Seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi, saat ini air yang di butuhkan manusia sangat mudah di dapat. Apalagi dengan teknologi yang semakin hari semakin canggih, membuat air mineral yang di konsumsi masyarakat semakin mudah untuk di dapat dengan harga yang cukup murah. Tetapi, sebagian dari masyarakat, ada juga yang menkonsumsi air PDAM maupun air sumur.
Tanpa mereka ketahui asal usul air tersebut. Ternyata air PDAM yang sering kita gunakan masih mengandung logam berat. Meskipun telah melalui berbagai tahap penjernihan bahkan pemurnian, ternyata masih ada saja logam yang tak bisa teruraikan. Apalagi dengan air sumur. Walaupun terdapat di dalam tanah, ternyata pengeboran sumur yang semakin dalam mengakibatkan logam berat semakin banyak.
Jadi, untuk mengetahui adanya kandungan logam yang terdapat pada air PDAM dan air sumur, kita bisa mendeteksi logam itu dengan mencelupkan kulit pisang ke dalam air. Walaupun hanya menggunakan kulit pisang, tetapi itu sangat berguna dan juga bermanfaat.
Jika ingin menkonsumsi air dari PDAM atau sumur, kita wajib mengetahui banyaknya logam yang terdapat pada air tersebut. Agar tubuh kita terhindar dari penyakit yang tidak kita inginkan. Walaupun sederhana, namun manfaat penggunaan kulit pisang ternyata sangat berguna. Tidak hanya sebagai sampah dapur, tetapi bisa dimanfaatkan untuk hal yang sangat menguntungkan.
Karya Tulis Ilmiah Tema Lingkungan (Pengelolaan Limbah Plastik)Muhammad Yasir Abdad
Karya Tulis ini merupakan hasil dari penelitian dalam rangka mengikuti lomba karya tulis ilmiah BAPPEDA Gunungkidul. Semoga dapat dimanfaatkan dengan sebaik baiknya. Nuun Wal Qolami Wamaa Yasthuruun.
PPT ini merupakan salah satu materi kuliah BIOTEKNOLOGI yang ditulis oleh Trianik Widyaningrum, M.Si. (dosen Pendidikan Biologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta).
Butuh lebih banyak materi biologi..???
http://belajar-di-rumah.blogspot.com/
Karya Tulis Ilmiah Tema Lingkungan (Pengelolaan Limbah Plastik)Muhammad Yasir Abdad
Karya Tulis ini merupakan hasil dari penelitian dalam rangka mengikuti lomba karya tulis ilmiah BAPPEDA Gunungkidul. Semoga dapat dimanfaatkan dengan sebaik baiknya. Nuun Wal Qolami Wamaa Yasthuruun.
PPT ini merupakan salah satu materi kuliah BIOTEKNOLOGI yang ditulis oleh Trianik Widyaningrum, M.Si. (dosen Pendidikan Biologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta).
Butuh lebih banyak materi biologi..???
http://belajar-di-rumah.blogspot.com/
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Biologi 12 laporan praktikum pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhanNisa 'Icha' El
Laporan Praktikum Biologi Kelas 12 Bab Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Praktikum Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan dengan Menggunakan Kecambah
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Biologi 12 laporan praktikum pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhanNisa 'Icha' El
Laporan Praktikum Biologi Kelas 12 Bab Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Praktikum Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan dengan Menggunakan Kecambah
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 2 Mata Kuliah Desalinasi (3 SKS)
Nama : Nurdin
NIM : 1310180010
Dosen Pengampu:
Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng
Program Studi Ilmu Kelautan
Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas PGRI Ronggolawe Tuban
2022
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Luhur Moekti Prayogo
Tugas 2 Mata Kuliah Desalinasi (3 SKS)
Nama : Wawan Diyanto
NIM : 1310180016
Dosen Pengampu:
Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng
Program Studi Ilmu Kelautan
Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas PGRI Ronggolawe Tuban
2022
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa DNA pada sampel tumbuhan muda yaitu daun muda jambu biji berhasil diisolasi secara sederhana dengan menggunakan metode sederhana.
Bentuk DNA yang dihasilkan adalah berupa benang-benang transparan.
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream IndustryUNESA
Struktur manajemen quality control di PT. Campina terdiri dari 3 laboratorium yaitu, Mikrobiologi, Fisika Kimia, dan Distribusi.
Kualitas quality control di PT. Campina masih belum berstandar ISO tetapi laboratorium rutin mengikuti Uji Profisiensi Nasional.
Strategi mempertahankan mutu produk dari PT. Campina adalah dengan mengendalikan kualitas mutu bahan baku, kualitas proses produksi, kualitas barang jadi dan distribusi.
Pemasaran produk di PT. Campina yaitu dengan cara menganalisa produk yang digemari oleh pasar, selalu mencoba menetapkan harga yang ekonomis, penerimaan kunjungan kepabrik untuk melihat proses produksi, dan mendistribusi ke tempat yang strategis dengan persyaratan dan ketentuan.
Penanganan produk out of specification dengan cara yang sama dengan kriteria limbah padat atau cair sehingga dibuang dengan prosedur yang sama.
ISO 17025 adalah perpaduan antara persyaratan manajemen dan persyaratan teknis yang harus dipenuhi oleh laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi.
Penerapan standar ISO 17025 biasanya dihubungkan dengan proses akreditasi laboratorium.
Indonesia mengadopsi ISO 17025:2005.
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang lainnya di tempat kerja/perusahaan selalu dalam keadaan selamat dan sehat, serta agar setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien (Kepmenaker Nomor 463/MEN/1993).
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yaitu bagian
dari system manajemen secara keseluruhan
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang IdealUNESA
Secara garis besarnya, prinsip berlaboratorium yang ideal dicirikan dengan dimilikinya sarana, metode, peralatan dan kemampuan analisis, serta sistem pengorganisasian.
Cara berlaboratorium pengawasan mutu yang baik (Good Laboratory Practices/GLP) adalah sebagai berikut:
1. Bangunan dan Fasilitas
2. Personil
3. Peralatan
4. Pereaksi dan Media Perbenihan
5. Baku Pembanding
6. Penandaan
7. Hewan Pengujian
8. Spesifikasi dan Prosedur Pengujian
9. Catatan Analisis
Mutasi adalah perubahan pada DNA yang bersifat permanen. Perubahan tersebut dapat dilihat dari fenotipe suatu organisme yang ditandai dengan perubahan satu atau lebih nukleotida. Mutasi digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu mutasi spontan dan mutasi buatan, dimana pada mutasi spontan disebabkan oleh suatu faktor atau beberapa faktor yang tidak diketahui penyebabnya, sedangkan mutasi buatan sengaja dibuat sehingga dapat diketahui secara pasti penyebabnya.
1. Pemberian perlakuan gelap dapat memengaruhi
jumlah bakteri Escherichia coli. Hal tersebut
berdasarkan data bahwa jumlah koloni bakteri E. Coli
yang mengalami mutasi dengan perlakuan gelap lebih
banyak daripada ketika diberi perlakuan spontan dan
perlakuan terang.
2. Semakin besar frekuensinya maka semakin sering
terjadi mutasi dan semakin sedikit koloni bakteri.
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada BakteriUNESA
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dibahas maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
1. Pemberian perlakuan gelap dapat memengaruhi jumlah bakteri Escherichia coli. Hal tersebut berdasarkan data bahwa jumlah koloni bakteri E. Coli yang mengalami mutasi dengan perlakuan gelap lebih banyak daripada ketika diberi perlakuan spontan dan perlakuan terang.
2. Semakin besar frekuensinya maka semakin sering terjadi mutasi dan semakin sedikit koloni bakteri.
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
1. Ada 145 botol media steril yang dihasilkan dari praktikum pembutan media MS (Murashige & Skoog), yaitu media A sejumlah 47 botol, media B sejumlah 50 botol, dan media C sejumlah 48 botol, dan tidak ada yang mengalami kontaminasi.
2. Pada eksplan embrio Kacang Tanah (Arachis hypogaea) yang ditanam pada botol media MS (Murashige & Skoog) ada 3 eksplan dan semuanya mengalami kontaminasi bakteri yang dapat dilihat dari warna akar dan tunas kacang tanah yang berwarna jingga.
3. Faktor-faktor penyebab kontaminasi dalam kultur jaringan pada praktikum ini adalah:
- Organisme kecil yang masuk ke dalam media berupa bakteri
- Botol kultur atau alat-alat tanam yang kurang steril
- Lingkungan kerja dan ruang kultur yang kotor
- Kecerobohan dalam pelaksanaan
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...UNESA
1. Ada 141 botol media steril yang dihasilkan dari praktikum pembutan media sederhana, namun 2 diantaranya mengalami kontaminasi bakteri yaitu warna media berubah menjadi kuning kecoklatan.
2. Pada eksplan daun Lemon (Citrus Limon (L.)) hanya ada 1 eksplan dalam kondisi baik, namun tidak tumbuh kalus. Terjadi kontaminasi oleh bakteri pada 3 eksplan, hal ini ditunjukkan dengan warna media dibawah eksplan daun yang berubah warna menjadi bening membentuk “pulau-pulau”.
3. Faktor-faktor penyebab kontaminasi dalam kultur jaringan pada praktikum ini adalah:
- Organisme kecil yang masuk ke dalam media berupa bakteri
- Botol kultur atau alat-alat tanam yang kurang steril
- Lingkungan kerja dan ruang kultur yang kotor
- Kecerobohan dalam pelaksanaan
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...UNESA
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut :
1. Perkembangan sel fibroblas embrio ayam umur 6 hari yang diamati menggunakan mikroskop inverted mengalami pertumbuhan dan tampak bahwa jumlah sel bertambah. Jumlah sel embrio ayam pada cawan 1 sebanyak 1861, lebih banyak daripada jumlah sel embrio ayam pada cawan 2 yaitu sebanyak 329. Dengan viabilitas sel pada cawan 1 sebesar 70,23 %, dan viabilitas sel pada cawan 2 sebesar 25 %.
2. Faktor yang memepngaruhi pertumbuhan dan perkembangan kultur sel fibroblast embrio ayam yang berumur 6 hari adalah lingkungan kultur seperti kondisi psikokimia dan fisiologis dari medium penumbuh sel serta lingkungan di inkubator, jenis sel primer yang akan dikultur, usia sampel, teknik pengerjaan kultur dan faktor kontaminasi.
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...UNESA
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Aklimatisasi anggrek dari in vitro ke in vivo dilakukan secara bertahap menggunakan community pot dengan media arang dan sabut kelapa, kemudian ditutup dengan plastik. Sebelum diaklimatisasi, planlet anggrek dikeluarkan dari botol dan dicuci hingga bersih sampai tidak ada media agar yang masih menempel pada akar.
2. Pada penyilangan (Anggrek Dendrobium melintir >< Anggrek Dendrobium sp.) anggrek disilangkan dengan sesamanya dengan menempelkan serbuk sari pada putik bunga anggrek dengan menggunakan tusuk gigi, kemudian diberi label yang berisi nama spesies jantan dan betina anggrek yang disilangkan dengan tanggal saat melakukan penyilangan.
Untuk mengetahui sel akar bawang merah (Alium cepa L.) yang mengalami poliploidi akibat perendaman kolkisin dari tanaman sungsang (Gloriosa superba).
Berdasarkan praktikum dapat diketahui bahwa sel akar bawang merah (Alium cepa L.) telah mengalami poliploidi pada hari ketiga yang diinduksi kolkisin berbahan tanaman sungsang (Gloriosa superba).
Untuk menerapkan hukum Hardy-Weinberg pada berbagai sistem penggolongan darah pada manusia
Untuk menghitung frekuensi alel IA, IB, I0 dari populasi kelas
Pada Kelas Biologi 2017 D:
Golongan darah O memiliki frekuensi tertinggi (48%)
Golongan darah B mendominasi kedua (31%)
Golongan darah A pada urutan ketiga (21%)
Golongan darah AB pada urutan terakhir (0%)
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...UNESA
Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa:
Cara mengukur frekuensi denyut jantung Daphnia sp. menggunakan rumus : Q10 = (A pada (T0+10)°C)/(A pada (T0)°C)
Semakin tinggi suhu, frekuensi denyut jantung Daphnia sp. semakin cepat, sedangkan semakin rendah suhu akan menyebabkan koefisien energi semakin tinggi.
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala TimahUNESA
Berdasarkan praktikum yang kami lakukan, kami dapat menyimpulkan,
1. Arteri memiliki besar pembuluh yang sangat besar dan kapiler memiliki besar pembuluh yang kecil.
2. Arah aliran yang meninggalkan jantung ke seluruh tubuh adalah arteri dan arteriol, sedangkan yang menuju ke arah jantung adalah vena dan venula. Kapiler memiliki arah dari seluruh tubuh dan jantung.
3. Arteri memiliki kecepatan aliran yang sangat cepat, sedangkan kapiler memiliki kecepatan aliran yang lambat.
4. Jumlah darah yang banyak dapat melewati pembuluh arteri, sedangkan pembuluh kapiler dilewati sedikit darah.
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada MamaliaUNESA
Berdasarkan hasil praktikum, dapat disimpulkan bahwa refleks pupil terhadap intensitas cahaya yaitu semakin terang suatu lingkungan, maka semakin kecil diameter pupil, dan begitu juga sebaliknya. Untuk refleks pupil terhadap akomodasi mata yaitu semakin jauh suatu benda, maka semakin besar diameter pupil dan begitu juga sebaliknya. Dan semakin jauh jarak benda, maka semakin besar bayangan yang jatuh pada bintik buta mata.
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan MineralUNESA
Metabolisme merupakan reaksi dalam sel yang dikatalisis oleh enzim-enzim. Pada umumnya, metabolisme terdiri dari proses sintesis materi yang biasa disebut anabolisme dan proses pembongkaran materi yang biasa disebut dengan katabolisme. Materi yang direaksikan yaitu berupa karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Untuk mengoptimalkan terjadinya reaksi diatas diperlukan adanya senyawa yang berfungsi sebagai katalis. Mineral dan vitamin merupakan katalis reaksi tersebut.
Vitamin merupakan nutrien organic yang dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk berbagai fungsi biokimiawi dan yang umumnya tidak disintesis oleh tubuh sehingga harus dipasok dari makanan. Sifat larut dalam lemak atau larut dalam air dipakai sebagai dasar klasifikasi vitamin yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Sedangkan mineral merupakan komponen anorganik yang terdapat dalam tubuh manusia. Berdasarkan kebutuhannya, mineral dibagi menjadi 2, yaitu mineral makro dan mineral mikro.
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...UNESA
Ikan Nila (Oreochromis niloticus) merupakan jenis ikan air tawar yang banyak diminati oleh konsumen ikan air tawar. Usaha budidaya ikan nila sangat berkembang pesat di Indonesia. Pakan ikan nila di habitat asli berupa plankton, perifiton, dan tumbuh-tumbuhan lunak, seperti Hydrilla dan ganggang. Salah satu input yang penting dalam bidudaya ikan adalah pakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian teripang hitam (Holothuria atra) pada suplemen pakan ikan terhadap upaya peningkatan budidaya ikan nila (Oreochromis niloticus). Pakan yang optimal akan mendukung pertumbuhan ikan nila. Salah satu pakan alami yang sering digunakan yaitu teripang. Kualitas pakan yang diberikan pada ikan berhubungan dengan komponen pakan yang terdapat didalamnya diantaranya adalah protein, karbohidrat, lemak, serat, vitamin dan mineral. Teripang merupakan salah satu biota laut yang mempunyai potensi yang cukup besar untuk dikembangkan sebagai salah satu bahan makanan alami dari laut. Sebagai bahan pangan, teripang mempunyai nilai gizi yang cukup tinggi. Kandungan nutrisi teripang dalam kondisi kering terdiri dari protein sebanyak 82%, lemak 1,7%, kadar air 8,9%, kadar abu 8,6%, dan karbohidrat 4,8%. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan metode rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dengan masing-masing perlakuan diberi 3 kali ulangan. Hasil penelitian berupa pembuatan produk suplemen pada pakan ikan yang menggunakan teripang hitam (Holothuria atra) sebagai sumber pakan alami bagi para pembudidaya ikan nila untuk meningkatkan hasil produksi.
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...UNESA
Ilmu pengetahuan dan budaya memiliki hubungan yang saling ketergantungan satu dengan yang lainnya. Ilmu dan kebudayaan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dilepaskan dan saling memberikan pengaruh satu sama lain. Ilmu pengetahuan adalah unsur dari kebudayaan, maka ilmu pengetahuan dengan sendirinya menjadi bagian dari kebudayaan. Dengan berkembangan Ilmu pengetahuan alam, tentunya kebudayaan nasional juga akan mengalami pergeseran dari suatu yang tradisional kini berubah menjadi hal yang modern.
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Komunitas klimaks adalah komunitas terakhir dan stabil (tidak berubah) yang mencapai keseimbangan ekosistem.
2. Terdapat 3 teori klimaks yaitu teori monoklimaks, teori poliklimaks dan teori informasi.
3. Sifat fasa klimaks antara lain komposisi jenis pada fasa klimaks relatif tetap, tidak ada akumulasi tahunan berlebihan dan fasa klimaks dapat mengelola diri sendiri atau mandiri.
4. Komunitas klimaks dipengaruhi oleh faktor yaitu musim dan biasanya komposisinya bercirikan spesies yang dominan.
5. Proses terjadinya komunitas klimaks terjadi dalam 3 tahapan yaitu tahap perintis, tahap intermediet dan tahap klimaks.
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Karya Tulis Ilmiah: Kulit Pisang Kepok (Musa acuminate balbisiana C.) Sebagai Media Penjernih Air PDAM dan Air Sumur
1. KULIT PISANG KEPOK (Musa acuminate balbisiana C.) SEBAGAI MEDIA
PENJERNIH AIR PDAM DAN AIR SUMUR
DISUSUN OLEH :
1. ANNASTASIA LUTHFI KOSASIH (7137)
2. FAUZIAH KHOIRUN NISA (7210)
PEMERINTAH KOTA SURABAYA
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 21 SURABAYA
Jl. Argopuro 11-15 Surabaya, Telp. 031-5350753, 5341530 Fax. 5341530
Web : www.sman21surabaya.com, Email : sman21_sby@yahoo.co.id
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan kekuatan yang diberikan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan karya
tulis ilmiah ini dengan judul “KULIT PISANG KEPOK (Musa acuminate
balbisiana C.) SEBAGAI MEDIA PENJERNIH AIR PDAM DAN AIR
SUMUR”.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Ibu Dra.Hj. Siti Laila, M.Pd selaku Kepala Sekolah yang telah mandukung
karya tulis ilmiah ini.
2. Bapak Budi Santoso, M.Pd selaku guru mata pelajaran Biologi sekaligus sebagai
pembimbing karya ilmiah.
3. Keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan baik materi maupun moril
kepada kami, sehingga bisa kami selesaikan tugas KTI (Karya Tulis Ilmiah) di
bidang Ekologi ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu melalui bimbingan, dukungan, motivasi, dan doa dalam menyelesaikan
karya ilmiah ini, kami juga menyadari akan adanya keterbatasan di dalam karya
tulis ilmiah ini. Namun kami berharap kiranya dapat diambil manfaatnya. Maka
dari itu kami sangat menerima apabila ada kritik dan saran, karena itu adalah
sebuah pembelajaran bagi kami.
Akhir kata, kami sangat berterima kasih bagi semua pihak yang telah
membantu dan berperan dalam pembuatan makalah ini dan juga kepada Allah SWT
sehingga dari awal sampai akhir pembuatan karya tulis ini berjalan dengan lancar.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Surabaya, 17 September 2014
Hormat Kami,
Penulis
3. DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan………………………………………………….…...… i
Kata Pengantar………………………………………..…………….…….… ii
Daftar Isi……………………………………………………………….……. iii
Abstrak……………………………………………………………….……… iv
Abstract……………………………………………………………………… v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………….……. 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………….………… 2
C. Batasan Masalah………………………………………..……….………… 2
D. Titik Tujuan……………………………………………………………….. 2
E. Manfaat Penelitian…...……………………………………………………. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Kulit Pisang Kepok….…………………………..............…… 3
B. Pengertian Air PDAM……………………………………......….……….. 4
C. Pengertian Air Sumur…..………………………………..............……….. 5
D. Pengertian Teh…………………………………………………………… 6
E. Pengertian Penyaringan (filtrasi)…………………………………...……. 7
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Alat dan Bahan………………………………………………………….... 9
B. Cara Penjernihan………………………………….………….….………. 10
C. Hasil Penjernihan……………………………………………....……...… 10
D. Hasil dan Analisa………………………………………………………... 14
E. Lokasi dan Waktu Penelitian……………………………………………. 14
BAB IV PEMBAHASAN…………………………………………………. 15
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan dan Saran…………………………...………….....……..... 16
B. Daftar Pustaka………...………………………………...............…….... 17
4. ABSTRAK
Seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi, saat ini air yang di
butuhkan manusia sangat mudah di dapat. Apalagi dengan teknologi yang semakin
hari semakin canggih, membuat air mineral yang di konsumsi masyarakat semakin
mudah untuk di dapat dengan harga yang cukup murah. Tetapi, sebagian dari
masyarakat, ada juga yang menkonsumsi air PDAM maupun air sumur.
Tanpa mereka ketahui asal usul air tersebut. Ternyata air PDAM yang
sering kita gunakan masih mengandung logam berat. Meskipun telah melalui
berbagai tahap penjernihan bahkan pemurnian, ternyata masih ada saja logam yang
tak bisa teruraikan. Apalagi dengan air sumur. Walaupun terdapat di dalam tanah,
ternyata pengeboran sumur yang semakin dalam mengakibatkan logam berat
semakin banyak.
Jadi, untuk mengetahui adanya kandungan logam yang terdapat pada air
PDAM dan air sumur, kita bisa mendeteksi logam itu dengan mencelupkan kulit
pisang ke dalam air. Walaupun hanya menggunakan kulit pisang, tetapi itu sangat
berguna dan juga bermanfaat.
Jika ingin menkonsumsi air dari PDAM atau sumur, kita wajib mengetahui
banyaknya logam yang terdapat pada air tersebut. Agar tubuh kita terhindar dari
penyakit yang tidak kita inginkan. Walaupun sederhana, namun manfaat
penggunaan kulit pisang ternyata sangat berguna. Tidak hanya sebagai sampah
dapur, tetapi bisa dimanfaatkan untuk hal yang sangat menguntungkan.
Kata Kunci : Kulit Pisang Kepok, Air PDAM, dan Air Sumur.
5. ABSTRACT
As time went by and technological developments, now in the water that
humans need is very easy to obtain. Moreover, with technology that is increasingly
advanced, making the consumption of mineral water in society are becoming more
available with fairly cheap price. But, most of the society, there are also consuming
PDAM’s water or well’s water. Without knowing the origin of the water. It turned
the water PDAM’s that we often use still contain heavy metals. Although it has
gone through various stages of filtration even purification, there is still metal that
can not be decomposed. Especially with well’s water. Although contained in the
ground, it apparently drilling deeper wells resulted in increasingly heavy metals.
Thus, to determine the metal content contained in the water PDAM’s and
well’s water, we can detect the metal by dipping the banana skin into the water.
Although using only a banana skin, but it is very useful and helpful as well.
If we want to consume water from PDAM’s or wells, we must know the
amount of metal contained in the water. In order for our bodies to avoid the
diseases that we do not want to. Although simple, but the benefits of using banana
peel turned out very useful .Not only as kitchen waste, but can be used for things
that are very beneficial.
Keywords: Kepok Banana Skin, PDAM’s Water, and Well’s Water.
6. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permasalahan lingkungan yang menjadi perhatian utama pada saat ini adalah
menurnnya kualitas perairan oleh masuknya bahan pencemar yang berasal dari berbagai
kegiatan manusia seperti sampah pemukiman, industri, pemupukan serta pestisida.
Kebutuhan akan air bersih di daerah pedesaan dan pinggiran kota digunakan untuk
berbagai keperluan, seperti untuk air minum, memasak, mencuci dan sebagainya yang
harus diperhatikan.
Kekeruhan perairan umumnya disebabkan oleh adanya partikel-partikel suspensi
seperti tanah liat, lumpur, bahan-bahan organik terlarut, bakteri, plankton dan organisme
lainnya.Kekeruhan menggambarkan sifat fisik air yang ditentukan berdasarkan banyaknya
cahaya yang diserap dan dipancarkan oleh bahan-bahan yang terdapat dalam air.
Kekeruhan disebabkan oleh adanya bahan organik dan anorganik yang tersuspensi dan
terlarut (misalnya lumpur dan pasir halus), maupun bahan anorganik dan organik yang
berupa plankton dan mikro organisme lain.
Kebiasaan masyarakat di sekitar sungai yang setiap hari memanfaatkan air sungai
(yang nantinya akan diolah dan dialirkan ke masyarakat berupa air PDAM) untuk
memenuhi kebutuhan baik itu untuk mencuci, mandi dan bahkan sebagai tempat untuk
pembuangan sampah membuat kualitas air sungai semakin mengalami penurunan. Hal ini
ditandai dengan kondisi air yang berwarna hitam, adanya bau yang dihasilkan dari
pembusukan sampah dan banyaknya sampah yang tergenang dipermukaan air akibat
aktifitas keseharian masyarakat mulai dari kegiatan rumah tangga, kegiatan pabrik kecil
hingga besar dan kegiatan pasar yang sering kali tidak mempertimbangkan limbah yang
mereka buang begitu saja ke badan sungai hingga menimbulkan masalah pencemaran yang
serius hingga pencemaran logam berat.
Kulit pisang merupakan bahan buangan atau limbah buah pisang yang cukup
banyak jumlahnya.Umumnya kulit pisang belum dimanfaatkan secara nyata, hanya
dibuang sebagai limbah organik saja atau digunakan sebagai makanan ternak seperti
kambing, sapi dan kerbau. Kulit pisang juga menjadi salah satu limbah dari industri
pengolahan pisang, namun bisa dijadikan media dalam penjernihan air.
Dengan dasar pemikiran ini kami mencoba untuk menggunakan metode filtrasi
dengan media kulit pisang kepok sebagai penjernihan air.Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kemampuan limbah kulit pisang kepok (Musa acuminate balbisiana C.)
sebagai media penjernih air.
Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah mengenai
pemanfaatan kulit pisang kepok (Musa acuminate balbisiana C.) sebagai media penjernih
7. air pada air PDAM dan air sumur dalam upaya pencegahan terhadap kemungkinan
pencemaran yang telah terjadi yang dapat mengganggu kondisi kesehatan bagi masyarakat
yang masih mengkonsumsi air PDAM dan air sumur.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana cara untuk menguragi kandungan logam berat dengan memanfaatkan kulit
pisang kepok sebagai media penjernih?
C. Batasan Masalah
1. Kulit Pisang Kepok
2. Air PDAM
3. Air Sumur
D. Titik Tujuan
1. Memanfaatkan secara maksimal limbah kulit pisang sebagai penjernih air yang
mengandung logam berat.
2. Mengetahui kemampuan limbah kulit pisang kepok (Musa acuminate balbisiana
C.) sebagai media penjernih air.
E. Manfaat Penelitian
1. Memberikan alternative untuk menggunakan limbah kulit pisang kepok sebagai
media penjernih air yang mengandung logam berat.
2. Mengembangkan aplikasi ilmu alam sehingga dapat mengatasi masalah sumber air
bersih dalam kehidupan sehari-hari.
8. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Kulit Pisang Kepok
Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa
berdaun besar memanjang dari suku Musaceae. Beberapa jenisnya (Musa
acuminata, M. balbisiana, dan M. paradisiaca) menghasilkan buah konsumsi yang
dinamakan sama. Buah ini tersusun dalam tandan dengan kelompok-kelompok
tersusun menjari, yang disebut sisir. Hampir semua buah pisang memiliki kulit
berwarna kuning ketika matang, meskipun ada beberapa yang berwarna jingga,
merah, hijau, ungu, atau bahkan hampir hitam. Buah pisang sebagai bahan pangan
merupakan sumber energi (karbohidrat) dan mineral, terutama kalium.
Pisang merupakan tanaman yang memiliki banyak kegunaan, mulai dari
buah, batang, daun, kulit hingga bonggolnya. Tanaman pisang yang merupakan
suku Musaceae termasuk kedalam tanaman yang besar memanjang.Tanaman
pisang sangat menyukai sekali daerah yang beriklim tropis panas dan lembab
terlebih didataran rendah.Pisang dapat berbuah sepanjang tahun pada daerah
dengan hujan merata sepanjang tahun. Umumnya, kebanyakan orang memakan
buah pisang kulitnya akan dibuang begitu saja. Seringkali kulit pisang dianggap
sebagai barang tak berharga.Ternyata dibalik anggapan tersebut, kulit pisang
memiliki kandungan vitamin C, B, kalsium, protein dan juga lemak yang cukup
baik.
Pisang kepok (Musa acuminate balbisiana C.) merupakan produk yang
cukup perspektif dalam pengembangan sumber pangan lokal karena pisang dapat
tumbuh di sembarang tempat sehingga produksi buahnya selalu tersedia, Kulit
buah kuning kemerahan dengan bintik - bintik coklat.
Berikut adalah klasifikasi dari buah pisang kepok (Musa acuminate balbisiana C.)
Kingdom : Plantae
Filum : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberraceae
Genus : Musa
Spesies : Musa acuminate balbisiana C.
Penyebaran tanaman ini selanjutnya hampir merata ke seluruh dunia, yakni
meliputi daerah tropik dan subtropik, dimulai dari Asia Tenggara ke Timur melalui
Lautan Teduh sampai ke Hawai. Selain itu, tanaman pisang menyebar ke barat
melalui Samudera Atlantik, Kepulauan Kanari, sampai Benua Amerika. Pisang
9. yang dikenal sampai saat ini merupakan keturunan dari spesies pisang liar yaitu
Musa acuminata dan Musa balbisiana.
Pisang Kepok memiliki tinggi 370 cm dengan umur berbunga 13 bulan.
Batangnya berdiameter 31 cm dengan panjang daun 258 cm dan lebar daun 90 cm,
sedangkan warna daun serta tulang daun hijau tua. Bentuk jantung spherical atau
lanset. Bentuk buah lurus dengan panjang buah 14 cm dan diameter buah 3.46 cm.
Warna kulit dan daging buah matang kuning tua. Produksi Pisang Kepok dapat
mencapai 40 ton/ha.
Pisang kepok adalah salah satu jenis pisang berbentuk cukup besar dan
gempal, serta mengandung antioksida alami yang mampu menetralkan gangguan
pencernaan.Pisang ini bermanfaat untuk orang dengan masalah sembelit, sakit
maagh, ataupun diare.Namun, pisang kepok ternyata dapat menjernihkan air yang
mengandung logam berat.
Kulit pisang kepok (Musa acuminate balbisiana C.) mengandung beberapa
komponen biokimia, antara lain selulosa, hemiselulosa, pigmen klorofil dan zat
pektin yang mengandung asam galacturonic, arabinosa, galaktosa dan rhamnosa.
Asam galacturonic menyebabkan kuat untuk mengikat ion logam yang merupakan
gugus fungsi gula karboksil. Didasarkan hasil penelitian, selulosa juga
memungkinkan pengikatan logam berat. Limbah kulit daun pisang yang dicincang
dapat dipertimbangkan untuk penurunan kadar kekeruhan dan ion logam berat pada
air yang terkontaminasi. Hanya butuh sekitar 20 menit untuk mencapai
keseimbangan.
B. Pengertian Air PDAM
Air sungai berasal dari mata air dan air hujan yang mengalir pada
permukaan tanah. Secara fisik, air sungai terlihat berwarna coklat dengan tingkat
kekeruhan yang tinggi karena bercampur dengan pasir, lumpur, kayu dan kotoran
lainnya. Kualitas air sungai juga dipengaruhi oleh lingkungan di sekitar aliran
sungai. Secara umum, kualitas air sungai di daerah hilir (muara) lebih rendah
dibandingkan di daerah hulu (mata air). Hal ini terjadi akibat limbah industri dan
rumah tangga yang dibuang langsung ke sungai tanpa melalui proses pengolahan
terlebih dahulu dan terkumpul di muara sungai. Akibatnya, secara kualitas fisika,
kimia maupun biologi, air di daerah muara sungai sangat rendah dan tidak layak
dijadikan bahan baku air.
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) merupakan instansi yang
memproduksi air bersih. Pemakai air PDAM meliput kelompok rumah tangga,
industri, pelabuhan, gedung perkantoran dan tempat wisata. Pemakaian air PDAM
telah banyak kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari seperti untuk menyuci,
memasak, dan sebagai bahan untuk air konsumsi.
10. Tanpa kita sadari, di dalam air PDAM banyak mengandung zat-zat
berbahaya yang dapat membahayakan tubuh jika dikonsumsi secara terus menerus.
Zat-zat yang terkandung di dalam Air PDAM diantaranya adalah parasite, chlorine,
fluoride, dan dioxin. Salah satu cara agar air sungai dan air sumur dapat dikonsumsi
adalah melalui proses filterisasi atau penyarinngan air, sehingga pada akhirnya air
tersebut layak dikonsumsi.
C. Pengertian Air Sumur
Air sumur merupakan sumber utama air minum bagi masyarakat yang di
daerah perkotaan. Untuk mendapatkan sumber air tersebut umumnya manusia
membuat sumur gali atau sumur pantek. Air tanah sering mengandung zat besi (Fe)
dan Mangan (Mn) cukup besar. Adanya kandungan Fe dan Mn dalam air
menyebabkan warna air tersebut berubah menjadi kuning-coklat setelah beberapa saat
kontak dengan udara. Disamping dapat mengganggu kesehatan juga menimbulkan
bau yang kurang enak serta menyebabkan warna kuning pada diding bak serta
bercak- bercak kuning pada pakaian. Oleh karena itu menurut PP No.20 Tahun 1990
tersebut, kadar (Fe) dalam air minum maksimum yang dibolehkan adalah 0,3 mg/lt,
dan kadar Mangan (Mn) dalam air minum yang dibolehkan adalah 0,1 mg/lt.
Air dengan penampilan keruh atau tidak tembus pandang akan memiliki
kekeruhan tinggi, sementara air yang jernih atau tembus pandang akan memiliki
kekeruhan rendah. Nilai kekeruhan yang tinggi disebabkan oleh partikel seperti
lumpur, tanah liat, mikroorganisme, dan material organik. Berdasarkan definisi,
kekeruhan bukan merupakan ukuran langsung dari partikel-partikel melainkan suatu
ukuran bagaimana partikel menghamburkan cahaya.
Permasalahan yang timbul yakni sering dijumpai bahwa kualitas air tanah
maupun air sungai yang digunakan masyarakat kurang memenuhi syarat sebagai air
minum yang sehat bahkan di beberapa tempat bahkan tidak layak untuk diminum. Air
yang layak diminum, mempunyai standar persyaratan tertentu yakni persyaratan fisis,
kimiawi dan bakteriologis, dan syarat tersebut merupakan satu kesatuan. Jadi jika ada
satu saja parameter yang tidak memenuhi syarat maka air tesebut tidak layak untuk
diminum. Pemakaian air minum yang tidak memenuhi standar kualitas tersebut dapat
menimbulkan gangguan kesehatan, baik secara langsung dan cepat maupun tidak
langsung dan secara perlahan.
Untuk menanggulangi masalah tersebut, salah satu alternatif yakni dengan
cara mengolah air tanah atau air sumur sehingga didapatkan air dengan kualitas yang
memenuhi syarat kesehatan. Air bersih dan sehat adalah salah satu kebutuhan
mendasar sehari-hari untuk setiap rumah. Air bersih, jernih dan tidak bewarna
diperlukan di setiap rumah mulai dari mencuci, masak, air minum dan mandi. Di
11. sebagian tempat saat ini kebutuhan air semakin meningkat sementara kualitas
kesehatan dan kebersihan air semakin menurun.
D. Pengertian Teh
Teh adalah minuman yang mengandung kafein, sebuah infusi yang dibuat
dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan dari
tanaman Camellia sinensis dengan air panas. Teh yang berasal dari tanaman teh
dibagi menjadi 4 kelompok: teh hitam, teh oolong, teh hijau, dan teh putih.
Camellia sinensis adalah tanaman teh, spesies tanaman yang daun dan
pucuk daunnya digunakan untuk membuat teh. Tumbuhan ini termasuk genus
Camellia, suatu genus tumbuhan berbunga dari famili Theaceae. Teh putih, teh
hijau, oolong dan teh hitam semuanya didapat dari spesies ini, namun diproses
secara berbeda untuk memperoleh tingkat oksidasi yang berbeda.
Berikut ini adalah klarifikasi tentang tanaman teh (Camellia sinensis):
Kerajaan :Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Ericales
Famili : Theaceae
Genus : Camellia
Spesies : C. sinensis
Teh merupakan sumber alami kafein, teofilin dan antioksidan dengan kadar
lemak, karbohidrat atau protein mendekati nol persen. Teh mengandung sejenis
antioksidan yang bernama katekin. Pada daun teh segar, kadar katekin bisa
mencapai 30% dari berat kering. Teh hijau dan teh putih mengandung katekin yang
tinggi, sedangkan teh hitam mengandung lebih sedikit katekin karena katekin
hilang dalam proses oksidasi. Teh juga mengandung kafein (sekitar 3% dari berat
kering atau sekitar 40 mg per cangkir), teofilin dan teobromin dalam jumlah sedikit.
Tanaman teh berasal dari daratan Asia Selatan dan Tenggara terutama
dibudidayakan di daerah beriklim tropis dan subtropis, di areal dengan curah hujan
sedikitnya 50 inci setahun. Namun, ia dibudidayakan secara komersial dari
katulistiwa hingga sejauh Cornwall di daratan utama Inggris. Banyak teh kualitas
tinggi ditanam di ketinggian hingga 1500 meter karena tanaman ini tumbuh lebih
lambat dan rasanya yang lebih baik. Tumbuhan teh akan menjadi pohon jika
dibiarkan tumbuh begitu saja, sedangkan tanaman teh budidaya dipangkas agar
mudah dipetik. Ia memiliki akar tunggang yang kuat. Bunganya kuning-putih
berdiameter 2,5–4 cm dengan 7 hingga 8 petal.
Daunnya memiliki panjang 4–15 cm dan lebar 2–5 cm. Daun segar
mengandung kafein sekitar 4%. Daun muda yang berwarna hijau muda lebih
12. disukai untuk produksi teh; daun-daun itu mempunyai rambut-rambut pendek putih
di bagian bawah daun. Daun tua berwarna lebih gelap. Daun dengan umur yang
berbeda menghasilkan kualitas teh yang berbeda-beda, karena komposisi kimianya
yang berbeda. Biasanya, pucuk dan dua hingga tiga daun pertama dipanen untuk
permrosesan. Pemetikan dengan tangan ini diulang setiap dua minggu.
Daun teh Camellia sinensis segera layu dan mengalami oksidasi jika tidak
segera dikeringkan setelah dipetik. Proses pengeringan membuat daun menjadi
berwarna gelap, karena terjadi pemecahan klorofil dan terlepasnya unsur tanin.
Proses selanjutnya berupa pemanasan basah dengan uap panas agar kandungan air
pada daun menguap dan proses oksidasi bisa dihentikan pada tahap yang sudah
ditentukan.
Pengolahan daun teh sering disebut sebagai "fermentasi" walaupun
sebenarnya penggunaan istilah ini tidak tepat. Pemrosesan teh tidak menggunakan
ragi dan tidak ada etanol yang dihasilkan seperti layaknya proses fermentasi yang
sebenarnya. Pengolahan teh yang tidak benar memang bisa menyebabkan teh
ditumbuhi jamur yang mengakibatkan terjadinya proses fermentasi. Teh yang sudah
mengalami fermentasi dengan jamur harus dibuang, karena mengandung unsur
racun dan unsur bersifat karsinogenik.
Daun teh digunakan dalam pengobatan tradisional Tionghoa serta sistem
pengobatan lainnya untuk mengobati asma (berfungsi sebagai pelebar bronkus),
angina pektoris, penyakit vaskuler perifer, dan penyakit jantung koroner. Ekstrak
teh telah menjadi perhatian karena diketahui mempunyai aktivitas anti bakteri.
Daun teh hijau dan ekstraknya telah ditunjukkan efektif terhadap bakteri yang
menyebabkan napas buruk.
E. Pengertian Penyaringan (filtrasi)
Penyaringan atau filtrasi merupakan proses pemisahan padatan yang terlarut
di dalam air. Pada proses ini, filter berperan memisahkan air dari partikel-partikel
padatan hal ini juga bertujuan mendapatkan air yang jernih. Media yang digunakan
untuk bahan filter memiliki syarat, yaitu pori-pori yang berukuran sesuai dengan
ukuran padatan yang akan disaring dan tahan lapuk. Bahan-bahan yang biasa
digunakan sebagai media filter antara lain pasir, ijuk, arang, kerikil, dan batu.
Tujuan dan manfaat dari filtrasi adalah sebagai berikut :
1. Tujuan Fitrasi
a. Memanfaatkan air kotor atau limbah untuk bisa digunakan kembali.
b. Mengurangi resiko meluapnya air kotor dan limbah.
c. Mengurangi keterbatasan air bersih dengan membuat filtrasi air.
13. d. Mengurangi penyakit yang diakibatkan oleh air kotor.
e. Membantu pemerintah untuk menggalakan program alternatif perolehan
airbersih secara alami dan ramah lingkungan.
2. Manfaat filtrasi
a. Air keruh yang digunakan bisa berasal dari mana saja, misalnya sungai,
rawa, telaga, sawah, sawah, dan air kotor lainnya.
b. Dapat menghilangkan bau yang tidak sedap pada air yang keruh.
c. Dapat mengubah warna air yang keruh menjadi lebih bening.
d. Menghilangkan pencemar yang ada dalam air atau mengurangi kadarnya
agar air dapat dilayak untuk minum.
e. Cara ini berguna untuk desa yang masih jauh dari kota dan tempat terpencil.
14. BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Alat dan Bahan :
1. Baskom plastik
2. Pisau
3. Kasa
4. Gelas
5. Kulit Pisang Kepok
6. Air PDAM dan Air Sumur
7. Teh Tawar
15. B. Cara Penjernihan
*) Menggunakan 1 kulit pisang kepok
1 kulit pisang kepok diiris kecil-kecil menggunakan pisau.
Bungkus potongan kulit pisang kapok ke dalam kasa.
Celupkan potongan kulit pisang yang telah di bungkus kasa ke
dalam baskom plastik.
Diamkan selama 20 menit untuk mengetahui hasilnya.
*) Menggunakan 2 kulit pisang kepok
2 kulit pisang kepok diiris kecil-kecil menggunakan pisau.
Bungkus potongan kulit pisang kapok ke dalam kasa.
Celupkan potongan kulit pisang yang telah dibungkus kasa ke dalam
baskom plastik.
Diamkan selama 20 menit untuk mengetahui hasilnya.
(1kulit pisang) (2 kulit pisang)
C. Hasil Penjernihan
Hasil Percampuran antara Air PDAM dengan Teh Tawar
Hasil =
Hasil Percampuran antara Air Sumur dengan Teh Tawar
Hasil =
16. Hasil Penjernihan Air Sumur dengan Kulit Pisang Kepok
(1 kulit pisang) (2 kulit pisang)
Air sumur ( 1 kulit pisang dan 2 kulit pisang)
Hasil Penjernihan Air PDAM dengan Kulit Pisang Kepok
(1 kulit pisang) (2 kulit pisang)
Air PDAM ( 1 kulit pisang dan 2 kulit pisang)
17. Penetralan menggunakan teh tawar (perbandingan 100 ml : 100 ml )
Pencampuran air sumur yang telah dijernihkan oleh kulit pisang dengan teh
tawar.
(1 kulit pisang)
Hasil I =
(2 kulit pisang)
Hasil II =
Perbandingan hasil I dan II
18. Pencampuran Air PDAM yang telah dijernihkan oleh kulit pisang dengan
teh tawar.
(1 kulit pisang)
Hasil I =
(2 kulit pisang)
Hasil II =
Perbandingan Hasil I dan II
19. D. Hasil dan Analisa
1. Air yang dicelupkan kulit pisang kepok lebih sedikit
mengandung logam daripada air yang tidak dicelupkan kulit pisang
kepok. Hal ini dibuktikan dengan hasil air PDAM maupun air
sumur yang sudah dicelup dengan kulit pisang kepok yang
dicampur dengan dengan teh tawar hasilnya lebih jernih daripada air
yang tidak dicelup dengan kulit pisang kepok yang kemudian
dicampur dengan teh tawar.
2. Air yang dicelupkan dengan 2 kulit pisang kepok
mengandung logam yang lebih sedikit daripada air yang dicelupkan
dengan 1 kulit pisang kepok.
E. Lokasi dan Waktu Penelitian
1) Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di Jl. Tidar no. 342 Surabaya.
2) Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus – September.
20. BAB IV
PEMBAHASAN
Seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi, saat ini air yang di
butuhkan manusia sangat mudah di dapat tanpa mereka ketahui asal usul air tersebut.
Ternyata air PDAM dan air sumur yang sering kita gunakan masih mengandung logam
berat. Meskipun telah melalui berbagai tahap penjernihan bahkan pemurnian, ternyata
masih ada saja logam yang tak bisa teruraikan.
Untuk mengetahui adanya kandungan logam yang terdapat pada air PDAM dan air
sumur, kita bisa mendeteksi logam itu dengan mencelupkan kulit pisang ke dalam air. Kulit
pisang merupakan bahan buangan atau limbah buah pisang yang cukup banyak
jumlahnya.Umumnya kulit pisang belum dimanfaatkan secara nyata. Kulit pisang juga
menjadi salah satu limbah dari industri pengolahan pisang, namun bisa dijadikan media
dalam penjernihan air.
Penyaringan atau filtrasi merupakan proses pemisahan padatan yang terlarut di
dalam air. Pada proses ini, filter berperan memisahkan air dari partikel-partikel padatan hal
ini juga bertujuan mendapatkan air yang jernih. Tujuan fitrasi adalah memanfaatkan air
kotor atau limbah untuk bisa digunakan kembali dan mengurangi penyakit yang
diakibatkan oleh air kotor. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kemampuan limbah
kulit pisang kepok (Musa acuminate balbisiana C.) sebagai media penjernih air.
Cara Penjernihan :
1. Kulit pisang kepok diiris kecil-kecil menggunakan pisau.
2. Bungkus potongan kulit pisang kepok ke dalam kasa.
3. Celupkan potongan kulit pisang yang telah di bungkus kasa ke dalam baskom plastik.
4. Diamkan selama 20 menit untuk mengetahui hasilnya.
Setelah penjernihan selesai dilakukan, lalu campurkan air hasil penjernihan itu ke
dalam air teh tawar dengan perbandingan yang sama. Hasilnya adalah Air yang dicelupkan
kulit pisang kepok lebih sedikit mengandung logam daripada air yang tidak dicelupkan
kulit pisang kepok. Jadi, semakin jernih warna hasil pencampuran itu, maka kandungan
logam berat yang terkandung di dalam air semakin sedikit. Demkianlah cara penjernihan
air menggunakan kulit pisang kepok sebagai media penjernih air PDAM dan air sumur.
21. BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penelitian yang kami lakukan, dapat ditarik kesimpulan dan saran :
1. Cara untuk mengetehui kadar logam berat di dalam air PDAM dan
sumur, dapat dilakukan dengan pencelupan kulit pisang kepok. Lalu,
yang harus kita lakukan adalah mencampurkan air yang sudah
dicelupkan dengan kulit pisang dengan teh tawar. Dengan
menggunakan perbandingan 1 :1. Semakin banyak kandungan logam
yang terdapat pada air, maka warna teh yang di campur dengan air
akan berwarna kehitam-hitaman. Begitu pula sebaliknya. Jika kadar
logam berat yang terkandung pada air sedikit, maka warna teh yang di
campur dengan air akan terlihat jernih.
2. Air yang dicelupkan kulit pisang kepok lebih sedikit mengandung logam
berat daripada air yang tidak dicelupkan kulit pisang kepok.
3. Air yang dicelupkan dengan 2 kulit pisang kepok mengandung logam
yang lebih sedikit daripada air yang dicelupkan dengan 1 kulit pisang
kepok.
B. Saran
Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk dapat melakukan penelitian
penjernihan air menggunakan kulit pisang selain kulit pisang kepok sebagai
media penjernih air PDAM dan air Sumur.
22. DAFTAR PUSTAKA
Anonim 1. Pisang Kepok.hppt://sunpride.co.id/produk/pisang-kepok
Anonim 2. Latar Belakang Perusahaan PDAM. http://digilib.its.ac.id/public/ITS-
Undergraduate-15492-3305100028-Chapter1.pdf
Anonim 3. Air Apa yang Cocok untuk Tubuh Kita? http://sumansutra.wordpress.com/air-
apa-yang-cocok-untuk-tubuh-kita/
Anonim 4. Cara Pengolahan Air Sumur untuk Kebutuhan Air
Minum.http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Akua/akua.html
Anonim 5. Camelia Sinensis. http://id.m.wikipedia.org/wiki/Camellia_sinensis
Anonim 6. Teh. http://id.m.wikipedia.org/wiki/Teh
Anonim.2007. Pengelolaan DAS Karang Mumus Kota Samarinda.http://timpa
kul.web.id/karangmumus-2.html.
Anonim, 2012a. Manfaat Kulit Pisang. http://www.pdii.lipi.go.id/read/2011/09/24/
manfaat-kulit-pisang.html.
Anonim, 2012b. Air Bersih dan Sehat. http://tipseputarumah.blogspot.com /2012/08/air-
bersih dan-sehat.html.
Anonim 2014. Pisang.http://id.m.wikipedia.org/wiki/Pisang
Copernicus. 2013. 4 Teknik Analisa Menggunakan Turbidity Meter Yang Harus
Diketahui.http://alatalatlaboratorium.com/Blog/turbidity-meter.
Endra.2013. Efektifitas Pisang Kepok terhadap Logam.http://endrajuni
harja.blogspot.com/2013/03/efektifitas-pisang-kepok-terhadap-logam.html.
Wulandari. 2013. Tugas Ahi Madya Manajemen Lingkungan.
http://wulandmilan.blogspot.com/2013/1/pemanfaatan-kulit-pisang-kepok-musa.html
.
Sujana. 2006. Merakit Sendiri Alat Penjernih Air untuk Rumah Tangga. Kawan Pustaka .
Jakarta.