Alat penukar panas atau Heat Exchanger (HE) adalah alat yang digunakan untuk memindahkan panas dari sistem ke sistem lain tanpa perpindahan massa dan bisa berfungsi sebagai pemanas maupun sebagai pendingin.
Buku berisi pembahasan dasar tentang aplikasi dari studi perpindahan kalor, yaitu: alat penukar kalor. Konsentrasinya adalah analisa dasar dari alat penukar kalor tersebut. Dan penulis harapkan dapat bermanfaat, sampai kritik dan saran untuk memperbaiki materi ini.
Penukar panas atau dalam industri kimia populer dengan istilah bahasa Inggrisnya, heat exchanger (HE), adalah suatu alat yang memungkinkan perpindahan panas dan bisa berfungsi sebagai pemanas maupun sebagai pendingin. Biasanya, medium pemanas dipakai uap lewat panas (super heated steam) dan air biasa sebagai air pendingin (cooling water).
Buku berisi pembahasan dasar tentang aplikasi dari studi perpindahan kalor, yaitu: alat penukar kalor. Konsentrasinya adalah analisa dasar dari alat penukar kalor tersebut. Dan penulis harapkan dapat bermanfaat, sampai kritik dan saran untuk memperbaiki materi ini.
Penukar panas atau dalam industri kimia populer dengan istilah bahasa Inggrisnya, heat exchanger (HE), adalah suatu alat yang memungkinkan perpindahan panas dan bisa berfungsi sebagai pemanas maupun sebagai pendingin. Biasanya, medium pemanas dipakai uap lewat panas (super heated steam) dan air biasa sebagai air pendingin (cooling water).
LMTD (Log Mean Temperature Difference) dan NTU (Number of Transfer Units) adalah dua konsep yang terkait dengan perpindahan panas pada heat exchanger. Berikut adalah penjelasan singkat tentang kedua konsep tersebut:
1. LMTD (Log Mean Temperature Difference):
LMTD adalah perbedaan suhu rata-rata yang diambil dalam bentuk logaritma dari perbedaan suhu antara dua fluida yang terlibat dalam perpindahan panas pada heat exchanger. LMTD digunakan untuk menghitung laju perpindahan panas pada heat exchanger dengan menggunakan persamaan perpindahan panas log mean temperature difference (LMTD):
LMTD = (ΔT1 - ΔT2) / ln(ΔT1 / ΔT2)
di mana:
- ΔT1 adalah perbedaan suhu awal antara dua fluida.
- ΔT2 adalah perbedaan suhu akhir antara dua fluida.
LMTD digunakan dalam perhitungan desain dan evaluasi kinerja heat exchanger, serta untuk menentukan keefektifan perpindahan panas.
2. NTU (Number of Transfer Units):
NTU adalah parameter yang digunakan untuk menggambarkan ukuran efisiensi perpindahan panas pada heat exchanger. NTU berkaitan dengan laju perpindahan panas, kapasitas panas, dan luas permukaan efektif heat exchanger. NTU didefinisikan sebagai:
NTU = (UA) / Cmin
di mana:
- UA adalah produk antara koefisien perpindahan panas (U) dan luas permukaan efektif (A) heat exchanger.
- Cmin adalah kapasitas panas minimum dari dua fluida yang terlibat dalam perpindahan panas.
NTU digunakan bersama dengan efisiensi perpindahan panas (ε) untuk menghitung laju perpindahan panas aktual pada heat exchanger menggunakan persamaan perpindahan panas efektivitas-NTU:
ε = (1 - exp(-NTU)) / (1 - Cmin / Cmax * exp(-NTU))
di mana:
- Cmax adalah kapasitas panas maksimum dari dua fluida yang terlibat dalam perpindahan panas.
NTU dan LMTD sering digunakan bersama-sama untuk analisis dan desain heat exchanger.
Penting untuk mencatat bahwa perhitungan LMTD dan NTU tergantung pada geometri, aliran fluida, sifat fluida, dan kondisi operasional heat exchanger yang spesifik. Sebaiknya Anda merujuk pada literatur teknis atau konsultasikan dengan insinyur yang berpengalaman dalam perancangan heat exchanger untuk perhitungan yang lebih detail dan akurat sesuai dengan kasus yang spesifik.
Pengorganisasian dari suatu komunitas tersebut diperlukan sistem manajemen. Di mana sistem tersebut harus dapat menyatukan elemen-elemennya agar dapat berjalan dengan baik.
Istilah faktor daya atau power factor (PF) atau cos phi merupakan istilah yang sering sekali dipakai di bidang-bidang yang berkaitan dengan pembangkitan dan penyaluran energi listrik.
Secara harfiah active artinya: ”in the habit of doing things, energetic”, artinya terbiasa berbuat segala hal dengan menggunakan segala daya. Pembelajaran yang aktif berarti pembelajaran yang memerlukan keaktifan semua siswa dan guru secara fisik, mental, emosional, bahkan moral dan spiritual.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
Heat exchanger
1. Alat penukar panas atau Heat Exchanger (HE)
Alat penukar panas atau Heat Exchanger (HE) adalah alat yang digunakan untuk
memindahkan panas dari sistem ke sistem lain tanpa perpindahan massa dan bisa berfungsi
sebagai pemanas maupun sebagai pendingin. Biasanya, medium pemanas dipakai adalah air
yang dipanaskan sebagai fluida panas dan air biasa sebagai air pendingin (cooling water).
Penukar panas dirancang sebisa mungkin agar perpindahan panas antar fluida dapat
berlangsung secara efisien. Pertukaran panas terjadi karena adanya kontak, baik antara fluida
terdapat dinding yang memisahkannya maupun keduanya bercampur langsung (direct contact).
Penukar panas sangat luas dipakai dalam industri seperti kilang minyak, pabrik kimia maupun
petrokimia, industri gas alam, refrigerasi, pembangkit listrik. Salah satu contoh sederhana dari
alat penukar panas adalah radiator mobil di mana cairan pendingin memindahkan panas mesin
ke udara sekitar.
Prinsip dan Teori Dasar Perpindahan Panas
Panas adalah salah satu bentuk energi yang dapat dipindahkan dari suatu tempat ke
tempat lain, tetapi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan sama sekali. Dalam suatu proses,
panas dapat mengakibatkan terjadinya kenaikan suhu suatu zat dan atau perubahan tekanan,
reaksi kimia dan kelistrikan.
Proses terjadinya perpindahan panas dapat dilakukan secara langsung, yaitu fluida yang
panas akan bercampur secara langsung dengan fluida dingin tanpa adanya pemisah dan secara
tidak langsung, yaitu bila diantara fluida panas dan fluida dingin tidak berhubungan langsung
tetapi dipisahkan oleh sekat-sekat pemisah.
Perpindahan Panas Secara Konduksi
Merupakan perpindahan panas antara molekul-molekul yang saling berdekatan antar
yang satu dengan yang lainnya dan tidak diikuti oleh perpindahan molekul-molekul tersebut
secara fisik. Molekul-molekul benda yang panas bergetar lebih cepat dibandingkan molekul-molekul
benda yang berada dalam keadaan dingin. Getaran-getaran yang cepat ini, tenaganya
dilimpahkan kepada molekul di sekelilingnya sehingga menyebabkan getaran yang lebih cepat
maka akan memberikan panas.
Perpindahan Panas Secara Konveksi
Perpindahan panas dari suatu zat ke zat yang lain disertai dengan gerakan partikel atau
zat tersebut secara fisik.
Perpindahan Panas Secara Radiasi
Perpindahan panas tanpa melalui media (tanpa melalui molekul). Suatu energi dapat
dihantarkan dari suatu tempat ke tempat lainnya (dari benda panas ke benda yang dingin)
dengan pancaran gelombang elektromagnetik dimana tenaga elektromagnetik ini akan berubah
menjadi panas jika terserap oleh benda yang lain.
Pada Dasarnya prinsip kerja dari alat penukar kalor yaitu memindahkan panas dari dua
fluida pada temperatur berbeda di mana transfer panas dapat dilakukan secara langsung
ataupun tidak langsung.
a. Secara kontak langsung
2. Panas yang dipindahkan antara fluida panas dan
dingin melalui permukaan kontak langsung berarti tidak
ada dinding antara kedua fluida.Transfer panas yang
terjadi yaitu melalui interfase / penghubung antara kedua
fluida.Contoh : aliran steam pada kontak langsung yaitu 2
zat cair yang immiscible (tidak dapat bercampur), gas-liquid,
dan partikel padat-kombinasi fluida.
b. Secara kontak tak langsung
Perpindahan panas terjadi antara fluida panas
dandingin melalui dinding pemisah. Dalam sistem ini,
kedua fluida akan mengalir.
Jenis – jenis Heat Exchanger
1. COIL HEAT EXCHANGER
Diameter kecil
Panjang tabung konsentris
ditempatkan dalam tabung yang
lebih besar
Tabung gabungan yang
melengkung dalam heliks.
Tipe ini sistemnya kuat, mampu
menangani tekanan tinggi dan
Perbedaan temperatur yang luas.
Kelebihan :
Murah
Kecepatan aliran lebih tinggi
Bilangan reynolds lebih tinggi
cocok untuk aliran rendah
Kekurangan :
Area perpindahan panasnya kecil sehingga kinerja termal buruk
Aplikasi :
Biasanya digunakan untuk membentuk suatu suhu tetap untuk aliran proses-sampel
sebelum melakukan pengukuran.
Digunakan untuk mengkondensasikan suhu tinggi aliran sampel
2. SHELL AND COIL COLLERS
Shell dan chiller koil biasanya terdiri dari satu atau lebih bentuk spiral, bare tube
coils yang tertutup shell dan dilas baja. sebagai aturan umum, chiller dioperasikan ekspansi
kering dengan refrigeran di koil dan cairan dingin di shell. dalam beberapa kasus, chiller
yang dioperasikan banjir, dalam hal refrigerant berada dalam shell dan cairan dingin
melewati tabung. pengaturan ini memiliki keuntungan dari memberikan holdover
kapasitas, sehingga membuat jenis ini ideal untuk aplikasi kecil chiller memiliki beban
puncak tinggi tetapi interquent. digunakan terutama untuk mendinginkan air untuk minum
dan untuk tujuan lain
3. Instantaneous shell and coil chillers pada prinsipnya digunakan untuk
mendinginkan bir dan minuman lain dalam bar, dalam kasus lain minuman sering precoole d
untuk beberapa tingkat sebelum masuk chiller.
3. SHELL-AND-TUBE HEAT EXCHANGERS
Terdiri dari seikat tabung sejajar yang memberikan transfer panas, permukaannya
memisahkan dua aliran fluida
Pada bagian tube-side : Fluida melewati secara aksial melalui bagian dalam tabung;
Pada bagian shell-side : Fluida melewati bagian luar tabung.
Pada bagian Baffles : Sekat luar dan tegak lurus pada tabung, berbentuk melintang dan
menyokong tabung
Tube side menutup ujung tabung, memastikan pemisahan dua aliran
Kelebihan
Thermal performance lebih tinggi
dari tipe penukar kalor jenis Oil
Tekanan lebih tinggi dari penukar
kalor jenis pelat
Efisiensi yang tinggi,
Memerlukan tempat yang minim
Mudah dirawat
Mudah beradaptasi hampir semua
tipe liquid chilling
Kekurangan :
Kinerja termal [thermal performance] lebih rendah dari tipe penukar kalor jenis pelat
Tekanan lebih rendah dari penukar kalor jenis coil
4. PLATE HEAT EXCHANGER
Tipe lain dari heat exchangger adalah heat
exchanger plat. Terdiri dari pelat ganda, tipis,
sedikit terpisah yang memiliki permukaan yang
sangat besar dan bagian-bagian aliran fluida untuk
perpindahan panas. Susunan yang berupa plate
ditumpuk dapat lebih efektif, dalam ruang yang
tersedia, dari shell dan heat exchanger tube.
Kemajuan dalam hal gasket dan teknologi
4. pengelasan telah membuat penukar panas tipe pelat semakin praktis. Dalam aplikasi
HVAC, exchangers panas banyak dari jenis ini disebut plate dan frame atau kerangka
sehingga heat exchanger ini mudah di bongkar pasang untuk kepentingan pembersihan,
dan inspeksi. Tapi juga ada banyak jenis exchanger plate yang permanen atau tipe close,
seperti jenis plate dip-brazed and vacuum-brazed plate. Tipe ini cocok di aplikasikan pada
sistem refrigerasi.
Kelebihan
Koefisien perpindahan panas tinggi
Mudah di bongkar pasang untuk
Area perpindahan panas luas
kepentingan pembersihan, dan
Penurunan tekanan rendah
inspeksi.
Efektivitas tinggi
Tipe ini cocok di aplikasikan pada
sistem refrigerasi
Kekurangan
Kemampuan tekanan rendah
Ada banyak jenis exchanger plate yang permanen atau tipe close,
5. PLATE & SHELL HEAT EXCHANGER
Jenis berikutnya adalah plate heat exchanger & shell heat exchanger yang
menggabungkan heat exchanger plate dan teknologi heat exchanger shell & tube. Di
tengah-tengah dari hebat exchanger ada satu plate yang dilas melingkar dibuat dengan
menekan dan memotong pelat bulat dan di las secara bersamaan. Nozel ditambahkan yang
membawa aliran masuk dan keluar dari platepack (arah aliran 'pelat sisi'). The platepack
sepenuhnya dilas dipasang ke dalam kulit luar yang menciptakan arah aliran kedua ('Shell
sisi').
Kelebihan
Transfer panas tinggi,
Suhu pendekatan dekat.
Tekanan tinggi,
Aman terhadap kebocoran pada
Suhu operasi yang tinggi,
tekanan dan suhu tinggi
Ukuran yang ringkas,
Penyumbatan yang rendah
6. ADIABATIC WHEEL HEAT EXCHANGER
Jenis berikutnya heat exchanger menggunakan intermediate fluida atau tempat yang
solid untuk menahan panas, yang kemudian pindah ke sisi lain dari penukar panas akan
dirilis. Dua contoh ini adalah roda adiabatik, yang terdiri dari roda besar yang berputar
melalui cairan panas dan dingin, dan heat exchanger fluida.
7. PHASE-CHANGER HEAT EXHANGER
Heat exchanger ini dapat digunakan baik untuk memanaskan cairan hingga
menguap (atau mendidih) atau digunakan sebagai kondensor untuk mendinginkan uap dan
mengkondensasi ke cairan.
Aplikasi
Reboilers digunakan untuk memanaskan umpan masuk untuk menara penyulingan
5. Pembangkit tenaga listrik yang memiliki uap yang digerakkan turbin biasanya
menggunakan heat exchanger untuk mendidihkan air menjadi uap.
Heat exchanger atau unit serupa untuk memproduksi uap dari air yang sering disebut
boiler atau generator uap.
8. SPIRAL HEAT EXCHANGER (SHE)
Bentuk (gulungan) tabung helik (atau seperti obat nyamuk)
Jarak antara lembar saluran spiral dijaga dengan menggunakan paku pengatur jarak
yang dilas sebelum bergulung.
Begitu paket spiral utama telah di gulung. Alternatif atas dan bawah yang dilas dan
setiap ujungnya ditutup oleh penutup berbentuk kerucut pipih.
Hal ini menjamin tidak ada percampuran dua cairan akan terjadi. Jika ada kebocoran
akan ke bagian berisi fluida yang sama.
Kelebihan
Efisien terhadap ruang/tempat
Mudah untuk perbaikan dalam kinerja
Lebih murah rendah biaya modal
Rendah biaya energi.
Pengaturan Arus :
3 jenis arus utama dalam heat excahnger spiral
1) Counter-current Flow: cairan mengalir dalam arah berlawanan
2) Spiral Flow/Cross Flow: salah satu cairan dalam aliran spiral dan yang lainnya di aliran
silang
3) Distributed Vapour/Spiral flow: desain ini adalah kondensor, dan biasanya dipasang
secara vertikal.
Aplikasi
Biasanya pada Pasteurisasi,
Pemanasan bioreaktor,
Pendinginan limbah dan lainya