2. NAMA KELOMPOK
2. EMIRTA FIKRIA SANIA (2261309)
3. WALADATUL MASLAKHAH (2261329)
4. NADILA UTAMI (2261269)
1. RISKA DAMAYANTI (2161245)
3. Apa itu Kebenaran?
Next
Kebenaran ialah penyesuaian antara pengetahuan dan
objeknya. Kebenaran memiliki sifat yaitu kebenaran
bersifat objektif artinya kebenaran harus didukung oleh
kenyataan yang dituju (objek). Kebenaran bersifat
universal sebab dapat ditemukan di berbagai bidang atau
aspek dalam kehidupan.
5. Teori Korespondensi
Teori yang berpandang bahwa
kesesuaian antara pernyataan
dengan kenyataan yang ada di
alam atau objek pernyataan yang
dituju. Sebuah kenyataan
dikatakan benar jika ada bukti
empiris yang mendukungnya.
Contohnya: Teori Korespondensi dalam
sains, pernyataan "gunung dapat berjalan",
untuk membuktikan kebenaran tersebut
harus diteliti dengan keilmuan tentang bumi
(geologi), ternyata gunung mempunyai kaki
yaitu lempeng bumi yang bisa bergerak
mengakibatkan gempa dan tsunami
sehingga gunung dapat berpindah posisi.
6. Teori Koherensi
Contohnya: jumlah sudut bangun ruang
segitiga, Pada kenyataannya jumlah sudut
semua jenis bangunan ruang segitiga adalah
180 derajat sehingga jika ada yang
menyatakan jumlah sudut semua jenis bangun
ruang segitiga di bawah atau lebih dari itu
maka tanpa harus melihat bukti nyata segitiga
tersebut kita bisa menilai bahwa pernyataan
tersebut salah karena tidak sesuai dengan
Postulat.
Teori ini berpandang bahwa suatu
pernyataan akan benar jika di
dukung dengan pernyataan-
pernyataan lainnya yang sudah
diketahui kebenarannya.
7. Teori Pragmatis
Contohnya: Pernyataan tentang "Neraka
adalah tempat manusia yang berperilaku
jahat", pernyataan tersebut dianggap benar
karena memiliki fungsi yaitu sebagai ancaman
atau peraturan tak tertulis agar seseorang
berperilaku baik sehingga dapat menurunkan
angka kejahatan atau kriminalitas
Teori ini berpandang bahwa
Suatu pernyataan dianggap benar
jika pernyataan tersebut
mempunyai fungsi dalam
kehidupan. Arti pragmatis sendiri
adalah cara berpikir praktis yang
digunakan untuk mencapai tujuan
yang dibutuhkan.
8. KESIMPULAN
Next
Berdasarkan uraian mengenai teori kebenaran, dapat
disimpulkan bahwa antara riset dan kebenaran memiliki
hubungan yang signifikan. Kebenaran akan terealisasikan
jika kita dapat melakukan riset, mencari dukungan
pernyataan lainnya yang sudah diketahui kebenarannya,
serta memiliki fungsi dalam kehidupan.
9. Asas-Asas Pemikiran
Aturan pokok logika disebut Asas berpikir. Asas pemikiran adalah
pengetahuan dimana pengetahuan lain muncul dan dimengerti. Asas ini bagi
keseluruhan berpikir adalah mutlak.
Salah benarnya suatu pemikiran tergantung
terlaksananya asas-asas ini.
10. Menurut Aristoteles asas pemikiran dibagi menjadi 4 :
1. Asas Indentitas (Principium identitas)
Menyatakan bahwa sesuatu benda itu
adalah benda itu
sendiri tidak mungkin yang lain.
Contoh : A adalah A Tidak
mungkin A adalah B atau yang lain.
Rumusnya : “ Bila proposisi itu benar maka
benarlah ia”
2. Asas Kontradiksi (Principium
Contradictoris)
Menyatakan bahwa sesuatu benda tidak
dapat
menjadi benda itu sendiri dan benda
yang lain
sekaligus dalam waktu yang sama.
11. Lanjutan
Sesuatu itu tidak bisa positif dan negatif
pada waktu yang sama.
ATAU Sesuatu itu ada dan tidak ada
sekaligus dalam waktu yang sama. ATAU
Dua kenyataan yang kontradiktoris tidak
mungkin bersama-sama secara simultan
Contoh : A = B = bukan B atau A = B = -B
Lantai ini kotor sekali dan sangat bersih.
Saya tidak punya uang dan punya uang
banyak.
Rumusnya :
“Tidak ada proposisi yang sekaligus benar dan
salah”
12. 3. Asas Penolakan Kemungkinan Ketiga (Principium
Exclusitertii)
Menyatakan bahwa antara pengakuan
dan
pengingkaran kebenarannya terletak
pada salah
satunya. Segala sesuatu haruslah positif
atau
negatif.
Contoh: A mesti B atau bukan B A
=B atau –B Meja ini hitam dan meja
ini tidak hitam
Kedua pernyataan itu tidak bisa sama-sama
benar untuk meja
ini dan keduanya pun tidak sama-sama
salah. Satu diantaranya
mestinya benar, dan lainnya mesti salah,
atau satu diantaranya
mestinya salah, sehingga yang satunya lagi
mestinya benar.
Rumusnya : ”Suatu proposisi selalu dalam
keadaan benar/salah”
13. 4. Asas Cukup Alasan
Tidak ada sesuatu yang mungkin terjadi
dengan begitu saja tanpa alasan-alasan
tertentu.
Atau adanya sesuatu itu mestinya
mempunyai
alasan, demikian juga jika terjadi
perubahan
pada sesuatu itu.
Contoh :
- Suatu benda jatuh ke tanah, alasannya
karena ada daya tarik bumi dan benda itu
tidak ada yang menahannya.
Rumusnya : “Suatu proposisi dapat berubah
bila
ada alasan yang cukup”
14. KONTRIBUSI
2. EMIRTA FIKRIA SANIA (2261309) Mencari materi tentang teori
korespondensi dan menarik kesimpulannya
3. WALADATUL MASLAKHAH (2261329) Mencari materi tentang teori
Koherensi dan menarik kesimpulannya
4. NADILA UTAMI (2261269) Mencari materi tentang teori Pragmatis dan
menarik kesimpulannya
1. RISKA DAMAYANTI (2161245) Mencari kesimpulan keseluruhan &
membuat ppt