SlideShare a Scribd company logo
Mengapa beberapa senyawa padatan
meleleh pada suhu tinggi, sedangkan
cairan atau gas pada suhu kamar?

4. IKATAN KIMIA
• menyatakan gaya tarik antar atom bersama
membentuk suatu senyawa
• menentukan sifat kimia suatu senyawa dan
mengontrol jumlah energi yang
dilepas/diserap dalam suatu reaksi
Energi interaksi antara 2 atom H
= atom H
Jarak antar inti

0

74 pm
436 kJ/mol
Gaya tarik

4. Dalam melepaskan atau menarik atau
menggunakan elektron bersama untuk
membentuk ikatan kimia, atom-atom
cenderung mencapai konfigurasi gas
mulia (Aturan oktet/Aturan gas mulia)
untuk mencapai stabilitas maksimum.
STRUKTUR LEWIS
• Menggunakan nama kimia atom untuk
menyatakan inti dan elektron di kulit
selain kulit valensi (core electrons) dan
titik untuk menyatakan elektron valensi
• Struktur Lewis tidak secara khusus
menyatakan cara elektron berpasangan
• Contoh: Si

• jarak antar inti yang memberikan energi
potensial molekul paling rendah dapat
ditentukan secara eksperimen

4.1 Teori Lewis
1. Yang berperan dalam ikatan kimia adalah
elektron, terutama elektron kulit terluar
(elektron valensi)
2. Elektron valensi umumnya dipindahkan
dari atom logam ke non-logam dan
terbentuk kation dan anion. Gaya
elektrostatik antar kation-anion
menghasilkan IKATAN IONIK.
3. Pada ikatan antar atom non-logam, 1 atau
lebih pasangan elektron valensi
digunakan bersama oleh atom yang
berikatan membentuk IKATAN
KOVALEN.

Ep
Gaya tolak

• molekul H2 terbentuk dengan Ep=-436 kJ/mol
pada 74 pm jarak antar inti

P

Grup 4A Grup 5A
Latihan 1: Tentukan struktur Lewis ion berikut:
b. N3c. S2a. Al3+

Muatan formal
• Metoda untuk memperkirakan
muatan suatu atom dalam
berbagai variasi struktur Lewis
yang mungkin
• Dapat digunakan untuk
memilih struktur Lewis yang
paling stabil/sesuai
• Muatan formal = (jumlah
elektron valensi pada atom
bebas)-(jumlah elektron valensi
yang terkait dengan atom
dalam molekul)
Jumlah lone pair elektron + ½ (jumlah elektron
ikatan)

H2CO2

-1

0

0
0

+1
0
0

0

0
0

1
IKATAN IONIK
• Pembentukan ikatan ionik lebih banyak
dikontrol oleh energi potensial pembentukan
ion (energi ionisasi dan affinitas elektron)
• Ikatan ionik yang stabil mempunyai energi
total pembentukan ion-ion penyusun ikatan
bersifat EKSOTERMIS: energi potensial
senyawa < energi potensial individu unsur
• Pada atom non-logam:
E untuk melepas e- > Energi untuk
menangkap eANION
• Pada atom logam:
E untuk melepas e- < Energi untuk
KATION
menangkap eContoh: pembentukan NaCl
Na

Cl(g)

EI1=+496 kJ/mol

Cl-(g)

AE=-349 kJ/mol

+ e-

Total energi perpindahan 1e- dari atom Na ke
atom Cl = (+496) + (-349) = +147 kJ/mol
reaksi sukar terjadi
Na(padatan) + 1/2Cl2(gas)

NaCl(padatan) ∆Hof=-411 kJ

Reaksi berlangsung
Perubahan energi pada pembentukan NaCl dapat
ditentukan menggunakan
Siklus Born-Haber
Starting point: 1 mol Na(s) dan ½ mol Cl2(g)
End point: 1 mol NaCl(s)

Cl -

+ e-

2Na(padatan) + Cl2(gas)

2NaCl(padatan)

Siklus Born-Haber untuk 1 mol NaCl
Na+(g) + Cl(g) + e-

3 ∆H = +496 kJ
3

4 ∆H = -349 kJ
4
Na+(g) + Cl-(g)

Na(g) + Cl(g)
2 ∆H2 = +122 kJ
Na(g) + 1/2Cl2(g)

∆H5 = -787 kJ

1 ∆H1 = +107 kJ
Na(s) + 1/2Cl2(g)

5

start
∆Hfo NaCl(s) = +411 kJ

end

Latihan 2: Entalpi sublimasi Li +161 kJ/mol
dan EI1=+520 kJ/mol. Energi disosiasi Fluorin
+159 kJ/mol F2 dan EA fluorin -328 kJ/mol.
Energi kisi LiF -1047 kJ/mol. Tentukan
perubahan energi entalpi total reaksi:
LiF(s)
∆Hof=?
Li(s) + 1/2F2(g)
IKATAN KOVALEN
Bonding pair
Cl

Cl

Reaksi yang terlibat dalam
pembentukan NaCl
1. Konversi atom Na dari fasa padat

ke fasa gas ∆H1
2. Disosiasi/peruraian molekul Cl2
menjadi atom-atom Cl ∆H2
(energi disosiasi ikatan)
3. Ionisasi atom Na fasa gas menjadi
ion Na+ fasa gas ∆H3 (Energi
ionisasi pertama, EI1)
4. Konversi atom Cl fasa gas menjadi
ion Cl- fasa gas ∆H4 (Afinitas
elektron)
5. Pembentukan sistem kristal dari
ion-ion fasa gas ∆H5 (energi
kisi)
∆Hfo = ∆H1 + ∆H2 + ∆H3 + ∆H4 + ∆H5
= -411kJ

NaCl(s)

Cl

Na+(g) + e-

Na(g)

+ e-

Na+

Cl

PERUBAHAN ENERGI DALAM
PEMBENTUKAN SENYAWA IONIK

Cl

Lone pair
IKATAN KOVALEN KOORDINASI
1 atom menyediakan 2 elektron untuk
dipakai bersama membentuk ikatan

TEKNIK PENULISAN STRUKTUR LEWIS
1. Tentukan total jumlah elektron valensi
atom-atom yang berikatan
2. Buat struktur rangka (hubungkan atom
yang berikatan dengan garis)
3. Tempatkan lone pair elektron di atom
terminal (ujung) untuk mencapai
konfigurasi oktet pada atom paling ujung
(kecuali H)
4. Susun elektron tersisi sebagai lone pair
di sekitar atom pusat
5. Jika perlu, pindahkan 1 atau lebih
elektron lone pair dari atom terminal
untuk membentuk ikatan rangkap
dengan atom pusat

Pembentukan H3O+

2
IKATAN KOVALEN DAN
ELEKTRONEGATIVITAS

Elektronegativitas menyatakan
kemampuan suatu atom untuk
menarik elektron ikatan saat atom
berada sebagai suatu molekul
• makin besar elektronegativitas
atom dalam suatu molekul, makin
kuat atom tersebut menarik elektron
ikatan kovalen

F
Cl

Br

Li Na K

I

Rb

Cs

• Dalam satu periode SPU, secara
umum elektronegativitas meningkat
dari kiri ke kanan
• Dalam satu golongan SPU, secara
umum elektronegativitas meningkat
dari bawah ke atas

Jenis Ikatan Kimia dan
Beda elektronegativitas (∆)

• Ikatan ionik
∆>2
• Ikatan kovalen polar
0,4 < ∆ < 2
• Ikatan kovalen
∆ < 0,4

3
Kovalen total

Ikatan kovalen

Kovalen
polar

Ionik

Energi ikat CH4

Dekomposisi bertahap
CH4

Hasil eksperimen : 1652
kJ/mol
C(g)+4H(g) →CH4(g) +
1652 kJ/mol
Rerata energi ikat C-H per
mol: 1652/4=413
(kJ/mol)

CH4(g) →CH3(g)+H(g)
435 kJ/mol
CH3(g) →CH2(g)+H(g)
453 kJ/mol
CH2(g) →CH(g)+H(g)
425 kJ/mol
CH(g) →C (g)+H(g)
339 kJ/mol

Energi ikat CH3Cl
C(g)+Cl(g)+3H(g)
→CH3Cl(g)+1578kJ/mol

(C-Cl)+3(C-H)=1578
(C-Cl)+3(413)=1578
C-Cl=339 (kJ/mol)

Energi ikatan kovalen
dan Reaksi Kimia
H2+F2→2HF
∆H = ΣD (ikatan yang
diputuskan) - ΣD (ikatan yang
terbentuk)
∆H = DH-H + DF-F – 2DH-F
= 1×432+1×154-2×565
= -544 kJ

4
Diketahui reaksi:
CH4+2Cl2+2F2→CF2Cl2+2HF+2HCl
Pemutusan Ikatan pereaksi :
CH4: 4×413=1652
2Cl2: 2×239=478
2F2: 2×154=308
Ikatan Produk yang terbentuk :
CF2Cl2: 2×485=970 (C-F) dan
2×339=678 (C-Cl)
HF: 2×565=1130
HCl: 2×427=854
∆H=2438-3632=-1194 kJ

TEORI IKATAN DAN
BENTUK MOLEKUL
METODE TOLAKAN PASANGAN
ELEKTRON KULIT VALENSI
(VSEPR:valence-shell electron-pair repulsion)
Konsep: pasangan elektron pada kulit valensi atom-atom
yang berikatan saling memberikan tolakan antara yang
satu dengan yang lain sedemikian rupa sehingga
menempati ruang sejauh mungkin terhadap pasangan
elektron yang lain

Geometri molekul dengan energi
tolakan minimum

Terms:
1.

2.

Geometri gugus elektron
2 gugus elektron: linier
3 gugus elektron: segitiga planar (trigonal planar)
4 gugus elektron: tetrahedral
5 gugus elektron: trigonal bipiramidal
6 gugus elektron: oktahedral

Geometri gugus elektron: orientasi ruang gugus
elektron di sekitar atom pusat akibat tolakan antara
gugus elektron
Gugus elektron: kelompok elektron valensi yang
terlokalisasi di sekitar atom pusat
Geometri molekul – bentuk molekul: orientasi ruang
atom-atom yang berikatan di sekitar atom pusat

CH4

Jika tidak ada lone-pair electrons (lp),
geometri gugus elektron = geometri molekul
Jika ada lone-pair electrons (lp), geometri
molekul ditentukan oleh geometri gugus
elektron
Cara menerapkan VSEPR:
1. Gambar struktur Lewis yang stabil
2. Tentukan jumlah gugus elektron sekitar
atom pusat dan identifikasikan sebagai
gugus elektron ikatan (bonding pair, bp)
atau lone-pair electrons (lp)
3. Tentukan geometri gugus elektronnya
4. Deskripsikan geometri molekulnya
5. Derajat kuat tolakan:
lp-lp > lp-bp > bp- bp

• Lone pairs require more
space than bonding pair.
• The bonding pairs are
increasingly squeezed
together as the number of
lone pairs increases.

5
• The bonding pair is shared
between two nuclei; and the
electrons can be close to
either nucleus.
• A lone pair is localized on
only one nucleus, so both
electrons are close to that
nucleus only.

Ukuran relatif pasangan elektron
ikatan dan lone pairs pada molekul
CH4, NH3 dan H2O

Lone pairs require more room than bonding pairs

square planar

2

4

3
5

4

6
MOLEKUL POLAR DAN MOMEN DIPOL

6

Molekul yang memiliki pusat muatan
positif dan negatif terpisahkan oleh suatu
jarak tertentu.
Kuantifikasi terhadap pemisahan muatan
dalam suatu molekul dinyatakan oleh
momen dipol (µ, debye, D), hasil kali jarak
yang memisahkan pusat muatan positif dan
negatif (d, meter) dengan kuantitas muatan
(δ, coulomb)
µ= d δ
1 D = 3,34 x 10-30 C m
Molekul polar momen dipol ≠ 0
Molekul non-polar momen dipol = 0

Polaritas Ikatan dan
Momen dipol

Plat logam

Medium non-konduktif

Jika molekul polar ditempatkan antara kedua
plat logam, molekul tsb akan mengalami
penataan seperti gambar di atas
Molekul polar meningkatkan kapasitas
penyimpanan muatan plat logam sampai pada
suatu kuantitas yang sesuai dengan momen
dipol molekul

Momen Dipol HF

Dalam kenyataan TIDAK ADA
ikatan yang secara total ionik
selalu ada bagian sejumlah elektron
dipakai bersama

1D=3.336×10-30 coulomb

meter
µ=(1.6×10-19 C)(9.17×10-11
m)=1.47×10-29
=4.4 D
ionik
Momen dipol terukur = 1.83 D
1.83×3.336×10-30=δ(9.17×1011)
δ=6.66×10-20
Karakter ionik =
1.83/4.4=41.6%

7
Senyawa dengan karakter
padatan
ionik > 50%
ionik
Persen
karakter
ionik

Beda
elektronegativitas (∆)

⎡ momen dipol terukur ikatan A-B ⎤
+ ⎥ x100%
dipol terhitung A B
⎣
⎦

Persentase karakter ionik ikatan = ⎢

Dipol terhitung = momen dipol yang
dihitung saat tidak ada elektron yang
dipakai bersama

Momen dipol molekul
poli atom
• Merupakan jumlah geometri
semua momomen dipol ikatan
(jumlahan vektor)

TEORI IKATAN VALENSI
Asumsi:
Elektron suatu molekul menempati
orbital atomnya masing-masing
Molekul stabil terbentuk dari atomatom yang bereaksi jika energi
potensialnya minimum
Teknik:
• gambar struktur lewis
• Perkirakan penataan semua pasangan elektron menggunakan metode
VSEPR
• Tentukan hibridisasi atom pusat
dengan cara memadankan
pasangan e- dengan orbital hibrida

8
Pembentukan orbital hibrida sp3

Pembentukan orbital hibrida sp

Pembentukan orbital hibrida sp2

Pembentukan orbital hibrida pada
molekul berikatan rangkap

C2H4
etilen

C2H2
asetilen

9

More Related Content

What's hot

Atom Molekul dan Ion
Atom Molekul dan IonAtom Molekul dan Ion
Atom Molekul dan Ion
SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Atom,molekul dan ion
Atom,molekul dan ionAtom,molekul dan ion
Atom,molekul dan ion
Pradita Aji
 
ikatan kimia
ikatan kimiaikatan kimia
ikatan kimia
Dede Suhendra
 
S T R U K T U R M O L E K U L
S T R U K T U R  M O L E K U LS T R U K T U R  M O L E K U L
S T R U K T U R M O L E K U LIwan Setiawan
 
Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atompandji57
 
Atom, ion, dan molekul
Atom, ion, dan molekulAtom, ion, dan molekul
Atom, ion, dan molekul
Viviantika Nurifda K
 
Senyawa berikatan ion
Senyawa berikatan ionSenyawa berikatan ion
Senyawa berikatan ion
Dwi Karyani
 
Struktur Molekul Organik
Struktur Molekul OrganikStruktur Molekul Organik
Struktur Molekul Organik
guest3d2fb9
 
Model ikatan kimia
Model ikatan kimia Model ikatan kimia
Model ikatan kimia
Dede Suhendra
 
Tugas kimia semester 3
Tugas  kimia semester 3Tugas  kimia semester 3
Tugas kimia semester 3
Ahmad Syoleh
 
Atom,ion dan molekul
Atom,ion dan molekulAtom,ion dan molekul
Atom,ion dan molekul
atikah82
 
ikatan kimia
 ikatan kimia ikatan kimia
ikatan kimia
mfebri26
 
Ikatan kimia dan struktur molekul
Ikatan kimia dan struktur molekulIkatan kimia dan struktur molekul
Ikatan kimia dan struktur molekul
ujangsupiandi
 
Bab 2 Atom, Molekul dan Ion
Bab 2 Atom, Molekul dan IonBab 2 Atom, Molekul dan Ion
Bab 2 Atom, Molekul dan Ion
Jajang Sulaeman
 
Bab 1 atom, ion dan molekul
Bab 1 atom, ion dan molekulBab 1 atom, ion dan molekul
Bab 1 atom, ion dan molekulMustahal SSi
 

What's hot (16)

Atom Molekul dan Ion
Atom Molekul dan IonAtom Molekul dan Ion
Atom Molekul dan Ion
 
Atom,molekul dan ion
Atom,molekul dan ionAtom,molekul dan ion
Atom,molekul dan ion
 
ikatan kimia
ikatan kimiaikatan kimia
ikatan kimia
 
S T R U K T U R M O L E K U L
S T R U K T U R  M O L E K U LS T R U K T U R  M O L E K U L
S T R U K T U R M O L E K U L
 
Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atom
 
Atom, ion, dan molekul
Atom, ion, dan molekulAtom, ion, dan molekul
Atom, ion, dan molekul
 
Senyawa berikatan ion
Senyawa berikatan ionSenyawa berikatan ion
Senyawa berikatan ion
 
Struktur Molekul Organik
Struktur Molekul OrganikStruktur Molekul Organik
Struktur Molekul Organik
 
Model ikatan kimia
Model ikatan kimia Model ikatan kimia
Model ikatan kimia
 
Tugas kimia semester 3
Tugas  kimia semester 3Tugas  kimia semester 3
Tugas kimia semester 3
 
Bab4 ikatan kimia
Bab4 ikatan kimia Bab4 ikatan kimia
Bab4 ikatan kimia
 
Atom,ion dan molekul
Atom,ion dan molekulAtom,ion dan molekul
Atom,ion dan molekul
 
ikatan kimia
 ikatan kimia ikatan kimia
ikatan kimia
 
Ikatan kimia dan struktur molekul
Ikatan kimia dan struktur molekulIkatan kimia dan struktur molekul
Ikatan kimia dan struktur molekul
 
Bab 2 Atom, Molekul dan Ion
Bab 2 Atom, Molekul dan IonBab 2 Atom, Molekul dan Ion
Bab 2 Atom, Molekul dan Ion
 
Bab 1 atom, ion dan molekul
Bab 1 atom, ion dan molekulBab 1 atom, ion dan molekul
Bab 1 atom, ion dan molekul
 

Similar to Ikatan kimia1

Ikatan-Kimia2.ppt
Ikatan-Kimia2.pptIkatan-Kimia2.ppt
Ikatan-Kimia2.ppt
ShieldaJoris
 
Bab3 konsep ikatan kimia
Bab3  konsep ikatan kimiaBab3  konsep ikatan kimia
Bab3 konsep ikatan kimiaImo Priyanto
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
DewiMarhelly3
 
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptIKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
Diyas16
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
Surtini5
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
angga678964
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
RizaUmmami3
 
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
ZidniAzizati1
 
Chapter_4b_TIK-TIV-TOM_2_slides-Ikatan_Kimia_II.pdf
Chapter_4b_TIK-TIV-TOM_2_slides-Ikatan_Kimia_II.pdfChapter_4b_TIK-TIV-TOM_2_slides-Ikatan_Kimia_II.pdf
Chapter_4b_TIK-TIV-TOM_2_slides-Ikatan_Kimia_II.pdf
AgathaHaselvin
 
Ikatan KImia dalam Geometri Molekul.pptx
Ikatan KImia dalam Geometri Molekul.pptxIkatan KImia dalam Geometri Molekul.pptx
Ikatan KImia dalam Geometri Molekul.pptx
AndiNursanti1
 
Ppt model ikatan kimia
Ppt model ikatan kimiaPpt model ikatan kimia
Ppt model ikatan kimia
Kira R. Yamato
 
1c. model model ikatan kimia_basrib.Kimia
1c. model model ikatan kimia_basrib.Kimia1c. model model ikatan kimia_basrib.Kimia
1c. model model ikatan kimia_basrib.Kimia
baskimia
 
bab10-121227032325-phpapp02.pptx
bab10-121227032325-phpapp02.pptxbab10-121227032325-phpapp02.pptx
bab10-121227032325-phpapp02.pptx
RiandyPutra1
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
Puswita Septia Usman
 
Ikatan kimia itp unhas klp.8 nn
Ikatan kimia itp unhas klp.8 nnIkatan kimia itp unhas klp.8 nn
Ikatan kimia itp unhas klp.8 nn
UNIVERSITAS HASANUDDIN
 
Pertemuan ke-2-ikatan-atomik-dalam-kristal
Pertemuan ke-2-ikatan-atomik-dalam-kristalPertemuan ke-2-ikatan-atomik-dalam-kristal
Pertemuan ke-2-ikatan-atomik-dalam-kristalandrainiesta
 
4. Ikatan Kimia.pptx
4. Ikatan Kimia.pptx4. Ikatan Kimia.pptx
4. Ikatan Kimia.pptx
BayuSeptiawan5
 

Similar to Ikatan kimia1 (20)

Ikatan-Kimia2.ppt
Ikatan-Kimia2.pptIkatan-Kimia2.ppt
Ikatan-Kimia2.ppt
 
Bab3 konsep ikatan kimia
Bab3  konsep ikatan kimiaBab3  konsep ikatan kimia
Bab3 konsep ikatan kimia
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptIKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
 
Pp pe
Pp pePp pe
Pp pe
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Chapter_4b_TIK-TIV-TOM_2_slides-Ikatan_Kimia_II.pdf
Chapter_4b_TIK-TIV-TOM_2_slides-Ikatan_Kimia_II.pdfChapter_4b_TIK-TIV-TOM_2_slides-Ikatan_Kimia_II.pdf
Chapter_4b_TIK-TIV-TOM_2_slides-Ikatan_Kimia_II.pdf
 
Ikatan KImia dalam Geometri Molekul.pptx
Ikatan KImia dalam Geometri Molekul.pptxIkatan KImia dalam Geometri Molekul.pptx
Ikatan KImia dalam Geometri Molekul.pptx
 
Ppt model ikatan kimia
Ppt model ikatan kimiaPpt model ikatan kimia
Ppt model ikatan kimia
 
1c. model model ikatan kimia_basrib.Kimia
1c. model model ikatan kimia_basrib.Kimia1c. model model ikatan kimia_basrib.Kimia
1c. model model ikatan kimia_basrib.Kimia
 
bab10-121227032325-phpapp02.pptx
bab10-121227032325-phpapp02.pptxbab10-121227032325-phpapp02.pptx
bab10-121227032325-phpapp02.pptx
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Ikatan kimia itp unhas klp.8 nn
Ikatan kimia itp unhas klp.8 nnIkatan kimia itp unhas klp.8 nn
Ikatan kimia itp unhas klp.8 nn
 
Pertemuan ke-2-ikatan-atomik-dalam-kristal
Pertemuan ke-2-ikatan-atomik-dalam-kristalPertemuan ke-2-ikatan-atomik-dalam-kristal
Pertemuan ke-2-ikatan-atomik-dalam-kristal
 
4. Ikatan Kimia.pptx
4. Ikatan Kimia.pptx4. Ikatan Kimia.pptx
4. Ikatan Kimia.pptx
 

More from Tb Didi Supriadi

iodin value (Wijs Metode)
iodin value (Wijs Metode)iodin value (Wijs Metode)
iodin value (Wijs Metode)
Tb Didi Supriadi
 
Kimia Organik semester 7
Kimia Organik semester 7Kimia Organik semester 7
Kimia Organik semester 7
Tb Didi Supriadi
 
Stereochemistry lecture
Stereochemistry lectureStereochemistry lecture
Stereochemistry lecture
Tb Didi Supriadi
 
Basic Stereochemistry
Basic StereochemistryBasic Stereochemistry
Basic Stereochemistry
Tb Didi Supriadi
 
PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI PLASTIK CAMPURAN POLIPROPILEN (PP)/POLI ASAM LAKT...
PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI PLASTIK CAMPURAN POLIPROPILEN (PP)/POLI ASAM LAKT...PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI PLASTIK CAMPURAN POLIPROPILEN (PP)/POLI ASAM LAKT...
PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI PLASTIK CAMPURAN POLIPROPILEN (PP)/POLI ASAM LAKT...Tb Didi Supriadi
 
Kenapa allah merahasiakan_mati
Kenapa allah merahasiakan_matiKenapa allah merahasiakan_mati
Kenapa allah merahasiakan_matiTb Didi Supriadi
 
Siapakah diri kita sebenarnya
Siapakah diri kita sebenarnyaSiapakah diri kita sebenarnya
Siapakah diri kita sebenarnya
Tb Didi Supriadi
 
seandainy alqur'an bisa berbicara
seandainy alqur'an bisa berbicaraseandainy alqur'an bisa berbicara
seandainy alqur'an bisa berbicara
Tb Didi Supriadi
 
stereochemistry
stereochemistrystereochemistry
stereochemistry
Tb Didi Supriadi
 
Kita pantas bersyukur
Kita pantas bersyukurKita pantas bersyukur
Kita pantas bersyukur
Tb Didi Supriadi
 
Tertawa tersenyum - marah - hati2
Tertawa   tersenyum - marah - hati2Tertawa   tersenyum - marah - hati2
Tertawa tersenyum - marah - hati2Tb Didi Supriadi
 
Kumpulan tips-tips-motivasi2
Kumpulan tips-tips-motivasi2Kumpulan tips-tips-motivasi2
Kumpulan tips-tips-motivasi2Tb Didi Supriadi
 
Inspirasi hidup
Inspirasi hidupInspirasi hidup
Inspirasi hidup
Tb Didi Supriadi
 
U re my_friend (gommen ^_^
U re my_friend (gommen ^_^U re my_friend (gommen ^_^
U re my_friend (gommen ^_^
Tb Didi Supriadi
 

More from Tb Didi Supriadi (20)

iodin value (Wijs Metode)
iodin value (Wijs Metode)iodin value (Wijs Metode)
iodin value (Wijs Metode)
 
Kimia Organik semester 7
Kimia Organik semester 7Kimia Organik semester 7
Kimia Organik semester 7
 
Stereochemistry lecture
Stereochemistry lectureStereochemistry lecture
Stereochemistry lecture
 
Kimia Fisika Organik
Kimia Fisika OrganikKimia Fisika Organik
Kimia Fisika Organik
 
Basic Stereochemistry
Basic StereochemistryBasic Stereochemistry
Basic Stereochemistry
 
Bidadari untuk ikhwan
Bidadari untuk ikhwanBidadari untuk ikhwan
Bidadari untuk ikhwan
 
PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI PLASTIK CAMPURAN POLIPROPILEN (PP)/POLI ASAM LAKT...
PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI PLASTIK CAMPURAN POLIPROPILEN (PP)/POLI ASAM LAKT...PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI PLASTIK CAMPURAN POLIPROPILEN (PP)/POLI ASAM LAKT...
PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI PLASTIK CAMPURAN POLIPROPILEN (PP)/POLI ASAM LAKT...
 
Terlambatmencintai
TerlambatmencintaiTerlambatmencintai
Terlambatmencintai
 
Kenapa allah merahasiakan_mati
Kenapa allah merahasiakan_matiKenapa allah merahasiakan_mati
Kenapa allah merahasiakan_mati
 
Indah
IndahIndah
Indah
 
Siapakah diri kita sebenarnya
Siapakah diri kita sebenarnyaSiapakah diri kita sebenarnya
Siapakah diri kita sebenarnya
 
seandainy alqur'an bisa berbicara
seandainy alqur'an bisa berbicaraseandainy alqur'an bisa berbicara
seandainy alqur'an bisa berbicara
 
stereochemistry
stereochemistrystereochemistry
stereochemistry
 
Kimia anorganik
Kimia anorganikKimia anorganik
Kimia anorganik
 
Kita pantas bersyukur
Kita pantas bersyukurKita pantas bersyukur
Kita pantas bersyukur
 
Tertawa tersenyum - marah - hati2
Tertawa   tersenyum - marah - hati2Tertawa   tersenyum - marah - hati2
Tertawa tersenyum - marah - hati2
 
Kumpulan tips-tips-motivasi2
Kumpulan tips-tips-motivasi2Kumpulan tips-tips-motivasi2
Kumpulan tips-tips-motivasi2
 
Inspirasi hidup
Inspirasi hidupInspirasi hidup
Inspirasi hidup
 
Wanita
WanitaWanita
Wanita
 
U re my_friend (gommen ^_^
U re my_friend (gommen ^_^U re my_friend (gommen ^_^
U re my_friend (gommen ^_^
 

Ikatan kimia1

  • 1. Mengapa beberapa senyawa padatan meleleh pada suhu tinggi, sedangkan cairan atau gas pada suhu kamar? 4. IKATAN KIMIA • menyatakan gaya tarik antar atom bersama membentuk suatu senyawa • menentukan sifat kimia suatu senyawa dan mengontrol jumlah energi yang dilepas/diserap dalam suatu reaksi Energi interaksi antara 2 atom H = atom H Jarak antar inti 0 74 pm 436 kJ/mol Gaya tarik 4. Dalam melepaskan atau menarik atau menggunakan elektron bersama untuk membentuk ikatan kimia, atom-atom cenderung mencapai konfigurasi gas mulia (Aturan oktet/Aturan gas mulia) untuk mencapai stabilitas maksimum. STRUKTUR LEWIS • Menggunakan nama kimia atom untuk menyatakan inti dan elektron di kulit selain kulit valensi (core electrons) dan titik untuk menyatakan elektron valensi • Struktur Lewis tidak secara khusus menyatakan cara elektron berpasangan • Contoh: Si • jarak antar inti yang memberikan energi potensial molekul paling rendah dapat ditentukan secara eksperimen 4.1 Teori Lewis 1. Yang berperan dalam ikatan kimia adalah elektron, terutama elektron kulit terluar (elektron valensi) 2. Elektron valensi umumnya dipindahkan dari atom logam ke non-logam dan terbentuk kation dan anion. Gaya elektrostatik antar kation-anion menghasilkan IKATAN IONIK. 3. Pada ikatan antar atom non-logam, 1 atau lebih pasangan elektron valensi digunakan bersama oleh atom yang berikatan membentuk IKATAN KOVALEN. Ep Gaya tolak • molekul H2 terbentuk dengan Ep=-436 kJ/mol pada 74 pm jarak antar inti P Grup 4A Grup 5A Latihan 1: Tentukan struktur Lewis ion berikut: b. N3c. S2a. Al3+ Muatan formal • Metoda untuk memperkirakan muatan suatu atom dalam berbagai variasi struktur Lewis yang mungkin • Dapat digunakan untuk memilih struktur Lewis yang paling stabil/sesuai • Muatan formal = (jumlah elektron valensi pada atom bebas)-(jumlah elektron valensi yang terkait dengan atom dalam molekul) Jumlah lone pair elektron + ½ (jumlah elektron ikatan) H2CO2 -1 0 0 0 +1 0 0 0 0 0 1
  • 2. IKATAN IONIK • Pembentukan ikatan ionik lebih banyak dikontrol oleh energi potensial pembentukan ion (energi ionisasi dan affinitas elektron) • Ikatan ionik yang stabil mempunyai energi total pembentukan ion-ion penyusun ikatan bersifat EKSOTERMIS: energi potensial senyawa < energi potensial individu unsur • Pada atom non-logam: E untuk melepas e- > Energi untuk menangkap eANION • Pada atom logam: E untuk melepas e- < Energi untuk KATION menangkap eContoh: pembentukan NaCl Na Cl(g) EI1=+496 kJ/mol Cl-(g) AE=-349 kJ/mol + e- Total energi perpindahan 1e- dari atom Na ke atom Cl = (+496) + (-349) = +147 kJ/mol reaksi sukar terjadi Na(padatan) + 1/2Cl2(gas) NaCl(padatan) ∆Hof=-411 kJ Reaksi berlangsung Perubahan energi pada pembentukan NaCl dapat ditentukan menggunakan Siklus Born-Haber Starting point: 1 mol Na(s) dan ½ mol Cl2(g) End point: 1 mol NaCl(s) Cl - + e- 2Na(padatan) + Cl2(gas) 2NaCl(padatan) Siklus Born-Haber untuk 1 mol NaCl Na+(g) + Cl(g) + e- 3 ∆H = +496 kJ 3 4 ∆H = -349 kJ 4 Na+(g) + Cl-(g) Na(g) + Cl(g) 2 ∆H2 = +122 kJ Na(g) + 1/2Cl2(g) ∆H5 = -787 kJ 1 ∆H1 = +107 kJ Na(s) + 1/2Cl2(g) 5 start ∆Hfo NaCl(s) = +411 kJ end Latihan 2: Entalpi sublimasi Li +161 kJ/mol dan EI1=+520 kJ/mol. Energi disosiasi Fluorin +159 kJ/mol F2 dan EA fluorin -328 kJ/mol. Energi kisi LiF -1047 kJ/mol. Tentukan perubahan energi entalpi total reaksi: LiF(s) ∆Hof=? Li(s) + 1/2F2(g) IKATAN KOVALEN Bonding pair Cl Cl Reaksi yang terlibat dalam pembentukan NaCl 1. Konversi atom Na dari fasa padat ke fasa gas ∆H1 2. Disosiasi/peruraian molekul Cl2 menjadi atom-atom Cl ∆H2 (energi disosiasi ikatan) 3. Ionisasi atom Na fasa gas menjadi ion Na+ fasa gas ∆H3 (Energi ionisasi pertama, EI1) 4. Konversi atom Cl fasa gas menjadi ion Cl- fasa gas ∆H4 (Afinitas elektron) 5. Pembentukan sistem kristal dari ion-ion fasa gas ∆H5 (energi kisi) ∆Hfo = ∆H1 + ∆H2 + ∆H3 + ∆H4 + ∆H5 = -411kJ NaCl(s) Cl Na+(g) + e- Na(g) + e- Na+ Cl PERUBAHAN ENERGI DALAM PEMBENTUKAN SENYAWA IONIK Cl Lone pair IKATAN KOVALEN KOORDINASI 1 atom menyediakan 2 elektron untuk dipakai bersama membentuk ikatan TEKNIK PENULISAN STRUKTUR LEWIS 1. Tentukan total jumlah elektron valensi atom-atom yang berikatan 2. Buat struktur rangka (hubungkan atom yang berikatan dengan garis) 3. Tempatkan lone pair elektron di atom terminal (ujung) untuk mencapai konfigurasi oktet pada atom paling ujung (kecuali H) 4. Susun elektron tersisi sebagai lone pair di sekitar atom pusat 5. Jika perlu, pindahkan 1 atau lebih elektron lone pair dari atom terminal untuk membentuk ikatan rangkap dengan atom pusat Pembentukan H3O+ 2
  • 3. IKATAN KOVALEN DAN ELEKTRONEGATIVITAS Elektronegativitas menyatakan kemampuan suatu atom untuk menarik elektron ikatan saat atom berada sebagai suatu molekul • makin besar elektronegativitas atom dalam suatu molekul, makin kuat atom tersebut menarik elektron ikatan kovalen F Cl Br Li Na K I Rb Cs • Dalam satu periode SPU, secara umum elektronegativitas meningkat dari kiri ke kanan • Dalam satu golongan SPU, secara umum elektronegativitas meningkat dari bawah ke atas Jenis Ikatan Kimia dan Beda elektronegativitas (∆) • Ikatan ionik ∆>2 • Ikatan kovalen polar 0,4 < ∆ < 2 • Ikatan kovalen ∆ < 0,4 3
  • 4. Kovalen total Ikatan kovalen Kovalen polar Ionik Energi ikat CH4 Dekomposisi bertahap CH4 Hasil eksperimen : 1652 kJ/mol C(g)+4H(g) →CH4(g) + 1652 kJ/mol Rerata energi ikat C-H per mol: 1652/4=413 (kJ/mol) CH4(g) →CH3(g)+H(g) 435 kJ/mol CH3(g) →CH2(g)+H(g) 453 kJ/mol CH2(g) →CH(g)+H(g) 425 kJ/mol CH(g) →C (g)+H(g) 339 kJ/mol Energi ikat CH3Cl C(g)+Cl(g)+3H(g) →CH3Cl(g)+1578kJ/mol (C-Cl)+3(C-H)=1578 (C-Cl)+3(413)=1578 C-Cl=339 (kJ/mol) Energi ikatan kovalen dan Reaksi Kimia H2+F2→2HF ∆H = ΣD (ikatan yang diputuskan) - ΣD (ikatan yang terbentuk) ∆H = DH-H + DF-F – 2DH-F = 1×432+1×154-2×565 = -544 kJ 4
  • 5. Diketahui reaksi: CH4+2Cl2+2F2→CF2Cl2+2HF+2HCl Pemutusan Ikatan pereaksi : CH4: 4×413=1652 2Cl2: 2×239=478 2F2: 2×154=308 Ikatan Produk yang terbentuk : CF2Cl2: 2×485=970 (C-F) dan 2×339=678 (C-Cl) HF: 2×565=1130 HCl: 2×427=854 ∆H=2438-3632=-1194 kJ TEORI IKATAN DAN BENTUK MOLEKUL METODE TOLAKAN PASANGAN ELEKTRON KULIT VALENSI (VSEPR:valence-shell electron-pair repulsion) Konsep: pasangan elektron pada kulit valensi atom-atom yang berikatan saling memberikan tolakan antara yang satu dengan yang lain sedemikian rupa sehingga menempati ruang sejauh mungkin terhadap pasangan elektron yang lain Geometri molekul dengan energi tolakan minimum Terms: 1. 2. Geometri gugus elektron 2 gugus elektron: linier 3 gugus elektron: segitiga planar (trigonal planar) 4 gugus elektron: tetrahedral 5 gugus elektron: trigonal bipiramidal 6 gugus elektron: oktahedral Geometri gugus elektron: orientasi ruang gugus elektron di sekitar atom pusat akibat tolakan antara gugus elektron Gugus elektron: kelompok elektron valensi yang terlokalisasi di sekitar atom pusat Geometri molekul – bentuk molekul: orientasi ruang atom-atom yang berikatan di sekitar atom pusat CH4 Jika tidak ada lone-pair electrons (lp), geometri gugus elektron = geometri molekul Jika ada lone-pair electrons (lp), geometri molekul ditentukan oleh geometri gugus elektron Cara menerapkan VSEPR: 1. Gambar struktur Lewis yang stabil 2. Tentukan jumlah gugus elektron sekitar atom pusat dan identifikasikan sebagai gugus elektron ikatan (bonding pair, bp) atau lone-pair electrons (lp) 3. Tentukan geometri gugus elektronnya 4. Deskripsikan geometri molekulnya 5. Derajat kuat tolakan: lp-lp > lp-bp > bp- bp • Lone pairs require more space than bonding pair. • The bonding pairs are increasingly squeezed together as the number of lone pairs increases. 5
  • 6. • The bonding pair is shared between two nuclei; and the electrons can be close to either nucleus. • A lone pair is localized on only one nucleus, so both electrons are close to that nucleus only. Ukuran relatif pasangan elektron ikatan dan lone pairs pada molekul CH4, NH3 dan H2O Lone pairs require more room than bonding pairs square planar 2 4 3 5 4 6
  • 7. MOLEKUL POLAR DAN MOMEN DIPOL 6 Molekul yang memiliki pusat muatan positif dan negatif terpisahkan oleh suatu jarak tertentu. Kuantifikasi terhadap pemisahan muatan dalam suatu molekul dinyatakan oleh momen dipol (µ, debye, D), hasil kali jarak yang memisahkan pusat muatan positif dan negatif (d, meter) dengan kuantitas muatan (δ, coulomb) µ= d δ 1 D = 3,34 x 10-30 C m Molekul polar momen dipol ≠ 0 Molekul non-polar momen dipol = 0 Polaritas Ikatan dan Momen dipol Plat logam Medium non-konduktif Jika molekul polar ditempatkan antara kedua plat logam, molekul tsb akan mengalami penataan seperti gambar di atas Molekul polar meningkatkan kapasitas penyimpanan muatan plat logam sampai pada suatu kuantitas yang sesuai dengan momen dipol molekul Momen Dipol HF Dalam kenyataan TIDAK ADA ikatan yang secara total ionik selalu ada bagian sejumlah elektron dipakai bersama 1D=3.336×10-30 coulomb meter µ=(1.6×10-19 C)(9.17×10-11 m)=1.47×10-29 =4.4 D ionik Momen dipol terukur = 1.83 D 1.83×3.336×10-30=δ(9.17×1011) δ=6.66×10-20 Karakter ionik = 1.83/4.4=41.6% 7
  • 8. Senyawa dengan karakter padatan ionik > 50% ionik Persen karakter ionik Beda elektronegativitas (∆) ⎡ momen dipol terukur ikatan A-B ⎤ + ⎥ x100% dipol terhitung A B ⎣ ⎦ Persentase karakter ionik ikatan = ⎢ Dipol terhitung = momen dipol yang dihitung saat tidak ada elektron yang dipakai bersama Momen dipol molekul poli atom • Merupakan jumlah geometri semua momomen dipol ikatan (jumlahan vektor) TEORI IKATAN VALENSI Asumsi: Elektron suatu molekul menempati orbital atomnya masing-masing Molekul stabil terbentuk dari atomatom yang bereaksi jika energi potensialnya minimum Teknik: • gambar struktur lewis • Perkirakan penataan semua pasangan elektron menggunakan metode VSEPR • Tentukan hibridisasi atom pusat dengan cara memadankan pasangan e- dengan orbital hibrida 8
  • 9. Pembentukan orbital hibrida sp3 Pembentukan orbital hibrida sp Pembentukan orbital hibrida sp2 Pembentukan orbital hibrida pada molekul berikatan rangkap C2H4 etilen C2H2 asetilen 9