Untuk studi berbagai jenis korosi, antara lain : Korosi merata (Uniform Corrosion), Korosi Galvani (Galvanic Corrosion), Korosi Celah (Crevice Corrosion),
Korosi Retak Tegang (Stress Corrosion Cracking),Korosi Intergranular (Intergranular Corrosion), Korosi Erosi (Erossion Corrosion), Korosi Sumuran (Pitting Corrosion) dan Selective Leaching. Dan juga upaya
pencegahan korosi antara lain : coating, proteksi katodik dan Corrosion Inhibitor
Pengujian SEM-EDX merupakan karakterisasi tingkat dasar dari material yang telah di hasilkan. Pengujian SEM-EDX digunakan untuk menganalisis bentuk dan morfologi permukaan, serta komposisi penyusun dari suatu bahan atau material.
Defenisi: Korosi umumnya terjadi pada logam. Korosi adalah reaksi kimia atau elektrokimia yang terjadi antara material logam dengan lingkungannya yang mengakibatkan berkurangnya sifat kekuatan energy pada material logam tersebut
Pengujian SEM-EDX merupakan karakterisasi tingkat dasar dari material yang telah di hasilkan. Pengujian SEM-EDX digunakan untuk menganalisis bentuk dan morfologi permukaan, serta komposisi penyusun dari suatu bahan atau material.
Defenisi: Korosi umumnya terjadi pada logam. Korosi adalah reaksi kimia atau elektrokimia yang terjadi antara material logam dengan lingkungannya yang mengakibatkan berkurangnya sifat kekuatan energy pada material logam tersebut
Korosi
korosi adalah proses degradasi/deteorisasi/perusakan material yang terjadi disebabkan oleh lingkungan sekelilingnya. Adapun definisi korosi dari pakar lain : Perusakan material tanpa perusakan mekanis. Kebalikan dari metalurgi ekstraktif. Proses elektrokimia dalam mencapai kesetimbangan termodinamika suatu sistem.
JENIS KOROSI Korosi kimia (chemical corrosion), yaitu korosi yang terjadi dengan reaksi kimia secara murni. Biasanya terjadi pada temperatur tinggi atau dalam keadaan kering. Contoh: katup motor bakar Korosi elektrokimia (electrochemical corrosion), yaitu korosi yang terjadi bila reaksinya berlangsung dengan suatu elektrolit, yaitu cairan yang mengandung ion-ion. Reaksi berlangsung dengan adanya air/ uap air. Reaksi semacam inilah yang paling banyak terjadi pada reaksi korosi.
REAKSI TERJADINYA KOROSI Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah. Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, Fe2O3. xH2O, yaitu karat besi. Mengenai bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak sebagai katode, bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOROSI 1. Kontak Langsung logam dengan H2O dan O2 2. Keberadaan Zat Pengotor 3. Kontak dengan Elektrolit 4. Temperatur 5. Ph 6. Metalurgi 7. Mikroba
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiAbdul Ghofur
Salah satu cara mengklasifikasikan baja adalah berdasarkan pada komposisi kimianya. Kandungan karbon misalnya. Oleh karenanya kita mengenal penamaan Baja Karbon yang terbagi menjadi tiga jenis yakni Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi. Dalam slide ini dijelaskan secara ringkas dan jelas agar dapat memahami perbedaan ketiga jenis baja karbon dengan baik.
Korosi
korosi adalah proses degradasi/deteorisasi/perusakan material yang terjadi disebabkan oleh lingkungan sekelilingnya. Adapun definisi korosi dari pakar lain : Perusakan material tanpa perusakan mekanis. Kebalikan dari metalurgi ekstraktif. Proses elektrokimia dalam mencapai kesetimbangan termodinamika suatu sistem.
JENIS KOROSI Korosi kimia (chemical corrosion), yaitu korosi yang terjadi dengan reaksi kimia secara murni. Biasanya terjadi pada temperatur tinggi atau dalam keadaan kering. Contoh: katup motor bakar Korosi elektrokimia (electrochemical corrosion), yaitu korosi yang terjadi bila reaksinya berlangsung dengan suatu elektrolit, yaitu cairan yang mengandung ion-ion. Reaksi berlangsung dengan adanya air/ uap air. Reaksi semacam inilah yang paling banyak terjadi pada reaksi korosi.
REAKSI TERJADINYA KOROSI Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah. Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, Fe2O3. xH2O, yaitu karat besi. Mengenai bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak sebagai katode, bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOROSI 1. Kontak Langsung logam dengan H2O dan O2 2. Keberadaan Zat Pengotor 3. Kontak dengan Elektrolit 4. Temperatur 5. Ph 6. Metalurgi 7. Mikroba
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiAbdul Ghofur
Salah satu cara mengklasifikasikan baja adalah berdasarkan pada komposisi kimianya. Kandungan karbon misalnya. Oleh karenanya kita mengenal penamaan Baja Karbon yang terbagi menjadi tiga jenis yakni Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi. Dalam slide ini dijelaskan secara ringkas dan jelas agar dapat memahami perbedaan ketiga jenis baja karbon dengan baik.
''Mahabharata''!!!!! A famous Hindu epic story needs to be discussed.....Lets see who were the important people of the story who made ''Mahabharata'' an epic.....
Pengolahan Limbah Cair dengan metode Elektrokoagulasi ansyahrobi
Elektrokoagulasi adalah sebuah metode kimia listrik yang dapat difungsikan untuk menjadi sebuah metode yang bermanfaat guna untuk mengolah limbah cair khususnya limbah cair domestik.
Limbah cair domestik sendiri yaitu limbah yang salah satunya dapat dihasilkan dari sisa pembuangan aktivitas rumah tangga.
Dengan melakukan percobaan ini kita dapat mengetahui metode sederhana untuk mengolah limbah cair yang berada di lingkungan kita dengan cara Elektrokoagulasi.
Pengendalian korosi dalam iklim indonesia yang bersifat khususYoga Firmansyah
Corrosion control solution,
Dalam banyak metode penanggulangan korosi, Coating atau Cat adalah merupakan satu pilihan dari banyak metode penanggulangan korosi lainnya. Metode ini dianggap efektif karena mudah untuk di-aplikasi-kan baik sebelum konstruksi terpasang, pada saat di-fabrikasi dan atau setelah konstruksi selesai
Past, present, and future of HPC in life sciencesErich Birngruber
Traditional access to HPC systems is provided through batch jobs submitted directly by users.
Today, an increasing number of biological software is made accessible through web portals. This improved ease of use has led towards a democratization of access to computational resources, allowing scientists without computational backgrounds to carry out data- and compute-intensive analyses. However, these persistent services do not integrate well into a classical batch oriented HPC system such as MENDEL.
This shift in requirements for emerging services demands a re-evaluation of infrastructure planning and deployment. We will present our ongoing efforts to fulfil these requirements in our existing system, and how we plan to address them in a next generation data analysis platform.
Pengenalan teknologi otomotif khususnya mobil untuk anak atau tingkat dasar. Bila membutuhkan sarana peraga untuk membantu pengenalan teknologi tersebut, kontak kami.
Buku teknologi populer otomotif untuk anakcakbentra
Pengenalan teknologi otomotif khususnya sepeda motor untuk anak atau tingkat dasar. Bila membutuhkan sarana peraga untuk membantu pengenalan teknologi tersebut, kontak kami.
Untuk mendemontrasikan dan studi tentang pemisahan fluida berdasarkan perbedaan berat jenis dengan dekantasi dan flokulasi-koagulasi yang terjadi pada proses kimia di industri
2. Proses korosi adalah proses degradasi yang
terjadi pada material berbahan dasar logam,
baik murni maupun alloy karena proses kimia
redoks karena efek internal maupun reaksi
terhadap lingkungannya. Korosi adalah faktor
penting dalam menentukan daya tahan dan
keamanan pada proses industri kimia. Lokasi
pabrik yang umumnya di pinggiran pantai juga
memerlukan proteksi khusus dalam
perlindungan korosi tersebut.
3. Hal tersebut terjadi karena reaksi oksidasi-reduksi (redoks)
antara efek internal maupun reaksi dengan lingkungannya.
Kedua faktor tersebut yakni:
A. Faktor Internal, yang meliputi kemurnian bahan, struktur
bahan, struktur kristal, unsur-unsur pengotor bahan, teknik
pencampuran bahan dan sebagainya yang intinya adalah pada
keadaan material itu sendiri.
B. Faktor Eksternal/Lingkungan, meliputi oksigen terlarut,
karbondioksida terlarut, pH, temperatur, kopling Galvani,
garam terlarut
4. Untuk nilai yang kecil, korosi tidaklah terlalu
membahayakan atau merugikan. Namun
untuk skala besar, sangat merugikan bahkan
membahayakan. Bayangkan jika jembatan
mengalami korosi besar? Pipa kilang minyak
mengalami korosi yang parah? Pipa gas yang
ditanam terkorosi hebat? Korosi parah pada
bagian bawah tangki-tangki bahan kimia?
Anjungan lepas pantai dan kapal laut yang
terkorosi parah?
5.
6. A. Korosi Merata (Uniform Corrosion)
B. Korosi Galvani (Galvanic Corrosion)
C. Korosi Celah (Crevice Corrosion)
D.Korosi Retak Tegang (Stress Corrosion Cracking)
E. Korosi Intergranular (Intergranular Corrosion)
F. Korosi Erosi (Errosion Corrosion)
G.Korosi Sumuran (Pitting Corrosion)
H.Selective Leaching
9. Proteksi Katodik adalah cara penting untuk
melindungi struktur logam dan kapal-kapal
dari air laut yang korosif. Pipa-pipa logam
yang ditanam dalam tanah juga
membutuhkan proteksi katodik.
10. Logam yang dilindungi dihubungkan dengan logam lain yang lebih
aktif (mempunyai potensial elektrode lebih negatif) sehingga akan
membentuk sel elektro kimia. Dengan demikian yang akan
teroksidasi adalah logam lain itu (anode) sedangkan logam tersebut
hanya berfungsi sebagai reduksi oksigen. Pada gambar diatas
berupa perlindungan katode pada besi yang dilapisi logam seng.
11. Pada masa lalu, seng (zinc) adalah bahan paling umum
digunakan sebagai anaode korban proteksi katodik.
Sedangkan pada akhir-akhir ini, alumunium alloy telah
melampaui popularitas seng karena efisiensi lebih
tinggi, berat lebih ringan dan harga lebih murah.
Penggunaan anoda korban harus dibuat dari bahan
baku primer kualitas tinggi dengan impurities rendah.
Unsur pemadu perlu ditambahkan untuk mencegah
pembentukan lapisan pasif pada permukaan anoda,
juga berfungsi untuk membuat potensial anoda menjadi
lebih negatif, sehingga memberikan harga driving
voltage tertentu untuk menghasilkan arus yang dapat
digunakan dalam proteksi struktur logam baja.
12. Tujuan
-Mendesain struktur/peralatan dengan umur tertentu, atau
-Mengetahui/memperkirakan umur suatu struktur atau peralatan yang
sudah terpasang, atau
-Tambal sulam dengan anode korban baru, untuk memperpanjang
lifetime alat/struktur tersebut.
Aspek Teknis
-Media elektrolitnya misalnya air laut, tanah atau tanpa media
-Kecepatan pencemaran terhadap media tersebut
-Geometri dan jenis logam yang diproteksi
-Keefektifan logam anode korban yang digunakan
Aspek Ekonomi
-Optimasi antara umur alat/struktur menjadi awet (lifetime panjang)
dan murah.
13. A. Skala Laboratorium
Skema Proteksi Katodik Skala Laboratorium
dengan DAS (Data Acquisition System)
menggunakan komputer
14. B. Skala Komersial (Telemetry Cathodic Protection)
Suatu sistem proteksi katodik yang dipantau “real time” dari jarak jauh
dalam control room dan dianalisa kinerja proteksi katodik tersebut setiap
waktu tertentu.
15. Jika Anda membutuhkan alat sebagai
pembelajaran/simulasi/training tentang
korosi dan proteksi katodik;
Jika Anda membutuhkan jasa proteksi
katodik;
Silahkan kontak kami :