Batch reactor merupakan reaktor kimia yang digunakan untuk produksi berkapasitas kecil seperti pelarutan padatan, pencampuran produk, dan reaksi kimia. Reaktor ini memiliki harga konstruksi yang rendah dan fleksibel digunakan, namun skala produksinya kecil dan biaya buruhnya tinggi.
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalAli Hasimi Pane
Modul perpindahan panas konduksi steady sate-one dimensional ini adalah penjabaran atau penjelasan sederhana untuk persamaan-persamaan matematika yang berlaku pada perpindahan panas konduksi untuk benda padat.
Alat penukar panas atau Heat Exchanger (HE) adalah alat yang digunakan untuk memindahkan panas dari sistem ke sistem lain tanpa perpindahan massa dan bisa berfungsi sebagai pemanas maupun sebagai pendingin.
Turbin uap memanfaatkan energi fluida berupa entalpi uap dengan tekanan dan temperatur tinggi sesuai siklus Rankine. Siklus ini terdiri atas proses kompresi cairan, pemanasan uap pada tekanan tetap, ekspansi uap, dan pendinginan uap pada tekanan tetap. Efisiensi siklus ditentukan oleh hubungan antara kalor masuk dan keluar.
Batch reactor merupakan reaktor kimia yang digunakan untuk produksi berkapasitas kecil seperti pelarutan padatan, pencampuran produk, dan reaksi kimia. Reaktor ini memiliki harga konstruksi yang rendah dan fleksibel digunakan, namun skala produksinya kecil dan biaya buruhnya tinggi.
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalAli Hasimi Pane
Modul perpindahan panas konduksi steady sate-one dimensional ini adalah penjabaran atau penjelasan sederhana untuk persamaan-persamaan matematika yang berlaku pada perpindahan panas konduksi untuk benda padat.
Alat penukar panas atau Heat Exchanger (HE) adalah alat yang digunakan untuk memindahkan panas dari sistem ke sistem lain tanpa perpindahan massa dan bisa berfungsi sebagai pemanas maupun sebagai pendingin.
Turbin uap memanfaatkan energi fluida berupa entalpi uap dengan tekanan dan temperatur tinggi sesuai siklus Rankine. Siklus ini terdiri atas proses kompresi cairan, pemanasan uap pada tekanan tetap, ekspansi uap, dan pendinginan uap pada tekanan tetap. Efisiensi siklus ditentukan oleh hubungan antara kalor masuk dan keluar.
Dokumen tersebut membahas tentang double pipe heat exchanger, yaitu jenis penukar panas yang terdiri dari dua pipa konsentris dimana satu fluida mengalir di dalam pipa dan fluida lainnya mengalir di ruang antar pipa. Dokumen juga menjelaskan prinsip kerja, kelebihan, dan kekurangannya.
Kalor ada dalam dua bentuk, yaitu kalor sensible dan kalor laten. Kalor sensible menyebabkan perubahan suhu tanpa perubahan fase, sedangkan kalor laten diperlukan untuk mengubah fase zat pada suhu yang sama. Rumus untuk menghitung kalor sensible dan laten diberikan beserta contoh soalnya.
1. Proses pemisahan pada industri pupuk urea memerlukan minimal 3 tahap proses, yaitu leaching, kristalisasi, dan drying.
2. Jenis proses pemisahan yang diperlukan adalah leaching untuk memisahkan urea dari campuran larutan, kristalisasi untuk memisahkan urea dalam bentuk kristal, dan drying untuk mengeringkan urea hasil kristalisasi.
Teks tersebut membahas tentang sistem kriogenik yang digunakan untuk mendinginkan bahan hingga suhu rendah menggunakan gas seperti nitrogen cair dan karbon dioksida cair. Sistem ini terdiri dari heat exchanger, kompresor, dan expander yang bekerja untuk mencairkan dan memisahkan gas-gas kriogenik serta menyimpan cairan-cairannya pada suhu rendah.
This curriculum vitae outlines the education and experience of Ika Sulistyaningtiyas. She received a Bachelor of Science in Chemical Engineering from Diponegoro University in 2011. She has experience working as a laboratory analyst and interned at Chandra Asri Petrochemical. Her skills include proficiency with Microsoft Office, English language ability, and engineering applications such as Aspen HYSIS, Sci-Lab, and Google Sketch Up. She has participated in various training programs, seminars, and committees related to her field.
Makalah ini membahas tentang hubungan etika profesi terhadap industri teknik kimia, mencakup permasalahan etika profesi, alasan perlunya etika profesi dalam bidang keteknikan, dan kasus pelanggaran etika yang pernah terjadi di industri keteknikan."
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai langkah-langkah simulasi proses menggunakan perangkat lunak HYSYS dan beberapa contoh aplikasi simulasi proses termasuk pemanasan, pendinginan, reaksi, dan pemisahan.
Eksperimen ini bertujuan untuk menentukan efisiensi pengolahan limbah industri secara anaerobik dengan mengukur kadar COD dan MLVSS sebelum dan sesudah proses. Hasilnya menunjukkan penurunan COD dari 4111 mg/L menjadi 1302 mg/L dan 1596 mg/L masing-masing untuk Reaktor 1 dan 2, serta kadar MLVSS sebesar 26875 mg/L dan 31000 mg/L.
Maaf saya tidak bisa mengerjakan soal latihan tersebut karena saya hanyalah asisten virtual yang tidak memiliki kemampuan untuk menghitung atau menyelesaikan soal-soal. Saya hanya dapat memberikan penjelasan konsep.
Potensiometri adalah metode analisis elektrokimia yang mengukur perbedaan potensial antara elektroda referensi dan elektroda indikator. Ada dua metode pengukuran potensiometri, yaitu potensiometri langsung yang menerapkan persamaan Nernst secara langsung, dan titrasi potensiometri yang melibatkan proses titrasi suatu larutan dengan pengukuran potensial secara kontinu.
Dokumen tersebut membahas tentang adsorpsi dan absorpsi. Adsorpsi adalah proses pemisahan bahan dari campuran gas atau cair yang ditarik oleh permukaan zat padat, sedangkan absorpsi adalah proses pemisahan bahan dari campuran gas dengan pengikatan bahan pada permukaan zat cair. Kedua proses dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti waktu kontak, karakteristik adsorben/absorben, luas permukaan, dan kelarutan adsor
Reaksi redoks merupakan gabungan dari dua reaksi, yaitu reaksi oksidasi dan reduksi. Reaksi redoks berdasarkan perpindahan elektron di mana oksidasi melibatkan pelepasan elektron dan reduksi melibatkan pengikatan elektron.
Batch reactor adalah reaktor kimia yang digunakan untuk produksi berkapasitas kecil seperti pelarutan padatan, pencampuran produk, dan reaksi kimia. Reaktor ini memiliki harga konstruksi yang rendah dan fleksibel digunakan namun skala produksinya kecil.
Teknologi pengolahan limbah secara anaerobik seperti kolam anaerobik, ABR, dan UASB dapat mendegradasi bahan organik dalam limbah cair dengan biaya rendah serta pemeliharaan mudah. Teknologi-teknologi ini memanfaatkan mikroorganisme anaerob untuk mengurangi BOD dan menghasilkan metana sebagai sumber energi.
Dokumen tersebut membahas tentang double pipe heat exchanger, yaitu jenis penukar panas yang terdiri dari dua pipa konsentris dimana satu fluida mengalir di dalam pipa dan fluida lainnya mengalir di ruang antar pipa. Dokumen juga menjelaskan prinsip kerja, kelebihan, dan kekurangannya.
Kalor ada dalam dua bentuk, yaitu kalor sensible dan kalor laten. Kalor sensible menyebabkan perubahan suhu tanpa perubahan fase, sedangkan kalor laten diperlukan untuk mengubah fase zat pada suhu yang sama. Rumus untuk menghitung kalor sensible dan laten diberikan beserta contoh soalnya.
1. Proses pemisahan pada industri pupuk urea memerlukan minimal 3 tahap proses, yaitu leaching, kristalisasi, dan drying.
2. Jenis proses pemisahan yang diperlukan adalah leaching untuk memisahkan urea dari campuran larutan, kristalisasi untuk memisahkan urea dalam bentuk kristal, dan drying untuk mengeringkan urea hasil kristalisasi.
Teks tersebut membahas tentang sistem kriogenik yang digunakan untuk mendinginkan bahan hingga suhu rendah menggunakan gas seperti nitrogen cair dan karbon dioksida cair. Sistem ini terdiri dari heat exchanger, kompresor, dan expander yang bekerja untuk mencairkan dan memisahkan gas-gas kriogenik serta menyimpan cairan-cairannya pada suhu rendah.
This curriculum vitae outlines the education and experience of Ika Sulistyaningtiyas. She received a Bachelor of Science in Chemical Engineering from Diponegoro University in 2011. She has experience working as a laboratory analyst and interned at Chandra Asri Petrochemical. Her skills include proficiency with Microsoft Office, English language ability, and engineering applications such as Aspen HYSIS, Sci-Lab, and Google Sketch Up. She has participated in various training programs, seminars, and committees related to her field.
Makalah ini membahas tentang hubungan etika profesi terhadap industri teknik kimia, mencakup permasalahan etika profesi, alasan perlunya etika profesi dalam bidang keteknikan, dan kasus pelanggaran etika yang pernah terjadi di industri keteknikan."
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai langkah-langkah simulasi proses menggunakan perangkat lunak HYSYS dan beberapa contoh aplikasi simulasi proses termasuk pemanasan, pendinginan, reaksi, dan pemisahan.
Eksperimen ini bertujuan untuk menentukan efisiensi pengolahan limbah industri secara anaerobik dengan mengukur kadar COD dan MLVSS sebelum dan sesudah proses. Hasilnya menunjukkan penurunan COD dari 4111 mg/L menjadi 1302 mg/L dan 1596 mg/L masing-masing untuk Reaktor 1 dan 2, serta kadar MLVSS sebesar 26875 mg/L dan 31000 mg/L.
Maaf saya tidak bisa mengerjakan soal latihan tersebut karena saya hanyalah asisten virtual yang tidak memiliki kemampuan untuk menghitung atau menyelesaikan soal-soal. Saya hanya dapat memberikan penjelasan konsep.
Potensiometri adalah metode analisis elektrokimia yang mengukur perbedaan potensial antara elektroda referensi dan elektroda indikator. Ada dua metode pengukuran potensiometri, yaitu potensiometri langsung yang menerapkan persamaan Nernst secara langsung, dan titrasi potensiometri yang melibatkan proses titrasi suatu larutan dengan pengukuran potensial secara kontinu.
Dokumen tersebut membahas tentang adsorpsi dan absorpsi. Adsorpsi adalah proses pemisahan bahan dari campuran gas atau cair yang ditarik oleh permukaan zat padat, sedangkan absorpsi adalah proses pemisahan bahan dari campuran gas dengan pengikatan bahan pada permukaan zat cair. Kedua proses dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti waktu kontak, karakteristik adsorben/absorben, luas permukaan, dan kelarutan adsor
Reaksi redoks merupakan gabungan dari dua reaksi, yaitu reaksi oksidasi dan reduksi. Reaksi redoks berdasarkan perpindahan elektron di mana oksidasi melibatkan pelepasan elektron dan reduksi melibatkan pengikatan elektron.
Batch reactor adalah reaktor kimia yang digunakan untuk produksi berkapasitas kecil seperti pelarutan padatan, pencampuran produk, dan reaksi kimia. Reaktor ini memiliki harga konstruksi yang rendah dan fleksibel digunakan namun skala produksinya kecil.
Teknologi pengolahan limbah secara anaerobik seperti kolam anaerobik, ABR, dan UASB dapat mendegradasi bahan organik dalam limbah cair dengan biaya rendah serta pemeliharaan mudah. Teknologi-teknologi ini memanfaatkan mikroorganisme anaerob untuk mengurangi BOD dan menghasilkan metana sebagai sumber energi.
Proses Oxo melibatkan dua tahap reaksi untuk menghasilkan n-propanol dari etilen. Tahap pertama melibatkan hidroformilasi etilen dengan gas sintesis menghasilkan n-propanal di reactor pertama. Tahap kedua melibatkan hidrogenasi n-propanal menjadi n-propanol di reactor kedua menggunakan katalis Raney.
1. Dokumen tersebut membahas tentang operasional, perbaikan, dan tanggap darurat pada Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
2. Dijelaskan parameter operasi unit proses pengolahan seperti proses kimia-fisika, biologi, dan bak sedimentasi serta aerasi.
3. Memberikan contoh perhitungan dosis bahan kimia dan kapasitas pompa dosis.
Eksperimen ini bertujuan untuk menentukan konstanta kecepatan reaksi dan pengaruh perolehan konversi pada Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB) dengan mereaksikan larutan NaOH dan etil asetat dengan berbagai konsentrasi. Konduktivitas larutan diukur setiap 2 menit selama reaksi berlangsung untuk menentukan perubahan konsentrasi."
Dokumen tersebut membahas tentang simulasi proses kimia menggunakan perangkat lunak Aspen HYSYS. Ia menjelaskan konsep dasar simulasi proses kimia dan bagaimana menggunakan Aspen HYSYS untuk melakukan simulasi, meliputi cara memulai program, mendefinisikan komponen dan fluida, merangkai unit operasi, serta contoh latihan simulasi proses pencampuran air dan metanol.
Tinjauan pustaka membahas beberapa jenis reaktor kimia seperti CSTR, PFR, dan reaktor seri. Reaktor CSTR memiliki konsentrasi yang seragam namun waktu tinggal terbatas. PFR memiliki waktu tinggal yang sama untuk setiap umpan namun terjadi penyebaran konsentrasi. Reaktor seri dapat meningkatkan konversi dengan menggabungkan beberapa reaktor. Reaksi saponifikasi etil asetat dengan Na
Dokumen tersebut membahas tentang teknik reaksi kimia, termasuk jenis-jenis reaktor kimia, faktor yang mempengaruhi laju reaksi, stoikiometri reaksi, dan persamaan laju reaksi seperti hukum kecepatan reaksi dan persamaan Arrhenius.
Alat uji emisi gas analyzer digunakan untuk mengukur kadar karbon monoksida dan hidrokarbon pada gas buang kendaraan menggunakan sensor TGS 2442 dan TGS 2201. Alat ini bekerja dengan menghisap gas buang kendaraan kemudian mengkonversikan sinyal dari sensor menjadi digital untuk ditampilkan pada LCD. Alat ini berguna untuk mengetahui kondisi kendaraan dan memastikan emisi gas buang tidak melebihi baku mutu.
Teks tersebut membahas berbagai jenis refrigeran dan karakteristiknya, termasuk CFC, HCFC, HFC, organik dan anorganik. Juga dibahas tentang karakteristik termodinamika dan faktor keamanan refrigeran seperti toksisitas, mudah terbakar, potensi penipisan ozon dan pemanasan global. Minyak pelumas kompresor dan contoh produk pelumas juga dijelaskan.
Proses pembuatan heksametilen diamina (HMD) dari adiponitril melalui proses hidrogenasi dengan 3 tahapan yaitu persiapan bahan baku, reaksi pembentukan HMD, dan pemurnian produk. Adiponitril dan hidrogen di naikkan tekanannya dan direaksikan pada reaktor berkatas kobalt pada 150°C dan 340 atm untuk membentuk 99% HMD. Hasil reaksi kemudian diturunkan tekanannya dan dipisah untuk memurnikan produk
Dokumen tersebut membahas proses batch dalam desain proses kimia. Proses batch lebih ekonomis untuk kapasitas kecil, fleksibel untuk perubahan produk, dan mudah untuk skala-up dari laboratorium. Proses batch direkomendasikan untuk produksi beragam produk, kapasitas kecil, masalah skala-up, atau bahan yang cepat kotor. Dokumen tersebut juga menjelaskan langkah-langkah merancang proses batch dan contoh proses satu step men
Batch reactor adalah reaktor kimia yang digunakan untuk produksi berkapasitas kecil, seperti pelarutan padatan dan pencampuran produk. Reaktor ini memiliki harga konstruksi yang rendah dan dapat digunakan untuk berbagai fungsi, meskipun skala produksinya kecil dan biaya buruhnya tinggi.
Similar to Introduction to Aspen Plus Solids Processing.pdf (19)
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
Introduction to Aspen Plus Solids Processing.pdf
1. Introduction to Aspen
Plus Solids Processing
DRYING AND DECOMPOSITION
YOHANES ANDRE SITUMORANG
PROGRAM STUDI TEKNIK BIOENERGI DAN KEMURGI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRY, ITB
1
2. Aspen Plus
Simulasi Aspen Plus dapat digunakan untuk memodelkan berbagai proses, antara lain:
• Chemicals: Polymers, Electrolytes, other chemicals
• Gas Processing (fungsi serupa dengan Aspen HYSYS)
• Mining dan Minerals: Bayer process (bauksit alumina), reduksi bijih besi, smelter, dan
pemrosesan batubara-biomassa
• Kilang/refinery (fungsi serupa dengan Aspen HYSYS)
• Specialty Chemicals and Pharmaceuticals
• dan berbagai simulasi proses lainnya
2
3. Aspen Plus untuk Operasi Bahan Padat
1 2
Memilih tipe simulasi yang akan digunakan Menentukan komponen yang terlibat dalam simulasi
3
4. Spesifikasi Komponen
• Conventional: untuk fluida atau bahan-bahan
umum lainnya
• Solid: untuk bahan padat umum
• Nonconventional: untuk bahan-bahan tidak
umum yang karakteristiknya perlu dispesifikasi
kemudian
• Pseudocomponent: bahan-bahan “buatan” atau
“imajiner”, karakteristiknya ditentukan user
• Assay: hypothetical compound, biasanya
digunakan untuk menggambarkan crude oil
• Blend: bahan campuran
• Hypothetical liquid: hampir serupa dengan Assay
• Polymer
• Oligomer
• Segment
untuk simulasi proses polimer
4
5. Methods
3
Menentukan methods yang dipakai dalam simulasi
• Mempengaruhi perilaku material di dalam simulasi
4
Menentukan properties untuk karakteristik
komponen nonconventional
• HCOALGEN dan DCOALIGT dipilih agar karakteristik
biomass diukur menggunakan proximate dan
ultimate analysis
5
6. Simulation Setup
Stream class
• CONVEN: material yang terlibat hanya tipe
conventional
• MIXNC: gabungan tipe conventional dan
noncoventional
• MIXCISLD: gabungan tipe conventional dan solid
tanpa particle size distribution
• MIXNCPSD: gabungan material conventional dan
nonconventional dengan particle size distribution
• MIXCIPSD: gabungan material tipe conventional dan
solid dengan particle size distribution
• MIXCINC: gabungan material tipe conventional, solid,
dan nonconventional tanpa particle size distribution
• MCINCPSD: gabungan material tipe conventional,
solid, dan nonconventional dengan particle size
distribution
Units:
• ENG (british units)
• METRIC
• SI
6
7. Reaktor
• RStoic: reaktor dengan input berupa reaksi stokiometrik searah yang ditentukan, dapat menyelesaikan beberapa reaksi
sekaligus jika reaksi diketahui
• RYield: reaktor dengan inputan berupa persentase yield produk yang diketahui/diinginkan
• REquil: reaktor dengan input berupa reaksi equilibrium yang diketahui, yield dan konversi pada kondisi setimbang pada
kondisi reaksi tertentu dihitung oleh sistem simulasi
• RGibbs: reaktor untuk menyelesaikan simulasi ketika reaksi tidak diketahui, yield dan konversi dihitung pada nilai energi
Gibbs terendah untuk menghasilkan produk yang ditentukan
• RCSTR, RPlug, RBatch digunakan untuk menyelesaikan simulasi dengan data kinetik diketahui
7
8. Pengeringan Biomassa
Tujuan: menghilangkan sebagian kandungan
moisture dari biomassa
Reaktor yang digunakan Rstoic
Gas panas dialirkan sebagai media pengering,
pada simulasi ini digunakan N2
Setelah pengeringan, fraksi gas dan padat
dipisahkan menggunakan separator 2 fasa
(Model Flash 2)
8
9. Mendefinisikan input (Biomassa)
Biomass Properties
Parameter Nilai
Temperatur 25 oC
Tekanan 1 bar
Laju alir 100 kg/hr
5
Mengisi parameter kondisi umpan biomassa pada
bagian nonconventional (NC) material
25
9
10. Mengisi Component Attribute
6
Mengisi component attribute umpan biomassa pada
bagian nonconventional (NC) material
Component Attribute yang harus diisi meliputi:
• PROXANAL: komponen proximate analysis pada
biomassa. Aturan yang harus dipenuhi adalah
jumlah persentase FC (fixed carbon), VM
(volatile matter), dan Ash harus 100. Nilai
moisture tidak diperhitungkan
• ULTANAL: komponen ultimate analysis pada
biomassa. Aturan yang harus dipenuhi adalah
jumlah persentase Ash, Carbon, Hydrogen,
Nitrogen, Chlorine, Sulfur, dan Oxygen harus
100
• SULFANAL: komponen sulfur analysis pada
umpan. Biasanya pada biomassa nilai ini 0 atau
bisa diabaikan karena sangat kecil
10
11. Mendefinisikan reaksi pengeringan pada
reaktor RStoic
7
Mengisikan kondisi operasi pengeringan di block
reaktor RStoic (DRYER)
• Dianggap reaksi berlangsung pada tekanan
atmosferik (tekanan 1 bar) dan kondisi adiabatic
(duty 0 kJ/hr)
8
Reaksi dianggap sebagai berikut:
Biomassa 0.0555084 H2O
Koefisien reaksi diisikan pada bagian reaksi di dalam
block reaktor RStoic (DRYER)
11
12. Mendefinisikan moisture pada block DRYER
9
• Pilih tab Component Attr. Pada block
reaktor RStoic (DRYER)
• Pilih Substream ID: NC
• Pilih Component ID: BIOMASS
• Pilih Attribute ID: PROXANAL
• Isikan 1 pada baris MOISTURE
12
13. Menggunakan Fitur Kalkulator untuk
Mengontrol Pengeringan
10
• Pada panel navigasi, pilih Calculator
• Pilih New untuk membuat block
Calculator baru, beri nama CALC1
• Konversi pengeringan didefinisikan
sebagai berikut:
• Pada bagian Define di block Calculator,
variable CONV, H2OIN, dan H2OOUT
perlu didefinisikan
13
14. Mendefinisikan Variabel pada Block
Calculator
11
• Category Stream digunakan untuk
mendefinisikan H2OIN
• Category Blocks digunakan untuk
mendefinisikan CONV dan H2OOUT
14
15. Mendefinisikan Calculator
12
Menuliskan rutin FORTRAN pada bagian Calculate
pada Block Calculator
13
Sequence diatur sebagai berikut:
Execute: Before
Block Type: Unit operation
Block Name: DRYER
15
16. Hasil Pengeringan
Hasil dari pengeringan, massa biomassa berkurang 16,67 kg/hr
Tapi komponen air yang terbawa dan moisture akhir dari biomassa tidak tampak perlu
dekomposisi
16
17. Decomposition (RYield)
Tujuan: memecah komponen biomassa dalam komponen dasar ultimate
analysisnya (C, H2, N2, S, O2) agar dapat diproses lebih lanjut dalam
simulasi, baik untuk pembakaran, gasifikasi, ataupun proses lainnya
Parameter Nilai
Temperatur 25 oC
Tekanan 1 bar
Laju alir 100 kg/hr
Komponen Basis Yield
C (CISOLID) Mass 0.2
H2 Mass 0.1
N2 Mass 0.1
S Mass 0.1
O2 Mass 0.2
Ash Mass 0.2
H2O Mass 0.1
17
18. Mendefinisikan Komponen Ash
14
• Pilih tab Component Attr. Pada block
reaktor RYield (DECOMP)
• Pilih Substream ID: NC
• Pilih Component ID: ASH
• Pilih Attribute ID: PROXANAL
• Isikan 100 pada baris ASH
• Pilih Attribute ID: ULTANAL
• Isikan 100 pada baris ASH
• Pilih Attribute ID: SULFANAL
• Isikan 0 pada semua komponen
18
19. Block Calculator untuk Mendefinisikan Yield
Variable Name Type Stream Substream Component Attribute Element
ULT Compattr-Vec DRY-FEED NC BIOMASS ULTANAL
WATER Compattr-Var DRY-FEED NC BIOMASS PROXANAL 1
Variable Name ID1 ID2
H2O Type Block-Var
Block DECOMP
Variable MASS-YIELD
H2O/WATER MIXED
ASH ASH NC
CARB C SOLID
H2 H2 MIXED
N2 N2 MIXED
O2 O2 MIXED
15 Definisikan category Stream untuk 2 variables berikut
16 Definisikan category Blocks untuk 6 variables berikut
19
20. Mendefinisikan Calculation dan Sequence
17
Menuliskan rutin FORTRAN pada bagian Calculate
pada Block Calculator
18
Sequence diatur sebagai berikut:
Execute: Before
Block Type: Unit operation
Block Name: DECOMP
20
21. Hasil Decomposition
Fraksi Moisture/Water pada biomassa menjadi 10% akibat pengeringan
Pada berbagai aplikasi simulasi, proses dekomposisi terkadang dikategorikan sebagai proses
pirolisis walaupun tidak sepenuhnya tepat
21
23. Terimakasih
PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK BIOENERGI DAN KEMURGI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
tb.che.itb.ac.id bioenergikemurgiitb tbe@che.itb.ac.id 23