SlideShare a Scribd company logo
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.2
PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL
OLEH : RUDI YANTI, S.Pd. SD
CGP ANGKATAN 8
KAB. HULU SUNGAI UTARA
Pembelajaran Sosial dan emosional (PSE) adalah pembelajaran yang dilakukan secara
kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi ini memungkinkan anak dan
pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional agar dapat: Memahami,
menghayati, dan mengelolah emosi (kesadaran diri), menetapkan dan mencapai tujuan positif
(pengelolaan diri), merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain (kesadaran sosial),
membangun dan mempertahankan hubungan yang positif (keterampilan berelasi), membuat
keputusan yang bertanggung jawab. (pengambilan keputusan yang bertanggung jawab).Sebelum
mempelajari modul ini, saya berpikir bahwa kepandaian murid dalam mengelola emosi, dalam
bersosialisasi dan berelasi maupun dalam mengambil keputusan yang bertanggung jawab adalah
kemampuan lahiriah murid yang dimiliki dari lahir. Hal ini, terlihat dari murid di sekolah ada
yang mampu menjadi ketua osis atau jabatan lain yang dituntut paiawai dalam mengelolah emosi
maupun menjalin kerja sama dengan pihak lain untuk kemajuan sekolah serta dalam mengambil
keputusan yang bertanggung jawab dalam kegiatan-kegiatan sekolah.
Setelah mempelajarai modul KSE saya paham dan menyadari, ternyata sesungguhnya
keterampilan sosial emosional itu perlu dilatihkan kepada siswa agar sosial emosionalnya lebih
matang dan menjadi pribadi-pribadi yang berkarakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila.
Memang selama ini tanpa disadari saya telah melakukan pembelajaran sosial dan emosional
dalam pembelajaran di kelas, hal ini dapat dilihat ketika dalam kegiatan Apersepsi, saya sering
bertanya pada siswa bagaimana kabarnya hari itu, dan bagaimana perasaannya dalam hari itu. Dan
juga dalam mengaitkan materi yang akan saya berikan dengan materi yang sudah dimiliki oleh
murid, itu sudah termasuk pembelajaran sosial dan emosional. Selain itu saat memberikan
penyegaran pada murid melalui ice breaking untuk mengembalikan kesegaran kefokusan murid
pada proses pembelajaran. Dan juga saat meminta murid berdiskusi dalam proses PBM yang
mengasah kemampuan murid untuk melatih kesadaran sosialnya ataupun dalam melakukan
kegiatan-kegiatan sosial di sekolah seperti melihat teman sakit dan lain-lain.
Bila dilihat dari isi modul, apa yang saya lakukan masih langkah awal dan masih perlu
pendalaman, terutama masalah kesadaran diri baik untuk diri saya sendiri maupun siswa. Bila
kesadaran diri ini sudah dimiliki seluruh warga sekolah maka akan tercapailah tujuan dari sekolah
itu. Murid akan mudah mencapai titik kefokusan dalam belajar sehingga dapat menghasilkan
pembelajaran yang bermakna. Guru dan PTK tentu juga dapat menunaikan tugas dengan baik dan
lancar sehingga setiap tugas yang diemban dapat di selesaikan tepat waktu.
Berkaitan dengan kebutuhan belajar dan lingkungan yang aman dan nyaman untuk
menfasilitasi seluruh murid di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi akademik maupun
kesejateraan psikilogis [well-being], 3 hal mendasar dan penting yang saya pelajari antara
lain; Pertama adalah konsep Pembelajaran Sosial dan Emosional berdasarkan kerangka kerja
CASEL (Collaborative for Academic, Social and Emotional Learning) yang menggunakan
pendekatan yang sistimatis yang menekankan kepada pentingnya menciptakan lingkungan yang
tepat serta terkoordinasi untuk menciptakan pembelajaran akademik, sosial, dan emosional semua
murid. PSE ini bertujuan untuk mengembangkan 5 (lima) Kompetensi Sosial dan Emosional
(KSE) yaitu: kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan
pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.Yang kedua adalah tentang pemahaman konsep
kesadaran penuh (mindfulness). Konsep kesadaran penuh ini dapat dilakukan dengan Teknik
STOP (Berhenti sejenak, ambil nafas dalam, amati sensasi pada tubuh, perasaan, pikiran dan
lingkungan, selesaikan dan lanjutkan). Praktik kesadaran penuh ini memperkuat 5 Kompetensi
Sosial dan Emosional (KSE) yang penerapannya mencakup ruang lingkup kelas, sekolah dan
keluarga serta komunitas. Untuk PSE yang berkaitan dengan kelas dan sekolah dilakukan melalui
4 indikator, yaitu: pengajaran eksplisit, integrasi dalam praktek mengajar guru dan kurikulum
akademik, penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah, dan penguatan kompetensi sosial dan
emosional pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) di sekolah. Yang ketiga tentang kesejateraan
psikologis [well-being] yaitu; Suatu kondisi individu yang memiliki sikap positif terhadap diri
sendiri dan orang lain, dapat membuat keputusan dan mengatur tingkah lakunya sendiri, dapat
memenuhi kebutuhan dirinya dengan menciptakan dan mengelola lingkungan dengan baik,
memiliki tujuan hidup dan membuat hidup mereka lebih bermakna, serta berusaha
mengeksplorasi dan mengembangkan diri. Dengan memahami ketiga hal tersebut penerapan
kompetensi social emosional baik pada siswa maupun pada guru dapat terlaksana dengan baik.
Karena pembelajaran social emosional merupakan suatu system yang saling terkait.
Perubahan yang saya terapkan di kelas yaitu saya akan berusaha mengimplementasikan
PSE ini di kelas. Saya juga akan membiasakan maindfullness ini di kelas setiap hari. Misalnya,
pada setiap awal pembelajaran dengan mengenalkan emosi pada murid, dengan pembiasaan ini
diharapkan murid dapat mengenali dirinya sehingga memiliki kesiapan dalam belajar.Disamping
itu juga menerapkan 5 KSE pada pengajaran eksplisit, integrasi dalam praktik mengajar guru dan
kurikulum akademik, penciptaan iklim kelas dengan melibatkan siswa dalam memecahkan
masalah, mengambil keputusan. Penerapan KSE ini akan saya integrasikan di setiap langkah
pembelajaran, sehingga pembelajaran sosial dan emosional tergambar di seluruh rangkaian
kegiatan.Dengan penerapan tersebut murid mencapai well-being sehingga tujuan pendidikan
dapat tercapai.
Perubahan yang saya terapkan pada teman sejawat yaitu memperkenalkan atau
mensosialisasikan tentang pembelajaran sosial dan emosional, dan menyampaikan apa tujuan
mengintegrasikan KSE pada pembelajaran. Langkah berikutnya saya berusaha memberikan
motivasi kepada teman sejawat untuk mengaplikasikan pembelajaran sosial dan emosional dalam
pembelajaran. Dan yang terakhir saya dan rekan sejawat selalu belajar merefleksi kemampuan
social emosional pribadi dan berkolaborasi untuk menciptakan struktur komunitas dalam
penerapan pembelajaran social emosional, dengan menyamakan persepsi tentang kompetensi
social emosional sehingga dapat tercipta lingkungan sekolah yang aman dan nyaman yaitu
lingkungan yang membangun persepsi bahwa setiap orang memiliki potensi yang berbeda-beda
dan perbedaan itu dapat saling melengkapi bukan menyaingi. Dengan penguatan KSE pendidik
mampu menjadi teladan, berkolaborasi dan saling belajar sehingga mampu membantu murid
menemukan jati diri dan mengembangkan potensinya.
Pembelajaran Sosial Emosional tidak dapat berdiri sendiri sebab pembelajaran sosial
emosional merupakan pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas
sekolah. Proses kolaborasi ini memungkinkan anak dan orang dewasa di sekolah memperoleh dan
menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional
agar dapat: a) Memahami, menghayati, dan mengelola emosi (kesadaran diri : kemampuan untuk
memahami perasaan, emosi, dan nilai-nilai diri sendiri, dan bagaimana pengaruhnya pada perilaku
diri dalam berbagai situasi dan konteks kehidupan), Menetapkan dan mencapai tujuan positif
(pengelolaan diri : kemampuan untuk mengelola emosi, pikiran, dan perilaku diri secara efektif
dalam berbagai situasi dan untuk mencapai tujuan dan aspirasi), Merasakan dan menunjukkan
empati kepada orang lain (kesadaran sosial : kemampuan untuk memahami sudut pandang dan
dapat berempati dengan orang lain termasuk mereka yang berasal dari latar belakang, budaya, dan
konteks yang berbeda-beda), Membangun dan mempertahankan hubungan yang positif
(keterampilan berelasi : kemampuan untuk membangun dan mempertahankan hubungan-
hubungan yang sehat dan suportif.), Membuat keputusan yang bertanggung jawab. (pengambilan
keputusan yang bertanggung jawab : kemampuan untuk mengambil pilihan-pilihan membangun
yang berdasar atas kepedulian, kapasitas dalam mempertimbangkan standar-standar etis dan rasa
aman, dan untuk mengevaluasi manfaat dan konsekuensi dari bermacam-macam tindakan dan
perilaku untuk kesejahteraan psikologis (well-being) diri sendiri, masyarakat, dan kelompok).
Pembelajaran sosial dan emosional dikembangkan dengan menggunakan pendekatan
kesadaran penuh (Mindfulness) sebagai dasar penguatan 5 kompetensi sosial dan emosional yang
akan memunculkan perasaan tenang, stres berkurang, pikiran menjadi jernih, dan fokus serta
menjadi semangat dalam belajar. Yang akan mewujudkan kesejahteraan psikologis atau well
being.Keterkaitan modul Pembelajaran Sosial Emosional dengan modul pembelajaran
sebelumnya adalah: Pembelajaran sosial emosional merupakan langkah untuk mewujudkan well
being sehingga pada komunitas sekolah akan terwujud sekolah yang nyaman, aman, dan akan
tercapai kebahagiaan dan keselamatan anak setinggi-tingginya sesuai dengan yang diamanatkan
KHD. Untuk mewujudkan pembelajaran social emosional peran guru sangat penting. Guru dapat
menumbuhkan nilai dan perannya dalam mengelola kompetensi sosial dan emosi anak sehingga
nilai kemandirian dan pembelajaran yang berpusat pada murid serta peran guru penggerak sebagai
pemimpin pembelajaran dan mendorong kolaborasi dapat tercapai dan berjalan seimbang. Dan
Hal ini merupakan langkah untuk mewujudkan visi terciptanya profil pelajar pancasila melalui
proses pembelajaran tentang kesadaran diri, managem diri, kesadaran sosial, kemampuan berelasi
serta pengambilan keputusan bertanggung jawab. Pembelajaran sosial emosional pun dalam
pelaksanaannya dapat mengontrol kita untuk menciptakan budaya positif di sekolah. PSE dapat
menunjang pembelajaran yang berdiferensiasi yang mampu melayani berbagai perbedaan gaya
belajar, kesiapan belajar serta minat anak dalam belajar.

More Related Content

Similar to KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.2.pdf

STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIFSTRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Muhamad Yogi
 
638664653-Jurnal-Refleksi-Dwi-Mingguan-Modul-2-2.pdf
638664653-Jurnal-Refleksi-Dwi-Mingguan-Modul-2-2.pdf638664653-Jurnal-Refleksi-Dwi-Mingguan-Modul-2-2.pdf
638664653-Jurnal-Refleksi-Dwi-Mingguan-Modul-2-2.pdf
eracatur1
 
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PAD...
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PAD...KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PAD...
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PAD...
NURLIAFAUZI
 
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.4.pdf
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.4.pdfKONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.4.pdf
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.4.pdf
Wijayanti Oktavia
 

Similar to KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.2.pdf (20)

catatan Pembelajaran Sosial dan Emosional.docx
catatan Pembelajaran Sosial dan Emosional.docxcatatan Pembelajaran Sosial dan Emosional.docx
catatan Pembelajaran Sosial dan Emosional.docx
 
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1 PGP Angkatan 9
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1 PGP Angkatan 9KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1 PGP Angkatan 9
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1 PGP Angkatan 9
 
Utk CGP_Modul 2.2_A6 (1).pptx
Utk CGP_Modul 2.2_A6 (1).pptxUtk CGP_Modul 2.2_A6 (1).pptx
Utk CGP_Modul 2.2_A6 (1).pptx
 
Modul 2.2 Angkatan 9.pdf
Modul 2.2  Angkatan 9.pdfModul 2.2  Angkatan 9.pdf
Modul 2.2 Angkatan 9.pdf
 
AKTIVITAS 1.docx
AKTIVITAS 1.docxAKTIVITAS 1.docx
AKTIVITAS 1.docx
 
MIFTAHUZ ZUHAN-Paket-3.2.docx
MIFTAHUZ ZUHAN-Paket-3.2.docxMIFTAHUZ ZUHAN-Paket-3.2.docx
MIFTAHUZ ZUHAN-Paket-3.2.docx
 
Jurnal Refleksi Modul 2.2 Pembelajaran sosial emosional
Jurnal Refleksi  Modul 2.2 Pembelajaran sosial emosionalJurnal Refleksi  Modul 2.2 Pembelajaran sosial emosional
Jurnal Refleksi Modul 2.2 Pembelajaran sosial emosional
 
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIFSTRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
 
ruang kolaborasi_modul 2.2 Pembelajaran sosial dan emosional.pptx
ruang kolaborasi_modul 2.2 Pembelajaran sosial dan emosional.pptxruang kolaborasi_modul 2.2 Pembelajaran sosial dan emosional.pptx
ruang kolaborasi_modul 2.2 Pembelajaran sosial dan emosional.pptx
 
Projek Kesejahteraan diri.pptx
Projek Kesejahteraan diri.pptxProjek Kesejahteraan diri.pptx
Projek Kesejahteraan diri.pptx
 
Ruang Kolaborasi Kelompok 2 LK 1.8 Pembelajaran Sosial Emosional.pdf
Ruang Kolaborasi Kelompok 2 LK 1.8 Pembelajaran Sosial Emosional.pdfRuang Kolaborasi Kelompok 2 LK 1.8 Pembelajaran Sosial Emosional.pdf
Ruang Kolaborasi Kelompok 2 LK 1.8 Pembelajaran Sosial Emosional.pdf
 
REFLEKSI PROSES.docx
REFLEKSI PROSES.docxREFLEKSI PROSES.docx
REFLEKSI PROSES.docx
 
638664653-Jurnal-Refleksi-Dwi-Mingguan-Modul-2-2.pdf
638664653-Jurnal-Refleksi-Dwi-Mingguan-Modul-2-2.pdf638664653-Jurnal-Refleksi-Dwi-Mingguan-Modul-2-2.pdf
638664653-Jurnal-Refleksi-Dwi-Mingguan-Modul-2-2.pdf
 
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PAD...
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PAD...KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PAD...
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PAD...
 
PPT PSE.pptx
PPT PSE.pptxPPT PSE.pptx
PPT PSE.pptx
 
Bangunlah Jiwa dan Raganya SMP NEGERI 173 JAKARTA.pptx
Bangunlah Jiwa dan Raganya SMP NEGERI 173 JAKARTA.pptxBangunlah Jiwa dan Raganya SMP NEGERI 173 JAKARTA.pptx
Bangunlah Jiwa dan Raganya SMP NEGERI 173 JAKARTA.pptx
 
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.4.pdf
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.4.pdfKONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.4.pdf
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.4.pdf
 
4 TEMA BANGUNLAH JIWA RAGANYA.pptx
4 TEMA BANGUNLAH JIWA RAGANYA.pptx4 TEMA BANGUNLAH JIWA RAGANYA.pptx
4 TEMA BANGUNLAH JIWA RAGANYA.pptx
 
kse wahyu.pptx
kse wahyu.pptxkse wahyu.pptx
kse wahyu.pptx
 
modul ajar p5 sekolah.pdf
modul ajar p5 sekolah.pdfmodul ajar p5 sekolah.pdf
modul ajar p5 sekolah.pdf
 

Recently uploaded

Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJARAKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Bukti dukung E kinerja kepala sekolah.pdf
Bukti dukung E kinerja  kepala sekolah.pdfBukti dukung E kinerja  kepala sekolah.pdf
Bukti dukung E kinerja kepala sekolah.pdf
 
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxSejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
 
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis JurnalLidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.2.pdf

  • 1. KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.2 PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL OLEH : RUDI YANTI, S.Pd. SD CGP ANGKATAN 8 KAB. HULU SUNGAI UTARA Pembelajaran Sosial dan emosional (PSE) adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi ini memungkinkan anak dan pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional agar dapat: Memahami, menghayati, dan mengelolah emosi (kesadaran diri), menetapkan dan mencapai tujuan positif (pengelolaan diri), merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain (kesadaran sosial), membangun dan mempertahankan hubungan yang positif (keterampilan berelasi), membuat keputusan yang bertanggung jawab. (pengambilan keputusan yang bertanggung jawab).Sebelum mempelajari modul ini, saya berpikir bahwa kepandaian murid dalam mengelola emosi, dalam bersosialisasi dan berelasi maupun dalam mengambil keputusan yang bertanggung jawab adalah kemampuan lahiriah murid yang dimiliki dari lahir. Hal ini, terlihat dari murid di sekolah ada yang mampu menjadi ketua osis atau jabatan lain yang dituntut paiawai dalam mengelolah emosi maupun menjalin kerja sama dengan pihak lain untuk kemajuan sekolah serta dalam mengambil keputusan yang bertanggung jawab dalam kegiatan-kegiatan sekolah. Setelah mempelajarai modul KSE saya paham dan menyadari, ternyata sesungguhnya keterampilan sosial emosional itu perlu dilatihkan kepada siswa agar sosial emosionalnya lebih matang dan menjadi pribadi-pribadi yang berkarakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila. Memang selama ini tanpa disadari saya telah melakukan pembelajaran sosial dan emosional dalam pembelajaran di kelas, hal ini dapat dilihat ketika dalam kegiatan Apersepsi, saya sering bertanya pada siswa bagaimana kabarnya hari itu, dan bagaimana perasaannya dalam hari itu. Dan juga dalam mengaitkan materi yang akan saya berikan dengan materi yang sudah dimiliki oleh murid, itu sudah termasuk pembelajaran sosial dan emosional. Selain itu saat memberikan penyegaran pada murid melalui ice breaking untuk mengembalikan kesegaran kefokusan murid pada proses pembelajaran. Dan juga saat meminta murid berdiskusi dalam proses PBM yang mengasah kemampuan murid untuk melatih kesadaran sosialnya ataupun dalam melakukan kegiatan-kegiatan sosial di sekolah seperti melihat teman sakit dan lain-lain. Bila dilihat dari isi modul, apa yang saya lakukan masih langkah awal dan masih perlu pendalaman, terutama masalah kesadaran diri baik untuk diri saya sendiri maupun siswa. Bila kesadaran diri ini sudah dimiliki seluruh warga sekolah maka akan tercapailah tujuan dari sekolah itu. Murid akan mudah mencapai titik kefokusan dalam belajar sehingga dapat menghasilkan pembelajaran yang bermakna. Guru dan PTK tentu juga dapat menunaikan tugas dengan baik dan lancar sehingga setiap tugas yang diemban dapat di selesaikan tepat waktu.
  • 2. Berkaitan dengan kebutuhan belajar dan lingkungan yang aman dan nyaman untuk menfasilitasi seluruh murid di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi akademik maupun kesejateraan psikilogis [well-being], 3 hal mendasar dan penting yang saya pelajari antara lain; Pertama adalah konsep Pembelajaran Sosial dan Emosional berdasarkan kerangka kerja CASEL (Collaborative for Academic, Social and Emotional Learning) yang menggunakan pendekatan yang sistimatis yang menekankan kepada pentingnya menciptakan lingkungan yang tepat serta terkoordinasi untuk menciptakan pembelajaran akademik, sosial, dan emosional semua murid. PSE ini bertujuan untuk mengembangkan 5 (lima) Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE) yaitu: kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.Yang kedua adalah tentang pemahaman konsep kesadaran penuh (mindfulness). Konsep kesadaran penuh ini dapat dilakukan dengan Teknik STOP (Berhenti sejenak, ambil nafas dalam, amati sensasi pada tubuh, perasaan, pikiran dan lingkungan, selesaikan dan lanjutkan). Praktik kesadaran penuh ini memperkuat 5 Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE) yang penerapannya mencakup ruang lingkup kelas, sekolah dan keluarga serta komunitas. Untuk PSE yang berkaitan dengan kelas dan sekolah dilakukan melalui 4 indikator, yaitu: pengajaran eksplisit, integrasi dalam praktek mengajar guru dan kurikulum akademik, penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah, dan penguatan kompetensi sosial dan emosional pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) di sekolah. Yang ketiga tentang kesejateraan psikologis [well-being] yaitu; Suatu kondisi individu yang memiliki sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain, dapat membuat keputusan dan mengatur tingkah lakunya sendiri, dapat memenuhi kebutuhan dirinya dengan menciptakan dan mengelola lingkungan dengan baik, memiliki tujuan hidup dan membuat hidup mereka lebih bermakna, serta berusaha mengeksplorasi dan mengembangkan diri. Dengan memahami ketiga hal tersebut penerapan kompetensi social emosional baik pada siswa maupun pada guru dapat terlaksana dengan baik. Karena pembelajaran social emosional merupakan suatu system yang saling terkait. Perubahan yang saya terapkan di kelas yaitu saya akan berusaha mengimplementasikan PSE ini di kelas. Saya juga akan membiasakan maindfullness ini di kelas setiap hari. Misalnya, pada setiap awal pembelajaran dengan mengenalkan emosi pada murid, dengan pembiasaan ini diharapkan murid dapat mengenali dirinya sehingga memiliki kesiapan dalam belajar.Disamping itu juga menerapkan 5 KSE pada pengajaran eksplisit, integrasi dalam praktik mengajar guru dan kurikulum akademik, penciptaan iklim kelas dengan melibatkan siswa dalam memecahkan masalah, mengambil keputusan. Penerapan KSE ini akan saya integrasikan di setiap langkah pembelajaran, sehingga pembelajaran sosial dan emosional tergambar di seluruh rangkaian kegiatan.Dengan penerapan tersebut murid mencapai well-being sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai. Perubahan yang saya terapkan pada teman sejawat yaitu memperkenalkan atau mensosialisasikan tentang pembelajaran sosial dan emosional, dan menyampaikan apa tujuan mengintegrasikan KSE pada pembelajaran. Langkah berikutnya saya berusaha memberikan motivasi kepada teman sejawat untuk mengaplikasikan pembelajaran sosial dan emosional dalam pembelajaran. Dan yang terakhir saya dan rekan sejawat selalu belajar merefleksi kemampuan social emosional pribadi dan berkolaborasi untuk menciptakan struktur komunitas dalam penerapan pembelajaran social emosional, dengan menyamakan persepsi tentang kompetensi social emosional sehingga dapat tercipta lingkungan sekolah yang aman dan nyaman yaitu lingkungan yang membangun persepsi bahwa setiap orang memiliki potensi yang berbeda-beda
  • 3. dan perbedaan itu dapat saling melengkapi bukan menyaingi. Dengan penguatan KSE pendidik mampu menjadi teladan, berkolaborasi dan saling belajar sehingga mampu membantu murid menemukan jati diri dan mengembangkan potensinya. Pembelajaran Sosial Emosional tidak dapat berdiri sendiri sebab pembelajaran sosial emosional merupakan pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi ini memungkinkan anak dan orang dewasa di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional agar dapat: a) Memahami, menghayati, dan mengelola emosi (kesadaran diri : kemampuan untuk memahami perasaan, emosi, dan nilai-nilai diri sendiri, dan bagaimana pengaruhnya pada perilaku diri dalam berbagai situasi dan konteks kehidupan), Menetapkan dan mencapai tujuan positif (pengelolaan diri : kemampuan untuk mengelola emosi, pikiran, dan perilaku diri secara efektif dalam berbagai situasi dan untuk mencapai tujuan dan aspirasi), Merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain (kesadaran sosial : kemampuan untuk memahami sudut pandang dan dapat berempati dengan orang lain termasuk mereka yang berasal dari latar belakang, budaya, dan konteks yang berbeda-beda), Membangun dan mempertahankan hubungan yang positif (keterampilan berelasi : kemampuan untuk membangun dan mempertahankan hubungan- hubungan yang sehat dan suportif.), Membuat keputusan yang bertanggung jawab. (pengambilan keputusan yang bertanggung jawab : kemampuan untuk mengambil pilihan-pilihan membangun yang berdasar atas kepedulian, kapasitas dalam mempertimbangkan standar-standar etis dan rasa aman, dan untuk mengevaluasi manfaat dan konsekuensi dari bermacam-macam tindakan dan perilaku untuk kesejahteraan psikologis (well-being) diri sendiri, masyarakat, dan kelompok). Pembelajaran sosial dan emosional dikembangkan dengan menggunakan pendekatan kesadaran penuh (Mindfulness) sebagai dasar penguatan 5 kompetensi sosial dan emosional yang akan memunculkan perasaan tenang, stres berkurang, pikiran menjadi jernih, dan fokus serta menjadi semangat dalam belajar. Yang akan mewujudkan kesejahteraan psikologis atau well being.Keterkaitan modul Pembelajaran Sosial Emosional dengan modul pembelajaran sebelumnya adalah: Pembelajaran sosial emosional merupakan langkah untuk mewujudkan well being sehingga pada komunitas sekolah akan terwujud sekolah yang nyaman, aman, dan akan tercapai kebahagiaan dan keselamatan anak setinggi-tingginya sesuai dengan yang diamanatkan KHD. Untuk mewujudkan pembelajaran social emosional peran guru sangat penting. Guru dapat menumbuhkan nilai dan perannya dalam mengelola kompetensi sosial dan emosi anak sehingga nilai kemandirian dan pembelajaran yang berpusat pada murid serta peran guru penggerak sebagai pemimpin pembelajaran dan mendorong kolaborasi dapat tercapai dan berjalan seimbang. Dan Hal ini merupakan langkah untuk mewujudkan visi terciptanya profil pelajar pancasila melalui proses pembelajaran tentang kesadaran diri, managem diri, kesadaran sosial, kemampuan berelasi serta pengambilan keputusan bertanggung jawab. Pembelajaran sosial emosional pun dalam pelaksanaannya dapat mengontrol kita untuk menciptakan budaya positif di sekolah. PSE dapat menunjang pembelajaran yang berdiferensiasi yang mampu melayani berbagai perbedaan gaya belajar, kesiapan belajar serta minat anak dalam belajar.