SlideShare a Scribd company logo
Hamdhani 
STUDI PERCOBAAN PEMBIAKAN ZOOPLANKTON JENIS CLADOCERA 
(Macrothrix sp) 
SECARA EKSITU 
(Test Study of Culturing a Type of Zooplankton: Cladocera (Macrothrix sp) using Ex-situ 
Method) 
HAMDHANI 
Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan 
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman 
Jl. Gunung Tabur No. 1. Kampus Gn. Kelua Samarinda 76123 
E-mail: hamdhani@gmail.com 
ABSTRACT 
Zooplankton membayar peran penting dalam sistem rantai makanan dalam ekosistem 
air tawar. Dalam trofik yang tingkat bertindak sebagai bridging energi dari fitoplankton untuk 
remaja ikan. Sementara itu penelitian tentang ini plankton jauh kurang. Penelitian ini 
bertujuan untuk menguji kultur Cladocera di laboratorium. 
Cladocera dan fitoplankton dikumpulkan dari Lutan Lake-Palangkaraya dan diangkut 
ke laboratorium. Tiga tangki air ikan digunakan untuk kultur Cladocera selama 5 minggu 
pengujian. The Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada fluktuasi rata-rata jumlah individu 
selama periode kultur. 
Namun trendlines menunjukkan peningkatan rata-rata jumlah individu, peningkatan 
ini relatiF konsisten dengan peningkatan rata-rata jumlah fitoplankton. Dua periode kultur 
minggu itu diidentifikasi sebagai masa paling optimal untuk kultur Cladocera.Kata kunci: 
fitoplankton, zooplankton, Cladocera, Macrothrix sp, rantai makanan dan tingkat trofik. 
PENDAHULUAN 
Cladocera memegang peranan penting dalam mata rantai makanan di perairan tawar 
sebagai penghubung antara produsen primer (phytoplankton) dengan larva ikan dan hewan 
air lain yang karnivor, oleh sebab itu cladocera sebagai pakan alami memiliki prospek yang 
baik untuk dibudidayakan, selain karena nilai gizinya bagus juga karena pergerakan cladocera 
yang lambat sehingga mudah ditangkap oleh larva ikan. 
(Suwignyo. dkk., 2005). 
Cladocera merupakan subkelas dari subfilum crustacea yang termasuk zooplankton, 
dengan ciri-ciri umum antara lain: bentuk kulit luar (carapace) sebagai sebuah tutup yang 
berkelopak 2 menutup bagian tubuh saja tidak sampai bagian kepala, memiliki 4-6 pasang 
lengan renang, antena besar dan bercabang 2 yang digunakan sebagai alat untuk bergerak, 
cara berenang cladocera tersendat-sendat, terdapat sebuah mata majemuk pada kepala, 
berkembangbiak secara partenogenesis, dan kebanyakan cladocera berukuran 0,5-1 mm 
(Hutabarat. dkk., 1986). Macrothrix sp merupakan salah satu spesies cladocera yang banyak 
hidup pada perairan litoral yang berasosiasi dengan tumbuhan (Smirnov, 1992). Spesies 
cladocera inilah yang dipilih dalam sampel dari zona interrhizon Danau Lutan untuk ujicoba 
pembiakan, dengan pertimbangan ukuran tubuh yang cukup besar dari spesies cladocera yang 
lain dalam sampel serta bentuk antenna dan isi tubuhnya yang tampak mencolok dari yang 
lain.
Klasifikasi spesies ini menurut Dumont dan Negrea (2002) adalah sebagai berikut: 
Filum: Arthropoda 
Subfilum: Crustacea 
Kelas: Branchiopoda 
Subkelas: Cladocera 
Ordo: Anopoda 
Family: Macrothricidae 
Spesies: Macrothrix sp 
Hamdhani 
Jurnal Ilmu P 2 erikanan Tropis Vol. 18. No. 2, April 2013 – ISSN 1402-2006
Gambar 1. Cladocera Jenis Macrothrix sp 
Macrothrix sp memiliki ciri-ciri yang khas yaitu, bentuk kepala lebar dengan batas 
yang kurang jelas dengan badan, memiliki antenula (antena pertama) yang terdiri dari 1 
segmen berbentuk cerutu yang berfungsi sebagai alat penciuman. Antena kedua besar, 
sepasang, masing-masing terdiri atas sebuah pangkal ruas yang kuat dan bercabang dua 
menjadi sebuah ramus dorsal dengan 4 segmen dan sebuahramus ventral dengan 3 segmen, 
dengan formula setae pada masing-masing ramus berurutan adalah 0-0-1-3 dan 1-1-3. 
Terdapat mata majemuk dan ocellus pada kepala, serta memiliki sepasang setae natatoriae 
pada perbatasan antara postabdomen dan bagian abdominal (Smirnov, 1992). 
Liviawaty. dkk. (1990), mengatakan bahwa pakan alami merupakan makanan ikan 
yang dapat diperoleh dari alam tempatnya tumbuh tanpa bantuan manusia, atau dapat pula 
diperoleh secara buatan melalui usaha budidaya. Pakan alami sebagai makanan ikan meliputi 
phytoplankton dan zooplankton.Larva merupakan fase pertumbuhan ikan yang cenderung 
lebih menyukai pakan alami diantaranya jenis Cladocera. 
Ketersediaan pakan alami merupakan faktor yang berperan penting dalam mata rantai 
budidaya ikan. Dibandingkan pakan buatan, pakan alami mengandung nutrisi yang relatif 
lebih tinggi, di samping mudah dibudidayakan dengan biaya relatif murah, memiliki ukuran 
yang sesuai dengan bukaan mulut ikan (terutama ukuran benih), memiliki gerakan yang 
memberikan rangsangan bagi ikan untuk memangsanya, dan memiliki kemampuan 
berkembangbiak dengan cepat dalam waktu yang relatif singkat (Suprayitno, 1986). 
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai penelitian rintisan dalam upaya 
mengobservasi potensi pembiakan Cladocera yang dilakukan di luar habitat aslinya dengan 
tujuan agar mempermudah melakukan pengendalian terhadap berbagai faktor penentu dan 
mempermudah dalam melakukan pengamatannya. 
METODOLOGI PENELITIAN 
Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yaitu: (1) zona interrhizon Danau Lutan 
Palangkaraya,Kalimantan Tengah yang merupakan lokasi pengambilan sampel hidup 
cladocera. (2) Laboratorium Jurusan Perikanan Universitas Palangkaraya, yang merupakan 
lokasi dilakukannya pensortiran dan ujicoba budidaya cladocera dalam aquarium. 
Lama penelitian adalah 2 bulan dari bulan Desember 2010 sampai dengan Januari 
2011. Wadah ujicoba (3 buah aquarium) dengan alas Styrofoam diletakkan pada rak besi
bertingkat. Kemudian masingmasing diisi air media sebanyak 15 liter yang sebelumnya telah 
disaring dengan plankton net 40μm, 
Hamdhani 
Jurnal Ilmu Perikanan Tropis Vol. 18. No. 2, April 2013 – ISSN 1402-2006 3 
dengan maksud agar air media bebas dari zooplankton namun phytoplankton tetap 
berada dalam air media.Dalam jangka waktu 2 minggu sebelum penginokulasian cladocera 
dilakukan sampling phytoplankton dalam aquarium dengan selang waktu 3 hari untuk 
mengetahui phytoplankton yang tumbuh dalam jangka waktu tersebut. Identifikasi 
phytoplankton berpedoman kepada “Ilustration of The Freshwater Plankton of Japan” 
(Mizuno, 1979) dan “The Freshwater Algae” (Prescott, 1970). 
Sampling phytoplankton dalam aquarium dilakukan dengan menggunakan selang 
kecil yang dimasukkan secara vertikal sampai ke dasar aquarium, kemudian ujung selang 
yang berada di luar ditutup dengan jari dan air yang tertahan dalam selang dimasukkan dalam 
botol sampel. Pengambilan sampel dalam 1 aquarium diulangi pada 3 tempat yang berbeda 
dan dari campuran sampel tersebut hanya diambil 1 ml untuk diamati di bawah mikroskop 
optik dengan perbesaran 10 kali. Penghitungan phytoplankton dihitung secara manual dengan 
satuan sel/liter (jumlah sel/liter = jumlah sel/ml x 1000). 
1. Pengkoleksian Sampel Hidup Cladocera 
Sampel cladocera dikoleksi secara random pada siang hari dengan menyaring air di 
bawah sistem perakaran tumbuhan air. Penyaringan diawali dengan mengoyang-goyangkan 
tumbuhan air di zona interrhizon dan menyaring air permukaan pada lokasi tersebut dengan 
plankton net 40μm. 
2. Pensortiran Sampel Hidup Cladocera 
Sampel hidup cladocera tersebut kemudian dibawa ke laboratorium untuk disortir. 
Dengan berpedoman kepada “Introduction to The Class Branchiopoda” (Dumont dan 
Negrea, 2002) dipilih salah satu spesies cladocera dalam sampel, selanjutnya disortir satu per 
satu secara manual dibawah mikroskop stereo dengan bantuan kawat insek dan pipet mikro 
(Djarijah, 2003), sampai berjumlah 150 ekor cladocera dengan spesies yang sama. 
3. Ujicoba Pembiakan Cladocera 
Dari 150 ekor cladocera yang disortir, kemudian diinokulasi ke dalam wadah 
aquarium masingmasing sebanyak 50 ekor dan dibiarkan berkembangbiak selama 5 minggu. 
Dalam jangka waktu tersebut dilakukan sampling cladocera dalam aquarium per 3 hari 
(selama 2 minggu) dan per minggu (selama 3 minggu selanjutnya). Sampling cladocera pada 
masing-masing aquarium dilakukan dengan cara menyaring 1 liter air dengan plankton net 
40μm, air yang telah disaring dikembalikan lagi dalam aquarium dan air yang tersaring 
dimasukkan dalam botol sampel untuk selanjutnya dilakukan penghitungan cladocera dengan 
bantuan mikroskop optik stereo.Bersamaan dengan kegiatan di atas dilanjutkan pula sampling 
phytoplankton dalam aquarium yangtelah dilakukan sebelumnya pada tahap persiapan media. 
Kemudian pada hari terakhir, seluruh air dalammasing-masing aquarium disaring dengan 
plankton net 40μm untuk mengetahui jumlah total cladocerasetelah ujicoba. 
Untuk lebih jelasnya tahapan penelitian dapat dilihat pada skema dalam Gambar 2 berikut:
Gambar 2. Skema Tahapan Penelitian. 
HASIL DAN PEMBAHASAN 
Jenis phytoplankton makanan Macrothrix sp berdasarkan hasil identifikasi adalah 
jenis: Vorticella sp, Trachelomonas sp, Phacus sp, Gomphonema sp, Euglena sp, Synedra sp, 
Chlamydomonas sp,Navicula sp, dan Staurastrum sp. 
Perkembangbiakan cladocera di aquarium I dan II sampai pada pengamatan hari ke 
15, masih menunjukkan rata-rata perkembangbiakan yang terus meningkat, meskipun terjadi 
fluktuasi tingkat perkembangbiakan cladocera pada aquarium I tampak lebih beraturan 
dibanding pada aquarium II, namun jumlah individu yang diperoleh per liter selalu lebih 
tinggi dari aquarium II, Kemudian jumlah cladocera aquarium I dan II mulai menurun pada 
pengamatan minggu ke-3. 
Sedangkan untuk aquarium III sampai pada pengamatan hari ke 15, cladocera tidak 
sama sekali tertangkap dalam sampel, hal ini kemungkinan dapat disebabkan oleh beberapa 
hal diantaranya kurang tersedianya phytoplankton pada aquarium III di awal pembiakan 
cladocera (pasca inokulasi cladocera) atau dikarenakan posisi aquarium pembiakan yang 
berada di rak paling bawah sehingga intensitas sinar matahari yang diterima lebih kecil 
dibanding kedua aquarium lain diatasnya. Suhu dapat indikator dalam pembiakan plankton, 
semakin rendah suhu maka semakin lambat telur zooplankton 
menetas (Romimohtarto, 2004). 
Jadi kemungkinan memang tidak semua cladocera yang diinokulasi pada aquarium III 
mengalam kematian, namun hal ini cukup membuat kepadatannya berkurang sehingga 
peluang terambil sebagaisampel juga mengalami penurunan. Selanjutnya perkembangbiakan
cladocera aquarium III tersebut mulai tampak pada minggu ke 3 dan seterusnya, dengan 
lonjakan jumlah individu cladocera yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Aquarium I 
dan II pada masa pengamatan yang sama, artinya cladocera pada aquarium III baru dapat 
beradaptasi dengan baik dihitungan minggu ke 3 sejak inokulasi cladocera atau disaat 
perkembang biakan cladocera pada aquarium I dan II mulai menurun. Dengan kata lain 
cladocerapada aquarium III mengalami perkembangbiakan yang lambat dari dua aquarium 
yang lain. 
Gambar 3. Perkembangan Jumlah Cladocera dan Phytoplankton yang Teramati 
Pada grafik Gambar 3 diatas, secara rata-rata jumlah cladocera yang terus mengalami 
peningkatan sampai dengan hari pengamatan ke 9, pada pengamatan hari ke 12 jumlah 
cladocera menurun dari 24 ind/l menjadi 19 ind/l, namun demikian terjadi peningkatan 
kembali di hari ke 15 menjadi 27 ind/l. Pada hari pengamatan ke 21terjadi kemerosotan tajam 
dalam jumlah cladocera yang teramati menjadi hanya 10 ind/l, namun demikian pada dua 
pengamatan terakhir yaitu hari ke 28 dan 29, jumlah cladocera yang teramati menjadi 12 dan 
22 ind/l secara berurutan. 
Grafik rata-rata perkembangbiakan cladocera beserta rata-rata pertumbuhan 
phytoplankton dari ketiga aquarium, menunjukkan puncak perkembangbiakan rata-rata 
cladocera berada pada masa pembiakan 2 minggu (pengamatan hari ke 15) selama jangka 
waktu 5 minggu dengan grafik pertumbuhan phytoplankton yang berbanding terbalik, jumlah 
phytoplankton menurun disaat jumlah cladocera meningkat dan kondisi sebaliknya disaat 
jumlah cladocera berkurang.
Gambar 4. Regresi Jumlah Rata-rata Cladocera dan Phytoplankton 
Meskipun terjadi fluktuasi jumlah, hasil regresi jumlah rata-rata cladocera dan 
phytoplankton terhadap hari-hari pengamatan menunjukan adanya trend peningkatan 
cladocera dan phytoplankton dalam aquarium pembiakan. Hubungan jumlah cladocera 
terhadap hari pengamatan tergambar dengan hubungan regresi Power dengan tingkat 
signifikasi (R2) sebesar 0,4. Sementara itu hubungan antara jumlah Phytoplankton terhadap 
hari pengamatan tergambar dengan garis regresi linear dengan tingkat signifikasi(R2) sebesar 
0,38. 
Secara umum hasil regressi ini menunjukan bahwa adanya peningkatan jumlah 
Cladocera pada aquarium pembiakan diperkirakan karena jumlah Phytoplankton (bahan 
pakan Cladocera) yang tersedia tergolong cukup (juga meningkat). 
Hamdhani 
Jurnal Ilmu Perikanan Tropis Vol. 18. No. 2, April 2013 – ISSN 1402-2006 7
KESIMPULAN DAN SARAN 
Kesimpulan 
Dengan indikator hasil penyaringan cladocera masing-masing aquarium yang 
menunjukkan jumlah lebih besar dari jumlah saat inokulasi, maka pembiakan Macrothrix sp 
yang berasal dari zona interrhizon Danau Lutan Palangkaraya dalam wadah aquarium dengan 
kondisi air media alami (sumber pakan phytoplankton) tanpa pengkayaan buatan dinilai 
berhasil, dengan rata-rata waktu pembiakan yang paling pesat pada minggu ke 2.Ketersediaan 
phytoplankton sebagai makanan turut berperan dalam pembiakan dan keberadaan cladocera. 
Adapun jenis phytoplankton yang diduga menjadi makanan Macrothrix sp berdasarkan 
pengamatan adalah Vorticella sp, Trachelomonas sp, Phacus sp, Gomphonema sp, Euglena 
sp, Synedra sp, Chlamydomonas sp, Navicula sp, dan Staurastrum sp 
Saran 
Pemanenan yang tepat untuk jenis Macrothrix sp berdasarkan pengamatan sebaiknya 
dilakukan pada masa 2 minggu, yaitu disaat perkembangbiakannya mencapai tingkat tertinggi 
selama jangka waktu 
5 minggu pembiakan.
DAFTAR PUSTAKA 
Djarijah, A. Siregar. 2003. Pakan Ikan Alami. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. 
Dumont, H. J., S. V. Negrea. 2002. Introduction to The Class Branchyopoda. 
GhentUniversity,Belgium. Backhuys Publishers. Leiden The Netherlands. 
Hutabarat, Sahala., Stewart M. Evans. 1986. Kunci Identifikasi Zooplankton. 
UniversitasIndonesia Press. Jakarta. 
Liviawaty, E., E. Afrianto. 1990. Maskoki Budidaya dan Pemasarannya. Penerbit Kanisius. 
Yogyakarta. 
Mizuno, Tishihiko. 1979. Ilustration of The Freshwater Plankton of Japan. Hoikusha 
Publishing co.LTD. Japan. 
Prescott, G.W. 1970. The Freshwater Algae. University of Montana. WM.C. Brown 
Company Publishers. Dubuque, Lowa. 
Romimohtarto, K., Sri J. 2004. Meroplankton Laut, Larva Hewan Laut yang Menjadi 
Plankton.Penerbit Djambatan. Jakarta. 
Smirnov, N.N. 1992. The Macrothricidae of The World. SPB Academic Publishing The 
Hague. The Netherlands. 
Suprayitno, S. Hartati. 1986. Kultur Makanan Alami. Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi. 
Direktorat 
Jendral Perikanan dan Internasional Development Research Centre. Bandung.Suwignyo, S., 
B. Widigdo, Y. Wardiatno, M. Krisanti. 2005. Avertebrata Air. Penebar Swadaya. 
Jakarta.
JURNAL AVERTEBRATA AIR 
PEMBIAKAN ZOOPPLANTON 
OLEH : 
NAMA : LA LILI 
NIM : 912.O1.O8

More Related Content

What's hot

Hewan-hewan bentos di perairan laut dangkal
Hewan-hewan bentos di perairan laut dangkalHewan-hewan bentos di perairan laut dangkal
Hewan-hewan bentos di perairan laut dangkal
Yayasan TERANGI
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesisPPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
Agustin Dian Kartikasari
 
Phylum chordata
Phylum chordataPhylum chordata
Phylum chordata
Marchel monoarfa
 
Persentasi coelenterata
Persentasi coelenterataPersentasi coelenterata
Persentasi coelenterata
Cyka Chairunissa
 
Materi Estuari
Materi EstuariMateri Estuari
Materi Estuari
HellenLangie
 
Laporan Praktikum Oseanografi Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Oseanografi Universitas BrawijayaLaporan Praktikum Oseanografi Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Oseanografi Universitas Brawijaya
Doni Dwi Darsana
 
Porifera leucosolenia viriabilis
Porifera leucosolenia viriabilisPorifera leucosolenia viriabilis
Porifera leucosolenia viriabilis
Singgih Azwar Anas
 
Fluida dalam sistem biologi
Fluida dalam sistem biologiFluida dalam sistem biologi
Fluida dalam sistem biologi
David Mandala Lubis
 
Biologi Perikanan - Penentuan Umur Ikan
Biologi Perikanan - Penentuan Umur IkanBiologi Perikanan - Penentuan Umur Ikan
Biologi Perikanan - Penentuan Umur Ikan
Aji Sanjaya
 
Dinamika Stok Ikan
Dinamika Stok IkanDinamika Stok Ikan
Dinamika Stok Ikan
Amos Pangkatana
 
Laporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiLaporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasi
Google
 
Pencernaan bintang laut (heri, angga m, naufan)
Pencernaan bintang laut (heri, angga m, naufan)Pencernaan bintang laut (heri, angga m, naufan)
Pencernaan bintang laut (heri, angga m, naufan)
Heri Abrianto
 
Pert 7 reproduksi tumbuhan
Pert 7 reproduksi tumbuhanPert 7 reproduksi tumbuhan
Pert 7 reproduksi tumbuhanhabibdyatama
 
Power point pembenihan udang galah
Power point pembenihan udang galahPower point pembenihan udang galah
Power point pembenihan udang galah
ZulfikarRaihanMalah
 
EKTODERM DAN ENDODERM
EKTODERM DAN ENDODERMEKTODERM DAN ENDODERM
EKTODERM DAN ENDODERM
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
Ekoenergitika
EkoenergitikaEkoenergitika
Ekoenergitika
konita sari
 

What's hot (20)

Hewan-hewan bentos di perairan laut dangkal
Hewan-hewan bentos di perairan laut dangkalHewan-hewan bentos di perairan laut dangkal
Hewan-hewan bentos di perairan laut dangkal
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesisPPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
 
Phylum chordata
Phylum chordataPhylum chordata
Phylum chordata
 
Persentasi coelenterata
Persentasi coelenterataPersentasi coelenterata
Persentasi coelenterata
 
Materi Estuari
Materi EstuariMateri Estuari
Materi Estuari
 
Laporan Praktikum Oseanografi Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Oseanografi Universitas BrawijayaLaporan Praktikum Oseanografi Universitas Brawijaya
Laporan Praktikum Oseanografi Universitas Brawijaya
 
Porifera leucosolenia viriabilis
Porifera leucosolenia viriabilisPorifera leucosolenia viriabilis
Porifera leucosolenia viriabilis
 
Fluida dalam sistem biologi
Fluida dalam sistem biologiFluida dalam sistem biologi
Fluida dalam sistem biologi
 
Makalah osmoregulasi
Makalah osmoregulasiMakalah osmoregulasi
Makalah osmoregulasi
 
Biologi Perikanan - Penentuan Umur Ikan
Biologi Perikanan - Penentuan Umur IkanBiologi Perikanan - Penentuan Umur Ikan
Biologi Perikanan - Penentuan Umur Ikan
 
Dinamika Stok Ikan
Dinamika Stok IkanDinamika Stok Ikan
Dinamika Stok Ikan
 
Laporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiLaporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasi
 
Pencernaan bintang laut (heri, angga m, naufan)
Pencernaan bintang laut (heri, angga m, naufan)Pencernaan bintang laut (heri, angga m, naufan)
Pencernaan bintang laut (heri, angga m, naufan)
 
faktor pembatas ekosistem
faktor pembatas ekosistemfaktor pembatas ekosistem
faktor pembatas ekosistem
 
Pengenalan Jenis Ikan dan Identifikasi
Pengenalan Jenis Ikan dan IdentifikasiPengenalan Jenis Ikan dan Identifikasi
Pengenalan Jenis Ikan dan Identifikasi
 
Biologi udang
Biologi udangBiologi udang
Biologi udang
 
Pert 7 reproduksi tumbuhan
Pert 7 reproduksi tumbuhanPert 7 reproduksi tumbuhan
Pert 7 reproduksi tumbuhan
 
Power point pembenihan udang galah
Power point pembenihan udang galahPower point pembenihan udang galah
Power point pembenihan udang galah
 
EKTODERM DAN ENDODERM
EKTODERM DAN ENDODERMEKTODERM DAN ENDODERM
EKTODERM DAN ENDODERM
 
Ekoenergitika
EkoenergitikaEkoenergitika
Ekoenergitika
 

Similar to Jurnal avertebrata air

KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI PLANKTON DI PERAIRAN TELUK SEMARANG
KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI PLANKTON DI PERAIRAN TELUK SEMARANGKOMPOSISI DAN DISTRIBUSI PLANKTON DI PERAIRAN TELUK SEMARANG
KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI PLANKTON DI PERAIRAN TELUK SEMARANG
Mustain Adinugroho
 
Power_point_pakan_alami_D4_pptx.pptx
Power_point_pakan_alami_D4_pptx.pptxPower_point_pakan_alami_D4_pptx.pptx
Power_point_pakan_alami_D4_pptx.pptx
thobiaspopodje
 
ALIMENTARY CANAL SERANGGA
ALIMENTARY CANAL SERANGGAALIMENTARY CANAL SERANGGA
ALIMENTARY CANAL SERANGGA
Josua Sitorus
 
KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI LARVA PELAGIS IKAN DI PERAIRAN TELUK SEMARANG
KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI LARVA PELAGIS IKAN DI PERAIRAN TELUK SEMARANGKOMPOSISI DAN DISTRIBUSI LARVA PELAGIS IKAN DI PERAIRAN TELUK SEMARANG
KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI LARVA PELAGIS IKAN DI PERAIRAN TELUK SEMARANG
Mustain Adinugroho
 
Komposisi telur dan larva ikan pelagis pada perairan terumbu karang kawasan b...
Komposisi telur dan larva ikan pelagis pada perairan terumbu karang kawasan b...Komposisi telur dan larva ikan pelagis pada perairan terumbu karang kawasan b...
Komposisi telur dan larva ikan pelagis pada perairan terumbu karang kawasan b...
Mujiyanto -
 
KEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOK
KEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOKKEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOK
KEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOK
Repository Ipb
 
Terminologiplankton-ekologi perairan
Terminologiplankton-ekologi perairanTerminologiplankton-ekologi perairan
Terminologiplankton-ekologi perairan
ghaan Famfor
 
EVALUASI PENEBARAN UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii) DI WADUK DARMA, JA...
EVALUASI PENEBARAN UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii) DI WADUK DARMA, JA...EVALUASI PENEBARAN UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii) DI WADUK DARMA, JA...
EVALUASI PENEBARAN UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii) DI WADUK DARMA, JA...
Repository Ipb
 
2575 5225-1-sm
2575 5225-1-sm2575 5225-1-sm
2575 5225-1-smmorila mei
 
64 reproduksi perkembangan larva
64 reproduksi perkembangan larva64 reproduksi perkembangan larva
64 reproduksi perkembangan larvaYuga Rahmat S
 
Planktonologi
PlanktonologiPlanktonologi
Planktonologi
Padjadjaran University
 
Komposisi plankton kulonprogo.2016
Komposisi plankton kulonprogo.2016Komposisi plankton kulonprogo.2016
Komposisi plankton kulonprogo.2016
lisa ruliaty 631971
 
ppt bio ekologi dari moluska kerang anadara
ppt bio ekologi dari moluska kerang anadarappt bio ekologi dari moluska kerang anadara
ppt bio ekologi dari moluska kerang anadara
CalypsoGaming
 
Crustacea
CrustaceaCrustacea
Crustacea
Siti Mahmudah
 
Coelenterata meandrina meandrites
Coelenterata meandrina meandritesCoelenterata meandrina meandrites
Coelenterata meandrina meandrites
Singgih Azwar Anas
 
Terjemahan Jurnal
Terjemahan JurnalTerjemahan Jurnal
Terjemahan Jurnal
restii_sulaida
 
Struktur komunitas sumber daya ikan demersal berdasarkan kedalaman perairan d...
Struktur komunitas sumber daya ikan demersal berdasarkan kedalaman perairan d...Struktur komunitas sumber daya ikan demersal berdasarkan kedalaman perairan d...
Struktur komunitas sumber daya ikan demersal berdasarkan kedalaman perairan d...
robert peranginangin
 
Praktikum bio protista
Praktikum bio protistaPraktikum bio protista
Praktikum bio protista
nailun
 
Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf
Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdfMoluska-1.pdf-Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf
Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf
AgathaHaselvin
 
Tugas kimia bahan alam bahari
Tugas kimia bahan alam bahariTugas kimia bahan alam bahari
Tugas kimia bahan alam bahari
nisha althaf
 

Similar to Jurnal avertebrata air (20)

KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI PLANKTON DI PERAIRAN TELUK SEMARANG
KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI PLANKTON DI PERAIRAN TELUK SEMARANGKOMPOSISI DAN DISTRIBUSI PLANKTON DI PERAIRAN TELUK SEMARANG
KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI PLANKTON DI PERAIRAN TELUK SEMARANG
 
Power_point_pakan_alami_D4_pptx.pptx
Power_point_pakan_alami_D4_pptx.pptxPower_point_pakan_alami_D4_pptx.pptx
Power_point_pakan_alami_D4_pptx.pptx
 
ALIMENTARY CANAL SERANGGA
ALIMENTARY CANAL SERANGGAALIMENTARY CANAL SERANGGA
ALIMENTARY CANAL SERANGGA
 
KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI LARVA PELAGIS IKAN DI PERAIRAN TELUK SEMARANG
KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI LARVA PELAGIS IKAN DI PERAIRAN TELUK SEMARANGKOMPOSISI DAN DISTRIBUSI LARVA PELAGIS IKAN DI PERAIRAN TELUK SEMARANG
KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI LARVA PELAGIS IKAN DI PERAIRAN TELUK SEMARANG
 
Komposisi telur dan larva ikan pelagis pada perairan terumbu karang kawasan b...
Komposisi telur dan larva ikan pelagis pada perairan terumbu karang kawasan b...Komposisi telur dan larva ikan pelagis pada perairan terumbu karang kawasan b...
Komposisi telur dan larva ikan pelagis pada perairan terumbu karang kawasan b...
 
KEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOK
KEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOKKEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOK
KEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOK
 
Terminologiplankton-ekologi perairan
Terminologiplankton-ekologi perairanTerminologiplankton-ekologi perairan
Terminologiplankton-ekologi perairan
 
EVALUASI PENEBARAN UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii) DI WADUK DARMA, JA...
EVALUASI PENEBARAN UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii) DI WADUK DARMA, JA...EVALUASI PENEBARAN UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii) DI WADUK DARMA, JA...
EVALUASI PENEBARAN UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii) DI WADUK DARMA, JA...
 
2575 5225-1-sm
2575 5225-1-sm2575 5225-1-sm
2575 5225-1-sm
 
64 reproduksi perkembangan larva
64 reproduksi perkembangan larva64 reproduksi perkembangan larva
64 reproduksi perkembangan larva
 
Planktonologi
PlanktonologiPlanktonologi
Planktonologi
 
Komposisi plankton kulonprogo.2016
Komposisi plankton kulonprogo.2016Komposisi plankton kulonprogo.2016
Komposisi plankton kulonprogo.2016
 
ppt bio ekologi dari moluska kerang anadara
ppt bio ekologi dari moluska kerang anadarappt bio ekologi dari moluska kerang anadara
ppt bio ekologi dari moluska kerang anadara
 
Crustacea
CrustaceaCrustacea
Crustacea
 
Coelenterata meandrina meandrites
Coelenterata meandrina meandritesCoelenterata meandrina meandrites
Coelenterata meandrina meandrites
 
Terjemahan Jurnal
Terjemahan JurnalTerjemahan Jurnal
Terjemahan Jurnal
 
Struktur komunitas sumber daya ikan demersal berdasarkan kedalaman perairan d...
Struktur komunitas sumber daya ikan demersal berdasarkan kedalaman perairan d...Struktur komunitas sumber daya ikan demersal berdasarkan kedalaman perairan d...
Struktur komunitas sumber daya ikan demersal berdasarkan kedalaman perairan d...
 
Praktikum bio protista
Praktikum bio protistaPraktikum bio protista
Praktikum bio protista
 
Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf
Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdfMoluska-1.pdf-Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf
Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf
 
Tugas kimia bahan alam bahari
Tugas kimia bahan alam bahariTugas kimia bahan alam bahari
Tugas kimia bahan alam bahari
 

More from Septian Muna Barakati

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
Septian Muna Barakati
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
Septian Muna Barakati
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
Septian Muna Barakati
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
Septian Muna Barakati
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Septian Muna Barakati
 
E
EE
Faktor
FaktorFaktor
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
Septian Muna Barakati
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
Septian Muna Barakati
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
Septian Muna Barakati
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
Septian Muna Barakati
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
Septian Muna Barakati
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
Septian Muna Barakati
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
EvaMirzaSyafitri
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 

Recently uploaded (20)

FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 

Jurnal avertebrata air

  • 1. Hamdhani STUDI PERCOBAAN PEMBIAKAN ZOOPLANKTON JENIS CLADOCERA (Macrothrix sp) SECARA EKSITU (Test Study of Culturing a Type of Zooplankton: Cladocera (Macrothrix sp) using Ex-situ Method) HAMDHANI Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman Jl. Gunung Tabur No. 1. Kampus Gn. Kelua Samarinda 76123 E-mail: hamdhani@gmail.com ABSTRACT Zooplankton membayar peran penting dalam sistem rantai makanan dalam ekosistem air tawar. Dalam trofik yang tingkat bertindak sebagai bridging energi dari fitoplankton untuk remaja ikan. Sementara itu penelitian tentang ini plankton jauh kurang. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kultur Cladocera di laboratorium. Cladocera dan fitoplankton dikumpulkan dari Lutan Lake-Palangkaraya dan diangkut ke laboratorium. Tiga tangki air ikan digunakan untuk kultur Cladocera selama 5 minggu pengujian. The Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada fluktuasi rata-rata jumlah individu selama periode kultur. Namun trendlines menunjukkan peningkatan rata-rata jumlah individu, peningkatan ini relatiF konsisten dengan peningkatan rata-rata jumlah fitoplankton. Dua periode kultur minggu itu diidentifikasi sebagai masa paling optimal untuk kultur Cladocera.Kata kunci: fitoplankton, zooplankton, Cladocera, Macrothrix sp, rantai makanan dan tingkat trofik. PENDAHULUAN Cladocera memegang peranan penting dalam mata rantai makanan di perairan tawar sebagai penghubung antara produsen primer (phytoplankton) dengan larva ikan dan hewan air lain yang karnivor, oleh sebab itu cladocera sebagai pakan alami memiliki prospek yang baik untuk dibudidayakan, selain karena nilai gizinya bagus juga karena pergerakan cladocera yang lambat sehingga mudah ditangkap oleh larva ikan. (Suwignyo. dkk., 2005). Cladocera merupakan subkelas dari subfilum crustacea yang termasuk zooplankton, dengan ciri-ciri umum antara lain: bentuk kulit luar (carapace) sebagai sebuah tutup yang berkelopak 2 menutup bagian tubuh saja tidak sampai bagian kepala, memiliki 4-6 pasang lengan renang, antena besar dan bercabang 2 yang digunakan sebagai alat untuk bergerak, cara berenang cladocera tersendat-sendat, terdapat sebuah mata majemuk pada kepala, berkembangbiak secara partenogenesis, dan kebanyakan cladocera berukuran 0,5-1 mm (Hutabarat. dkk., 1986). Macrothrix sp merupakan salah satu spesies cladocera yang banyak hidup pada perairan litoral yang berasosiasi dengan tumbuhan (Smirnov, 1992). Spesies cladocera inilah yang dipilih dalam sampel dari zona interrhizon Danau Lutan untuk ujicoba pembiakan, dengan pertimbangan ukuran tubuh yang cukup besar dari spesies cladocera yang lain dalam sampel serta bentuk antenna dan isi tubuhnya yang tampak mencolok dari yang lain.
  • 2. Klasifikasi spesies ini menurut Dumont dan Negrea (2002) adalah sebagai berikut: Filum: Arthropoda Subfilum: Crustacea Kelas: Branchiopoda Subkelas: Cladocera Ordo: Anopoda Family: Macrothricidae Spesies: Macrothrix sp Hamdhani Jurnal Ilmu P 2 erikanan Tropis Vol. 18. No. 2, April 2013 – ISSN 1402-2006
  • 3. Gambar 1. Cladocera Jenis Macrothrix sp Macrothrix sp memiliki ciri-ciri yang khas yaitu, bentuk kepala lebar dengan batas yang kurang jelas dengan badan, memiliki antenula (antena pertama) yang terdiri dari 1 segmen berbentuk cerutu yang berfungsi sebagai alat penciuman. Antena kedua besar, sepasang, masing-masing terdiri atas sebuah pangkal ruas yang kuat dan bercabang dua menjadi sebuah ramus dorsal dengan 4 segmen dan sebuahramus ventral dengan 3 segmen, dengan formula setae pada masing-masing ramus berurutan adalah 0-0-1-3 dan 1-1-3. Terdapat mata majemuk dan ocellus pada kepala, serta memiliki sepasang setae natatoriae pada perbatasan antara postabdomen dan bagian abdominal (Smirnov, 1992). Liviawaty. dkk. (1990), mengatakan bahwa pakan alami merupakan makanan ikan yang dapat diperoleh dari alam tempatnya tumbuh tanpa bantuan manusia, atau dapat pula diperoleh secara buatan melalui usaha budidaya. Pakan alami sebagai makanan ikan meliputi phytoplankton dan zooplankton.Larva merupakan fase pertumbuhan ikan yang cenderung lebih menyukai pakan alami diantaranya jenis Cladocera. Ketersediaan pakan alami merupakan faktor yang berperan penting dalam mata rantai budidaya ikan. Dibandingkan pakan buatan, pakan alami mengandung nutrisi yang relatif lebih tinggi, di samping mudah dibudidayakan dengan biaya relatif murah, memiliki ukuran yang sesuai dengan bukaan mulut ikan (terutama ukuran benih), memiliki gerakan yang memberikan rangsangan bagi ikan untuk memangsanya, dan memiliki kemampuan berkembangbiak dengan cepat dalam waktu yang relatif singkat (Suprayitno, 1986). Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai penelitian rintisan dalam upaya mengobservasi potensi pembiakan Cladocera yang dilakukan di luar habitat aslinya dengan tujuan agar mempermudah melakukan pengendalian terhadap berbagai faktor penentu dan mempermudah dalam melakukan pengamatannya. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yaitu: (1) zona interrhizon Danau Lutan Palangkaraya,Kalimantan Tengah yang merupakan lokasi pengambilan sampel hidup cladocera. (2) Laboratorium Jurusan Perikanan Universitas Palangkaraya, yang merupakan lokasi dilakukannya pensortiran dan ujicoba budidaya cladocera dalam aquarium. Lama penelitian adalah 2 bulan dari bulan Desember 2010 sampai dengan Januari 2011. Wadah ujicoba (3 buah aquarium) dengan alas Styrofoam diletakkan pada rak besi
  • 4. bertingkat. Kemudian masingmasing diisi air media sebanyak 15 liter yang sebelumnya telah disaring dengan plankton net 40μm, Hamdhani Jurnal Ilmu Perikanan Tropis Vol. 18. No. 2, April 2013 – ISSN 1402-2006 3 dengan maksud agar air media bebas dari zooplankton namun phytoplankton tetap berada dalam air media.Dalam jangka waktu 2 minggu sebelum penginokulasian cladocera dilakukan sampling phytoplankton dalam aquarium dengan selang waktu 3 hari untuk mengetahui phytoplankton yang tumbuh dalam jangka waktu tersebut. Identifikasi phytoplankton berpedoman kepada “Ilustration of The Freshwater Plankton of Japan” (Mizuno, 1979) dan “The Freshwater Algae” (Prescott, 1970). Sampling phytoplankton dalam aquarium dilakukan dengan menggunakan selang kecil yang dimasukkan secara vertikal sampai ke dasar aquarium, kemudian ujung selang yang berada di luar ditutup dengan jari dan air yang tertahan dalam selang dimasukkan dalam botol sampel. Pengambilan sampel dalam 1 aquarium diulangi pada 3 tempat yang berbeda dan dari campuran sampel tersebut hanya diambil 1 ml untuk diamati di bawah mikroskop optik dengan perbesaran 10 kali. Penghitungan phytoplankton dihitung secara manual dengan satuan sel/liter (jumlah sel/liter = jumlah sel/ml x 1000). 1. Pengkoleksian Sampel Hidup Cladocera Sampel cladocera dikoleksi secara random pada siang hari dengan menyaring air di bawah sistem perakaran tumbuhan air. Penyaringan diawali dengan mengoyang-goyangkan tumbuhan air di zona interrhizon dan menyaring air permukaan pada lokasi tersebut dengan plankton net 40μm. 2. Pensortiran Sampel Hidup Cladocera Sampel hidup cladocera tersebut kemudian dibawa ke laboratorium untuk disortir. Dengan berpedoman kepada “Introduction to The Class Branchiopoda” (Dumont dan Negrea, 2002) dipilih salah satu spesies cladocera dalam sampel, selanjutnya disortir satu per satu secara manual dibawah mikroskop stereo dengan bantuan kawat insek dan pipet mikro (Djarijah, 2003), sampai berjumlah 150 ekor cladocera dengan spesies yang sama. 3. Ujicoba Pembiakan Cladocera Dari 150 ekor cladocera yang disortir, kemudian diinokulasi ke dalam wadah aquarium masingmasing sebanyak 50 ekor dan dibiarkan berkembangbiak selama 5 minggu. Dalam jangka waktu tersebut dilakukan sampling cladocera dalam aquarium per 3 hari (selama 2 minggu) dan per minggu (selama 3 minggu selanjutnya). Sampling cladocera pada masing-masing aquarium dilakukan dengan cara menyaring 1 liter air dengan plankton net 40μm, air yang telah disaring dikembalikan lagi dalam aquarium dan air yang tersaring dimasukkan dalam botol sampel untuk selanjutnya dilakukan penghitungan cladocera dengan bantuan mikroskop optik stereo.Bersamaan dengan kegiatan di atas dilanjutkan pula sampling phytoplankton dalam aquarium yangtelah dilakukan sebelumnya pada tahap persiapan media. Kemudian pada hari terakhir, seluruh air dalammasing-masing aquarium disaring dengan plankton net 40μm untuk mengetahui jumlah total cladocerasetelah ujicoba. Untuk lebih jelasnya tahapan penelitian dapat dilihat pada skema dalam Gambar 2 berikut:
  • 5. Gambar 2. Skema Tahapan Penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN Jenis phytoplankton makanan Macrothrix sp berdasarkan hasil identifikasi adalah jenis: Vorticella sp, Trachelomonas sp, Phacus sp, Gomphonema sp, Euglena sp, Synedra sp, Chlamydomonas sp,Navicula sp, dan Staurastrum sp. Perkembangbiakan cladocera di aquarium I dan II sampai pada pengamatan hari ke 15, masih menunjukkan rata-rata perkembangbiakan yang terus meningkat, meskipun terjadi fluktuasi tingkat perkembangbiakan cladocera pada aquarium I tampak lebih beraturan dibanding pada aquarium II, namun jumlah individu yang diperoleh per liter selalu lebih tinggi dari aquarium II, Kemudian jumlah cladocera aquarium I dan II mulai menurun pada pengamatan minggu ke-3. Sedangkan untuk aquarium III sampai pada pengamatan hari ke 15, cladocera tidak sama sekali tertangkap dalam sampel, hal ini kemungkinan dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya kurang tersedianya phytoplankton pada aquarium III di awal pembiakan cladocera (pasca inokulasi cladocera) atau dikarenakan posisi aquarium pembiakan yang berada di rak paling bawah sehingga intensitas sinar matahari yang diterima lebih kecil dibanding kedua aquarium lain diatasnya. Suhu dapat indikator dalam pembiakan plankton, semakin rendah suhu maka semakin lambat telur zooplankton menetas (Romimohtarto, 2004). Jadi kemungkinan memang tidak semua cladocera yang diinokulasi pada aquarium III mengalam kematian, namun hal ini cukup membuat kepadatannya berkurang sehingga peluang terambil sebagaisampel juga mengalami penurunan. Selanjutnya perkembangbiakan
  • 6. cladocera aquarium III tersebut mulai tampak pada minggu ke 3 dan seterusnya, dengan lonjakan jumlah individu cladocera yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Aquarium I dan II pada masa pengamatan yang sama, artinya cladocera pada aquarium III baru dapat beradaptasi dengan baik dihitungan minggu ke 3 sejak inokulasi cladocera atau disaat perkembang biakan cladocera pada aquarium I dan II mulai menurun. Dengan kata lain cladocerapada aquarium III mengalami perkembangbiakan yang lambat dari dua aquarium yang lain. Gambar 3. Perkembangan Jumlah Cladocera dan Phytoplankton yang Teramati Pada grafik Gambar 3 diatas, secara rata-rata jumlah cladocera yang terus mengalami peningkatan sampai dengan hari pengamatan ke 9, pada pengamatan hari ke 12 jumlah cladocera menurun dari 24 ind/l menjadi 19 ind/l, namun demikian terjadi peningkatan kembali di hari ke 15 menjadi 27 ind/l. Pada hari pengamatan ke 21terjadi kemerosotan tajam dalam jumlah cladocera yang teramati menjadi hanya 10 ind/l, namun demikian pada dua pengamatan terakhir yaitu hari ke 28 dan 29, jumlah cladocera yang teramati menjadi 12 dan 22 ind/l secara berurutan. Grafik rata-rata perkembangbiakan cladocera beserta rata-rata pertumbuhan phytoplankton dari ketiga aquarium, menunjukkan puncak perkembangbiakan rata-rata cladocera berada pada masa pembiakan 2 minggu (pengamatan hari ke 15) selama jangka waktu 5 minggu dengan grafik pertumbuhan phytoplankton yang berbanding terbalik, jumlah phytoplankton menurun disaat jumlah cladocera meningkat dan kondisi sebaliknya disaat jumlah cladocera berkurang.
  • 7. Gambar 4. Regresi Jumlah Rata-rata Cladocera dan Phytoplankton Meskipun terjadi fluktuasi jumlah, hasil regresi jumlah rata-rata cladocera dan phytoplankton terhadap hari-hari pengamatan menunjukan adanya trend peningkatan cladocera dan phytoplankton dalam aquarium pembiakan. Hubungan jumlah cladocera terhadap hari pengamatan tergambar dengan hubungan regresi Power dengan tingkat signifikasi (R2) sebesar 0,4. Sementara itu hubungan antara jumlah Phytoplankton terhadap hari pengamatan tergambar dengan garis regresi linear dengan tingkat signifikasi(R2) sebesar 0,38. Secara umum hasil regressi ini menunjukan bahwa adanya peningkatan jumlah Cladocera pada aquarium pembiakan diperkirakan karena jumlah Phytoplankton (bahan pakan Cladocera) yang tersedia tergolong cukup (juga meningkat). Hamdhani Jurnal Ilmu Perikanan Tropis Vol. 18. No. 2, April 2013 – ISSN 1402-2006 7
  • 8. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dengan indikator hasil penyaringan cladocera masing-masing aquarium yang menunjukkan jumlah lebih besar dari jumlah saat inokulasi, maka pembiakan Macrothrix sp yang berasal dari zona interrhizon Danau Lutan Palangkaraya dalam wadah aquarium dengan kondisi air media alami (sumber pakan phytoplankton) tanpa pengkayaan buatan dinilai berhasil, dengan rata-rata waktu pembiakan yang paling pesat pada minggu ke 2.Ketersediaan phytoplankton sebagai makanan turut berperan dalam pembiakan dan keberadaan cladocera. Adapun jenis phytoplankton yang diduga menjadi makanan Macrothrix sp berdasarkan pengamatan adalah Vorticella sp, Trachelomonas sp, Phacus sp, Gomphonema sp, Euglena sp, Synedra sp, Chlamydomonas sp, Navicula sp, dan Staurastrum sp Saran Pemanenan yang tepat untuk jenis Macrothrix sp berdasarkan pengamatan sebaiknya dilakukan pada masa 2 minggu, yaitu disaat perkembangbiakannya mencapai tingkat tertinggi selama jangka waktu 5 minggu pembiakan.
  • 9. DAFTAR PUSTAKA Djarijah, A. Siregar. 2003. Pakan Ikan Alami. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Dumont, H. J., S. V. Negrea. 2002. Introduction to The Class Branchyopoda. GhentUniversity,Belgium. Backhuys Publishers. Leiden The Netherlands. Hutabarat, Sahala., Stewart M. Evans. 1986. Kunci Identifikasi Zooplankton. UniversitasIndonesia Press. Jakarta. Liviawaty, E., E. Afrianto. 1990. Maskoki Budidaya dan Pemasarannya. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Mizuno, Tishihiko. 1979. Ilustration of The Freshwater Plankton of Japan. Hoikusha Publishing co.LTD. Japan. Prescott, G.W. 1970. The Freshwater Algae. University of Montana. WM.C. Brown Company Publishers. Dubuque, Lowa. Romimohtarto, K., Sri J. 2004. Meroplankton Laut, Larva Hewan Laut yang Menjadi Plankton.Penerbit Djambatan. Jakarta. Smirnov, N.N. 1992. The Macrothricidae of The World. SPB Academic Publishing The Hague. The Netherlands. Suprayitno, S. Hartati. 1986. Kultur Makanan Alami. Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi. Direktorat Jendral Perikanan dan Internasional Development Research Centre. Bandung.Suwignyo, S., B. Widigdo, Y. Wardiatno, M. Krisanti. 2005. Avertebrata Air. Penebar Swadaya. Jakarta.
  • 10. JURNAL AVERTEBRATA AIR PEMBIAKAN ZOOPPLANTON OLEH : NAMA : LA LILI NIM : 912.O1.O8