SlideShare a Scribd company logo
Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya, 2014 
MAKALAH 
Kalimat Efektif 
Diajukan sebagai tugas mata kuliah 
Bahasa Indonesia 
Disusun oleh : 
Rohmad Putra A.S 411306092 
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 
SURABAYA 
2014-2015 
1
Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya, 2014 
Pendahuluan 
2 
A. Latar Belakang 
Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan sesama 
anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran, keinginan, atau 
perasaan yang ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahasa yang digunakan itu 
hendaklah dapat mendukung maksud secara jelas agar apa yang dipikirkan, diinginkan, 
atau dirasakan itu dapat diterima oleh pendengar atau pembaca. Kalimat yang dapat 
mencapai sasarannya secara baik disebut dengan kalimat efektif. 
Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudah dipahami 
orang lain secara tepat. Pada saat ini pengucapan kalimat efektif sangat jarang dilakukan 
oleh masyarakat. Pada kaum muda kalimat efektif seakan sudah punah mereka lebih 
bangga menggunakan bahasa-bahasa yang saat ini sangat populer dikalangan anak mudah 
yaitu Bahasa gaul / Sering disebut bahasa alai. Tentu saja bahasa yang mereka gunakan itu 
sangat menyimpang jauh dengan kaidah bahasa indonesia dan tidak efektif kalimatnya. 
Hal inilah yang membuat kami sebagai penulis ingin membuat makalah ini dengan 
tujuan untuk kembali membuat para masyarakat menyadari bahwa kalimat efektif didalam 
pengucapan bahasa itu sangat penting. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat 
bagi para pembaca. 
Pembahasan
Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya, 2014 
3 
A. Pengertian 
1. Kalimat 
Menurut KBBI Kalimat adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep 
pikiran dan perasaan; Dari segi liuistik kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif 
berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual ataupun potensial 
terdiri atas klausa (KBBI, 2002 : 494). 
Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri 
sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil 
yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam 
wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, 
dan diakhiri dengan intonasi akhir. Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, 
kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda tanya 
(?) dan tanda seru (!). Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan 
maupun tertulis, harus memiliki sebuah subjek (S) dan sebuah predikat (P). Kalau tidak 
memiliki kedua unsur tersebut, pernyataan itu bukanlah kalimat melainkan hanya 
sebuah frasa. Itulah yang membedakan frasa dengan kalimat. 
2. Kalimat Efektif 
E. Kosasih menyatakan kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi syarat-syarat 
: (1) Secara tepat mewakili gagasan pembicara atau penulisnya; (2) 
Menimbulkan gagasan yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau pembaca 
seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulisnya. 
Sebelum dapat membuat atau bahkan membetulkan suatu kalimat menjadi efektif, 
kita perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan kalimat efektif. Kalimat efektif 
adalah kalimat yang mampu dipakai untuk menyampaikan informasi dari pembicara 
atau penulis kepada lawan bicara atau pembaca secara tepat. Ketepatan dalam
Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya, 2014 
penyampaian informasi akan membuahkan hasil, yaitu adanya kepahaman lawan bicara 
atau pembaca terhadap isi kalimat atau tuturan yang disampaikan. Lawan bicara atau 
pembaca tidak akan bisa menjawab, melaksanakan, atau menghayati setiap kalimat atau 
tuturan itu sebelum mereka dapat memahami benar isi kalimat atau tuturan tersebut. 
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya 
seacara tepat dan dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Kalau 
gagasan yang disampaikan sudah tepat, pendengar atau pembaca dapat memahami 
pikiran tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh 
penulis atau pembicaranya. Akan tetapi, kadang-kadang harapan itu tidak tercapai. 
Misalnya, ada sebagian lawan bicara atau pembaca tidak memahami apa maksud yang 
diucapkan atau yang dituliskan. Supaya kalimat yang dibuat dapat mengungkapkan 
gagasan pemakainya secara tepat, unsur kalimat-kalimat yang digunakan harus lengkap 
dan eksplisit. Artinya, unsur-unsur kalimat seharusnya ada yang tidak boleh 
dihilangkan. Sebaliknya, unsur-unsur yang seharusnya tidak ada tidak perlu di 
4 
munculkan. 
Kelengkapan dan keeksplisitan semacam itu dapat diukur berdasarkan keperluan 
komunikasi dan kesesuaiannya dengan kaidah. Kalimat dikatakan efektif apabila 
berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai 
dengan maksud si pembicara atau penulis. Untuk itu penyampaian harus memenuhi 
syarat sebagai kalimat yang baik, yaitu strukturnya benar, pilihan katanya tepat, 
hubungan antarbagiannya logis, dan ejaannya pun harus benar. 
Dalam hal ini hendaknya dipahami pula bahwa situasi terjadinya komunikasi juga 
sangat berpengaruh. Kalimat yang dipandang cukup efektif dalam pergaulan, belum 
tentu dipandang efektif jika dipakai dalam situasi resmi, demikian pula sebaliknya. 
Misalnya kalimat yang diucapkan kepada tukang becak, “Berapa, Bang, ke pasar
Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya, 2014 
Rebo?” Kalimat tersebut jelas lebih efektif daripada kalimat lengkap, “Berapa saya 
harus membayar, Bang, bila saya menumpang becak Abang ke pasar Rebo?” 
Sebelum kita membuat sebuah kalimat efektif maka kita harus terlebih dahulu 
mengetahui syarat-syarat kalimat itu bisa dikatakan efektif. 
B. UNSUR-UNSUR KALIMAT EFEKTIF 
Unsur kalimat adalah fungsi sintaksis yang dalam buku-buku tata bahasa Indonesia 
lama lazim disebut jabatan kata dan kini disebut peran kata dalam kalimat, yaitu subjek 
(S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (Ket). Kalimat bahasa 
Indonesia baku sekurang-kurangnya terdiri atas dua unsur, yakni subjek dan predikat. 
Unsur yang lain (objek, pelengkap, dan keterangan) dalam suatu kalimat dapat wajib hadir, 
5 
tidak wajib hadir, atau wajib tidak hadir. 
1. Subjek (S) 
Subjek (S) adalah bagian kalimat menunjukkan pelaku, tokoh, sosok (benda), 
sesuatu hal, suatu masalah yang menjadi pangkal/pokok pembicaraan. Subjek 
biasanya diisi oleh jenis kata/frasa benda (nominal), klausa, atau frasa verbal. 
Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh sebagai berikut ini: 
a) Ayahku sedang melukis. 
b) Meja direktur besar. 
c) Yang berbaju batik dosen saya. 
d) Berjalan kaki menyehatkan badan. 
e) Membangun jalan layang sangat mahal. 
Kata-kata yang dicetak tebal pada kalimat di atas adalah S. Contoh S yang diisi 
oleh kata dan frasa benda terdapat pada kalimat (a) dan (b), contoh S yang diisi 
oleh klausa terdapat pada kalimat (c), dan contoh S yang diisi oleh frasa verbal 
terdapat pada kalimat (d) dan (e).
Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya, 2014 
6 
2. Predikat (P) 
Predikat (P) adalah bagian kalimat yang memberitahu melakukan (tindakan) 
apa atau dalam keadaan bagaimana subjek (pelaku/tokoh atau benda di dalam 
suatu kalimat). Selain memberitahu tindakan atau perbuatan subjek (S), P dapat 
pula menyatakan sifat, situasi, status, ciri, atau jatidiri S. termasuk juga sebagai P 
dalam kalimat adalah pernyataan tentang jumlah sesuatu yang dimiliki oleh S. 
predikat dapat juga berupa kata atau frasa, sebagian besar berkelas verba atau 
adjektiva, tetapi dapat juga numeralia, nomina, atau frasa nominal. Perhatikan 
contoh berikut: 
a) Kuda meringkik. 
b) Ibu sedang tidur siang. 
c) Putrinya cantik jelita. 
Kata-kata yang dicetak tebal dalam kalimat di atas adalah P. kata 
meringkik pada kalimat (a) memberitahukan perbuatan kuda. Kelompok kata 
sedang tidur siang pada kalimat (b) memberitahukan melakukan apa ibu, cantik 
jelita pada kalimat (c) memberitahukan bagaimana putrinya, 
3. Objek (O) 
Objek (O) adalah bagian kalimat yang melengkapi P. objek pada umumnya 
diisi oleh nomina, frasa nominal, atau klausa. Letak O selalu di belakang P yang 
berupa verba transitif, yaitu verba yang menuntut wajib hadirnya O, seperi pad 
contoh di bawah ini. 
a) Nurul menimang … 
b) Arsitek merancang …
Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya, 2014 
c) Juru masak menggoreng … 
Verba transitif menimang, merancang, dan menggoreng pada contoh tersebut 
adalah P yang menuntut untuk dilengkapi. Unsur yang akan melengkapi P pada 
ketiga kalimat itulah yang dinamakan objek. 
7 
4. Pelengkap (pel) 
Pelengkap (P) atau komplemen adalah bagian kalimat yang melengkapi P. 
letak Pelengkap umumnya di belakang P yang berupa verba. Posisi seperti itu 
juga ditempati oleh O, dan jenis kata yang mengisi Pel dan O juga sama, yaitu 
dapat berupa nomina, frasa nominal, atau klausa. Namun, antara Pel dan O 
terdapat perbedaan. Perhatikan cnntoh di bawah ini: 
a) Ketua MPR membacakan Pancasila. 
S P O 
b) Banyak orpospol berlandaskan Pancasila. 
S P Pel 
Kedua kalimat aktif (a) dan (b) yang Pel dan O-nya sama-sama diisi oleh 
nomina Pancasila, jika hendak dipasifkan ternyata yang bisa hanya kalimat (a) 
yang menempatkan Pancasila sebagai O. Ubahan kalimat (a) menjadi kalimat 
pasif adalah sebagai berikut: 
Pancasila dibacakan oleh ketua MPR. 
S P O 
Posisi Pancasila sebagai Pel pada kalimat (b) tidak bisa dipindah ke depan 
menjadi S dalam kalimat pasif. Contoh berikut adalah kalimat yang tidak 
gramatikal. 
Pancasila dilandasi oleh banyak orsospol.
Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya, 2014 
Hal lain yang membedakan Pel dan O adalah jenis pengisinya. Selain diisi 
oleh nomina dan frasa nominal, Pelengkap dapat juga diisi oleh frasa adjectival 
8 
dan frasa preposisional. 
5. Keterangan (ket) 
Keterangan (Ket) adalah bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal 
mengenai bagian kalimat yang lainnya. Unsur Ket dapat berfungsi menerangkan 
S, P, O, dan Pel. Posisinya bersifat bebas, dapat di awal, di tengah, atau di akhir 
kalimat. Pengisi Ket adalah frasa nominal, frasa preporsisional, adverbia, atau 
klausa. Berdasarkan maknanya, terdapat bermacam-macam Ket dalam kalimat. 
Contohnya : 
JENIS KETERANGAN DAN CONTOH PEMAKAIANNYA 
No. Jenis keterangan Posisi/penghubung Contoh pemakaian 
1. Tempat Di 
Ke 
Dari 
Pada 
Di kamar, di kota 
Ke Surabaya, ke rumahnya 
Dari Manado, dari sawah 
Pada permukaan 
2. Waktu - 
Pada 
Dalam 
Sekarang, kemarin 
Pada pukul 5 hari ini 
Dalam 2 hari ini 
C. SYARAT-SYARAT KALIMAT EFEKTIF 
1. Secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya. 
2. Mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau 
pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya. 
3. Memiliki unsur penting atau pokok, minimal unsur SP (Subyek Predikat).
Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya, 2014 
4. Taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku. 
9 
5. Menggunakan diksi yang tepat. 
6. Menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis dan 
sistematis. 
7. Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai. 
8. Melakukan penekanan ide pokok. 
9. Mengacu pada kehematan penggunaan kata. 
10. Menggunakan variasi struktur kalimat. 
D. CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF 
1. Kesepadanan 
Suatu kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu unsur subjek (S), 
predikat (P), objek (O), keterangan (K). Di dalam kalimat efektif harus memiliki 
keseimbangan dalam pemakaian struktur bahasa. Contoh: 
- Tomi pergi ke kampus, kemudian Tomi pergi ke perpustakaan (tidak efektif) 
- Tomi pergi ke kampus, kemudian ke perpustakaan (efektif) 
2. Kecermatan Dalam Pemilihan dan Penggunaan Kata 
Dalam membuat kalimat efektif jangan sampai menjadi kalimat yang ambigu 
(menimbulkan tafsiran ganda). Contoh: 
- Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (ambigu dan 
tidak efektif). 
- Mahasiswa yang kuliah di perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah 
(efektif). 
3. Kehematan 
Kehematan dalam kalimat efektif maksudnya adalah hemat dalam mempergunakan 
kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu, tetapi tidak menyalahi kaidah
Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya, 2014 
tata bahasa. Hal ini dikarenakan, penggunaan kata yang berlebih akan mengaburkan 
maksud kalimat. Untuk itu, ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan untuk dapat 
10 
melakukan penghematan, yaitu: 
a. Menghilangkan pengulangan subjek. 
b. Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata. 
c. Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat. 
d. Tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak. 
Contoh: 
- Karena ia tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (tidak efektif) 
- Karena tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (efektif) 
+ Dia sudah menunggumu sejak dari pagi. (tidak efektif) 
+ Dia sudah menunggumu sejak pagi. (efektif) 
4. Kelogisan 
Kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan 
penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku. Hubungan unsur-unsur dalam kalimat 
harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal. 
Contoh: 
- Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. (tidak efektif) 
- Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. (efektif) 
5. Kesatuan atau Kepaduan 
Kesatuan atau kepaduan di sini maksudnya adalah kepaduan pernyataan dalam 
kalimat itu, sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah. Ada 
beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menciptakan kepaduan kalimat, yaitu:
Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya, 2014 
a. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang 
11 
tidak simetris. 
b. Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib dalam 
kalimat-kalimat yang berpredikat pasif persona. 
c. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripada atau tentang 
antara predikat kata kerja dan objek penderita. 
Contoh: 
- Makalah ini membahas tentang teknologi fiber optik. (tidak efektif) 
- Makalah ini membahas teknologi fiber optik. (efektif) 
6. Keparalelan atau Kesajajaran 
Keparalelan atau kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang 
digunakan dalam kalimat itu. Jika pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga 
menggunakan verba. Jika kalimat pertama menggunakan kata kerja berimbuhan me-, 
maka kalimat berikutnya harus menggunakan kata kerja berimbuhan me- juga. 
Contoh: 
- Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (tidak efektif) 
- Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan. (efektif) 
- Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (efektif) 
+ Harga sembako dibekukan atau kenaikan secara luwes. (tidak efektif) 
+ Harga sembako dibekukan atau dinaikkan secara luwes. (efektif) 
7. Ketegasan 
Ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan terhadap ide pokok dari 
kalimat. Untuk membentuk penekanan dalam suatu kalimat, ada beberapa cara, yaitu:
Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya, 2014 
A. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat). 
12 
Contoh: 
- Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan 
lain. 
- Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini. 
(ketegasan) 
B. Membuat urutan kata yang bertahap. Contoh: 
- Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan 
kepada anak-anak terlantar. (salah) 
- Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan 
kepada anak-anak terlantar. (benar) 
C. Melakukan pengulangan kata (repetisi). Contoh: 
- Cerita itu begitu menarik, cerita itu sangat mengharukan. 
D. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan. Contoh: 
- Anak itu bodoh, tetapi pintar. 
E. Mempergunakan partikel penekanan (penegasan), seperti: partikel –lah, -pun, dan 
–kah. Contoh: 
- Saudaralah yang bertanggung jawab. 
E. PENYEBAB KALIMAT TIDAK EFEKTIF 
Kalimat tidak efektif adalah kalimat yang tidak memiliki atau mempunyai sifat-sifat 
yang terdapat pada kalimat efektif. Banyak hal yang menyebabkan kalimat tidak efektif, 
yaitu makna yang tidak logis, bentuk kata yang tidak sejajar, menggunakan subjek ganda,
Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya, 2014 
bentuk jamak yang di ulang, penggunaan kata depan yang tidak perlu, salah nalar, pengaruh 
bahasa daerah atau bahasa asing, dan kontaminasi atau keracunan. Berikut ini mari kita 
bahas satu per satu mengenai penyebab kalimat menjadi tidak efektif : 
13 
1. Makna tidak logis. Contoh: 
- Saya saling bertatapan (tidak efektif). 
- Kami saling bertatapan (efektif). 
2. Bentuk kata tidak sejajar. Contoh: 
- Kiki menonton film itu karena diketahui bahwa film tersebut bagus (tidak efektif ). 
- Kiki menonton film itu karena mengetahui bahwa film tersebut bagus (efektif ). 
3. Menggunakan subjek ganda. Contoh: 
- Novel itu saya sudah baca (tidak efektif). 
- Saya sudah membaca novel itu (efektif). 
4. Bentuk jamak yang diulang. Contoh: 
- Para hadirin dimohon berdiri (tidak efektif). 
- Hadirin kami mohon berdiri (efektif). 
5. Penggunaan kata depan yang tidak perlu. Contoh: 
- Kepada siswa kelas VII-A dimohon berkumpul di aula (tidak efektif). 
- Siswa kelas VII-A dimohon berkumpul di aula (efektif). 
6. Salah nalar. Contoh: 
- Waktu dan tempat kami persilahkan (tidak efektif). 
- Bapak penceramah, saya persilakan untuk naik ke podium (efektif). 
Penutup 
A. Kesimpulan
Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya, 2014 
A. Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara 
secara tepat sehingga pndengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan 
mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimasud oleh penulis atau pembicaranya. 
B. Unsur-unsur dalam kalimat meliputi : subjek (S), prediket (P), objek (O), pelengkap 
14 
(Pel), dan keterangan (Ket). 
C. Ciri-ciri kalimat efektif yaitu : Kesepadanan, Kecermatan Dalam Pemilihan dan 
Penggunaan Kata, kehematan, kelogisan, kepaduan, Keparalelan atau Kesajajaran, 
ketegasan 
B. Referensi 
1. http://dim24.wordpress.com/2010/11/07/pengertian-dan-syarat-kalimat-efektif/ 
2. http://s3fti.wordpress.com/2011/12/10/pengertian-syarat-syarat-dan-contoh-kalimat-efektif/ 
3. http://kalimatefektif2013.blogspot.com/ 
4. http://blogggwe.blogspot.com/2012/01/sebab-sebab-kalimat-tidak-efektif.html 
5. http://gustiayumade.wordpress.com/2010/10/14/syarat-kalimat-efektif/

More Related Content

What's hot

KALIMAT
KALIMATKALIMAT
KALIMAT
boogyora
 
BAHASA INDONESIA - Tata Kalimat
BAHASA INDONESIA - Tata KalimatBAHASA INDONESIA - Tata Kalimat
BAHASA INDONESIA - Tata Kalimat
Diana Amelia Bagti
 
Pembentukan dan perluasan kalimat
Pembentukan dan perluasan kalimatPembentukan dan perluasan kalimat
Pembentukan dan perluasan kalimat
Muhammad Amal
 
Kalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaKalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaRohman Setya
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
zakaria lego lasmono
 
Bab ii pembahasan bi
Bab ii pembahasan biBab ii pembahasan bi
Bab ii pembahasan biNurul Qamar
 
Fungsi Kalimat
Fungsi KalimatFungsi Kalimat
Fungsi Kalimat
Dela Pandu Asworo
 
Hanna sofiah
Hanna sofiahHanna sofiah
Hanna sofiah
taufiq99
 
(1584202164) m. taufiqurrohman
(1584202164) m. taufiqurrohman(1584202164) m. taufiqurrohman
(1584202164) m. taufiqurrohman
taufiq99
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaChoirul Abidin
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaChoirul Abidin
 
Makalah bahasa indonesia_kalimat_efektif
Makalah bahasa indonesia_kalimat_efektifMakalah bahasa indonesia_kalimat_efektif
Makalah bahasa indonesia_kalimat_efektif
NovidLan Arma
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaYuan Dae
 
JENIS-JENIS KALIMAT
JENIS-JENIS KALIMATJENIS-JENIS KALIMAT
JENIS-JENIS KALIMAT
MagdaNae
 
Yang bner
Yang bnerYang bner
Yang bner
Gustianyuyung
 

What's hot (20)

Makalah pembentukan kata dan kalimat
Makalah pembentukan kata dan kalimatMakalah pembentukan kata dan kalimat
Makalah pembentukan kata dan kalimat
 
KALIMAT
KALIMATKALIMAT
KALIMAT
 
BAHASA INDONESIA - Tata Kalimat
BAHASA INDONESIA - Tata KalimatBAHASA INDONESIA - Tata Kalimat
BAHASA INDONESIA - Tata Kalimat
 
Pembentukan dan perluasan kalimat
Pembentukan dan perluasan kalimatPembentukan dan perluasan kalimat
Pembentukan dan perluasan kalimat
 
Kalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaKalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesia
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Bab ii pembahasan bi
Bab ii pembahasan biBab ii pembahasan bi
Bab ii pembahasan bi
 
Pola kalimat
Pola kalimatPola kalimat
Pola kalimat
 
Fungsi Kalimat
Fungsi KalimatFungsi Kalimat
Fungsi Kalimat
 
Hanna sofiah
Hanna sofiahHanna sofiah
Hanna sofiah
 
(1584202164) m. taufiqurrohman
(1584202164) m. taufiqurrohman(1584202164) m. taufiqurrohman
(1584202164) m. taufiqurrohman
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Makalah bahasa indonesia_kalimat_efektif
Makalah bahasa indonesia_kalimat_efektifMakalah bahasa indonesia_kalimat_efektif
Makalah bahasa indonesia_kalimat_efektif
 
Kalimat Efektif
Kalimat EfektifKalimat Efektif
Kalimat Efektif
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
JENIS-JENIS KALIMAT
JENIS-JENIS KALIMATJENIS-JENIS KALIMAT
JENIS-JENIS KALIMAT
 
Yang bner
Yang bnerYang bner
Yang bner
 
Makalah kalimat
Makalah   kalimatMakalah   kalimat
Makalah kalimat
 
Diksi dan arti
Diksi dan artiDiksi dan arti
Diksi dan arti
 

Similar to Kalimat efektif

KELOMPOK 5.pdf
KELOMPOK 5.pdfKELOMPOK 5.pdf
KELOMPOK 5.pdf
CiciParamida4
 
CARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docx
CARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docxCARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docx
CARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docx
Wahid148954
 
Kalimat efektif makalah
Kalimat efektif makalahKalimat efektif makalah
Kalimat efektif makalah
Mila Urmila
 
Kalimat Efektif
Kalimat EfektifKalimat Efektif
Kalimat efektif ppt
Kalimat efektif pptKalimat efektif ppt
Kalimat efektif ppt
Zsezsa Delanovita
 
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docx
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docxPengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docx
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docx
Zukét Printing
 
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdf
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdfPengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdf
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdf
Zukét Printing
 
Pertemuan 5 kalimat efektif kesepadanan dan kesatuan
Pertemuan 5 kalimat efektif kesepadanan dan kesatuanPertemuan 5 kalimat efektif kesepadanan dan kesatuan
Pertemuan 5 kalimat efektif kesepadanan dan kesatuanAinul Fikri
 
KAIDAH KALIMAT
KAIDAH KALIMATKAIDAH KALIMAT
KAIDAH KALIMAT
syoretta
 
ppt indo kel 4.pptx
ppt indo kel 4.pptxppt indo kel 4.pptx
ppt indo kel 4.pptx
yulianwaruwu
 
Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA
Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA
Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA Operator Warnet Vast Raha
 
Bahasa Indonesia Kelompok. Rev.pptx
Bahasa Indonesia Kelompok. Rev.pptxBahasa Indonesia Kelompok. Rev.pptx
Bahasa Indonesia Kelompok. Rev.pptx
DiniyatulJannah
 
Makalah kalimat-111206204412-phpapp02(2)
Makalah kalimat-111206204412-phpapp02(2)Makalah kalimat-111206204412-phpapp02(2)
Makalah kalimat-111206204412-phpapp02(2)
Ifen Anas
 
Kalimat dan kalimat_efektif
Kalimat dan kalimat_efektifKalimat dan kalimat_efektif
Kalimat dan kalimat_efektif
Titikbudiarti
 
Kalimat bahasa indonesia
Kalimat bahasa indonesiaKalimat bahasa indonesia
Kalimat bahasa indonesia
STIPER MUHAMMADIYAH TANAH GROGOT
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH
MAKALAH BAHASA INDONESIA  RAGAM ILMIAHMAKALAH BAHASA INDONESIA  RAGAM ILMIAH
MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH
Sharon Alfa Marlina
 
KALIMAT DAN KALIMAT EFEKTIF.pptx
KALIMAT DAN KALIMAT EFEKTIF.pptxKALIMAT DAN KALIMAT EFEKTIF.pptx
KALIMAT DAN KALIMAT EFEKTIF.pptx
MedhitaBimaArifanda
 
power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptx
power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptxpower_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptx
power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptx
ImyLasama
 

Similar to Kalimat efektif (20)

KELOMPOK 5.pdf
KELOMPOK 5.pdfKELOMPOK 5.pdf
KELOMPOK 5.pdf
 
CARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docx
CARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docxCARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docx
CARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docx
 
Kalimat efektif makalah
Kalimat efektif makalahKalimat efektif makalah
Kalimat efektif makalah
 
Kalimat Efektif
Kalimat EfektifKalimat Efektif
Kalimat Efektif
 
Kalimat efektif ppt
Kalimat efektif pptKalimat efektif ppt
Kalimat efektif ppt
 
Kalimat efektihh
Kalimat efektihhKalimat efektihh
Kalimat efektihh
 
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docx
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docxPengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docx
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docx
 
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdf
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdfPengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdf
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdf
 
Pertemuan 5 kalimat efektif kesepadanan dan kesatuan
Pertemuan 5 kalimat efektif kesepadanan dan kesatuanPertemuan 5 kalimat efektif kesepadanan dan kesatuan
Pertemuan 5 kalimat efektif kesepadanan dan kesatuan
 
KAIDAH KALIMAT
KAIDAH KALIMATKAIDAH KALIMAT
KAIDAH KALIMAT
 
ppt indo kel 4.pptx
ppt indo kel 4.pptxppt indo kel 4.pptx
ppt indo kel 4.pptx
 
Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA
Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA
Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA
 
Makalah pembentukan kata dan kalimat
Makalah pembentukan kata dan kalimatMakalah pembentukan kata dan kalimat
Makalah pembentukan kata dan kalimat
 
Bahasa Indonesia Kelompok. Rev.pptx
Bahasa Indonesia Kelompok. Rev.pptxBahasa Indonesia Kelompok. Rev.pptx
Bahasa Indonesia Kelompok. Rev.pptx
 
Makalah kalimat-111206204412-phpapp02(2)
Makalah kalimat-111206204412-phpapp02(2)Makalah kalimat-111206204412-phpapp02(2)
Makalah kalimat-111206204412-phpapp02(2)
 
Kalimat dan kalimat_efektif
Kalimat dan kalimat_efektifKalimat dan kalimat_efektif
Kalimat dan kalimat_efektif
 
Kalimat bahasa indonesia
Kalimat bahasa indonesiaKalimat bahasa indonesia
Kalimat bahasa indonesia
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH
MAKALAH BAHASA INDONESIA  RAGAM ILMIAHMAKALAH BAHASA INDONESIA  RAGAM ILMIAH
MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH
 
KALIMAT DAN KALIMAT EFEKTIF.pptx
KALIMAT DAN KALIMAT EFEKTIF.pptxKALIMAT DAN KALIMAT EFEKTIF.pptx
KALIMAT DAN KALIMAT EFEKTIF.pptx
 
power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptx
power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptxpower_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptx
power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptx
 

More from Rochmad Putra

Administrasi usaha
Administrasi usahaAdministrasi usaha
Administrasi usaha
Rochmad Putra
 
Keselamatan Kesehatan Kerja Dan Lingkungan
Keselamatan Kesehatan Kerja Dan LingkunganKeselamatan Kesehatan Kerja Dan Lingkungan
Keselamatan Kesehatan Kerja Dan LingkunganRochmad Putra
 
Manusia sebagai makhluk individu dan sosial
Manusia sebagai makhluk individu dan sosialManusia sebagai makhluk individu dan sosial
Manusia sebagai makhluk individu dan sosialRochmad Putra
 
Tujuan dan ruang lingkup aeb
Tujuan dan ruang lingkup aebTujuan dan ruang lingkup aeb
Tujuan dan ruang lingkup aeb
Rochmad Putra
 
Cara Pembuatan Kantong Plastik
Cara Pembuatan Kantong PlastikCara Pembuatan Kantong Plastik
Cara Pembuatan Kantong PlastikRochmad Putra
 
PELANGGARAN HAM { HAK ASASI MANUSIA }
PELANGGARAN HAM { HAK ASASI MANUSIA } PELANGGARAN HAM { HAK ASASI MANUSIA }
PELANGGARAN HAM { HAK ASASI MANUSIA } Rochmad Putra
 
PENGUKURAN KERJA (WORK MEASUREMENT)
PENGUKURAN KERJA  (WORK MEASUREMENT)PENGUKURAN KERJA  (WORK MEASUREMENT)
PENGUKURAN KERJA (WORK MEASUREMENT)
Rochmad Putra
 
gula semut
gula semutgula semut
gula semut
Rochmad Putra
 

More from Rochmad Putra (15)

Administrasi usaha
Administrasi usahaAdministrasi usaha
Administrasi usaha
 
Rumus hardness test
Rumus hardness testRumus hardness test
Rumus hardness test
 
Keselamatan Kesehatan Kerja Dan Lingkungan
Keselamatan Kesehatan Kerja Dan LingkunganKeselamatan Kesehatan Kerja Dan Lingkungan
Keselamatan Kesehatan Kerja Dan Lingkungan
 
Manusia sebagai makhluk individu dan sosial
Manusia sebagai makhluk individu dan sosialManusia sebagai makhluk individu dan sosial
Manusia sebagai makhluk individu dan sosial
 
Laporan Keuangan
Laporan KeuanganLaporan Keuangan
Laporan Keuangan
 
Manajemen keuangan
Manajemen keuangan Manajemen keuangan
Manajemen keuangan
 
Welding process
Welding processWelding process
Welding process
 
Tujuan dan ruang lingkup aeb
Tujuan dan ruang lingkup aebTujuan dan ruang lingkup aeb
Tujuan dan ruang lingkup aeb
 
Cara Pembuatan Kantong Plastik
Cara Pembuatan Kantong PlastikCara Pembuatan Kantong Plastik
Cara Pembuatan Kantong Plastik
 
Sabun Cream
Sabun CreamSabun Cream
Sabun Cream
 
Air Dalam Industri
Air Dalam IndustriAir Dalam Industri
Air Dalam Industri
 
PELANGGARAN HAM { HAK ASASI MANUSIA }
PELANGGARAN HAM { HAK ASASI MANUSIA } PELANGGARAN HAM { HAK ASASI MANUSIA }
PELANGGARAN HAM { HAK ASASI MANUSIA }
 
Pupuk Organik
Pupuk OrganikPupuk Organik
Pupuk Organik
 
PENGUKURAN KERJA (WORK MEASUREMENT)
PENGUKURAN KERJA  (WORK MEASUREMENT)PENGUKURAN KERJA  (WORK MEASUREMENT)
PENGUKURAN KERJA (WORK MEASUREMENT)
 
gula semut
gula semutgula semut
gula semut
 

Recently uploaded

ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 

Recently uploaded (20)

ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 

Kalimat efektif

  • 1. Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya, 2014 MAKALAH Kalimat Efektif Diajukan sebagai tugas mata kuliah Bahasa Indonesia Disusun oleh : Rohmad Putra A.S 411306092 UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA 2014-2015 1
  • 2. Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya, 2014 Pendahuluan 2 A. Latar Belakang Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan sesama anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran, keinginan, atau perasaan yang ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahasa yang digunakan itu hendaklah dapat mendukung maksud secara jelas agar apa yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan itu dapat diterima oleh pendengar atau pembaca. Kalimat yang dapat mencapai sasarannya secara baik disebut dengan kalimat efektif. Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudah dipahami orang lain secara tepat. Pada saat ini pengucapan kalimat efektif sangat jarang dilakukan oleh masyarakat. Pada kaum muda kalimat efektif seakan sudah punah mereka lebih bangga menggunakan bahasa-bahasa yang saat ini sangat populer dikalangan anak mudah yaitu Bahasa gaul / Sering disebut bahasa alai. Tentu saja bahasa yang mereka gunakan itu sangat menyimpang jauh dengan kaidah bahasa indonesia dan tidak efektif kalimatnya. Hal inilah yang membuat kami sebagai penulis ingin membuat makalah ini dengan tujuan untuk kembali membuat para masyarakat menyadari bahwa kalimat efektif didalam pengucapan bahasa itu sangat penting. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca. Pembahasan
  • 3. Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya, 2014 3 A. Pengertian 1. Kalimat Menurut KBBI Kalimat adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan; Dari segi liuistik kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa (KBBI, 2002 : 494). Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!). Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki sebuah subjek (S) dan sebuah predikat (P). Kalau tidak memiliki kedua unsur tersebut, pernyataan itu bukanlah kalimat melainkan hanya sebuah frasa. Itulah yang membedakan frasa dengan kalimat. 2. Kalimat Efektif E. Kosasih menyatakan kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi syarat-syarat : (1) Secara tepat mewakili gagasan pembicara atau penulisnya; (2) Menimbulkan gagasan yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulisnya. Sebelum dapat membuat atau bahkan membetulkan suatu kalimat menjadi efektif, kita perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan kalimat efektif. Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu dipakai untuk menyampaikan informasi dari pembicara atau penulis kepada lawan bicara atau pembaca secara tepat. Ketepatan dalam
  • 4. Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya, 2014 penyampaian informasi akan membuahkan hasil, yaitu adanya kepahaman lawan bicara atau pembaca terhadap isi kalimat atau tuturan yang disampaikan. Lawan bicara atau pembaca tidak akan bisa menjawab, melaksanakan, atau menghayati setiap kalimat atau tuturan itu sebelum mereka dapat memahami benar isi kalimat atau tuturan tersebut. Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya seacara tepat dan dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Kalau gagasan yang disampaikan sudah tepat, pendengar atau pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya. Akan tetapi, kadang-kadang harapan itu tidak tercapai. Misalnya, ada sebagian lawan bicara atau pembaca tidak memahami apa maksud yang diucapkan atau yang dituliskan. Supaya kalimat yang dibuat dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat, unsur kalimat-kalimat yang digunakan harus lengkap dan eksplisit. Artinya, unsur-unsur kalimat seharusnya ada yang tidak boleh dihilangkan. Sebaliknya, unsur-unsur yang seharusnya tidak ada tidak perlu di 4 munculkan. Kelengkapan dan keeksplisitan semacam itu dapat diukur berdasarkan keperluan komunikasi dan kesesuaiannya dengan kaidah. Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis. Untuk itu penyampaian harus memenuhi syarat sebagai kalimat yang baik, yaitu strukturnya benar, pilihan katanya tepat, hubungan antarbagiannya logis, dan ejaannya pun harus benar. Dalam hal ini hendaknya dipahami pula bahwa situasi terjadinya komunikasi juga sangat berpengaruh. Kalimat yang dipandang cukup efektif dalam pergaulan, belum tentu dipandang efektif jika dipakai dalam situasi resmi, demikian pula sebaliknya. Misalnya kalimat yang diucapkan kepada tukang becak, “Berapa, Bang, ke pasar
  • 5. Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya, 2014 Rebo?” Kalimat tersebut jelas lebih efektif daripada kalimat lengkap, “Berapa saya harus membayar, Bang, bila saya menumpang becak Abang ke pasar Rebo?” Sebelum kita membuat sebuah kalimat efektif maka kita harus terlebih dahulu mengetahui syarat-syarat kalimat itu bisa dikatakan efektif. B. UNSUR-UNSUR KALIMAT EFEKTIF Unsur kalimat adalah fungsi sintaksis yang dalam buku-buku tata bahasa Indonesia lama lazim disebut jabatan kata dan kini disebut peran kata dalam kalimat, yaitu subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (Ket). Kalimat bahasa Indonesia baku sekurang-kurangnya terdiri atas dua unsur, yakni subjek dan predikat. Unsur yang lain (objek, pelengkap, dan keterangan) dalam suatu kalimat dapat wajib hadir, 5 tidak wajib hadir, atau wajib tidak hadir. 1. Subjek (S) Subjek (S) adalah bagian kalimat menunjukkan pelaku, tokoh, sosok (benda), sesuatu hal, suatu masalah yang menjadi pangkal/pokok pembicaraan. Subjek biasanya diisi oleh jenis kata/frasa benda (nominal), klausa, atau frasa verbal. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh sebagai berikut ini: a) Ayahku sedang melukis. b) Meja direktur besar. c) Yang berbaju batik dosen saya. d) Berjalan kaki menyehatkan badan. e) Membangun jalan layang sangat mahal. Kata-kata yang dicetak tebal pada kalimat di atas adalah S. Contoh S yang diisi oleh kata dan frasa benda terdapat pada kalimat (a) dan (b), contoh S yang diisi oleh klausa terdapat pada kalimat (c), dan contoh S yang diisi oleh frasa verbal terdapat pada kalimat (d) dan (e).
  • 6. Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya, 2014 6 2. Predikat (P) Predikat (P) adalah bagian kalimat yang memberitahu melakukan (tindakan) apa atau dalam keadaan bagaimana subjek (pelaku/tokoh atau benda di dalam suatu kalimat). Selain memberitahu tindakan atau perbuatan subjek (S), P dapat pula menyatakan sifat, situasi, status, ciri, atau jatidiri S. termasuk juga sebagai P dalam kalimat adalah pernyataan tentang jumlah sesuatu yang dimiliki oleh S. predikat dapat juga berupa kata atau frasa, sebagian besar berkelas verba atau adjektiva, tetapi dapat juga numeralia, nomina, atau frasa nominal. Perhatikan contoh berikut: a) Kuda meringkik. b) Ibu sedang tidur siang. c) Putrinya cantik jelita. Kata-kata yang dicetak tebal dalam kalimat di atas adalah P. kata meringkik pada kalimat (a) memberitahukan perbuatan kuda. Kelompok kata sedang tidur siang pada kalimat (b) memberitahukan melakukan apa ibu, cantik jelita pada kalimat (c) memberitahukan bagaimana putrinya, 3. Objek (O) Objek (O) adalah bagian kalimat yang melengkapi P. objek pada umumnya diisi oleh nomina, frasa nominal, atau klausa. Letak O selalu di belakang P yang berupa verba transitif, yaitu verba yang menuntut wajib hadirnya O, seperi pad contoh di bawah ini. a) Nurul menimang … b) Arsitek merancang …
  • 7. Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya, 2014 c) Juru masak menggoreng … Verba transitif menimang, merancang, dan menggoreng pada contoh tersebut adalah P yang menuntut untuk dilengkapi. Unsur yang akan melengkapi P pada ketiga kalimat itulah yang dinamakan objek. 7 4. Pelengkap (pel) Pelengkap (P) atau komplemen adalah bagian kalimat yang melengkapi P. letak Pelengkap umumnya di belakang P yang berupa verba. Posisi seperti itu juga ditempati oleh O, dan jenis kata yang mengisi Pel dan O juga sama, yaitu dapat berupa nomina, frasa nominal, atau klausa. Namun, antara Pel dan O terdapat perbedaan. Perhatikan cnntoh di bawah ini: a) Ketua MPR membacakan Pancasila. S P O b) Banyak orpospol berlandaskan Pancasila. S P Pel Kedua kalimat aktif (a) dan (b) yang Pel dan O-nya sama-sama diisi oleh nomina Pancasila, jika hendak dipasifkan ternyata yang bisa hanya kalimat (a) yang menempatkan Pancasila sebagai O. Ubahan kalimat (a) menjadi kalimat pasif adalah sebagai berikut: Pancasila dibacakan oleh ketua MPR. S P O Posisi Pancasila sebagai Pel pada kalimat (b) tidak bisa dipindah ke depan menjadi S dalam kalimat pasif. Contoh berikut adalah kalimat yang tidak gramatikal. Pancasila dilandasi oleh banyak orsospol.
  • 8. Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya, 2014 Hal lain yang membedakan Pel dan O adalah jenis pengisinya. Selain diisi oleh nomina dan frasa nominal, Pelengkap dapat juga diisi oleh frasa adjectival 8 dan frasa preposisional. 5. Keterangan (ket) Keterangan (Ket) adalah bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal mengenai bagian kalimat yang lainnya. Unsur Ket dapat berfungsi menerangkan S, P, O, dan Pel. Posisinya bersifat bebas, dapat di awal, di tengah, atau di akhir kalimat. Pengisi Ket adalah frasa nominal, frasa preporsisional, adverbia, atau klausa. Berdasarkan maknanya, terdapat bermacam-macam Ket dalam kalimat. Contohnya : JENIS KETERANGAN DAN CONTOH PEMAKAIANNYA No. Jenis keterangan Posisi/penghubung Contoh pemakaian 1. Tempat Di Ke Dari Pada Di kamar, di kota Ke Surabaya, ke rumahnya Dari Manado, dari sawah Pada permukaan 2. Waktu - Pada Dalam Sekarang, kemarin Pada pukul 5 hari ini Dalam 2 hari ini C. SYARAT-SYARAT KALIMAT EFEKTIF 1. Secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya. 2. Mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya. 3. Memiliki unsur penting atau pokok, minimal unsur SP (Subyek Predikat).
  • 9. Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya, 2014 4. Taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku. 9 5. Menggunakan diksi yang tepat. 6. Menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis dan sistematis. 7. Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai. 8. Melakukan penekanan ide pokok. 9. Mengacu pada kehematan penggunaan kata. 10. Menggunakan variasi struktur kalimat. D. CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF 1. Kesepadanan Suatu kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu unsur subjek (S), predikat (P), objek (O), keterangan (K). Di dalam kalimat efektif harus memiliki keseimbangan dalam pemakaian struktur bahasa. Contoh: - Tomi pergi ke kampus, kemudian Tomi pergi ke perpustakaan (tidak efektif) - Tomi pergi ke kampus, kemudian ke perpustakaan (efektif) 2. Kecermatan Dalam Pemilihan dan Penggunaan Kata Dalam membuat kalimat efektif jangan sampai menjadi kalimat yang ambigu (menimbulkan tafsiran ganda). Contoh: - Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (ambigu dan tidak efektif). - Mahasiswa yang kuliah di perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (efektif). 3. Kehematan Kehematan dalam kalimat efektif maksudnya adalah hemat dalam mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu, tetapi tidak menyalahi kaidah
  • 10. Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya, 2014 tata bahasa. Hal ini dikarenakan, penggunaan kata yang berlebih akan mengaburkan maksud kalimat. Untuk itu, ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan untuk dapat 10 melakukan penghematan, yaitu: a. Menghilangkan pengulangan subjek. b. Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata. c. Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat. d. Tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak. Contoh: - Karena ia tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (tidak efektif) - Karena tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (efektif) + Dia sudah menunggumu sejak dari pagi. (tidak efektif) + Dia sudah menunggumu sejak pagi. (efektif) 4. Kelogisan Kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku. Hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal. Contoh: - Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. (tidak efektif) - Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. (efektif) 5. Kesatuan atau Kepaduan Kesatuan atau kepaduan di sini maksudnya adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu, sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menciptakan kepaduan kalimat, yaitu:
  • 11. Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya, 2014 a. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang 11 tidak simetris. b. Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib dalam kalimat-kalimat yang berpredikat pasif persona. c. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripada atau tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita. Contoh: - Makalah ini membahas tentang teknologi fiber optik. (tidak efektif) - Makalah ini membahas teknologi fiber optik. (efektif) 6. Keparalelan atau Kesajajaran Keparalelan atau kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang digunakan dalam kalimat itu. Jika pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba. Jika kalimat pertama menggunakan kata kerja berimbuhan me-, maka kalimat berikutnya harus menggunakan kata kerja berimbuhan me- juga. Contoh: - Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (tidak efektif) - Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan. (efektif) - Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (efektif) + Harga sembako dibekukan atau kenaikan secara luwes. (tidak efektif) + Harga sembako dibekukan atau dinaikkan secara luwes. (efektif) 7. Ketegasan Ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan terhadap ide pokok dari kalimat. Untuk membentuk penekanan dalam suatu kalimat, ada beberapa cara, yaitu:
  • 12. Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya, 2014 A. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat). 12 Contoh: - Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain. - Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini. (ketegasan) B. Membuat urutan kata yang bertahap. Contoh: - Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar. (salah) - Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar. (benar) C. Melakukan pengulangan kata (repetisi). Contoh: - Cerita itu begitu menarik, cerita itu sangat mengharukan. D. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan. Contoh: - Anak itu bodoh, tetapi pintar. E. Mempergunakan partikel penekanan (penegasan), seperti: partikel –lah, -pun, dan –kah. Contoh: - Saudaralah yang bertanggung jawab. E. PENYEBAB KALIMAT TIDAK EFEKTIF Kalimat tidak efektif adalah kalimat yang tidak memiliki atau mempunyai sifat-sifat yang terdapat pada kalimat efektif. Banyak hal yang menyebabkan kalimat tidak efektif, yaitu makna yang tidak logis, bentuk kata yang tidak sejajar, menggunakan subjek ganda,
  • 13. Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya, 2014 bentuk jamak yang di ulang, penggunaan kata depan yang tidak perlu, salah nalar, pengaruh bahasa daerah atau bahasa asing, dan kontaminasi atau keracunan. Berikut ini mari kita bahas satu per satu mengenai penyebab kalimat menjadi tidak efektif : 13 1. Makna tidak logis. Contoh: - Saya saling bertatapan (tidak efektif). - Kami saling bertatapan (efektif). 2. Bentuk kata tidak sejajar. Contoh: - Kiki menonton film itu karena diketahui bahwa film tersebut bagus (tidak efektif ). - Kiki menonton film itu karena mengetahui bahwa film tersebut bagus (efektif ). 3. Menggunakan subjek ganda. Contoh: - Novel itu saya sudah baca (tidak efektif). - Saya sudah membaca novel itu (efektif). 4. Bentuk jamak yang diulang. Contoh: - Para hadirin dimohon berdiri (tidak efektif). - Hadirin kami mohon berdiri (efektif). 5. Penggunaan kata depan yang tidak perlu. Contoh: - Kepada siswa kelas VII-A dimohon berkumpul di aula (tidak efektif). - Siswa kelas VII-A dimohon berkumpul di aula (efektif). 6. Salah nalar. Contoh: - Waktu dan tempat kami persilahkan (tidak efektif). - Bapak penceramah, saya persilakan untuk naik ke podium (efektif). Penutup A. Kesimpulan
  • 14. Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya, 2014 A. Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara secara tepat sehingga pndengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimasud oleh penulis atau pembicaranya. B. Unsur-unsur dalam kalimat meliputi : subjek (S), prediket (P), objek (O), pelengkap 14 (Pel), dan keterangan (Ket). C. Ciri-ciri kalimat efektif yaitu : Kesepadanan, Kecermatan Dalam Pemilihan dan Penggunaan Kata, kehematan, kelogisan, kepaduan, Keparalelan atau Kesajajaran, ketegasan B. Referensi 1. http://dim24.wordpress.com/2010/11/07/pengertian-dan-syarat-kalimat-efektif/ 2. http://s3fti.wordpress.com/2011/12/10/pengertian-syarat-syarat-dan-contoh-kalimat-efektif/ 3. http://kalimatefektif2013.blogspot.com/ 4. http://blogggwe.blogspot.com/2012/01/sebab-sebab-kalimat-tidak-efektif.html 5. http://gustiayumade.wordpress.com/2010/10/14/syarat-kalimat-efektif/