Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis majas pertentangan beserta contoh-contohnya, yaitu: hiperbola, litotes, ironi, paradoks, sinisme, antifrasis, klimaks, dan antiklimaks. Majas-majas tersebut melibatkan penggunaan kata-kata yang bertentangan dengan makna sebenarnya untuk mengejek, merendahkan, atau memperbesar sesuatu.
1. MAJAS PERTENTANGAN
Kelompok :
1. Fatkhu Shomad
2. Ika Mildania
3. M. Lukman
4. M. Rizqi Felani
5. Nisrina Almira
6. Qonita Amalia Zulfa
7. Septi Handayani
2. Pengertian
Majas pertentangan adalah kata-kata berkias yang menyatakan
pertentangan dengan yang dimaksudkan sebenarnya oleh pembicara atau
penulis dengan maksud untuk memperhebat atau meningkatkan kesan
dan pengaruhnya kepada pembaca atau pendengar
3. Macam-Macamnya??
“Majas yang melukiskan peristiwa atau keadaan dengan cara berlebih-lebihan
dan sesungguhnya.”
Ciri-ciri:
• Termasuk dalam majas pertentangan
• Mengungkapkan sesuatu yang bertentangan dengan aslinya
• Menggunakan kata kata yang berlebihan
Contoh : a. Hatiku terbakar mendengar kabar itu
b. Tangisnya menyayati hati orang lain
Hiperbola
4. “Majas yang memperbandingkan sesuatu dengan kata-kata yang
berlawanan dengan kenyataan guna merendahkan diri.”
Ciri-ciri:
• Bersifat mengecilkan kenyataan yang sebenarnya
• untuk merendahkan diri
Contoh :
•Datanglah ke gubuk orang tuaku
•Silakan dicicipi makanan ala kadarnya ini!
Litotes
5. “Kiasan dengan menggunakan kata yang mengandung arti sebaliknya
atau bertentangan dengan yang dimaksud untuk mengejek atau
mencemooh.”
Contoh : a. Ah, benar-benar tepat waktu engkau! Aku sampai bosan
menunggumu disini
b. Pabrik gula jauh dari sini yaa? Manis sekali teh ini
Ironi
6. “Majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dengan fakta
yang telah ada.”
Contoh ; a. Hatinya sunyi tinggal di kota JAKARTA yang ramai itu.
b. Ia mati kelaparan di tengah-tengah kekayaan yang
melimpah
Paradoks
7. “Majas dengan mempergunakan kata-kata sebaliknya, tetapi kasar atau
tidak sopan.”
Ciri-ciri:
• sindiran yang berbentuk kesangsian
• Mengandung ejekan
Contoh ; a. Pukul lah aku kalau kau berani!
b. Muntah aku melihat kamu!
Sinisme
8. “Majas yang berupa pernyataan yang menggunakan sebuah kata
dengan makna kebalikannya,berbeda dengan ironi yang berupa
rangkaian kata yang mengungkapkan sindirin dengan menyatakan
kebalikan dengan kenyataan,sedangkan pada anti frasis hanya sebuah
kata saja yang menyatakan dengan keblikan itu.”
Contoh :
•Lihatlah sang raksasa telah tiba (si Cebol)
•Lihatlah orang tercantik di desa ini telah datang (orang terjelek di desa)
Antifrasis
9. “Majas yang menyatakan beberapa hal berturut-turut makin lama makin
memuncak.”
Contoh :
a. Semua pihak mulai dari anak-anak, remaja, sampai orang tua
pun mengikuti lomba Agustusan.
b. Ketua RT, RW, Kepala Desa, Gubernur, bahkan Presiden
sekalipun tidak mempunyai berhak untuk mengurusi hal
pribadi seseorang.
Klimaks
10. “Majas yang menyatakan beberapa hal secara berturut-turut yang makin
lama semakin menurun.”
Contoh :
•Kepala sekolah, guru, staff sekolah, dan siswa juga hadir dalam pesta
perayaan kelulusan itu.
•Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan HUT
RI ke -62.
AntiKlimaks