SlideShare a Scribd company logo
Tambang-tambang
         Korupsi
   Jakarta, 16 Desember 2010
      Oleh Jaringan Advokasi
            Tambang (JATAM)
“Tambang                                =             Pemiskinan                                  &
   Korupsi”
   “Laporan Oxfam Amerika, Oktober 2001 berjudul “Extractive Industries Review and the
   Poor”menyimpulkan bahwa negara-negara yang bergantung pada eksport minyak dan
   mineral cenderung memiliki tingkat korupsi sangat tinggi, pemerintah otoriter, tingkat
   kemiskinan dan kematian anak yang tinggi, ketidakadilan pemerataan ekonomi dan
   rentan terhadap ekonomi




                                         “Akan terus terfasilitasi”
   RPJP 2005-2025; Usaha mewujudkan ekonomi yang kuat didukung dengan sektor Pertanian, Pertambangan dan
Manufaktur.
   RPJM 2010-2014; Menempatkan sektor energi sebagai prioritas pembangunan dalam pemulihan, pertumbuhan dan
peningkatan ekonomi.
   Pemda dalam koridor Otda berlomba mengeluarkan izin. “Kab. Kukar sepanjang 2007-2008 mengeluarkan 247 izin
atau 1 buah per 2 hari”
   UU No. 4/2009 ttg Minerba; Lebih mengurus investasi; Revisi UU Migas
   National Summit
   Insentif kepada pengusaha
   AC-FTA, AI-FTA, AusA-FTA dll
Peluang Terjadinya Korupsi
“Mulai Awal Hingga Akhir”

  Pengurusan Izin/kontrak;
• Pemberian izin pada lokasi yang tumpang tindih dengan kawasan konservasi dan lindung, HPH, HTI
atau konsesi perusahaan lain. Juga pada kawasan pemukiman, perkebunan dan pertanian warga.
• Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan -PP No. 2 Thn 2008-; 13 Perusahaan tambang belum bayar PNPB
(ke-13 perusahaan ini adalah perusahaan yang diberikan izin menambang dikawasan hutan melalui
Perppu 1 tahun 2004), salah satunya PT. Freeport tidak bayar sejak 2004-2009, bahkan tidak memiliki
izin IPPKH.
• Alih Fungsi Kawasan; 1) Seluas 14.000 ha di TN Bogani Nani Wartabone menjadi APL untuk
tambang PT. Gorontalo Minerals. 2) Putusan aneh MA No. 29 P/HUM/2004 tgl 17 September 2008
membatalkan SK Menhut No. SK-126/Menhut/II/2004 tgl 29 April 2004 atas penetapan Kawasan TN
Batang Gadis yang diajukan oleh PT. Sorik Mas Mining. 3) Surat Perjanjian No. E.PL.03.06.6290034
antara Dep. Kehakiman dan HAM dengan PT. Semen Cibinong (Kini Holcim Indonesia) menambang
batu gamping di pulau Nusakambangan.
• Pembiayaan politik; Kampanye Pilpres, Pilkada dan Dewan = Perppu 1/2004 dan PP 02/2008.
• Pembebasan lahan;
• Karakter tambang yang rakus akan lahan dan hampir semua kawasan yang akan menjadi lokasi
tambang ada memiliki, disinilah perusahaan menggunakan alat-alat negara atau sebaliknya.
Pengusiran secara paksa pun terjadi untuk mengurangi biaya pembebasan lahan. Mengusir pemilik
lahan hampir terjadi disemua tambang, misalnya saja; PT. Nusa Halmahera Minerals (Maluku), PT.
Indo Muro Kencana (Kalteng), PT. Kelian Equatorial Mining (Kaltim) atau PT. Newmont Nusa Tenggara
(NTB)
• Harga yang tidak masuk akal; Nilai yang ditawarkan BP untuk mengontrak lahan di Kampung Tanah
Merah Teluk Bintuni Rp.15 per meter, yang akhirnya disepakati Rp.50
Lanjut

  Saat Tambang Beroperasi dan Produksi
   Jasa Keamanan paling banyak mengeruk untuk; UU 34 Thn 2004, pasal 7 TNI punya kewajiban
mengamankan Objek Vital Nasional (Obvitnas) yang bersifat strategis. Secara spesifik obvitnas tertuang
dalam SK Menteri ESDM No. t1762/07/MEM/2007 tentang Pengamanan Obvitnas di sektor Energi dan
Sumber Daya Mineral. Laporan tahunan PT. Freeport menyebutkan tiap tahun menyetorkan uang kepada
pihak TNI hingga 2005 mencapai + US$26 juta
   Pungutan liar truk-truk pengangkut batubara di Kalimantan Selatan oleh aparat negara
   Pengawasan saat produksi lemah; Pemerintah hanya menerima laporan dari pihak operator/perusahaan,
jumlah produksi sangat mungkin di manipulasi tidak sesuai yang dilaporkan. Bahkan di tambang mineral,
bahan mentah yang diekspor berpotensi merugikan negara karena mineral ikutan/kandungan konsentrat
lainnya tidak terhitung.
   Kewajiban yang harus dibayar; Menunggak pajak dan Royalti. Kasus Gayus dan royalti 7 perusahaan
tambang senilai Rp.7 triliun adalah contoh yang paling faktual. Setoran royalti yang tidak sesuai dengan nilai
produksi dan keuntungan perusahaan seperti yang dilakukan oleh PT. Freeport.
   Perusahaan dapat mewakili negara; BP mewakili pemerintah Indonesia dalam negosiasi penjualan LNG
Tangguh.
   Corporate Social Responsibility (CSR) - Program pencitraan dan pembungkaman warga oleh perusahaan -;
Dana CSR PT. KPC per tahun US$5 juta yang sampai ke masyarakat US$1,5 juta




                                   CD PT. MSJ, Tanam Mangga di Sawah
Lanjut

  Penutupan Tambang; Rehabilitasi dan Reklmasi
   Pengawasan dan penilaian yang lemah pada pelaksanaan reklamasi; Penanaman yang dilakukan oleh
pihak ke-3 di bekas lokasi tambang PT. Barisan Tropical Mining (BTM) hanya kurang 1/4 luas wilayah
dibongkar dan pohon yang ditanam hanya sebagai syarat ada pohon.
   Perusahaan bisa menunda atau tidak setor jaminan reklamasi; Tahun 2010 saja tercatat ada 4 perusahaan
pemegang PKP2B dan 84 perusahaan pemilik izin KP yang belum setor jaminan.
   Dana jaminan reklamasi sangat mungkin disalah gunakan dan rekanan yang berpotensi kolusi dan
nepotisme.




                               Bekas tambang PT. BTM


• Divestasi
• Misalnya saham KPC dan NNT; Pada kasus KPC, niat Pemda Kaltim untuk memiliki saham KPC terganjal
karena nilasi saham KPC sangat mahal menurut menteri ESDM seharga US$700 juta untuk 51% saham, tapi
ketika KPC diambil alih 100% oleh Bumi Resources, nilainya hanya 500 milyar. Tak beda dengan kasus
divestasi PT. NNT yang berlarut-larut, kini Bumi Resources akan masuk ketika pemerintah pusat dan pemda
Sumbawa tak sanggup untuk membeli saham PT. NNT
Lanjut




  Program pemerintah; Proper KLH
  Kontroversi penilaian proper; Bagi perusahaan proper dengan nilai “Emas” dan “Hijau” akan memberikan
kepercayaan pasar, pemilik modal dan saham. Proper 2010, perusahaan tambang seperti; PT. Adaro, PT.
NNT, PT.Arutmin, PT. Bukit Asam, Pertamina Cilacap, PT. Antam dapat predikat Hijau.
Tambang dan Kekuasaan
                  “Potential Cash”Mempertahankan dan Merebut kekuasaan tidak hanya komoditi bisnis dan
                                                   ekonomi semata




                             Pemilu/Pilpres/Pilkada


   Banner Bupati Bojonegoro
mengajak sukseskan pembebasan
             lahan
Terima Kasih

More Related Content

Similar to Week 7. annex jatam - korupsi tambang di indonesia

Negara pajak menindas rakyat
Negara pajak   menindas rakyatNegara pajak   menindas rakyat
Negara pajak menindas rakyatRizky Faisal
 
Dampak kerusakan lingkungan di bangka belitung
Dampak kerusakan lingkungan di bangka belitungDampak kerusakan lingkungan di bangka belitung
Dampak kerusakan lingkungan di bangka belitung
Nurani Fajri
 
Apa benar penguasaan energi oleh asing bermanfaat bagi rakyat
Apa benar penguasaan energi oleh asing bermanfaat bagi rakyat Apa benar penguasaan energi oleh asing bermanfaat bagi rakyat
Apa benar penguasaan energi oleh asing bermanfaat bagi rakyat
Alat_Survey_Pemetaan
 
Keterangan Pihak Terkait Dalam Perkara Nomor 10/PUU-XII/2014 Perihal Pengujia...
Keterangan Pihak Terkait Dalam Perkara Nomor 10/PUU-XII/2014 Perihal Pengujia...Keterangan Pihak Terkait Dalam Perkara Nomor 10/PUU-XII/2014 Perihal Pengujia...
Keterangan Pihak Terkait Dalam Perkara Nomor 10/PUU-XII/2014 Perihal Pengujia...
Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Freeport
FreeportFreeport
Freeport
Rika Ardhana
 
Borneo mengugat
Borneo mengugatBorneo mengugat
Borneo mengugat
Vera Falinda
 
Agenda Reforma Agraria secara nasional.pptx
Agenda Reforma Agraria secara nasional.pptxAgenda Reforma Agraria secara nasional.pptx
Agenda Reforma Agraria secara nasional.pptx
yulius45
 
Jatam 1-ipb fak kehut 1 des 2011
Jatam 1-ipb fak kehut 1 des 2011Jatam 1-ipb fak kehut 1 des 2011
Jatam 1-ipb fak kehut 1 des 2011
Adi D. Bahri
 
Adaptasi reformasi agraria perubahan iklim
Adaptasi reformasi agraria perubahan iklimAdaptasi reformasi agraria perubahan iklim
Adaptasi reformasi agraria perubahan iklim
swirawan
 
Oligarki Tambang di Balik Pemilu 2019
Oligarki Tambang di Balik Pemilu 2019Oligarki Tambang di Balik Pemilu 2019
Oligarki Tambang di Balik Pemilu 2019
afreeharibudi
 
Ironi indonesia tanah airku; tanah masih ngontrak, air masih beli!
Ironi indonesia tanah airku; tanah masih ngontrak, air masih beli!Ironi indonesia tanah airku; tanah masih ngontrak, air masih beli!
Ironi indonesia tanah airku; tanah masih ngontrak, air masih beli!
Rizky Faisal
 
Pertambangan
PertambanganPertambangan
Pertambangan
sintongjonatanhutapea
 
Teori ekonomi makro lanjutan
Teori ekonomi makro lanjutanTeori ekonomi makro lanjutan
Teori ekonomi makro lanjutan
yuliafu
 

Similar to Week 7. annex jatam - korupsi tambang di indonesia (13)

Negara pajak menindas rakyat
Negara pajak   menindas rakyatNegara pajak   menindas rakyat
Negara pajak menindas rakyat
 
Dampak kerusakan lingkungan di bangka belitung
Dampak kerusakan lingkungan di bangka belitungDampak kerusakan lingkungan di bangka belitung
Dampak kerusakan lingkungan di bangka belitung
 
Apa benar penguasaan energi oleh asing bermanfaat bagi rakyat
Apa benar penguasaan energi oleh asing bermanfaat bagi rakyat Apa benar penguasaan energi oleh asing bermanfaat bagi rakyat
Apa benar penguasaan energi oleh asing bermanfaat bagi rakyat
 
Keterangan Pihak Terkait Dalam Perkara Nomor 10/PUU-XII/2014 Perihal Pengujia...
Keterangan Pihak Terkait Dalam Perkara Nomor 10/PUU-XII/2014 Perihal Pengujia...Keterangan Pihak Terkait Dalam Perkara Nomor 10/PUU-XII/2014 Perihal Pengujia...
Keterangan Pihak Terkait Dalam Perkara Nomor 10/PUU-XII/2014 Perihal Pengujia...
 
Freeport
FreeportFreeport
Freeport
 
Borneo mengugat
Borneo mengugatBorneo mengugat
Borneo mengugat
 
Agenda Reforma Agraria secara nasional.pptx
Agenda Reforma Agraria secara nasional.pptxAgenda Reforma Agraria secara nasional.pptx
Agenda Reforma Agraria secara nasional.pptx
 
Jatam 1-ipb fak kehut 1 des 2011
Jatam 1-ipb fak kehut 1 des 2011Jatam 1-ipb fak kehut 1 des 2011
Jatam 1-ipb fak kehut 1 des 2011
 
Adaptasi reformasi agraria perubahan iklim
Adaptasi reformasi agraria perubahan iklimAdaptasi reformasi agraria perubahan iklim
Adaptasi reformasi agraria perubahan iklim
 
Oligarki Tambang di Balik Pemilu 2019
Oligarki Tambang di Balik Pemilu 2019Oligarki Tambang di Balik Pemilu 2019
Oligarki Tambang di Balik Pemilu 2019
 
Ironi indonesia tanah airku; tanah masih ngontrak, air masih beli!
Ironi indonesia tanah airku; tanah masih ngontrak, air masih beli!Ironi indonesia tanah airku; tanah masih ngontrak, air masih beli!
Ironi indonesia tanah airku; tanah masih ngontrak, air masih beli!
 
Pertambangan
PertambanganPertambangan
Pertambangan
 
Teori ekonomi makro lanjutan
Teori ekonomi makro lanjutanTeori ekonomi makro lanjutan
Teori ekonomi makro lanjutan
 

More from Wahyu Yuns

Materi MenLHK Prescon Omnibus Law UU Cipta Kerja
Materi MenLHK Prescon Omnibus Law UU Cipta KerjaMateri MenLHK Prescon Omnibus Law UU Cipta Kerja
Materi MenLHK Prescon Omnibus Law UU Cipta Kerja
Wahyu Yuns
 
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDAL
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDALPerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDAL
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDAL
Wahyu Yuns
 
Buku pelestarian satwa untuk keseimbangan ekosistem
Buku pelestarian satwa untuk keseimbangan ekosistemBuku pelestarian satwa untuk keseimbangan ekosistem
Buku pelestarian satwa untuk keseimbangan ekosistem
Wahyu Yuns
 
PermenLHK P.20/2018 jenis tumbuhan satwa lindung
PermenLHK P.20/2018 jenis tumbuhan satwa lindungPermenLHK P.20/2018 jenis tumbuhan satwa lindung
PermenLHK P.20/2018 jenis tumbuhan satwa lindung
Wahyu Yuns
 
Rpkps hukum lingkungan spsil wys
Rpkps hukum lingkungan spsil wysRpkps hukum lingkungan spsil wys
Rpkps hukum lingkungan spsil wys
Wahyu Yuns
 
Lis klmpk hl e 18
Lis klmpk hl e 18Lis klmpk hl e 18
Lis klmpk hl e 18
Wahyu Yuns
 
Role play 1904
Role play 1904Role play 1904
Role play 1904
Wahyu Yuns
 
John knox report hre 2018
John knox report hre 2018John knox report hre 2018
John knox report hre 2018
Wahyu Yuns
 
Rpkpm hk lingkungan
Rpkpm hk lingkunganRpkpm hk lingkungan
Rpkpm hk lingkungan
Wahyu Yuns
 
Artikel JPSL- Preventive Expenditure
Artikel JPSL- Preventive ExpenditureArtikel JPSL- Preventive Expenditure
Artikel JPSL- Preventive Expenditure
Wahyu Yuns
 
Pp 46 tahun 2016 ttg klhs
Pp 46 tahun 2016 ttg klhsPp 46 tahun 2016 ttg klhs
Pp 46 tahun 2016 ttg klhs
Wahyu Yuns
 
Introduction Indonesian Environmental Law
Introduction Indonesian Environmental LawIntroduction Indonesian Environmental Law
Introduction Indonesian Environmental Law
Wahyu Yuns
 
Ekoling6. sistem managemen lingkungan
Ekoling6. sistem managemen lingkunganEkoling6. sistem managemen lingkungan
Ekoling6. sistem managemen lingkungan
Wahyu Yuns
 
Ekoling5. chap. ekolabelling
Ekoling5. chap. ekolabellingEkoling5. chap. ekolabelling
Ekoling5. chap. ekolabelling
Wahyu Yuns
 
Ekoling4. pedoman csr klh
Ekoling4. pedoman csr klhEkoling4. pedoman csr klh
Ekoling4. pedoman csr klh
Wahyu Yuns
 
Ekoling3. valuasi ekonomi sda-klh
Ekoling3. valuasi ekonomi sda-klhEkoling3. valuasi ekonomi sda-klh
Ekoling3. valuasi ekonomi sda-klh
Wahyu Yuns
 
critical_issues_of_category_assignment_24_oct_2013
 critical_issues_of_category_assignment_24_oct_2013 critical_issues_of_category_assignment_24_oct_2013
critical_issues_of_category_assignment_24_oct_2013
Wahyu Yuns
 
introduction_to_the_iucn_pa_management_categories_24_oct_2013
introduction_to_the_iucn_pa_management_categories_24_oct_2013introduction_to_the_iucn_pa_management_categories_24_oct_2013
introduction_to_the_iucn_pa_management_categories_24_oct_2013
Wahyu Yuns
 
Pengelolaan lingkungan bandar udara
Pengelolaan lingkungan bandar udaraPengelolaan lingkungan bandar udara
Pengelolaan lingkungan bandar udaraWahyu Yuns
 
Peraturan ttg penilaian amdal 1113
Peraturan ttg penilaian amdal 1113Peraturan ttg penilaian amdal 1113
Peraturan ttg penilaian amdal 1113
Wahyu Yuns
 

More from Wahyu Yuns (20)

Materi MenLHK Prescon Omnibus Law UU Cipta Kerja
Materi MenLHK Prescon Omnibus Law UU Cipta KerjaMateri MenLHK Prescon Omnibus Law UU Cipta Kerja
Materi MenLHK Prescon Omnibus Law UU Cipta Kerja
 
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDAL
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDALPerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDAL
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDAL
 
Buku pelestarian satwa untuk keseimbangan ekosistem
Buku pelestarian satwa untuk keseimbangan ekosistemBuku pelestarian satwa untuk keseimbangan ekosistem
Buku pelestarian satwa untuk keseimbangan ekosistem
 
PermenLHK P.20/2018 jenis tumbuhan satwa lindung
PermenLHK P.20/2018 jenis tumbuhan satwa lindungPermenLHK P.20/2018 jenis tumbuhan satwa lindung
PermenLHK P.20/2018 jenis tumbuhan satwa lindung
 
Rpkps hukum lingkungan spsil wys
Rpkps hukum lingkungan spsil wysRpkps hukum lingkungan spsil wys
Rpkps hukum lingkungan spsil wys
 
Lis klmpk hl e 18
Lis klmpk hl e 18Lis klmpk hl e 18
Lis klmpk hl e 18
 
Role play 1904
Role play 1904Role play 1904
Role play 1904
 
John knox report hre 2018
John knox report hre 2018John knox report hre 2018
John knox report hre 2018
 
Rpkpm hk lingkungan
Rpkpm hk lingkunganRpkpm hk lingkungan
Rpkpm hk lingkungan
 
Artikel JPSL- Preventive Expenditure
Artikel JPSL- Preventive ExpenditureArtikel JPSL- Preventive Expenditure
Artikel JPSL- Preventive Expenditure
 
Pp 46 tahun 2016 ttg klhs
Pp 46 tahun 2016 ttg klhsPp 46 tahun 2016 ttg klhs
Pp 46 tahun 2016 ttg klhs
 
Introduction Indonesian Environmental Law
Introduction Indonesian Environmental LawIntroduction Indonesian Environmental Law
Introduction Indonesian Environmental Law
 
Ekoling6. sistem managemen lingkungan
Ekoling6. sistem managemen lingkunganEkoling6. sistem managemen lingkungan
Ekoling6. sistem managemen lingkungan
 
Ekoling5. chap. ekolabelling
Ekoling5. chap. ekolabellingEkoling5. chap. ekolabelling
Ekoling5. chap. ekolabelling
 
Ekoling4. pedoman csr klh
Ekoling4. pedoman csr klhEkoling4. pedoman csr klh
Ekoling4. pedoman csr klh
 
Ekoling3. valuasi ekonomi sda-klh
Ekoling3. valuasi ekonomi sda-klhEkoling3. valuasi ekonomi sda-klh
Ekoling3. valuasi ekonomi sda-klh
 
critical_issues_of_category_assignment_24_oct_2013
 critical_issues_of_category_assignment_24_oct_2013 critical_issues_of_category_assignment_24_oct_2013
critical_issues_of_category_assignment_24_oct_2013
 
introduction_to_the_iucn_pa_management_categories_24_oct_2013
introduction_to_the_iucn_pa_management_categories_24_oct_2013introduction_to_the_iucn_pa_management_categories_24_oct_2013
introduction_to_the_iucn_pa_management_categories_24_oct_2013
 
Pengelolaan lingkungan bandar udara
Pengelolaan lingkungan bandar udaraPengelolaan lingkungan bandar udara
Pengelolaan lingkungan bandar udara
 
Peraturan ttg penilaian amdal 1113
Peraturan ttg penilaian amdal 1113Peraturan ttg penilaian amdal 1113
Peraturan ttg penilaian amdal 1113
 

Week 7. annex jatam - korupsi tambang di indonesia

  • 1. Tambang-tambang Korupsi Jakarta, 16 Desember 2010 Oleh Jaringan Advokasi Tambang (JATAM)
  • 2. “Tambang = Pemiskinan & Korupsi” “Laporan Oxfam Amerika, Oktober 2001 berjudul “Extractive Industries Review and the Poor”menyimpulkan bahwa negara-negara yang bergantung pada eksport minyak dan mineral cenderung memiliki tingkat korupsi sangat tinggi, pemerintah otoriter, tingkat kemiskinan dan kematian anak yang tinggi, ketidakadilan pemerataan ekonomi dan rentan terhadap ekonomi “Akan terus terfasilitasi” RPJP 2005-2025; Usaha mewujudkan ekonomi yang kuat didukung dengan sektor Pertanian, Pertambangan dan Manufaktur. RPJM 2010-2014; Menempatkan sektor energi sebagai prioritas pembangunan dalam pemulihan, pertumbuhan dan peningkatan ekonomi. Pemda dalam koridor Otda berlomba mengeluarkan izin. “Kab. Kukar sepanjang 2007-2008 mengeluarkan 247 izin atau 1 buah per 2 hari” UU No. 4/2009 ttg Minerba; Lebih mengurus investasi; Revisi UU Migas National Summit Insentif kepada pengusaha AC-FTA, AI-FTA, AusA-FTA dll
  • 3. Peluang Terjadinya Korupsi “Mulai Awal Hingga Akhir” Pengurusan Izin/kontrak; • Pemberian izin pada lokasi yang tumpang tindih dengan kawasan konservasi dan lindung, HPH, HTI atau konsesi perusahaan lain. Juga pada kawasan pemukiman, perkebunan dan pertanian warga. • Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan -PP No. 2 Thn 2008-; 13 Perusahaan tambang belum bayar PNPB (ke-13 perusahaan ini adalah perusahaan yang diberikan izin menambang dikawasan hutan melalui Perppu 1 tahun 2004), salah satunya PT. Freeport tidak bayar sejak 2004-2009, bahkan tidak memiliki izin IPPKH. • Alih Fungsi Kawasan; 1) Seluas 14.000 ha di TN Bogani Nani Wartabone menjadi APL untuk tambang PT. Gorontalo Minerals. 2) Putusan aneh MA No. 29 P/HUM/2004 tgl 17 September 2008 membatalkan SK Menhut No. SK-126/Menhut/II/2004 tgl 29 April 2004 atas penetapan Kawasan TN Batang Gadis yang diajukan oleh PT. Sorik Mas Mining. 3) Surat Perjanjian No. E.PL.03.06.6290034 antara Dep. Kehakiman dan HAM dengan PT. Semen Cibinong (Kini Holcim Indonesia) menambang batu gamping di pulau Nusakambangan. • Pembiayaan politik; Kampanye Pilpres, Pilkada dan Dewan = Perppu 1/2004 dan PP 02/2008. • Pembebasan lahan; • Karakter tambang yang rakus akan lahan dan hampir semua kawasan yang akan menjadi lokasi tambang ada memiliki, disinilah perusahaan menggunakan alat-alat negara atau sebaliknya. Pengusiran secara paksa pun terjadi untuk mengurangi biaya pembebasan lahan. Mengusir pemilik lahan hampir terjadi disemua tambang, misalnya saja; PT. Nusa Halmahera Minerals (Maluku), PT. Indo Muro Kencana (Kalteng), PT. Kelian Equatorial Mining (Kaltim) atau PT. Newmont Nusa Tenggara (NTB) • Harga yang tidak masuk akal; Nilai yang ditawarkan BP untuk mengontrak lahan di Kampung Tanah Merah Teluk Bintuni Rp.15 per meter, yang akhirnya disepakati Rp.50
  • 4. Lanjut Saat Tambang Beroperasi dan Produksi Jasa Keamanan paling banyak mengeruk untuk; UU 34 Thn 2004, pasal 7 TNI punya kewajiban mengamankan Objek Vital Nasional (Obvitnas) yang bersifat strategis. Secara spesifik obvitnas tertuang dalam SK Menteri ESDM No. t1762/07/MEM/2007 tentang Pengamanan Obvitnas di sektor Energi dan Sumber Daya Mineral. Laporan tahunan PT. Freeport menyebutkan tiap tahun menyetorkan uang kepada pihak TNI hingga 2005 mencapai + US$26 juta Pungutan liar truk-truk pengangkut batubara di Kalimantan Selatan oleh aparat negara Pengawasan saat produksi lemah; Pemerintah hanya menerima laporan dari pihak operator/perusahaan, jumlah produksi sangat mungkin di manipulasi tidak sesuai yang dilaporkan. Bahkan di tambang mineral, bahan mentah yang diekspor berpotensi merugikan negara karena mineral ikutan/kandungan konsentrat lainnya tidak terhitung. Kewajiban yang harus dibayar; Menunggak pajak dan Royalti. Kasus Gayus dan royalti 7 perusahaan tambang senilai Rp.7 triliun adalah contoh yang paling faktual. Setoran royalti yang tidak sesuai dengan nilai produksi dan keuntungan perusahaan seperti yang dilakukan oleh PT. Freeport. Perusahaan dapat mewakili negara; BP mewakili pemerintah Indonesia dalam negosiasi penjualan LNG Tangguh. Corporate Social Responsibility (CSR) - Program pencitraan dan pembungkaman warga oleh perusahaan -; Dana CSR PT. KPC per tahun US$5 juta yang sampai ke masyarakat US$1,5 juta CD PT. MSJ, Tanam Mangga di Sawah
  • 5. Lanjut Penutupan Tambang; Rehabilitasi dan Reklmasi Pengawasan dan penilaian yang lemah pada pelaksanaan reklamasi; Penanaman yang dilakukan oleh pihak ke-3 di bekas lokasi tambang PT. Barisan Tropical Mining (BTM) hanya kurang 1/4 luas wilayah dibongkar dan pohon yang ditanam hanya sebagai syarat ada pohon. Perusahaan bisa menunda atau tidak setor jaminan reklamasi; Tahun 2010 saja tercatat ada 4 perusahaan pemegang PKP2B dan 84 perusahaan pemilik izin KP yang belum setor jaminan. Dana jaminan reklamasi sangat mungkin disalah gunakan dan rekanan yang berpotensi kolusi dan nepotisme. Bekas tambang PT. BTM • Divestasi • Misalnya saham KPC dan NNT; Pada kasus KPC, niat Pemda Kaltim untuk memiliki saham KPC terganjal karena nilasi saham KPC sangat mahal menurut menteri ESDM seharga US$700 juta untuk 51% saham, tapi ketika KPC diambil alih 100% oleh Bumi Resources, nilainya hanya 500 milyar. Tak beda dengan kasus divestasi PT. NNT yang berlarut-larut, kini Bumi Resources akan masuk ketika pemerintah pusat dan pemda Sumbawa tak sanggup untuk membeli saham PT. NNT
  • 6. Lanjut Program pemerintah; Proper KLH Kontroversi penilaian proper; Bagi perusahaan proper dengan nilai “Emas” dan “Hijau” akan memberikan kepercayaan pasar, pemilik modal dan saham. Proper 2010, perusahaan tambang seperti; PT. Adaro, PT. NNT, PT.Arutmin, PT. Bukit Asam, Pertamina Cilacap, PT. Antam dapat predikat Hijau.
  • 7. Tambang dan Kekuasaan “Potential Cash”Mempertahankan dan Merebut kekuasaan tidak hanya komoditi bisnis dan ekonomi semata Pemilu/Pilpres/Pilkada Banner Bupati Bojonegoro mengajak sukseskan pembebasan lahan