Stabilitas dan kompatibilitas campuran obat dalam Sistem infus implannisha althaf
Abstrak
Penelitian ini mengevaluasi stabilitas dan kompatibilitas campuran morfin sulfat, bupivakain, dan hidroklorida clonidine dan hidromorfon, bila digunakan dalam pompa aliran implan konstan di bawah kondisi penggunaan simulasi klinis. Pompa diisi dengan campuran obat dan diinkubasi pada 37 C selama 90 hari. Aliquots yang diambil sebagai sampel bulanan dari reservoir dan chateter outlet dan konsentrasi obat dianalisis menggunakan metode kromatografi tervalidasi. Bahan-bahan dari sistem infus dilarutkan dalam campuran obat dan disimpan pada 37 C selama 60 minggu dan dievaluasi untuk kinerja mekanik untuk pengujian kompatibilitas. Kedua campuran obat yang ditemukan menjadi stabil selama 90 hari di pompa pada 37 C. Semua perangkat bahan mempertahankan kinerja mekanik diterima setelah pemaparan. Hasil ini menunjukkan bahwa kedua campuran obat yang stabil bila dipertahankan pada simulasi suhu tubuh dalam sistem infus implan selama 90 hari.
Validasi Metode Penetapan Kadar Levofloxacine dalam UrinHasib Habibie
Tugas Presentasi mata Kuliah Bioanalisis, Universitas Udayana. Jurnal dikutip dari Validasi Metode Penetapan Kadar Levofloxacine dalam Urin (Iyan Sopyan, Devani D.P.,Muchtaridi, UnivPadjadjaran)
Stabilitas dan kompatibilitas campuran obat dalam Sistem infus implannisha althaf
Abstrak
Penelitian ini mengevaluasi stabilitas dan kompatibilitas campuran morfin sulfat, bupivakain, dan hidroklorida clonidine dan hidromorfon, bila digunakan dalam pompa aliran implan konstan di bawah kondisi penggunaan simulasi klinis. Pompa diisi dengan campuran obat dan diinkubasi pada 37 C selama 90 hari. Aliquots yang diambil sebagai sampel bulanan dari reservoir dan chateter outlet dan konsentrasi obat dianalisis menggunakan metode kromatografi tervalidasi. Bahan-bahan dari sistem infus dilarutkan dalam campuran obat dan disimpan pada 37 C selama 60 minggu dan dievaluasi untuk kinerja mekanik untuk pengujian kompatibilitas. Kedua campuran obat yang ditemukan menjadi stabil selama 90 hari di pompa pada 37 C. Semua perangkat bahan mempertahankan kinerja mekanik diterima setelah pemaparan. Hasil ini menunjukkan bahwa kedua campuran obat yang stabil bila dipertahankan pada simulasi suhu tubuh dalam sistem infus implan selama 90 hari.
Validasi Metode Penetapan Kadar Levofloxacine dalam UrinHasib Habibie
Tugas Presentasi mata Kuliah Bioanalisis, Universitas Udayana. Jurnal dikutip dari Validasi Metode Penetapan Kadar Levofloxacine dalam Urin (Iyan Sopyan, Devani D.P.,Muchtaridi, UnivPadjadjaran)
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
B5_Analisis Stimulan di Sampel Urin dan Saliva 10mb.pdf
1. REVIEW JURNAL
ANALISIS PARALEL STIMULAN DALAM SALIVA
DAN URIN DENGAN KROMATOGRAFI
GAS/SPEKTROMETRI MASSA: PERSPEKTIF
UNTUK ANALISIS ANTI-DOPING DALAM
“KOMPETISI”
I N D A H M A U L I D A R . ( 1 0 0 6 0 3 2 0 0 3 9 )
H A I K A L Z A I D A N I D . ( 1 0 0 6 0 3 2 0 0 4 0 )
A L I K A I S M I T A ( 1 0 0 6 0 3 2 0 0 4 1 )
R A T R I P U T R I C . ( 1 0 0 6 0 3 2 0 0 4 2 )
S I F A T A M H A Z ( 1 0 0 6 0 3 2 0 0 4 4 )
Search Next
KELOMPOK 5
2. LATAR BELAKANG
Penggunaan obat stimulan oleh para atlet diatur dalam Badan Anti-Doping
Dunia atau World Anti-Doping Agency (WADA), di mana stimulan sangat
dilarang, tetapi dalam “kompetisi”, obat ini efektif dalam waktu singkat.
Search Next
KELOMPOK 5
Analisis sampel urin tidak memungkinkan untuk dapat membedakan antara
penggunaan stimulan rekreasional atau terapi jangka lama dan pelanggaran
doping yang sebenarnya, untuk itu digunakan sampel biologis lain sebagai
pembanding, yaitu saliva.
Artikel ini menyajikan hasil studi pendahuluan yang bertujuan untuk
membandingkan kadar berbagai stimulan dan metabolit dalam cairan oral
dan urin, keduanya dianalisis dengan GC/MS
3. EKSPERIMENTAL
BAHAN KIMIA DAN REAGEN
Search Next
Difenilamin (standar internal)
Efedrin
Pentafluoropropanol
Pentafluoropropionik anhidrat
Kokain
Kokain-d3
Benzoylecgonine (BEG)
BEG-d3
Ecgonine metil ester (EME)
EME-d3
Efedrin-d3
Kodein
Krotetamid
Kropropamid
Pentetrazol
Amfetamin
Metamfetamin
Kantong teh mate de coca
(berisi kokain)
KELOMPOK 5
4. EKSPERIMENTAL
STUDI EKSRESI DAN PENGUMPULAN SAMPEL
Search Next
Sampel urin dan cairan oral sampel dikumpulkan sebelum asupan zat pada 5
sukarelawan wanita. Sampel urin dikumpulkan untuk 3 hari berikutnya;
sedangkan sampel cairan oral dikumpulkan setiap 1,5 jam selama 24–48 jam,
kecuali pada malam hari.
KELOMPOK 5
Sampel cairan oral dikumpulkan menggunakan perangkat “Salivette”. Setidaknya
1mL cairan oral (biasanya 2mL) dikumpulkan pada setiap pengambilan sampel.
Sampel urin dikumpulkan di reservoir farmasi; kedua jenis sampel itu disimpan
pada suhu -20◦C sampai dianalisis
5. EKSPERIMENTAL
KURVA KALIBRASI
Search Next
Larutan stok standar dari zat yang diinginkan disiapkan pada konsentrasi
1mg mL−1 dan disimpan pada suhu -20 ◦ C. Larutan kerja (MIXSAL)
disiapkan sebagai campuran efedrin, pentetrazol, crotethamide,
cropropamide, selegi-line, modafinil, amphetamine, methamphetamine,
sibu-tramine dan kodein pada konsentras 1 ug mL−1 dengan
mengencerkan larutan referensi dalam metanol. Campuran lebih lanjut
dari kokain, EME dan BEG (MIXCOCA) dibuat di dalam konsentrasi 1
ugmL−1.
KELOMPOK 5
Kurva kalibrasi dibuat dengan menambahkan jumlah MIXSAL atau
MIXCOCA yang tepat ke dalam 2 mL cairan oral kosong untuk
mendapatkan konsentrasi berikut (ng mL−1): 1, 2, 5, 10, 25, 50, 100, 200.
6. EKSPERIMENTAL
PREPARASI SAMPEL
Search Next
1 mL sampel ditambahkan 50 μL ISTD (difenilamin 10 μgmL−1 ), dialkalisasi dengan
penambahan 2 tetes NaOH 1 M, ditambahkan 200 mg NaCl dan diekstraksi dengan
2mL tert-butil-metil eter. Lapisan organik dikeringkan di bawah aliran nitrogen
pada suhu kamar hingga 50 μL dan langsung disuntikkan dalam GC/MS. Untuk
kuantifikasi efedrin, efedrin deuterasi (efedrin-d3), pada konsentrasi 100 ngmL−1,
digunakan sebagai standar internal.
KELOMPOK 5
Untuk kokain dan metabolit, 1mL sampel ditambah 50 ng mL−1 analog trideuterasi
dari metabolit kokain, BEG dan EME, disesuaikan dengan pH 9 dengan buffer
karbonat padat, lalu diekstraksi dengan 3 mL kloroform/isopropanol (9:1), lapisan
organik diuapkan hingga kering pada suhu 70◦ C dan diderivatisasi dengan 50 ͏μL
pentafluoropropionik anhidrat dan 30 ͏L pentafluoropropanol pada 70◦C selama
30 menit. Ekstrak kemudian diuapkan pada suhu 70 ◦C dan dilarutkan kembali
dalam 30 μL etil asetat.
7. EKSPERIMENTAL
KONDISI KROMATOGRAFI GAS
Search Next
Kolom kapiler fenil-metilsilikon 5%
Suhu oven 85 ◦C selama 1,5 menit,
ditingkatkan menjadi 270 pada
15 ◦ C/menit, ditingkatkan menjadi
290 ◦C pada 50 ◦C/menit (ditahan
selama 2,5 menit).
Port injeksi diatur pada 270◦C dalam
mode pulsed splitless dengan
tekanan pulse 40 psi selama 0,5
menit dan helium digunakan sebagai
gas pembawa pada tekanan konstan
18 psi.
Sistem GC/MS: Agilent HP6890
digabungkan dengan detektor
spektrometika massa 5973
KELOMPOK 5
VALIDASI METODE
Batas deteksi: konsentrasi analit
terendah dengan puncak yang dapat
diidentifikasi dengan rasio sinyal
terhadap noise >3
Spesifitas: menganalisis 5 sampel
cairan mulut kosong dan
menganalisis keberadaan puncak
yang mengganggu pada waktu
retensi analit.
Linearitas ditentukan dengan
pembuatan kurva kalibrasi yang
berkisar antara 1 hingga 400 ng mL−1
cairan mulut, dari 10 hingga 1000 ng
mL−1 urin
Presisi dan akurasi ditentukan
dengan menganalisis 3 sampel
konsentrasi menengah dalam 5 hari
berbeda.
Parameter pertimbangan validasi:
8. HASIL
Search Next
KELOMPOK 5
LINEARITAS
Linearitas metode dinilai berbeda untuk
analit didalam saliva pada rentang
konsentrasi yang bervariasi dari 5-10-25
ngmL-1 (bergantung pada LOQ analit)
hingga 400 ngmL-1. Semua stimulan
menunjukkan hasil yang linear, yaitu
nilai R yang mendekati 1.
Keterangan:
LOD: Batas deteksi
LOQ: Batas kuantifikasi
13. KESIMPULAN
Search Next
KELOMPOK 5
Analisis stimulan di dalam sampel saliva dan urin berhasil dilakukan dengan metode GC-MS,
yang menunjukkan hasil bahwa obat-obatan dieliminasi dari urin jauh lebih lambat
dibandingkan dari cairan oral atau saliva.
Analisis dari sampel saliva dapat digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh dari urin
untuk tes anti-doping “dalam kompetisi”. Hasil analisis “tradisional” yang merugikan dalam
urin dapat dilengkapi dengan bukti analisis cairan mulut atau saliva.
Karena peraturan anti-doping yang berlaku saat ini masih membedakan antara pengujian
“dalam kompetisi” dan “di luar kompetisi” untuk beberapa kelas zat, termasuk stimulan,
maka disarankan untuk melakukan diskriminasi, dalam hal hasil positif dimana
konsentrasinya dalam urin sangat rendah, antara pelanggaran aturan anti-doping dan
keterlambatan ekskresi dari pemberian/penyalahgunaan yang lebih awal