Berbagai penelitian menunjukkan bahwa biota laut memiiki potensi yang sangat besar dalam menghasilkan senyawa-senyawa aktif yang dapat digunakan sebagai bahan baku obat. Sejak tahun 1980-an, perhatian dunia pengobatan mulai terarah ke berbagai macam biota laut sebagai sumber daya yang sangat potensial. Beberapa biota laut yang diketahui dapat menghasilkan senyawa aktif antara lain adalah spons, moluska, bryozoa, tunikata dan lain-lain (Ismet, 2007).
Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang mempunyai panjang pantai 81.000 Km yang kaya akan terumbu karang dan biota laut lainnya. Salah satu biota laut yang banyak diteliti ialah spons. Wilayah laut Indonesia merupakan salah satu pusat penyebaran terbesar spons di dunia dan diperkirakan terdapat sekitar 830 jenis yang hidup tersebar di wilayah ini (Van Soest, 1989).
Spons merupakan salah satu komponen biota penyusun terumbu karang yang mempunyai potensi bioaktif yang belum banyak dimanfaatkan. Hewan laut ini mengandung senyawa aktif yang presentase keaktifannya lebih besar dibandingkan dengan senyawa-senyawa yang dihasilkan oleh tumbuhan darat (Muniarsih dan Rachmaniar, 1999). Untuk menjaga kelangsungan hidup dan pertahanan dirinya, spons menghasilkan metabolit primer dan metabolit sekunder.
Spons laut diketahui menjadi tempat hidup beberapa jenis bakteri yang jumlahnya mencapai 40 persen dari biomassa spons. Simbiosis yang terjadi antara bakteri dengan spons laut menyebabkan organisme ini sebagai invertebrata laut yang memiliki potensi antibakteri yang lebih besar dibandingkan dengan organisme darat dan laut lainnya (Kanagasabhapathy et al., 2005).
Komunitas mikroba yang beragam dan berjumlah besar pada spons diduga merupakan sumber dari berbagai senyawa bioaktif tersebut. Isolasi bakteri yang bersimbiosis dengan spons, karakerisasi molekuler, dan karakterisasi senyawa bioaktif yang dihasilkan bakteri tersebut merupakan strategi yang dapat digunakan dalam memproduksi berbagai senyawa yang memiliki potensi terapi antibakteri dalam jumlah besar (Proksch et al., 2003).
Coelenterata adalah bagian dari Kigdom Animalia yang mempunya i ciri ciri yang unik. Dengan mempelajari materi ini saya harap dapat membantu kalian memahami coelenterata
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa biota laut memiiki potensi yang sangat besar dalam menghasilkan senyawa-senyawa aktif yang dapat digunakan sebagai bahan baku obat. Sejak tahun 1980-an, perhatian dunia pengobatan mulai terarah ke berbagai macam biota laut sebagai sumber daya yang sangat potensial. Beberapa biota laut yang diketahui dapat menghasilkan senyawa aktif antara lain adalah spons, moluska, bryozoa, tunikata dan lain-lain (Ismet, 2007).
Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang mempunyai panjang pantai 81.000 Km yang kaya akan terumbu karang dan biota laut lainnya. Salah satu biota laut yang banyak diteliti ialah spons. Wilayah laut Indonesia merupakan salah satu pusat penyebaran terbesar spons di dunia dan diperkirakan terdapat sekitar 830 jenis yang hidup tersebar di wilayah ini (Van Soest, 1989).
Spons merupakan salah satu komponen biota penyusun terumbu karang yang mempunyai potensi bioaktif yang belum banyak dimanfaatkan. Hewan laut ini mengandung senyawa aktif yang presentase keaktifannya lebih besar dibandingkan dengan senyawa-senyawa yang dihasilkan oleh tumbuhan darat (Muniarsih dan Rachmaniar, 1999). Untuk menjaga kelangsungan hidup dan pertahanan dirinya, spons menghasilkan metabolit primer dan metabolit sekunder.
Spons laut diketahui menjadi tempat hidup beberapa jenis bakteri yang jumlahnya mencapai 40 persen dari biomassa spons. Simbiosis yang terjadi antara bakteri dengan spons laut menyebabkan organisme ini sebagai invertebrata laut yang memiliki potensi antibakteri yang lebih besar dibandingkan dengan organisme darat dan laut lainnya (Kanagasabhapathy et al., 2005).
Komunitas mikroba yang beragam dan berjumlah besar pada spons diduga merupakan sumber dari berbagai senyawa bioaktif tersebut. Isolasi bakteri yang bersimbiosis dengan spons, karakerisasi molekuler, dan karakterisasi senyawa bioaktif yang dihasilkan bakteri tersebut merupakan strategi yang dapat digunakan dalam memproduksi berbagai senyawa yang memiliki potensi terapi antibakteri dalam jumlah besar (Proksch et al., 2003).
Coelenterata adalah bagian dari Kigdom Animalia yang mempunya i ciri ciri yang unik. Dengan mempelajari materi ini saya harap dapat membantu kalian memahami coelenterata
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
ppt bio ekologi dari moluska kerang anadara
1. AsPEK BIO-EKOLOGI DAN PEMANFAATAN KERANG
MARGA ANADARA (MOLLUSCA: BIVALVIA: ARCIDAE)
PROGRAM STUDI AKUAKULTUR
JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
UNIVERITAS TADULAKO
PALU
Kelompok 1
Sri Wahyuni Akuba O27120010
Baso Febriansyah O27120067
Moh fadlan Dg pawaro O27120036
2. Moluska
Moluska merupakan salah satu filum dengan jumlah
spesies terbanyak, yang didalamnya terdapat kelas
terbesar yaitu Bivalvia dan Gastropoda. Jenis-jenis
tersebut sebagian besar masuk kedalam kelas Bivalvia,
atau sering juga disebut Pelecypoda.
3. KARAKTERISTIK BIOLOGI DAN EKOLOGI
Morfologi dan
Anatomi
Habitat dan
Sebaran
Reproduksi
dan
Budidaya
Makan dan
Kebiasaan
Makan
Pemanfaatan
Moluska
4. Morfologi dan
Anatomi
kerang Anadara memiliki tubuh pipih dan
bersifat simetrisbilateral, berukuran kecil
sampai besar. Tubuh kerang Anadara
dilindungi oleh cangkang yang terdiri
dari tiga lapis yaitu periostakum, lapisan
prismatik dan lapisan mutiara.
5. Habitat dan Sebaran
Sebaran dan kelimpahan kerang Anadara juga tergantung oleh
fluktuasi yang terjadi pada habitatnya. Kerang Anadara bersifat
kosmopolitan dimana dapat ditemukan di perairan tropis dan subtropi
Pada umumnya, spesies-spesies kerang dari margaAnadarahidup di
air payau dekat muara sungai, hutan bakau, atau daerah berlumpur,
tetapi ada juga yang hidup di laut lepas pantai dengan kedalaman
10–30 m, daerah padang lamun, atau pasir berkoral.
6. Studi histologis menunjukkan bahwa Anadara bersifat iteroparous karena dapat
bereproduksi dengan sukses selama beberapa musim . Jaringan reproduksi terdiri
dari banyak tubulus bercabang-cabang, di mana sel-sel primordial memunculkan
spermatogonia (pada jantan) dan oogonia (pada betina), serta sebagai aksesori
sel-sel folikel pada kedua jenis kelamin. Susunan sel-sel folikel memungkinkan kedua
jenis kelamin untuk dibedakan.
Reproduksi dan Budidaya
7. kerang Anadara menyaring makanannya menggunakan
bantuan insang. Makanan utama kelompok kerang
ini adalah plankton, terutama fitoplankton.
Mekanisme mencari makanan pada kerang terjadi
melalui suatu sistem sensor syaraf yang mendeteksi
makan untuk menentukan apakah suatu makanan
bisa diterima atau ditolak.
Makanan dan Kebiasaan Makan
8. Pemanfaatan Moluska
Pemanfaatan moluska antara lain dagingnya sebagai
bahan pangan, dan cangkangnya sebagai bahan
kerajinan tangan, farmasi, kosmetika dan lainnya.
Daging moluska kaya akan berbagai zat gizi yang
biasanya dijadikan diproduksi dalam bentuk segar,
hidup, kupas rebus maupun berbagai bentuk olahan
makanan.