SlideShare a Scribd company logo
SPEKTROSKOPI INFRAMERAH
 PENGANTAR
Radiasi inframerah (IR) ditemukan oleh Sir William Herschel pada
tahun 1800. Radiasi inframerah terletak pada daerah panjang
gelombang (wavelength): 0,78 – 1000 mm atau bilangan gelombang
(wavenumber): 12.800 – 10 cm-1
. Sinar inframerah biasanya
dibedakan menjadi: IR dekat (Near IR), IR tengah (middle IR) dan
IR jauh (far IR). Secara lengkap pembagian sinar IR disajikan pada
Tabel V.1. Penggolangan tersebut didasarkan pada kedekatannya
dengan radiasi tampak
 Pemanfaatan radiasi IR untuk analisis kimia diperkenalkan oleh
William W. Coblentz pada tahun 1903 dan diperuntukkan pada
awalnya untuk analisis polutan atmosfer pada daerah industri dan
untuk analisis hidrokarbon C4 pada industri karet. Sekarang metode
spektroskopi IR lebih banyak dipakai untuk identifikasi senyawa-
senyawa organic khususnya gugus fungsional.
Tabel V.1 Klasifikasi radiasi elektromagnetik inframerah
Region Jangkauan
Panjang
gelombang (l),
mm
Jangkauan
bilangan
gelombang (s),
cm-1
Jangkauan frekuensi
(n), Hz
IR Dekat
IR Tengah
IR Jauh
Most useful range
0,78 – 2,5
2,5 – 50.0
50 – 1.000
2,5 – 25
12.800 – 4.000
4.000 – 200
200 – 10
4.000 – 400
(3,8 – 1,2) x 1014
(1,2 – 0,06) x 1014
(6,0 – 0,3) x 1012
(12 – 0,12) x 1012
TEORI INFRAMERAHTEORI INFRAMERAH
SPEKTRA VIBRASI
Vibrasi molekul dapat terjadi dengan dua mekanisme yang berbeda:
• Kuanta radiasi inframerah secara langsung mengeksitasi atom:
absorpsi
radiasi inframerah oleh atom menghasilkan spektrum inframerah.
• Kuanta radiasi tampak secara tidak langsung juga dapat
menghasilkan
vibrasi molekul, disebut dengan efek Raman.
Konsep dasar vibrasi atom
 Untuk memahami konsep dasar tentang spectra vibrasi akan ditinjau ikatan kovalen
sederhana dari dua atom sebagai suatu pegas/per yang menghubungkan 2 atom
dengan massa m1 dan m2. Kekuatan tarik pegas dinyatakan sebagai konstanta
gaya, k.
Mass Force constant Mass
m1
k m2
Gb. Penggambaran 2 atom yang ber-
ikatan sebagai bola dan pegas yang
bergetar searah dengan ikatan/pegas
Jika system tersebut digetarkan (dengan ditarik searah ikatan kemudian
dilepas), maka frekuensi (ν) vibrasi yang terjadi dapat diterangkan
dengan Hukum Hooke tentang getaran harmonic sederhana:
ν = 1/2π (k/µ)1/2
(1)
di mana µ adalah massa tereduksi kedua atom yang didefinisikan
dengan persamaan berikut:
1/µ = 1/m1 + 1/m2 (2)
atau,
µ = (m1m2)/(m1+m2) (3)
menurut teori kuantum vibrasi molekul tidak boleh terjadi dengan
frekuensi yang sembarang dan energinya harus tertentu sesuai dengan
bilangan kuantumnya (Ev):
Ev = (v + ½) hν (4)
Di mana v = 0, 1, 2, 3, …, dst dan h adalah konstanta Planck.
Sebagai contoh jika suatu molekul mengalami transisi energi vibrasi
dari level terendah ground state (v = 0) ke transisi tingkat pertama (v =
1) dengan cara menyerap radiasi IR, maka frekuensi radiasi untuk
transisi tersebut menurut prinsip Bohr adalah
hν = E1 – Eo (5)
dari persamaan (4) diperoleh Eo = ½ hν dan E1 = 3/2 hν, dengan
demikian,
(E1 – Eo)/h = ν (6)
Beberapa hal penting:
 Absorpsi terhadap radiasi inframerah dapat menyebabkan eksitasi
molekul ke tingkat energi vibrasi yang lebih tinggi dan besarnya
absorpsi adalah terkuantitasi.
 Vibrasi yang normal mempunyai frekuensi sama dengan frekuensi
radiasi elektromagnetik yang diserap.
 Proses absorpsi (spektra IR) hanya dapat terjadi apabila terdapat
perubahan baik nilai maupun arah dari momen dwikutub ikatan.
 Dengan cara yang sama transisi energi vibrasi juga dapat terjadi dari tingkat
energi terendah (v = 0) ke tingkat energi kedua (v = 2) dengan frekuensi
sebesar 2ν (lihat persamaan IV.6). Sebagai perbandingan dalam bahasa
musik dikenal istilah:
ν = frekuensi vibrasi dasar, sedangkan
2ν = frekuensi overtone
 Contoh kasus
Evaluasi frekuensi vibrasi untuk ikatan O-H menggunakan persamaan
Hooke!
Menurut persamaan IV.1, maka
ν = ½ π (k/µ)1/2
; k = 7,7 x 105
= ½ π (7,7 x105
)/(0,941 x 1,67.10-24
); 1 sma = 1,67.10-24
= 1,11 x 1014
Hz
atau
ν = ν/c; c : kecapatan cahaya = 3,0 x 1010
cm/detik
sehingga
ν = (1,11 . 1014
/ 3,0 x 1010
) (Hz/(cm/detik)) = 3700 cm-1
Jadi menurut Hukum Hooke ikatan O-H akan bervibrasi dengan frekuensi
1,11 x 1014
getaran/detik, sehingga untuk transisi energi vibrasi diperlukan
radiasi elektromagnetik dengan frekuensi 1,11 x 1014
getaran/detik atau
radiasi inframerah dengan bilangan gelombang 3700 cm-1
.
Hasil eksperimen menunjukkan bahwa spektra vibrasi O-H alkohol teramati
dengan absorpsi yang kuat dan karakteristik pada ± 3600 cm-1
. Perbedaan
ini terjadi OH alkohol tidak bebas tetapi terikat oleh gugus/atom lain.
 Dengan cara yang sama kita dapat menghitung frekuensi vibrasi C-
C, C=C, C≡C dan akan diperoleh frekuensi vibrasi masing-masing:
C-C = 3,5 x 1013
Hz atau bilangan gelombang = 1100 cm-1
C=C = 4,9 x 1013
Hz atau bilangan gelombang = 1640 cm-1
C≡C = ……….. Hz atau bilangan gelombang = 2100 cm-1
Terlihat dengan jelas bahwa IR spektroskopi dapat mengidentifikasi
kombinasi dua atom yang sama yang terikat dengan kekuatan
ikatan berbeda yaitu ikatan tunggal, ikatan rangkap dua dan ikatan
rangkap tiga.
Pasangan atom Konstanta kekuatan
(k)
Massa tereduksi (m)
C – C
C = C
C ≡ C
C – O
C = O
C – H
O – H
C – N
N – H
C ≡ N
4,5 x 105
9,6 x 105
15,6 x 105
5,0 x 105
12,1 x 105
5,1 x 105
7,7 x 105
5,8 x 105
6,4 x 105
17,7 x 105
6
6
6
6,85
6,85
0,923
0,941
6,46
0,933
6,46
Tabel V.2 Konstanta kekuatan beberapa ikatan diatomik dan massa
tereduksinya
SPEKTRA VIBRASI MOLEKUL POLIATOM
 Dalam molekul, atom atau ikatan kovalen antar atom tidak
terikat/terhubung secara kaku dan karenanya dapat
mengalami vibrasi dari posisi dasarnya relatif terhadap atom
yang lain, vibrasi yang terjadi dapat dikelompokkan menjadi:
- Vibrasi yang menyebabkan terjadinya perubahan panjang
ikatan
(vibrasi rentang)
- Vibrasi yang menyebabkan terjadi perubahan sudut ikat
(3 atom) atau sudut dihedral (4 atom)
 Karena tiap jenis ikatan dalam suatu molekul mempunyai
kekuatan ikatan yang berbeda-beda, maka jika suatu radiasi
elektromagnetik IR dengan frekuensi yang kontinyu
(berurutan) dilewatkan melalui suatu molekul dengan
berbagai jenis ikatan, maka akan terekam suatu seri spektra
(pita-pita) absorpsi yang terlihat kontinu. Spektra ini disebut
dengan Spektra Vibrasi Molekul.
JENIS-JENIS VIBRASI IKATAN DALAM MOLEKUL
 Vibrasi rentangan (stretching): adalah vibrasi di mana 2 atom yang
terikat berosilasi secara terus menerus, jarak ikat antara kedua atom
tersebut terus berubah, tetapi sudut ikat/ sumbu ikatnya tidak
berubah. Pada umumnya vibrasi stretching memerlukan energi yang
lebih tinggi dan dinyatakan dengan simbol nu, ν, diikuti dengan
gugus kimia yang mengalami vibrasi (ditulis dalam tanda kurung)
Misalnya ν(C=O) = 1.600 cm-1
: vibrasi stretching dasar dari gugus
karbonil teramati pada bilangan gelombang 1.600 cm-1
.
Vibrasi stretching dibagi menjadi 2 yaitu stretching terisolasi (misal
ikatan O-H) dan stretching berpasangan (missal gugus metilen).
Untuk stretching berpasangan dibedakan lagi menjadi berpasangan
simetris dan non-simetris sebagaimana diilustrasikan pada Gambar
V.3
 Vibrasi Bengkokan (Bending): dicirikan oleh perubahan sudut ikat
yang terus menerus diantara dua ikatan, misalnya vibrasi bending
gugus -C-H aromatis. Vibrasi C-H aromatis yang terjadi pada
bidang gugus fenil (cincin benzene) diberi simbol delta, δ(C-H) (in
the plane), sedangkan yang terjadi ke luar bidang (out of plane)
cincin benzene diberi simbol gamma, γ(C-H). Penamaan ini juga
berlaku untuk C-H alkena dan yang lain.
 Vibrasi Wagging: terjadi apabila suatu unit non-linear yang terdiri
dari tiga atoms berosilasi ke depan dan belakang ke luar bidang
setimbang yang dibentuk oleh ketiga atom dan dua ikatan atom-
atom tersebut (lihat Gambar IV.4). Vibrasi ini diberi symbol omega,
ω(H-C-H)
 Vibrasi Rocking: terjadi apabila suatu unit seperti diuraikan pada
No.3 berosilasi ke kiri dan ke kanan dalam bidang setimbang yang
dibentuk oleh ketiga atom dan dua ikatan atom-atom tersebut.
Vibrasi ini diberi symbol rho, r(H-C-H).
 Vibrasi Twisting: terjadi apabila suatu unit seperti diuraikan pada
No.3 berotasi sepanjang ikatan yang menghubungkan unit atom
tersebut dengan sisa molekul. Vibrasi ini diberi simbol tau, τ(H-C-
H).
 Vibrasi Scissoring: terjadi apabila dua atom yang terikat pada satu
atom yang sama bergerak saling menjauh dan medekat . Vibrasi ini
diberi simbol σ(H-C-H).
Jenis-jenis vibrasi ikatan
INSTRUMENTASI SPEKTROMETER IR
 Pada dasarnya instrumentasi IR tidak jauh berbeda dengan
instrumentasi spektrofotometer UV-visible. Peralatan spektrometer
IR biasanya mempunyai dua berkas sinar (double beam) yang
masing-masing melewati sel/ bahan sample dan sel/bahan
referensi. Secara lengkap skema bagian-bagian instrumentasi
spectrometer IR diberikan pada Gambar V.5.
Active and Inactive Vibrations
 Only vibrations resulting in the change of dipole moment, and having frequencies in the IR
region of spectrum, will absorb IR radiation
 Simple gas molecules such as H2, Cl2 and O2 do not have IR spectra
 Sulphur dioxide and Carbon dioxide both potentially have three ways of absorbing energy
and vibrating
 The symmetrical stretch of carbon dioxide does not result in any change of the dipole of
the molecule. Thus it would not be expected to absorb IR radiation. This mode is
Inactive.Inactive.
 All other modes of both molecules do change the molecular dipole, and absorb IR
radiation. Thus they are activeactive modes.
PREPARASI SAMPEL UNTUK PENGUKURAN SPEKTRA IR
Untuk pengambilan spectra IR jumlah sample yang diperluka
antara 1-5 mg, sedangkan bentuk sample dapat berupa
padatan, cairan atau dalam bentuk gas.
Sampel Dalam Bentuk PadatanSampel Dalam Bentuk Padatan
(1) Spektra diambil dalam bentuk padatan
 Ukuran partikel padatan harus lebih kecil dari panjang
gelombang radiasi IR (1 mm), kalau tidak akan terjadi
scattering pada sinar yang masuk sehingga spectra IR yang
dihasilkan tidak mulus.
 Partikel padatan harus berada dalam medium dengan indeks
bias yang seragam. Biasanya dibuat suspensi dalam “Nujol”
(sejenis paraffin) sehingga diperoleh “Mull”. Mull yang
diperoleh kemudian dilekatkan diantara 2 buah plat NaCl
sehingga diperoleh “thin film”.
 Metode yang lebih umum adalah pembuatan suspensi
padatan dengan KBr. Kemudian suspensi yang diperoleh di-
press/ditekan dengan alat tertentu sampai didapatkan pellet
(disc) KBr.
(2) Spektra diambil dalam bentuk larutan
 Sample padatan dilarutkan dalam pelarut yang
sesuai kemudian spectra dari larutan diukur dalam
sel dengan ketebalan sel 0,1 – 0,5 mm.
 Pemilihan pelarut disesuaikan dengan daerah
bilangan gelombang yang akan diambil spektranya:
Missal: CCl4 bebas spektra IR pada daerah 4000 –
1300 cm-1
CS2 bebas spektra IR pada daerah 1300 –
660 cm-1
 Untuk spektrometer IR double beam biasanya
absorpsi dari pelarut dapat dihilangkan dengan
scanning baseline atau autozero.
SAMPEL DALAM BENTUK CAIRANSAMPEL DALAM BENTUK CAIRAN
Sampel dalam bentuk cairan murni dapat dengan mudah
diambil spektra IR-nya baik sebagai “thin film” yang dipress
diantara 2 plat NaCl atau diukur dalam sel dengan ketebalan
sel antara 0,01 – 0,1 mm. Spektra cairan murni sering
memperlihatkan adanya efek ikatan hidrogen antar molekul
dan efek assosiasi dan polimerisasi. Untuk mengatasi hal ini
sampel dapat diencerkan dengan pelarut yang sesuai.
SAMPEL DALAM BENTUK GASSAMPEL DALAM BENTUK GAS
Sampel dalam bentuk gas biasanya diukur dalam sel dengan
ketebalan 10 cm. untuk gas-gas yang kandungannya dalam
level trace (kelumit), bisanya digunakan sel yang sangat
panjang. Sel semacam ini dapat diperoleh dengan cara
memasang cermin pada sisi belakang sel sedemikian rupa
sehingga diperoleh efek refleksi yang berlipat.
PEMBAGIAN DAERAH SPEKTRA IRPEMBAGIAN DAERAH SPEKTRA IR
 Daerah frekuensi gugus fungsionalDaerah frekuensi gugus fungsional
Terletak pada daerah radiasi 4000 – 1400 cm-1. Pita-
pita absorpsi pada daerah ini utamanya disebabkan
oleh vibrasi dua atom, sedangkan frekuensinya
karakteristik terhadap massa atom yang berikatan
dan konstanta gaya ikatan.
 Daerah FingerprintDaerah Fingerprint
Yaitu daerah yang terletak pada 1400 – 400 cm-1.
Pita-pita absorpsi pada daerah ini berhubungan
dengan vibrasi molekul secara keseluruhan. Setiap
atom dalam molekul akan saling mempengaruhi
sehingga dihasilkan pita-pita absorpsi yang khas
untuk setiap molekul. Oleh karena itu, pita-pita pada
daerah ini dapat dijadikan sarana identifikasi molekul
yang tak terbantahkan.
Catatan: Seri senyawa homolog seperti asam lemak
rantai panjang biasanya mempunyai pita absorpsi
yang hampir identik sehingga susah identifikasinya.

More Related Content

What's hot

GC kolom
GC kolomGC kolom
GC kolom
Bughis Berkata
 
Ppt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv visPpt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv visWidya Wirandika
 
Laporan Spektrofotometri UV-Visible
Laporan Spektrofotometri UV-VisibleLaporan Spektrofotometri UV-Visible
Laporan Spektrofotometri UV-VisibleDila Adila
 
Spektrofotometer UV
Spektrofotometer UVSpektrofotometer UV
Spektrofotometer UV
Yusrizal Azmi
 
Icp (inductively couple plasma)
Icp (inductively couple plasma)Icp (inductively couple plasma)
Icp (inductively couple plasma)
Henny Erlia
 
laporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilidalaporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilida
qlp
 
Interpretasi spektra inframerah
Interpretasi spektra inframerahInterpretasi spektra inframerah
Interpretasi spektra inframerah
yusbarina
 
spektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-visspektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-vis
Hafifa Marza
 
Analisis kation dan anion
Analisis kation dan anionAnalisis kation dan anion
Analisis kation dan anion
EKO SUPRIYADI
 
Adsorpsi
AdsorpsiAdsorpsi
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikPenyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Irma Rahmawati
 
Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri
Phalenopsis Seung Gi
 
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonianITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonianFransiska Puteri
 
laporan analisis spektroskopi percobaan 4
laporan analisis spektroskopi percobaan 4laporan analisis spektroskopi percobaan 4
laporan analisis spektroskopi percobaan 4
mila_indriani
 
Sektrofotometri uv vis - sample
Sektrofotometri uv vis - sampleSektrofotometri uv vis - sample
Sektrofotometri uv vis - sample
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia
 
Gravimetri
GravimetriGravimetri
Gravimetri
Annes Niwayatul
 
Spektrofotometri infra merah
Spektrofotometri infra merahSpektrofotometri infra merah
Spektrofotometri infra merah
Syarif Hamdani
 
Sintesis Asetanilida
Sintesis AsetanilidaSintesis Asetanilida
Sintesis Asetanilida
Ahmad Dzikrullah
 
Titrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometriTitrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometri
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia
 

What's hot (20)

Spektro uv-vis-21
Spektro uv-vis-21Spektro uv-vis-21
Spektro uv-vis-21
 
GC kolom
GC kolomGC kolom
GC kolom
 
Ppt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv visPpt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv vis
 
Laporan Spektrofotometri UV-Visible
Laporan Spektrofotometri UV-VisibleLaporan Spektrofotometri UV-Visible
Laporan Spektrofotometri UV-Visible
 
Spektrofotometer UV
Spektrofotometer UVSpektrofotometer UV
Spektrofotometer UV
 
Icp (inductively couple plasma)
Icp (inductively couple plasma)Icp (inductively couple plasma)
Icp (inductively couple plasma)
 
laporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilidalaporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilida
 
Interpretasi spektra inframerah
Interpretasi spektra inframerahInterpretasi spektra inframerah
Interpretasi spektra inframerah
 
spektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-visspektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-vis
 
Analisis kation dan anion
Analisis kation dan anionAnalisis kation dan anion
Analisis kation dan anion
 
Adsorpsi
AdsorpsiAdsorpsi
Adsorpsi
 
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikPenyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
 
Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri
 
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonianITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
 
laporan analisis spektroskopi percobaan 4
laporan analisis spektroskopi percobaan 4laporan analisis spektroskopi percobaan 4
laporan analisis spektroskopi percobaan 4
 
Sektrofotometri uv vis - sample
Sektrofotometri uv vis - sampleSektrofotometri uv vis - sample
Sektrofotometri uv vis - sample
 
Gravimetri
GravimetriGravimetri
Gravimetri
 
Spektrofotometri infra merah
Spektrofotometri infra merahSpektrofotometri infra merah
Spektrofotometri infra merah
 
Sintesis Asetanilida
Sintesis AsetanilidaSintesis Asetanilida
Sintesis Asetanilida
 
Titrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometriTitrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometri
 

Viewers also liked

153704375 xrd-dan-ft-ir-ppt
153704375 xrd-dan-ft-ir-ppt153704375 xrd-dan-ft-ir-ppt
153704375 xrd-dan-ft-ir-ppt
muhammad Mukri
 
XRD
XRDXRD
Xrd
XrdXrd
x-ray-diffraction-technique
x-ray-diffraction-techniquex-ray-diffraction-technique
x-ray-diffraction-technique
Malla Reddy College of Pharmacy
 
FTIR
FTIRFTIR
Infrared spectroscopy
Infrared spectroscopyInfrared spectroscopy
Infrared spectroscopy
Nida Ashraf
 
X ray diffraction
X ray diffractionX ray diffraction
X ray diffraction
Shivaram
 
FT-IR spectroscopy Instrumentation and Application, By- Anubhav singh, M.pharm
FT-IR spectroscopy Instrumentation and Application, By- Anubhav singh, M.pharmFT-IR spectroscopy Instrumentation and Application, By- Anubhav singh, M.pharm
FT-IR spectroscopy Instrumentation and Application, By- Anubhav singh, M.pharm
Anubhav Singh
 
X ray diffraction
X ray diffractionX ray diffraction
X ray diffraction
Nani Karnam Vinayakam
 
Principles of ftir
Principles of ftirPrinciples of ftir
Principles of ftir
Muttaqin Papa Safira
 
X Ray Diffraction Spectroscopy
X Ray Diffraction SpectroscopyX Ray Diffraction Spectroscopy
X Ray Diffraction Spectroscopy
hephz
 

Viewers also liked (12)

Sem
SemSem
Sem
 
153704375 xrd-dan-ft-ir-ppt
153704375 xrd-dan-ft-ir-ppt153704375 xrd-dan-ft-ir-ppt
153704375 xrd-dan-ft-ir-ppt
 
XRD
XRDXRD
XRD
 
Xrd
XrdXrd
Xrd
 
x-ray-diffraction-technique
x-ray-diffraction-techniquex-ray-diffraction-technique
x-ray-diffraction-technique
 
FTIR
FTIRFTIR
FTIR
 
Infrared spectroscopy
Infrared spectroscopyInfrared spectroscopy
Infrared spectroscopy
 
X ray diffraction
X ray diffractionX ray diffraction
X ray diffraction
 
FT-IR spectroscopy Instrumentation and Application, By- Anubhav singh, M.pharm
FT-IR spectroscopy Instrumentation and Application, By- Anubhav singh, M.pharmFT-IR spectroscopy Instrumentation and Application, By- Anubhav singh, M.pharm
FT-IR spectroscopy Instrumentation and Application, By- Anubhav singh, M.pharm
 
X ray diffraction
X ray diffractionX ray diffraction
X ray diffraction
 
Principles of ftir
Principles of ftirPrinciples of ftir
Principles of ftir
 
X Ray Diffraction Spectroscopy
X Ray Diffraction SpectroscopyX Ray Diffraction Spectroscopy
X Ray Diffraction Spectroscopy
 

Similar to Ir indo

Gelombang Elektromagnetik
Gelombang ElektromagnetikGelombang Elektromagnetik
Gelombang Elektromagnetik
khairunnisak880
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
auliarika
 
Hanjar bab6-gem
Hanjar bab6-gemHanjar bab6-gem
Hanjar bab6-gem
pagio
 
infra
infra infra
infra
552809
 
Kuliah ir
Kuliah irKuliah ir
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
Ardabellaviescha
 
Radiasi Gelombang Elektromagnetik
Radiasi Gelombang ElektromagnetikRadiasi Gelombang Elektromagnetik
Radiasi Gelombang Elektromagnetik
Yusrizal Azmi
 
Fsk!!
Fsk!!Fsk!!
Spektroskopi.pptx
Spektroskopi.pptxSpektroskopi.pptx
Spektroskopi.pptx
IzzahMauryza
 
Optical instrumentation system
Optical instrumentation systemOptical instrumentation system
Optical instrumentation system
ayu bekti
 
kuantum
kuantumkuantum
kuantum
Dwi Karyani
 
Rangkuman Fisika Kelas XII Semester 1
Rangkuman Fisika Kelas XII Semester 1Rangkuman Fisika Kelas XII Semester 1
Rangkuman Fisika Kelas XII Semester 1
Faaris Shiddiiqy
 
Struktur Atom Presentation
Struktur Atom PresentationStruktur Atom Presentation
Struktur Atom Presentation
hafizona
 
09 bab 8
09 bab 809 bab 8
09 bab 8
Rahmat Iqbal
 
kls x bab 8
kls x bab 8kls x bab 8
kls x bab 8
Rahmat Iqbal
 
TUGAS FISIKA (Alya Shabrina Affandi 03: XII-E).pptx
TUGAS FISIKA (Alya Shabrina Affandi 03: XII-E).pptxTUGAS FISIKA (Alya Shabrina Affandi 03: XII-E).pptx
TUGAS FISIKA (Alya Shabrina Affandi 03: XII-E).pptx
AlyaSabrinaAffandi
 
Dasar dasar teori kuantum klasik
Dasar dasar teori kuantum klasikDasar dasar teori kuantum klasik
Dasar dasar teori kuantum klasik
Muhammad Syahida
 

Similar to Ir indo (20)

Print pak sbu
Print pak sbuPrint pak sbu
Print pak sbu
 
Gelombang Elektromagnetik
Gelombang ElektromagnetikGelombang Elektromagnetik
Gelombang Elektromagnetik
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
 
Hanjar bab6-gem
Hanjar bab6-gemHanjar bab6-gem
Hanjar bab6-gem
 
infra
infra infra
infra
 
Kuliah ir
Kuliah irKuliah ir
Kuliah ir
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
 
Radiasi Gelombang Elektromagnetik
Radiasi Gelombang ElektromagnetikRadiasi Gelombang Elektromagnetik
Radiasi Gelombang Elektromagnetik
 
Fsk!!
Fsk!!Fsk!!
Fsk!!
 
Spektroskopi.pptx
Spektroskopi.pptxSpektroskopi.pptx
Spektroskopi.pptx
 
Optical instrumentation system
Optical instrumentation systemOptical instrumentation system
Optical instrumentation system
 
kuantum
kuantumkuantum
kuantum
 
Rangkuman Fisika Kelas XII Semester 1
Rangkuman Fisika Kelas XII Semester 1Rangkuman Fisika Kelas XII Semester 1
Rangkuman Fisika Kelas XII Semester 1
 
Struktur Atom Presentation
Struktur Atom PresentationStruktur Atom Presentation
Struktur Atom Presentation
 
09 bab 8
09 bab 809 bab 8
09 bab 8
 
09 bab 8
09 bab 809 bab 8
09 bab 8
 
kls x bab 8
kls x bab 8kls x bab 8
kls x bab 8
 
TUGAS FISIKA (Alya Shabrina Affandi 03: XII-E).pptx
TUGAS FISIKA (Alya Shabrina Affandi 03: XII-E).pptxTUGAS FISIKA (Alya Shabrina Affandi 03: XII-E).pptx
TUGAS FISIKA (Alya Shabrina Affandi 03: XII-E).pptx
 
Dasar dasar teori kuantum klasik
Dasar dasar teori kuantum klasikDasar dasar teori kuantum klasik
Dasar dasar teori kuantum klasik
 

More from Annik Qurniawati

Elektrolit dan Nonelektrolit
Elektrolit dan NonelektrolitElektrolit dan Nonelektrolit
Elektrolit dan Nonelektrolit
Annik Qurniawati
 
Elektrolit dan Nonelek
Elektrolit dan NonelekElektrolit dan Nonelek
Elektrolit dan Nonelek
Annik Qurniawati
 
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-pengaruh-seorang-limbah
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-pengaruh-seorang-limbahSOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-pengaruh-seorang-limbah
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-pengaruh-seorang-limbah
Annik Qurniawati
 
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-pengaruh-seorang-cara
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-pengaruh-seorang-caraSOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-pengaruh-seorang-cara
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-pengaruh-seorang-cara
Annik Qurniawati
 
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-pengaruh-ketika-limbah
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-pengaruh-ketika-limbahSOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-pengaruh-ketika-limbah
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-pengaruh-ketika-limbah
Annik Qurniawati
 
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-dampak-seorang-tumpukan
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-dampak-seorang-tumpukanSOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-dampak-seorang-tumpukan
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-dampak-seorang-tumpukan
Annik Qurniawati
 
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-salah-ketika-tumpukan
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-salah-ketika-tumpukanSOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-salah-ketika-tumpukan
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-salah-ketika-tumpukan
Annik Qurniawati
 
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-dampak-ketika-limbah
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-dampak-ketika-limbahSOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-dampak-ketika-limbah
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-dampak-ketika-limbah
Annik Qurniawati
 
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-dampak-febrian-di
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-dampak-febrian-diSOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-dampak-febrian-di
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-dampak-febrian-di
Annik Qurniawati
 
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-dampak-ditemukan-kantong
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-dampak-ditemukan-kantongSOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-dampak-ditemukan-kantong
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-dampak-ditemukan-kantong
Annik Qurniawati
 
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-cara-seorang-bertambah
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-cara-seorang-bertambahSOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-cara-seorang-bertambah
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-cara-seorang-bertambah
Annik Qurniawati
 
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-dampak-seorang-bertambah
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-dampak-seorang-bertambahSOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-dampak-seorang-bertambah
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-dampak-seorang-bertambah
Annik Qurniawati
 
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-cara-febrian-cara
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-cara-febrian-caraSOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-cara-febrian-cara
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-cara-febrian-cara
Annik Qurniawati
 
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-cara-ditemukan-tumpukan
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-cara-ditemukan-tumpukanSOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-cara-ditemukan-tumpukan
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-cara-ditemukan-tumpukan
Annik Qurniawati
 
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-cara-ditemukan-limbah
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-cara-ditemukan-limbahSOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-cara-ditemukan-limbah
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-cara-ditemukan-limbah
Annik Qurniawati
 
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-cara-ditemukan-bertambah
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-cara-ditemukan-bertambahSOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-cara-ditemukan-bertambah
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-cara-ditemukan-bertambah
Annik Qurniawati
 
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-cara-ketika-di
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-cara-ketika-diSOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-cara-ketika-di
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-cara-ketika-di
Annik Qurniawati
 
SOAL Un fis-2014-benda-benda-mobil
SOAL Un fis-2014-benda-benda-mobilSOAL Un fis-2014-benda-benda-mobil
SOAL Un fis-2014-benda-benda-mobil
Annik Qurniawati
 
SOAL Un fis-2014-benda-benda-benda-mula
SOAL Un fis-2014-benda-benda-benda-mulaSOAL Un fis-2014-benda-benda-benda-mula
SOAL Un fis-2014-benda-benda-benda-mula
Annik Qurniawati
 
SOAL Un fis-2014-benda-benda-benda-bergerak
SOAL Un fis-2014-benda-benda-benda-bergerakSOAL Un fis-2014-benda-benda-benda-bergerak
SOAL Un fis-2014-benda-benda-benda-bergerak
Annik Qurniawati
 

More from Annik Qurniawati (20)

Elektrolit dan Nonelektrolit
Elektrolit dan NonelektrolitElektrolit dan Nonelektrolit
Elektrolit dan Nonelektrolit
 
Elektrolit dan Nonelek
Elektrolit dan NonelekElektrolit dan Nonelek
Elektrolit dan Nonelek
 
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-pengaruh-seorang-limbah
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-pengaruh-seorang-limbahSOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-pengaruh-seorang-limbah
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-pengaruh-seorang-limbah
 
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-pengaruh-seorang-cara
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-pengaruh-seorang-caraSOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-pengaruh-seorang-cara
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-pengaruh-seorang-cara
 
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-pengaruh-ketika-limbah
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-pengaruh-ketika-limbahSOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-pengaruh-ketika-limbah
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-pengaruh-ketika-limbah
 
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-dampak-seorang-tumpukan
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-dampak-seorang-tumpukanSOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-dampak-seorang-tumpukan
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-dampak-seorang-tumpukan
 
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-salah-ketika-tumpukan
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-salah-ketika-tumpukanSOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-salah-ketika-tumpukan
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-salah-ketika-tumpukan
 
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-dampak-ketika-limbah
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-dampak-ketika-limbahSOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-dampak-ketika-limbah
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-dampak-ketika-limbah
 
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-dampak-febrian-di
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-dampak-febrian-diSOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-dampak-febrian-di
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-dampak-febrian-di
 
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-dampak-ditemukan-kantong
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-dampak-ditemukan-kantongSOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-dampak-ditemukan-kantong
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-dampak-ditemukan-kantong
 
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-cara-seorang-bertambah
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-cara-seorang-bertambahSOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-cara-seorang-bertambah
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-cara-seorang-bertambah
 
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-dampak-seorang-bertambah
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-dampak-seorang-bertambahSOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-dampak-seorang-bertambah
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-dampak-seorang-bertambah
 
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-cara-febrian-cara
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-cara-febrian-caraSOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-cara-febrian-cara
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-cara-febrian-cara
 
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-cara-ditemukan-tumpukan
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-cara-ditemukan-tumpukanSOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-cara-ditemukan-tumpukan
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-cara-ditemukan-tumpukan
 
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-cara-ditemukan-limbah
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-cara-ditemukan-limbahSOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-cara-ditemukan-limbah
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-cara-ditemukan-limbah
 
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-cara-ditemukan-bertambah
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-cara-ditemukan-bertambahSOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-cara-ditemukan-bertambah
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-cara-ditemukan-bertambah
 
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-cara-ketika-di
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-cara-ketika-diSOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-cara-ketika-di
SOAL Un ipa-smp-mts-2014-kd-cara-ketika-di
 
SOAL Un fis-2014-benda-benda-mobil
SOAL Un fis-2014-benda-benda-mobilSOAL Un fis-2014-benda-benda-mobil
SOAL Un fis-2014-benda-benda-mobil
 
SOAL Un fis-2014-benda-benda-benda-mula
SOAL Un fis-2014-benda-benda-benda-mulaSOAL Un fis-2014-benda-benda-benda-mula
SOAL Un fis-2014-benda-benda-benda-mula
 
SOAL Un fis-2014-benda-benda-benda-bergerak
SOAL Un fis-2014-benda-benda-benda-bergerakSOAL Un fis-2014-benda-benda-benda-bergerak
SOAL Un fis-2014-benda-benda-benda-bergerak
 

Ir indo

  • 1. SPEKTROSKOPI INFRAMERAH  PENGANTAR Radiasi inframerah (IR) ditemukan oleh Sir William Herschel pada tahun 1800. Radiasi inframerah terletak pada daerah panjang gelombang (wavelength): 0,78 – 1000 mm atau bilangan gelombang (wavenumber): 12.800 – 10 cm-1 . Sinar inframerah biasanya dibedakan menjadi: IR dekat (Near IR), IR tengah (middle IR) dan IR jauh (far IR). Secara lengkap pembagian sinar IR disajikan pada Tabel V.1. Penggolangan tersebut didasarkan pada kedekatannya dengan radiasi tampak  Pemanfaatan radiasi IR untuk analisis kimia diperkenalkan oleh William W. Coblentz pada tahun 1903 dan diperuntukkan pada awalnya untuk analisis polutan atmosfer pada daerah industri dan untuk analisis hidrokarbon C4 pada industri karet. Sekarang metode spektroskopi IR lebih banyak dipakai untuk identifikasi senyawa- senyawa organic khususnya gugus fungsional.
  • 2. Tabel V.1 Klasifikasi radiasi elektromagnetik inframerah Region Jangkauan Panjang gelombang (l), mm Jangkauan bilangan gelombang (s), cm-1 Jangkauan frekuensi (n), Hz IR Dekat IR Tengah IR Jauh Most useful range 0,78 – 2,5 2,5 – 50.0 50 – 1.000 2,5 – 25 12.800 – 4.000 4.000 – 200 200 – 10 4.000 – 400 (3,8 – 1,2) x 1014 (1,2 – 0,06) x 1014 (6,0 – 0,3) x 1012 (12 – 0,12) x 1012 TEORI INFRAMERAHTEORI INFRAMERAH SPEKTRA VIBRASI Vibrasi molekul dapat terjadi dengan dua mekanisme yang berbeda: • Kuanta radiasi inframerah secara langsung mengeksitasi atom: absorpsi radiasi inframerah oleh atom menghasilkan spektrum inframerah. • Kuanta radiasi tampak secara tidak langsung juga dapat menghasilkan vibrasi molekul, disebut dengan efek Raman.
  • 3. Konsep dasar vibrasi atom  Untuk memahami konsep dasar tentang spectra vibrasi akan ditinjau ikatan kovalen sederhana dari dua atom sebagai suatu pegas/per yang menghubungkan 2 atom dengan massa m1 dan m2. Kekuatan tarik pegas dinyatakan sebagai konstanta gaya, k. Mass Force constant Mass m1 k m2 Gb. Penggambaran 2 atom yang ber- ikatan sebagai bola dan pegas yang bergetar searah dengan ikatan/pegas Jika system tersebut digetarkan (dengan ditarik searah ikatan kemudian dilepas), maka frekuensi (ν) vibrasi yang terjadi dapat diterangkan dengan Hukum Hooke tentang getaran harmonic sederhana: ν = 1/2π (k/µ)1/2 (1) di mana µ adalah massa tereduksi kedua atom yang didefinisikan dengan persamaan berikut: 1/µ = 1/m1 + 1/m2 (2) atau, µ = (m1m2)/(m1+m2) (3)
  • 4. menurut teori kuantum vibrasi molekul tidak boleh terjadi dengan frekuensi yang sembarang dan energinya harus tertentu sesuai dengan bilangan kuantumnya (Ev): Ev = (v + ½) hν (4) Di mana v = 0, 1, 2, 3, …, dst dan h adalah konstanta Planck. Sebagai contoh jika suatu molekul mengalami transisi energi vibrasi dari level terendah ground state (v = 0) ke transisi tingkat pertama (v = 1) dengan cara menyerap radiasi IR, maka frekuensi radiasi untuk transisi tersebut menurut prinsip Bohr adalah hν = E1 – Eo (5) dari persamaan (4) diperoleh Eo = ½ hν dan E1 = 3/2 hν, dengan demikian, (E1 – Eo)/h = ν (6) Beberapa hal penting:  Absorpsi terhadap radiasi inframerah dapat menyebabkan eksitasi molekul ke tingkat energi vibrasi yang lebih tinggi dan besarnya absorpsi adalah terkuantitasi.  Vibrasi yang normal mempunyai frekuensi sama dengan frekuensi radiasi elektromagnetik yang diserap.  Proses absorpsi (spektra IR) hanya dapat terjadi apabila terdapat perubahan baik nilai maupun arah dari momen dwikutub ikatan.
  • 5.  Dengan cara yang sama transisi energi vibrasi juga dapat terjadi dari tingkat energi terendah (v = 0) ke tingkat energi kedua (v = 2) dengan frekuensi sebesar 2ν (lihat persamaan IV.6). Sebagai perbandingan dalam bahasa musik dikenal istilah: ν = frekuensi vibrasi dasar, sedangkan 2ν = frekuensi overtone  Contoh kasus Evaluasi frekuensi vibrasi untuk ikatan O-H menggunakan persamaan Hooke! Menurut persamaan IV.1, maka ν = ½ π (k/µ)1/2 ; k = 7,7 x 105 = ½ π (7,7 x105 )/(0,941 x 1,67.10-24 ); 1 sma = 1,67.10-24 = 1,11 x 1014 Hz atau ν = ν/c; c : kecapatan cahaya = 3,0 x 1010 cm/detik sehingga ν = (1,11 . 1014 / 3,0 x 1010 ) (Hz/(cm/detik)) = 3700 cm-1 Jadi menurut Hukum Hooke ikatan O-H akan bervibrasi dengan frekuensi 1,11 x 1014 getaran/detik, sehingga untuk transisi energi vibrasi diperlukan radiasi elektromagnetik dengan frekuensi 1,11 x 1014 getaran/detik atau radiasi inframerah dengan bilangan gelombang 3700 cm-1 . Hasil eksperimen menunjukkan bahwa spektra vibrasi O-H alkohol teramati dengan absorpsi yang kuat dan karakteristik pada ± 3600 cm-1 . Perbedaan ini terjadi OH alkohol tidak bebas tetapi terikat oleh gugus/atom lain.
  • 6.  Dengan cara yang sama kita dapat menghitung frekuensi vibrasi C- C, C=C, C≡C dan akan diperoleh frekuensi vibrasi masing-masing: C-C = 3,5 x 1013 Hz atau bilangan gelombang = 1100 cm-1 C=C = 4,9 x 1013 Hz atau bilangan gelombang = 1640 cm-1 C≡C = ……….. Hz atau bilangan gelombang = 2100 cm-1 Terlihat dengan jelas bahwa IR spektroskopi dapat mengidentifikasi kombinasi dua atom yang sama yang terikat dengan kekuatan ikatan berbeda yaitu ikatan tunggal, ikatan rangkap dua dan ikatan rangkap tiga. Pasangan atom Konstanta kekuatan (k) Massa tereduksi (m) C – C C = C C ≡ C C – O C = O C – H O – H C – N N – H C ≡ N 4,5 x 105 9,6 x 105 15,6 x 105 5,0 x 105 12,1 x 105 5,1 x 105 7,7 x 105 5,8 x 105 6,4 x 105 17,7 x 105 6 6 6 6,85 6,85 0,923 0,941 6,46 0,933 6,46 Tabel V.2 Konstanta kekuatan beberapa ikatan diatomik dan massa tereduksinya
  • 7. SPEKTRA VIBRASI MOLEKUL POLIATOM  Dalam molekul, atom atau ikatan kovalen antar atom tidak terikat/terhubung secara kaku dan karenanya dapat mengalami vibrasi dari posisi dasarnya relatif terhadap atom yang lain, vibrasi yang terjadi dapat dikelompokkan menjadi: - Vibrasi yang menyebabkan terjadinya perubahan panjang ikatan (vibrasi rentang) - Vibrasi yang menyebabkan terjadi perubahan sudut ikat (3 atom) atau sudut dihedral (4 atom)  Karena tiap jenis ikatan dalam suatu molekul mempunyai kekuatan ikatan yang berbeda-beda, maka jika suatu radiasi elektromagnetik IR dengan frekuensi yang kontinyu (berurutan) dilewatkan melalui suatu molekul dengan berbagai jenis ikatan, maka akan terekam suatu seri spektra (pita-pita) absorpsi yang terlihat kontinu. Spektra ini disebut dengan Spektra Vibrasi Molekul.
  • 8. JENIS-JENIS VIBRASI IKATAN DALAM MOLEKUL  Vibrasi rentangan (stretching): adalah vibrasi di mana 2 atom yang terikat berosilasi secara terus menerus, jarak ikat antara kedua atom tersebut terus berubah, tetapi sudut ikat/ sumbu ikatnya tidak berubah. Pada umumnya vibrasi stretching memerlukan energi yang lebih tinggi dan dinyatakan dengan simbol nu, ν, diikuti dengan gugus kimia yang mengalami vibrasi (ditulis dalam tanda kurung) Misalnya ν(C=O) = 1.600 cm-1 : vibrasi stretching dasar dari gugus karbonil teramati pada bilangan gelombang 1.600 cm-1 . Vibrasi stretching dibagi menjadi 2 yaitu stretching terisolasi (misal ikatan O-H) dan stretching berpasangan (missal gugus metilen). Untuk stretching berpasangan dibedakan lagi menjadi berpasangan simetris dan non-simetris sebagaimana diilustrasikan pada Gambar V.3
  • 9.  Vibrasi Bengkokan (Bending): dicirikan oleh perubahan sudut ikat yang terus menerus diantara dua ikatan, misalnya vibrasi bending gugus -C-H aromatis. Vibrasi C-H aromatis yang terjadi pada bidang gugus fenil (cincin benzene) diberi simbol delta, δ(C-H) (in the plane), sedangkan yang terjadi ke luar bidang (out of plane) cincin benzene diberi simbol gamma, γ(C-H). Penamaan ini juga berlaku untuk C-H alkena dan yang lain.  Vibrasi Wagging: terjadi apabila suatu unit non-linear yang terdiri dari tiga atoms berosilasi ke depan dan belakang ke luar bidang setimbang yang dibentuk oleh ketiga atom dan dua ikatan atom- atom tersebut (lihat Gambar IV.4). Vibrasi ini diberi symbol omega, ω(H-C-H)  Vibrasi Rocking: terjadi apabila suatu unit seperti diuraikan pada No.3 berosilasi ke kiri dan ke kanan dalam bidang setimbang yang dibentuk oleh ketiga atom dan dua ikatan atom-atom tersebut. Vibrasi ini diberi symbol rho, r(H-C-H).  Vibrasi Twisting: terjadi apabila suatu unit seperti diuraikan pada No.3 berotasi sepanjang ikatan yang menghubungkan unit atom tersebut dengan sisa molekul. Vibrasi ini diberi simbol tau, τ(H-C- H).  Vibrasi Scissoring: terjadi apabila dua atom yang terikat pada satu atom yang sama bergerak saling menjauh dan medekat . Vibrasi ini diberi simbol σ(H-C-H).
  • 11. INSTRUMENTASI SPEKTROMETER IR  Pada dasarnya instrumentasi IR tidak jauh berbeda dengan instrumentasi spektrofotometer UV-visible. Peralatan spektrometer IR biasanya mempunyai dua berkas sinar (double beam) yang masing-masing melewati sel/ bahan sample dan sel/bahan referensi. Secara lengkap skema bagian-bagian instrumentasi spectrometer IR diberikan pada Gambar V.5.
  • 12. Active and Inactive Vibrations  Only vibrations resulting in the change of dipole moment, and having frequencies in the IR region of spectrum, will absorb IR radiation  Simple gas molecules such as H2, Cl2 and O2 do not have IR spectra  Sulphur dioxide and Carbon dioxide both potentially have three ways of absorbing energy and vibrating  The symmetrical stretch of carbon dioxide does not result in any change of the dipole of the molecule. Thus it would not be expected to absorb IR radiation. This mode is Inactive.Inactive.  All other modes of both molecules do change the molecular dipole, and absorb IR radiation. Thus they are activeactive modes.
  • 13. PREPARASI SAMPEL UNTUK PENGUKURAN SPEKTRA IR Untuk pengambilan spectra IR jumlah sample yang diperluka antara 1-5 mg, sedangkan bentuk sample dapat berupa padatan, cairan atau dalam bentuk gas. Sampel Dalam Bentuk PadatanSampel Dalam Bentuk Padatan (1) Spektra diambil dalam bentuk padatan  Ukuran partikel padatan harus lebih kecil dari panjang gelombang radiasi IR (1 mm), kalau tidak akan terjadi scattering pada sinar yang masuk sehingga spectra IR yang dihasilkan tidak mulus.  Partikel padatan harus berada dalam medium dengan indeks bias yang seragam. Biasanya dibuat suspensi dalam “Nujol” (sejenis paraffin) sehingga diperoleh “Mull”. Mull yang diperoleh kemudian dilekatkan diantara 2 buah plat NaCl sehingga diperoleh “thin film”.  Metode yang lebih umum adalah pembuatan suspensi padatan dengan KBr. Kemudian suspensi yang diperoleh di- press/ditekan dengan alat tertentu sampai didapatkan pellet (disc) KBr.
  • 14. (2) Spektra diambil dalam bentuk larutan  Sample padatan dilarutkan dalam pelarut yang sesuai kemudian spectra dari larutan diukur dalam sel dengan ketebalan sel 0,1 – 0,5 mm.  Pemilihan pelarut disesuaikan dengan daerah bilangan gelombang yang akan diambil spektranya: Missal: CCl4 bebas spektra IR pada daerah 4000 – 1300 cm-1 CS2 bebas spektra IR pada daerah 1300 – 660 cm-1  Untuk spektrometer IR double beam biasanya absorpsi dari pelarut dapat dihilangkan dengan scanning baseline atau autozero.
  • 15. SAMPEL DALAM BENTUK CAIRANSAMPEL DALAM BENTUK CAIRAN Sampel dalam bentuk cairan murni dapat dengan mudah diambil spektra IR-nya baik sebagai “thin film” yang dipress diantara 2 plat NaCl atau diukur dalam sel dengan ketebalan sel antara 0,01 – 0,1 mm. Spektra cairan murni sering memperlihatkan adanya efek ikatan hidrogen antar molekul dan efek assosiasi dan polimerisasi. Untuk mengatasi hal ini sampel dapat diencerkan dengan pelarut yang sesuai. SAMPEL DALAM BENTUK GASSAMPEL DALAM BENTUK GAS Sampel dalam bentuk gas biasanya diukur dalam sel dengan ketebalan 10 cm. untuk gas-gas yang kandungannya dalam level trace (kelumit), bisanya digunakan sel yang sangat panjang. Sel semacam ini dapat diperoleh dengan cara memasang cermin pada sisi belakang sel sedemikian rupa sehingga diperoleh efek refleksi yang berlipat.
  • 16. PEMBAGIAN DAERAH SPEKTRA IRPEMBAGIAN DAERAH SPEKTRA IR  Daerah frekuensi gugus fungsionalDaerah frekuensi gugus fungsional Terletak pada daerah radiasi 4000 – 1400 cm-1. Pita- pita absorpsi pada daerah ini utamanya disebabkan oleh vibrasi dua atom, sedangkan frekuensinya karakteristik terhadap massa atom yang berikatan dan konstanta gaya ikatan.  Daerah FingerprintDaerah Fingerprint Yaitu daerah yang terletak pada 1400 – 400 cm-1. Pita-pita absorpsi pada daerah ini berhubungan dengan vibrasi molekul secara keseluruhan. Setiap atom dalam molekul akan saling mempengaruhi sehingga dihasilkan pita-pita absorpsi yang khas untuk setiap molekul. Oleh karena itu, pita-pita pada daerah ini dapat dijadikan sarana identifikasi molekul yang tak terbantahkan. Catatan: Seri senyawa homolog seperti asam lemak rantai panjang biasanya mempunyai pita absorpsi yang hampir identik sehingga susah identifikasinya.