Kalor ada dalam dua bentuk, yaitu kalor sensible dan kalor laten. Kalor sensible menyebabkan perubahan suhu tanpa perubahan fase, sedangkan kalor laten diperlukan untuk mengubah fase zat pada suhu yang sama. Rumus untuk menghitung kalor sensible dan laten diberikan beserta contoh soalnya.
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalAli Hasimi Pane
Modul perpindahan panas konduksi steady sate-one dimensional ini adalah penjabaran atau penjelasan sederhana untuk persamaan-persamaan matematika yang berlaku pada perpindahan panas konduksi untuk benda padat.
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalAli Hasimi Pane
Modul perpindahan panas konduksi steady sate-one dimensional ini adalah penjabaran atau penjelasan sederhana untuk persamaan-persamaan matematika yang berlaku pada perpindahan panas konduksi untuk benda padat.
Buku berisi pembahasan dasar tentang aplikasi dari studi perpindahan kalor, yaitu: alat penukar kalor. Konsentrasinya adalah analisa dasar dari alat penukar kalor tersebut. Dan penulis harapkan dapat bermanfaat, sampai kritik dan saran untuk memperbaiki materi ini.
Peristiwa perubahan suhu dan perubahan wujud zat akibat perbindahan kalor sering Anda alami dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, tahukah Anda perbedaan suhu dan kalor? Apakah akibat-akibat dari perubahan suhu dan perpindahan kalor pada suatu zat?
Untuk lebih jelasnya, Anda dapat mempelajari pembahasan berikut ini mengenai suhu, kalor dan perpindahannya, serta fenomena-fenomena yang disebabkan oleh perubahan suhu dan perpindahan kalor.
Buku berisi pembahasan dasar tentang aplikasi dari studi perpindahan kalor, yaitu: alat penukar kalor. Konsentrasinya adalah analisa dasar dari alat penukar kalor tersebut. Dan penulis harapkan dapat bermanfaat, sampai kritik dan saran untuk memperbaiki materi ini.
Peristiwa perubahan suhu dan perubahan wujud zat akibat perbindahan kalor sering Anda alami dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, tahukah Anda perbedaan suhu dan kalor? Apakah akibat-akibat dari perubahan suhu dan perpindahan kalor pada suatu zat?
Untuk lebih jelasnya, Anda dapat mempelajari pembahasan berikut ini mengenai suhu, kalor dan perpindahannya, serta fenomena-fenomena yang disebabkan oleh perubahan suhu dan perpindahan kalor.
MATERI PRESENTASI FISIKA UNTUK ANAK SMP KELAS VII PADA SEMESTER GENAP. SUDAH SAYA SUSUN DENGAN RINCI DAN DETAIL. Kunjungi saya di http://aguspurnomosite.blogspot.com
Moderasi agama memegang peranan vital dalam mempertahankan kerukunan antar umat beragama, menjaga stabilitas sosial, dan mempromosikan nilai-nilai toleransi serta kerjasama lintas agama. Dalam konteks Indonesia, negara dengan beragam kepercayaan dan keyakinan, moderasi agama menjadi fondasi utama bagi keberlangsungan kehidupan beragama yang damai dan harmonis. Moderasi agama merupakan konsep yang mengajarkan pendekatan yang seimbang dalam praktik keagamaan, dengan menekankan toleransi, penghargaan terhadap perbedaan, serta penolakan terhadap ekstremisme dan intoleransi. Di Indonesia, moderasi agama tidak hanya menjadi prinsip panduan dalam praktik keagamaan, tetapi juga menjadi bagian dari identitas nasional yang memperkuat persatuan dan kesatuan dalam keberagaman. Kehadiran Islam di Indonesia telah memberikan kontribusi besar dalam membentuk karakter moderasi agama. Sejak masuknya Islam pada abad ke-13, agama ini telah meresap ke dalam budaya dan masyarakat Indonesia dengan pendekatan yang toleran dan inklusif. Selain itu, keberadaan agama-agama lain seperti Hindu, Buddha, dan Kristen juga turut membentuk lanskap keberagaman agama di Indonesia. Moderasi agama membantu masyarakat Indonesia untuk menjaga kerukunan antar umat beragama dalam kehidupan sehari-hari. Melalui dialog antar agama, kegiatan lintas agama, dan kerjasama sosial, moderasi agama memfasilitasi pertukaran budaya dan pemahaman yang lebih dalam antar penganut agama. Hal ini mengurangi potensi konflik antar kelompok agama dan mendorong terbentuknya hubungan yang harmonis di antara mereka. Pemerintah Indonesia memiliki peran penting dalam mempromosikan moderasi agama melalui kebijakan-kebijakan yang mendukung kerukunan antar umat beragama. Salah satu contohnya adalah Pancasila, yang menekankan pada prinsip-prinsip seperti keadilan sosial, demokrasi, dan persatuan Indonesia dalam keberagaman. Selain itu, pembentukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Dewan Gereja Indonesia (DGI) merupakan upaya konkret untuk mendorong dialog antaragama dan pencegahan ekstremisme agama. Meskipun moderasi agama memiliki dampak positif yang besar dalam masyarakat Indonesia, tetapi masih ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi dalam mewujudkannya sepenuhnya. Salah satunya adalah adanya kelompok-kelompok radikal yang mempromosikan ideologi ekstremisme agama. Kelompok-kelompok ini seringkali menimbulkan konflik dan ketegangan antar umat beragama, serta mengancam stabilitas sosial dan keamanan nasional. Selain itu, ketidaksetaraan dalam perlakuan terhadap umat beragama juga menjadi masalah serius dalam konteks moderasi agama. Diskriminasi dan intoleransi terhadap minoritas agama masih terjadi di beberapa daerah, memperumit upaya untuk mencapai kerukunan antar umat beragama secara menyeluruh. Untuk mengatasi tantangan tersebut, penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya moderasi agama melalui pendidikan agama yang inklusif dan holistik.
Disusun oleh :
Kelas 6D-MKP
Hera Aprilia (11012100601)
Ade Muhita (11012100614)
Nurhalifah (11012100012)
Meutiah Rizkiah. F (11012100313)
Wananda PM (11012100324)
Teori ini kami kerjakan untuk memenuhi tugas
Matakuliah : KEPEMIMPINAN
Dosen : Dr. Angrian Permana, S.Pd.,MM.
UNIVERSITAS BINA BANGSA
Implementasi transformasi pemberdayaan aparatur negara di Indonesia telah difokuskan pada tiga aspek utama: penyederhanaan birokrasi, transformasi digital, dan pengembangan kompetensi ASN. Penyederhanaan birokrasi bertujuan untuk membuat ASN lebih lincah dan inovatif dalam pelayanan publik melalui struktur yang lebih sederhana dan mekanisme kerja baru yang relevan di era digital. Transformasi digital memerlukan perubahan mendasar dan menyeluruh dalam sistem kerja di instansi pemerintah, yang meliputi penyempurnaan mekanisme kerja dan proses bisnis birokrasi untuk mempercepat pengambilan keputusan dan meningkatkan pelayanan publik. Selain itu, pengembangan kompetensi ASN mencakup penyesuaian sistem kerja yang lebih lincah dan dinamis, didukung oleh pengelolaan kinerja yang optimal serta pengembangan sistem kerja berbasis digital, termasuk penyederhanaan eselonisasi.
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...Universitas Sriwijaya
Reformasi tahun 1998 di Indonesia dilakukan sebagai respons terhadap krisis ekonomi, ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan otoriter dan korup, tuntutan demokratisasi, hak asasi manusia, serta tekanan dari lembaga keuangan internasional. Tujuannya adalah memperbaiki kondisi ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan memperkuat fondasi demokrasi dan tata kelola pemerintahan. Reformasi ini mencakup bidang politik, ekonomi, hukum, birokrasi, sosial, budaya, keamanan, dan otonomi daerah. Meskipun masih menghadapi tantangan seperti korupsi dan ketidaksetaraan sosial, reformasi berhasil meningkatkan demokratisasi, investasi, penurunan kemiskinan, efisiensi pelayanan publik, dan memberikan kewenangan lebih besar kepada pemerintah daerah. Tetap berpegang pada ideologi bangsa dan berkontribusi dalam pembangunan negara sangat penting untuk masa depan Indonesia.
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024Universitas Sriwijaya
Selama periode 2014-2021, Kementerian Pertanian Indonesia mencapai beberapa keberhasilan, termasuk penurunan jumlah penduduk miskin dari 11,5% menjadi 9,78%. Ketahanan pangan Indonesia juga meningkat, dengan peringkat ke-13 di Asia Pasifik pada tahun 2021. Berdasarkan Global Food Security Index, Indonesia naik dari peringkat 68 pada tahun 2021 ke peringkat 63 pada tahun 2022. Meskipun ada 81 kabupaten dan 7 kota yang rentan pangan pada tahun 2018, volume ekspor pertanian meningkat menjadi 41,26 juta ton dengan nilai USD 33,05 miliar pada tahun 2017. Walaupun pertumbuhan ekonomi menurun 2,07% pada tahun 2020, ini membuka peluang untuk reformasi dan restrukturisasi di berbagai sektor.
1. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN ENERGI
DOSEN : BANTU HOTSAN MANULLANG, ST.,MT
KELOMPOK 5
FRANSISKUS XAFERIUS PERI (1714150009)
SUASTI WEHALO (1714150014)
SEPRIANUS SAKATSILA (1714150012)
2. KALOR
Kalor adalah salah satu bentuk energi. Jika suatu zat
menerima atau melepaskan kalor, maka akan ada dua
kemungkinan yang akan terjadi. Yang pertama adalah
terjadinya perubahan temperatur dari zat tersebut, kalor
yang seperti ini disebut dengan kalor sensible (sensible
heat), dan yang kedua adalah terjadi perubahan fase zat,
kalor jenis ini disebut dengan kalor laten (latent hart).
3. KALOR SENSIBEL
Kalor Sensibel adalah kalor yang dibutuhkan
untuk menaikan suhu air, tetapi phasa (wujud)
tidak berubah. Bila kita memasak air, secara
perlahan suhu air akan terus naik dan pada satu
titik akan mendidih.
5. Kalor sensible dapat dicari mengunakan
rumus:
Q = m . c (T2-T1)
Keterangan:
m = Massa Benda
c = Panas Benda
T2-T1 = Perbedaan Suhu
6. KALOR LATEN
Kalor Laten adalah kalor yang dibutuhkan untuk
mengubah wujud zat, tetapi temperaturnya tetap.
Dari es menjadi air, dan air menjadi uap. Bila air
sudah mencapai titik didihnya lalu dipanaskan
terus, suhu air tidak akan naik melainkan
wujudnya akan berubah.
8. Kalor Laten dapat dicari mengunakan
rumus:
Q = m . L
Keterangan:
m = Massa Benda
L = Kalor Lebur Benda
9. Panas Laten Terdiri Atas
Panas Laten Penguapan (laten heat of vaporization)
Panas Laten Pengembunan (latent heat of condensation)
Panas Laten Pencairan/Peleburan (latent heat of fusion)
Panas Laten Pembekuan (latent heat of Solidification)
10. Panas Laten Penguapan (laten heat of
vaporization)
Adalah jumlah panas yang harus ditambahkan
kepada zat (cair) pada titik didihnya sampai
wujudnya berubah menjadi uap seluruhnya pada
suhu yang sama.
11. Panas Laten Pengembunan (latent heat of
condensation)
Adalah jumlah panas yang harus dibuang/dikeluarkan
oleh zat (gas/uap) pada titik embunnya, untuk mengubah
wujud zat dari gas menjadi cair pada suhu yang sama.
12. Panas Laten Pencairan/Peleburan (latent heat
of fusion)
Adalah jumlah panas yang harus ditambahkan
kepada zat (padat) pada titik leburnya sampai
wujudnya berubah menjadi cair semuanya pada
suhu yang sama.
13. Panas Laten Pembekuan (latent heat of
Solidification)
Adalah jumlah panas yang harus dibuang/dikeluarkan
oleh zat (cair) pada titik bekunya untuk mengubah
wujudnya dari cair menjadi padat pada suhu yang sama.
15. Contoh soal kalor sensibel
Panas sebesar 12 kj diberikan pada sepotong logam
bermassa 2500 gram yang memiliki suhu 30⁰C. jika kalor
jenis logam adalah 0,2 kalori/gr⁰C, tentukansuhu akhir
logam!
17. Contoh soal kalor Laten
500 gram es bersuhu 0⁰C hendak dicairkan hingga
menjadi air yang bersuhu 5⁰C. jika kalor jenis es adalah
0,5 kal/g⁰C, dan kalor lebur es adalah 80 kal/gr, tentukan
banyak kalor yang dibutuhkan, nyatakan dalam
kilokalori.