Dokumen tersebut membahas tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Rumah Sakit, mencakup pentingnya penerapan sistem manajemen K3 Rumah Sakit untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat, aman, dan nyaman bagi seluruh pemangku kepentingan rumah sakit.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengawasan kesehatan kerja yang mencakup pengertian, dasar hukum, ruang lingkup, pelayanan kesehatan kerja, pemeriksaan kesehatan tenaga kerja, dan penyakit akibat kerja. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang upaya jaminan dan perlindungan kesehatan bagi pekerja dalam rangka menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat.
Dokumen tersebut membahas tentang Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) di Rumah Sakit, termasuk pengertian K3 Rumah Sakit, peran perawat dalam K3, standar pelayanan kesehatan kerja, dan faktor yang mempengaruhi kesehatan kerja di Rumah Sakit."
Dokumen tersebut membahas tentang pedoman keselamatan pasien di klinik. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang:
1) Latar belakang perlunya keselamatan pasien di klinik
2) Tujuan dan ruang lingkup dari pedoman keselamatan pasien
3) Beberapa sasaran utama keselamatan pasien seperti mencegah kesalahan identifikasi dan pemberian obat serta mengurangi risiko infeksi.
Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) FasyankesTini Wartini
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di fasilitas pelayanan kesehatan. K3 di fasyankes sangat penting untuk melindungi petugas kesehatan dari paparan bahaya selama bekerja serta menjaga produktivitas mereka. Dokumen ini menjelaskan berbagai aturan dan strategi yang harus diterapkan di fasyankes seperti manajemen resiko, penggunaan alat pelindung diri, dan pro
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD).ppttawabburrahim
APD digunakan untuk melindungi petugas kesehatan dari bahaya biologis dan kimiawi selama bekerja. APD meliputi sarung tangan, masker, baju pelindung, dan alat pelindung lainnya yang digunakan sesuai dengan tingkat risiko pajanan."
Dokumen tersebut membahas mengenai pengawasan kesehatan kerja yang mencakup pengertian, dasar hukum, ruang lingkup, pelayanan kesehatan kerja, pemeriksaan kesehatan tenaga kerja, dan penyakit akibat kerja. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang upaya jaminan dan perlindungan kesehatan bagi pekerja dalam rangka menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat.
Dokumen tersebut membahas tentang Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) di Rumah Sakit, termasuk pengertian K3 Rumah Sakit, peran perawat dalam K3, standar pelayanan kesehatan kerja, dan faktor yang mempengaruhi kesehatan kerja di Rumah Sakit."
Dokumen tersebut membahas tentang pedoman keselamatan pasien di klinik. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang:
1) Latar belakang perlunya keselamatan pasien di klinik
2) Tujuan dan ruang lingkup dari pedoman keselamatan pasien
3) Beberapa sasaran utama keselamatan pasien seperti mencegah kesalahan identifikasi dan pemberian obat serta mengurangi risiko infeksi.
Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) FasyankesTini Wartini
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di fasilitas pelayanan kesehatan. K3 di fasyankes sangat penting untuk melindungi petugas kesehatan dari paparan bahaya selama bekerja serta menjaga produktivitas mereka. Dokumen ini menjelaskan berbagai aturan dan strategi yang harus diterapkan di fasyankes seperti manajemen resiko, penggunaan alat pelindung diri, dan pro
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD).ppttawabburrahim
APD digunakan untuk melindungi petugas kesehatan dari bahaya biologis dan kimiawi selama bekerja. APD meliputi sarung tangan, masker, baju pelindung, dan alat pelindung lainnya yang digunakan sesuai dengan tingkat risiko pajanan."
Dokumen ini menjelaskan prosedur identifikasi pasien di rumah sakit untuk memastikan identitas dan keselamatan pasien. Prosedur ini meliputi pemasangan dan pemeriksaan gelang identitas pasien, konfirmasi identitas secara lisan dan visual, serta pelepasan gelang setelah perawatan selesai.
Program PPI dan K3 Puskesmas Kalikajar ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dengan menurunkan insiden infeksi, melindungi pasien, tenaga medis, dan masyarakat dari penularan infeksi, serta melindungi lingkungan puskesmas. Program ini meliputi kegiatan seperti sosialisasi, pelatihan, pengawasan, dan evaluasi pelaksanaan protokol kesehatan seperti cuci tangan dan menggunakan APD unt
1. Beberapa undang-undang dan peraturan terkait K3 di rumah sakit seperti UU Ketenagakerjaan dan Kesehatan serta standar K3 rumah sakit.
2. Penerapan manajemen K3 rumah sakit meliputi asesmen risiko, identifikasi risiko, pelaporan insiden, dan tindak lanjut untuk meminimalkan risiko.
3. Komitmen manajemen dan kesadaran seluruh pihak di rumah sakit diperlukan agar lingkungan kerja
Dokumen ini menjelaskan standar prosedur operasional penggunaan alat pelindung diri (APD) di RS X. Dokumen ini mendefinisikan APD, tujuan penggunaannya untuk melindungi tenaga kesehatan dan pasien dari transmisi infeksi, serta kebijakan wajib menggunakan APD secara benar. Diberikan pula prosedur penggunaan berbagai APD seperti masker, kacamata, gaun, sarung tangan, penutup kepal
Peraturan ini mengatur panduan kesehatan dan keselamatan kerja di Rumah Sakit Khusus Mata Padang Eye Center. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi seluruh pihak. Dokumen ini menjelaskan definisi kesehatan kerja, upaya-upaya K3 yang dilakukan, dan bahaya potensial di rumah sakit seperti faktor biologi, kimia, ergonomi, dan psikososial.
Dokumen tersebut merupakan instrumen penilaian kinerja kepala Instalasi Pelayanan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit (IPSRS) yang mencakup tiga aspek yaitu perilaku, pengembangan profesionalisme, dan layanan non klinis. Kepala IPSRS dinilai berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan pada masing-masing aspek tersebut. Hasil penilaian akan menentukan kinerja kepala IPSRS apakah baik, cukup
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja khususnya di bidang keperawatan. Ringkasannya adalah:
1. Materi tersebut membahas pentingnya penerapan K3 di bidang keperawatan untuk mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
2. Organisasi pelayanan kesehatan kerja diatur dalam peraturan untuk melindungi tenaga kerja dari gangguan kesehatan akibat pekerjaan.
Dokumen ini menjelaskan prosedur identifikasi pasien di rumah sakit untuk memastikan identitas dan keselamatan pasien. Prosedur ini meliputi pemasangan dan pemeriksaan gelang identitas pasien, konfirmasi identitas secara lisan dan visual, serta pelepasan gelang setelah perawatan selesai.
Program PPI dan K3 Puskesmas Kalikajar ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dengan menurunkan insiden infeksi, melindungi pasien, tenaga medis, dan masyarakat dari penularan infeksi, serta melindungi lingkungan puskesmas. Program ini meliputi kegiatan seperti sosialisasi, pelatihan, pengawasan, dan evaluasi pelaksanaan protokol kesehatan seperti cuci tangan dan menggunakan APD unt
1. Beberapa undang-undang dan peraturan terkait K3 di rumah sakit seperti UU Ketenagakerjaan dan Kesehatan serta standar K3 rumah sakit.
2. Penerapan manajemen K3 rumah sakit meliputi asesmen risiko, identifikasi risiko, pelaporan insiden, dan tindak lanjut untuk meminimalkan risiko.
3. Komitmen manajemen dan kesadaran seluruh pihak di rumah sakit diperlukan agar lingkungan kerja
Dokumen ini menjelaskan standar prosedur operasional penggunaan alat pelindung diri (APD) di RS X. Dokumen ini mendefinisikan APD, tujuan penggunaannya untuk melindungi tenaga kesehatan dan pasien dari transmisi infeksi, serta kebijakan wajib menggunakan APD secara benar. Diberikan pula prosedur penggunaan berbagai APD seperti masker, kacamata, gaun, sarung tangan, penutup kepal
Peraturan ini mengatur panduan kesehatan dan keselamatan kerja di Rumah Sakit Khusus Mata Padang Eye Center. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi seluruh pihak. Dokumen ini menjelaskan definisi kesehatan kerja, upaya-upaya K3 yang dilakukan, dan bahaya potensial di rumah sakit seperti faktor biologi, kimia, ergonomi, dan psikososial.
Dokumen tersebut merupakan instrumen penilaian kinerja kepala Instalasi Pelayanan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit (IPSRS) yang mencakup tiga aspek yaitu perilaku, pengembangan profesionalisme, dan layanan non klinis. Kepala IPSRS dinilai berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan pada masing-masing aspek tersebut. Hasil penilaian akan menentukan kinerja kepala IPSRS apakah baik, cukup
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja khususnya di bidang keperawatan. Ringkasannya adalah:
1. Materi tersebut membahas pentingnya penerapan K3 di bidang keperawatan untuk mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
2. Organisasi pelayanan kesehatan kerja diatur dalam peraturan untuk melindungi tenaga kerja dari gangguan kesehatan akibat pekerjaan.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di rumah sakit. Ia menjelaskan pengertian kesehatan kerja dan keselamatan kerja, tujuan masing-masing, serta syarat-syarat untuk mencapai kesehatan dan keselamatan yang optimal bagi tenaga kesehatan di rumah sakit. Dokumen tersebut juga menyebutkan beberapa data mengenai risiko penyakit akibat kerja yang dihadapi tenaga
Dokumen tersebut membahas konsep dasar kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di tempat kerja, terutama di rumah sakit. Dibahas pengertian K3, tujuan kesehatan dan keselamatan kerja, serta syarat-syarat untuk mencapai K3 yang baik seperti mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Juga diberikan contoh bahaya potensial di tempat kerja rumah sakit.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di ruang operasi rumah sakit. Secara garis besar membahas tentang bahaya-bahaya yang dihadapi di rumah sakit seperti kebakaran, bahan beracun, radiasi, luka bakar, dan infeksi. Kemudian membahas manajemen K3 mencakup perencanaan, organisasi, pelaksanaan, dan pengawasan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman
Kedokteran Okupasi membahas tentang latar belakang, konsep dasar, dan ruang lingkup ilmu kedokteran okupasi yang meliputi upaya promotif, preventif, protektif, kuratif dan rehabilitatif terhadap pekerja untuk mencegah masalah kesehatan akibat lingkungan kerja. Profesi terkait meliputi dokter kedokteran okupasi, ahli kesehatan lingkungan kerja, perawat kesehatan kerja, dan ahli keselamatan ker
Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja - Ardini RaksanagaraArdini Raksanagara
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan kerja, termasuk pengertian, perbedaan dengan kesehatan masyarakat, faktor yang mempengaruhi kesehatan kerja seperti lingkungan kerja, penyakit akibat kerja, kecelakaan kerja, dan pencegahan gangguan kesehatan kerja."
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
5. PERMASALAHAN
Kasus infeksi akibat tertusuk jarum suntik
yang terkontaminasi virus diperkirakan
mengakibatkan Hepatitis B (32%),
Hepatitis C (40%), dan HIV (5%) dari
seluruh infeksi baru. (WHO, 2000)
178 petugas medis yang terkena HIV/AIDS.
(Kemenkes (1987-2016)
Permasalahan kesehatan pada tenaga kesehatan di
RS muskuloskaletal (36,7%), Insomnia (43,7%)
kelelahan (49,3%), Stress (50%) data ini berasal
dari hasil Kajian implementasi pelayanan kesehatan
terintegrasi bagi pekerja di Rumah Sakit (Dit.
Kesjaor, 2019)
(Sumber : Kemenkes, Organisasi Profesi dan Lapor Covid-19 s/d 24
Jan 2022
6. PERMENK
ES NO. 66 TAHUN 2016
TENTANG KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA RUMAH
SAKIT
(K3RS)
Segala
kegiatan
menjamin
keselamatan
dan
kesehatan
Penetapan
Kebijakan
Pelaksanaan
Rencana
Pemantauan
dan Evaluasi
Kinerja
Peninjauan
dan
Peningkatan
Kinerja
Sistem
Manajemen
K3RS
Perencanaan
Wajib
Membentuk,
mengembangkan,
menerapkan
SKMk3
SDM RS
Pasien
Pendamping Pasien &
Pengunjung
Sarana dan lingkungan RS
8. APA K 3 RUMAH SAKIT ?
UPAYA TERPADU KEPADA SELURUH PEKERJA RUMAH SAKIT,
PASIEN,PENGUNJUNG/PENGANTAR ORANG SAKIT UNTUK
MENCIPTAKAN LINGKUNGAN KERJA RUMAH SAKIT YANG SEHAT,
AMAN DAN NYAMAN BAIK BAGI PEKERJA RUMAH SAKIT, PASIEN,
PENGUNJUNG/PENGANTAR ORANG SAKIT MAUPUN BAGI
MASYARAKAT YANG BERADA DILINGKUNGAN SEKITAR RUMAH
SAKIT.
9. PENTINGNYA K3 RUMAH SAKIT
R
S
Kegiatan yang terus
menerus 24 jam dan 7
hari seminggu
4 (Empat) PADAT
Modal, karya,
tehnologi, resiko
kesehatan
Berkumpulnya
Berbagai profesi
Terdapat penggunaan
B3
Tempat berkumpulnya
risiko penyakit menular
dan adanya emerging
disease sehingga perlu
menambah kewaspadaan
RUMAH
SAKIT
merupakan
SALAH SATU
TEMPAT
KERJA yang
BERISIKO
TINGGI
Program
Keselamatan
Dan
Kesehatan
Kerja
di Rumah Sakit
Agar Tercipta
Kondisi Rumah
Sakit Yang Sehat,
Aman, Selamat Dan
Nyaman
10. TUJUAN K3 RUMAH SAKIT
Adalah terciptanya :
Cara kerja (SOP)
Lingkungan kerja yang sehat, aman dan nyaman,
Meningkatkan derajat kesehatan SDM RS.
PRODUKTIFITAS SDM
GOOOAL===Patient safety
11. MANFAAT K3 RUMAH SAKIT
1. Bagi RS :
a. Meningkatkan mutu pelayanan
b. Mempertahankan kelangsungan operasional RS
c. Meningkatkan citra RS.
2. Bagi karyawan RS :
a. Melindungi SDM dari Penyakit Akibat Kerja (PAK)
b. Mencegah terjadinya Kecelakaan Akibat Kerja (KAK)
3. Bagi pasien dan pengunjung :
a. Mutu layanan yang baik
b. Kepuasan pasien dan pengunjung
12. • PP No. 47 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan bidang Perumahsakitan
• Permenkes Nomor 1438/2010: Standar
Pelayanan Kedokteran
• UU Nomor 44/2009: RS dalam Peningkatan
Mutu Pelayanan RS wajib akreditasi 3 thn
sekali.
• Permenkes No.12 tahun 2020 tentang
Akreditasi Rumah Sakit
• PMK 66 /2016 : Keselamatan dan Kesehatan
Kerja RS
STANDAR PELAYANAN
KUALITAS PELAYANAN
KESELAMATAN &
KESEHATAN KERJA
RS
K3 RS DALAM MENINGKATKAN MUTU LAYANAN RS
13. KESEHATAN KERJA????
Kesehatan (health): pencegahan
penyakit,sakit atau ketidak-nyamanan yang
parah sehubungan dengan pekerjaan yang
dapat mengganggu kondisi fisik dan mental
pekerja ataupun anggota masyarakat.
PENYAKIT AKIBAT KERJA????
Penyakit akibat kerja – Occupational Disease:
Penyakit yg mempunyai penyebab yg spesifik atau asosiasi
kuat dgn pekerjaan, yg pada umumnya terdiri dari satu
agen penyebab yg sudah diakui.
Merupakan penyakit yang artifisial atau man made disease.
14. KESELAMATAN KERJA????
Keselamatan (safety): pencegahan
terjadinya kecelakaan untuk menghindari
cedera bagi orang (manusia) atau kerusakan
terhadap fasilitas kerja(mesin
peralatan,dll)atau tempat lingkungan kerja.
KECELAKAAN AKIBAT KERJA????
Kecelakaan akibat kerja (accident): terjadi
bila suatu kejadian yang tidak direncanakan
muncul,baik yang berakibat cedera (ringan
maupun berat) pada waktu mulai dari
berangkat, beraktifitas sampai kembali lagi
kerumah.
19. RISIKO :
Kemungkinan suatu hazard menimbulkan dampak pada
keselamatan dan kesehatan, tergantung :
- Pajanan, frekuensi.konsekuensi
- Dose - Response
PROBABILITAS :
Kemungkinan terjadi atau tidak terjadinya sesuatu
KONSEKUENSI :
Dampak yang ditimbulkan akibat pajanan bahaya
BAHAYA/HAZARD:
Suatu keadaan/kondisi /peralatan/metode /material yang dapat
mengakibatkan (berpotensi) menimbulkan kerugian bagi
keselamatan maupun kesehatan pekerja
20. BAHAYA POTENSIAL DI RUMAH SAKIT
Bahaya (hazard)
1. GOLONGAN FISIK : BERBAGAI PENYAKIT.
Pencahayaan, Radiasi, Bising, Vibrasi (Getaran), Suhu Ekstream,
Tekanan Udara.
2. GOLONGAN KIMIAWI : KERACUNAN
Semua bahan kimia dalam bentuk debu, uap, gas, larutan.
3. GOLONGAN BIOLOGIK : Nosokomial Dan Berbagai Penyakit.
Bakteri, virus, jamur, serangga dan insecta.
4. GOLONGAN FISIOLOGIK/ERGONOMIK : GOTRAK ( gangguan otot
rangka dan gerak ) Desain tempat kerja, beban kerja, postur kerja,
mengangkat, menarik, mendorong.
5. GOLONGAN PSIKOSOSIAL : Stress Kerja, Kerja SHIFT, Hubungan
atasan dan bawahan sesama teman kerja, monotoni kerja, tuntutan
pekerjaan.
Bahaya tidak akan muncul menjadi kecelakaan apabila tidak
terjadi kontak dengan manusia.
22. MANAJEMEN RISIKO
HAZARD IDENTIFICATION, RISK ASSESSMENT,
RISK CONTROL (HIRARC)
1.Hazard Identification :
Identifikasi semua sumber
bahaya potensial yang ada di
tempat kerja
2. Risk Assessment : Menilai
tingkat risiko timbulnya PAK
atau KAK
3. Risk Control : kontrol
terhadap risiko KAK atau
KAK
25. EVALUASI DAN PRIORITAS
PENGENDALIAN RISIKO
Nilai
Risiko
Kategori
Nilai Risiko
Kategori
Tingkat Risiko
Prioritas
Pengendalian
Jangka Waktu Pengendalian
1-3 Rendah Dapat Diterima Prioritas 4 Membutuhkan pengendalian
dalam waktu 1 tahun
4-6 Sedang Moderat Prioritas 3 Membutuhkan
pengendalian dalam waktu
6
bulan
8-12 Bermakna Prioritas 2 Membutuhkan
pengendalian dalam waktu 3
bulan
15-25 Tinggi Penting Prioritas 1 Membutuhkan
pengendalian segera
(maksimal dalam
waktu 1 bulan)
26. KRITERIA
RISIKO
Kategori
Risiko
Warna Risiko Tinjauan Penilaian
Risiko Oleh
Frekuensi Tinjauan
Ekstrim (15-
25)
Merah Direktur Eksekutif Bulanan
Tinggi (8-120 Jingga Kepala Divisi Tiap 2 bulan
Sedang (4-6) Kuning Manajer Tiap 3 bulan
Rendah (1-3) Hijau Kepala Unit Tiap 6 bulan
27. SKALA TINGKAT RISIKO
TINGKAT
RISIKO DESKRIPSI PENGENDALIAN
RISIKO
RENDAH
Ada kemungkinan bahwa cedera atau
gangguan kesehatan minor terjadi saat
ini, dengan dampak kesehatan yang
ringan hingga sedang
PRIORITAS 3
RISIKO
SEDANG
Konsekuensi atau keparahan dari cidera
dan gangguan kesehatan tergolong
kategori serius meskipun
probabilitasnya rendah
PRIORITAS 2
RISIKO
TINGGI
Kemingkinan besar terjadi gangguan
kesehatan dan cedera yang moderate
atau serius bahkan kematian
PRIORITAS 1
29. Konsep
Keselamatan
Kerja pada
SDM RS
• LukaT
usukJarum
• Cedera Punggung
• T
erpapar radiasi atauhazmat lain
• Pasienagresif
• Terpeleset
• T
ersandungdanJatuh
• KekerasandiT
empat Kerja
• T
ersengat Listrik
• LukaBakar
• Properti Rusak
• TBC/Air Borne
• Penyakit yangditularkanmelalui darah
• Kebakaran
• Banjir dandisaster alamlain
• Kebisingan
• Risikogangguanmuskuloskeletal
FOKUS KESELAMATAN
30. Konsep
Keamanan
Kerja pada
SDM RS
Keamanan mempunyai arti melindungi
property milik rumah sakit, pasien,
staf, keluarga, dan
bahaya kehilangan,
pengunjung
kerusakan,
dari
atau
tidak
pengrusakan oleh orang yang
berwenang.
KEAMANAN ????
33. Bertujuan untuk melindungi sumber daya
manusia Rumah Sakit, pasien, pendamping
pasien, pengunjung, maupun lingkungan Rumah
Sakit dari pajanan dan limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3).
4. PENGELOLAAN B3
34. Bertujuan untuk memastikan SDM Rumah Sakit,
pasien, pendamping pasien, pengunjung, dan
aset Rumah Sakit aman dari bahaya api, asap,
dan bahaya lain.
5. PENCEGAHAN DAN
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
35. Proteksi kebakaran secara aktif, contohnya
APAR, hidran, detektor api, detektor asap, sprinkler,
dan lain-lain.
Proteksi kebakaran secara pasif, contohnya
jalur evakuasi, pintu darurat, tangga darurat,
tempat titik kumpul aman, ram, kompartemen.
PENCEGAHAN KEBAKARAN
36.
37.
38. Aspek keselamatan dan Kesehatan Kerja
meliputi keamanan:
a. penggunaan listrik;
b. penggunaan air;
c. penggunaan tata udara;
d. penggunaan genset;
e. penggunaan boiler;
6. PENGELOLAAN PRASARAN/UTILITAS
40. Bertujuan untuk melindungi SDM Rumah Sakit,
pasien, pendamping pasien, pengunjung, maupun
lingkungan Rumah Sakit dari potensi bahaya
peralatan medis baik saat digunakan maupun
saat tidak digunakan.
7. PERALATAN MEDIS
41. Bertujuan untuk meminimalkan dampak
terjadinya kejadian akibat kondisi darurat dan
bencana yang dapat menimbulkan kerugian fisik,
material, dan jiwa, mengganggu operasional,
serta menyebabkan kerusakan lingkungan, atau
mengancam finansial dan citra Rumah Sakit.
8. KESIAPSIAGAAN KONDISI
DARURAT ATAU BENCANA
42. KODE-KODE EMERGENCY
RED CODE INFORMASI KEBAKARAN
GREEN CODE
PINK CODE
YELLOW CODE
BLUE CODE
BLACK CODE
INFORMASI GEMPA
INFORMASI PENCULIKAN
BAYI
INFORMASI EVAKUASI
INFORMASI TEROR BOM
INFORMASI RESUSITASI
GREEN CODE GEMPA BUMI