Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar BiasaRoHim MohaMad
Untuk mengetahui secara langsung kondisi, keadaan dan bentuk layanan yang diberikan kepada Anak Berkebutuhan Khusus, kita perlu turun langsung pada kondisi nyata di Sekolah Luar Biasa
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar BiasaRoHim MohaMad
Untuk mengetahui secara langsung kondisi, keadaan dan bentuk layanan yang diberikan kepada Anak Berkebutuhan Khusus, kita perlu turun langsung pada kondisi nyata di Sekolah Luar Biasa
Salah satu model instruksional yang sering digunakan adalah model ASSURE. Model ini terdiri dari enam langkah, yaitu analisa peserta didik (A), menetapkan tujuan pembelajaran (S), memilih materi dan media (S), menggunakan materi dan media (U), partisipasi peserta didik (R), dan evaluasi-revisi (E).
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
Makalah ini berisi penjelasan mengenai pengertian belajar, ciri – ciri dari perubahan tingkah laku, dan bentuk perubahan tingkah laku dalam hasil belajar.
Salah satu model instruksional yang sering digunakan adalah model ASSURE. Model ini terdiri dari enam langkah, yaitu analisa peserta didik (A), menetapkan tujuan pembelajaran (S), memilih materi dan media (S), menggunakan materi dan media (U), partisipasi peserta didik (R), dan evaluasi-revisi (E).
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
Makalah ini berisi penjelasan mengenai pengertian belajar, ciri – ciri dari perubahan tingkah laku, dan bentuk perubahan tingkah laku dalam hasil belajar.
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subangjualobat34
Jual Obat Aborsi Cytotec | 083848007379 | Obat Aborsi Cytotec | Obat Telat Bulan | Obat Pelancar Haid | Obat Penggugur Kandungan | Cara Aborsi Aman | Cara Menggugurkan Kandungan | Apotek Cytotec | Klinik obataborsi7 | Jual Jamu Aborsi | Tempat Aborsi | Jual Obat Cytotec | Agen Cytotec | Alamat Penjual Cytotec | Tempat Penjual Cytotec | Harga Obat Aborsi | Harga Obat Cytotec | Obat Aborsi Wilayah.
Hp / WA :083848007379
APOTEK : Kami Jual Obat Aborsi Cytotec Hub :083848007379 | Jual Obat Aborsi Cytotec| Obat Penggugur Kandungan Cytotec |
Obat Pelancar Haid Tuntas. Dengan harga yang bisa Anda pilih sesuai usia kandungan Anda.
Tips menghindari penjual obat palsu:
(1) Hindari penawaran dengan harga yang murah / murahan hasil pasti (GAGAL).
(2) Layanan Setiap Waktu, bisa di TLP, dengan Respon yang baik & cepat.
(3) Mendapatkan No Resi Pengiriman supaya anda bisa cek melalui JNE/TIKI/POS terdekat untuk mengetahui / memastikan pesanan anda.
(4) Ada berbagai BUKTI nyata tanpa rekayasa & TERPERCAYA.
(5) Mintalah foto obat dengan mencantumkan alamat Anda di sekitarnya sebelum Anda mentransfer pembayaranya.
DAFTAR LENGKAP HARGA PAKET OBAT CYTOTEC AMAN DAN TERPERCAYA
Berikut daftar lengkap dari berbagai paket Obat Aborsi Cytotec — Obat Aborsi Tuntas — Obat Penggugur Kandungan ( Obat Telat Bulan — Dan Obat Aborsi Ampuh )
PAKET OBAT ABORSI HARGA STANDAR DAN HARGA TUNTAS
Paket Standar . 1 – 4 Minggu Rp. 800.000,
– Paket Tuntas 1 Bulan – Rp. 1.000.000,-
Paket Standar . 4 – 8 Minggu Rp. 1.200.000,
– Paket Tuntas – Rp. 1.500.000,-
Paket Standar . 8 – 12 Minggu Rp. 1.800.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.100.000,-
Paket Standar . 12 – 16 Minggu Rp. 2.400.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.800.000,
-16 – 24 Minggu Rp. 3.500.000,-
28 – 32 Minggu Rp. 4.500.000,-
Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Standar 90% Tingkat keberhasilan* Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Tuntas 99% Tingkat keberhasilan
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL, KARNA OBAT YANG ASLI MASIH BERKEMASAN TABLET UTUH, BENTUKNYA TABLET PUTIH SEGI ENAM BUKAN BULAT POLOS….!
TERIMAKASIH ATAS KEPERCAYAAN ANDA MENJADI PELANGGAN
KAMI
Pengiriman obat aborsi ampuh dilakukan melalui Tiki, Jne, pos indonesia untuk luar negri pos EMS EXPRESS 1–2 HARI SAMPAI. UNTUK LUAR NEGERI PAKET EMS 3–4 HARI DIJAMIN 100% SAMPAI DITEMPAT TUJUAN ALAMAT RUMAH ANDA,
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL
BUKTI PENGIRIMAN YANG DI KEMAS
Wa :083848007379
FORMAT PEMESANAN Pengiriman Via Paket JNE / TIKI / POS EMS INTERNASIONAL Untuk Luar Kota dan Luar Negeri.
Anda Bisa SMS kan Format Pemesanan Seperti Di Bawah Ini :
Nama Lengkap : __
Alamat Lengkap : __
No. Hp Aktif : __
Pesanan Barang : __
Bank Transfer : __
? Contoh Format Pemesanan
Nama Lengkap : Amelia Lestary
Alamat Lengkap : Jl. Pahlawan No.105
No. Hp Aktif : 08123456xxx
Pesanan Barang : Paket Obat Aborsi No.4, Rp xxxxxx
Transfer Bank : Via Bank BRI / BNI / MANDIRI / BCA
Lalu Anda Kirimkan SMS Ke Nomer Kami
.
juknisDinas Kesehatan Kabupaten/Kota melaporkan cakupan program setiap 3 (tiga) bulan sekali kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur cq Sub Subtansi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat sesuai format dalam Lampiran. Untuk meningkatkan kemampuan pendamping dalam pendampingan
>> Materi:
Strategi komunikasi pendampingan menggunakan Komunikasi Antar Pribadi (KAP) >> tenaga Promkes
Cara pengukuran antropometri dan aplikasi Buaian >> tenaga Gizi
Cara menentukan ibu hamil anemia >> Bidan
Pelaksanaan skrining TBC terhadap ibu hamil (e-Tibi) >> PJ program TBC
Pelaksanaan skrining Penyakit Tidak Menular pada ibu hamil (Hipertensi = e-Desi) 🡪PJ Program Hipertensi
>> Sasaran: 100 orang kader pendamping
UNTUK MENDAPATKAN OBAT ASLI : 087776558899
__Cara Menggugurkan Janin Dalam Kandungan 3 Jam Bersih Tuntas Tanpa Kuret Secara Aman Dari Usia Kehamilan 1 – 7 Bulan.
Obat Penggugur Kandungan BPOM yang dijual di Apotik Cytotec dan Gastrul yaitu obat penggugur kandungan ampuh yang direkomendasi oleh Alodokter dan Halodoc sebagai obat aborsi manjur. Obat cytotec misoprostol 200mcg sangat ampuh untuk menggugurkan janin kuat (Bandel) bergaransi dijamin tuntas 100%.__
#UNTUK MENDAPATKAN OBAT ABORSI ASLI 087776558899
__Cara gugurkan kandungan awal kehamilan di luar nikah, cara menggugurkan kandungan usia 5 bulan dengan alkohol, anak luar nikah, secara alami dan cepat dalam 1 hari, cara menggugurkan janin di luar kandungan secara alami, Cara menggugurkan kandungan dengan paramex, feminax, cara menggugurkan kandungan dengan cepat selesai dalam 24 jam secara alami buah buahan yang masih gumpalah darah, hitungan hari.__
Selain itu, ini juga dapat dikerjakan jika memang benar-benar ada abnormalitas janin yang menyebabkan janin lepas dari kandungan. Dan di posting ini kali kami akan menjelaskan 4 cara menggugurkan kandungan dan percepat haid, Dengan Paramex, Dengan Paracetamol, Dengan Alkohol dan berikut penuturannya.
Obat MENGGUGURKAN kehamilan Kuat dengan cepat selesai dalam waktu 24 jam secara alami – Cara Menggugurkan Kandungan Usia Janin 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 Bulan Dengan Cepat Dalam Hitungan jam Secara Alami.
Obat Penggugur Kandungan untuk Ibu Menyusui di Apotik dan Harganya Cara Menggugurkan Kandungan atau Aborsi Medis Dengan Pil Cytotec 200mg Misoprostol adalah salah satu Obat Penggugur Kandungan Di Apotik Paling Ampuh yang tidak dijual secara Umum, ( Tips dan Cara Gugurkan Kehamilan Kuat 1-8 Bulan dengan Cepat Dalam Hitungan Jam secara Alami ) dari Janin usia 1 Bulan, 2 Bulan, 3 Bulan, 4 Bulan, 5 Bulan, 6 Bulan, 7 Bulan, 8 Bulan sangat mudah diatasi dengan Obat Aborsi Cytotec Misoprostol Asli 100% Berhasil TUNTAS.
Cara Menggugurkan Kandungan dan Percepat Haid, Cara Menggugurkan Kandungan Dan Percepat Haid yang Aman Secara Klinis. Menggugurkan kandungan ialah satu tindakan yang nista karena dipandang hilangkan nyawa calon bayi. Tetapi demikian, menggugurkan kandungan dapat menjadi legal atau dibolehkan bila terjadi beberapa kasus tertentu yang mewajibkannyauntuk digugurkan karena argumen klinis.Mirip contoh: si ibu yang mempunyai penyakitkronis yang bila dipaksa melanjutkan kehamilan maka mencelakakan nyawa si ibu.Cara menggugurkan kandungan adalah suatu hal tindakan yang sudah dilakukan untuk akhiri kehamilan yang tidak di harap (aborsi).
Cara Menggugurkan Kandungan Dengan Obat Penggugur Kehamilan Atau Obat Aborsi Cara Menggugurkan Kandungan Dengan Obat Penggugur Kandungan Adalah mungkin salah satu cara yang di anggap seseorang tepat, karena beberapa faktor alasan tertentu. Padahal Gugurkan kehamilan memiliki tingkat resiko yang lumayan tinggi apabila penggunaan Obat Aborsi atau yang sering di kenal dengan obat Cytotec
Jurnal faktor yang mempengaruhi konsentrasi belajar
1. 1STIKes Dharma Husada Bandung
GAMBARAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSENTRASI
BELAJAR ANAK USIA SEKOLAH DI SMP NEGERI 45
BANDUNG TAHUN 2017
Hj. Henti Sugesti, S.Kp., M.Kep1
, Jahidul Fikri Amrullah, M.Kep2
Veronika Natalia, S.Kep3
123
Program studi S1 Ilmu Keperawatan STIKes Dharma Husada Bandung
Jl. Terusan Jakarta 75 Bandung
ABSTRAK
Pendidikan dapat terwujud dengan melakukan proses pembelajaran yang diarahkan dengan cara
melakukan evaluasi hasil belajar. Salah satu tolak ukur dalam perwujudan belajar tersebut diperlukan
konsentrasi belajar. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi konsentrasi belajar yaitu lingkungan
fisik, guru, masyarakat, nutrisi sarapan pagi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran
faktor yang mempengaruhi konsentrasi belajar anak di SMP Negeri 45 Bandung. Jenis penelitian
deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian sebanyak 102 siswa, dengan teknik
total sampling sehingga diperoleh 102 responden. Instrumen pada penelitian ini menggunakan
kuesioner. Hasil penelitian menunjukan konsentrasi belajar 29,4% yaitu kurang, lingkungan fisik
kurang baik yaitu 82,4%, Hampir seluruhnya 98,0% siswa dipengaruhi oleh guru, sebagian besar
65,7% dipengaruhi oleh masyarakat yang tidak baik, asupan nutrisi yang tidak sarapan pagi yaitu
57,8%. Saran pihak sekolah dapat mengembangkan potensi guru yang lebih displin terhadap
pembelajaran di kelas, sehingga anak dapat mempersiapkan diri untuk menerima materi pembelajaran
yang akan disampaikan dan dapat meningkatan konsentrasi belajar.
Education can be realized by making the learning process that is directed in a way to evaluate
learning outcomes. One embodiment of the benchmark in the study required the concentrations
studied. Factors that may affect the concentrations studied, namely the physical environment,
teachers, communities, nutritional breakfast. This study aims to describe factors that affect children's
learning concentration at SMP Negeri 45 Bandung. The type of this research descriptive with cross
sectional approach. The study population of 102 students, with a total sampling technique in order to
obtain 102 respondents. Instruments in this study using a questionnaire. The results showed that
29.4% of the concentrations studied less, poor physical environment that is 82.4%, 98.0% of students
almost entirely influenced by teachers, 65.7% largely influenced by people who are not good, not
nutrition breakfast is 57.8%. Suggestions school teachers can develop the potential of a more
disciplined towards learning in the classroom, so that children can prepare to receive teaching
materials that will be delivered and may increase the concentrations studied.
Kata Kunci : Anak, Belajar, Konsentrasi, Usia Sekolah.
2. 2STIKes Dharma Husada Bandung
PENDAHULUAN
Salah satu pencapaian sumber daya manusia
yang berkualitas, lebih di fokuskan untuk
membentuk manusia yang bisa menikmati
hidup sehat, mempunyai kesempatan
meningkatkan ilmu pengetahuan dan hidup
sejahtera. Peningkatan kualitas pendidikan di
Indonesia dilakukan secara terus menerus
dengan tujuan meningkatkan harkat dan
martabat manusia tidak saja untuk dirinya
tetapi untuk bangsa dan negaranya
(Purnakarya, 2010).
Belajar diperlukan konsentrasi dalam
perwujudan perhatian terpusat. Pemusatan
perhatian tertuju pada suatu objek tertentu
dengan mengabaikan masalah-masalah lain
yang tidak diperlukan. Orang yang tidak dapat
berkonsentrasi jelas tidak akan berhasil
menyimpan atau menguasai bahan pelajaran.
Oleh karena itu, setiap pelajar atau mahaanak
berusaha dengan keras agar mempunyai
konsentrasi tinggi dalam belajar (Syaiful
Bahri, 2015). Eavaluasi hasil belajar yang baik
slah satunya dengan diproduksi dari hasil
konsumsi belajar anak yang baik selama di
kelas (Slemeto, 2015).
Pencapaian tujuan pendidikan dapat terwujud
dengan melakukan proses pembelajaran yang
diarahkan untuk merubah perilaku anak
melalui peningkatan pengetahuan dan
keterampilan. Salah satu alat yang dapat
digunakan untuk mengetahui pencapaian
pembelajaran yaitu dengan cara melakukan
evaluasi hasil belajar (Pendiknas, 2014).
Hasil belajar pada anak dapat dipengaruhi
oleh faktor guru, seperti perilaku guru yang
kurang memberikan simpatik terhadap anak
didiknya dan kurang dapat menjadi teladan
seorang guru, karena tugas utama seorang
Guru adalah membelajarkan anak . Ini berarti
bahwa bila Guru bertindak mengajar, maka
diharapkan anak untuk mampu belajar. Hal-
hal seperti berikut, diantaranya Guru telah
mengajar dengan baik, ada anak yang belajar
dengan giat, anak yang berpura-pura belajar,
anak yang belajar dengan setengah hati,
bahkan adapula anak yang sesungguhnya
tidak belajar. Maka dari itu, sebagai Guru yang
professional harus berusaha mendorong anak
agar belajar dengan baik (Adi, 2015).
Peningkatan konsentrasi belajar dapat dicapai
dengan berbagai cara, salah satunya
Lingkungan dapat mempengaruhi kemampuan
dalam berkonsentrasi, kita akan dapat
memaksimalkan kemampuan konsentrasi. Jika
kita dapat mengetahui faktor apa saja yang
berpengaruh terhadap konsentrasi, kita mampu
menggunakan kemampuan kita pada saat dan
suasana yang tepat. Faktor lingkungan fisik
yang mempengaruhi konsentrasi belajar adalah
suara, pencahayaan, temperatur, dan desain
belajar (Slemeto, 2015).
Menurut Slameto (2015) konsentrasi belajar
dapat juga dipengaruhi oleh asupan nutrisi
yaitu dengan makan pagi atau biasa disebut
dengan sarapan. Makan pagi atau sarapan
mempunyai peranan penting bagi anak sekolah
usia 6-14 tahun, yaitu untuk pemenuhan gizi
dipagi hari, dimana anak-anak berangkat
kesekolah dan mempunyai aktivitas yang
sangat padat di sekolah. Apabila anak-anak
terbiasa sarapan pagi, maka akan berpengaruh
terhadap kecerdasan/intelegensi otak, terutama
daya ingat anak sehingga dapat mendukung
Konsentrasi Belajar anak ke arah yang lebih
baik. Sarapan pagi merupakan pasokan energi
untuk otak yang paling baik agar dapat
berkonsentrasi di sekolah. Ketika bangun pagi,
gula darah dalam tubuh kita rendah karena
semalaman tidak makan
Sebagai usaha memenuhi peningkatan gizi
tersebut pertama- tama anak di SMP perlu
diberi pengetahuan tentang pemenuhan gizi
yaitu manfaat makanan bagi tubuh, manfaat
makan tercakup dalam tri guna makanan yang
meliputi: (1) Memberi energi agar dapat
belajar dengan baik dan melakukan aktivitas
lain seperti olahraga, membuat kerajinan
tangan dan praktik kerja secara optimal (2)
Membangun agar anak tumbuh serta lincah
dan pintar, serta (3) Mengatur dan melindungi
badan agar tidak mudah sakit. (Kemenkes,
2014).
Menurut Rohayati (2013), perilaku makan
pagi anak di SMP harus mendapat perhatian
yang serius karena hal ini berkaitan erat
dengan status gizi dan kesehatan. Mengingat
petingnya kebiasaan sarapan terutama pada
kalangan anak di SMP menuntut anak lebih
selektif dalam memilih makanan dan lebih
memperhatikan pentingnya sarapan. Oleh
karena itu perlu dikaji bagaimana
pengetahuan, sikap dan kebiasaan sarapan pagi
anak untuk tingkat SMP sebagai bentuk
kepedulian mereka terhadap prestasi dan
sebagai penerapan pengetahuan yang mereka
peroleh.
Anak SMP sudah punya banyak data atau
informasi sebagai pembanding atau filter
terhadap informasi yang ia terima dari
3. 3STIKes Dharma Husada Bandung
lingkungan. Dengan demikian, mulai kecil
hingga usia SMP adalah masa kritis untuk
memasukkan informasi ke pikiran bawah sadar
anak, dibandingkan pada anak SD yang masih
berumur 8-10 tahun pikiran sadar anak mulai
aktif. (Adi, 2015). Namun menurut Hurlock
(2012) batasan dan perkembangan usia untuk
anak SMP yaitu anak akan memiliki pikiran
sadar dan cukup kuat ketika saat usia 11 atau
13 tahun yaitu anak SMP, selain itu pada usia
tersebut tahap perkembangan pola fikir
terhadap anak akan cenderung labil dan dapat
memperhambat konsentrasi belajar.
Studi pendahuluan yang telah dilakukan di
SMP Negeri 45 Bandung terdapat 102 orang
anak kelas I yang terdiri dari 62 Perempuan
dan 40 orang laki-laki, berdasarkan hasil
wawancara yang telah dilakukan terhadap 10
orang, 8 dari 10 anak tersebut sering kali tidak
konsentrasi dalam belajar, karena perut dalam
keadaan kosong dan perut sakit, hal tersebut
karena mereka tidak sarapan terlebih dahulu
ketika berangkat kesekolah sehingga gizi yang
berkembang dalam tubuh mereka berkurang
selain itu mereka selalu terburu-buru dan tidak
sempat untuk melakukan sarapan pagi
dirumah. Peran orang tua juga tidak
memprioritaskan anak untuk mengingatkan
sarapan pagi dan sudah lepas dari pengawasan
orang tua mereka, peran orang tua disini tidak
terlibat dalam penelitian ini dan hanya
dipandang untuk memotivasi anak dalam
melakukan sarapan pagi, akan tetapi anak
tidak mendapatkan peran dukungan tersebut
dari orang tua mereka untuk melakukan
sarapan pagi sebelum berangkat sekolah,
alasannya para orang tua sibuk dalam
pekerjaanya. Kemudian 1 orang mengatakan
kepala selalu pusing dan perut menjadi sakit
bahkan ada 1 orang anak yang pingsan waktu
diadakan upacara bendera karena perut dalam
keadaan kosong.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
diantaranya adalah faktor eksternal yang
meiputi lingkungan, guru, masyarakat dan
nutrisi sarapan pagi, sedangkan faktor internal
diantaranya yaitu keturunan, bakat dan
intelegensi anak (Slameto, 2015).
Faktor lingkungan fisik mempunyai pengaruh
besar terhadap konsentrasi belajar pada anak
yaitu seperti kepadatan Ruang kelas yang tidak
memiliki syarat kepadatan minimal 1,75
m2/anak, ruang gerak yang tidak cukup bagi
anak-anak dan tidak terlalu padat akan
membuat anak susah bergerak dan sulit untuk
berkonsentrasi dalam belajar. Kemudian faktor
guru yang kurang memotivasi terhadap anak
untuk belajar, guru juga dapat mempengaruhi
semangat belajar yang tinggi dan dapat juga
mengendorkan keinginan belajar yang
sungguh-sungguh. Anak yang baik berusaha
mengatasi kesulitan ini dengan memusatkan
perhatian kepada bahan pelajaran, bukan
kepada kepribadian gurunya. Sebaliknya guru
yang pandai mengajar yang dapat
menimbulkan pada diri anak rasa menggemari
bahan yang diajarkannya sehingga tanpa
disuruh pun anak banyak menambah
pengetahuannya dibidang itu dengan membaca
buku-buku, majalah dan bahan cetak lainnya
(Nugroho, 2016).
Faktor yang lain yaitu faktor masyarakat dan
kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal
anak akan memengaruhi belajar anak .
Lingkungan anak yang kumuh, banyak
pengangguran dan anak terlantar juga dapat
memengaruhi aktivitas belajar anak , paling
tidak anak kesulitan ketika memerlukan
teman belajar, diskusi, atau meminjam alat-
alat belajar yang kebetulan belum dimilkinya
(Nugroho, 2016)
Konsentrasi belajar pada anak usia sekolah
yaitu kemampuan untuk memusatkan pikiran
terhadap suatu hal atau pelajaran itu pada
dasarnya ada pada setiap orang, hanya besar
kecilnya kemampuan itu berbeda-beda. Hal ini
dipengaruhi oleh keadaan orang tersebut,
lingkungan fisik, faktor guru, masyarakat, dan
asupan nutrisi yaitu sarapan pagi pemusatan
pikiran merupakan kebiasaan yang dapat
dilatih, jadi bukan bakat/pembawaan.
Berdasarkan fenomena tersebut penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul gambaran faktor yang mempengaruhi
konsentrasi belajar anak di SMP Negeri 45
Bandung .
4. 49STIKes Dharma Husada Bandung
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah
deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan
untuk menemukan ada tidaknya hubungan
(Sugiyono, 2014). Metode deskriptif yang
bertujuan untuk mengetahui tingkat
hubungan antara dua variabel atau lebih.
Tanpa melakukan perubahan, tambahan atau
manipulasi terhadap data yang memang sudah
ada (Sugiyono, 2014). Pada penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui hubungan
kebiasaan sarapan pagi dengan Konsentrasi
Belajar .
Pendekatan waktu dalam pengumpulan data
menggunakan pendekatan cross sectional,
yaitu suatu penelitian untuk mempelajari
dinamika korelasi yang dilakukan pada satu
waktu dan satu kali, pada tempat dan waktu
yang telah ditentukan dengan tujuan untuk
mencari hubungan antara variabel independen
(faktor risiko) dengan variabel dependen
(efek) (point time approach) (Notoatmodjo,
2012). Pada penelitian ini yang digunakan
yaitu untuk mengetahui hubungan kebiasaan
sarapan pagi dengan Konsentrasi Belajar .
Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian
atau objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2012).
Berdasarkan data yang diperoleh populasi
dalam penelitian ini adalah jumlah anak
SMPN 45 Bandung yaitu kelas 1 sebanyak 102
orang.
Sampel
Sampling adalah suatu cara yang ditempuh
dengan pengambilan sampel yang benar-benar
sesuai dengan keseluruhan obyek penelitian
(Nursalam, 2014). Teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini adalah total
sampling. Total sampling adalah teknik
pengambilan sampel dimana jumlah sampel
sama dengan populasi (Sugiyono, 2014).
Jumlah sampel pada penelitian ini yaitu 102
orang.
Instrumen
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang
digunakan untuk pengumpulan data. Instrumen
yang digunakan dalam pengumpulan data
kuantitatif dalam penelitian ini berupa
kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah
pertanyaan atau pernyataan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti laporan tentang
pribadinya atau hal-hal yang diketahui
(Notoatmodjo, 2012).
Pada penelitian ini penulis menggunakan
instrument atau alat ukur konsentrasi yaitu
modul Grid Concentration Exercise yang
diadopsi dari D.V Harris dan B.L Harris
(1998) dalam jurnal Puspaningrum (2013).
Berikut adalah bentuk instrument dari grid
concentraton exercise:
84 27 51 97 78 13 100 85 55 59
33 52 04 60 92 61 31 57 28 29
18 70 49 86 80 77 39 65 96 32
63 03 12 73 19 25 21 23 37 16
81 88 46 01 95 98 71 87 00 76
24 09 50 83 64 08 38 30 36 45
40 20 66 41 15 26 75 99 68 06
34 48 62 82 42 89 47 35 17 10
56 69 94 72 07 43 93 11 67 44
53 79 05 22 74 54 58 14 02 91
Sumber : Puspaningrum (2013)
Pelaksanaanya dari tes Concentration Grid
Exercise dengan tujuan untuk mengukur
tingkat konsentrasi belajar yaitu alat tulis
seperti pulpen, dan Stopwatch (menggunakan
HP). Kemudian untuk melakukan tes ini
diperlukan sebuah gambar yang memiliki 100
kotak yang memuat angka dari 0 sampai 100
secara acak. Para anak dikumpulkan secara
bersama dengan ruangan terpisah jarak satu
meter. Instruksi yang diberikan berupa
menghubungkan angka-angka tersebut secara
berurutan atau tersusun dari mulai 0 sampai
dengan 100 baik secara horizontal maupun
vertikal dalam waktu satu menit. Anak hanya
perlu memberi tanda ceklis (√) pada kotak
angka yang mereka temukan secara berurut.
Kegiatan ini dibantu oleh dua orang untuk
melihat kejujuran anak dalam menceklis
kotak angka, sedangkan Stopwatch adalah
penentuan waktu, bilamana waktu dalam 60
detik atau sudah selesai maka penceklisan
angka tersebut dihentikan yaitu 120 detik
peneliti mengumpulkan kembali dengan
jawaban seadanya, peneliti menentukan skor
hasil tes yaitu hasil kotak angka yang berhasil
didapat secara berurutan dan tersusun dengan
benar dan dinilai sebagai ketentuan berikut :
5. 50
50STIKes Dharma Husada Bandung
Tabel 3. 3 Kriteria Penilaian Konsentrasi
belajar
No Kriteria Kategori Nilai
1. >21 Konsentrasi Sangat baik A
2. 16-20 Konsentrasi Baik B
3. 11-15 Konsentrasi Cukup C
4. 6-10 Konsentrasi Kurang D
5. <5 Konsentrasi Sangat
kurang
E
Sumber : Puspaningrum (2013)
Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian adalah suatu
hubungan atau kaitan antara konsep satu
terhadap konsep yang lainnya dari masalah
yang ingin diteliti (Notoatmodjo, S. 2012).
Kerangka konsep pada penlitian ini yaitu :
Pada penelitian ini kerangka konsep yang
diteliti yaitu hanya faktor eksternal
diantaranya lingkungan, guru, masyarakat dan
nutrisi sarapan pagi. Akan tetapi untuk faktor
internal tidak dilakukan penelitian dengan
alasan, karena pada dasarnya menurut Slameto
(2013) bahwa faktor internal tersebut dapat
dimodifikasi dan di perbaharui tergantung
anak yang ingin berungguh-sungguh belajar
dengan baik dan tekun.
Bagan 3.1 Kerangka Konsep Gambaran
faktor yang mempengaruhi Konsentrasi
Belajar Anak di SMP Negeri 45 Bandung
Variabel penelitian
Variabel pada penelitian ini terdapat 1 variabel
yang digunakan :
Variabel Independen
Variabel independen merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel
dependen. Variabel independen pada
penelitian ini yaitu faktor lingkungan fisik ,
guru, masyarakat dan nutrisi sarapan pagi,
Konsentrasi Belajar
Uji Konten
Pada penelitian ini dilakukan uji konten atau
validitas isi artinya peneliti menanyakan item
pertanyaan kepada ahli tentang Kuesioner
Konsentrasi Belajar diantaranya faktor
lingkungan fisik, guru, masyarakat yaitu
kepada ahli komunitas adalah Drs. H.
Supriadi, S.Kp.,M.Kep.,Sp.Kom, sehingga
dinyatakan sudah relevan dan sudah layak
digunakan untuk penelitian. Adapun hasil dan
masukan kontennya (Terlampir).
Teknik Pengolahan dan Analisa Data
Teknik Pengolahan data ini melalui tahap-
tahap sebagai berikut : Editing (Pengeditan
Data), Data Entry (Pemasukan Data), Cleaning
Data (Pembersihan Data)
Analisis Data
Pada analisis data ini terdiri dari dua analisis
yaitu sebagai berikut :
Analisi Univariat
Analisa yang digunakan pada penelitian ini
yaitu analisis univariat yang selanjutnya
dideskripsikan dalam bentuk tabel dan
dipaparkan sesuai harga persentase. Adapun
analisis dalam penelitian ini yaitu
menggunakan rumus persentase frekuensi
yaitu untuk mengetahui hasil persentase dalam
setiap kategori dari jawaban responden
digunakan rumus sebagai berikut:
𝑷 =
𝒇
𝑵
𝟏𝟎𝟎%
Keterangan :
P = presentase untuk setiap kategori
f = jumlah setiap kategori
N = jumlah total responden
Pada analisis univariat ini dilakukan dengan
cara menentukan nilai. Setelah terlihat dari
suatu kategori kemudian dilakukan analsis
berdasarkan distribusi frekuensi tersebut dan
menghasilkan data hasil output data dan
hasilnya ditentukan berdasarkan nilai
persentase pada setiap kategori Nilai
persantase pada tiap kategori tafsiran harga
kategori yaitu 0=Tidak ada, 1-25 =Sebagian
kecil, 26-49=Hampir separuhnya,
50=Separuhnya, 51-75=Sebagian besar, 76-
99=Hampir seluruhnya,
100=Seluruhnya(Arikunto, 2010)
6. 51
51STIKes Dharma Husada Bandung
Hasil Penelitian
Tabel 4.1 Konsentrasi belajar pada anak Di
SMP Negeri 45 Bandung (n=102)
Konsentrasi Belajar f %
Sangat Baik 4 3.9
Baik 20 19.6
Cukup 27 26.5
Kurang 30 29.4
Sangat Kurang 21 20.6
Tabel 4.1 terlihat bahwa konsentrasi belajar
pada anak di SMP negeri 45 Bandung
didapatkan dari 102 anak menunjukan
sebagian besar 29,4% yaitu kurang.
Tabel 4.2 Lingkungan Fisik yang
mempengaruhi Konsentrasi Belajar Di
SMP Negeri 45 Bandung (n=102)
Lingkungan
Fisik
f %
Kurang baik 84 82.4
Baik 18 17.6
Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa dari
102 anak , sebagian besar 82,4% menunjukan
lingkungan fisik kurang baik terhadap
konsentrasi belajar
Tabel 4.3 Guru yang mempengaruhi
Konsentrasi Belajar Di SMP Negeri 45
Bandung (n=102)
Guru f %
Ya 2 2.0
Tidak 100 98.0
Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa hampir
seluruhnya 98,0% bahwa konsentrasi belajar
pada anak dipengaruhi oleh guru
Tabel 4.4 Masyarakat yang mempengaruhi
Konsentrasi Belajar Di SMP Negeri 45
Bandung (n=102)
Masyarakat f %
Baik 35 34.3
Tidak Baik 67 65.7
Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa
sebagian besar konsentrasi belajar pada anak
dipengaruhi oleh masyarakat yang tidak baik
yaitu 65,7%
1. Nutrisi sarapan pagi yang
mempengaruhi Konsentrasi Belajar
Tabel 4.5 Nutrisi Sarapan Pagi yang
mempengaruhi Konsentrasi Belajar Di
SMP Negeri 45 Bandung (n=102)
Nutrisi Sarapan Pagi f %
Sarapan Pagi 43 42.2
Tidak sarapan pagi 59 57.8
Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa
sebagian besar konsentrasi belajar pada anak
dipengaruhi oleh asupan nutrisi yang tidak
sarapan pagi yaitu 57,8%
Pembahasan
Konsentrasi Belajar Anak Di SMP Negeri
45 Bandung
Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan
bahwa menunjukan konsentrasi belajar pada
anak di SMP negeri 45 Bandung dari 102
siswa sebagian besar 29,4% yaitu kurang. Hal
ini dipengaruhi perkembangan intelektual
yang menghasilkan kemampuan untuk
memahami makna yang sebelumnya tidak
dimengerti, memperhatikan suatu rangsangan,
dalam jangka waktu yang lama, dan
memutuskan ketegangan emosi pada satu
objek. Demikian pula kemampuan mengingat
dan menduga mempengaruhi reaksi emosional.
Dengan demikian anak-anak menjadi reaktif
terhadap rangsangan yang tadinya tidak
mempengaruhi mereka pada usia yang lebih
muda. Peran Belajar Kegiatan belajar turut
menunjang pola perkembangan emosi pada
anak. metode belajar apa saja yang ada dan
bagaimana metode tersebut menunjang
perkembangan emosi anak (Hurlock, 2012).
Perkembangan sosial mengikuti suatu pola,
yaitu suatu urutan perilaku sosial yang teratur,
dan pola ini sama pada semua anak di dalam
suatu kelompok budaya. Umur sosialisasi yang
benar dimulai dengan masuknya anak secara
resmi ke sekolah, yaitu ke kelas 1 sekolah
dasar ataupun taman kanak-kanak.
Anak yang tadinya selalu berbuat atas
dorongan hati sekarang berusaha
menggunakan tolak ukur orang dewasa untuk
menilai orang atau situasi. Secara normal,
semua anak menempuh beberapa tahap
sosialisasi pada umur yang kurang lebih sama.
Sebagaimana pada jenis perkembangan yang
lain, anak yang pandai mengalami percepatan,
7. 52
52STIKes Dharma Husada Bandung
sedangkan yang tidak cerdas mengalami
perlambatan. Kurangnya kesempatan untuk
melakukan hubungan sosial dan belajar
bergaul secara baik dengan orang lain juga
memperlambat perkembangan yang normal.
Setelah anak memasuki sekolah dan
melakukan hubungan yang lebih banyak
dengan anak lain dibandingkan dengan ketika
masa prasekolah, minat pada kegiatan
keluarga berkurang. Pada saat yang sama
permainan yang bersifat individual
menggantikan permainan kelompok (Hurlock,
2012)
Pada dasarnya konsentrasi merupakan
kemampuan seseorang untuk mengendalikan
kemauan, pikiran, dan perasaan. Melalui
kemampuan tersebut, seseorang akan mampu
memusatkan sebagian besar perhatian pada
objek yang dikehendaki. Pengendalian
kemauan, pikiran, dan perasaan dapat tercapai
apabila seseorang mampu menikmati kegiatan
yang sedang dilakukan (Hakim, 2012),
Lingkungan Fisik yang mempengaruhi
Konsentrasi Belajar Di SMP Negeri 45
Bandung
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
sebagian besar 82,4% menunjukan lingkungan
fisik kurang baik terhadap konsentrasi belajar.
Hal tersebut bahwa faktor lingkungan fisik
lingkungan sekolah adalah kurang.
Tidak sejalan dengan hasil penelitian Wiguna
(2016) menyatakan dari hasil penelitianya
bahwa ada Pengaruh yang positif dan
signifikan antara lingkungan sekolah dengan
konsentrasi belajar Akhlak anak, semakin
baik lingkungan sekolah maka semakin baik
konsentrasi belajar Akhlak anak . Hal ini
ditunjukkan dengan koefisien korelasi
sebesar 0,590 sementara rtabel 5% sebesar
0,972 maka dapat disimpulkan Ha diterima
dan Ho ditolak. Angka sig. (2-tailed)
0,000<0.005 maka Ho ditolak, sehingga
bisa dikatakan bahwa Pengaruh kedua
variabel tersebut signifikan antara lingkungan
sekolah dengan konsentrasi belajar Akhlak
anak kelas VIII. Adapun kontribusi
lingkungan sekolah terhadap konsentrasi
belajar akhlak anak adalah sebesar 34,8%.
Berdasarkan hasil kuesioner pada penelitian
ini bahwa menunjukan dari beberapa jawaban
pertanyaan dari anak lingkungan fisik
memiliki lingkungan sekolah bersih, rindang
dan nyaman, sehingga faktor lingkungan fisik
tidak ada Pengaruh terhadap konsentrasi
belajar pada anak .
Menurut Supriadi (2015) menyatakan bahwa
syarat lingkungan fisik yang baik yaitu itu
adalah harus memiliki kepadatan Ruang kelas
memiliki kepadatan minimal 1,75 m2/anak
bertujuan untuk memberikan kenyamanan dan
ruang gerak yang cukup bagi anak-anak, selain
itu kondisi kelas yang tidak terlalu padat
semakin memudahkan saat prosedur evakuasi
darurat dilakukan, Tingkat kebisingan
maksimal. Sebuah ruang belajar atau kelas
yang dikatakan baik hanya diperbolehkan
memiliki tingkat kebisingan maksimal 45 dB.
Kebisingan ini setara dengan suara normal dari
orang yang sedang mengobrol, kebisingan di
atas 45 desibel dikhawatirkan akan
mengganggu konsentrasi belajar anak .
Menurut pandangan peneliti bahwa tidak ada
Pengaruh yang signifikan terhadap
konsentrasi belajar artinya lingkungan fisik
sudah memenuhi syarat yaitu memberikan
kenyamanan dan ruang gerak yang cukup bagi
anak-anak untuk kegiatan belajar mengajar di
lingkungan sekolah, selain itu pencahayaan
kelas cukup terang sehingga mereka tidak
kesulitan untuk belajar di sekolah.
Guru yang mempengaruhi Konsentrasi
Belajar Di SMP Negeri 45 Bandung
Didapatkan hasil penelitian hampir seluruhnya
98,0% bahwa konsentrasi belajar pada siswa
dipengaruhi oleh guru. Hal tersebut guru sudah
dapat memberikan perhatian kepada anak ,
sehingga jika ada anak yang mengalami
kesulitan dalam pelajaran guru mampu
menjawab pertanyaan anak mengenai materi
yang diajarkan dan anak tersebut mengerti
atas jawaban tersebut.
Hasil penelitian Cahya (2014) menunjukan
hasil penelitianya anak sebelum diberi
layana bimbingan kelompok oleh guru
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
konsentrasi belajar dibandingkan sesudah
dilakukan bimbingan kelompok oleh guru.
Artinya faktor guru dapat mempengaruhi yang
signifikan terhadap konsentrasi belajar
diketahui tingkat konsentrasi belajar
(47,33%), dan setelah diberi layanan
bimbingan kelompok termasuk dalam
kategori sedang (70,41%) Adanya
peningkatan sebesar 27,19%. Dan hasil uji
wilcoxon, menunjukkan bahwa nilai Zhitung
0 < Ztabel 14, atau memiliki arti bahwa Ho
penelitian ditolak dan Ha penelitian
8. 53
53STIKes Dharma Husada Bandung
diterima, artinya konsentrasi belajar anak
dapat ditingkatkan melalui layanan
bimbingan kelompok.
Hasil kuesioner yang didapatkan dari
penelitian ini yaitu guru mampu menjelaskan
setiap materi pelajaran yang diajarkan kepada
anak , sehingga anak tidak merasa kesulitan
dengan materi yang guru ajarkan di sekolah,
sehingga guru memberi semangat belajar
kepada anak dan kegiatan belajar sesuai
dengan jam pelajaran yang ditetapkan.
Menurut Nugroho (2016) Guru dapat
menimbulkan semangat belajar yang tinggi
dan dapat juga mengendorkan keinginan
belajar yang sungguh-sungguh. Anak yang
baik berusaha mengatasi kesulitan ini dengan
memusatkan perhatian kepada bahan
pelajaran, bukan kepada kepribadian gurunya.
Sebaliknya guru yang pandai mengajar yang
dapat menimbulkan pada diri anak rasa
menggemari bahan yang diajarkannya
sehingga tanpa disuruh pun anak banyak
menambah pengetahuannya dibidang itu
dengan membaca buku-buku, majalah dan
bahan cetak lainnya
Terkait dengan faktor eksternal, bahwa
guru mempunyai peranan penting dalam
mempengaruhi prestasi belajar anak . Tugas
utama guru tentunya mendidik, mengajar,
dan menyampaikan ilmu yang sesuai
dengan bidang kompetensinya. Dari hal
tersebut maka proses pembelajaran dapat
dikatakan sangat penting atau tidak dapat
dipisahkan dengan prestasi belajar
dikarenakan hampir sebagian ilmu yang
diserap dan diterima didapat anak melaui
proses pembelajaran guru dikelas.
Bagaimana guru mengajar, mengelola kelas,
penggunaan media, dan pemahaman
karakteristik anak merupakan hal yang
penting dalam suatu proses pembelajaran di
kelas supaya materi dapat diterimadengan
baik dan dipahami. Guru merupakan
elemen kunci dalam sistem
pendidikan,disebabkan guru merupakan titik
sentral dalam pembaharuan dan peningkatan
mut pendidikan.
Peranan guru menurut Suparlan (2012),
status guru mempunyai implikasi terhadap
peran dan fungsi yang menjadi tanggung
jawabnya. Guru memiliki satu kesatuan
peran dan fungsi yang tidak terpisahkan,
antara kemampuan mendidik, membimbing,
mengajar, dan melatih. Keempat
kemampuan tersebut merupakan
kemampuan integratif, antara yang satu
dengan yang lain tidak dapat dipisahkan. Ada
2 peranan penting sebagai seorang guru
ialah sebagai seorang pendidik dan pengajar
yang harus mampu membangun dan
menerapakan informasi pengetahuan dan
teknologi secara logis, kritis, kretif, dan
inovatif secara mandiri dengan menunjukan
sikap kompetitif, sportif, dan etos kerja
untuk mendapatkan hasil yang terbaik
dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pandangan peneliti terhadap penelitian ini
yaitu guru mata pelajaran di sekolah
hendaknya dapat lebih memahami
bagaimana tingkat konsentrasi belajar para
anak ketika kegiatan belajar berlangsung
dan dapat memotivasi anak nya untuk aktif
dalam belajar, karena konsentrasi belajar anak
di kelas dapat mempengaruhi kualitas proses
pembelajaran dan pemahaman anak
terhadap pelajaran yang berpengaruh pada
hasil belajar anak .
Masyarakat yang mempengaruhi
Konsentrasi Belajar Di SMP Negeri 45
Bandung
Didapatkan hasil penelitian sebagian besar
konsentrasi belajar pada siswa dipengaruhi
oleh masyarakat yang tidak baik yaitu 65,7%.
Hal tersebut dipengaruhi oleh masyarakat
lingkungan sekolah sekitar seperti masyarakat
lingkungan sekolah sangat berisik dan dapat
menggangu konsentrasi belajar.
Sejalan dengan penelitian Haryatni (2014)
menunjukan faktor lingkungan masyarakat
didapatkan sebesar (53.88%) dan uji chi
square menunjukan terdapat Pengaruh yang
signifikan antara faktor lingkungan
masyarakat terhadap konsentrasi belajar.
Hasil kuesioner pada penelitian ini yaitu
sebagian besar orang di mengatakan bahwa
lingkungan masyarakat tidak membimbing
saya untuk berprestasi baik, sehingga sangat
memengaruhi kegiatan belajar. Ketegangan
keluarga orang tua anak dan sifat-sifat
orangtua, demografi keluarga (letak rumah),
pengelolaan keluarga, semuannya dapat
memberi dampak terhadap aktivitas belajar
anak . Pengaruh anatara masyarakat yang
harmonis akan membantu anak melakukan
aktivitas belajar dengan baik.
Menurut Nugroho (2016) Lingkungan sosial
masyarakat yaitu kondisi lingkungan
masyarakat tempat tinggal anak akan
memengaruhi belajar anak . Lingkungan anak
9. 54
54STIKes Dharma Husada Bandung
yang kumuh, banyak pengangguran dan anak
terlantar juga dapat memengaruhi aktivitas
belajar anak , paling tidak anak kesulitan
ketika memerlukan teman belajar, diskusi, atau
meminjam alat-alat belajar yang kebetulan
belum dimilkinya.
Kegiatan anak dalam masyarakat, yakni
kegiatan anak dalam masyarakat dapat
menguntungkan terhadap perkembangan
pribadinya. Tetapi kalau kegiatan anak terlalu
banyak maka akan terganggu belajarnya,
karena ia tidak bisa mengatur waktu. Media
Massa, yang dimaksud dalam media massa
adalah bioskop, radio, TV, surat kabar, buku-
buku, komik. Dan lain-lain. Media massa yang
baik akan memberi pengaruh yang baik
terhadap anak dan juga terhadap belajarnya.
Sebaliknya media massa yang jelek juga
berpengaruh jelek terhadap anak . Selain itu
pengaruh dari teman bergaul anak lebih cepat
masuk dalam jiwanya. Teman yang baik
membawa kebaikan, seperti membawa belajar
bersama, dan teman pergaulan yang kurang
baik adalah yang suka begadang, pecandu
rokok, minum-minum maka berpengaruh sifat
buruk juga.
Bentuk kehidupan masyarakat, yakni apabila
kehidupan masyarakat yang terdiri dari orang-
orang berpendidikan, terutama anak-anaknya
rata-rata bersekolah tinggi dan moralnya baik.
Masyarakat yang terdiri dari orang-orang tidak
terpelajar, penjudi, suka mencuri dan
mempunyai kebiasaan yang tidak baik, akan
berpengaruh jelek kepada anak yang berada
dilingkungan itu (Sugihartono, 2013)
Pandangan peneliti apabila dalam kehidupan
masyarakat yang terdiri dari orang-orang
berpendidikan, terutama anak-anaknya rata-
rata bersekolah tinggi dan moralnya baik anak
dalam lingkunganya akan berpengaruh fositif
terhadap konsentrasi belajar, akan tetapi pada
masyarakat yang terdiri dari orang-orang tidak
terpelajar, penjudi, suka mencuri dan
mempunyai kebiasaan yang tidak baik, akan
berpengaruh negatif terhadap kepada anak
sehingga dapat mempengaruhi konsentrasi
belajar menjadi kurang fokus terhadap
pelajaran yang diajarkan oleh guru di sekolah.
Nutrisi Sarapan Pagi yang mempengaruhi
Konsentrasi Belajar Di SMP Negeri 45
Bandung
Didapatkan hasil penelitian sebagian besar
konsentrasi belajar pada siswa dipengaruhi
oleh asupan nutrisi yang tidak sarapan pagi
yaitu 57,8%. Anak tidak melakukan sarapan
pagi di rumah hal tersebut dipengaruhi oleh
orang tua yang tidak selalu dan setiap saat
tidak menyiapkan sarapan pagi di rumah
karena para orang tua tersebut sibuk dalam
pekerjaan di luar rumah sehingga ia tidak
sempan untuk menyediakan sarapan pagi
untuk anaknya, dan anak lebih memilih jajan
di luaran yaitu lingkungan sekolah.
Sejalan dengan hasil penelitian Andriane
(2016) tentang Pengaruh Kebiasaan Sarapan
dengan Prestasi Belajar pada Anak Kelas 4
dan 5 SD Pertiwi Kota Bandung Tahun 2016.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
terdapat Pengaruh yang signifikan (p<0,05)
antara kebiasaan sarapan dengan prestasi
belajar.
Tidak sejalan dengan hasil penelitian yang
telah dilakukan oleh Ismanto (2016) hasil
penelitianya menyatakan tidak ada Pengaruh
antara pengetahuan sarapan pagi dengan
prestasi belajar anak, dengan pengetahuan
sarapan pagi berada pada kategori baik dan
memiliki prestasi belajar baik
Menurut Kemenkes RI (2015) Kebiasaan
sarapan merupakan asupan nutrisi yang dapat
mempengaruhi konsentrasi belajar yaitu
hendaknya di pertahankan dalam setiap orang.
Makan pagi dapat menyumbang seperempat
dari kebutuhan gizi sehari yaitu sekitar 450-
500 kalori dengan 8-9 gram protein. Kebiasaan
makan pagi termasuk dalam dasar gizi
seimbang. Bagi anak di SMP makan pagi
dapat meningkatkan konsentrasi belajar dan
mudah menyerap pelajaran sehingga
meningkatkan Konsentrasi Belajar
(Kemenkes, 2015).
Hasil kuesioner didapatkan dari jawaban
responden paling banyak jawaban yang tidak
artinya anak tidak melakukan sarapan pagi di
rumah sebelum berangkat sekolah, rata-rata
anak melakukan sarapan jam 10.00 waktu
istihat belajar.
Menurut pandangan peneliti bahwa kebiasaan
sarapan seseorang mempunyai pengaruh
terhadap prestasi belajar yang akan didapat,
karena sarapan menyediakan energi yang
dibutuhkan dalam kegiatan belajar. Sarapan
dapat meningkatkan konsentrasi, daya ingat,
dan kemampuan memecahkan masalah dalam
proses belajar yang pada akhirnya akan
mempengaruhi prestasi belajar.
10. 55STIKes Dharma Husada Bandung
SIMPULAN
1. Konsentrasi belajar pada anak di SMP
negeri 45 Bandung didapatkan dari 102
siswa menunjukan sebagian besar 29,4%
yaitu kurang.
2. Sebagian besar 82,4% menunjukan
lingkungan fisik kurang baik terhadap
konsentrasi belajar
3. Hampir seluruhnya 98,0% bahwa
konsentrasi belajar pada siswa dipengaruhi
oleh guru
4. Sebagian besar konsentrasi belajar pada
siswa dipengaruhi oleh masyarakat yang
tidak baik yaitu 65,7%
5. Sebagian besar konsentrasi belajar pada
siswa dipengaruhi oleh asupan nutrisi yang
tidak sarapan pagi yaitu 57,8%
Saran
1. Bagi Pihak Sekolah
Diharapkan untuk pihak sekolah dapat
mengembangkan potensi guru yang lebih
displin terhadap pembelajaran di kelas,
sehingga anak dapat mempersiapkan diri
untuk menerima materi pembelajaran yang
akan disampaikan dan dapat meningkatan
konsentrasi belajar.
2. Bagi Anak
Diharapkan bagi anak untuk dapat
membiasakan dalam melakukan sarapan
pagi di rumah, karena dengan sarapan pagi
merupakan asupan nutrisi yang dapat
mempengaruhi konsentrasi belajar di
sekolah.
3. Bagi Penelitian Selanjutnya
Diharapkan bagi peneliti selanjutnya agar
menemukan fenomena yang lain terkait
konsentrasi belajar pada anak diantaranya
pengaruh penyuluhan terhadap kebiasaan
sarapan pagi, sehingga nantinya anak yang
tidak melakukan sarapan dapat
membiasakannya sarapan pagi di rumah.
DAFTAR PUSTAKA
Adi, 2015. Gizi Anak Sekolah.
Jakarta.Kompas.
Anwar Prabu, 2013. Perkembangan
Intelegensi Anak dan Pengukuran
IQnya, (Bandung : Angkasa
Bandung
Almatsier, 2013. Prinsip dasar ilmu
gizi. Jakarta : Garmedia Pustaka
Utama
Almatsier, 2014. Prinsip dasar ilmu
gizi. Edisi Revisi Jakarta :
Garmedia Pustaka Utama
Anas, 2010. Hubungan Kalori Sarapan
Dengan Kemampuan Konsentrasi
Anak Usia Sekolah Di SD Negeri
3 Canggu Diakses dari
http://ojs.unud.ac.id/index.php/co
ping. Diakses pada tanggal 20
November 2016. (Jurnal Tersedia
Online)
Anwar,2013. Sumber Daya Manusia,.
Cetakan Ke Tujuh PT. Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Arikunto, 2014. Prosedur penelitian :
Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi.
Revisi). Jakarta : Rineka Cipta.
Azwar, 2009. Metode Penelitian .
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bukhari Umar.
Baharudin, 2010. Teori Belajar dan
Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media.
D.V Harris dan B.L Harris (1998)
dalam jurnal Puspaningrum,
2013. modul Grid Concentration
Exercise. Penilaian Konsentrasi
Belajar.
Dimyati, 2013. Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Elizabeth, 2013. Manfaat Sarapan Pagi
bagi Anak. PT. Rajagrafindo.
Jakarta.
Elnovriza, 2008. Hubungan Kebiasaan
Sarapan Pagi dan Jajan dengan
Status Gizi Anak Sekolah Dasar.
11. 56
56STIKes Dharma Husada Bandung
Engkoswara, 2012. Administrasi
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Giam, 2012. Faktor Gizi terhadap
konsentrasi pada anak. Jakarta.
EGC.
Hakim, 2012. Mengatasi Gangguan
Konsentrasi. Jakarta: Puspa
Swara.
Hidayat, 2014. Pengantar Konsep Dasar
Keperawatan, Jakarta: Salemba
Medika.
Jetvig, 2010. Sarapan Pagi. Jakarta.
EGC
Kemenkes, 2014. Peningkatan
Konsentrasi Belajar.
Khomsan, 2010. Sarapan Sehat Dan
Unsur Empat Sehat Lima
Sempurna. Jakarta. EGC
Khomsan, 2012. Sarapan Sehat Dan
Unsur Empat Sehat Lima
Sempurna. Edisi Revisi Jakarta.
EGC
Leo, 2015. Hubungan Sarapan Pagi
Dengan Konsentrasi Siswa Di
Sekolah. Diakses dari
http://ejournal.unesa.ac.id/article/
17369/68/article.pdf. Diunduh
pada tanggal 20 November 2016.
(Jurnal Tersedia Online)
Moehji, 2009. Ilmu Gizi 1 Pengetahuan
Dasar Ilmu Gizi. PT Bhratara
Niaga Media. Jakarta.
Muhilal & Damayanti, 2006. Gizi Anak
dan Remaja. EGC. Jakarta.
Notoatmodjo, S. 2012. Pengantar
Pendidikan dan Perilaku
Kesehatan. Andi Offset.
Yogyakarta.
Nugroho, 2013. Belajar Mengatasi
Hambatan Belajar. Surabaya:
Prestasi Pustaka.
Pendiknas, 2014. Perwujudan Tujuan
Pendidikan.2014
Purnakarya, 2010. Pengaruh Zat Gizi
pada Prestasi. Jakarta.
Riyanto, 2011. Aplikasi Metodologi
Penelitian Kesehatan. Nuha
Medika. Yogyakarta.
Rohani, 2010. Pengelolaan
Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Rohayati, 2013. Perilaku Makan Pagi
dan Jajan Anak Sekolah Penerima
PMTAS Di Daerah Pantai dan
Pegunungan provinsi Nusa
Tenggara Timur. Diunduh dari
http://dokumen.tips/documents/p
mtas.html. Diakses pada tanggal
20 November 2016 (Jurnal
tersedia Online)
Sardiman, 2011. Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar: Bandung,
Rajawali Pers
Slameto,2015. Belajar dan Faktor-
Faktor yang Mempengaruhinya.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sediaoetama, 2013. Ilmu Gizi untuk
Mahasiswa dan Profesi. Jilid I.
Jakarta: Dian Rakyat
Soemantri, 2013. Pengaruh
Suplementasi Tablet Besi Dan
Vitamin C Terhadap Peningkatan
Kadar Hemoglobin Pada Siswa.
Diunduh dari
http://lib.unnes.ac.id/2478/1/3435
.pdf. Diakses pada tanggal 12
Oktober 2016. (Jurnal Tersedia
Online)
12. 57
57STIKes Dharma Husada Bandung
Sopyudin, 2013. Statistik untuk
Kedokteran dan Kesehatan:
Deskriptif,. Bivariat, dan
Multivariat. Edisi 5. Jakarta :
Salemba
Sugiyono, 2014. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan
Kombinasi (Mixed Methods).
Bandung : Alfabeta
Sumadi Suryabrata, 2010. Psikologi
Pendidikan. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Supariasa, 2012. Penilaian Status Gizi.
Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Supriadi, 2015. Modul Keperawatan
Komunitas. Tidak Diterbitkan.
Surya, 2013. Konsentrasi Belajar.
Jakarta. Salemba.
Susanto, 2006. Membangun
Kompetensi Belajar. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional.
Syaiful Bahri, 2015. Psikologi Belajar,
Jakarta : Rineka Cipta.
Tonienase, 2012. Sistem Tutoring
sebagai Upaya Perbaikan Hasil
Belajar. Jakarta. EGC
W.S.Winkel, 2012. Psikologi
Pengajaran. Yogyakarta : Media
Abadi.
Yusnalaini, 2014. Gizi dan Kesehatan.
Graha Ilmu. Yogyakarta