SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
KALIMAT LANGSUNG
kalimat langsung merupakan sebuah kalimat hasil kutipan langsung pembicaaraan seseorang persis
seperti apa yang dikatakannya.
Ciri- ciri kalimat langsung:
1. Bertanda petik dalam bahasa tertulis.
2. Intonasi: bagian kutipan bernada lebih tinggi dari bagian lainnya.
3. Berkemungkinan susunan :
a. pengiring/kutipan
b. kutipan/pengiring
c. kutipan/pengiring/kutipan
4. Huruf pertama pada petikan langsung ditulis dengan menggunakan huruf kapital.
5. Bagian kutipan ada yang berupa kalimat tanya, kalimat berita, atau kalimat perintah.
6. Bagian pengiring dan bagian petikan langsung dipisah dengan tanda baca koma (,).
7. Jika di dalam petikan langsung menggunakan kata sapaan, maka sebelum kata sapaan diberi
tanda baca koma (,) dan huruf pertama kata sapaan menggunakan huruf kapital.
8. Kalimat langsung yang berupa dialog berurutan, wajib menggunakan tanda baca titik dua (:) di
depan kalimat langsung.
Contoh :
1. Ibu menyuruh, “Antarkan surat ini ke kantor Ayah!” (pengiring/kutipan).
2. “Ayo, masuk satu-satu” gertak polisi kepada tiga orang pencuri yang baru saja
tertangkap. (kutipan/pengiring).
3. “Siapakah biang keladi bom Bali itu?” tanya wartawan kepada Kadispen Polri.
(kutipan/pengiring).
KALIMAT TIDAK LANGSUNG
Kalimat tak langsung adalah kalimat yang memberitahukan hasil kutipan dalam bentuk kalimat berita.
Kalimat tak langsung merupakan ragam kalimat berita yang menyatakan peristiwa atau kejadian dari
sumber lain yang susunannya diubah oleh pembicara, tidak mengucapkan kembali kalimat seperti sumber
tersebut.
Ciri- ciri kalimat tak langsung:
a. Tidak bertanda petik.
b. Intonasi mendatar dan menurun pada akhir kalimat.
c. Pelaku yang dinyatakan pada isi kalimat langsung mengalami perubahan, yakni:
+ kata ganti orang ke-1 menjadi orang ke-3.
+ kata ganti orang ke-2 menjadi orang ke-1.
+ kata ganti orang ke-2 jamak atau kita menjadi kami atau mereka, sesuai dengan isinya.
d. Berkata tugas: bahwa, agar, sebab, untuk, supaya, tentang, dan sebagainya.
e. Bagian kutipan semuanya berbentuk kalimat berita.
Contoh :
a. Ibu menyuruhku untuk mengantarkan surat ini ke kantor ayah.
b. Polisi menggertak tiga orang pencuri yang baru saja tertangkap agar mereka masuk satu per satu.
c. Wartawan bertanya kepada Kadispen Polri tentang siapa-siapa yang menjadi biang keladi bom Bali itu.
d. Lilis berkata kepada kakaknya bahwa ia dipanggil ayah untuk makan
KONJUNGSI
Konjungsi adalah kata tugas yang menghubungkan dua klausa atau lebih.
Konjungsi disebut juga dengan istilah kata sambung, kata hubung, dan kata penghubung.
Jenis-jenis konjungsi:
1. Konjungsi antar klausa, dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
a. Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang memiliki status
sintaksis yang sama. ( =konjungsi setara )
Macam-macam:
- dan (menyatakan penambahan)
- tetapi ( menyatakan perlawanan)
- atau ( menyatakan pemilihan )
b. Konjungsi subordinatif yaitu konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang memiliki status
sintaksis yang tidak sama. (=konjungsi bertingkat )
Macam-macamnya:
- sesudah, setelah, sebelum, sehabis, sejak, selesai, ketika, tatkala, sewaktu, sementara, sambil, seraya,
selagi, selama, hingga, sampai (menyatakan waktu).
- Jika, kalau, jikalau, asal(kan), bila, manakala ( menyatakan syarat ).
- Andaikan, seandainya, andaikata, umpamanya, sekiranya ( menyatakan pengandaian ).
- agar, supaya, biar ( menyatakan tujuan )
- biarpun, meskipun, sekalipun, walaupun, sungguhpun, kendatipun ( menyatakan konsesif ).
- seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana ( menyatakan pemiripan ).
- sebab, karena, oleh karena ( menyatakan sebab )
- hingga, sehingga, sampai(-sampai), maka(nya) ( menyatakan akibat ).
- bahwa ( menyatakan penjelasan ).
c. Konjungsi korelatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa dan kedua unsur
itu memiliki status sintaksis yang sama.
Konjungsi korelatif terdiri atas dua bagian yang dipisahkan oleh salah satu kata, frasa, atau klausa yang
dihubungkan.
Macam-macamnya:
- baik … maupun …
- tidak hanya …, tetapi ( …) juga …
- bukan hanya …, melainkan …
- (se)demikian (rupa) … sehingga…
- apa(kah) … atau …
- entah … entah …
- jangankan …, …pun .
2. Konjungsi Antarkalimat yaitu konjungsi yang menghubungkan satu kalimat dengan
kalimat yang lain.
Oleh karena itu, konjungsi ini selalu memulai satu kalimat yang baru dan huruf pertamanya ditulis dengan
huruf kapital.
Macam-macamnya:
- biarpun demikian/begitu, sekalipun demikian/begitu, sungguhpun demikian/begitu, walaupun
demikian/begitu, meskipun demikian/begitu ( menyatakan kesediaan untuk melakukan sesuatu )
- kemudian, sesudah itu, setelah itu, selanjutnya, tambahan pula, lagi pula, selain itu ( menyatakan adanya
hal, peristiwa, atau keadaan lain di luar hal yang telah dinyatakan sebelumnya ).
- sebaliknya ( menyatakan kebalikan dari pernyataan sebelumnya ).
- sesungguhnya, bahwasannya ( menyatakan keadaan yang sebenarnaya ).
- malahan, bahkan ( menyatakan menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya).
- akan tetapi, namun, kecuali itu ( menyatakan pertentangan dengan keadaan sebelumnya ).
- dengan demikian ( menyatakan konsekuensi )
- oleh karena itu, oleh sebab itu ( menyatakan akibat )
- sebelum itu ( menyatakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya )
3. Konjungsi Antar paragraf yaitu konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan paragraf
tempat konjungsi itu dipakai dengan paragraf sebelumnya.
Konjungsi antar paragraf pada umumnya terletak pada awal paragraf.
Macam-macamnya:
- adapun
- akan hal
- mengenal
- dalam pada itu
Selain keempat konjungsi antar paragraf tersebut terdapat juga konjungsi antar paragraf berikut:
- alkisah
- arkian
- sebermula
- syahdan
Contoh penerapan konjungsi dalam kalimat.
1. Konjungsi koordinatif
a. Puluhan ribu anggota TNI dan POLRI dikerahkan guna mengamankan Pilkada DKI.
b. Tidak hanya kehilangan rumah, tetapi ia juga kehilangan seluruh anggota keluarganya.
c. Pemerintah mengajukan dua opsi yaitu menaikkan harga BBM atau menambah jumlah subsidi energi.
2. Konjungsi subordinatif
a. Kakaknya belajar demikian tekun, sehingga ia dapat peringkat pertama.
b. Peraturan tersebut dibuat supaya tidak ada siswa yang membolos.
c. Budaya kita akan diklaim oleh bangsa lain jika kita tidak menjaga dan melestarikannya.
d. Karena ia sedang sakit, maka hari ini ia tidak masuk sekolah.
e. Meskipun hari ini hujan deras, Rooney tetap berangkat ke sekolah.
3. Konjungsi korelatif
a. Aksi unjuk rasa menentang kenaikan harga BBM semakin berujung bentrok, baik di luar gedung DPR
maupun di sejumlah daerah.
b. Entah ditanggapi entah tidak, ia akan mengajukan usul itu.
c. Jangankan teriak, berbicara pun suaranya tidak bisa keluar.
4. Konjungsi antar kalimat
a. Kami berencana bermain sepak bola sore ini, namun hujan deras menggagalkan rencana tersebut.
b. Saya pergi ke Gramedia Sudirman, kemudian mengunjungi Kebun Binatang Gembira Loka
Yogyakarta.
c. Yusril Ihza tidak setuju dengan adanya penambahan pasal dalam UU APBN-P 2012, oleh karena itu ia
berencana mengajukan gugatan ke MK.
d. Barcelona berhasil menghentikan ambisi AC Milan untuk melaju ke semifinal, sebelum itu Barcelona
juga menghentikan langkah Bayern Leverkusen di babak 16 besar Liga Champions.
5. Konjungsi antar paragraf
a. Alkisah Bayan berhikayat......
b. Sebermula ada seorang saudagar di negeri Syam,....
KATA PENGHUBUNG
Kata penghubung adalah kata tugas yang menghubungkan antar klausa, antar kalimat, dan antar paragraf.
Kata penghubung antar klausa biasanya terletak di tengah-tengah kalimat, sedangkan kata penghubung antar
kalimat di awal kalimat (setelah tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya), dan kata penghubung antar
paragraf letaknya di awal paragraf
Macam-macam kata penghubung dan fungsinya :
1.Kata Penghubung Aditif (gabungan)
Kata Penghubung aditif (gabungan) adalah konjungsi koordinatif yang berfungsi menggabungkan dua kata,
frasa, klausa, atau kalimat dalam kedudukan yang sederajat, misalnya : dan, lagi, lagi pula, dan serta.
2.Kata Penghubung Pertentangan
Kata penghubung pertentangan merupakan konjungsi koordinatif yang menghubungkan dua bagian
kalimat yang sederajat dengan mempententangkan kedua bagian tersebut. Biasanya bagian yang kedua
menduduki posisi yang lebih penting daripada yang pertama, misalnya : tetapi, akan tetapi, melainkan,
sebaliknya, sedangkan, padahal, dan namun.
3.Kata Penghubung Disjungtif (pilihan)
Kata penghubung pilihan merupakan konjungsi koordinatif yang menghubungkan dua unsur yang sederajat
dengan memilih salah satu dari dua hal atau lebih, misalnya: atau, atau....atau, maupun, baik...baik..., dan
entah...entah...
4.Kata Penghubung Temporal (waktu)
Kata penghubung temporal menjelaskan hubungan waktu antara dua hal atau peristiwa. Kata-kata
konjungsi temporal berikut ini menjelaskan hubungan yang tidak sederajat, misalnya : apabila, bila,
bilamana, demi, hingga, ketika, sambil, sebelum, sampai, sedari, sejak, selama, semwnjak, sementara,
seraya, waktu, setelah, sesudah, dan tatkala. Sementana konjungsi berikut ini menghubungkan dua bagian
kalimat yang sederajat, misalnya sebelumnya dan sesudahnya.
5.Kata Penghubung Final (tujuan)
Konjungsi tujuan adalah semacam konjungsi modalitas yang menjelaskan maksud dan tujuan suatu
penistiwa, atau tindakan. Kata-kata yang biasa dipakai untuk menyatakan hubungan ini adalah : supaya,
guna, untuk, dan agar.
6.Kata Penghubung Sebab (kausal)
Konjungsi sebab menjelaskan bahwa suatu peristiwa terjadi karena suatu sebab tertentu. Bila anak kalimat
ditandai oleh konjungsi sebab, induk kalimat merupakan akibatnya. Kata-kata yang dipakai untuk
menyatakan hubungan sebab adalah sebab, sebab itu, karena, dan karena itu.
7.Kata Penghubung Akibat (konsekutif)
Konjungsi akibat menjelaskan bahwa suatu peristiwa terjadi akibat suatu hal yang lain. Dalam hal ini anak
kalimat ditandai konjungsi yang menyatakan akibat, sedangkan peristiwanya dinyatakan dalam induk
kalimat. Kata-kata yang dipakai untuk menandai konjungsi akibat adalah sehingga, sampai, dan akibatnya.
8.Kata Penghubung Syarat (kondisional)
Konjungsi syarat menjelaskan bahwa suatu hal dapat terjadi bila syarat-syarat yang disebutkan itu
dipenuhi. Kata kata yang menyatakan hubungan ini adalah jika, jikalau, apabila, asalkan, kalau, dan
bilamana.
9.Kata Penghubung Tak Bersyarat
Kata penghubung tak bersyarat menjelaskan bahwa suatu hal dapat terjadi tanpa perlu ada syarat-syarat
yang dipenuhi. Kata-kata yang termasuk dalam konjungsi ini adalah walaupun, meskipun, dan biarpun.
10. Kata Penghubung Perbandingan
Kata penghubung perbandingan berfungsi menghubungkan dua hal dengan cara membandingkan kedua hal
itu. Kata kata yang sering dipakai dalam konjungsi ini adalah sebagai, sebagaimana, seperti, bagai,
bagaikan, seakan-akan, ibarat, umpama, dan daripada.
11. Kata Penghubung Korelatif
Konjungsi korelatif menghubungkan dua bagian kalimat yang mempunyai hubungan sedemikian rupa
sehingga yang satu langsung mempenganuhi yang lain atau yang satu melengkapi yang lain. Dapat juga
dikatakan bahwa kedua kalimat mempunyai hubungan timbal-balik. Kata-kata yang yang menyatakan
konjungsi ini adalah semakin ….. . semakin, kian .. . kian...,bertambah ... bertambah . . , tidak
hanya…….,tetapi juga..., sedemikian rupa..., sehingga..., baik..., dan maupun.
12. Kata Penghubung Penegas (menguatkan atau intensifikasi)
Konjungsi ini berfungsi untuk menegaskan atau meningkas suatu bagian kalimat yang telah disebut
sebelumnya. Termasuk di dalam konjungsi hal-hal yang menyatakan rincian. Kata-kata yang tenmasuk
dalam konjungsi ini adalah bahkan, apalagi, yakni, yaitu, umpama, misalnya, ringkasnya, dan akhirnya.
13. Kata Penghubung Penjelas (penetap)
Konjungsi penjelas berfungsi menghubungkan bagian kalimat terdahulu dengan perinciannya. Contoh kata
dalam konjungsi ini adalah bahwa.
14. Kata Penghubung Pembenaran (konsesif)
Konjungsi pembenaran adalah konjungsi subondinatif yang menghubungkan dua hal dengan cara
membenarkan atau mengakui suatu hal, sementara menolak hal yang lain yang ditandai oleh konjungsi tadi.
Pembenanan dinyatakan dalam klausa utama (induk kalimat), sementara penolakan dinyatakan dalam anak
kalimat yang didahului oleh konjungsi seperti, meskipun, walaupun, biar, biarpun, sungguhpun, kendatipun,
dan sekalipun.
15. Kata Penghubung Urutan
Konjungsi ini menyatakan urutan sesuatu hal. Kata-kata yang termasuk dalam konjungsi ini adalah mula-
mula, lalu, dan kemudian.
16. Kata Penghubung Pembatasan
Kata penghubung ini menyatakan pembatasan terhadap sesuatu hal atau dalam batas-batas mana perbuatan
dapat dikerjakan, misalnya kecuali, selain, dan asal.
17. Kata Penghubung Penanda
Kata penghubung ini menyatakan penandaan terhadap sesuatu hal. Kata-kata yang ada dalam konjungsi ini
adalah misalnya, umpama, dan contoh. Konjungsi lain yang masih merupakan konjungsi penanda yaitu
konjungsi penanda pengutamaan. Contoh kata-kata konjungsi ini adalah yang penting, yang pokok, paling
utama, dan terutama.
18. Kata Penghubung Situasi
Kata penghubung situasi menjelaskan suatu perbuatan terjadi atau berlangsung dalam keadaan tertentu.
Kata-kata yang dipakai dalam konjungsi ini adalah sedang, sedangkan, padahal, dan sambil.

More Related Content

What's hot

Materi 2 morfem (rev)
Materi 2 morfem (rev)Materi 2 morfem (rev)
Materi 2 morfem (rev)anggerio
 
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaMakalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaBram Agus Leonardo
 
Presentasi Diksi
Presentasi DiksiPresentasi Diksi
Presentasi DiksiAry Hidayat
 
Naskah Film Terbangun Sendiri
Naskah Film Terbangun SendiriNaskah Film Terbangun Sendiri
Naskah Film Terbangun SendiriSiti Nafira
 
Manusia digital (naskah film pendek)
Manusia digital (naskah film pendek)Manusia digital (naskah film pendek)
Manusia digital (naskah film pendek)Ayudya Arumsari
 
Jaringan Dasar atau Parenkim
Jaringan Dasar atau ParenkimJaringan Dasar atau Parenkim
Jaringan Dasar atau ParenkimAngely Putry
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Bahasa Indonesia - Puisi (kelas 10 K13)
Bahasa Indonesia - Puisi (kelas 10 K13)Bahasa Indonesia - Puisi (kelas 10 K13)
Bahasa Indonesia - Puisi (kelas 10 K13)SalVani SalVani
 
Power point bahasa indonesia (anekdot)
Power point bahasa indonesia (anekdot)Power point bahasa indonesia (anekdot)
Power point bahasa indonesia (anekdot)Maghfira Ganivy
 

What's hot (20)

Materi 2 morfem (rev)
Materi 2 morfem (rev)Materi 2 morfem (rev)
Materi 2 morfem (rev)
 
Konjungsi
KonjungsiKonjungsi
Konjungsi
 
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaMakalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
 
Kalimat efektif
Kalimat efektifKalimat efektif
Kalimat efektif
 
Presentasi Diksi
Presentasi DiksiPresentasi Diksi
Presentasi Diksi
 
Review Materi Kuliah Perkim
Review Materi Kuliah PerkimReview Materi Kuliah Perkim
Review Materi Kuliah Perkim
 
Naskah Film Terbangun Sendiri
Naskah Film Terbangun SendiriNaskah Film Terbangun Sendiri
Naskah Film Terbangun Sendiri
 
Naskah drama 7 orang
Naskah drama 7 orangNaskah drama 7 orang
Naskah drama 7 orang
 
Frasa, Klausa dan Kalimat
Frasa, Klausa dan KalimatFrasa, Klausa dan Kalimat
Frasa, Klausa dan Kalimat
 
Pengertian dan Jenis Frasa
Pengertian dan Jenis FrasaPengertian dan Jenis Frasa
Pengertian dan Jenis Frasa
 
Sel darah putih
Sel darah putihSel darah putih
Sel darah putih
 
Manusia digital (naskah film pendek)
Manusia digital (naskah film pendek)Manusia digital (naskah film pendek)
Manusia digital (naskah film pendek)
 
Jaringan Dasar atau Parenkim
Jaringan Dasar atau ParenkimJaringan Dasar atau Parenkim
Jaringan Dasar atau Parenkim
 
Daily activity
Daily activityDaily activity
Daily activity
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
 
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaMakalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
 
Bahasa Indonesia - Puisi (kelas 10 K13)
Bahasa Indonesia - Puisi (kelas 10 K13)Bahasa Indonesia - Puisi (kelas 10 K13)
Bahasa Indonesia - Puisi (kelas 10 K13)
 
Majas
MajasMajas
Majas
 
Power point bahasa indonesia (anekdot)
Power point bahasa indonesia (anekdot)Power point bahasa indonesia (anekdot)
Power point bahasa indonesia (anekdot)
 
Drama abad 18 & 19
Drama abad 18 & 19Drama abad 18 & 19
Drama abad 18 & 19
 

Viewers also liked

Kalimat langsung dan tak langsung
Kalimat langsung dan  tak langsungKalimat langsung dan  tak langsung
Kalimat langsung dan tak langsungAkhmad Puryanto
 
Kalimat aktifpasif-kalimat-langsung-taklangsung
Kalimat aktifpasif-kalimat-langsung-taklangsungKalimat aktifpasif-kalimat-langsung-taklangsung
Kalimat aktifpasif-kalimat-langsung-taklangsungKholid Hamdun
 
Kalimat aktifpasif-kalimat-langsung-taklangsung
Kalimat aktifpasif-kalimat-langsung-taklangsungKalimat aktifpasif-kalimat-langsung-taklangsung
Kalimat aktifpasif-kalimat-langsung-taklangsungFokgusta
 
Kalimat langsung
Kalimat langsungKalimat langsung
Kalimat langsungjireyryga
 
Kata penghubung
Kata penghubungKata penghubung
Kata penghubungAbu Ja'far
 
Rambu lalu lintas dan penjelasannya
Rambu lalu lintas dan penjelasannyaRambu lalu lintas dan penjelasannya
Rambu lalu lintas dan penjelasannyaAbeng Yogta
 

Viewers also liked (8)

Kalimat langsung dan tak langsung
Kalimat langsung dan  tak langsungKalimat langsung dan  tak langsung
Kalimat langsung dan tak langsung
 
Kalimat aktifpasif-kalimat-langsung-taklangsung
Kalimat aktifpasif-kalimat-langsung-taklangsungKalimat aktifpasif-kalimat-langsung-taklangsung
Kalimat aktifpasif-kalimat-langsung-taklangsung
 
Kalimat aktifpasif-kalimat-langsung-taklangsung
Kalimat aktifpasif-kalimat-langsung-taklangsungKalimat aktifpasif-kalimat-langsung-taklangsung
Kalimat aktifpasif-kalimat-langsung-taklangsung
 
Kalimat langsung
Kalimat langsungKalimat langsung
Kalimat langsung
 
Kata penghubung
Kata penghubungKata penghubung
Kata penghubung
 
Kata penghubung
Kata penghubungKata penghubung
Kata penghubung
 
Rambu lalu lintas dan penjelasannya
Rambu lalu lintas dan penjelasannyaRambu lalu lintas dan penjelasannya
Rambu lalu lintas dan penjelasannya
 
Kalimat dan konjungsi
Kalimat dan konjungsiKalimat dan konjungsi
Kalimat dan konjungsi
 

Similar to Kalimat langsung dan tak langsung

Similar to Kalimat langsung dan tak langsung (20)

Konjungsi
KonjungsiKonjungsi
Konjungsi
 
Teks yang Dipelajari pada Kelas 9
Teks yang Dipelajari pada Kelas 9Teks yang Dipelajari pada Kelas 9
Teks yang Dipelajari pada Kelas 9
 
pengertian konjungsi dan macamnya
pengertian konjungsi dan macamnyapengertian konjungsi dan macamnya
pengertian konjungsi dan macamnya
 
Konjungsi kalimat
Konjungsi kalimatKonjungsi kalimat
Konjungsi kalimat
 
Jenis konjungsi
Jenis konjungsiJenis konjungsi
Jenis konjungsi
 
Macam macam Konjugasi
Macam macam KonjugasiMacam macam Konjugasi
Macam macam Konjugasi
 
Konjungsi 071012
Konjungsi 071012Konjungsi 071012
Konjungsi 071012
 
Kata penghubung
Kata penghubungKata penghubung
Kata penghubung
 
Unsur Kebahasaan Pada Teks Laporan Hasil Observasi.pptx
Unsur Kebahasaan Pada Teks Laporan Hasil Observasi.pptxUnsur Kebahasaan Pada Teks Laporan Hasil Observasi.pptx
Unsur Kebahasaan Pada Teks Laporan Hasil Observasi.pptx
 
ayat majmuk
ayat majmukayat majmuk
ayat majmuk
 
Jenis Jenis Konjungsi
Jenis Jenis KonjungsiJenis Jenis Konjungsi
Jenis Jenis Konjungsi
 
Frase, klausa, dan kalimat
Frase, klausa, dan kalimatFrase, klausa, dan kalimat
Frase, klausa, dan kalimat
 
Frase, klausa, dan kalimat
Frase, klausa, dan kalimatFrase, klausa, dan kalimat
Frase, klausa, dan kalimat
 
tatabahasa__imbuhan_.pptx
tatabahasa__imbuhan_.pptxtatabahasa__imbuhan_.pptx
tatabahasa__imbuhan_.pptx
 
Tatabahasa Tingkatan 1
Tatabahasa Tingkatan 1Tatabahasa Tingkatan 1
Tatabahasa Tingkatan 1
 
Presentasi kalimat langsung tak langsung
Presentasi kalimat langsung  tak langsungPresentasi kalimat langsung  tak langsung
Presentasi kalimat langsung tak langsung
 
3.a Ungkapan dan Idiom.pptx
3.a Ungkapan dan Idiom.pptx3.a Ungkapan dan Idiom.pptx
3.a Ungkapan dan Idiom.pptx
 
Macam Macam Konjungsi
Macam Macam KonjungsiMacam Macam Konjungsi
Macam Macam Konjungsi
 
Kata penghubung
Kata penghubungKata penghubung
Kata penghubung
 
Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
 

Recently uploaded

PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...disnakerkotamataram
 
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptxshofiyan1
 
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdfGOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdfindustrycok
 
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxShyLinZumi
 
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxShyLinZumi
 
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careerspmgdscunsri
 

Recently uploaded (6)

PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
 
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
 
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdfGOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
 
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
 
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
 
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
 

Kalimat langsung dan tak langsung

  • 1. KALIMAT LANGSUNG kalimat langsung merupakan sebuah kalimat hasil kutipan langsung pembicaaraan seseorang persis seperti apa yang dikatakannya. Ciri- ciri kalimat langsung: 1. Bertanda petik dalam bahasa tertulis. 2. Intonasi: bagian kutipan bernada lebih tinggi dari bagian lainnya. 3. Berkemungkinan susunan : a. pengiring/kutipan b. kutipan/pengiring c. kutipan/pengiring/kutipan 4. Huruf pertama pada petikan langsung ditulis dengan menggunakan huruf kapital. 5. Bagian kutipan ada yang berupa kalimat tanya, kalimat berita, atau kalimat perintah. 6. Bagian pengiring dan bagian petikan langsung dipisah dengan tanda baca koma (,). 7. Jika di dalam petikan langsung menggunakan kata sapaan, maka sebelum kata sapaan diberi tanda baca koma (,) dan huruf pertama kata sapaan menggunakan huruf kapital. 8. Kalimat langsung yang berupa dialog berurutan, wajib menggunakan tanda baca titik dua (:) di depan kalimat langsung. Contoh : 1. Ibu menyuruh, “Antarkan surat ini ke kantor Ayah!” (pengiring/kutipan). 2. “Ayo, masuk satu-satu” gertak polisi kepada tiga orang pencuri yang baru saja tertangkap. (kutipan/pengiring). 3. “Siapakah biang keladi bom Bali itu?” tanya wartawan kepada Kadispen Polri. (kutipan/pengiring).
  • 2. KALIMAT TIDAK LANGSUNG Kalimat tak langsung adalah kalimat yang memberitahukan hasil kutipan dalam bentuk kalimat berita. Kalimat tak langsung merupakan ragam kalimat berita yang menyatakan peristiwa atau kejadian dari sumber lain yang susunannya diubah oleh pembicara, tidak mengucapkan kembali kalimat seperti sumber tersebut. Ciri- ciri kalimat tak langsung: a. Tidak bertanda petik. b. Intonasi mendatar dan menurun pada akhir kalimat. c. Pelaku yang dinyatakan pada isi kalimat langsung mengalami perubahan, yakni: + kata ganti orang ke-1 menjadi orang ke-3. + kata ganti orang ke-2 menjadi orang ke-1. + kata ganti orang ke-2 jamak atau kita menjadi kami atau mereka, sesuai dengan isinya. d. Berkata tugas: bahwa, agar, sebab, untuk, supaya, tentang, dan sebagainya. e. Bagian kutipan semuanya berbentuk kalimat berita. Contoh : a. Ibu menyuruhku untuk mengantarkan surat ini ke kantor ayah. b. Polisi menggertak tiga orang pencuri yang baru saja tertangkap agar mereka masuk satu per satu. c. Wartawan bertanya kepada Kadispen Polri tentang siapa-siapa yang menjadi biang keladi bom Bali itu. d. Lilis berkata kepada kakaknya bahwa ia dipanggil ayah untuk makan
  • 3. KONJUNGSI Konjungsi adalah kata tugas yang menghubungkan dua klausa atau lebih. Konjungsi disebut juga dengan istilah kata sambung, kata hubung, dan kata penghubung. Jenis-jenis konjungsi: 1. Konjungsi antar klausa, dibagi menjadi 3 jenis yaitu: a. Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang memiliki status sintaksis yang sama. ( =konjungsi setara ) Macam-macam: - dan (menyatakan penambahan) - tetapi ( menyatakan perlawanan) - atau ( menyatakan pemilihan ) b. Konjungsi subordinatif yaitu konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang memiliki status sintaksis yang tidak sama. (=konjungsi bertingkat ) Macam-macamnya: - sesudah, setelah, sebelum, sehabis, sejak, selesai, ketika, tatkala, sewaktu, sementara, sambil, seraya, selagi, selama, hingga, sampai (menyatakan waktu). - Jika, kalau, jikalau, asal(kan), bila, manakala ( menyatakan syarat ). - Andaikan, seandainya, andaikata, umpamanya, sekiranya ( menyatakan pengandaian ). - agar, supaya, biar ( menyatakan tujuan ) - biarpun, meskipun, sekalipun, walaupun, sungguhpun, kendatipun ( menyatakan konsesif ). - seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana ( menyatakan pemiripan ). - sebab, karena, oleh karena ( menyatakan sebab ) - hingga, sehingga, sampai(-sampai), maka(nya) ( menyatakan akibat ). - bahwa ( menyatakan penjelasan ). c. Konjungsi korelatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa dan kedua unsur itu memiliki status sintaksis yang sama. Konjungsi korelatif terdiri atas dua bagian yang dipisahkan oleh salah satu kata, frasa, atau klausa yang dihubungkan. Macam-macamnya: - baik … maupun … - tidak hanya …, tetapi ( …) juga … - bukan hanya …, melainkan … - (se)demikian (rupa) … sehingga… - apa(kah) … atau … - entah … entah … - jangankan …, …pun . 2. Konjungsi Antarkalimat yaitu konjungsi yang menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lain. Oleh karena itu, konjungsi ini selalu memulai satu kalimat yang baru dan huruf pertamanya ditulis dengan huruf kapital. Macam-macamnya: - biarpun demikian/begitu, sekalipun demikian/begitu, sungguhpun demikian/begitu, walaupun demikian/begitu, meskipun demikian/begitu ( menyatakan kesediaan untuk melakukan sesuatu ) - kemudian, sesudah itu, setelah itu, selanjutnya, tambahan pula, lagi pula, selain itu ( menyatakan adanya hal, peristiwa, atau keadaan lain di luar hal yang telah dinyatakan sebelumnya ). - sebaliknya ( menyatakan kebalikan dari pernyataan sebelumnya ).
  • 4. - sesungguhnya, bahwasannya ( menyatakan keadaan yang sebenarnaya ). - malahan, bahkan ( menyatakan menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya). - akan tetapi, namun, kecuali itu ( menyatakan pertentangan dengan keadaan sebelumnya ). - dengan demikian ( menyatakan konsekuensi ) - oleh karena itu, oleh sebab itu ( menyatakan akibat ) - sebelum itu ( menyatakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya ) 3. Konjungsi Antar paragraf yaitu konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan paragraf tempat konjungsi itu dipakai dengan paragraf sebelumnya. Konjungsi antar paragraf pada umumnya terletak pada awal paragraf. Macam-macamnya: - adapun - akan hal - mengenal - dalam pada itu Selain keempat konjungsi antar paragraf tersebut terdapat juga konjungsi antar paragraf berikut: - alkisah - arkian - sebermula - syahdan Contoh penerapan konjungsi dalam kalimat. 1. Konjungsi koordinatif a. Puluhan ribu anggota TNI dan POLRI dikerahkan guna mengamankan Pilkada DKI. b. Tidak hanya kehilangan rumah, tetapi ia juga kehilangan seluruh anggota keluarganya. c. Pemerintah mengajukan dua opsi yaitu menaikkan harga BBM atau menambah jumlah subsidi energi. 2. Konjungsi subordinatif a. Kakaknya belajar demikian tekun, sehingga ia dapat peringkat pertama. b. Peraturan tersebut dibuat supaya tidak ada siswa yang membolos. c. Budaya kita akan diklaim oleh bangsa lain jika kita tidak menjaga dan melestarikannya. d. Karena ia sedang sakit, maka hari ini ia tidak masuk sekolah. e. Meskipun hari ini hujan deras, Rooney tetap berangkat ke sekolah. 3. Konjungsi korelatif a. Aksi unjuk rasa menentang kenaikan harga BBM semakin berujung bentrok, baik di luar gedung DPR maupun di sejumlah daerah. b. Entah ditanggapi entah tidak, ia akan mengajukan usul itu. c. Jangankan teriak, berbicara pun suaranya tidak bisa keluar. 4. Konjungsi antar kalimat a. Kami berencana bermain sepak bola sore ini, namun hujan deras menggagalkan rencana tersebut. b. Saya pergi ke Gramedia Sudirman, kemudian mengunjungi Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta. c. Yusril Ihza tidak setuju dengan adanya penambahan pasal dalam UU APBN-P 2012, oleh karena itu ia berencana mengajukan gugatan ke MK. d. Barcelona berhasil menghentikan ambisi AC Milan untuk melaju ke semifinal, sebelum itu Barcelona juga menghentikan langkah Bayern Leverkusen di babak 16 besar Liga Champions. 5. Konjungsi antar paragraf a. Alkisah Bayan berhikayat...... b. Sebermula ada seorang saudagar di negeri Syam,....
  • 5. KATA PENGHUBUNG Kata penghubung adalah kata tugas yang menghubungkan antar klausa, antar kalimat, dan antar paragraf. Kata penghubung antar klausa biasanya terletak di tengah-tengah kalimat, sedangkan kata penghubung antar kalimat di awal kalimat (setelah tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya), dan kata penghubung antar paragraf letaknya di awal paragraf Macam-macam kata penghubung dan fungsinya : 1.Kata Penghubung Aditif (gabungan) Kata Penghubung aditif (gabungan) adalah konjungsi koordinatif yang berfungsi menggabungkan dua kata, frasa, klausa, atau kalimat dalam kedudukan yang sederajat, misalnya : dan, lagi, lagi pula, dan serta. 2.Kata Penghubung Pertentangan Kata penghubung pertentangan merupakan konjungsi koordinatif yang menghubungkan dua bagian kalimat yang sederajat dengan mempententangkan kedua bagian tersebut. Biasanya bagian yang kedua menduduki posisi yang lebih penting daripada yang pertama, misalnya : tetapi, akan tetapi, melainkan, sebaliknya, sedangkan, padahal, dan namun. 3.Kata Penghubung Disjungtif (pilihan) Kata penghubung pilihan merupakan konjungsi koordinatif yang menghubungkan dua unsur yang sederajat dengan memilih salah satu dari dua hal atau lebih, misalnya: atau, atau....atau, maupun, baik...baik..., dan entah...entah... 4.Kata Penghubung Temporal (waktu) Kata penghubung temporal menjelaskan hubungan waktu antara dua hal atau peristiwa. Kata-kata konjungsi temporal berikut ini menjelaskan hubungan yang tidak sederajat, misalnya : apabila, bila, bilamana, demi, hingga, ketika, sambil, sebelum, sampai, sedari, sejak, selama, semwnjak, sementara, seraya, waktu, setelah, sesudah, dan tatkala. Sementana konjungsi berikut ini menghubungkan dua bagian kalimat yang sederajat, misalnya sebelumnya dan sesudahnya. 5.Kata Penghubung Final (tujuan) Konjungsi tujuan adalah semacam konjungsi modalitas yang menjelaskan maksud dan tujuan suatu penistiwa, atau tindakan. Kata-kata yang biasa dipakai untuk menyatakan hubungan ini adalah : supaya, guna, untuk, dan agar.
  • 6. 6.Kata Penghubung Sebab (kausal) Konjungsi sebab menjelaskan bahwa suatu peristiwa terjadi karena suatu sebab tertentu. Bila anak kalimat ditandai oleh konjungsi sebab, induk kalimat merupakan akibatnya. Kata-kata yang dipakai untuk menyatakan hubungan sebab adalah sebab, sebab itu, karena, dan karena itu. 7.Kata Penghubung Akibat (konsekutif) Konjungsi akibat menjelaskan bahwa suatu peristiwa terjadi akibat suatu hal yang lain. Dalam hal ini anak kalimat ditandai konjungsi yang menyatakan akibat, sedangkan peristiwanya dinyatakan dalam induk kalimat. Kata-kata yang dipakai untuk menandai konjungsi akibat adalah sehingga, sampai, dan akibatnya. 8.Kata Penghubung Syarat (kondisional) Konjungsi syarat menjelaskan bahwa suatu hal dapat terjadi bila syarat-syarat yang disebutkan itu dipenuhi. Kata kata yang menyatakan hubungan ini adalah jika, jikalau, apabila, asalkan, kalau, dan bilamana. 9.Kata Penghubung Tak Bersyarat Kata penghubung tak bersyarat menjelaskan bahwa suatu hal dapat terjadi tanpa perlu ada syarat-syarat yang dipenuhi. Kata-kata yang termasuk dalam konjungsi ini adalah walaupun, meskipun, dan biarpun. 10. Kata Penghubung Perbandingan Kata penghubung perbandingan berfungsi menghubungkan dua hal dengan cara membandingkan kedua hal itu. Kata kata yang sering dipakai dalam konjungsi ini adalah sebagai, sebagaimana, seperti, bagai, bagaikan, seakan-akan, ibarat, umpama, dan daripada. 11. Kata Penghubung Korelatif Konjungsi korelatif menghubungkan dua bagian kalimat yang mempunyai hubungan sedemikian rupa sehingga yang satu langsung mempenganuhi yang lain atau yang satu melengkapi yang lain. Dapat juga dikatakan bahwa kedua kalimat mempunyai hubungan timbal-balik. Kata-kata yang yang menyatakan konjungsi ini adalah semakin ….. . semakin, kian .. . kian...,bertambah ... bertambah . . , tidak hanya…….,tetapi juga..., sedemikian rupa..., sehingga..., baik..., dan maupun. 12. Kata Penghubung Penegas (menguatkan atau intensifikasi)
  • 7. Konjungsi ini berfungsi untuk menegaskan atau meningkas suatu bagian kalimat yang telah disebut sebelumnya. Termasuk di dalam konjungsi hal-hal yang menyatakan rincian. Kata-kata yang tenmasuk dalam konjungsi ini adalah bahkan, apalagi, yakni, yaitu, umpama, misalnya, ringkasnya, dan akhirnya. 13. Kata Penghubung Penjelas (penetap) Konjungsi penjelas berfungsi menghubungkan bagian kalimat terdahulu dengan perinciannya. Contoh kata dalam konjungsi ini adalah bahwa. 14. Kata Penghubung Pembenaran (konsesif) Konjungsi pembenaran adalah konjungsi subondinatif yang menghubungkan dua hal dengan cara membenarkan atau mengakui suatu hal, sementara menolak hal yang lain yang ditandai oleh konjungsi tadi. Pembenanan dinyatakan dalam klausa utama (induk kalimat), sementara penolakan dinyatakan dalam anak kalimat yang didahului oleh konjungsi seperti, meskipun, walaupun, biar, biarpun, sungguhpun, kendatipun, dan sekalipun. 15. Kata Penghubung Urutan Konjungsi ini menyatakan urutan sesuatu hal. Kata-kata yang termasuk dalam konjungsi ini adalah mula- mula, lalu, dan kemudian. 16. Kata Penghubung Pembatasan Kata penghubung ini menyatakan pembatasan terhadap sesuatu hal atau dalam batas-batas mana perbuatan dapat dikerjakan, misalnya kecuali, selain, dan asal. 17. Kata Penghubung Penanda Kata penghubung ini menyatakan penandaan terhadap sesuatu hal. Kata-kata yang ada dalam konjungsi ini adalah misalnya, umpama, dan contoh. Konjungsi lain yang masih merupakan konjungsi penanda yaitu konjungsi penanda pengutamaan. Contoh kata-kata konjungsi ini adalah yang penting, yang pokok, paling utama, dan terutama. 18. Kata Penghubung Situasi Kata penghubung situasi menjelaskan suatu perbuatan terjadi atau berlangsung dalam keadaan tertentu. Kata-kata yang dipakai dalam konjungsi ini adalah sedang, sedangkan, padahal, dan sambil.