1. PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU PAI
DALAM MENYUSUN PTK MELALUI
KEGIATAN PELATIHAN
MODEL IN-ON-IN LATIHAN TERBIMBING
Oleh : Nurdi SAg M.PdI
Pengawas PAI Lamongan
2. CURICULUM VITAE
Nama : Nurdi SAg M.PdI
Lahir : Lamongan 4 Maret 1974
Jabatan/Pangkat : Pengawas Madya / IV a
Tugas : Pengawas PAI Kab. Lamongan
Aktifitas sehari-hari :
1. Aktivis dan praktisi pendidikan
2. Narasumber di berbagai kegiatan pendampingan pendidikan
3. Pengurus Pokjwas PAI propinsi Jawa Timur
4. Sebagai dosen universitas BILLFATH
Blog : http//nurdilamongan.com
Email : nurdimade@gmail.com
Id Youtub : Nurdi mpd ( 1,69 ribu subcriber)
3. Karya terpublikasi Jurnal
1. Judul : Persepsi Guru terhadap Implementasi Kurikulum
Merdeka dalam pembelajaran PAI dan Budi Pekerti di
sekolah Dasar ( Jurnal Cendekia, Vol 15, SINTA 4)
https://doi.org/10.37850/cendekia.v15i01.442 Tahun: 2023
2. Judul : LEADERSHIP AND ALIGNING ;
Kepemimpinan Berbasis Al Qur’an, Sebuah Tawaran (Vol. 6
No. 02 (2014): Cendekia October 2014 , SINTA 4)
https://doi.org/1 0.37850/cendekia.v6i02.18 Tahun 2014
3. Judul : Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam
Mengembangkan Mutu Sumberdaya Guru Tahun 2010
4. Best Practice
Sebuah karya tulis yang menceritakan
pengalaman terbaik dalam menyelesaikan
sebuah permasalahan yang dihadapi oleh guru,
kepala sekolah, pengawas sekolah, dan tenaga
kependidikan sehingga mereka mampu
memperbaiki mutu layanan pendidikan dan
pembelajaran di sekolah (Apandi, 2018)
5. Kata kunci
• Ide, gagasan, konsep dasar dlm laporan :
KEGIATAN PELATIHAN MODEL IN-ON-
IN LATIHAN TERBIMBING
• Nb: Refrensi yang sy baca bahwa Penulisan best praktice
tidak harus selengkap laporan Penelitian hrs memuat
subyek,lokasi,tahun penelitian, namun cukup memperhatikan
teknik penyusunan kata2,menarik &muda difahami
•
6. Metode Yang digunakan
penulisan Best Practice
(1)SITUASI (Kondisi
yang menjadi latar
belakang masalah)
(2)TANTANGAN
(Tantangan yang
mencul dalam
kegiatan )
(3)AKSI
(Langka2/strategi yg
dilakukan menghadapi
tantangan)
(4)REFLEKSI (hasil
&dampak)
7. Kegiatan Pelatihan Model In-on-in
Latihan Terbimbing
Membawa suatu
perubahan / perbedaan
Mampu mengatasi
persoalan tertentu
secara berkelanjutan
Berdampak dan
manfaatnya
berkelanjutan tdk sesaat
Model dan memberi
inspirasi / inspiratif dalam
membuat kebijakan
Bersifat ekonomis dan
efisien
8. Pelaporan Best Pretice
1. Bab Pendahuluan ( Latarbelakang,
rumusan masalah, tujuan dan
manfaat)
2. Bab kajian / tinjauan Pustaka
3. Bab pembahasan masalah
4. Bab Kesimpulan
Lampiran dan Daftar pustaka
9. (1) SITUASI (Kondisi yang menjadi
latar belakang masalah)
A. LATAR BELAKANG
1. Guru menghadapi berbagai masalah
kesulitan menulis karya tulis ilmiah (PTK)
2. Guru menghadapi persoalan2
pembelajaran dikelas, penyelesaian
dengan PTK
10. Identifikasi Masalah : Guru menghadapi
berbagai masalah menulis karya tulis ilmiah
1. Selama ini guru PAI belum ada
Pelatihan / bimbingan secara intensif
dalam penulisan PTK
2. Rendahnya minat /Motivasi guru
untuk meneliti/membuat PTK rendah
karena Faktor usia
3. Kurang nya
pengetahuan/pemahaman
mengenai penulisan PTK
11. Identifikasi Masalah : Guru menghadapi
berbagai masalah menulis karya tulis ilmiah
4. Guru di sibukkan dengan administrasi
mengajar dan beban mengajar 24
jam, belum tugas lain yang di berikan
di sekolah dan keluarga sehingga
lupa dengan pengembangan diri
nya.
5. Guru kebingungan ketika kenaikan
pangkat di wajibkan menyerahkan
PTK yang dimiliki.
12. Identifikasi masalah : Guru menghadapi berbagai
masalah Pembelajaran dikelas
1. Kurangnya Minat Belajar Dari Siswa
2. Kurangnya Motivasi
3. Metode Pembelajaran Yang Tidak
Menarik dan monoton
4. Kurangnya Relevansi Materi
Pembelajaran Dengan Kehidupan
Sehari-hari
13.
14. Menurut Suharsimi, Arikunto (2002)
1. Melalui Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) masalah-masalah pendidikan
dan pembelajaran dapat dikaji,
ditingkatkan dan dituntaskan,
sehingga proses pendidikan dan
pembelajaran yang inovatif dan hasil
belajar yang lebih baik, dapat
diwujudkan secara sistematis.
15. Menurut Suharsimi, Arikunto (2002)
2. Upaya PTK diharapkan dapat
menciptakan sebuah budaya belajar
(learning culture) di kalangan guru-siswa
di sekolah.
3. PTK menawarkan peluang sebagai
strategi pengembangan kinerja, sebab
pendekatan penelitian ini
menempatkan pendidik dan tenaga
kependidikan lainnya sebagai peneliti,
sebagai agen perubahan yang pola
kerjanya bersifat kolaboratif.
16. Rumusan Masalah
• Bagaimana pelaksanaan Pelatihan
PTK guru PAI dengan Model ON In On
latihan terbimbing yang diberikan
kepada guru PAI
• Bagaimana kemampuan guru dalam
menyusun PTK setelah memperoleh
pembimbingan melalui Pelatihan
model ON In On latihan terbimbing
17. Tujuan
• Untuk mendeskripsikan pelaksanaan
Pelatihan guru PAI dengan Model ON In On
latihan terbimbing yang diberikan kepada guru
PAI
• Untuk mengetahui kemampuan guru dalam
menyusun PTK setelah memperoleh
pembimbingan melalui Pelatihan model ON In
On latihan terbimbing.
18. Manfaat
1. Bagi guru dan pengawas PAI
Meningkatkan pemahaman dalam
pengembangan profesi khususnya
dalam penyusunan PTK
2. Termotivasinya Pengawas PAI untuk
meningkatkan kinerja, disiplin,
dedikasi, dan loyalitas demi
kepentingan masa depan bangsa
dan negara.
19. Manfaat
3. Tersalurkannya kreativitas dan inovasi
guru PAI dalam meningkat
pembelajaran di kelas
4. Lembaga Sebagai satu masukan
atau solusi untuk mengetahui
hambatan dan kelemahan bagi
guru PAI dalam menyusun PTK
sebagai upaya untuk memperbaiki
dan optimalisasi pembelajaran di
kelas
20. (2) TANTANGAN (Tantangan
yang mencul )
• Setelah dilakukan identifikasi masalah
dengan melakukan refleksi diri, studi
literatur, wawancara diperoleh
tantangan : Minat menyusun PTK masi
rendah, ketersediaan waktu dan
biaya
• Pihak terlibat : Guru PAI dan
Pengawas PAI
21. (3) A K S I
(Langka2/strategi yg
dilakukan menghadapi
tantangan)
22. 5 Model Pengembangan SDM Guru
Menurut Castetter (Udin Syaefuddin Saud)
1. Individual Guided Staff
development/pengembangan guru
yang dipandu secara individu
2. Observation/Assesment
Observasi/penilian
3. Involvement in a development process /
keterlibatan dalam suatu proses
pengembangan /peningkatan
4. Training / pelatihan
5. Inquiri / pemeriksaan
23. Tokoh : Pengembangan SDM
• Hakim : Strategi pengembangan sumberdaya
manusia melalui dua cara yaitu (1) melalui
pendekatan mutu modal manusia, pendekatan
terpadu, pendekatan permasalahan (2)
melalui program magang.
• Susilo: Teknik pengembangan sumberdaya
guru melalui rekrutmen, pendidikan, pelatihan,
perubahan sistem
24. MODEL IN-ON-IN
• Pelatihan penelitian tindakan kelas ini di
desain menggunakan model In-On-IN yang
terdiri dari :
» In service Training 1
» On The Job Learning
» In service Training 2
25. Kegiatan pembelajaran pada
Tatap Muka In-On-In terdiri atas
1. Kegiatan In-Service Training
(In) 1
2. Kegiatan On-the-Job
Learning (On)
3. Kegiatan In-Service Training
(In) 2
26. Istilah IN ON IN
1. Kegiatan In-Service Training (In) adalah
pelatihan melalui kegiatan tatap muka
antara peserta dengan fasilitator. Kegiatan
tatap muka di awal kegiatan diberi istilah In-
1 sementara kegiatan tatap muka di akhir
kegiatan diberi istilah In-2.
2. On-the-Job Learning/ Training (On)
merupakan kelanjutan proses pelatihan dari
kegiatan In-1. Pada saat On peserta
melakukan pendalaman materi dan
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan
pada saat In-1
27. Inservice training
• Inservice training adalah suatu usaha
pelatihan atau pembinaan yang
memberi kesempatan kepada orang
yang mendapat tugas jabatan
tertentu, dalam hal ini adalah guru,
untuk mendapat pengembangan
kinerja.
28. On The Job Learning
• On The Job Learning
merupakan kegiatan atau proses
belajar bekerja dalam lingkungan
kerja yang normal.
29. 29
Metode-metode Pelatihan
On The Job Training
a. Job instruction training atau latihan instruksi jabatan
adalah pelatihan untuk Pimpinan yang bertindak
sebagai pelatih untuk menginstruksikan bagaimana
melakukan pekerjaan tertentu dalam proses kerja.
b. Coaching adalah bentuk pelatihan dan pengembangan
yang dilakukan di tempat kerja oleh atasan dengan
membimbing petugas melakukan pekerjaan secara
informal dan tidak terencana.
30. 30
Metode-metode Pelatihan
On The Job Training
c. Job rotation adalah program yang direncanakan secara
formal dengan cara menugaskan pegawai pada
beberapa pekerjaan yang berbeda dan dalam bagian
yang berbeda dengan organisasi untuk menambah
pengetahuan mengenai pekerjaan.
d. Apprenticeship adalah pelatihan yang
mengkombinasikan antara pelatihan di kelas dengan
praktek lapangan.
31. Desain Kegiatan & Waktu
Jenis Kegiatan Waktu Uraian
Kegiatan IN -1 Sesuai
Jadwal
KEGIATAN PELATIHAN PTK
Teori tentang penelitian tindakan kelas dengan materi pokok yaitu
konsep dasar Penelitian Tindakan Kelas, tahap persiapan PTK,
tahap perencanaan PTK, Tahap pelaksanaan PTK, tahap
pengamatan PTK, tahap Refleksi PTK dan tahap pelaporan PTK.
Kegiatan ON Sesuai
Jadwal
KEGIATAN PRAKTEK DILAPANGAN
Peserta melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan
menerapkan seluruh pengetahuan dan keterampilan yang telah
mereka dapatkan selama kegiatan in-service learning 1. Pada
tahap ini, peserta akan dibimbing dan dimonitoring pelaksanaan
penelitian tindakan kelasnya oleh Pengawas PAI
Kegiatan IN -2 Sesuai
Jadwal
KEGIATAN PRESENTASI HASIL PTK
Pada kegiatan ini peserta menyerahkan draft laporan penelitian
yang telah mereka laksanakan serta mempresentasikan hasil
kegiatan tersebut dalam kelas untuk diberi masukan dan saran
oleh pengawas PAI maupun peserta pelatihan yang lain.
32. (4) REFLEKSI (hasil &dampak)
• Evaluasi dan tindak lanjut pelatihan
dilakukan untuk kegiatan in-service
learning 1 dan 2 maupun on the job
learning.
• Evaluasi untuk kegiatan in-service 1 dan 2
dilaksanakan menggunakan instrumen
evaluasi penyelenggaraan pelatihan
yang dilaksanakan diakhir pelatihan.
• Instrumen ini berisi pertanyaan untuk
mengukur tingkat relevansi dan efektifitas
pelatihan berdasarkan kebutuhan
peserta
33. REFLEKSI (hasil &dampak)
• Kegiatan in-service learning 1 dirasakan oleh
peserta sangat bermanfaat dalam
membangun pengetahuan dan
pemahaman mereka tentang konsep-konsep
penelitian tindakan kelas.
• Metode penyampaian materi yang bervariasi
sangat menyenangkan dan tidak
membosankan. Bahkan peserta juga
mengatakan mereka dapat membangun
kerjasama yang baik bahkan sampai diluar
pelatihan karena pelatihan selalu dilakukan
dalam kelompok.
34. REFLEKSI (hasil &dampak)
• Kegiatan on the job learning adalah hal
yang paling disukai peserta dari
pelatihan PTK dengan model In-on-in ini.
Kegiatan yang berdurasi selama lebih
kurang 2 bulan ini memberikan waktu
yang cukup bagi peserta untuk
menerapkan teori-toeri penelitian yang
didapatkan dalam kegiatan in-service
learning 1. Lagi pula, kegiatan on the job
learning ini dilengkapi dengan kegiatan
mentoring dan monitoring yang
dilakukan oleh pengawas selama
kegiatan on the job learning berlangsung
35. Kesimpulan
1. Pelaksanaan Kegiatan pelatihan PTK Guru
PAI dengan model IN-ON-IN latihan
terbimbing dilaksanakan selama 2 bulan
a.Kegiatan IN : 2 Agutus 2023, Kegiatan
Pelatihan PTK
b.Kegiatan ON : 5 Agustus - 10 September
2023, Kegiatan praktek dilapangan
terbimbing
c. Kegiatan IN : 20 september 2023, kegiatan
Presentasi hasil PTK
36. Kesimpulan
2. Hasil pelatihan
a. Penelitian tindakan kelas ini menunjukan
bahwa 94,4% peserta (17 orang dari 18
peserta) termotivasi untuk
melaksanakan penelitian tindakan kelas
dan berhasil menyelesaikan laporan
PTK. 1 orang peserta tidak dapat
menyelesaikan penelitian tindakan kelas
dan menyusun pelaporannya karena
kondisi kesehatan yang tidak
memungkinkan.
37. Kesimpulan
b. Memotivasi dan meningkatkan kemampuan
guru PAI untuk melaksanakan penelitian
tindakan kelas
c. Mampu Menciptakan sebuah budaya
belajar (learning culture) di kalangan guru di
sekolah
d. Dapat menyelesaikan Masalah muncul
dalam pembelajaran di kelas yakni
kurangnya minat belajar, kurangnya motivasi,
metode pembelajaran yang tidak menarik,
atau kurangnya relevansi materi
pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari
38. ANGKET KEPUASAN
Pasca Kegiatan Pelatihan Model IN-ON-IN Latihan Terbimbing
Nama Responden :
Jawablah pertanyaan dan pernyataan dibawah ini dengan memberi jawaban YA / Tidak yang sesuai dengan
kenyataan yang anda lakukan!
No
Butir
Butir Instrumen Ya Tidak
1 Apakah pelatihan Model IN-ON-IN Latihan Terbimbing memenuhi
harapan Anda?
2 Apakah program pelatihannya interaktif dan menarik?
3 Apakah pelatihan dilakukan dengan kecepatan yang nyaman?
4 Apakah lingkungan pelatihan kondusif untuk pembelajaran? (mis.
apakah tenang/keras, apakah dingin/panas, dll.)
5 Apakah Anda mendapat kesempatan untuk berkolaborasi dengan
anggota tim Anda selama pelatihan Model IN-ON-IN Latihan
Terbimbing
6 Apakah menurut Anda jumlah peserta pada sesi pelatihan sudah
sesuai?
7 Apakah Anda merasa diberi cukup waktu dan sumber daya untuk
menyelesaikan pelatihan?
8 Di masa depan, menurut Anda metode penyampaian pelatihan
Model IN-ON-IN Latihan Terbimbing lebih bagus ?
9 Materi pelatihan disampaikan dengan urut dan sistematikanya jelas
10 Materi pelatihan dapat diterima dan diterapkan dengan mudah
42. ELEMEN POKOK KARAKTERISTIK GURU
1. Level of Comitment
Rendah Tinggi
1. Memiliki kepedulian rendah
terhadap siswa
2. Menyediakan waktu/energi
yang terbatas
3. Hanya peduli terhadap
tugasnya sendiri
1. Memiliki kepedulian tinggi
terhadap siswa
2. Menyediakan waktu dan
energi ekstra
3. Peduli terhadap tugasnya
sendiri dan orang lain.
43. ELEMEN POKOK KARAKTERISTIK GURU
2. Level of Abstraction
Rendah Sedang Tinggi
1. Bingung menghadapi
masalah
2. Tidak tahu apa yang
dapat dikerjakan
(show me)
3. Memiliki satu atau dua
kebiasaan dalam
memecahkan masalah
1. Dapat menemukan
masalah
2. Dapat
mengembangkan satu
atau dua tanggapan
terhadap masalah.
3. Mengalami kesulitan
berpikir dgn cara
komprehensif
1. Dapat meninjau
masalah dari berbagai
sudut pandang
2. Dapat
mengembangkan
banyak alternatif.
3. Dapat memilih
rencana terbaik dan
berpikir secara
sistematis.
44. Kompetensi Guru PAI
• Pengetahuan
• Ketrampilan
• perilaku
Seperangkat
• Dimiliki
• Dihayati
• Dikuasai
• diaktualkan
Harus
• Perencanaan
• pelaksanaan
Melaksanakan
Tugas
45. KMA nomor 211 tahun 2011
Pedagodik
• Kemampuan mengelola pembelajaran (pemahaman terhadap
peserta didik, rancangan dan pelaksanaan pembelajaran,evaluasi
pembelajaran, pengembangan peserta didik
Profesional
• Penguasaan materi ilmu pengetahuan dan teknologi yang luas dan
mendalam mengenai bidang studi
Kepribadian
• kondisi guru sebagai individu yang memiliki kepribadian yang
mantap sebagai contoh seorang pendidik yang beriwaba
46. KMA nomor 211 tahun 2011
Sosial
• Mampu berkomunikasi secara efektif dan efisien dengan peserta didik,
sesama guru, orang tua atau wali peserta didik serta masyarakat
sekitar dalammemberikan pendidikan moral.
Spritual
• Spiritual (Kompetensi pokok atau inti dari peran guru Agama Islam.
Sebagai peran pokok guru pendidikan agama islam (
Pengabdian,Ibadah,Rahmad,amanah,panggilan jiwa)
Leadership
• Kompetensi ini 'mengharuskan' seorang guru agama mengambil peran
sebagai 'pemimpin' secara informal. ( GPAI bisa memberi warna
dominan dalam kehidupan disekolah)
47. PENDEKATAN PENDAMPINGAN GURU
Direktif: Tanggung jawab lebih
banyak pada pendamping
Kolaboratif: Tanggung Jawab
terbagi relatif sama antara
pendamping dan guru
Non-direktif: Tanggung jawab
lebih banyak pada guru