Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
kimia lkpd sma
1. LKPD 4.10 INDIKATOR ASAM BASA ALAMI
KELOMPOK 4
Anggota kelompok :
1. I Gede Widnyana / 4
2. Japa Rastra Kusuma I Nyoman /16
3. Kirana Cahyani Mahisa Futuri /17
4. Ni Pande Made Putri Utami /27
Kelas : XI MIPA 3
SMA Negeri 2 Mengwi
Tahun Pelajaran 2020/2021
2. A. Dasar Teori
Indikator alam merupakan bahan-bahan alam yang dapat berubah warnanya dalam larutan asam, basa, dan
netral. Indikator alam yang biasanya dilakukan dalam pengujian asam basa adalah tumbuhan yang berwarna mencolok,
berupa bunga-bungaan, umbi-umbian, kulit buah, dan dedaunan. Perubahan warna indikator bergantung pada warna
jenis tanamannya, misalnya kembang sepatu merah di dalam larutan asam akan berwarna merah dan di dalam larutan
basa akan berwarna hijau, kol ungu di dalam larutan asam akan berwarna merah keunguan dan di dalam larutan basa
akan berwarna hijau. Selama ini indikator asam basa banyak menggunakan zat kimia atau lakmus. namun bagi yang
tidak memiliki bahan tersebut tentunya akan kesulitan dalam prosedur pengamatan larutan asam basa. Selain itu, zat
kimia atau lakmus, harganya cukup mahal. Cara menentukan senyawa bersifat asam, basa, dan netral dapat
menggunakan kertas lakmus dan larutan indikator atau indikator alami. berikut adalah beberapa cara menguji sifat
larutan :
1. Identifikasi dengan kertas lakmus. Warna kertas lakmus dalam larutan asam, larutan basa, dan larutan bersifat
netral berbeda. Ada dua macam kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan lakmus biru.
2. Identifikasi larutan asam, basa dan netral menggunakan indikator alami berbagai bunga warna atau tumbuhan,
seperti, daun mahkota bunga,seperti kunyit,kulit manggis, dan kubis ungu dapat di gunakan sebagai indikator asam
basa. Ekstral atau sari dari bahan bahan ini dapat meninjukan warna yang berbeda dalam larutan asam basa.
Sebagai contoh, kunyit manggis di tumbuk sampai halus dan campur dengan sedikit air. Warna kulit manggis adalah
ungu(dalam keadaad netral).
3. Identifikasi larutan asam, basa, dan netral menggunakan indikator bantuan yang lazim di gunakan di laboratorium
adalah kertas lakmus merah-biru, febolftalein (PP), bromtimol biru (BTB), metal merah (MM), dan metal jingga
(MJ).
3. NO
Bahan yang
diuji
Warna Setelah Dicampur dengan Indikator Alami
bunga
sepatu
Mawar merah
kunyit
kol
ungu
bunga
pacah
ungu
kulit
buah
naga
kulit ubi
ungu
Bunga
tapak
dara
1 Cuka Merah
Muda
Merah Kuning
cerah
Merah
menyala
merah
tua
Ungu
muda
terang
Merah
muda
Jingga
tua
2 Air Jeruk Merah
Muda Orange
Kuning
cerah Merah
Merah
muda
Ungu
muda
Merah
kehijauan
Merah
muda
3 Air Sabun
Hijau Hijau
Merah
gelap Hijau Hijau Hijau
Coklat
keunguan Hijau
4 Air Kapur Merah
kecoklatan Coklat tua Hitam
Ungu
tua Ungu
Ungu
tua
Hijau
kebiruan
Hijau
tua
5 Air
Mineral Coklat tua
Merah
kecoklatan
Coklat
muda Ungu
Merah
muda
Ungu
tua ungu Merah
6 Alkohol
coklat Coklat tua Coklat Coklat
Hijau
muda
Coklat
muda
Hijau
muda coklat
B. Hasil percobaan :
4. Berdasarkan table hasil percobaan tersebut dapat diketahui bahwa :
1. Indikator alami dapat dibuat dengan cara mengambil ekstrak dari tanaman yang akan dijadikan
indikator asam basa, yakni kol ungu, kunyit, bunga mawar, pacar air dan bunga kembang sepatu.
Ekstrak tersebut paling baik , karena memiliki karakteristik pigmen warna ekstrak yang sangat pekat &
cepat bereaksi dengan larutan penguji. Sedangkan ubi ungu, dan bunga tapak dara hanya berpotensi
sedikit baik sebagai indicator asam basa dikarenakan perubahan warna extrak dari kedua bahan
tersebut tidak jauh berbeda dengan perubahan warna setelah berada dilingkungan asam basa.
2. Cuka dan air jeruk bersifat asam karena setelah ditetesi dengan indikator kembang sepatu
menghasilkan warna merah muda, dengan indikator kunyit memberikan warna kuning muda, dan
menghasilkan warna pink pekat ketika ditetesi dengan kol ungu.
3. Air sabun, alcohol dan air kapur bersifat basa karena menghasilkan warna hijau setelah ditetesi
indikator kembang sepatu, berwarna coklat kehitaman dengan indikator kunyit, dan dengan indikator
kol ungu memberikan warna kuning kehijauan.
5. C. Kesimpulan :
Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak semua tumbuhan
dapat menjadi indikator yang baik hanya tumbuhan dengan warna yang mencolok yang dapat dijadikan sebagai
indikator yang baik, karena pada kelopak bunga tumbuhan memiliki pigmen sehingga ketika diekstrak menghasilkan
berbagai warna. Menggunakan bunga yang dari jenis yang sama belum tentu sama dan bisa menjadi indikator asam-
basa. Indikator asam-basa yang baik dapat memperlihatkan warna berbeda dalam larutan yang bersifat asam dan
larutan yang bersifat basa. Bunga yang dapat di gunakan menjadi indikator yang paling baik yaitu kol ungu, kunyit,
bunga mawar pacar air dan bunga kembang sepatu karena saat di campur larutan asam basa berubah warna dari
warna asli bunga. Bunga yang tidak dapat menjadi indikator asam-basa adalah bunga tapak dara karna saat di campur
larutan asam basa bunga tersebut tidak berubah/menghasilkan warna yg mencolok. Suatu larutan dapat diketahui
sifatnya dengan menggunakan indikator alam yaitu kunyit dan bunga kembang sepatu. Dimana suatu larutan jika
ditetesi larutan bunga kembang sepatu jika berwarna merah menunjukkan asam dan jika berwarna hijau berarti basa,
sedangkan jika ditetesi larutan kunyit jika berwarna kuning larutan tersebut bersifat asam, jika berwarna jingga
larutan tersebut bersifat basa.
Selain indikator alami kita juga dapat menentukan sifat suatu larutan dengan menggunakan kertas lakmus
(indikator buatan), dimana apabila kertas lakmus merah berubah warna biru larutan tersebut bersifat basa sedangkan
apabila kertas lakmus biru berubah warna menjadi merah larutan tersebut bersifat asam. Suatu larutan dapat
diketahui pH- nya dengan menggunakan indikator universal. Indicator alami dapat mengalami perubahan warna ketika
tercampur denganlarutan asam atau basa, sedangkan bahan alami yang tidak mengalami perubahan warna berarti
tidak bisa dijadikan sebagai indicator. Kebanyakan indicator alami apabila dicampur dengan larutan basa akan
mengalami perubahan menjadi hijau atau ungu. Indicator alami hanya mampu memperlihatkan suatu larutan asam
atau basa saja dan tidak bisa menampilkan nilai pH secara tepat.