5 jenis vaksin imunisasi dasar untuk bayi, yaitu vaksin Polio, Campak, BCG, Hepatitis B, dan DPT. Vaksin-vaksin ini diberikan secara suntikan atau tetesan mulut untuk mencegah 7 penyakit berbahaya pada bayi seperti TBC, Difteri, Batuk Rejan, Tetanus, Poliomielitis, Campak dan Hepatitis B. Jadwal dan cara pemberian vaksin ditetapkan.
5 jenis vaksin imunisasi dasar untuk bayi, yaitu vaksin Polio, Campak, BCG, Hepatitis B, dan DPT. Vaksin-vaksin ini diberikan secara suntikan atau tetesan mulut untuk mencegah 7 penyakit berbahaya pada bayi seperti TBC, Difteri, Batuk Rejan, Tetanus, Poliomielitis, Campak dan Hepatitis B. Jadwal dan cara pemberian vaksin ditetapkan.
Imunisasi adalah memberikan vaksin yang mengandung kuman yang sudah dilemahkan, caranya bisa diteteskan melalui mulut seperti imunisasi polio dan bisa juga melalui injeksi. Vaksin yang masuk dalam tubuh bayi itu akan merangsang tubuh memproduksi antibodi. Antibodi itu akan melawan bibit penyakit yang masuk dalam tubuh. dan memberikan kekebalan bayi dan anak.
Dokumen tersebut merupakan format satuan acara penyuluhan tentang imunisasi dasar yang akan diselenggarakan di Puskesmas Warungkiara pada 3 April 2013. Penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada ibu tentang imunisasi dasar agar dapat menyebutkan pengertian, manfaat, jenis, dan jadwal imunisasi dasar serta efek dari tidak melakukan imunisasi. Materi penyuluhan mencakup pengertian
Dokumen tersebut menjelaskan pentingnya imunisasi bagi bayi dan anak, termasuk jenis imunisasi wajib seperti polio, DPT, campak, BCG, dan hepatitis B yang diberikan pada usia tertentu untuk mencegah penyakit berbahaya dan meningkatkan kekebalan tubuh. Imunisasi memberikan manfaat perlindungan dari penyakit serta mencegah penularan kepada orang lain.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi dasar lengkap yang diberikan kepada bayi dan anak untuk mencegah berbagai penyakit berbahaya seperti hepatitis B, TBC, difteri, pertusis, tetanus, polio, campak dan rubella. Imunisasi rutin diberikan sesuai jadwal umur mulai dari lahir hingga usia 18 bulan.
Imunisasi penting untuk kesehatan anak karena dapat mencegah penyakit berbahaya seperti tuberkulosis, difteri, pertusis, tetanus, polio, campak dan hepatitis B. Program imunisasi nasional Indonesia telah berhasil menurunkan angka kematian akibat penyakit-penyakit tersebut. Imunisasi lengkap harus diberikan sejak bayi untuk memberikan perlindungan maksimal.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep imunisasi, yang merupakan upaya pencegahan penyakit menular dengan memberikan vaksin untuk membentuk kekebalan tubuh. Imunisasi bertujuan mencegah penyakit pada individu dan menghilangkan penyakit dari populasi melalui pemberian vaksin yang merangsang sistem kekebalan tubuh. Imunisasi rutin lengkap terdiri dari imunisasi dasar dan lanjutan untuk mempertahankan tingkat
Imunisasi Dasar pada Bayi memberikan informasi tentang lima imunisasi dasar yang wajib diberikan pada bayi, yaitu imunisasi BCG untuk mencegah tuberkulosis, imunisasi Hepatitis B untuk mencegah Hepatitis B, imunisasi DPT-HB tiga kali untuk mencegah difteri, pertusis, tetanus dan Hepatitis B, imunisasi polio empat kali untuk mencegah polio, serta imunisasi campak satu kali untuk mencegah camp
1. Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi dan penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi seperti difteri, pertusis, polio, campak, tetanus, tuberkulosis, dan hepatitis B.
2. Juga membahas tentang jenis kekebalan, baik kekebalan pasif maupun aktif, serta jadwal dan cara pemberian berbagai vaksin imunisasi anak dan dewasa.
3. Termasuk penjelasan singkat mengenai karakteristik
Imunisasi merupakan upaya memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar terbentuk zat anti untuk mencegah penyakit tertentu. Dokumen ini membahas mengenai pengertian, tujuan, jenis, dan jadwal imunisasi dasar serta booster yang dianjurkan untuk mencegah berbagai penyakit seperti TBC, polio, campak, dan hepatitis.
Dokumen tersebut merangkum tentang imunisasi pada bayi dan anak, termasuk definisi imunisasi, tujuan, tempat dilaksanakan, jenis vaksin yang diberikan sesuai jadwal umur, serta tindak lanjut bila terjadi efek samping.
Dokumen ini membahas pentingnya imunisasi untuk mencegah penyakit dan kematian pada bayi serta anak-anak. Tanpa imunisasi, banyak anak yang akan meninggal karena penyakit seperti campak, batuk rejan, dan tetanus. Imunisasi perlu diulang untuk mempertahankan kekebalan dan melindungi dari paparan penyakit. Imunisasi dasar diberikan untuk memberikan kekebalan awal secara aktif pada bayi
Imunisasi adalah memberikan vaksin yang mengandung kuman yang sudah dilemahkan, caranya bisa diteteskan melalui mulut seperti imunisasi polio dan bisa juga melalui injeksi. Vaksin yang masuk dalam tubuh bayi itu akan merangsang tubuh memproduksi antibodi. Antibodi itu akan melawan bibit penyakit yang masuk dalam tubuh. dan memberikan kekebalan bayi dan anak.
Dokumen tersebut merupakan format satuan acara penyuluhan tentang imunisasi dasar yang akan diselenggarakan di Puskesmas Warungkiara pada 3 April 2013. Penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada ibu tentang imunisasi dasar agar dapat menyebutkan pengertian, manfaat, jenis, dan jadwal imunisasi dasar serta efek dari tidak melakukan imunisasi. Materi penyuluhan mencakup pengertian
Dokumen tersebut menjelaskan pentingnya imunisasi bagi bayi dan anak, termasuk jenis imunisasi wajib seperti polio, DPT, campak, BCG, dan hepatitis B yang diberikan pada usia tertentu untuk mencegah penyakit berbahaya dan meningkatkan kekebalan tubuh. Imunisasi memberikan manfaat perlindungan dari penyakit serta mencegah penularan kepada orang lain.
Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi dasar lengkap yang diberikan kepada bayi dan anak untuk mencegah berbagai penyakit berbahaya seperti hepatitis B, TBC, difteri, pertusis, tetanus, polio, campak dan rubella. Imunisasi rutin diberikan sesuai jadwal umur mulai dari lahir hingga usia 18 bulan.
Imunisasi penting untuk kesehatan anak karena dapat mencegah penyakit berbahaya seperti tuberkulosis, difteri, pertusis, tetanus, polio, campak dan hepatitis B. Program imunisasi nasional Indonesia telah berhasil menurunkan angka kematian akibat penyakit-penyakit tersebut. Imunisasi lengkap harus diberikan sejak bayi untuk memberikan perlindungan maksimal.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep imunisasi, yang merupakan upaya pencegahan penyakit menular dengan memberikan vaksin untuk membentuk kekebalan tubuh. Imunisasi bertujuan mencegah penyakit pada individu dan menghilangkan penyakit dari populasi melalui pemberian vaksin yang merangsang sistem kekebalan tubuh. Imunisasi rutin lengkap terdiri dari imunisasi dasar dan lanjutan untuk mempertahankan tingkat
Imunisasi Dasar pada Bayi memberikan informasi tentang lima imunisasi dasar yang wajib diberikan pada bayi, yaitu imunisasi BCG untuk mencegah tuberkulosis, imunisasi Hepatitis B untuk mencegah Hepatitis B, imunisasi DPT-HB tiga kali untuk mencegah difteri, pertusis, tetanus dan Hepatitis B, imunisasi polio empat kali untuk mencegah polio, serta imunisasi campak satu kali untuk mencegah camp
1. Dokumen tersebut membahas tentang imunisasi dan penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi seperti difteri, pertusis, polio, campak, tetanus, tuberkulosis, dan hepatitis B.
2. Juga membahas tentang jenis kekebalan, baik kekebalan pasif maupun aktif, serta jadwal dan cara pemberian berbagai vaksin imunisasi anak dan dewasa.
3. Termasuk penjelasan singkat mengenai karakteristik
Imunisasi merupakan upaya memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar terbentuk zat anti untuk mencegah penyakit tertentu. Dokumen ini membahas mengenai pengertian, tujuan, jenis, dan jadwal imunisasi dasar serta booster yang dianjurkan untuk mencegah berbagai penyakit seperti TBC, polio, campak, dan hepatitis.
Dokumen tersebut merangkum tentang imunisasi pada bayi dan anak, termasuk definisi imunisasi, tujuan, tempat dilaksanakan, jenis vaksin yang diberikan sesuai jadwal umur, serta tindak lanjut bila terjadi efek samping.
Dokumen ini membahas pentingnya imunisasi untuk mencegah penyakit dan kematian pada bayi serta anak-anak. Tanpa imunisasi, banyak anak yang akan meninggal karena penyakit seperti campak, batuk rejan, dan tetanus. Imunisasi perlu diulang untuk mempertahankan kekebalan dan melindungi dari paparan penyakit. Imunisasi dasar diberikan untuk memberikan kekebalan awal secara aktif pada bayi
3. Tujuan dan Manfaat
Imunisasi
Membentuk daya tahan tubuh sehingga bayi/anak
terhIndar dari penyakit tertentu dan kalau terkena
penyakit tidak menyebabkan kecacatan atau kematian.
4. Penyakit yang Dapat Dicegah
Dengan Imunisasi (PD3I)
1. Penyakit TBC
2. Penyakit Difteri
3. Penyakit Batuk Rejan / Batuk Seratus Hari
4. Penyakit Tetanus
5. Penyakit Polimielitis
6. Penyakit Campak
7. Hepatitis Virus B
5. D. Jenis-Jenis Imunisasi
1. BCG : memberi kekebalan pada penyakit TBC
2. DPT : memberi kekbalan pada penyakit difteri, batuk
rejan dan tetanus.
3. Polio : memberi kekebalan pada penyakit poliomielitis.
4. Campak : memberi kekebalan pada penyakit campak.
5. H B : memberi kekbalan pada penyakit hapatitis B
6. TT : memberi kekebalan pada penyakit tetanus
7. DT : memberi kekebalan pada penyakit difteri dan
tetanus.
6. E. Sasaran Imunisasi
1. Bayi 0 – 9 bulan untuk imunisasi BCG, polio, DPT, HB,
dan campak.
2. Anak SD kelas I untuk imunisasi DT.
3. Calon pengantin dan ibu hamil untuk imunisasi TT.
7. Cara Pemberian Imunisasi
Pemberian imunisasi dapat diberikan secara suntikan maupun diteteskan ke
dalam mulut.
1. BCG : dengan suntikan ke dalam kulit pada lengan atas sebelah
dalam.
2. POLIO : tetes per-oral
3. DPT : suntikan ke dalam otot di pangkal paha.
4. Campak : suntikan ke bawah kulit di lengan kiri atas.
5. HB : suntikan pada lengan.
6. DT / TT : suntikan ke dalam otot pada lengan, paha ataupun
punggung.
8. Kapan Imunisasi Tidak Boleh Diberikan
Keadaan-keadaan di mana imunisasi tidak dianjurkan :
1. BCG, tidak diberikan pada bayi yang menderita sakit kulit lama,
sedang sakit TBC dan panas tinggi.
2. DPT, tidak diberikan bila bayi sedang sakit parah, panas tinggi dan
kejang.
3. Polio, tidak diberikan bila diare dan sakit parah.
4. Campak, tidak diberikan bila bayi sakit mendadak dan panas tinggi.
9. Keadaan-Keadaan Yang Timbul Setelah
Imunisasi
Keadaan-keadaan yang timbul setelah imunisasi berbeda pada masing-masing
imunisasi, seperti yang diuraikan di bawah ini.
1. terjadi pembengkakan kecil dan merah di tempat suntikan, seterusnya timbul
bisul kecil dan menjadi luka parut.
2. menderita panas
3. Di tempat suntikan merah dan bengkak serta sakit, walaupun demikian tidak
berbahaya dan akan sembuh sendiri.
4. panas dan umumnya disertai kemerahan yang timbul 4 – 10 hari setelah
penyuntikan.
10. Tempat Pelayanan Imunisasi
Pelayanan imunisasi dapat diperoleh pada :
1. Posyandu
2. Puskesmas
3. Bidan / dokter praktek
4. Rumah bersalin
5. Rumah sakit