Komunikasi antara perawat atau tenaga kesehatan dengan seorang pasien dan keluarganya yang memiliki penyakit yang tidak dapat disembuhkan dengan cara memaksimalkan kualitas hidup pasien serta mengurangi gejala yang mengganggu.
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajalpjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang asuhan keperawatan klien dengan penyakit terminal dan menjelang ajal. Topik yang dibahas meliputi konsep penyakit terminal, kehilangan dan berduka, perawatan klien yang menanti ajal, dan perawatan tubuh klien meninggal. Tujuannya adalah agar mahasiswa memahami konsep dan prinsip asuhan keperawatan untuk klien dalam kondisi tersebut.
Perawatan paliatif bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan meringankan rasa sakit dan penderitaan lainnya, serta memberikan dukungan spiritual dan psikososial sejak diagnosis sampai akhir hayat. Tim perawatan paliatif terdiri dari dokter, perawat, terapis, petugas sosial medis, rohaniawan, relawan, dan anggota keluarga yang bekerja sama untuk merencanakan tujuan perawatan jangka pendek guna
Keperawatan jiwa askep gangguan alam perasaan (mood)Kaze Va
Makalah ini membahas tentang gangguan alam perasaan (mood) yang meliputi pengertian mood, rentang respon emosi normal maupun tidak normal, tipe-tipe gangguan mood seperti depresi dan mania, faktor risiko gangguan mood, serta gejala gangguan mood depresi. Tujuan makalah ini adalah untuk memahami gangguan mood dan memberikan asuhan keperawatan yang tepat.
Dokumen tersebut membahas tentang kehilangan, berduka, dan kematian. Secara garis besar, kehilangan adalah kondisi dimana seseorang kehilangan sesuatu yang sebelumnya dimiliki, berduka adalah respon emosi atas kehilangan, dan kematian adalah proses alami yang dihadapi manusia namun dapat menimbulkan trauma.
Model konseptual Betty Neuman menyatakan bahwa manusia adalah sistem terbuka yang berinteraksi dengan lingkungan. Teori ini menekankan pada empat konsep sentral yaitu manusia, lingkungan, keperawatan, dan kesehatan. Teori ini digunakan untuk menganalisis kasus seorang ibu yang mengalami stres akibat keguguran dan memberikan intervensi seperti relaksasi dan dukungan sosial untuk mengurangi stresnya.
Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger aris munandar
Teori keperawatan Madeleine Leininger berfokus pada pentingnya memahami budaya pasien dalam memberikan perawatan yang sesuai. Ia mengembangkan konsep keperawatan transkultural untuk menyediakan perawatan yang selaras dengan nilai budaya pasien. Teori ini menekankan pada tiga pendekatan utama dalam memberikan perawatan yaitu pelestarian, akomodasi, dan restrukturisasi dengan mempertimbangkan budaya pasien.
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajalpjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang asuhan keperawatan klien dengan penyakit terminal dan menjelang ajal. Topik yang dibahas meliputi konsep penyakit terminal, kehilangan dan berduka, perawatan klien yang menanti ajal, dan perawatan tubuh klien meninggal. Tujuannya adalah agar mahasiswa memahami konsep dan prinsip asuhan keperawatan untuk klien dalam kondisi tersebut.
Perawatan paliatif bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan meringankan rasa sakit dan penderitaan lainnya, serta memberikan dukungan spiritual dan psikososial sejak diagnosis sampai akhir hayat. Tim perawatan paliatif terdiri dari dokter, perawat, terapis, petugas sosial medis, rohaniawan, relawan, dan anggota keluarga yang bekerja sama untuk merencanakan tujuan perawatan jangka pendek guna
Keperawatan jiwa askep gangguan alam perasaan (mood)Kaze Va
Makalah ini membahas tentang gangguan alam perasaan (mood) yang meliputi pengertian mood, rentang respon emosi normal maupun tidak normal, tipe-tipe gangguan mood seperti depresi dan mania, faktor risiko gangguan mood, serta gejala gangguan mood depresi. Tujuan makalah ini adalah untuk memahami gangguan mood dan memberikan asuhan keperawatan yang tepat.
Dokumen tersebut membahas tentang kehilangan, berduka, dan kematian. Secara garis besar, kehilangan adalah kondisi dimana seseorang kehilangan sesuatu yang sebelumnya dimiliki, berduka adalah respon emosi atas kehilangan, dan kematian adalah proses alami yang dihadapi manusia namun dapat menimbulkan trauma.
Model konseptual Betty Neuman menyatakan bahwa manusia adalah sistem terbuka yang berinteraksi dengan lingkungan. Teori ini menekankan pada empat konsep sentral yaitu manusia, lingkungan, keperawatan, dan kesehatan. Teori ini digunakan untuk menganalisis kasus seorang ibu yang mengalami stres akibat keguguran dan memberikan intervensi seperti relaksasi dan dukungan sosial untuk mengurangi stresnya.
Teori dan Konseptual Asuhan Keperawatan Madeleine Leiniger aris munandar
Teori keperawatan Madeleine Leininger berfokus pada pentingnya memahami budaya pasien dalam memberikan perawatan yang sesuai. Ia mengembangkan konsep keperawatan transkultural untuk menyediakan perawatan yang selaras dengan nilai budaya pasien. Teori ini menekankan pada tiga pendekatan utama dalam memberikan perawatan yaitu pelestarian, akomodasi, dan restrukturisasi dengan mempertimbangkan budaya pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada masalah nyeri, meliputi pengertian manajemen nyeri non-farmakologi seperti relaksasi, distraksi, imajinasi terbimbing, hipnosis, dan massage serta pengkajian nyeri yang meliputi karakteristik, lokasi, keparahan, dan durasi nyeri."
Teori Komfort Kolcaba menekankan pada penilaian kebutuhan akan kenyamanan pasien secara holistik yang meliputi aspek fisik, psikologis, sosial, dan lingkungan. Teori ini menyarankan perancangan tindakan perawatan untuk meningkatkan kenyamanan pasien dengan tujuan memulihkan kesehatan dan perilaku pencarian kesehatan yang baik. Teori ini populer dalam praktik perawatan klinis maupun pendidikan perawat.
Konsep pasien terminal & menjelang ajalMitha Khair
Dokumen tersebut membahas konsep pasien terminal dan menjelang ajal. Ia menjelaskan pengertian kondisi terminal, tanda-tanda klinis menjelang kematian, serta tahapan yang dijalani pasien dalam menerima kenyataan menjelang kematian seperti penyangkalan, marah, depresi, hingga penerimaan."
1. Perspektif merupakan kerangka kerja konseptual yang mempengaruhi pandangan manusia terhadap suatu situasi, termasuk asumsi dan nilai.
2. Perawatan paliatif bertujuan meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi penyakit mengancam jiwa dengan mengurangi penderitaan dan nyeri secara fisik, psikososial dan spiritual.
3. Peran perawat paliatif antara lain mengelola nyeri
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan dasar-dasar pelaksanaan perawatan paliatif pada pasien HIV/AIDS. Perawatan paliatif bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga dengan mengurangi penderitaan fisik, emosional, sosial dan spiritual yang disebabkan oleh penyakit."
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAmalia Senja
Berduka merupakan reaksi normal terhadap kehilangan yang memungkinkan individu untuk memecahkan masalah dan menerima kehilangan secara bertahap. Gangguan berduka dapat terjadi akibat kematian orang terdekat secara tiba-tiba dan ditandai dengan kesulitan menjalankan peran sosial dan rasa bersalah yang berlebihan."
Kepm3 kb1ppt TEORI KEBUTUHAN DASAR MANUSIAppghybrid4
Modul ini membahas teori kebutuhan dasar manusia menurut para ahli keperawatan seperti Abraham Maslow, Virginia Henderson, Dorothy Johnson, Jean Watson, Imogene King, Martha E. Rogers, dan Sister Callista Roy. Modul ini juga menjelaskan konsep kebutuhan dasar manusia secara fisiologis dan psikososial.
Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2ramlinurhali
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis, meliputi pengertian penyakit kronis, dampaknya, fase-fase kehilangan, reaksi keluarga dan klien, serta contoh komunikasi terapeutik dengan menyampaikan kabar buruk kepada pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada masalah nyeri, meliputi pengertian manajemen nyeri non-farmakologi seperti relaksasi, distraksi, imajinasi terbimbing, hipnosis, dan massage serta pengkajian nyeri yang meliputi karakteristik, lokasi, keparahan, dan durasi nyeri."
Teori Komfort Kolcaba menekankan pada penilaian kebutuhan akan kenyamanan pasien secara holistik yang meliputi aspek fisik, psikologis, sosial, dan lingkungan. Teori ini menyarankan perancangan tindakan perawatan untuk meningkatkan kenyamanan pasien dengan tujuan memulihkan kesehatan dan perilaku pencarian kesehatan yang baik. Teori ini populer dalam praktik perawatan klinis maupun pendidikan perawat.
Konsep pasien terminal & menjelang ajalMitha Khair
Dokumen tersebut membahas konsep pasien terminal dan menjelang ajal. Ia menjelaskan pengertian kondisi terminal, tanda-tanda klinis menjelang kematian, serta tahapan yang dijalani pasien dalam menerima kenyataan menjelang kematian seperti penyangkalan, marah, depresi, hingga penerimaan."
1. Perspektif merupakan kerangka kerja konseptual yang mempengaruhi pandangan manusia terhadap suatu situasi, termasuk asumsi dan nilai.
2. Perawatan paliatif bertujuan meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi penyakit mengancam jiwa dengan mengurangi penderitaan dan nyeri secara fisik, psikososial dan spiritual.
3. Peran perawat paliatif antara lain mengelola nyeri
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan dasar-dasar pelaksanaan perawatan paliatif pada pasien HIV/AIDS. Perawatan paliatif bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga dengan mengurangi penderitaan fisik, emosional, sosial dan spiritual yang disebabkan oleh penyakit."
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAmalia Senja
Berduka merupakan reaksi normal terhadap kehilangan yang memungkinkan individu untuk memecahkan masalah dan menerima kehilangan secara bertahap. Gangguan berduka dapat terjadi akibat kematian orang terdekat secara tiba-tiba dan ditandai dengan kesulitan menjalankan peran sosial dan rasa bersalah yang berlebihan."
Kepm3 kb1ppt TEORI KEBUTUHAN DASAR MANUSIAppghybrid4
Modul ini membahas teori kebutuhan dasar manusia menurut para ahli keperawatan seperti Abraham Maslow, Virginia Henderson, Dorothy Johnson, Jean Watson, Imogene King, Martha E. Rogers, dan Sister Callista Roy. Modul ini juga menjelaskan konsep kebutuhan dasar manusia secara fisiologis dan psikososial.
Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2ramlinurhali
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis, meliputi pengertian penyakit kronis, dampaknya, fase-fase kehilangan, reaksi keluarga dan klien, serta contoh komunikasi terapeutik dengan menyampaikan kabar buruk kepada pasien.
Klien yang menghadapi kehilangan dan Kematianpjj_kemenkes
Modul ini membahas konsep kehilangan, berduka, sakaratul maut, dan kematian beserta asuhan keperawatan yang dibutuhkan. Topik-topik utama meliputi tahapan melewati masa berduka, tanda-tanda menjelang kematian, dan perubahan pasca kematian."
Mahasiswa mampu menerapkan berbagai konsep psikososial dalam praktik keperawatan yang mencakup konsep diri, kesehatan spiritual, seksualitas, stress adaptasi dan konsep kehilangan, kematian dan berduka
Dokumen tersebut membahas asuhan keperawatan pada pasien terminal yang mencakup empat hal utama: (1) tahap-tahap berduka pasien menjelang ajal, (2) diagnosa keperawatan yang meliputi ansietas, berduka, perubahan proses keluarga, dan risiko distres spiritual, (3) kriteria hasil untuk masing-masing diagnosa, dan (4) intervensi keperawatan sesuai dengan diagnosa untuk membantu pasien dan keluarga menghadapi proses ke
Konsep perawatan anak dengan penyakit kronis Terminal.pdfToke17
Dokumen tersebut membahas tentang konsep perawatan anak dengan penyakit kronis atau terminal. Penyakit kronis memiliki perjalanan yang panjang dan tidak sembuh total, sedangkan penyakit terminal mengarah pada kematian. Perawatan paliatif berfokus pada meningkatkan kualitas hidup anak dengan mengurangi rasa sakit dan masalah psikologis, serta melibatkan keluarga dan dukungan sosial. Peran perawat adalah memberikan as
Dokumen tersebut membahas konsep kehilangan dan berduka. Terdapat 5 jenis kehilangan yang dijelaskan yaitu kehilangan objek eksternal, lingkungan, sesuatu/individu berharga, aspek diri, dan hidup. Dokumen juga menjelaskan 5 tahapan respon berduka yakni pengingkaran, kemarahan, tawar-menawar, depresi, dan penerimaan. Selanjutnya dijelaskan tindakan yang dapat dilakukan terhad
Tahapan terjadinya halusinasi terdiri dari 4 fase menurut Stuart dan Laraia (2001), yaitu fase I yang menenangkan, fase II yang menghakimi, fase III yang menguasai, dan fase IV yang menaklukkan. Dokumen ini juga menjelaskan pengertian, jenis, teori, manifestasi klinis, evaluasi, dan penatalaksanaan halusinasi secara keperawatan.
Dokumen tersebut membahas tentang modul wawancara psikiatrik yang mencakup pengertian, teknik, dan tahapan wawancara psikiatrik serta wawancara pada kondisi khusus. Wawancara psikiatrik bertujuan untuk mendiagnosa gangguan jiwa pasien melalui anamnesis, pemeriksaan status mental, dan penetapan diagnosis.
2. PENDAHULUAN
Seseorang dengan penyakit kronis atau dengan
penyakit terminal akan mengalami rasa berduka dan
kehilangan.
Perawat harus/wajib memiliki pengetahuan tentang
penyakit yang mereka alami serta pengetahuan tentang
proses berduka dan kehilangan.
3. NEXT
Menurut WHO, penyakit kronis (chonic
diseases) adalah penyakit yang
berdurasi lama dengan progress
penyembuhan yang lambat, penyakit
kronis termasuk dalam golongan penyakit
tidak menular (noncommunicable
diseases).
4. NEXT
Kondisi terminal adalah suatu proses yang
progresif menuju kematian
berjalan melalui suatu tahapan proses
penurunan fisik, psikososial dan spiritual
bagi individu (Carpenito, 1999).
5. KONSEP BERDUKA DAN KEHILANGAN
Kehilangan dapat bersifat
actual atau dirasa
Kehilangan actual yaitu terjadi ketika
seseorang tak bisa lagi merasakan,
mendengarkan, atau mengenali
seseorang atau objek.
6. BERDUKA
Respon emosional terhadap rasa kehilangan, yang
dimanifestasikan oleh individu dalam cara yang
khusus, berdasarkan pengalaman personal, harapan,
budaya, dan kepercayaan spiritual (Hooyman dan
Kramer, 2006 dikutip dari Potter dan Perry, 2010).
7. JENIS BERDUKA
1. Berduka Normal
Seseorang dapat melalui berduka sampai dengan tahap
penerimaan
2. Berduka Disfungsional
Individu berduka berkepanjangan atau kesulitan maju
setelah proses kehilangan
3. Berduka Antisipasi
Berduka yang sebelumnya telah melalui tahap persiapan,
individu pada tahap ini sudah mengetahui bahwa
kehilangan itu akan terjadi
8. Tahapan Proses Berduka/Kehilangan
menurut Elizabeth Kubbler Ross dikutip dari Potter dan Perry 2009
1. Tahap Penyangkalan ( Denial )
2. Tahap Marah ( Anger )
3. Tahap Depresi ( Depression )
4. Tahap Tawar Menawar ( Bargaining )
5. Tahap Penerimaan ( Acceptance )
9. Reaksi Klien dan Keluarga Terhadap
Penyakit Kronik
Penyakit kronik dan keadaan terminal dapat menimbulkan
respon Bio-Psiko-Sosial-Spritual
10. Prinsip Komunikasi Terapeutik
Pada Klien Penyakit Kronik
1. Membangun hubungan saling percaya ( BHSP )
2. Caring dengan klien dan keluarga
3. Komunikasi terbuka dan jujur
4. Rasa empati
5. Dengarkan dengan baik serta amati respon verbal dan
nonverbal klien dan keluarga.
11. Tehnik Menyampaikan Berita Buruk
1. Persiapan
Pahami dan siapkan diri anda sebagai perawat
Bertemu langsung dengan orang yang akan kita tuju
Hindari kalimat yang tidak jelas dan menakutkan
Atur suara agar anda terlihat normal, tidak grogi/tremor
Siapkan lingkungan yang nyaman dan tenang
12. 2. Membuat hubungan
Percakapan awal (perkenalkan diri anda)
Kaji status resipien (orang yang anda tuju untuk
dikabarkan dengan kabar buruk)
Tanyakan kabar atau kenyamanan dan kebutuhannya
13. 3. Berbagi cerita
Bicara pelan dan tenang
Sampaikan berita duka dengan jelas
Contoh:
“Bapak/Ibu, saya bermaksud menyampaikan beberapa hal
terkait dengan perkembangan kesehatan suami/istri/anak
anda!”
“Saat ini, kondisi . . . . . .”
14. 4. Akibat dari berita
Tunggu reaksi dan tenang, misal : menangis, pingsan dll
Lihat dan berikan respon sebagai tanda empati. Contoh:
“Saya paham, hal ini sulit bagi anda. Apa yang ada dalam
pikiran anda saat ini ?”
Ikuti dan perhatikan resipien selanjutnya. Contoh:
“Apakah anda membutuhkan informasi baru atau kita bisa
bicara di kemudian ?”
Berikan perhatian dan hormati perasaan dan kebutuhan
diri perawat
16. • Tiap fase yang dialami oleh klien kronis memiliki
karakteristik yang berbeda sehingga perawat
diharapkan juga memberikan respon berbeda yang sesuai.
• Dalam berkomunikasi, perawat harus memperhatikan fase
mana yang sedang dihadapi klien sehingga mudah bagi
perawat menyesuaikan diri dengan fase kehilangan yang
dialami klien.
17. Fase Denial (Pengingkaran)
• Reaksi pertama yang dialami individu saat kehilangan adalah syok, tidak
percaya atau menolak kenyataan bahwa kehilangan itu terjadi dengan
mengatakan, “Tidak,saya tidak percaya itu terjadi”.
• Bagi klien atau keluarga yang mengalami penyakit kronis akan terus
menerus mencari informasi tambahan.
• Reaksi fisik yang terjadi pada fase pengingkaran adalah letih, lemah,
pucat, mual, diare, gangguan pernapasan, detak jantung cepat,
menangis, gelisah, tidak tahu harus berbuat apa. Reaksi tersebut dapat
berlangsung beberapa menit sampai dengan beberapa tahun.
18. 1. Memberikan kesempatan untuk menggunakan
koping yang konstruktif dalam menghadapi
kehilangan
2. Selalu berada di dekat klien dan keluarga
3. Pertahankan kontak mata
Tehnik Komunikasi yang digunakan
19. • Fase ini dimulai dari timbulnya kesadaran akan kenyataan terjadinya
kehilangan.
• Individu menunjukkan perasaan emosi yang meningkat, yang sering
diproyeksikan kepada orang yang ada di sekitarnya atau pada diri sendiri.
• Tidak jarang klien/ keluarga menunjukkan perilaku agresif, bicara kasar,
menolak pengobatan, atau menyalahkan dokter atau perawat yang
merawatnya.
• Respon fisik yang sering terjadi seperti muka merah,nadi cepat, gelisah, susah
tidur.
Fase Anger (Marah)
20. 1. Memberikan kesempatan untuk mengekspresikan
perasaannya
2. Mendengarkan aktif
3. Menggunakan teknik respek
Tehnik Komunikasi yang digunakan
21. Fase Bargaining (Tawar-Menawar)
• Fase tawar-menawar merupakan yang akan dialami setelah fase
anger dengan memohon kemurahan hati Tuhan.
• Respon ini sering dinyatakan dengan kata-kata: “Kalau saja
kejadian ini bisa ditunda, maka saya akan selalu berdoa”.
• Apabila proses ini dialami oleh keluarga, maka pernyataan yang
sering dijumpai seperti, “Kalau saja yang sakit bukan anak saya”
22. 1. Memberikan kesempatan untuk menawar
2. Menanyakan apa yang klien/keluarga
inginkan
Tehnik Komunikasi yang digunakan
23. Fase Depression
• Individu pada fase ini sering menunjukkan sikap antara lain
menarik diri, tidak mau berbicara, kadang bersikap sebagai
pasien yang baik dan penurut atau dengan ungkapan
keputusasaan, perasaan tidak berharga.
• Gejala fisik yang sering diperlihatkan seperti menolak makan,
susah tidur, letih, dorongan libido menurun.
24. 1. Biarkan klien/ keluarga mengekspresikan
kesedihannya
2. Memberikan support pada klien/ keluarga
Tehnik Komunikasi yang digunakan
25. Fase Acceptance (Penerimaan)
• Fase ini berkaitan dengan reorganisasi perasaan kehilangan.
• Fase menerima biasanya dinyatakan dengan kata-kata, “Apa
yang dapat saya lakukan agar saya cepat sembuh?”
• Apabila individu dapat menyelesaikan fase-fase sebelumnya
dan sampai pada fase damai atau penerimaan, maka akan
dapat mengakhiri proses berduka dan mengatasi perasaan
kehilangannya secara tuntas.
26. Sediakan waktu untuk mendiskusikan
perasaan klien/keluarga terhadap
kejadian kehilangan.
Tehnik Komunikasi yang digunakan