Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi. Secara singkat, dibahas mengenai pengertian globalisasi dan karakteristiknya, pengertian ilmu pengetahuan teknologi, perkembangan ilmu pengetahuan teknologi di Indonesia, serta dampak positif dan negatif dari perkembangan tersebut.
Masa pendudukan Jepang di Indonesia berlangsung selama Perang Pasifik antara Jepang melawan Sekutu dari tahun 1942 hingga 1945. Jepang menduduki Indonesia karena strategis secara ekonomi dan militer serta kaya akan sumber daya alam. Mereka menerapkan sistem pemerintahan dan ekonomi militer serta memaksa rakyat untuk bekerja paksa dan kerja bakti.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi. Secara singkat, dibahas mengenai pengertian globalisasi dan karakteristiknya, pengertian ilmu pengetahuan teknologi, perkembangan ilmu pengetahuan teknologi di Indonesia, serta dampak positif dan negatif dari perkembangan tersebut.
Masa pendudukan Jepang di Indonesia berlangsung selama Perang Pasifik antara Jepang melawan Sekutu dari tahun 1942 hingga 1945. Jepang menduduki Indonesia karena strategis secara ekonomi dan militer serta kaya akan sumber daya alam. Mereka menerapkan sistem pemerintahan dan ekonomi militer serta memaksa rakyat untuk bekerja paksa dan kerja bakti.
Grup bersenjata bernama Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) melakukan pemberontakan di Bandung pada 23 Januari 1950 di bawah pimpinan mantan kapten KNIL Raymond Westerling. APRA yang terdiri dari 800 tentara KNIL menyerang markas Divisi Siliwangi dan membunuh 79 personel, sebelum akhirnya dipaksa mundur oleh bala bantuan. Pemberontakan ini dipicu ketegangan antara kelompok federalis dan unitaris serta pertentangan polit
Strategi perlawanan bangsa Indonesia melawan penjajah sebelum dan sesudah aba...cindyBenedicta
Dokumen ini membahas strategi perlawanan Bangsa Indonesia melawan penjajah sebelum dan sesudah abad ke-20. Strategi sebelum abad ke-20 bersifat lokal dan dipimpin raja, sementara sesudahnya bersifat nasional dan dipimpin golongan terpelajar melalui organisasi pergerakan.
PERKEMBANGAN KOLONIAL INGGRIS DI INDONESIA
SEJARAH - MIPA KELAS XI SEMESTER 1
Untuk Full Support animasi menggunakan Microsoft Office 2016 Terbaru
Spoiler :
Youtube - https://youtu.be/vHt9qefmdHY
(Download untuk hasil beranimasi dan lebih bagus)
FULL ANIMATED
Font :https://www.fontsquirrel.com/fonts/arcon
Pendudukan militer Jepang di Indonesia dimulai pada 1942 setelah Jepang berhasil mengalahkan Belanda. Jepang membagi wilayah Indonesia dan menerapkan sistem pemerintahan militer serta sipil untuk mengeksploitasi sumber daya alam dan tenaga kerja Indonesia guna mendukung perangnya. Walaupun memberikan beberapa dampak positif, pendudukan Jepang umumnya memberikan dampak negatif berupa kehancuran ekonomi, eksploitasi, kelaparan, dan kematian
Kerajaan Sriwijaya dikenal sebagai kerajaan maritim pertama di Asia Tenggara yang berdiri pada abad ke-7 di Sumatera Selatan. Sriwijaya menjadi pusat perdagangan, agama Buddha, dan pendidikan. Beberapa raja terkenalnya antara lain Dapunta Hyang Sri Jayanagara dan Dharmasetu. Sriwijaya mulai melemah akibat serangan dari kerajaan lain dan berkurangnya aktivitas perdagangan.
Sejarah Pemberontakan DI/TII (Sejarah Kelas XII Semester 1)Khansha Hanak
Sejarah pemberontakan DI/TII di berbagai daerah dengan latar belakang terjadinya pemberontakan dan tokoh-tokoh utama di balik peristiwa pemberontakan beserta upaya pemerintah dalam menghadapi pemberontakan.
Pemberontakan Andi Azis terjadi di Sulawesi Selatan pada April-Agustus 1950. Pemimpinnya, Andi Azis yang merupakan bekas perwira KNIL, menuntut agar keamanan di Indonesia Timur hanya menjadi tanggung jawab pasukan KNIL. Ia menyerang markas TNI di Makassar dan menolak campur tangan pasukan APRIS. Upaya penumpasan dilakukan pemerintah dengan mengirim pasukan di bawah Kolonel A.E. Kawilarang
Perang Banjar (1859-1905) adalah perang perlawanan rakyat Banjar melawan penjajahan Belanda yang berlangsung selama hampir setengah abad. Perang ini dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Pangeran Hidayatullah, Pangeran Antasari, dan Tumenggung Surapati melawan kolonialisasi dan campur tangan Belanda dalam urusan kerajaan Banjar. Walaupun mengalami banyak kekalahan, perlawanan rakyat Banjar yang dipimpin berbagai tokoh ter
Laporan penelitian ini membahas dua objek yaitu Benteng Fort Rotterdam dan Gua Leang-leang. Penelitian di Benteng Fort Rotterdam bertujuan mengetahui sejarah pembangunan benteng oleh Raja Gowa pada 1545 serta artefak-artefak yang ditemukan. Penelitian di Gua Leang-leang bertujuan memahami corak kehidupan manusia prasejarah berdasarkan lukisan dan benda-benda ditemukan di gua tersebut.
Bab 1-perkembangan-kolonialisme-bangsa-barat-pasca-vockucingi
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan kolonialisme dan imperialisme bangsa Barat pasca VOC di Indonesia, termasuk kebijakan pemerintah kolonial Belanda dan Inggris di bidang ekonomi, politik, sosial dan budaya serta pengaruhnya, serta perlawanan rakyat Indonesia terhadap kekuasaan kolonial.
Dokumen tersebut meringkas kebijakan Herman Willem Daendels selama menjabat sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda dari 1808-1811. Daendels melakukan berbagai reformasi di bidang politik, ekonomi, dan militer, termasuk membatasi pengaruh kerajaan tradisional, membangun benteng pertahanan, dan mewajibkan rakyat bekerja untuk membiayai perang melawan Inggris. Ia digantikan oleh Jan Willem Janssen set
Grup bersenjata bernama Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) melakukan pemberontakan di Bandung pada 23 Januari 1950 di bawah pimpinan mantan kapten KNIL Raymond Westerling. APRA yang terdiri dari 800 tentara KNIL menyerang markas Divisi Siliwangi dan membunuh 79 personel, sebelum akhirnya dipaksa mundur oleh bala bantuan. Pemberontakan ini dipicu ketegangan antara kelompok federalis dan unitaris serta pertentangan polit
Strategi perlawanan bangsa Indonesia melawan penjajah sebelum dan sesudah aba...cindyBenedicta
Dokumen ini membahas strategi perlawanan Bangsa Indonesia melawan penjajah sebelum dan sesudah abad ke-20. Strategi sebelum abad ke-20 bersifat lokal dan dipimpin raja, sementara sesudahnya bersifat nasional dan dipimpin golongan terpelajar melalui organisasi pergerakan.
PERKEMBANGAN KOLONIAL INGGRIS DI INDONESIA
SEJARAH - MIPA KELAS XI SEMESTER 1
Untuk Full Support animasi menggunakan Microsoft Office 2016 Terbaru
Spoiler :
Youtube - https://youtu.be/vHt9qefmdHY
(Download untuk hasil beranimasi dan lebih bagus)
FULL ANIMATED
Font :https://www.fontsquirrel.com/fonts/arcon
Pendudukan militer Jepang di Indonesia dimulai pada 1942 setelah Jepang berhasil mengalahkan Belanda. Jepang membagi wilayah Indonesia dan menerapkan sistem pemerintahan militer serta sipil untuk mengeksploitasi sumber daya alam dan tenaga kerja Indonesia guna mendukung perangnya. Walaupun memberikan beberapa dampak positif, pendudukan Jepang umumnya memberikan dampak negatif berupa kehancuran ekonomi, eksploitasi, kelaparan, dan kematian
Kerajaan Sriwijaya dikenal sebagai kerajaan maritim pertama di Asia Tenggara yang berdiri pada abad ke-7 di Sumatera Selatan. Sriwijaya menjadi pusat perdagangan, agama Buddha, dan pendidikan. Beberapa raja terkenalnya antara lain Dapunta Hyang Sri Jayanagara dan Dharmasetu. Sriwijaya mulai melemah akibat serangan dari kerajaan lain dan berkurangnya aktivitas perdagangan.
Sejarah Pemberontakan DI/TII (Sejarah Kelas XII Semester 1)Khansha Hanak
Sejarah pemberontakan DI/TII di berbagai daerah dengan latar belakang terjadinya pemberontakan dan tokoh-tokoh utama di balik peristiwa pemberontakan beserta upaya pemerintah dalam menghadapi pemberontakan.
Pemberontakan Andi Azis terjadi di Sulawesi Selatan pada April-Agustus 1950. Pemimpinnya, Andi Azis yang merupakan bekas perwira KNIL, menuntut agar keamanan di Indonesia Timur hanya menjadi tanggung jawab pasukan KNIL. Ia menyerang markas TNI di Makassar dan menolak campur tangan pasukan APRIS. Upaya penumpasan dilakukan pemerintah dengan mengirim pasukan di bawah Kolonel A.E. Kawilarang
Perang Banjar (1859-1905) adalah perang perlawanan rakyat Banjar melawan penjajahan Belanda yang berlangsung selama hampir setengah abad. Perang ini dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Pangeran Hidayatullah, Pangeran Antasari, dan Tumenggung Surapati melawan kolonialisasi dan campur tangan Belanda dalam urusan kerajaan Banjar. Walaupun mengalami banyak kekalahan, perlawanan rakyat Banjar yang dipimpin berbagai tokoh ter
Laporan penelitian ini membahas dua objek yaitu Benteng Fort Rotterdam dan Gua Leang-leang. Penelitian di Benteng Fort Rotterdam bertujuan mengetahui sejarah pembangunan benteng oleh Raja Gowa pada 1545 serta artefak-artefak yang ditemukan. Penelitian di Gua Leang-leang bertujuan memahami corak kehidupan manusia prasejarah berdasarkan lukisan dan benda-benda ditemukan di gua tersebut.
Bab 1-perkembangan-kolonialisme-bangsa-barat-pasca-vockucingi
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan kolonialisme dan imperialisme bangsa Barat pasca VOC di Indonesia, termasuk kebijakan pemerintah kolonial Belanda dan Inggris di bidang ekonomi, politik, sosial dan budaya serta pengaruhnya, serta perlawanan rakyat Indonesia terhadap kekuasaan kolonial.
Dokumen tersebut meringkas kebijakan Herman Willem Daendels selama menjabat sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda dari 1808-1811. Daendels melakukan berbagai reformasi di bidang politik, ekonomi, dan militer, termasuk membatasi pengaruh kerajaan tradisional, membangun benteng pertahanan, dan mewajibkan rakyat bekerja untuk membiayai perang melawan Inggris. Ia digantikan oleh Jan Willem Janssen set
MASA PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA DI INDONESIAAini29
Pemerintahan Hindia Belanda didirikan setelah VOC dibubarkan pada 1799. Gubernur Jenderal pertama Herman Willem Daendels (1808-1811) memodernisasi pemerintahan tetapi menimbulkan perlawanan karena sikap otoriter. Jan Willem Janssen yang menggantikannya hanya menguasai sebagian Jawa karena kekalahan dari Inggris.
Dokumen tersebut membahas sejarah Indonesia pada masa kolonial Belanda dan Inggris, mulai dari masa pemerintahan Herman Willem Daendels hingga penghapusan sistem tanam paksa. Beberapa kebijakan penting yang diambil antara lain pembentukan peradilan baru, pembagian Pulau Jawa menjadi sembilan daerah, dan pengenalan sistem tanam paksa untuk meningkatkan hasil ekspor. Sistem tanam paksa kemudian ditent
3.mengevaluasi penjajahan pemerintah hindia belandaWinda Rizkiana
Pemerintahan Daendels (1808-1811) berfokus pada pemerkuatan pertahanan, pembangunan jalan raya, dan peningkatan pajak. Namun, kekejaman dan otoritarianisme Daendels menimbulkan kebencian dan perlawanan dari masyarakat serta penarikannya oleh pemerintah Belanda pada 1811. Daendels digantikan Janssen yang kemudian menyerahkan Hindia Belanda ke penjajahan Inggris pada tahun yang sama.
Pemerintahan kolonial Belanda di Hindia Belanda mengalami perubahan setelah invasi Prancis ke Belanda. Herman Willem Daendels dan Thomas Stamford Raffles kemudian ditunjuk sebagai gubernur jenderal untuk memerintah tanah jajahan dengan cara yang berbeda, termasuk dalam bidang pertahanan, pemerintahan, dan ekonomi.
Dokumen tersebut membahas tentang masa pemerintahan Belanda dan Inggris di Indonesia. Pemerintahan Belanda dimulai dengan Republik Bataaf yang dikendalikan Prancis. Gubernur Jenderal pertama Herman William Daendels memerintah tahun 1808-1811 dan menerapkan berbagai kebijakan di bidang pertahanan, pemerintahan, peradilan, dan sosial ekonomi. Pemerintahan selanjutnya dijalankan Janssen hingga Hindia Belanda jat
POLITIK DEVIDE ET EMPERA YANG DILAKUKAN RAFFLESshelviaa
Dokumen tersebut membahas tentang politik devide et impera yang dilakukan Thomas Stamford Raffles selama menjabat sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Raffles menerapkan strategi memecah belah kekuasaan raja-raja setempat dengan mendukung faksi-faksi tertentu untuk melemahkan lawan-lawannya agar lebih mudah dikendalikan. Contohnya, Raffles mendukung upaya menurunkan Raja Palembang dan memecat
Masa Pemerintahan Hindia Belanda I di Indonesia diawali dengan jatuhnya VOC pada 1799 dan pengambilalihan kekuasaan oleh Kerajaan Belanda. Pemerintahan Hindia Belanda I dimulai pada 1800 di bawah Gubernur Jenderal Daendels yang menerapkan politik kolonial liberal dengan melakukan berbagai reformasi administrasi, pertahanan, dan keuangan. Namun, pemerintahannya menimbulkan perlawanan dari raja-raja setempat karena kebijakann
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pemerintahan di Indonesia pada masa kolonial Belanda dan Inggris. Pada masa Belanda, dilaksanakan sistem tanam paksa yang menyebabkan penderitaan rakyat. Pada masa Inggris di bawah pimpinan Raffles, diterapkan sistem sewa tanah yang memberikan kebebasan kepada petani namun masih bersifat eksploitatif. Sistem ini kemudian digantikan kembali oleh sistem tanam paksa p
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pemerintahan di Indonesia pada masa kolonial Belanda dan Inggris. Pada masa Belanda, sistem tanam paksa yang diterapkan Van den Bosch menyebabkan penderitaan rakyat. Pada masa Inggris di bawah pimpinan Raffles, diterapkan sistem sewa tanah yang memberikan kebebasan kepada petani namun masih bersifat eksploitatif. Pemerintahan selanjutnya kembali ke sistem eksploit
Mengevaluasi Penjajahan Pemerintah Hindia-Belandasyanin ayu
Komisaris Jenderal Belanda memilih jalan tengah dalam mengelola tanah jajahan di Hindia Belanda dengan mempertahankan eksploitasi oleh pemerintah kolonial untuk mendatangkan keuntungan bagi negeri induk, tetapi juga memberikan kebebasan berusaha kepada penduduk dan swasta. Namun kebijakan ini gagal menyelesaikan krisis keuangan pemerintah kolonial.
Raja Willem V ditempatkan oleh pemerintah Inggris di Kota
Kew. Dan ia mengeluarkan surat perjanjian yang terkenal dengan
“Surat-Surat Kew” yang isinya agar para penguasa di negri jajahan
Belanda menyerahkan wilayahnya kepada Inggris bukan kepada
Perancis. Dengan begitu phiak Inggris bergerak cepat menambil
alih beberapa daerah di Hindia seperti Padang, Ambon, dan
Banda. Dan Inggris juga memeprkuat blokade terhadap Batavia.
Pihak Perancis dan Republik Bataaf juga tidak ingin ketinggalan.
Mereka mengambil alih seluruh daerah bekas jajahan VOC di
kepulauan Nusantara. Karena Republik Bataaf merupakan vassal
dari Perancis, maka kebijakan-kebijakan untuk mengatur
pemerintah Hindia Belanda masih terpengaruh oleh Perancis.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Pada tahun 1795, Belanda dikuasai Prancis dan dibentuk Republik Bataaf. Pemerintahan di Hindia Belanda dijalankan oleh Daendels (1808-1811) dan Janssens (1811), namun akhirnya Jawa diserahkan kepada Inggris setelah Kapitulasi Tuntang pada 1811.
Teks tersebut membahas tentang berbagai jenis sel baterai dan cara kerjanya, meliputi:
1) Sel aki yang menggunakan timbal dan asam sulfat sebagai elektrolit, dapat diisi ulang, dan digunakan untuk kendaraan.
2) Sel Leclanche yang merupakan baterai kering pertama, menggunakan zink, mangan dioksida, dan salmiak.
3) Baterai alkalin yang lebih tahan lama dari Leclanche karena menggunakan
Mamalia adalah kelas vertebrata yang memiliki kelenjar susu. Mereka memiliki ciri-ciri seperti rambut, jantung berkamar empat, dan bernafas melalui paru-paru. Sistem pencernaan, pernafasan, dan ekskresi mamalia mirip dengan manusia. Mamalia diklasifikasikan menjadi dua subkelas berdasarkan perkembangan embrio dan keberadaan kelenjar susu. Mamalia memiliki peran penting bagi manusia seperti dalam
Dokumen ini membahas tentang air dan fungsinya dalam tubuh. Air merupakan komponen penting dalam tubuh yang berperan dalam metabolisme sel dan proses pencernaan. Tubuh terdiri dari 60-70% air dan membutuhkan 2,5 liter air setiap hari untuk berfungsi dengan baik. Air diperoleh dari makanan dan minuman serta hasil metabolisme tubuh sendiri, dan regulasi air dikontrol oleh beberapa kelenjar endokrin.
Gen dan asam nukleat merupakan substansi dasar hereditas yang mengandung informasi genetik. Gen tersusun dari DNA yang terdiri dari basa nitrogen, gula deoksiribosa, dan fosfat, sedangkan RNA berperan dalam transkripsi gen menjadi protein.
Teks tersebut merangkum komponen sistem kekebalan tubuh seperti limfosit yang terdiri dari sel B dan sel T. Sel B berperan dalam kekebalan humoral dengan membentuk antibodi, sedangkan sel T berperan dalam kekebalan seluler dengan menyerang sel penghasil antigen secara langsung. Teks juga menjelaskan jenis dan fungsi antibodi serta cara kerja antibodi untuk melawan antigen.
Puisi ini membahas masalah lingkungan yang penuh sampah di berbagai tempat di Indonesia. Tokoh 'aku' mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi ini dan mengingatkan pembaca untuk tidak membiarkan negara menjadi tempat pembuangan sampah terbesar. Puisi ini menggunakan unsur sindiran untuk menyampaikan pesan akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
Dokumen ini memberikan penjelasan mengenai berbagai jenis majas perulangan dalam bahasa Indonesia, yaitu: 1) majas repetisi, 2) enumerasio, 3) anafora, 4) mesodiplosis, 5) kiasmus, 6) aliterasi, 7) tautotes, 8) simploke, 9) pararelisme, 10) anadiplosis, dan 11) tropen. Majas-majas tersebut menggunakan pengulangan kata, frase, atau kalimat dalam berbagai pola untuk
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis majas pertentangan beserta contoh-contohnya, yaitu: hiperbola, litotes, ironi, paradoks, sinisme, antifrasis, klimaks, dan antiklimaks. Majas-majas tersebut melibatkan penggunaan kata-kata yang bertentangan dengan makna sebenarnya untuk mengejek, merendahkan, atau memperbesar sesuatu.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai berbagai jenis majas yang meliputi majas metonimia, majas sinekdoke, majas alusio, majas eufemisme, majas epitet, majas erotesis, majas paralesis, dan majas elipsis beserta contoh-contoh penerapannya.
2. DAENDELSHerman William Daendels sebagai Gubernur Jenderal
memerintah di Nusantara pada tahun 1808-1811. Tugas
utama Daendels adalah mempertahankan Jawa agar
tidak dikuasai Inggris. Sebagai pemimpin yang ditunjuk
oleh Pemerintahan Republik Bataaf, Daendels harus
memperkuat pertahanan dan juga memperbaiki
administrasi pemerintahan, serta kehidupan sosial
ekonomi di Nusantara khususnya di tanah Jawa. Dalam
rangka mengemban tugas sebagai gubernur jenderal
dan memenuhi pesan dari pemerintah induk, Daendels
melakukan beberapa langkah strategis, terutama
menyangkut bidang pertahanan-keamanan, administrasi
pemerintahan, dan sosial ekonomi.
3. Bidang pertahanan dan
keamanan
Memenuhi tugas mempertahankan Jawa dari serangan
Inggris, Daendels melakukan langkah-langkah:
1. Membangun benteng-benteng pertahanan baru.
2. Membangun pangkalan angkatan laut di Anyer dan
Ujungkulon. Namun pembangunan pangkalan di
Ujungkulon boleh dikatakan tidak berhasil.
4. 3. Meningkatkan jumlah tentara, dengan mengambil orang-
orang pribumi karena pada waktu pergi ke Nusantara,
Daendels tidak membawa pasukan. Oleh karena itu,
Daendels segera menambah jumlah pasukan yang diambil
dari orang-orang pribumi, yakni dari 4.000 orang menjadi
18.000 orang.
4. Membangun jalan raya dari Anyer (Jawa Barat, sekarang
Provinsi Banten) sampai Panarukan (ujung timur Pulau
Jawa, Provinsi Jawa Timur) sepanjang kurang lebih 1.100
km. Jalan ini sering dinamakan Jalan Daendels.
5. Pelaksanaan program pembangunan di bidang
pertahanan dan keamanan tersebut telah merubah citra
Daendels. Pada awalnya Daendels dikenal sebagai tokoh
muda yang demokratis yang dijiwai panji-panji Revolusi
Perancis dengan semboyannya: liberte, egalite dan
fraternite. Ia berubah menjadi diktator. Daendels juga
mengerahkan rakyat untuk kerja rodi.
Dengan kerja rodi itu maka rakyat yang sudah jatuh
miskin menjadi semakin menderita, apalagi kerja rodi dalam
pembuatan pangkalan di Ujungkulon, karena lokasi yang
begitu jauh, sulit dicapai dan penuh dengan sarang nyamuk
malaria.
6. Bidang pemerintahan
Daendels juga melakukan berbagai perubahan di bidang
pemerintahan. Ia banyak melakukan campur tangan dan perubahan
dalam tata cara dan adat istiadat di dalam kerajaan-kerajaan di Jawa.
Untuk memperkuat kedudukannya di Jawa, Daendels berhasil
mempengaruhi Mangkunegara II untuk membentuk pasukan “Legiun
Mangkunegara” dengan kekuatan 1.150 orang prajurit. Pasukan ini
siap sewaktu-waktu untuk membantu pasukan Daendels apabila
terjadi perang. Daendels mulai melakukan intervensi terhadap
pemerintahan kerajaan-kerajaan lokal, misalnya saat terjadi
pergantian raja.
7. Daendels juga melakukan beberapa tindakan yang dapat memperkuat
kedudukannya di Nusantara. Beberapa tindakan yang dimaksud
adalah sebagai berikut.
1. Membatasi secara ketat kekuasaan raja-raja di Nusantara.
2. Membagi Pulau Jawa menjadi sembilan daerah
prefectuur/prefektur (wilayah yang memiliki otoritas).
3. Masing-masing prefektur dikepalai oleh seorang prefek. Setiap
prefek langsung bertanggung jawab kepada Gubernur Jenderal.
Di dalam struktur pemerintahan kolonial, setiap prefek
membawahi para bupati.
4. Kedudukan bupati sebagai penguasa tradisional diubah
menjadi pegawai pemerintah (kolonial) yang digaji. Sekalipun
demikian para bupati masih memiliki hak-hak feodal tertentu.
5. Kerajaan Banten dan Cirebon dihapuskan dan daerahnya
dinyatakan sebagai wilayah pemerintahan kolonial.
8. Bidang peradilan
Untuk memperlancar jalannya pemerintahan dan mengatur ketertiban dalam
kehidupan bermasyarakat, Daendels juga melakukan perbaikan di bidang
peradilan. Daendels berusaha memberantas berbagai penyelewengan dengan
mengeluarkan berbagai peraturan.
1. Daendels membentuk tiga jenis peradilan: (1) peradilan untuk orang Eropa, (2)
peradilan untuk orang-orang Timur Asing, dan (3) peradilan untuk orang-orang
pribumi. Peradilan untuk kaum pribumi dibentuk di setiap prefektur, misalnya
di Batavia, Surabaya, dan Semarang.
2. Peraturan untuk pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu. Pemberantasan
korupsi diberlakukan terhadap siapa saja termasuk orang-orang Eropa, dan
Timur Asing.
9. Bidang sosial ekonomi
Daendels juga diberi tugas untuk memperbaiki keadaan di Tanah
Hindia, sembari mengumpulkan dana untuk biaya perang. Oleh
karena itu, Daendels melakukan berbagai tindakan yang dapat
mendatangkan keuntungan bagi pemerintah kolonial. Beberapa
kebijakan dan tindakan Daendels itu misalnya:
1. Daendels memaksakan berbagai perjanjian dengan penguasa
Surakarta dan Yogyakarta yang intinya melakukan penggabungan
banyak daerah ke dalam wilayah pemerintahan kolonial, misalnya
daerah Cirebon,
10. 2. Meningkatkan usaha pemasukan uang dengan cara
pemungutan pajak,
3. Meningkatkan penanaman tanaman yang hasilnya laku di
pasaran dunia,
4. Rakyat diharuskan melaksanakan penyerahan wajib hasil
pertaniannya,
5. Melakukan penjualan tanah-tanah kepada pihak swasta.
11. Raffles
Tanggal 18 September 1811 adalah tanggal dimulainya kekuasaan
Inggris di Hindia. Gubernur Jenderal Lord Minto secara resmi
mengangkat Raffles sebagai penguasanya. Pusat pemerintahan Inggris
berkedudukan di Batavia. Sebagai penguasa di Hindia, Raffles mulai
melakukan langkah-langkah untuk memperkuat kedudukan Inggris di
tanah jajahan. Dalam rangka menjalankan pemerintahannya, Raffles
berpegang pada tiga prinsip.
1. Pertama, segala bentuk kerja rodi dan penyerahan wajib dihapus,
diganti penanaman bebas oleh rakyat.
2. Kedua, peranan para bupati sebagai pemungut pajak dihapuskan
dan para bupati dimasukkan sebagai bagian pemerintah kolonial.
3. Ketiga, atas dasar pandangan bahwa tanah itu milik pemerintah,
maka rakyat penggarap dianggap sebagai penyewa.
Berangkat dari tiga prinsip itu Raffles melakukan beberapa langkah,
baik yang menyangkut bidang politik pemerintahan maupun bidang
sosial ekonomi.
12. Kebijakan dalam bidang
pemerintahan
Dalam menjalankan tugas di Hindia, Raffles didampingi oleh para penasihat yang
terdiri atas: Gillespie, Mutinghe, dan Crassen. Secara geopolitik, Jawa dibagi
menjadi 16 karesidenan. Selanjutnya untuk memperkuat kedudukan dan
mempertahankan keberlangsungan kekuasaan Inggris, Raffles mengambil strategi
membina hubungan baik dengan para pangeran dan penguasa yang sekiranya
membenci Belanda.
Strategi ini sekaligus sebagai upaya mempercepat penguasaan Pulau Jawa sebagai
basis kekuatan untuk menguasai Kepulauan Nusantara. Sebagai realisasinya,
Raffles berhasil menjalin hubungan dengan raja-raja di Jawa dan Palembang untuk
mengusir Belanda dari Hindia.
13. Pada waktu Raffles berkuasa, konflik di lingkungan istana
Kasultanan Yogyakarta nampaknya belum surut. Sultan Sepuh yang
pernah dipecat oleh Daendels, menyatakan diri kembali sebagai Sultan
Hamengkubuwana II dan Sultan Raja dikembalikan pada kedudukannya
sebagai putera mahkota.
Tetapi nampaknya Sultan Raja tidak puas dengan tindakan
ayahandanya, Hamengkubuwana II. Melalui seorang perantara
bernama Babah Jien Sing, Sultan Raja berkirim surat kepada Raffles.
Surat itu isinya melaporkan bahwa di bawah pemerintahan
Hamengkubuwana II, Yogyakarta menjadi kacau.
Dengan membaca isi surat dari Sultan Raja itu, Raffles
menyimpulkan bahwa Sultan Hamengkubuwana II seorang yang keras
dan tidak mungkin diajak kerja sama bahkan bisa jadi akan menjadi
duri dalam pemerintahan Raffles di tanah Jawa. Oleh karena itu, Raffles
segera mengirim pasukan di bawah pimpinan Kolonel Gillespie untuk
menyerang Keraton Yogyakarta dan memaksa Sultan
Hamengkubuwana II turun dari tahta.
14. Sultan Hamengkubuwana II berhasil diturunkan dan Sultan
Raja dikembalikan sebagai Sultan Hamengkubuwana III.
Sebagai imbalannya Hamengkubuwana III harus
menandatangani kontrak bersama Inggris. Isi politik kontrak
itu antara lain sebagai berikut.
1. Sultan Raja secara resmi ditetapkan sebagai Sultan
Hamengkubuwana III, dan Pangeran Natakusuma (saudara
Sultan Sepuh) ditetapkan sebagai penguasa tersendiri di
wilayah bagian dari Kasultanan Yogyakarta dengan gelar
Paku Alam I.
2. Sultan Hamengkubuwana II dengan puteranya Pangeran
Mangkudiningrat diasingkan ke Penang.
3. Semua harta benda milik Sultan Sepuh selama menjabat
sebagai sultan dirampas menjadi milik pemerintah Inggris.
15. Tindakan dalam bidang ekonomi
Raffles tidak ubahnya Daendels, bisa dikatakan adalah tokoh pembaru dalam
menata tanah jajahan. Pandangannya di bidang ekonomi juga cukup revolusioner.
Beberapa kebijakan dan tindakan yang dijalankan Raffles antara lain sebagai
berikut.
1. Pelaksanaan sistem sewa tanah atau pajak tanah (land rent) yang kemudian
meletakkan dasar bagi perkembangan sistem perekonomian uang.
2. Penghapusan pajak dan penyerahan wajib hasil bumi.
3. Penghapusan kerja rodi dan perbudakan.
4. Penghapusan sistem monopoli.
5. Peletakan desa sebagai unit administrasi penjajahan.
16. Kebijakan dan program land rent yang dicanangkan Raffles tersebut
tidak terlepas dari pandangannya mengenai tanah sebagai faktor
produksi. Menurut Raffles, pemerintah adalah satu-satunya pemilik
tanah. Dengan demikian sudah sewajarnya apabila penduduk Jawa
menjadi penyewa dengan membayar pajak sewa tanah dari tanah
yang diolahnya dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Pajak dipungut perorangan.
2. Jumlah pungutannya disesuaikan dengan jenis dan produksi
tanah.
3. Tanah yang paling produktif akan membayar pajak sekitar ½
dari hasil dan tanah yang paling tidak produktif hanya 1/4 dari
hasil.
4. Kalau dirata-rata setiap wajib pajak itu akan menyerahkan
sekitar 2/5 dari hasil. Setelah itu petani bebas menggunakan
sisanya.
17. Pajak yang dibayarkan penduduk diharapkan berupa uang. Tetapi kalau
terpaksa tidak berupa uang dapat juga dibayar dengan barang lain misalnya
beras. Kalau dibayar dengan uang, diserahkan kepada kepala desa untuk
kemudian disetorkan ke kantor residen.
Tetapi kalau dengan beras yang bersangkutan harus mengirimnya ke
kantor residen setempat atas biaya sendiri.
Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi ulah pimpinan setempat yang sering
memotong/mengurangi penyerahan hasil panen itu. Pelaksanaan sistem
land rent itu diharapkan dapat lebih mengembangkan sistem ekonomi uang
di Hindia.
Kemudian ditempatkannya desa sebagai unit administrasi pelaksanaan
pemerintah, dimaksudkan agar desa menjadi lebih terbuka sehingga bisa
berkembang. Kalau desa berkembang maka produksi juga akan meningkat,
hidup rakyat bertambah baik, sehingga hasil penarikan pajak tanah juga
akan bertambah besar. Raffles juga ingin memberikan kebebasan bagi para
petani untuk menanam tanaman yang sekiranya lebih laku di pasar dunia,
seperti kopi, tebu, dan nila.
18. Raffles memang orang yang berpandangan maju. Ia ingin memperbaiki
tanah jajahan, termasuk ingin meningkatkan kemakmuran rakyat. Tetapi
dalam pelaksanaan di lapangan menghadapi berbagai kendala yang antara
lain sebagai berikut :
1. Budaya dan kebiasaan petani sulit diubah,
2. Pengawasan pemerintah kurang, dalam mengatur rakyat peran
kepala desa dan bupati lebih kuat dari pada asisten residen yang
berasal dari orang-orang Eropa.
3. Raffles juga sulit melepaskan kultur sebagai penjajah.
4. Kerja rodi, perbudakan dan juga monopoli masih juga dilaksanakan.
Misalnya kerja rodi untuk pembuatan dan perbaikan jalan ataupun
jembatan, dan melakukan monopoli garam.
Secara umum Raffles boleh dikatakan kurang berhasil untuk mengendalikan
tanah jajahan sesuai dengan idenya. Pemerintah Inggris tidak mendapat
keuntungan yang berarti. Sementara rakyat juga tetap menderita.