Dokumen ini membahas perhitungan laju korosi pada logam. Laju korosi dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti temperatur dan pH, serta konsentrasi zat kimia. Ada dua metode untuk menghitung laju korosi yaitu kehilangan berat dan elektrokimia. Metode kehilangan berat mengukur penurunan massa logam akibat korosi dalam satuan mil per tahun.
Diagram fasa menunjukkan hubungan antara komposisi, temperatur, dan fasa yang terbentuk pada suatu paduan logam. Diagram ini berguna untuk memprediksi sifat dan perubahan fasa pada suatu paduan dengan variasi komposisi dan temperatur. Terdapat beberapa jenis diagram fasa berdasarkan kelarutan logam dalam keadaan cair dan padat.
Untuk studi berbagai jenis korosi, antara lain : Korosi merata (Uniform Corrosion), Korosi Galvani (Galvanic Corrosion), Korosi Celah (Crevice Corrosion),
Korosi Retak Tegang (Stress Corrosion Cracking),Korosi Intergranular (Intergranular Corrosion), Korosi Erosi (Erossion Corrosion), Korosi Sumuran (Pitting Corrosion) dan Selective Leaching. Dan juga upaya
pencegahan korosi antara lain : coating, proteksi katodik dan Corrosion Inhibitor
Dokumen ini membahas perhitungan laju korosi pada logam. Laju korosi dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti temperatur dan pH, serta konsentrasi zat kimia. Ada dua metode untuk menghitung laju korosi yaitu kehilangan berat dan elektrokimia. Metode kehilangan berat mengukur penurunan massa logam akibat korosi dalam satuan mil per tahun.
Diagram fasa menunjukkan hubungan antara komposisi, temperatur, dan fasa yang terbentuk pada suatu paduan logam. Diagram ini berguna untuk memprediksi sifat dan perubahan fasa pada suatu paduan dengan variasi komposisi dan temperatur. Terdapat beberapa jenis diagram fasa berdasarkan kelarutan logam dalam keadaan cair dan padat.
Untuk studi berbagai jenis korosi, antara lain : Korosi merata (Uniform Corrosion), Korosi Galvani (Galvanic Corrosion), Korosi Celah (Crevice Corrosion),
Korosi Retak Tegang (Stress Corrosion Cracking),Korosi Intergranular (Intergranular Corrosion), Korosi Erosi (Erossion Corrosion), Korosi Sumuran (Pitting Corrosion) dan Selective Leaching. Dan juga upaya
pencegahan korosi antara lain : coating, proteksi katodik dan Corrosion Inhibitor
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang cacat kristal dan dislokasi pada logam.
2) Terdapat berbagai jenis cacat kristal seperti cacat titik, cacat bidang, dan cacat ruang.
3) Dislokasi adalah pergeseran atom-atom di dalam kristal logam akibat tegangan mekanik yang dapat menyebabkan deformasi plastis.
Dokumen tersebut membahas tentang kelelahan logam dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara ringkas, kelelahan logam dipengaruhi oleh jenis dan besar beban, kondisi material, proses pengerjaan, temperatur operasi, dan lingkungan. Kelelahan logam diawali dengan retak mikro dan berlanjut dengan penjalaran retakan hingga terjadi patah.
Dokumen tersebut merangkum tentang definisi paduan, klasifikasi paduan berdasarkan struktur dan diagram fase, serta jenis-jenis fase yang dapat terbentuk pada paduan, yaitu logam murni, senyawa, dan larutan padat. Larutan padat dibedakan menjadi larutan padat substitusional dan interstisial.
1. Mekanisme penguatan pada logam meliputi pengerasan regangan, penguatan larutan padat, dan penguatan presipitasi.
2. Pengerasan presipitasi melibatkan pembentukan partikel endapan halus melalui tahapan solusi, pendinginan cepat, dan penuaan untuk meningkatkan kekuatan logam.
3. Contohnya adalah paduan aluminium seri 2xxx yang diperkuat oleh endapan CuAl2 yang dihasilkan melalui proses pen
Laporan ini membahas tentang praktikum pengujian kekerasan logam yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Teknik Industri Universitas Trunojoyo Madura. Pengujian kekerasan dilakukan menggunakan metode Rockwell B dan Rockwell C dengan perlakuan panas annealing pada baja. Hasilnya menunjukkan nilai kedalaman yang didapatkan lebih besar menggunakan metode Rockwell C karena proses pendinginan annealing yang menyebabkan baja menjadi lebih lunak. N
1. Dokumen membahas tentang korosi logam dan penggunaan inhibitor korosi untuk mencegah korosi. Jenis-jenis inhibitor korosi dijelaskan berdasarkan bahan dasar, reaksi yang dihambat, dan mekanisme kerjanya.
2. Beberapa jenis inhibitor adalah inhibitor organik, anorganik, katodik, anodik, dan campuran. Mekanisme kerjanya meliputi pasivasi, presipitasi, dan adsorpsi.
3. Pemilihan inhibitor harus
Teks ini membahas tentang cacat kristal dan dislokasi pada bahan padat. Dijelaskan berbagai jenis cacat kristal seperti cacat titik, cacat bidang, dan cacat ruang. Dislokasi didefinisikan sebagai pergeseran atom-atom akibat tegangan mekanik yang dapat menyebabkan deformasi plastis pada logam."
Keramik memiliki sifat tahan terhadap temperatur tinggi, keausan yang tinggi, sangat keras dan penghantar listrik yang rendah. Bahan ini sesuai digunakan untuk pekerjaan pada temperatur tinggi, ketahanan keausan tinggi, dan sebagai isolator listrik. Di bidang kedokteran, keramik digunakan sebagai pengganti organ tubuh manusia yang rusak.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, jenis, penyebab, dan cara mencegah korosi pada logam. Korosi adalah proses degradasi material akibat lingkungan sekitarnya, yang dapat terjadi secara kimia maupun elektrokimia. Faktor-faktor seperti kontak air dan oksigen, keberadaan zat pengotor, suhu dan pH mempengaruhi laju korosi. Untuk mencegahnya dapat dilakukan dengan pelapisan, men
Dokumen tersebut merangkum 3 poin penting:
1. Menguraikan peralatan dan bahan yang digunakan dalam praktikum pengelasan las oksi-asetilen seperti generator, brander, kawat las, dan flux.
2. Menjelaskan alat pelindung diri yang harus dipakai seperti masker, sarung tangan, dan sepatu keselamatan.
3. Menguraikan keselamatan kerja yang perlu diperhatikan seperti menggunakan peralatan sesuai prosedur
Dokumen tersebut berisi daftar pertanyaan tentang proses pengecoran logam, mencakup topik seperti keuntungan dan kerugian pengecoran, jenis cetakan, hukum kontinuitas, turbulensi, penyusutan, dan fungsi riser dan chill dalam penuangan logam cair. Terdapat 15 pertanyaan yang mencakup aspek-aspek kunci dalam proses pengecoran logam.
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiAbdul Ghofur
Dokumen tersebut membahas tiga jenis baja karbon berdasarkan kadar karbonnya yaitu baja karbon rendah, menengah, dan tinggi. Baja karbon rendah memiliki kadar karbon hingga 0,3% dan digunakan untuk konstruksi umum. Baja karbon menengah memiliki kadar karbon 0,3-0,7% dan digunakan untuk komponen mesin. Baja karbon tinggi memiliki kadar karbon di atas 0,7% dan digunakan unt
Dokumen tersebut membahas tentang tanda kekasaran permukaan dan tanda pengerjaan pada gambar teknik mesin dasar. Terdapat penjelasan tentang nilai kekasaran permukaan, simbol-simbol yang digunakan untuk menunjukkan nilai kekasaran dan arah bekas pengerjaan, serta contoh soal latihan dan sumber bahan ajar.
Korosi materi korosi pada mesin. Untuk D3 teknik mesin atau vokasi otomotif. Materi ini bisa di pelajari sebagai materi dari dosen. Materi ini bisa di copy bisa di cetak. Akan sangat membantu untuk belajar dan sebagai refrensi mahasiswa dalam mengerjakan tugas
Cocok jika sebagai cauan untuk drilling soal. Semoga PT ini bermanfaat untuk kalian semua
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang cacat kristal dan dislokasi pada logam.
2) Terdapat berbagai jenis cacat kristal seperti cacat titik, cacat bidang, dan cacat ruang.
3) Dislokasi adalah pergeseran atom-atom di dalam kristal logam akibat tegangan mekanik yang dapat menyebabkan deformasi plastis.
Dokumen tersebut membahas tentang kelelahan logam dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara ringkas, kelelahan logam dipengaruhi oleh jenis dan besar beban, kondisi material, proses pengerjaan, temperatur operasi, dan lingkungan. Kelelahan logam diawali dengan retak mikro dan berlanjut dengan penjalaran retakan hingga terjadi patah.
Dokumen tersebut merangkum tentang definisi paduan, klasifikasi paduan berdasarkan struktur dan diagram fase, serta jenis-jenis fase yang dapat terbentuk pada paduan, yaitu logam murni, senyawa, dan larutan padat. Larutan padat dibedakan menjadi larutan padat substitusional dan interstisial.
1. Mekanisme penguatan pada logam meliputi pengerasan regangan, penguatan larutan padat, dan penguatan presipitasi.
2. Pengerasan presipitasi melibatkan pembentukan partikel endapan halus melalui tahapan solusi, pendinginan cepat, dan penuaan untuk meningkatkan kekuatan logam.
3. Contohnya adalah paduan aluminium seri 2xxx yang diperkuat oleh endapan CuAl2 yang dihasilkan melalui proses pen
Laporan ini membahas tentang praktikum pengujian kekerasan logam yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Teknik Industri Universitas Trunojoyo Madura. Pengujian kekerasan dilakukan menggunakan metode Rockwell B dan Rockwell C dengan perlakuan panas annealing pada baja. Hasilnya menunjukkan nilai kedalaman yang didapatkan lebih besar menggunakan metode Rockwell C karena proses pendinginan annealing yang menyebabkan baja menjadi lebih lunak. N
1. Dokumen membahas tentang korosi logam dan penggunaan inhibitor korosi untuk mencegah korosi. Jenis-jenis inhibitor korosi dijelaskan berdasarkan bahan dasar, reaksi yang dihambat, dan mekanisme kerjanya.
2. Beberapa jenis inhibitor adalah inhibitor organik, anorganik, katodik, anodik, dan campuran. Mekanisme kerjanya meliputi pasivasi, presipitasi, dan adsorpsi.
3. Pemilihan inhibitor harus
Teks ini membahas tentang cacat kristal dan dislokasi pada bahan padat. Dijelaskan berbagai jenis cacat kristal seperti cacat titik, cacat bidang, dan cacat ruang. Dislokasi didefinisikan sebagai pergeseran atom-atom akibat tegangan mekanik yang dapat menyebabkan deformasi plastis pada logam."
Keramik memiliki sifat tahan terhadap temperatur tinggi, keausan yang tinggi, sangat keras dan penghantar listrik yang rendah. Bahan ini sesuai digunakan untuk pekerjaan pada temperatur tinggi, ketahanan keausan tinggi, dan sebagai isolator listrik. Di bidang kedokteran, keramik digunakan sebagai pengganti organ tubuh manusia yang rusak.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, jenis, penyebab, dan cara mencegah korosi pada logam. Korosi adalah proses degradasi material akibat lingkungan sekitarnya, yang dapat terjadi secara kimia maupun elektrokimia. Faktor-faktor seperti kontak air dan oksigen, keberadaan zat pengotor, suhu dan pH mempengaruhi laju korosi. Untuk mencegahnya dapat dilakukan dengan pelapisan, men
Dokumen tersebut merangkum 3 poin penting:
1. Menguraikan peralatan dan bahan yang digunakan dalam praktikum pengelasan las oksi-asetilen seperti generator, brander, kawat las, dan flux.
2. Menjelaskan alat pelindung diri yang harus dipakai seperti masker, sarung tangan, dan sepatu keselamatan.
3. Menguraikan keselamatan kerja yang perlu diperhatikan seperti menggunakan peralatan sesuai prosedur
Dokumen tersebut berisi daftar pertanyaan tentang proses pengecoran logam, mencakup topik seperti keuntungan dan kerugian pengecoran, jenis cetakan, hukum kontinuitas, turbulensi, penyusutan, dan fungsi riser dan chill dalam penuangan logam cair. Terdapat 15 pertanyaan yang mencakup aspek-aspek kunci dalam proses pengecoran logam.
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiAbdul Ghofur
Dokumen tersebut membahas tiga jenis baja karbon berdasarkan kadar karbonnya yaitu baja karbon rendah, menengah, dan tinggi. Baja karbon rendah memiliki kadar karbon hingga 0,3% dan digunakan untuk konstruksi umum. Baja karbon menengah memiliki kadar karbon 0,3-0,7% dan digunakan untuk komponen mesin. Baja karbon tinggi memiliki kadar karbon di atas 0,7% dan digunakan unt
Dokumen tersebut membahas tentang tanda kekasaran permukaan dan tanda pengerjaan pada gambar teknik mesin dasar. Terdapat penjelasan tentang nilai kekasaran permukaan, simbol-simbol yang digunakan untuk menunjukkan nilai kekasaran dan arah bekas pengerjaan, serta contoh soal latihan dan sumber bahan ajar.
Korosi materi korosi pada mesin. Untuk D3 teknik mesin atau vokasi otomotif. Materi ini bisa di pelajari sebagai materi dari dosen. Materi ini bisa di copy bisa di cetak. Akan sangat membantu untuk belajar dan sebagai refrensi mahasiswa dalam mengerjakan tugas
Cocok jika sebagai cauan untuk drilling soal. Semoga PT ini bermanfaat untuk kalian semua
Korosi adalah proses degradasi material akibat reaksi kimia dengan lingkungan. Ada dua jenis korosi: kering dan basah. Faktor yang mempengaruhi ketahanan terhadap korosi antara lain elektrokimia, metalurgi, kimia fisika, dan termodinamika. Ada delapan jenis korosi utama, termasuk korosi umum, galvanik, celah, sumur, antarbutir, selektif, erosi, dan tegangan. Korosi dap
Teks tersebut membahas tentang minyak bumi, korosi, dan scale yang dapat terjadi pada proses produksi minyak. Korosi dan scale dapat merusak peralatan produksi dan mengurangi produksi minyak. Berbagai faktor seperti air, gas, dan padatan dapat mempengaruhi laju korosi.
Korosi adalah penurunan mutu material akibat bereaksi dengan lingkungan secara kimiawi. Terdapat beberapa jenis korosi seperti korosi merata, galvanik, celah, sumuran, erosi, dan kavitasi yang disebabkan oleh berkurangnya tekanan cairan sampai dibawah titik jenuh uapnya.
Korosi besi dapat dipercepat oleh udara, air, dan larutan asam. Larutan asam seperti HCl dan cuka menghasilkan lebih banyak gelembung daripada udara dan air, menunjukkan korosi yang lebih cepat. Udara membutuhkan waktu lebih lama untuk menghasilkan efek korosi.
Korosi adalah degradasi logam akibat reaksi kimia dengan lingkungan sekitarnya seperti udara, cairan, suhu, dan tekanan. Korosi terjadi karena adanya empat elemen utama: anoda, katoda, kontak antara kedua elektroda, dan larutan elektrolit. Beberapa cara mengontrol korosi adalah menghilangkan salah satu elemen tersebut, misalnya dengan menghindari kontak antara logam berbeda, mengontrol
Dokumen tersebut membahas tentang korosi, yang didefinisikan sebagai kerusakan logam akibat reaksi redoks antara logam dengan zat di lingkungan sekitarnya. Dibahas pula proses, faktor penyebab, jenis-jenis, dan upaya pencegahan korosi. Korosi terjadi karena reaksi oksidasi logam oleh oksigen, sehingga logam teroksidasi menjadi senyawa tidak diinginkan seperti karat besi.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya memiliki growth mindset sejak dini untuk meraih kesuksesan dalam berkarir. Growth mindset adalah pola pikir yang terus belajar dan mengembangkan diri untuk memiliki keterampilan yang berguna di masa depan. Beberapa cara untuk mengembangkan growth mindset adalah dengan berani mengambil risiko, menerima masukan dari orang lain, serta terus belajar dari pengalaman sendiri maupun
Designing Energy Efficient Equipment: Tips and Techniques
As process engineers, we have the power to create a sustainable future through our equipment designs. Join me on a journey to explore valuable tips and techniques for designing energy-efficient equipment. From heat recovery systems to insulation and efficient control strategies, we'll uncover practical solutions to minimize energy consumption and maximize efficiency. Let's drive change and make a positive impact together!
Dokumen tersebut menjelaskan sistem Lean pada bisnis sebagai metode untuk menghilangkan pemborosan dan meningkatkan nilai tambah guna memberikan nilai kepada pelanggan. Prinsip utama Lean adalah fokus pada pelanggan, penghilangan pemborosan, meningkatkan aliran material dan informasi, serta kualitas sebagai tujuan utama.
Dalam kehidupan sehari-hari kita berinteraksi dengan orang-orang yang berasal dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, pekerja kantoran, buruh, remaja, hingga anak-anak. Dengan demikian kita perlu memahami karakteristik lawan bicara kita.
Salah satu upaya untuk mendapatkan kecocokan dengan lawan bicara adalah dengan melihat terlebih dahulu tingkatan usia mereka.
Berikut adalah beberapa macam karakter manusia yang mungkin kita temui dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan usia mereka
Dokumen ini membahas perbedaan antara CV (curriculum vitae) dan resume. CV berisi informasi yang lebih rinci dan panjang tentang latar belakang seseorang seperti pendidikan dan pengalaman kerja. Resume berisi ringkasan informasi utama seseorang dalam satu halaman untuk melamar pekerjaan. CV bersifat lebih umum sedangkan resume lebih spesifik untuk melamar pekerjaan.
Pada postingan sebelumnya saya sudah membahas terkait pengertian serta cara kerja ATS. Pada postingan kali ini saya akan membahas terkait tips bagaimana supaya resume kita bisa lolos dari seleksi ATS dan berhasil sampai ke tangan HRD. Yuk cek postingan berikut
Sebagai fresh graduate, tentunya tidak asing bagi kita untuk Menyusun suatu resume untuk digunakan saat melamar pekerjaan. Tapi kalian pernah kepikiran ngga sih, kalo pelamar di suatu perusahaan itu bukan Cuma puluhan orang, bisa jadi ribuan orang. Tentunya tim HRD membutuhkan suatu teknologi yang dapat memudahkan seleksi data dari ribuan orang tersebut. Teknologi tersebut sudah banyak dipakai di berbagai perusahaan dan biasa dikenal sebutan Applicant Tracking System (ATS).
Ingin tau lebih lanjut tentang ATS? Yuk baca postingan berikut!!
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi minyak dan gas bumi serta cara pemurnian minyak dan gas bumi. Pada bagian awal dijelaskan definisi dan komponen-komponen minyak dan gas bumi, sedangkan pada bagian selanjutnya diuraikan proses-proses pemurnian seperti copper sweetening, acid treatment, desulfurisasi, deasphalting, dewaxing, desalting untuk pemurnian minyak bumi dan amine gas treating, penyerapan dengan zat padat,
Dokumen tersebut membahas tentang metode pengujian korosi, dimulai dengan pengertian korosi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Kemudian dibahas tujuan pengujian korosi dan klasifikasi pengujian berdasarkan skalanya, yaitu pengujian laboratorium, pilot plant, pabrik, dan lapangan. Terakhir dijelaskan beberapa metode pengujian korosi seperti spektroskopi impedansi elektrokimia, polarisasi linier, dan
Dokumen tersebut membahas tentang konversi molases menjadi etanol menggunakan beberapa jenis mikroorganisme seperti Saccharomyces cerevisiae, Zymomonas mobilis, Pichia stipitis, dan Clostridium thermocellum. Dokumen juga menjelaskan kondisi lingkungan yang dibutuhkan mikroorganisme tersebut seperti pH, suhu, oksigen, dan nutrisi.
presentasi ini menjelas tentang Perbedaan Prinsip XRD, XRF.
apa itu XRD dan XRF?
XRD (X-Ray Diffraction), salah satu teknik analisa untuk stuktur suatumineral, garam, logam, bahkan senyawaan organik seperti DNA, vitamin, dll
XRF (X-ray fluorescence spectrometry) merupakan teknik analisa non-destruktif yang digunakan untuk identifikasi serta penentuan konsentrasi elemen yang ada pada padatan, bubuk ataupun sample cair. XRF mampu mengukur elemen dari berilium (Be) hingga Uranium pada level trace element, bahkan dibawah level ppm. Secara umum, XRF spektrometer mengukur panjang gelombang komponen material secara individu dari emisi flourosensi yang dihasilkan sampel saat diradiasi dengan sinar-X
nb: disarankan membuka ppt dengan microsoft office 2016
Teknik kromatografi memisahkan komponen molekul berdasarkan perbedaan interaksinya dengan fase gerak dan fase diam. Kromatografi cair dan gas memanfaatkan pelarut cair dan gas sebagai fase gerak untuk memisahkan ion dan molekul dalam sampel. High performance liquid chromatography (HPLC) memiliki aplikasi luas dalam bidang bioteknologi, klinik, forensik, dan farmasi.
1. NMR (Nuclear Magnetic Resonance) adalah spektroskopi yang didasarkan pada medan magnet yang berasal dari spin inti atom yang bermuatan listrik.
2. Prinsip kerja NMR yaitu mengukur penyerapan energi oleh inti atom ketika berada dalam medan magnet kuat pada frekuensi gelombang radio.
3. Aplikasi NMR meliputi penentuan struktur molekul organik, MRI untuk gambar organ dalam tubuh, dan studi protein membran.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
3. Definisi Korosi
Korosi didefinisikan sebagai kerusakan suatu
logam atau campuran logam (alloy) karena
bereaksi secara kimia atau secara
elektrokimia dengan lingkungan atau
medium.
3
5. Faktor Korosi
1. Faktor yang terkait dengan Logam
• Letak logam dalam deret aktivitas
• Kemurnian Logam
• Oksida atau kondisi permukaan logam
• Kelarutan garam-garam logam
2. Faktor yang terkait dengan Medium Pengkorosi
• Korosi atmosferis oksigen, uap air, karbondioksida (lingkungan umum),
+ sodium klorida (lingkungan dekat laut), + hidrogen sulfida dan sulfur
dioksida (lingkungan industri)
• Korosi Logam yang tercelup cairan Temperatur, pH, konsentrasi,
kecepatan (velocity), kondisi oksidasi dan reduksi, impuritas
3. Faktor yang terkait dengan Pengaruh Luar
• Aerasi diferensial
• Kehadiran bakteri (mikroba)
• Kehadiran logam katodik
• Adanya tegangan (stress) 5
7. Errosion Corrosion
(korosi erosi)
Korosi erosi adalah korosi yang terjadi pada permukaan
logam yang disebabkan aliran fluida yang sangat cepat
sehingga merusak permukaan logam dan lapisan film
pelindung.
Korosi erosi juga dapat terjadi karena efek-efek
mekanik yang terjadi pada permukaan logam, misalnya
: pengausan, abrasi dan gesekan. Logam yang
mengalami korosi erosi akan menimbulkan bagian-
bagian yang kasar dan tajam.
Korosi ini biasanya terjadi pada pipa dan propeller
Korosi jenis ini dapat dicegah dengan cara :
1. Pilih bahan dengan ketahanan korosi yang baik
2. Diberi coating/pelapisan
3. Diberikan inhibitor
4. Hindari aliran fluida yang terlalu deras 7
8. Errosion Corrosion
(korosi erosi)
Faktor yang mempengaruhi
Ketebalan permukaan film
Kecepatan, bertambahnya kecepatan secara umum
akan mengakibatkan bertambahnya pengikisan
terutama jika diselubungi aliran yang berkecepatan
kuat.
Turbulen, turbulen mengakibatkan gerakan cairan lebih
besar pada permukaan logam dibanding laminar dan
terjadi persentuhan yang lebih antara logam dengan
sekitarnya
Efek galvanic dan sifat metal/campuran
8
9. Mekanisme Korosi Erosi
9
Skema Korosi Erosi Pada
Pipa
Proses terjadinya korosi erosi secara umum adalh
1. Terjadi serangan oleh gelembung udara yang menempel di
permukaan lapisan pelindung logam, karena adanya aliran
turbulen yang melintas di atas permukaan logam tersebut.
2. Gelembung udara tersebut mengikis dan merusak lapisan
peindung.
3. Laju korosi semakin meningkat, karena lapisan pelindung telah
hilang. Logam yang berada di bawah lapisan pelindung mulai
terkorosi, sehingga membentuk cekungan, kemudian terjadi
pembentukan kembali lapisan pelindung dan logam, menjadi
tidak rata
4. Bila aliran terus mengalir, maka akan terjadi serangan kembali
oleh gelembung udara yang terbawa aliran. Serangan ini akan
mengikis dan merusak lapisan pelindung yang baru saja
terbentuk, rusaknya lapisan pelindung tersebut akan
mengakibatkan serangan lebih lanjut pada logam yang lebih
dalam sampai membentuk cekungan.
11. Crevice corrosion
(korosi celah)
Korosi jenis ini diakibatkan adanya kontak antara logam
dengan permukaan non-logam. Selain itu dapat juga
diakibatkan oleh adanya cairan atau suspensi Yang
mengendap pada Permukaan logam
Biasanya terjadi pada logam Yang yang terekspose
pada daerah korosif
Secara visual korosi celah dapat dengan mudah
dikenali.
11
12. Crevice corrosion
(korosi celah)
Tahap — tahap terjadinya korosi celah:
Pada daerah celah tempat jebakan air, terjadi penipisan
kadar oksigen sehingga pembentukan OH- terhambat.
Akibatnya terjadi kekurangan ion negatif.
lon negatif dari luar celah, misal ion Cl- berdifusi masuk
ke dalam celah untuk menyeimbangkan muatan.
lon M+ terhidrolisis sehingga menyebabkan penurunan
pH di dalam celah
Penurunan pH menyebabkan reaksi korosi semakin
parah
Korosi celah ini bersifat autokatalitik artinya begitu reaksi
awal terjadi, sel — sel tidak lagi bergantung pada keadaan
luar 12
13. Crevice corrosion
(korosi celah)
Pengendalian korosi celah dapat dilakukan dengan cara:
(1) memilih material yang tahan korosi.
(2) Menurunkan agresifitas larutan dengan menurunkan
kandungan Klorida, keasaman dan atau temperaturnya,
menghambat aliran proses pembentukan deposit, dan
mengeliminasi terakumulasinya hidrolisa produk korosi.
(3) Memberi unsur penghambat di larutan (inhibitors). Penerapan
cara ini harus diperhitungkan dengan baik, karena apabila
kandungan inhibitor yang terdapat dilarutan tidak cukup, maka
pada beberapa bagian peralatan dapat terjadi kerusakan berupa
lubang kecil yang dalam.
(4) Menggunakan protekasi katodik untuk peralatan yang
digunakan di lingkungan laut, tetapi cara ini tidak selalu menjadi
pilihan yang memungkinkan untuk aliran proses kimia yang
agresif.
13
14. Crevice corrosion
(korosi celah)
(5) Melakukan perencanaan dengan menghindari adanya celah-
celah. Peralatan harus direncanakan lengkap dengan saluran
pembuangan dan menghindarkan daerah yang menyebabkan
tertahannya atau mengendapnya larutan. Sambungan las temu
(butt-joint) pada struktur akan lebih baik diaplikasikan dibanding
sambungan paku keling atau sambungan ulir.
(6) Membersihkan permukaan logam apabila memungkinkan,
akan menurunkan terjadinya korosi sumuran dan korosi celah.
14
16. Intergranular
Corrosion
Intergranular corrosion kadang-kadang juga disebut
"intercrystalline korosi" atau "korosi interdendritik".
Dengan adanya tegangan tarik, retak dapat terjadi
sepanjang batas butir dan jenis korosi ini sering disebut
"intergranular retak korosi tegangan (IGSCC)" atau
hanya "intergranular stress corrosion cracking".
Mekanisme intergranular corrosion : jenis serangan ini
diawali dari beda potensial dalam komposisi, seperti
sampel inti “coring” biasa ditemui dalam paduan
casting. Pengendapan pada batas butir, terutama
kromium karbida dalam baja tahan karat, merupakan
mekanisme yang diakui dan diterima dalam korosi
intergranular.Secara visual korosi celah dapat dengan
mudah dikenali. 16
17. Intergranular
Corrosion
Korosi ini dapat dicegah dengan cara :
1. Menurunkan kadar karbon hingga dibawah 0,03%.
2. Menambahkan paduan yang dapat mengikat karbon.
3. Melakukan pendinginan cepat dari temperatur tinggi.
4. Hindari pengelasan
17
19. Korosi filiform adalah bentuk khusus dari
korosi yang terjadi di bawah beberapa
lapisan tipis (under some thin coatings)
yang berbentuk filament atau seperti
benang yang didistribusikan secara acak.
Korosi filiform juga dikenal sebagai "Korosi
lapisan bawah" atau "korosi filamen"
19
Korosi
Filiform
20. Korosi
Filiform
Korosi filiform terjadi pada permukaan logam
yang dilapisi dengan film organik tipis (thin
organic films) yang biasanya setebal 0,1 mm.
Pola korosi ditandai dengan munculnya filamen
halus yang berasal dari satu atau lebih sumber
dalam arah semi acak.
Filamen adalah terowongan halus yang terdiri
dari produk korosi di bawah lapisan yang
menggelembung dan retak.
Korosi filiform atau korosi underfilm dapat dicegah
dengan cara berikut:
1. Mengendalikan kelembaban relatif
2. Menggunakan pelapis yang bersifat getas
20
21. Korosi
Filiform
Mekanisme terjadinya korosi ini merupakan
kasus khusus untuk jenis korosi celah. Selama
pertumbuhannya, pada bagian kepala, zat
seperti H2O dan O2 dari udara luar masuk
secara osmosis. Kedua unsur ini selanjutnya
bereaksi dengan ion Fe konsentrasi tinggi
membentuk oksida Fe. H2O dan O2 ini akan
berdifusi masuk kebagian kepala dan keluar
dari bagian ekor secara terus menerus, korosi
tertahan dibagian kepala dimana hidrolisa yang
terjadi dibagian kepala menyebabkan
lingkungan yang bersifat asam, sehingga korosi
ini dapat menyebar secara otomatis
21
22. Korosi Filiform
22
Korosi filiform dari timah baja
berlapis
Korosi filiform pada substrat baja
Korosi filiform pada
alumunium yang dicat
23. Fretting corrosion
Fretting corrosion adalah korosi yang terjadi pada
konstruksi yang bergerak dengan mengalami gesekan.
Jenis korosi ini biasa terjadi pada sumbu yang berputar
dan bergesekan.
Material logam yang berputar dan tergesek tersebut
mengalami keausan akibat gesekan dan mengalami
korosi secara bersamaan. Karena sempitnya clearance
maka corrosion product ikut berputar bersama logam
yang terkorosi.
Korosi jenis ini mengakibatkan konstruksi menjadi
longgar, menambah clearance ataupun mengurangi
tingkat kedapnya packing atau sealing.
23
24. Fretting corrosion
Fretting corrosion mengacu pada kerusakan korosi pada
tingkat permukaan kontak. Kerusakan ini diinduksi di
bawah beban dan di hadapan gerakan permukaan relatif
berulang, seperti diinduksi misalnya dengan getaran.
Lubang atau alur dan serpihan oksida menjadi ciri
kerusakan ini, biasanya ditemukan pada mesin, rakitan
baut, dan bantalan bola atau rol.
Fretting Corrosion akan terjadi jika:
1. Interface dalam kondisi pembebanan.
2. Terjadi getaran atau gerakan relatif yang berulang
diantara dua permukaan.
3. Beban dan getaran aktif dari interface mampu
menghasilkan slip atau deformasi pada
permukaannya. 24
25. Fretting corrosion
Pencegahan:
Pelumasan dengan oli karena dapat mengurangi gesekan
dan menghambat oksidasi.
Menaikkan harga kekerasan dari salah satu atau kedua
material yang bersinggungan.
Menaikkan gesekan antara material-material yang
dipasangkan dengan memperkasar permukaan.
Menggunakan gasket untuk meredam getaran dan
memindahkan oksigen pada permukaan bantal.
Menaikkan beban untuk mengurangi slip antara
pasangan-pasangan material.
Menurunkan beban pada permukaan bantalan.
Menaikkan kecepatan relatif antar bagian-bagian untuk
mengurangi serangan korosi.
25