk pelayanan dan keadilan
• Mengintegrasikan prevensi dan pelayanan, fisik dan
psikologi, penyakit akut dan kronis
• Pelayanan kolaborasi dan koordinasi dengan tim
pelayanan kesehatan lebih efisien dan efektifitas biaya
• Pelayanan integrasi individu, keluarga dan komunitas
27. KARAKTERISTIK DOKTER KELUARGA
(EURACT, 2005)
• kontak pertama dengan sistem pelayan kesehatan
• Membuat efisien penggunaan sumber daya kesehatan dengan pelayanan koordinatif
Profesi lain, spesialis, advokasi)
• Melakukan pendekatan person–centred dan berorientasi kepada individu dan keluarganya,
dan komunitasnya
• Mempunyai proses konsultasi yang berbeda
• Bertanggung jawab untuk menyediakan pelayanan berkesinambungan yang longitudinal
yang sesuai kebutuhan pasien
• Dalam pengambilan keputusan berdasarkan prevalensi dan insidensi penyakit dalam
komunitas
• Mengelola penyakit secara simultan baik akut dan kronis pada pasien
• Mengelola penyakit yang memberikan gejala undifferentiated pada tahap awal
perkembangannya, yang membutuhkan intervensi secepatnya
• Promosi kesehatan dan kesejahteraan dengan intervensi yang tepat dan efektif
• Memiliki tanggung jawab terhadap kesehatan masyarakat
• Siap dengan masalah kesehatan pasien dalam dimensi fisik, psikologis, sosial, kultural dan
eksistensial
28. KOMPETENSI DOKTER KELUARGA
(EURACT)
• Primary care management
• Person-centred care
• Specific problem solving
• Comprehensive approach
• Community
• Holistic approach
29. Standar Pelayanan Dokter
Keluarga
1. Standar pemeliharaan kesehatan diklinik
a. Standar pelayanan paripurna
b. Standar pelayanan Medik
c. Standar pelayanan menyeluruh
d. Standar pelayanan terpadu
e. Standar pelayanan bersinambung
2. Standar perilaku dalam berpraktek
3. Standar pengelolaan praktek
4. Standar sarana dan prasarana
30. Standar pelayanan paripurna
pelayanan medis strata pertama untuk semua orang
yang bersifat paripurna (comprehensive), yaitu
termasuk pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
(promotive), pencegahan penyakit dan proteksi khusus
(preventive & spesific protection), pemulihan kesehatan
(curative), pencegahan kecacatan (disability
limitation) dan rehabilitasi setelah sakit (rehabilitation)
dengan memperhatikan kemampuan sosial serta sesuai
dengan mediko legal etika kedokteran.
31. Standar pelayan Medis
• Anamnesis
• Pemeriksaan fisik dan penunjang
• Penegakkan diagnosis dan diagnosis banding
• Prognosis
• Konseling
• Konsultasi
• Rujukan
• Tindak lanjut
• Tindakan
• Pengobatan rasional
• Pembinaan Keluarga
32. Standar Pelayanan Menyeluruh
• Pelayanan yang disediakan dokter keluarga bersifat
menyeluruh, yaitu peduli bahwa pasien adalah seorang
manusia seutuhnya yang terdiri dari fisik, mental, sosial dan
spiritual, serta berkehidupan di tengah lingkungan fisik dan
sosialnya
- Pasien adalah manusia seutuhnya
- Pasien adalah bagian dari keluarga dan lingkungannya
- Pelayanan menggunakan segala sumber disekitarnya
33. Standar Pelayanan Terpadu
• Pelayanan yang disediakan dokter keluarga bersifat terpadu, selain
merupakan kemitraan antara dokter dengan pasienpada saat proses
penatalaksanaan medis, juga merupakan kemitraan lintas program
dengan berbagai institusi yang menunjang pelayanan kedokteran,
baik dari formal maupun informal.
- koordinator penatalaksanaan pasien
- Mitra dokter – pasien
- Mitra lintas sektor medik
- Mitra lintas sektoral alternatif dan komplimenter medik
34. Standar Pelayanan
Bersinambung
• Pelayanan yang disediakan dokter keluarga
merupakan pelayanan bersinambung, yang
melaksanakan pelayanankedokteran secara efektif
efisien, proaktif dan terus menerus demi kesehatan
pasien.
- Pelayanan proaktif
- Rekam medik yang bersinambung
- Pelayanan efektif efisien
- Pendampingan
35. STANDAR
PERILAKU DALAM PRAKTIK
1. Standar perilaku terhadap pasien
2. Standar perilaku dengan mitra kerja di klinik
3. Standar perilaku dengan sejawat
4. Standar pengembangan ilmu dan ketrampilan
praktik
5. Standar partisipasi dalam kegiatan masyarakat
di bidang kesehatan
36. • Pelayanan dokter keluarga menyediakan kesempatan bagi pasien
untuk menyampaikan kekhawatiran dan masalah kesehatannya, serta
memberikan kesempatan kepada pasien untuk memperoleh
penjelasan yang dibutuhkan guna dapat memutuskan pemilihan
penatalaksanaan yang akan dilaksanakannya.
- Informasi memperoleh pelayanan
- Masa konsultasi
- Informasi medik menyeluruh
- Komunikasi efektif
- Menghormati hak dan kewajiban pasien dan dokter.
-
37. Hak Dokter
• Menolak bekerja di luar standar pelayanan medik
• - Menolak tindakan yang bertentangan dengan kode etik
• - Mengakhiri hubungan profesional dengan pasien
• - Mendapatkan kehidupan pribadi (privacy)
• - Memperoleh imbalan jasa
• - Menolak memberikan keterangan mengenai pasiennya
• - Bekerja sesuai standar profesi
• - Memberikan informed consent
• - Menolong pasien gawat darurat
38. Hak Pasien
• Hak informasi : hak untuk mengetahui semua informasi yang dibutuhkan
• Hak akses: hak untuk memperoleh pelayanan tanpa dibedakan status sosekbud
• Hak memilih: hak untuk memutuskan secara bebas penanggulangan masalah
yang dihadapinya
• Hak keamanan: hak untuk mendapatkan pelayanan yang aman dan efektif
• Hak kerahasiaan: hak dijamin kerahasiaan informasi mengenai pasien
• Hak privasi: hak mendapatkan privasi dalam pelayanan (konseling dan
• pemeriksaan)
• Hak martabat: hak mendapat pelayanan yang manusiawi (dihargai dan
• diperhatikan
• Hak kenyamanan: hak untuk mendapatkan kenyamanan dalam pelayanan
• Hak kesinambungan : hak untuk mendapatkan jaminan ketersediaan sarana secara lengkap dan pelayanan berkesinambungan selama diperlukan
• Hak berpendapat: hak untuk menyatakanpendapat secara bebas
39. Standar perilaku dengan mitra
kerja di klinik
• Pelayanan dokter keluarga mempunyai seorang
dokter keluarga sebagai pimpinan manajemen
untuk mengelola klinik secara profesional
- Hubungan profesional dalam klinik
- Bekerja dalam tim
- Pemimpin klinik
40. Standar Perilaku dengan
Sejawat
• Pelayanan dokter keluarga menghormati dan
menghargai pengetahuan, ketrampilan dan
kontribusi kolega lain dalam pelayanan kesehatan
dan menjaga hubungan baik secara profesional
- Hubungan profesional antar profesi
- Hubungan baik sesama dokter
- Perkumpulan profesi
41. `
• Pelayanan dokter keluarga selalu berusaha
mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah guna
memelihara dan menambah ketrampilan praktik
serta meluaskan wawasan pengetahuan
kedokteran sepanjang hayatnya
- Mengikuti kegiatan ilmiah
-Partisipasi dalam kegiatan pendidikan
- Penulisan ilmiah
42. Standar partisipasi
dalam kegiatan
masyarakat dibidang
kesehatan
• Pelayanan dokter keluarga selalu berusaha berpartisipasi
aktif dalam segala kegiatan peningkatan kesehatan
disekitarnya dan siap memberikan pendapatnya pada
setiap kondisi kesehatan di daerahnya.
- Menjadi anggota perkumpulan sosial
- Partisipasi dalam kegiatan kesehatan masyarakat
- Partisipasi dalam penanggulangan wabah dan
bencana di sekitarnya
44. Standar Sumber daya
manusia
• Dalam pelayanan dokter keluarga, selain dokter
keluarga, juga terdapat petugas kesehatan dan
pegawai lainnya yang sesuai dengan latar
belakang pendidikan atau pelatihannya.
- Dokter Keluarga
- Bidan
- Perawat
- Administrasi
45. Standar Manajemen Keuangan
Pelayanan dokter keluarga mengelola
keuangannya dengan manajemen keuangan
profesional
- Pencatatan keuangan
- Jenis sistim pembiayaan praktik
46. Standar Manajemen Klinik
Pelayanan dokter keluarga dilaksanakan pada
suatu tempat pelayanan yang disebut klinik
dengan manajemen yang profesional
• Pembagian kerja
• Program pelatihan
• Program kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
• Pembahasan administrasi klinik
47. STANDAR
SARANA DAN PRASARANA
• Standar Fasilitas Praktik
• Standar Peralatan Klinik
• Standar Proses-Proses Penunjang Medik
48. Standar Pelayanan Praktek
Pelayanan dokter keluarga memiliki fasilitas pelayanan
kesehatan strata pertama yang lengkap serta beberapa
fasilitas pelayanan tambahan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat sekitarnya
- Fasilitas untuk praktik
- Kerahasiaan dan privasi
- Bangunan dan interior
- Alat komunikasi
- Papan nama
49. Standar Peralatan Klinik
Pelayanan dokter keluarga memiliki peralatan klinik yang
sesuai dengan fasilitas pelayanannya yaitu pelayanan
kedokteran di strata pertama (tingkat primer)
-Peralatan medis (PF, Lab, Tindakan)
-Alat penunjang medis
-Tas Dokter dan Isinya
-Persediaan Obat2an
-Peralatan non medis
50. Standar Proses Penunjang
Medik
Pelayanan dokter keluarga memiliki panduan proses proses
yang menunjang kegiatan pelayanan dokter keluarga.
• Pengelolaan rekam medik
• Pengelolaan rantai dingin
• Pengelolaan pencegahan infeksi
• Pengelolaan limbah
• Pengelolaan air bersih
• Pengelolaan obat
51. Diagnostik holistik dokter keluarga
o Keluhan utama, perasaan, dan harapan pasien
o Diagnosis kerja dan diagnosis banding
o Masalah persepsi dan perilaku kesehatan pasien
o Masalah kesehatan keluarga dan komunitas,
termasuk masalah lingkungan dan okupasi
o Kemampuan fungsi pasien berdasarkan skor
yang disepakati
52. Prognosis
• Pada setiap penegakkan diagnosis, dokter
keluarga menyimpulkan prognosis pasien
• berdasarkan jenis diagnosis, derajat keparahan,
serta tanda bukti terkini (evidence
• based).
53. Konseling
• Untuk membantu pasien (dan keluarga)
menentukan pilihan terbaik penatalaksanaan
• untuk dirinya, dokter keluarga melaksanakan
konseling dengan kepedulian terhadap
• perasaan dan persepsi pasien (dan keluarga)
pada keadaan di saat itu
54. • konsultasi ke dokter lain yang dianggap lebih
piawai dan/atau berpengalaman.
• Konsultasi kepada dokter keluarga lain, dokter
keluarga konsultan, dokter spesialis, atau dinas
kesehatan, demi kepentingan pasien semata.
55. Rujukan
• rujukan ke dokter lain yang dianggap lebih piawai dan/atau
berpengalaman.
• Rujukan kepada dokter keluarga lain, dokter keluarga konsultan,
dokter spesialis, rumah sakit atau dinas kesehatan
• Rujukan adalah mengalihkan penatalaksanaan pasien
pada dokter lain yang dianggap lebih tinggi
pengetahuannya, atau lebih berpengalaman. (berupa
pengalihan semua penatalaksanaan dari diagnosis yang
ada, atau sebagian penatalaksanaan (biasanya pada
saat pasien memiliki lebih dari satu jenis diagnosis)
56. Tindak lanjut
• Dilaksanakan di klinik, maupun di tempat pasien
• Tindak lanjut adalah pelayanan memonitor hasil
penatalaksanaan yang telah dianjurkan
dan/atau dilaksanakan sekaligus melanjutkan
penatalaksanaan sesuai dengan yang telah
disepakati antar dokter dan pasien
57. Pembinaan Keluarga
• Pada saat-saat dinilai bahwa penatalaksanaan pasien akan berhasil lebih baik, bila adanya partisipasi keluarga
• Pelayanan pembinaan keluarga dilakukan kepada pasien yang dinilai memerlukan partisipasi
keluarga dalam menyelesaikan masalah kesehatannya,misalnya:
o Penyakit yang berat
o Penyakit menahun / kronis
o Penyakit degeneratif
o Masalah kesehatan yang menghadapi kematian (terminal ill)
o Masalah kesehatan yang dicurigai ada hubungannya dengan dinamika keluarga
o Masalah kesehatan yang ada hubungannya dengan gaya hidup
o Penyakit keturunan
o Masalah kesehatan yang berhubungan dengan gizi
o Masalah kesehatan yang berhubungan dengan tumbuh kembang
o Masalah kesehatan yang berulang timbul pada keluarga yang sama
o Masalah kesehatan yang dinilai menghadapi kegagalan pengobatan dan gejala menetap