SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
No Peserta : 12016418412233
No absensi : 07
PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA
DENGAN MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM PADA
MATERI PENGUKURAN DI KELAS X SMKT KAPIN
JAKARTA TIMUR
Disusun oleh
Nama Peserta : Fikha Zulaika S.Si
Nama Instruktur : Dra Imas Ratna Ermawati M.Pd
PLPG
ANGKATAN 2011/2012
RAYON 137
Universitas Muhammadiyah Prof.DR.Hamka
Jakarta- 2012
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Saat ini diharapkan siswa SMK setelah menyelesaikan sekolahnya
dapat langsung menerapkan ilmunya di dunia usaha dan dunia industri.
Seperti slogan yang dicanangkan pemerintah: SMK Bisaa! Memang sangat
diharapkan siswa-siswi SMK bisa mengaplikasikan ilmu sesuai dengan
jurusannya di dunia kerja.
Pada Bidang Keahlian Teknologi Informatika, progam Multi Media,
salah satu pelajaran adaptif yang diajarkan adalah Fisika. Diharapkan dengan
memahami konsep Fisika dapat menunjang keahlian siswa di bidang Multi
Media khususnya di bidang pengukuran yang menggunakan jangka sorong.
Namun pada kenyataannya terlihat bahwa hasil belajar Fisika masih
rendah. Hal ini dapat disebabkan karena jumlah jam pelajaran Fisika per
pekan hanya 2 jam dan materi praktikum hanya lima kali pertemuan dalam 1
semester,sedangkan materi pelajaran yang harus diajarkan sesuai kurikulum
sangat padat, sehingga kegiatan belajar mengajar tidak sepenuhnya berjalan
efektif.oleh sebab itu dalam meningkatkan hasil belajar Fisika kita
merubahnya dengan memperbanyak metode praktikum dibandingkan dengan
metode teori
B. Perumusan Masalah
Apakah dengan menggunakan metode praktikum dapat meninggkatkan hasil
belajar Fisika pada materi pengukuran menggunakan jangka sorong pada
kelas X SMKT KAPIN Jakarta Timur pada tahun ajaran 2011/2012?
2
C. Pemecahan Masalah
Cara pemecahan masalah yang akan digunakan dalam PTK ini yaitu metode
praktikum. Dengan menggunakan metode ini diharapkan motivasi siswa
dalam pembelajaran Fisika dalam materi pengukuran yang menggunakan
jangka sorong dapat meningkat.sbagai pembekalan siswa nantinya dalam
dunia kerja di bidang pengukuran
D. Tujuan PTK
Kegiatan penelitian ini dilakukan untuk:
1. Guru dapat meningkatkan strategi dan kualitas pembelajaran Fisika
khususnya di materi pengukuran menggunakan jangka sorong dengan
menggunakan metode praktikum di SMKT KAPIN Jakarta Timur.
2. Siswa dapat mempraktekkan cara penggunaan jangka sorong dan
memahami dalam pembacaan skala utama dan skala nonius untuk
mengukur besaran suatu benda.
3. Siswa dapat bekerja secara mandiri maupun kelompok serta mampu
mempertanggung jawabkan segala tugas individu maupun kelompok yang
dilaksanakan di lab maupun diruang kelas yang menggunakan metode
praktikum
3
E. Manfaat PTK
1. Bagi siswa :
Proses belajar mengajar Fisika materi Besaran dan Satuan di SMKT
KAPIN Jakarta Timur menjadi menarik dengan metode praktek
menggunakan jangka sorong.
2. Bagi guru:
menemukan strategi pembelajaran yang lebih variatif sehingga meningkatkan
kemampuan dasar guru dalam pembelajaran Fisika.
3. Bagi sekolah: hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Fisika materi
Besaran dan Satuan di SMKT KAPIN Jakarta Timur lebih meningkat.
4
BAB II
KAJIAN TEORI DAN RANGKA BERFIKIR
A. PEMBELAJARAN
1. Strategi Belajar Mengajar
Menurut ensiklopedia pendidikan : Strategi is the art of briging forse to
the battle field in Favourable position, dalam ini bahwa strategi adalah
suatu seni bahwa pasukan kedalam Medan tempur dalam yang
menguntungkan.
Dalam perkembangan selanjutnya strategi bukan hanya seni tetapi
sudah merupakan sebuah ilmu pengetahuan, maka strategi dalam dunia
pendidikan adalah suatu seni dan Ilmu membawa pengajaran didepan kelas
sedemikian rupa sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai
secara efektif dan efisien.
Thorndike (1911), salah seorang pendiri aliran tingkah laku, belajar
adalah proses interaksi antara stimulus (yang mungkin berupa pikiran,
perasaan, atau gerakan) dan respons (yang juga bisa berupa pikiran,
perasaan, atau gerakan). Jelasnya, menurut Thorndike, perubahan tingkah
laku boleh berwujud sesuatu yang konkret (dapat diamati), atau yang
nonkonkret (tidak bias diamati). Teori Thorndike disebut sebagai “aliran
koneksionis” (connectionism).
Menurut teori trial and error (mencoba-coba dan gagal) ini, setiap
organisme jika dihadapkan dengan situasi baru akan melakukan tindakan-
tindakan yang sifatnya coba-coba secara membabi buta. Jika dalam usaha
mencoba itu kemudian secara kebetulan ada perbuatan yang dianggap
memenuhi tuntutan situasi, maka perbuatan yang cocok itu kemudian
“dipegangnya”. Karena latihan yang terus menerus maka waktu yang
dipergunakan untuk melakukan perbuatan yang cocok itu makin lama
makin efisien. Jadi, proses belajar menurut Thorndike melalui proses:
5
1). Trial and error (mencobva-coba dan mengalami kegagalan), dan
2). Law of effect yang berarti bahwa segala tingkah laku yang
berakibatkan suatu keadaan yang memuaskan (cocok dengan tuntutan
situasi) akan diingat dan dipelajari dengan sebaik-baknya1
2. Hasil Belajar
Sebelum membahas bagaimana hasil belajar siswa, maka terlebih
dahulu harus dipahami makna belajar, hal ini dimaksudkan agar
pemaknaan tentang hasil belajar dapat dikorelasikan dengan aktivitas
belajar sehingga dapat kemudian mengidentifikasi hal-hal yang sesuai dan
dapat dilaksanakan pada kegiatan pembelajaran dalam rangka melakukan
perubahan-perubahan pada peserta didik.
Belajar, secara gamblang hampir semua orang menganggap sebagai
suatu proses perubahan tingkah laku pada diri seseorang. Dari pemahaman
seperti ini dapat menghasilkan suatu pemikiran bahwa kegiatan belajar
tidak begitu saja terjadi, tetapi memerlukan langkah-langkah tertentu
dengan berbagai tahapan yang harus dilalui.
Dalam keseluruhan aktivitas pendidikan di sekolah, maka kegiatan
belajar merupakan kegiatan yang paling mendasar. Hal ini
kemungkinannya bahwa baik tidaknya serta berhasil tidaknya rumusan-
rumusan tujuan yang telah direncanakan dapat dicapai akan sangat
tergantung pada bagaimana proses belajar yang diterapkan atau dialami
oleh peserta didik. James O. Whittaker mendefenisikan belajar yakni “the
process by which behavior originates or is altered through training or
experience” proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui
latihan atau pengalaman.2
Dari pengertian tersebut, tergambar bahwa belajar merupakan proses
perubahan tingkah laku seseorang atau peserta didik, ketika peserta didik
telah mendapatkan sejumlah latihan atau pengalaman, dengan demikian
1
https://sites.google.com/site/soalundanvideopraktikum/home/teori-teori-
pembelajaran//6/8/12;15:45
2
http://belajarpsikologi.com/pengertian-belajar-menurut-ahli/06/08/12;16:16
6
peneliti berasumsi bahwa perubahan sikap dan tingkah laku yang terjadi
pada peserta didik sebagai akibat dari pertumbuhan fisik atau kematangan
serta pengaruh yang tumbuh dari masing-masing individu, dalam
pemahaman James bukan termasuk belajar.
Pengertian lain dikemukakan oleh Skinner bahwa belajar adalah “a
process progressive behavior adaptation” yakni suatu proses adaptasi
(penyesuaian tingkah laku) yang berlangsung secara progresif. Dijelaskan
bahwa proses adabtasi akan mendatangkan hasil yang optimal apabila ia
diberi penguat (reinforcer)3
Dalam pandangan tersebut tersirat suatu makna bahwa belajar
merupakan suatu proses yang dilakukan melalui kemampuan untuk
beradabtasi, dengan kata lain bahwa belajar hanya akan terjadi ketika
pelajar mendapatkan rangsangan yang dilakukan secara berproses dengan
hasilnya bahwa pelajar tersebut dapat menyesuaikan dirinya dengan apa
yang diperolehnya.
Gagne menyatakan bahwa belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus
bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa
sehingga perbuatannya (performance-nya) berubah dari waktu sebelum ia
mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi4
Disamping itu, terdapat beberapa persoalan yang harus
dipertimbangkan oleh seorang guru dalam menentukan keberhasilan
pengajalan dalam pandangan hasil dan produk yang dicapai siswa.
a. Apakah hasil belajar yang diperoleh siswa dari proses pengajaran
nampak dalam bentuk perubahan tingkah laku secara menyeluruh
(konprehensif) yang terdiri atas unsure kognitif, apektif dan
psikomotorik, secara terpadu pada diri siswa.
3
http://carapedia.com/pengertian_definisi_belajar_menurut_para_ahli_info499.html/06
/08/12;16:16
4
http://abhy-aya.blogspot.com/2009/10/belajarsuatu-proses.html/06/08/12;16:16
7
b. Apakah hasil belajar yang dicapai siswa dari prose pengajaran
mempunyai daya guna dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan siswa
terutama dalam pemecahan masalah yang dihadapinya.
c. Apakah hasil belajar yang diperoleh siswa tahan laa diingat dan
mengendap dalam pikirannya serta cukup mempengaruhi perilaku
dirinya.
d. Apakah yakni bahwa perubahan yang ditunjukkan oleh siswa
merupakan akibat dari proses pengajaran, ataukah perubahan itu
sebagai akibat lain di luar proses pengajaran.
3. Fisika
Fisika (bahasa Yunani: φυσικός (physikos), "alamiah", dan φύσις (physis),
"alam") adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas.
Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam
lingkup ruang dan waktu. Para fisikawan atau ahli fisika mempelajari
perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat beragam, mulai dari
partikel submikroskopis yang membentuk segala materi (fisika partikel)
hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos.
4. Hasil Belajar Fisika
Pemahan tentang Fisika yang dihasilkan dari suatu pemikiran bahwa
kegiatan belajar Fisika tidak begitu saja terjadi tetati memerlukan langkah-
langkah tertentu dan berbagai tahapan yang harus dilalui.
5. Jangka sorong
8
Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai
seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian
bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian
dan ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah
dilengkapi dengan display digital. Pada versi analog, umumnya tingkat
ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka sorang dibawah 30cm dan 0.01
untuk yang diatas 30cm.
Kegunaan
Kegunaan jangka sorong adalah:
untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit;
untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang
(pada pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur;
untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara
"menancapkan/menusukkan" bagian pengukur. Bagian pengukur tidak
terlihat pada gambar karena berada di sisi pemegang.
Jenis
Jangka sorong digital
Jangka sorong analog
Gambar jangka sorong
9
Fungsijangkasorong
Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seratus
milimeter . Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak.
Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung padakeahlian dan
ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah
dilengkapi dengandisplay digital. Pada versi analog, umumnya tingkat
ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka sorangdibawah 30cm dan 0.01
untuk yang diatas 30cm.Kegunaan jangka sorong adalah:
1. untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit;
2. untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang
(pada pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur;
3. untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan
cara"menancapkan/menusukkan" bagian pengukur. Bagian pengukur
tidak terlihat pada celah.
B. METODE
1. Metode Ceramah Plus
Metode Pembelajaran Ceramah Plus adalah metode pengajaran yang
menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah yang
dikombinasikan dengan metode lainnya. Ada tiga macam metode
ceramah plus, diantaranya yaitu:a.Metode ceramah plus tanya jawab
dan tugas b.Metode ceramah plus diskusi dan tugas
c. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)
2. Metode Demonstrasi
Metode pembelajaran demontrasi merupakan metode pembelajaran
yang sangat efektif untuk menolong siswa mencari jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan seperti: Bagaimana cara mengaturnya?
Bagaimana proses bekerjanya? Bagaimana proses mengerjakannya.
Demonstrasi sebagai metode pembelajaran adalah bilamana seorang
guru atau seorang demonstrator (orang luar yang sengaja diminta) atau
10
seorang siswa memperlihatkan kepada seluruh kelas sesuatau proses.
Misalnya bekerjanya suatu alat pencuci otomatis, cara membuat kue,
dan sebagainya
3. Metode Praktek
Metode praktek / eksperimen adalah suatu cara pengelolaan
pembelajaran di mana siswa melakukan aktivitas percobaan dengan
mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Dalam
metode ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau
melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu
obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri
tentang obyek yang dipelajarinya.
Percobaan dapat dilakukan melalui kegiatan individual atau kelompok.
Hal ini tergantung dari tujuan dan makna percobaan atau jumlah alat
yang tersedia. Percobaan ini dapat dilakukan dengan demonstrasi, bila
alat yang tersedia hanya satu atau dua perangkat saja
4. Metode Diskusi
Metode pembelajaran diskusi adalah proses pelibatan dua orang
peserta atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau
saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga
didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang
menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat
interaktif (Gagne & Briggs. 1979: 251).
Menurut Mc. Keachie-Kulik dari hasil penelitiannya, dibanding metode
ceramah, metode diskusi dapat meningkatkan anak dalam pemahaman
konsep dan keterampilan memecahkan masalah. Tetapi dalam
transformasi pengetahuan, penggunaan metode diskusi hasilnya lambat
dibanding penggunaan ceramah. Sehingga metode ceramah lebih efektif
untuk meningkatkan kuantitas pengetahuan anak dari pada metode
diskusi.
B. Hipotesis Tindakan
11
• Dengan diterapkan model pembelajaran metode praktikum dapat
meningkatkan motivasi siswa dalam materi pengukuran menggunakan
jangka sorong pada mata pelajaran fisika.
BAB III
12
METODE PENELITIAN
A. Seting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMKT KAPIN Jakarta
Timur, untuk mata pelajaran Fisika sebagai subjek penelitian di kelas X
tahun pelajaran 2011/2012 dengan jumlah siswa sebanyak 35 orang terdiri
dari 30 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada awal tahun ajaran 2011/2012, yaitu bulan
Juli sampai dengan November 2011, penentuan waktu penelitian mengacu
pada kalender akademik sekolah, karena PTK memerlukan beberapa siklus
yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif di kelas.
3. Siklus Penelitian
PTK ini dilaksanakan melalui tiga siklus untuk melihat peningkatan hasil
belajar dan aktivitas siswa dalam mengikuti mata pelajaran Fisika melalui
pembelajaran metode praktek.
B. Subjek Penelitian
Dalam PTK ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas X
Otomotif SMKT KAPIN yang terdiri dari 35 siswa, terdiri dari 30 siswa laki-
laki dan 5 siswa perempuan.
C. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas
13
D. Prosedur Penelitian
Dalam prosedur penelitian tindakan kelas ini peneliti telah menentukan
indikator keberhasilan seperti :
- Sebagian besar (75%) dari siswa berani dan mampu menjawab pertanyaan
guru
- Rata-rata nilai formatif mencapai KKM
- Sebagian besar (70%) siswa berani menanggapi dan mengemukakan
pendapat tentang siswa lain.
- Sebagian besar (70%) siswa berani dan mampu untuk bertanya tentang
materi pelajaran pada hari itu.
- Lebih dari 80 % anggota kelompok aktif dalam mengerkerjakan tugas
kelompoknya.
- Penyelesaian tugas kelompok sesuai dengan waktu yang disediakan.
E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
1. Teknik
1.1. Tes:
Dipergunakan untuk mendapatkan data yang mengukur kemampuan
subjek penelitian, contohnya hasil belajar siswa yang bersifat
kognitif.
1.2. Observasi:
Dipergunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan
aktivitas atau suatu proses tertentu, contohnya aktivitas siswa dalam
diskusi kelas.
1.3. Wawancara:
Dipergunakan untuk mendapatkan data atau informasi yang lebih
dalam dari suatu fakta, kejadian dan hal-hal lain yang terkait dengan
maalah penelitian, contoh efektifitas implementasi pembelajaran
berbasis masalah dengan metode praktek
14
2. Alat Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes, observasi, dan
wawancara.
- Tes :
dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa dalam
mata pelajaran Fisika.
- Observasi atau pengamatan:
Dipergunakan untuk mengumpulkan tentang motivasi siswa dalam
proses belajar mengajar dan implementasi pembelajaran berbasis
masalah dengan metode praktek.
- Wawancara:
Menggunakan panduan wawancara untuk mengetahui pendapat atau
sikap siswa tentang pembelajaran berbasis masalah dengan meode
praktek.
F. Analisis Data
Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi atau pengamatan dan
pelaksanaan siklus penelitian dianalisis secara deskriptif dengan
menggunakan teknik presentasi untuk melihat kecenderungan yang terjadi
dalam kegiatan pembelajaran Fisika.
Hasil belajar:
Dengan menganalisis nilai rata-rata ulangan harian. Kemudian dikategorikan
dalam klasifikasi tinggi, sedang, dan rendah.
G. Personalia Penelitian
1. Peneliti : Fikha Zulaika, SSi
2. Kolaborator : Sari Magdalena S.pd
H. Jadwal Penelitian
15
A. Jadwal Penelitian
No. Uraian
Bulan
Juli Agustus September
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Perencanaan v
2. Proses pembelajaran v
Pelaksanaan tindakan
kelas siklus I
Pertemuan 1
v
Analisis dan refleksi v
Pelaksanaan tindakan
kelas siklus I
Pertemuan 2
v
Analisis dan refleksi v
Pelaksanaan tindakan
kelas siklus II
Pertemuan 1
v
Pelaksanaan tindakan
kelas siklus II
Pertemuan 2
v
Analisis dan refleksi v
3. Tahap pengolahan dan
analisis data
v
Pengumpulan data v
Pengolahan dan analisis
data
v
4. Tahap Penulisan
laporan
v
5 Tahap penyelesaian dan
laporan
v v
I. Daftar Kepustakaan
16
[1] Jean Piaget, Psychology and Education Hadder and Staughton, (London,
Sydney-Aucland, 1997), h. 29, lihat juga Ahmadi Abu dan Widodo
Supriyono, Psikologi Belajar (Cet. I; Jakarta: Rineka Cipta, 1991), h. 119
[2] Danial Lenox, Barlow, Educational Psyichology: The Teaching-
Learning Proces (Chicago: The Moody Bible Institute, 1985), h. 82.
Lihat Juga, Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Cet. II; Jakarta: Logos
Wacana Ilmu, 1999), h. 60
[3] Gagne dalam Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Cet. XV;
Bangung: Remaja Rosdakarya, 1999), h. 84
[4] Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar (Bandung: Sinar
Baru Algesindo, 2000), h. 38
J. Daftar Riwayat Hidup Peneliti
Nama : Fikha zulaika S.Si
No peserta : 12016418412233
Tempat tgl Lahir : Jakarta,21 september 1979
Jenis kelamin : Perempuan
Bidang keahlian : Pendidikan Fisika
Kantor/unit Kerja: SMKT KAPIN Jakarta Timur
Alamat kantor : Jl Raya Kalimalang Pondok kelapa Jakarta timur
Telp : 021- 8648457
Alamat Rumah : JL.gagak bok A no 146 Komplek Jakasampurna bekasi
No telp : 8227174/021-98057277
Riwayat : S1 fisika, (universitas Indonesia)
17

More Related Content

What's hot

Siklus penelitian tindakan kelas
Siklus penelitian tindakan kelasSiklus penelitian tindakan kelas
Siklus penelitian tindakan kelasMAFIA '11
 
Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019
Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019
Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019Qonita Aliyatunnuha
 
Teori penelitian tindakan-kelas sd
Teori penelitian tindakan-kelas sdTeori penelitian tindakan-kelas sd
Teori penelitian tindakan-kelas sdeli priyatna laidan
 
Contoh prosedur penelitian tindakan kelas
Contoh prosedur penelitian tindakan kelasContoh prosedur penelitian tindakan kelas
Contoh prosedur penelitian tindakan kelasWanakisu Wanahugu
 
Objek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VI
Objek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VIObjek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VI
Objek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VIQonita Aliyatunnuha
 
Tugas Maman
Tugas  MamanTugas  Maman
Tugas Mamanmiemien
 
Konsep Penelitian Tindakan Kelas
Konsep Penelitian Tindakan KelasKonsep Penelitian Tindakan Kelas
Konsep Penelitian Tindakan KelasUwes Chaeruman
 
Bab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murni
Bab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murniBab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murni
Bab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murnisafran hasibuan
 
Contoh proposal ptk
Contoh proposal ptkContoh proposal ptk
Contoh proposal ptkAgoes Sholeh
 
Konsep teori dan contoh PTK
Konsep teori dan contoh PTKKonsep teori dan contoh PTK
Konsep teori dan contoh PTKAida Dwi Astuti
 

What's hot (18)

Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
Siklus penelitian tindakan kelas
Siklus penelitian tindakan kelasSiklus penelitian tindakan kelas
Siklus penelitian tindakan kelas
 
Konsep dasar ptk
Konsep dasar ptkKonsep dasar ptk
Konsep dasar ptk
 
PTK penelitian tindakan kelas
PTK penelitian tindakan kelasPTK penelitian tindakan kelas
PTK penelitian tindakan kelas
 
Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019
Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019
Resume UAS - Pembelajaran Inovatif smst V thn 2019
 
Teori penelitian tindakan-kelas sd
Teori penelitian tindakan-kelas sdTeori penelitian tindakan-kelas sd
Teori penelitian tindakan-kelas sd
 
Contoh prosedur penelitian tindakan kelas
Contoh prosedur penelitian tindakan kelasContoh prosedur penelitian tindakan kelas
Contoh prosedur penelitian tindakan kelas
 
Objek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VI
Objek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VIObjek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VI
Objek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VI
 
Jp kimia122 redhana
Jp kimia122 redhanaJp kimia122 redhana
Jp kimia122 redhana
 
2kgfxe4yc3holy8s91u3
2kgfxe4yc3holy8s91u32kgfxe4yc3holy8s91u3
2kgfxe4yc3holy8s91u3
 
Tugas Maman
Tugas  MamanTugas  Maman
Tugas Maman
 
Konsep Penelitian Tindakan Kelas
Konsep Penelitian Tindakan KelasKonsep Penelitian Tindakan Kelas
Konsep Penelitian Tindakan Kelas
 
Sogol ptk plpg
Sogol ptk plpgSogol ptk plpg
Sogol ptk plpg
 
16. kimia (ptk)
16. kimia (ptk)16. kimia (ptk)
16. kimia (ptk)
 
Sogol tugas ptk
Sogol tugas ptkSogol tugas ptk
Sogol tugas ptk
 
Bab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murni
Bab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murniBab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murni
Bab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murni
 
Contoh proposal ptk
Contoh proposal ptkContoh proposal ptk
Contoh proposal ptk
 
Konsep teori dan contoh PTK
Konsep teori dan contoh PTKKonsep teori dan contoh PTK
Konsep teori dan contoh PTK
 

Viewers also liked

літературна година
літературна годиналітературна година
літературна годинаtemsya
 
Pair programming 2 > 1 + 1
Pair programming  2 > 1 + 1Pair programming  2 > 1 + 1
Pair programming 2 > 1 + 1Neha Batra
 
Petit-déjeuner OCTO : Hadoop, plateforme multi-tenant, à tout d'une grande !
Petit-déjeuner OCTO : Hadoop, plateforme multi-tenant, à tout d'une grande !Petit-déjeuner OCTO : Hadoop, plateforme multi-tenant, à tout d'une grande !
Petit-déjeuner OCTO : Hadoop, plateforme multi-tenant, à tout d'une grande !OCTO Technology
 
Navigating Generational Differences in the Professional Environment
Navigating Generational Differences in the Professional EnvironmentNavigating Generational Differences in the Professional Environment
Navigating Generational Differences in the Professional EnvironmentMeghan Granito
 
Phase Preserving Denoising of Images
Phase Preserving Denoising of ImagesPhase Preserving Denoising of Images
Phase Preserving Denoising of ImagesTexel Tiny
 

Viewers also liked (10)

certificate Curso Basico de Marketing Online
certificate Curso Basico de Marketing Onlinecertificate Curso Basico de Marketing Online
certificate Curso Basico de Marketing Online
 
Françoise Hardy
Françoise HardyFrançoise Hardy
Françoise Hardy
 
літературна година
літературна годиналітературна година
літературна година
 
Dedy wijaya
Dedy wijayaDedy wijaya
Dedy wijaya
 
Tutorial
TutorialTutorial
Tutorial
 
Pair programming 2 > 1 + 1
Pair programming  2 > 1 + 1Pair programming  2 > 1 + 1
Pair programming 2 > 1 + 1
 
Lecture 12
Lecture 12Lecture 12
Lecture 12
 
Petit-déjeuner OCTO : Hadoop, plateforme multi-tenant, à tout d'une grande !
Petit-déjeuner OCTO : Hadoop, plateforme multi-tenant, à tout d'une grande !Petit-déjeuner OCTO : Hadoop, plateforme multi-tenant, à tout d'une grande !
Petit-déjeuner OCTO : Hadoop, plateforme multi-tenant, à tout d'une grande !
 
Navigating Generational Differences in the Professional Environment
Navigating Generational Differences in the Professional EnvironmentNavigating Generational Differences in the Professional Environment
Navigating Generational Differences in the Professional Environment
 
Phase Preserving Denoising of Images
Phase Preserving Denoising of ImagesPhase Preserving Denoising of Images
Phase Preserving Denoising of Images
 

Similar to MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA

Similar to MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA (20)

Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Kelompok 3 ( teori belajar behavioristik dan implementasi dalam pembelajaran )
Kelompok 3 ( teori belajar behavioristik dan implementasi dalam pembelajaran )Kelompok 3 ( teori belajar behavioristik dan implementasi dalam pembelajaran )
Kelompok 3 ( teori belajar behavioristik dan implementasi dalam pembelajaran )
 
Prinsip-Prinsip Belajar & Implikasinya
Prinsip-Prinsip Belajar & ImplikasinyaPrinsip-Prinsip Belajar & Implikasinya
Prinsip-Prinsip Belajar & Implikasinya
 
Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)
Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)
Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)
 
Judul
JudulJudul
Judul
 
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENELITIAN TINDAKAN KELASPENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
TEORI_PEMBELAJARAN.pptx
TEORI_PEMBELAJARAN.pptxTEORI_PEMBELAJARAN.pptx
TEORI_PEMBELAJARAN.pptx
 
TEORI BEHAVIORISME
TEORI BEHAVIORISMETEORI BEHAVIORISME
TEORI BEHAVIORISME
 
Lembar observasi aktifitas pengelolaan pembelajaran herawati kama
Lembar  observasi aktifitas pengelolaan pembelajaran herawati kamaLembar  observasi aktifitas pengelolaan pembelajaran herawati kama
Lembar observasi aktifitas pengelolaan pembelajaran herawati kama
 
Makalah kajian fisika sekolah
Makalah kajian fisika sekolahMakalah kajian fisika sekolah
Makalah kajian fisika sekolah
 
Tugas 2 metlit
Tugas 2 metlitTugas 2 metlit
Tugas 2 metlit
 
Makalah pendekatan pembelajaran
Makalah pendekatan pembelajaranMakalah pendekatan pembelajaran
Makalah pendekatan pembelajaran
 
Pemodelan Jangka Sorong
Pemodelan Jangka SorongPemodelan Jangka Sorong
Pemodelan Jangka Sorong
 
Ipi7548
Ipi7548Ipi7548
Ipi7548
 
Makalah teori pembelajaran behavioristik
Makalah teori pembelajaran behavioristikMakalah teori pembelajaran behavioristik
Makalah teori pembelajaran behavioristik
 
Karya ilmiah nur sabaniah
Karya ilmiah nur sabaniahKarya ilmiah nur sabaniah
Karya ilmiah nur sabaniah
 
KONSEP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
KONSEP BELAJAR DAN PEMBELAJARANKONSEP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
KONSEP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
 
Tugas 2 metlit
Tugas 2 metlitTugas 2 metlit
Tugas 2 metlit
 

More from Eko Supriyadi

Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa ArabKamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa ArabEko Supriyadi
 
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017 Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017 Eko Supriyadi
 
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori BloomKata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori BloomEko Supriyadi
 
Permendikbud nomor 16 tahun 2019 salinan
Permendikbud nomor 16 tahun 2019   salinanPermendikbud nomor 16 tahun 2019   salinan
Permendikbud nomor 16 tahun 2019 salinanEko Supriyadi
 
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka KreditnyaBuku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka KreditnyaEko Supriyadi
 
1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didik1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didikEko Supriyadi
 
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnyaJabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnyaEko Supriyadi
 
Ppt penyusunan soal hots
Ppt  penyusunan soal  hotsPpt  penyusunan soal  hots
Ppt penyusunan soal hotsEko Supriyadi
 
Pendidikan karakter P2KPTK2
Pendidikan karakter P2KPTK2Pendidikan karakter P2KPTK2
Pendidikan karakter P2KPTK2Eko Supriyadi
 
Pendekatan saintifik
Pendekatan saintifikPendekatan saintifik
Pendekatan saintifikEko Supriyadi
 
Panduan penilaian sd desember 2016
Panduan penilaian sd desember 2016Panduan penilaian sd desember 2016
Panduan penilaian sd desember 2016Eko Supriyadi
 
Model model pembelajaran kurikulum 2013
Model model pembelajaran kurikulum 2013Model model pembelajaran kurikulum 2013
Model model pembelajaran kurikulum 2013Eko Supriyadi
 
Lk telaah rpp sd 2017
Lk telaah rpp sd 2017Lk telaah rpp sd 2017
Lk telaah rpp sd 2017Eko Supriyadi
 
Lk pengamatan praktik pembelajaran sd
Lk pengamatan praktik pembelajaran sdLk pengamatan praktik pembelajaran sd
Lk pengamatan praktik pembelajaran sdEko Supriyadi
 

More from Eko Supriyadi (20)

Metode pembelajaran
Metode pembelajaranMetode pembelajaran
Metode pembelajaran
 
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa ArabKamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
 
Hots templates 2019
Hots templates  2019Hots templates  2019
Hots templates 2019
 
Buku penilaian hots
Buku penilaian hotsBuku penilaian hots
Buku penilaian hots
 
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017 Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
 
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori BloomKata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
 
Permendikbud nomor 16 tahun 2019 salinan
Permendikbud nomor 16 tahun 2019   salinanPermendikbud nomor 16 tahun 2019   salinan
Permendikbud nomor 16 tahun 2019 salinan
 
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka KreditnyaBuku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
 
1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didik1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didik
 
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnyaJabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
 
Teori x y
Teori   x yTeori   x y
Teori x y
 
Ppt penyusunan soal hots
Ppt  penyusunan soal  hotsPpt  penyusunan soal  hots
Ppt penyusunan soal hots
 
Personality plus
Personality plusPersonality plus
Personality plus
 
Pendidikan karakter P2KPTK2
Pendidikan karakter P2KPTK2Pendidikan karakter P2KPTK2
Pendidikan karakter P2KPTK2
 
Pendekatan saintifik
Pendekatan saintifikPendekatan saintifik
Pendekatan saintifik
 
Panduan penilaian sd desember 2016
Panduan penilaian sd desember 2016Panduan penilaian sd desember 2016
Panduan penilaian sd desember 2016
 
Model model pembelajaran kurikulum 2013
Model model pembelajaran kurikulum 2013Model model pembelajaran kurikulum 2013
Model model pembelajaran kurikulum 2013
 
Lk telaah rpp sd 2017
Lk telaah rpp sd 2017Lk telaah rpp sd 2017
Lk telaah rpp sd 2017
 
Lk pengamatan praktik pembelajaran sd
Lk pengamatan praktik pembelajaran sdLk pengamatan praktik pembelajaran sd
Lk pengamatan praktik pembelajaran sd
 
Literacy mh
Literacy mhLiteracy mh
Literacy mh
 

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA

  • 1. No Peserta : 12016418412233 No absensi : 07 PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM PADA MATERI PENGUKURAN DI KELAS X SMKT KAPIN JAKARTA TIMUR Disusun oleh Nama Peserta : Fikha Zulaika S.Si Nama Instruktur : Dra Imas Ratna Ermawati M.Pd PLPG ANGKATAN 2011/2012 RAYON 137 Universitas Muhammadiyah Prof.DR.Hamka Jakarta- 2012 1
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini diharapkan siswa SMK setelah menyelesaikan sekolahnya dapat langsung menerapkan ilmunya di dunia usaha dan dunia industri. Seperti slogan yang dicanangkan pemerintah: SMK Bisaa! Memang sangat diharapkan siswa-siswi SMK bisa mengaplikasikan ilmu sesuai dengan jurusannya di dunia kerja. Pada Bidang Keahlian Teknologi Informatika, progam Multi Media, salah satu pelajaran adaptif yang diajarkan adalah Fisika. Diharapkan dengan memahami konsep Fisika dapat menunjang keahlian siswa di bidang Multi Media khususnya di bidang pengukuran yang menggunakan jangka sorong. Namun pada kenyataannya terlihat bahwa hasil belajar Fisika masih rendah. Hal ini dapat disebabkan karena jumlah jam pelajaran Fisika per pekan hanya 2 jam dan materi praktikum hanya lima kali pertemuan dalam 1 semester,sedangkan materi pelajaran yang harus diajarkan sesuai kurikulum sangat padat, sehingga kegiatan belajar mengajar tidak sepenuhnya berjalan efektif.oleh sebab itu dalam meningkatkan hasil belajar Fisika kita merubahnya dengan memperbanyak metode praktikum dibandingkan dengan metode teori B. Perumusan Masalah Apakah dengan menggunakan metode praktikum dapat meninggkatkan hasil belajar Fisika pada materi pengukuran menggunakan jangka sorong pada kelas X SMKT KAPIN Jakarta Timur pada tahun ajaran 2011/2012? 2
  • 3. C. Pemecahan Masalah Cara pemecahan masalah yang akan digunakan dalam PTK ini yaitu metode praktikum. Dengan menggunakan metode ini diharapkan motivasi siswa dalam pembelajaran Fisika dalam materi pengukuran yang menggunakan jangka sorong dapat meningkat.sbagai pembekalan siswa nantinya dalam dunia kerja di bidang pengukuran D. Tujuan PTK Kegiatan penelitian ini dilakukan untuk: 1. Guru dapat meningkatkan strategi dan kualitas pembelajaran Fisika khususnya di materi pengukuran menggunakan jangka sorong dengan menggunakan metode praktikum di SMKT KAPIN Jakarta Timur. 2. Siswa dapat mempraktekkan cara penggunaan jangka sorong dan memahami dalam pembacaan skala utama dan skala nonius untuk mengukur besaran suatu benda. 3. Siswa dapat bekerja secara mandiri maupun kelompok serta mampu mempertanggung jawabkan segala tugas individu maupun kelompok yang dilaksanakan di lab maupun diruang kelas yang menggunakan metode praktikum 3
  • 4. E. Manfaat PTK 1. Bagi siswa : Proses belajar mengajar Fisika materi Besaran dan Satuan di SMKT KAPIN Jakarta Timur menjadi menarik dengan metode praktek menggunakan jangka sorong. 2. Bagi guru: menemukan strategi pembelajaran yang lebih variatif sehingga meningkatkan kemampuan dasar guru dalam pembelajaran Fisika. 3. Bagi sekolah: hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Fisika materi Besaran dan Satuan di SMKT KAPIN Jakarta Timur lebih meningkat. 4
  • 5. BAB II KAJIAN TEORI DAN RANGKA BERFIKIR A. PEMBELAJARAN 1. Strategi Belajar Mengajar Menurut ensiklopedia pendidikan : Strategi is the art of briging forse to the battle field in Favourable position, dalam ini bahwa strategi adalah suatu seni bahwa pasukan kedalam Medan tempur dalam yang menguntungkan. Dalam perkembangan selanjutnya strategi bukan hanya seni tetapi sudah merupakan sebuah ilmu pengetahuan, maka strategi dalam dunia pendidikan adalah suatu seni dan Ilmu membawa pengajaran didepan kelas sedemikian rupa sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai secara efektif dan efisien. Thorndike (1911), salah seorang pendiri aliran tingkah laku, belajar adalah proses interaksi antara stimulus (yang mungkin berupa pikiran, perasaan, atau gerakan) dan respons (yang juga bisa berupa pikiran, perasaan, atau gerakan). Jelasnya, menurut Thorndike, perubahan tingkah laku boleh berwujud sesuatu yang konkret (dapat diamati), atau yang nonkonkret (tidak bias diamati). Teori Thorndike disebut sebagai “aliran koneksionis” (connectionism). Menurut teori trial and error (mencoba-coba dan gagal) ini, setiap organisme jika dihadapkan dengan situasi baru akan melakukan tindakan- tindakan yang sifatnya coba-coba secara membabi buta. Jika dalam usaha mencoba itu kemudian secara kebetulan ada perbuatan yang dianggap memenuhi tuntutan situasi, maka perbuatan yang cocok itu kemudian “dipegangnya”. Karena latihan yang terus menerus maka waktu yang dipergunakan untuk melakukan perbuatan yang cocok itu makin lama makin efisien. Jadi, proses belajar menurut Thorndike melalui proses: 5
  • 6. 1). Trial and error (mencobva-coba dan mengalami kegagalan), dan 2). Law of effect yang berarti bahwa segala tingkah laku yang berakibatkan suatu keadaan yang memuaskan (cocok dengan tuntutan situasi) akan diingat dan dipelajari dengan sebaik-baknya1 2. Hasil Belajar Sebelum membahas bagaimana hasil belajar siswa, maka terlebih dahulu harus dipahami makna belajar, hal ini dimaksudkan agar pemaknaan tentang hasil belajar dapat dikorelasikan dengan aktivitas belajar sehingga dapat kemudian mengidentifikasi hal-hal yang sesuai dan dapat dilaksanakan pada kegiatan pembelajaran dalam rangka melakukan perubahan-perubahan pada peserta didik. Belajar, secara gamblang hampir semua orang menganggap sebagai suatu proses perubahan tingkah laku pada diri seseorang. Dari pemahaman seperti ini dapat menghasilkan suatu pemikiran bahwa kegiatan belajar tidak begitu saja terjadi, tetapi memerlukan langkah-langkah tertentu dengan berbagai tahapan yang harus dilalui. Dalam keseluruhan aktivitas pendidikan di sekolah, maka kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling mendasar. Hal ini kemungkinannya bahwa baik tidaknya serta berhasil tidaknya rumusan- rumusan tujuan yang telah direncanakan dapat dicapai akan sangat tergantung pada bagaimana proses belajar yang diterapkan atau dialami oleh peserta didik. James O. Whittaker mendefenisikan belajar yakni “the process by which behavior originates or is altered through training or experience” proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.2 Dari pengertian tersebut, tergambar bahwa belajar merupakan proses perubahan tingkah laku seseorang atau peserta didik, ketika peserta didik telah mendapatkan sejumlah latihan atau pengalaman, dengan demikian 1 https://sites.google.com/site/soalundanvideopraktikum/home/teori-teori- pembelajaran//6/8/12;15:45 2 http://belajarpsikologi.com/pengertian-belajar-menurut-ahli/06/08/12;16:16 6
  • 7. peneliti berasumsi bahwa perubahan sikap dan tingkah laku yang terjadi pada peserta didik sebagai akibat dari pertumbuhan fisik atau kematangan serta pengaruh yang tumbuh dari masing-masing individu, dalam pemahaman James bukan termasuk belajar. Pengertian lain dikemukakan oleh Skinner bahwa belajar adalah “a process progressive behavior adaptation” yakni suatu proses adaptasi (penyesuaian tingkah laku) yang berlangsung secara progresif. Dijelaskan bahwa proses adabtasi akan mendatangkan hasil yang optimal apabila ia diberi penguat (reinforcer)3 Dalam pandangan tersebut tersirat suatu makna bahwa belajar merupakan suatu proses yang dilakukan melalui kemampuan untuk beradabtasi, dengan kata lain bahwa belajar hanya akan terjadi ketika pelajar mendapatkan rangsangan yang dilakukan secara berproses dengan hasilnya bahwa pelajar tersebut dapat menyesuaikan dirinya dengan apa yang diperolehnya. Gagne menyatakan bahwa belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya (performance-nya) berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi4 Disamping itu, terdapat beberapa persoalan yang harus dipertimbangkan oleh seorang guru dalam menentukan keberhasilan pengajalan dalam pandangan hasil dan produk yang dicapai siswa. a. Apakah hasil belajar yang diperoleh siswa dari proses pengajaran nampak dalam bentuk perubahan tingkah laku secara menyeluruh (konprehensif) yang terdiri atas unsure kognitif, apektif dan psikomotorik, secara terpadu pada diri siswa. 3 http://carapedia.com/pengertian_definisi_belajar_menurut_para_ahli_info499.html/06 /08/12;16:16 4 http://abhy-aya.blogspot.com/2009/10/belajarsuatu-proses.html/06/08/12;16:16 7
  • 8. b. Apakah hasil belajar yang dicapai siswa dari prose pengajaran mempunyai daya guna dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan siswa terutama dalam pemecahan masalah yang dihadapinya. c. Apakah hasil belajar yang diperoleh siswa tahan laa diingat dan mengendap dalam pikirannya serta cukup mempengaruhi perilaku dirinya. d. Apakah yakni bahwa perubahan yang ditunjukkan oleh siswa merupakan akibat dari proses pengajaran, ataukah perubahan itu sebagai akibat lain di luar proses pengajaran. 3. Fisika Fisika (bahasa Yunani: φυσικός (physikos), "alamiah", dan φύσις (physis), "alam") adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Para fisikawan atau ahli fisika mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk segala materi (fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos. 4. Hasil Belajar Fisika Pemahan tentang Fisika yang dihasilkan dari suatu pemikiran bahwa kegiatan belajar Fisika tidak begitu saja terjadi tetati memerlukan langkah- langkah tertentu dan berbagai tahapan yang harus dilalui. 5. Jangka sorong 8
  • 9. Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan display digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka sorang dibawah 30cm dan 0.01 untuk yang diatas 30cm. Kegunaan Kegunaan jangka sorong adalah: untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit; untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur; untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara "menancapkan/menusukkan" bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat pada gambar karena berada di sisi pemegang. Jenis Jangka sorong digital Jangka sorong analog Gambar jangka sorong 9
  • 10. Fungsijangkasorong Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seratus milimeter . Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung padakeahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi dengandisplay digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka sorangdibawah 30cm dan 0.01 untuk yang diatas 30cm.Kegunaan jangka sorong adalah: 1. untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit; 2. untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur; 3. untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara"menancapkan/menusukkan" bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat pada celah. B. METODE 1. Metode Ceramah Plus Metode Pembelajaran Ceramah Plus adalah metode pengajaran yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah yang dikombinasikan dengan metode lainnya. Ada tiga macam metode ceramah plus, diantaranya yaitu:a.Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas b.Metode ceramah plus diskusi dan tugas c. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL) 2. Metode Demonstrasi Metode pembelajaran demontrasi merupakan metode pembelajaran yang sangat efektif untuk menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti: Bagaimana cara mengaturnya? Bagaimana proses bekerjanya? Bagaimana proses mengerjakannya. Demonstrasi sebagai metode pembelajaran adalah bilamana seorang guru atau seorang demonstrator (orang luar yang sengaja diminta) atau 10
  • 11. seorang siswa memperlihatkan kepada seluruh kelas sesuatau proses. Misalnya bekerjanya suatu alat pencuci otomatis, cara membuat kue, dan sebagainya 3. Metode Praktek Metode praktek / eksperimen adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya. Percobaan dapat dilakukan melalui kegiatan individual atau kelompok. Hal ini tergantung dari tujuan dan makna percobaan atau jumlah alat yang tersedia. Percobaan ini dapat dilakukan dengan demonstrasi, bila alat yang tersedia hanya satu atau dua perangkat saja 4. Metode Diskusi Metode pembelajaran diskusi adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif (Gagne & Briggs. 1979: 251). Menurut Mc. Keachie-Kulik dari hasil penelitiannya, dibanding metode ceramah, metode diskusi dapat meningkatkan anak dalam pemahaman konsep dan keterampilan memecahkan masalah. Tetapi dalam transformasi pengetahuan, penggunaan metode diskusi hasilnya lambat dibanding penggunaan ceramah. Sehingga metode ceramah lebih efektif untuk meningkatkan kuantitas pengetahuan anak dari pada metode diskusi. B. Hipotesis Tindakan 11
  • 12. • Dengan diterapkan model pembelajaran metode praktikum dapat meningkatkan motivasi siswa dalam materi pengukuran menggunakan jangka sorong pada mata pelajaran fisika. BAB III 12
  • 13. METODE PENELITIAN A. Seting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMKT KAPIN Jakarta Timur, untuk mata pelajaran Fisika sebagai subjek penelitian di kelas X tahun pelajaran 2011/2012 dengan jumlah siswa sebanyak 35 orang terdiri dari 30 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada awal tahun ajaran 2011/2012, yaitu bulan Juli sampai dengan November 2011, penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah, karena PTK memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif di kelas. 3. Siklus Penelitian PTK ini dilaksanakan melalui tiga siklus untuk melihat peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam mengikuti mata pelajaran Fisika melalui pembelajaran metode praktek. B. Subjek Penelitian Dalam PTK ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas X Otomotif SMKT KAPIN yang terdiri dari 35 siswa, terdiri dari 30 siswa laki- laki dan 5 siswa perempuan. C. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas 13
  • 14. D. Prosedur Penelitian Dalam prosedur penelitian tindakan kelas ini peneliti telah menentukan indikator keberhasilan seperti : - Sebagian besar (75%) dari siswa berani dan mampu menjawab pertanyaan guru - Rata-rata nilai formatif mencapai KKM - Sebagian besar (70%) siswa berani menanggapi dan mengemukakan pendapat tentang siswa lain. - Sebagian besar (70%) siswa berani dan mampu untuk bertanya tentang materi pelajaran pada hari itu. - Lebih dari 80 % anggota kelompok aktif dalam mengerkerjakan tugas kelompoknya. - Penyelesaian tugas kelompok sesuai dengan waktu yang disediakan. E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data 1. Teknik 1.1. Tes: Dipergunakan untuk mendapatkan data yang mengukur kemampuan subjek penelitian, contohnya hasil belajar siswa yang bersifat kognitif. 1.2. Observasi: Dipergunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan aktivitas atau suatu proses tertentu, contohnya aktivitas siswa dalam diskusi kelas. 1.3. Wawancara: Dipergunakan untuk mendapatkan data atau informasi yang lebih dalam dari suatu fakta, kejadian dan hal-hal lain yang terkait dengan maalah penelitian, contoh efektifitas implementasi pembelajaran berbasis masalah dengan metode praktek 14
  • 15. 2. Alat Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes, observasi, dan wawancara. - Tes : dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Fisika. - Observasi atau pengamatan: Dipergunakan untuk mengumpulkan tentang motivasi siswa dalam proses belajar mengajar dan implementasi pembelajaran berbasis masalah dengan metode praktek. - Wawancara: Menggunakan panduan wawancara untuk mengetahui pendapat atau sikap siswa tentang pembelajaran berbasis masalah dengan meode praktek. F. Analisis Data Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi atau pengamatan dan pelaksanaan siklus penelitian dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik presentasi untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran Fisika. Hasil belajar: Dengan menganalisis nilai rata-rata ulangan harian. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi tinggi, sedang, dan rendah. G. Personalia Penelitian 1. Peneliti : Fikha Zulaika, SSi 2. Kolaborator : Sari Magdalena S.pd H. Jadwal Penelitian 15
  • 16. A. Jadwal Penelitian No. Uraian Bulan Juli Agustus September 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Perencanaan v 2. Proses pembelajaran v Pelaksanaan tindakan kelas siklus I Pertemuan 1 v Analisis dan refleksi v Pelaksanaan tindakan kelas siklus I Pertemuan 2 v Analisis dan refleksi v Pelaksanaan tindakan kelas siklus II Pertemuan 1 v Pelaksanaan tindakan kelas siklus II Pertemuan 2 v Analisis dan refleksi v 3. Tahap pengolahan dan analisis data v Pengumpulan data v Pengolahan dan analisis data v 4. Tahap Penulisan laporan v 5 Tahap penyelesaian dan laporan v v I. Daftar Kepustakaan 16
  • 17. [1] Jean Piaget, Psychology and Education Hadder and Staughton, (London, Sydney-Aucland, 1997), h. 29, lihat juga Ahmadi Abu dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar (Cet. I; Jakarta: Rineka Cipta, 1991), h. 119 [2] Danial Lenox, Barlow, Educational Psyichology: The Teaching- Learning Proces (Chicago: The Moody Bible Institute, 1985), h. 82. Lihat Juga, Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Cet. II; Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), h. 60 [3] Gagne dalam Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Cet. XV; Bangung: Remaja Rosdakarya, 1999), h. 84 [4] Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2000), h. 38 J. Daftar Riwayat Hidup Peneliti Nama : Fikha zulaika S.Si No peserta : 12016418412233 Tempat tgl Lahir : Jakarta,21 september 1979 Jenis kelamin : Perempuan Bidang keahlian : Pendidikan Fisika Kantor/unit Kerja: SMKT KAPIN Jakarta Timur Alamat kantor : Jl Raya Kalimalang Pondok kelapa Jakarta timur Telp : 021- 8648457 Alamat Rumah : JL.gagak bok A no 146 Komplek Jakasampurna bekasi No telp : 8227174/021-98057277 Riwayat : S1 fisika, (universitas Indonesia) 17