SlideShare a Scribd company logo
Majelis Permusyawaratan Rakyat 
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), adalah 
lembaga negara dalam sistem ketatanegaraan 
Republik Indonesia, yang terdiri atas anggota Dewan 
Perwakilan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan 
Daerah. Jumlah anggota MPR saat ini adalah 678 
orang, terdiri atas 550 Anggota DPR dan 128 anggota 
DPD. Masa jabatan anggota DPR adalah 5 tahun, dan 
berakhir bersamaan pada saat anggota DPR yang baru 
mengucapkan sumpah/janji. 
Tugas dan wewenang MPR antara lain: 
 Mengubah dan menetapkan Undang-Undang 
Dasar 
 Melantik Presiden dan Wakil Presiden 
berdasarkan hasil pemilihan umum 
 Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan 
Mahkamah Konstitusi untuk memberhentikan 
Presiden/Wakil Presiden dalam masa 
jabatannya 
 Melantik Wakil Presiden menjadi Presiden 
apabila Presiden mangkat, berhenti, 
diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan 
kewajibannya dalam masa jabatannya 
 Memilih Wakil Presiden dari 2 calon yang 
diajukan Presiden apabila terjadi kekosongan 
jabatan Wakil Presiden dalam masa 
jabatannya 
 Memilih Presiden dan Wakil Presiden apabila 
keduanya berhenti secara bersamaan dalam 
masa jabatannya 
Anggota MPR memiliki hak mengajukan usul 
perubahan pasal-pasal UUD, menentukan sikap dan 
pilihan dalam pengambilan putusan, hak imunitas, 
dan hak protokoler. 
Sidang MPR 
MPR bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di 
ibukota negara.Sidang MPR sah apabila dihadiri: 
 sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah Anggota 
MPR untuk memutus usul DPR untuk 
memberhentikan Presiden/Wakil Presiden 
 sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah Anggota 
MPR untuk mengubah dan menetapkan UUD 
 sekurang-kurangnya 50%+1 dari jumlah 
Anggota MPR sidang-sidang lainnya 
Putusan MPR sah apabula disetujui: 
 sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah Anggota 
MPR yang hadir untuk memutus usul DPR 
untuk memberhentikan Presiden/Wakil 
Presiden 
 sekirang-kurangnya 50%+1 dari seluruh 
jumlah Anggota MPR untuk memutus perkara 
lainnya. 
Sebelum mengambil putusan dengan suara yang 
terbanyak, terlebih dahulu diupayakan pengambilan 
putusan dengan musyawarah untuk mencapai 
mufakat. 
Alat Kelengkapan MPR 
Alat kelengkapan MPR terdiri atas: Pimpinan, Panitia Ad 
Hoc, dan Badan Kehormatan. 
Pimpinan MPR terdiri atas seorang ketua dan 3 orang 
wakil ketua yang mencerminkan unsur DPR dan DPD 
yang dipilih dari dan oleh Anggota MPR dalam Sidang 
Paripurna MPR. 
Kedudukan MPR Setelah Perubahan UUD 1945 
Perubahan (Amandemen) UUD 1945 membawa implikasi 
terhadap kedudukan, tugas, dan wewenang MPR. MPR 
yang dahulu berkedudukan sebagai lembaga tertinggi 
negara, pemegang dan pelaksanaan sepenuhnya 
kedaulatan rakyat, kini MPR berkedudukan sebagai 
lembaga negara yang setara dengan lembaga negara 
lainnya seperti Lembaga Kepresidenan, DPR, DPD, BPK, 
MA, dan MK. 
MPR juga tidak lagi memiliki kewenangan untuk 
menetapkan GBHN. Selain itu, MPR tidak lagi 
mengeluarkan Ketetapan MPR (TAP MPR), kecuali yang 
berkenaan dengan menetapkan Wapres menjadi Presiden, 
memilih Wapres apabila terjadi kekosongan Wapres, atau 
memilih Presiden dan Wakil Presiden apabila Presiden 
dan Wakil Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau 
tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa 
jabatannya secara bersama-sama. Hal ini berimplikasi 
pada materi dan status hukum Ketetapan MPRS/MPR 
yang telah dihasilkan sejak tahun 1960 sampai dengan 
tahun 2002. 
Saat ini Ketetapan MPR (TAP MPR) tidak lagi menjadi 
bagian dari hierarkhi Peraturan Perundang-undangan. 
Dewan Perwakilan Rakyat 
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), adalah lembaga 
negara dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia 
yang merupakan lembaga perwakilan rakyat dan 
memegang kekuasaan membentuk Undang-Undang. DPR 
memiliki fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan. 
DPR terdiri atas anggota partai politik peserta pemilihan 
umum, yang dipilih berdasarkan hasil Pemilihan Umum. 
Anggota DPR berjumlah 550 orang. Masa jabatan anggota 
DPR adalah 5 tahun, dan berakhir bersamaan pada saat 
anggota DPR yang baru mengucapkan sumpah/janji.
Tugas dan Wewenang 
Tugas dan wewenang DPR antara lain: 
 Membentuk Undang-Undang yang dibahas 
dengan Presiden untuk mendapat persetujuan 
bersama 
 Membahas dan memberikan persetujuan 
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- 
Undang 
 Menerima dan membahas usulan RUU yang 
diajukan DPD yang berkaitan dengan bidang 
tertentu dan mengikutsertakannya dalam 
pembahasan 
 Menetapkan APBN bersama Presiden dengan 
memperhatikan pertimbangan DPD 
 Melaksanakan pengawasan terhadap 
pelaksanaan UU, APBN, serta kebijakan 
pemerintah 
 Memilih anggota Badan Pemeriksa Keuangan 
dengan memperhatikan pertimbangan DPD 
 Membahas dan menindaklanjuti hasil 
pemeriksaan atas pertanggungjawaban 
keuangan negara yang disampaikan oleh 
Badan Pemeriksa Keuangan; 
 Memberikan persetujuan kepada Presiden atas 
pengangkatan dan pemberhentian anggota 
Komisi Yudisial 
 Memberikan persetujuan calon hakim agung 
yang diusulkan Komisi Yudisial untuk 
ditetapkan sebagai hakim agung oleh Presiden 
 Memilih tiga orang calon anggota hakim 
konstitusi dan mengajukannya kepada 
Presiden untuk ditetapkan; 
 Memberikan pertimbangan kepada Presiden 
untuk mengangkat duta, menerima 
penempatan duta negara lain, dan 
memberikan pertimbangan dalam pemberian 
amnesti dan abolisi 
 Memberikan persetujuan kepada Presiden 
untuk menyatakan perang, membuat 
perdamaian, dan perjanjian dengan negara 
lain 
 Menyerap, menghimpun, menampung dan 
menindaklanjuti aspirasi masyarakat 
Hak 
Anggota DPR memiliki hak interpelasi, hak angket, dan 
hak menyatakan pendapat. Anggota DPR juga memiliki 
hak mengajukan RUU, mengajukan pertanyaan, 
menyampaikan usul dan pendapat, membela diri, hak 
imunitas, serta hak protokoler. 
Menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang 
Susduk MPR, DPR, DPD, dan DPRD, dalam 
melaksanakan tugas dan wewenangnya, DPR berhak 
meminta pejabat negara, pejabat pemerintah, badan 
hukum, atau warga masyarakat untuk memberikan 
keterangan. Jika permintaan ini tidak dipatuhi, maka dapat 
dikenakan panggilan paksa (sesuai dengan peraturan 
perundang-undangan). Jika panggilan paksa ini tidak 
dipenuhi tanpa alasan yang sah, yang bersangkutan dapat 
disandera paling lama 15 hari (sesuai dengan peraturan 
perundang-undangan). 
Alat Kelengkapan DPR 
Alat kelengkapan DPR terdiri atas: Pimpinan, Komisi, 
Badan Musyawarah, Badan Legislasi, Badan Urusan 
Rumah Tangga, Badan Kerjasama Antar-Parlemen, 
Panitia Anggaran, dan alat kelengkapan lain yang 
diperlukan. 
Pimpinan DPR 
Kedudukan Pimpinan dalam DPR bisa dikatakan sebagai 
Juru Bicara Parlemen. Fungsi pokoknya secara umum 
adalah mewakili DPR secara simbolis dalam berhubungan 
dengan lembaga eksekutif, lembaga-lembaga tinggi negara 
lain, dan lembaga-lembaga internasional, serta memimpin 
jalannya administratif kelembagaan secara umum, 
termasuk memimpin rapat-rapat paripurna dan 
menetapkan sanksi atau rehabilitasi. Pimpinan DPR 
bersifat kolektif, terdiri dari satu orang ketua dan 
sebanyak-banyaknya 4 orang wakil ketua yang yang 
mencerminkan fraksi-fraksi terbesar. Pimpinan DPR 
dipilih dari dan oleh Anggota. 
Komisi 
Komisi adalah unit kerja utama di dalam DPR. Hampir 
seluruh aktivitas yang berkaitan dengan fungsi-fungsi 
DPR, substansinya dikerjakan di dalam Komisi. Setiap 
anggota DPR (kecuali pimpinan) harus menjadi anggota 
salah satu komisi. Pada umumnya, pengisian keanggotan 
Komisi terkait erat dengan latar belakang keilmuan atau 
penguasaan anggota terhadap masalah dan substansi 
pokok yang digeluti oleh Komisi. 
Badan Musyawarah 
Bamus merupakan miniatur DPR. Sebagian besar 
keputusan penting DPR digodok terlebih dahulu di 
Bamus, sebelum dibahas dalam Rapat Paripurna sebagai 
forum tertinggi di DPR yang dapat mengubah putusan 
Bamus. Bamus antara lain memiliki tugas menetapkan 
acara DPR, termasuk mengenai perkiraan waktu 
penyelesaian suatu masalah, serta jangka waktu 
penyelesaian dan prioritas RUU). 
Pembentukan Bamus sendiri dilakukan oleh DPR melalui 
Rapat Paripurna pada permulaan masa keanggotaan DPR.
Anggota Bamus berjumlah sebanyak-banyaknya 
sepersepuluh dari anggota DPR, berdasarkan perimbangan 
jumlah anggota tiap-tiap Fraksi. Pimpinan Bamus 
langsung dipegang oleh Pimpinan DPR. 
Panitia Anggaran 
Panitia Anggaran DPR memiliki tugas pokok melakukan 
pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. 
Susunan keanggotaan Panitia Anggaran ditetapkan pada 
permulaan masa keanggotaan DPR. Susunan keanggotaan 
Panitia Anggaran terdiri atas anggota-anggota seluruh 
unsur Komisi dengan memperhatikan perimbangan jumlah 
anggota Fraksi. 
Badan Kehormatan DPR 
Dewan Kehormatan DPR merupakan alat kelengkapan 
paling muda saat ini di DPR. DK merupakan salah satu 
alat kelengkapan yang bersifat sementara. Pembentukan 
DK di DPR merupakan respon atas sorotan publik 
terhadap kinerja sebagian anggota dewan yang buruk, 
misalnya dalam hal rendahnya tingkat kehadiran dan 
konflik kepentingan. BK-DPR melakukan penelitian dan 
pemeriksaan terhadap dugaan pelanggaran yang dilakukan 
oleh Anggota DPR, dan pada akhirnya memberikan 
laporan akhir berupa rekomendasi kepada Pimpinan DPR 
sebagai bahan pertimbangan untuk menjatuhkan sanksi 
atau merehabilitasi nama baik Anggota. Rapat-rapat 
Dewan Kehormatan bersifat tertutup. Tugas Dewan 
Kehormatan dianggap selesai setelah menyampaikan 
rekomendasi kepada Pimpinan DPR. 
Badan Legislasi DPR 
Badan Legislasi (Baleg) merupakan alat kelengkapan DPR 
yang lahir pasca Perubahan Pertama UUD 1945, dan 
dibentuk pada tahun 2000. Tugas pokok Baleg antara lain: 
merencanakan dan menyusun program serta urutan 
prioritas pembahasan RUU untuk satu masa keanggotaan 
DPR dan setiap tahun anggaran. Baleg juga melakukan 
evaluasi dan penyempurnaan tata tertib DPR dan kode etik 
anggota DPR. Badan Legislasi dibentuk DPR dalam Rapat 
paripurna, dan susunan keanggotaannya ditetapkan pada 
permulaan masa keanggotaan DPR berdasarkan 
perimbangan jumlah anggota tiap-tiap Fraksi. 
Keanggotaan Badan Legislasi tidak dapat dirangkap 
dengan keanggotaan Pimpinan Komisi, keanggotaan 
Badan Urusan Rumah Tangga (BURT), dan keanggotaan 
Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP). 
Badan Urusan Rumah Tangga 
Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR bertugas 
menentukan kebijakan kerumahtanggaan DPR. Salah satu 
tugasnya yang berkaitan bidang keuangan/administratif 
anggota dewan adalah membantu pimpinan DPR dalam 
menentukan kebijakan kerumahtanggaan DPR, termasuk 
kesejahteraan Anggota dan Pegawai Sekretariat Jenderal 
DPR berdasarkan hasil rapat Badan Musyawarah. 
Badan Kerjasama Antar-Parlemen 
Badan Kerjasama Antar-Parlemen menjalin kerjasama 
dengan parlemen negara lain. 
Panitia Khusus dan Panitia Kerja 
Jika dipandang perlu, DPR (atau alat kelengkapan DPR) 
dapat membentuk panitia yang bersifat sementara. 
Panitia Khusus 
Panitia Khusus adalah panitia yang dibentuk oleh DPR. 
Komposisi keanggotaan Panitia Khusus (Pansus) 
ditetapkan oleh Rapat Paripurna berdasarkan perimbangan 
jumlah anggota tiap-tiap fraksi. Pansus bertugas 
melaksanakan tugas tertentu yang ditetapkan oleh Rapat 
Paripurna, dan dibubarkan setelah jangka waktu 
penugasannya berakhir atau karena tugasnya dinyatakan 
selesai. Pansus mempertanggungjawabkan kinerjanya 
untuk selanjutnya dibahas dalam Rapat Paripurna. 
Panitia Kerja 
Panitia Kerja adalah unit kerja sementara yang dapat 
dibentuk oleh alat kelengkapan DPR untuk 
mengefisienkan kinerjanya. 
Sekretariat Jenderal DPR 
Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas DPR, 
dibentuk Sekretariat Jenderal DPR yang ditetapkan dengan 
Keputusan Presiden, dan personelnya terdiri atas Pegawai 
Negeri Sipil. Sekretariat Jenderal DPR dipimpin seorang 
Sekretaris Jenderal yang diangkat dan diberhentikan 
dengan Keputusan Presiden atas usul Pimpinan DPR. 
Untuk meningkatkan kinerja lembaga dan membantu 
pelaksanaan fungsi dan tugas DPR secara profesional, 
dapat diangkat sejumlah pakar/ahli sesuai dengan 
kebutuhan. Para pakar/ahli tersebut berada di bawah 
koordinasi Sekretariat Jenderal DPR. 
Kekebalan Hukum 
Anggota DPR tidak dapat dituntut di hadapan pengadilan 
karena pernyataan, pertanyaan/pendapat yang 
dikemukakan secara lisan ataupun tertulis dalam rapat-rapat 
DPR, sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan 
Tata Tertib dan kode etik masing-masing lembaga. 
Ketentuan tersebut tidak berlaku jika anggota yang 
bersangkutan mengumumkan materi yang telah disepakati 
dalam rapat tertutup untuk dirahasiakan atau hal-hal 
mengenai pengumuman rahasia negara. 
Larangan 
Anggota DPR tidak boleh merangkap jabatan sebagai 
pejabat negara lainnya, hakim pada badan peradilan, 
pegawai negeri sipil, anggota TNI/Polri, pegawai pada 
BUMN/BUMD atau badan lain yang anggarannya 
bersumber dari APBN/APBD. 
Anggota DPR juga tidak boleh melakukan pekerjaan 
sebagai pejabat struktural pada lembaga pendidikan 
swasta, akuntan publik, konsultan, advokat/pengacara,
notaris, dokter praktek dan pekerjaan lain yang ada 
hubungannya dengan tugas, wewenang, dan hak sebagai 
anggota DPR. 
Penyidikan 
Jika anggota DPR diduga melakukan perbuatan pidana, 
pemanggilan, permintaan keterangan, dan penyidikannya 
harus mendapat persetujuan tertulis dari Presiden. 
Ketentuan ini tidak berlaku apabila anggota DPR 
melakukan tindak pidana korupsi dan terorisme serta 
tertangkap tangan. 
Mahkamah Agung 
Mahkamah Agung adalah salah satu kekuasaan 
kehakiman di Indonesia. Sesuai dengan UUD 1945 
(Perubahan Ketiga), kekuasaan kehakiman di Indonesia 
dilakukan oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah 
Konstitusi. 
Mahkamah Agung membawahi badan peradilan dalam 
lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, 
lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata 
usaha negara. 
Kewajiban dan Wewenang 
Menurut Undang-Undang Dasar 1945, kewajiban dan 
Wewenang MA adaah: 
 Berwenang mengadili pada tingkat kasasi, 
menguji peraturan perundang-undangan di 
bawah Undang-Undang, dan mempunyai 
wewenang lainnya yang diberikan oleh 
Undang-Undang 
 Mengajukan 3 orang anggota Hakim 
Konstitusi 
 Memberikan pertimbangan dalam hal 
Presiden member grasi dan rehabilitasi 
Hakim Agung 
Pada Mahkamah Agung terdapat hakim agung (paling 
banyak 60 orang). Hakim agung dapat berasal dari sistem 
karier (hakim), atau tidak berdasarkan sistem karier dari 
kalangan profesi atau akademisi. 
Calon hakim agung diusulkan oleh Komisi Yudisial 
kepada Dewan Perwakilan Rakyat, untuk kemudian 
mendapat persetujuan dan ditetapkan sebagai hakim agung 
oleh Presiden. 
Mahkamah Konstitusi 
Mahkamah Konstitusi adalah salah satu kekuasaan 
kehakiman di Indonesia. Sesuai dengan UUD 1945 
(Perubahan Ketiga), kekuasaan kehakiman di Indonesia 
dilakukan oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah 
Konstitusi. 
Kewajiban dan Wewenang 
Menurut Undang-Undang Dasar 1945, kewajiban dan 
Wewenang Mahkamah Konstitusi adaah: 
 Berwenang mengadili pada tingkat pertama 
dan terakhir yang putusannya bersifat final 
untuk menguji Undang-Undang terhadap 
Undang-Undang Dasar, memutus sengketa 
kewenangan lembaga negara yang 
kewenangannya diberikan oleh UUD 1945, 
memutus pembubaran partai politik, dan 
memutus perselisihan tentang hasil Pemilihan 
Umum 
 Wajib memberi putusan atas pendapat Dewan 
Perwakilan Rakyat mengenai dugaan 
pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil 
Presiden menurut UUD 1945. 
Ketua Mahkamah Konstitusi 
Ketua Mahkamah Konstitusi dipilih dari dan oleh Hakim 
Konstitusi untuk masa jabatan 3 tahun. 
Hakim Konstitusi 
Mahkamah Konstitusi mempunyai 9 Hakim Konstitusi 
yang ditetapkan oleh Presiden. Hakim Konstitusi diajukan 
masing-masing 3 orang oleh Mahkamah Agung, 3 orang 
oleh Dewan Perwakilan Rakyat, dan 3 orang oleh 
Presiden. Masa jabatan Hakim Konstitusi adalah 5 tahun, 
dan dapat dipilih kembali untuk 1 kali masa jabatan 
berikutnya. 
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), 
adalah sebuah Lembaga Perwakilan Rakyat di daerah 
yang terdiri atas anggota partai politik peserta 
pemilihan umum (Pemilu) yang dipilih berdasarkan 
hasil pemilihan umum. DPRD juga berkedudukan 
sebagai Lembaga Pemerintahan Daerah yang 
memiliki fungsi legislasi, anggaran dan pengawasan. 
DPRD terdiri dari 2 macam: 
 DPRD Provinsi, berada di setiap provinsi 
Indonesia. Anggota DPRD Provinsi berjumlah 
35-100 orang. 
 DPRD Kabupaten/Kota, berada di setiap 
kabupaten/kota Indonesia. Anggota DPRD 
Provinsi berjumlah 20-45 orang. 
Masa jabatan anggota DPRD adalah 5 tahun, dan 
berakhir bersamaan pada saat anggota DPRD yang 
baru mengucapkan sumpah/janji. 
DPRD merupakan mitra kerja eksekutif (Pemerintah 
Daerah). Sejak diberlakukannya UU Nomor 32 
tentang Pemerintahan Daerah, Kepala Daerah tidak 
lagi bertanggung jawab kepada DPRD, karena dipilih 
langsung oleh rakyat melalui Pilkada.
Tugas dan wewenang DPRD adalah: 
 Membentuk Peraturan Daerah yang dibahas 
dengan Kepala Daerah untuk mendapat 
persetujuan bersama; 
 Menetapkan APBD bersama dengan Kepala 
Daerah 
 Melaksanakan pengawasan terhadap 
pelaksanaan Peraturan Daerah dan Peraturan 
Perundang-undangan lainnya, Keputusan 
Kepala Daerah, APBD, kebijakan Pemerintah 
Daerah dalam melaksanakan program 
pembangunan daerah, dan kerjasama 
internasional di daerah 
 Mengusulkan pengangkatan dan 
pemberhentian Gubernur/Wakil 
Gubernurkepada Presiden melalui Menteri 
Dalam Negeri (untuk DPRD Provinsi); atau 
mengusulkan pengangkatan dan 
pemberhentian Bupati/Wakil Bupati atau 
Walikota/Wakil Walikota kepada Menteri 
Dalam Negeri melalui Gubernur (untuk 
DPRD Kabupaten/Kota) 
 Memberikan pendapat dan pertimbangan 
kepada Pemerintah Daerah terhadap rencana 
perjanjian internasional yang menyangkut 
kepentingan daerah 
 Meminta Laporan Keterangan 
Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah 
dalam pelaksanaan tugas desentralisasi. 
Anggota DPRD memiliki hak interpelasi, hak angket, 
dan hak menyatakan pendapat. Anggota DPRD juga 
memiliki hak mengajukan Rancangan Perda, 
mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul dan 
pendapat, membela diri, hak imunitas, serta hak 
protokoler. 
Menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003 
tentang Susduk MPR, DPR, DPD, dan DPRD, dalam 
melaksanakan tugas dan wewenangnya, DPRD 
berhak meminta pejabat negara tingkat daerah, 
pejabat pemerintah daerah, badan hukum, atau warga 
masyarakat untuk memberikan keterangan. Jika 
permintaan ini tidak dipatuhi, maka dapat dikenakan 
panggilan paksa (sesuai dengan peraturan perundang-undangan). 
Jika panggilan paksa ini tidak dipenuhi 
tanpa alasan yang sah, yang bersangkutan dapat 
disandera paling lama 15 hari (sesuai dengan 
peraturan perundang-undangan). 
Alat kelengkapan dan Sekretariat DPRD 
Alat kelengkapan DPRD terdiri atas: Pimpinan, Komisi, 
Panitia Musyawarah, Badan Kehormatan, Panitia 
Anggaran, dan alat kelengkapan lain yang diperlukan. 
Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas 
DPRD,dibentuk Sekretariat DPRD yang personelnya 
terdiri atas Pegawai Negeri Sipil. Sekretariat DPRD 
dipimpin seorang Sekretaris DPRD yang diangkat oleh 
Kepala Daerah atas usul Pimpinan DPRD. 
Untuk meningkatkan kinerja lembaga dan membantu 
pelaksanaan fungsi dan tugas DPRD secara profesional, 
dapat diangkat sejumlah pakar/ahli sesuai dengan 
kebutuhan. Para pakar/ahli tersebut berada di bawah 
koordinasi Sekretariat DPRD. 
Kekebalan Hukum 
Anggota DPRD tidak dapat dituntut di hadapan 
pengadilan karena pernyataan, pertanyaan/pendapat yang 
dikemukakan secara lisan ataupun tertulis dalam rapat-rapat 
DPRD, sepanjang tidak bertentangan dengan 
Peraturan Tata Tertib dan kode etik masing-masing 
lembaga. Ketentuan tersebut tidak berlaku jika anggota 
yang bersangkutan mengumumkan materi yang telah 
disepakati dalam rapat tertutup untuk dirahasiakan atau 
hal-hal mengenai pengumuman rahasia negara. 
Larangan 
Anggota DPRD tidak boleh merangkap jabatan sebagai 
pejabat negara lainnya, hakim pada badan peradilan, 
pegawai negeri sipil, anggota TNI/Polri, pegawai pada 
BUMN/BUMD atau badan lain yang anggarannya 
bersumber dari APBN/APBD. Anggota DPRD juga tidak 
boleh melakukan pekerjaan sebagai pejabat struktural pada 
lembaga pendidikan swasta, akuntan publik, konsultan, 
advokat/pengacara, notaris, dokter praktek dan pekerjaan 
lain yang ada hubungannya dengan tugas, wewenang, dan 
hak sebagai anggota DPRD. 
Penyidikan 
Jika anggota DPRD Provinsi diduga melakukan perbuatan 
pidana, pemanggilan, permintaan keterangan, dan 
penyidikannya harus mendapat persetujuan tertulis dari 
Mendagri atas nama Presiden. Sedangkan untuk anggota 
DPRD Kabupaten/Kota harus mendapat persetujuan 
tertulis dari Mendagri atas nama Presiden. Ketentuan ini 
tidak berlaku apabila anggota DPRD melakukan tindak 
pidana korupsi dan terorisme serta tertangkap tangan. 
Badan Pemeriksa Keuangan 
Badan Pemeriksa Keuangan (disingkat BPK) adalah 
lembaga negara Indonesia yang memiliki wewenang 
memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan 
negara. Menurut UUD 1945, BPK merupakan lembaga 
yang bebas dan mandiri. 
Anggota BPK dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat 
dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan 
Daerah, dan diresmikan oleh Presiden. 
Hasil pemeriksaan keuangan negara diserahkan kepada 
DPR, DPD, dan DPRD (sesuai dengan kewenangannya).

More Related Content

What's hot

Lembaga Negara
Lembaga NegaraLembaga Negara
Lembaga lembaga Negara pdf
Lembaga lembaga Negara pdfLembaga lembaga Negara pdf
Lembaga lembaga Negara pdf
Idris Miaus
 
Legislatif di indonesia
Legislatif di indonesiaLegislatif di indonesia
Legislatif di indonesia
davigateguh
 
Fungsi dan Tugas Presiden, MPR, DPR, BPK, MA, MK, dkk
Fungsi dan Tugas Presiden, MPR, DPR, BPK, MA, MK, dkkFungsi dan Tugas Presiden, MPR, DPR, BPK, MA, MK, dkk
Fungsi dan Tugas Presiden, MPR, DPR, BPK, MA, MK, dkk
Noviayuana Putri
 
Lembaga Legislatif
Lembaga LegislatifLembaga Legislatif
Lembaga Legislatif
Soya Odut
 
Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)
Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)
Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)Belum Kerja
 
Majelis Permusyawaratan Rakyat
Majelis Permusyawaratan RakyatMajelis Permusyawaratan Rakyat
Majelis Permusyawaratan RakyatAditya Hardiyanto
 
8. lembaga lembaga negara
8. lembaga lembaga negara8. lembaga lembaga negara
8. lembaga lembaga negara
nurul khaiva
 
Lembaga-Lembaga Negara Republik Indonesia
Lembaga-Lembaga Negara Republik IndonesiaLembaga-Lembaga Negara Republik Indonesia
Lembaga-Lembaga Negara Republik Indonesia
Ariq Ridhwan Arya Putra
 
Tugas dan wewenang dari lembaga negara
Tugas dan wewenang dari lembaga negaraTugas dan wewenang dari lembaga negara
Tugas dan wewenang dari lembaga negara
Ningrum Handayani
 
Tugas MPR, DPR dan DPD
Tugas MPR, DPR dan DPDTugas MPR, DPR dan DPD
Tugas MPR, DPR dan DPD
ericalonsdale
 
Wewenang
WewenangWewenang
Wewenang
Shim Cheong
 
Presentasi tentang MPR
Presentasi tentang MPRPresentasi tentang MPR
Presentasi tentang MPR
Anggin N U
 
Peran para pembentuk peraturan perundang undangan-1
Peran para pembentuk peraturan perundang undangan-1Peran para pembentuk peraturan perundang undangan-1
Peran para pembentuk peraturan perundang undangan-1
AlImamIslamicSchool
 
Tugas pokok dan fungsi lembaga tinggi negara
Tugas pokok dan fungsi lembaga tinggi negaraTugas pokok dan fungsi lembaga tinggi negara
Tugas pokok dan fungsi lembaga tinggi negaraLukman Priasmoro
 
Rpp sm 2
Rpp sm 2Rpp sm 2
Rpp sm 2
Jeni Prasetyo
 
lembaga-lembaga menurut UUD 1945
lembaga-lembaga menurut UUD 1945lembaga-lembaga menurut UUD 1945
lembaga-lembaga menurut UUD 1945
Cucu Sya'diah
 
Tugas dan wewenang dpr , mpr , ma , mk , ky , dpd dan presiden
Tugas dan wewenang dpr , mpr , ma , mk , ky , dpd dan presidenTugas dan wewenang dpr , mpr , ma , mk , ky , dpd dan presiden
Tugas dan wewenang dpr , mpr , ma , mk , ky , dpd dan presidenOperator Warnet Vast Raha
 

What's hot (20)

Lembaga Negara
Lembaga NegaraLembaga Negara
Lembaga Negara
 
Lembaga lembaga Negara pdf
Lembaga lembaga Negara pdfLembaga lembaga Negara pdf
Lembaga lembaga Negara pdf
 
Legislatif di indonesia
Legislatif di indonesiaLegislatif di indonesia
Legislatif di indonesia
 
Fungsi dan Tugas Presiden, MPR, DPR, BPK, MA, MK, dkk
Fungsi dan Tugas Presiden, MPR, DPR, BPK, MA, MK, dkkFungsi dan Tugas Presiden, MPR, DPR, BPK, MA, MK, dkk
Fungsi dan Tugas Presiden, MPR, DPR, BPK, MA, MK, dkk
 
Lembaga Legislatif
Lembaga LegislatifLembaga Legislatif
Lembaga Legislatif
 
Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)
Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)
Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)
 
Majelis Permusyawaratan Rakyat
Majelis Permusyawaratan RakyatMajelis Permusyawaratan Rakyat
Majelis Permusyawaratan Rakyat
 
8. lembaga lembaga negara
8. lembaga lembaga negara8. lembaga lembaga negara
8. lembaga lembaga negara
 
Lembaga-Lembaga Negara Republik Indonesia
Lembaga-Lembaga Negara Republik IndonesiaLembaga-Lembaga Negara Republik Indonesia
Lembaga-Lembaga Negara Republik Indonesia
 
Tugas dan wewenang dari lembaga negara
Tugas dan wewenang dari lembaga negaraTugas dan wewenang dari lembaga negara
Tugas dan wewenang dari lembaga negara
 
Tugas MPR, DPR dan DPD
Tugas MPR, DPR dan DPDTugas MPR, DPR dan DPD
Tugas MPR, DPR dan DPD
 
Wewenang
WewenangWewenang
Wewenang
 
Presentasi tentang MPR
Presentasi tentang MPRPresentasi tentang MPR
Presentasi tentang MPR
 
Peran para pembentuk peraturan perundang undangan-1
Peran para pembentuk peraturan perundang undangan-1Peran para pembentuk peraturan perundang undangan-1
Peran para pembentuk peraturan perundang undangan-1
 
Tugas pokok dan fungsi lembaga tinggi negara
Tugas pokok dan fungsi lembaga tinggi negaraTugas pokok dan fungsi lembaga tinggi negara
Tugas pokok dan fungsi lembaga tinggi negara
 
Rpp sm 2
Rpp sm 2Rpp sm 2
Rpp sm 2
 
lembaga-lembaga menurut UUD 1945
lembaga-lembaga menurut UUD 1945lembaga-lembaga menurut UUD 1945
lembaga-lembaga menurut UUD 1945
 
Pembelajaran 1
Pembelajaran 1Pembelajaran 1
Pembelajaran 1
 
Lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif
Lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatifLembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif
Lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif
 
Tugas dan wewenang dpr , mpr , ma , mk , ky , dpd dan presiden
Tugas dan wewenang dpr , mpr , ma , mk , ky , dpd dan presidenTugas dan wewenang dpr , mpr , ma , mk , ky , dpd dan presiden
Tugas dan wewenang dpr , mpr , ma , mk , ky , dpd dan presiden
 

Viewers also liked

Pendidikan kewarganegaran modul 2 kb 3
Pendidikan kewarganegaran modul 2 kb 3Pendidikan kewarganegaran modul 2 kb 3
Pendidikan kewarganegaran modul 2 kb 3Uwes Chaeruman
 
Konst haluan Kapal
Konst haluan KapalKonst haluan Kapal
Konst haluan Kapal
tanalialayubi
 
SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIASISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA
Ida Suryaningsih
 
Pemerintahan B.J. Habibie
Pemerintahan B.J. HabibiePemerintahan B.J. Habibie
Pemerintahan B.J. HabibieBalqies Camilla
 
Geopolitik Indonesia
Geopolitik IndonesiaGeopolitik Indonesia
Geopolitik Indonesia
Yahya M Aji
 
Presentasi-Perbedaan MPR Sebelum & Setelah Amandemen 1945 secara langsung dan...
Presentasi-Perbedaan MPR Sebelum & Setelah Amandemen 1945 secara langsung dan...Presentasi-Perbedaan MPR Sebelum & Setelah Amandemen 1945 secara langsung dan...
Presentasi-Perbedaan MPR Sebelum & Setelah Amandemen 1945 secara langsung dan...
Amira Hasan Rahmawati
 
Geopolitik Nasional Indonesia
Geopolitik Nasional IndonesiaGeopolitik Nasional Indonesia
Geopolitik Nasional Indonesia
rusdiman1
 
Masa pemerintahan bj habibie
Masa pemerintahan bj habibieMasa pemerintahan bj habibie
Masa pemerintahan bj habibie
Sigit W
 
GBHN: Pragmatisme Evolutif atau Idealisme Pancasila?
GBHN: Pragmatisme Evolutif atau Idealisme Pancasila?GBHN: Pragmatisme Evolutif atau Idealisme Pancasila?
GBHN: Pragmatisme Evolutif atau Idealisme Pancasila?
Yayasan Rumah Peneleh
 
Sistem politik indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem politik indonesia sebelum dan sesudah amandemenSistem politik indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem politik indonesia sebelum dan sesudah amandemenasti_utami
 
Sitem pemerintahan indonesia
Sitem pemerintahan indonesiaSitem pemerintahan indonesia
Sitem pemerintahan indonesia
Amran Jaya
 
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemenSistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemenMochammad Ridwan
 
Powerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan IndonesiaPowerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Dini Audi
 
Penyelarasan RPJMD-RPJMN 2015-2019
Penyelarasan  RPJMD-RPJMN 2015-2019Penyelarasan  RPJMD-RPJMN 2015-2019
Penyelarasan RPJMD-RPJMN 2015-2019
Dadang Solihin
 
Reformasi Struktur dan Format Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (R...
Reformasi Struktur dan Format Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (R...Reformasi Struktur dan Format Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (R...
Reformasi Struktur dan Format Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (R...
Randy Wrihatnolo
 

Viewers also liked (16)

Pendidikan kewarganegaran modul 2 kb 3
Pendidikan kewarganegaran modul 2 kb 3Pendidikan kewarganegaran modul 2 kb 3
Pendidikan kewarganegaran modul 2 kb 3
 
Konst haluan Kapal
Konst haluan KapalKonst haluan Kapal
Konst haluan Kapal
 
SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIASISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA
 
Pemerintahan B.J. Habibie
Pemerintahan B.J. HabibiePemerintahan B.J. Habibie
Pemerintahan B.J. Habibie
 
Geopolitik Indonesia
Geopolitik IndonesiaGeopolitik Indonesia
Geopolitik Indonesia
 
Visi Misi Ekonomi Jokowi-JK
Visi Misi Ekonomi Jokowi-JKVisi Misi Ekonomi Jokowi-JK
Visi Misi Ekonomi Jokowi-JK
 
Presentasi-Perbedaan MPR Sebelum & Setelah Amandemen 1945 secara langsung dan...
Presentasi-Perbedaan MPR Sebelum & Setelah Amandemen 1945 secara langsung dan...Presentasi-Perbedaan MPR Sebelum & Setelah Amandemen 1945 secara langsung dan...
Presentasi-Perbedaan MPR Sebelum & Setelah Amandemen 1945 secara langsung dan...
 
Geopolitik Nasional Indonesia
Geopolitik Nasional IndonesiaGeopolitik Nasional Indonesia
Geopolitik Nasional Indonesia
 
Masa pemerintahan bj habibie
Masa pemerintahan bj habibieMasa pemerintahan bj habibie
Masa pemerintahan bj habibie
 
GBHN: Pragmatisme Evolutif atau Idealisme Pancasila?
GBHN: Pragmatisme Evolutif atau Idealisme Pancasila?GBHN: Pragmatisme Evolutif atau Idealisme Pancasila?
GBHN: Pragmatisme Evolutif atau Idealisme Pancasila?
 
Sistem politik indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem politik indonesia sebelum dan sesudah amandemenSistem politik indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem politik indonesia sebelum dan sesudah amandemen
 
Sitem pemerintahan indonesia
Sitem pemerintahan indonesiaSitem pemerintahan indonesia
Sitem pemerintahan indonesia
 
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemenSistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
 
Powerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan IndonesiaPowerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
 
Penyelarasan RPJMD-RPJMN 2015-2019
Penyelarasan  RPJMD-RPJMN 2015-2019Penyelarasan  RPJMD-RPJMN 2015-2019
Penyelarasan RPJMD-RPJMN 2015-2019
 
Reformasi Struktur dan Format Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (R...
Reformasi Struktur dan Format Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (R...Reformasi Struktur dan Format Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (R...
Reformasi Struktur dan Format Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (R...
 

Similar to Hukum tata negara

Tugas dan wewenang lembaga negara
Tugas dan wewenang lembaga negaraTugas dan wewenang lembaga negara
Tugas dan wewenang lembaga negara
SMA Taruna Bumi Khatulistiwa
 
LEMBAGA NEGARA (1).pptx
LEMBAGA NEGARA (1).pptxLEMBAGA NEGARA (1).pptx
LEMBAGA NEGARA (1).pptx
DzakyWiratmoko
 
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesia
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesiaSistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesia
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesia
nurul khaiva
 
pancasila m12.docx
pancasila m12.docxpancasila m12.docx
pancasila m12.docx
FitriCahyani17
 
Modul ppkn
Modul ppknModul ppkn
Modul ppkn
Nadhief Mohd
 
Hakikat pemerintahan pusat dalam sistem ketatanegaraan di Indonesia menurut U...
Hakikat pemerintahan pusat dalam sistem ketatanegaraan di Indonesia menurut U...Hakikat pemerintahan pusat dalam sistem ketatanegaraan di Indonesia menurut U...
Hakikat pemerintahan pusat dalam sistem ketatanegaraan di Indonesia menurut U...
Shani Ulquiorra
 
Sistem Pemerintahan Indonesia
Sistem Pemerintahan IndonesiaSistem Pemerintahan Indonesia
Sistem Pemerintahan Indonesia
Muhammad Khoerol Anam
 
Hukum kelembagaan negara
Hukum kelembagaan negaraHukum kelembagaan negara
Hukum kelembagaan negaraBagoes Prasetya
 
pendidikan kewarganegaraan 1.pptx
pendidikan kewarganegaraan 1.pptxpendidikan kewarganegaraan 1.pptx
pendidikan kewarganegaraan 1.pptx
karlinasiti
 
Majelis permusyawaratan rakyat
Majelis permusyawaratan rakyatMajelis permusyawaratan rakyat
Majelis permusyawaratan rakyat
Septian Muna Barakati
 
Majelis permusyawaratan rakyat
Majelis permusyawaratan rakyatMajelis permusyawaratan rakyat
Majelis permusyawaratan rakyat
Septian Muna Barakati
 
Ppt tentang Eksekutif Legislatif dan Yudikatif - ppkn
Ppt tentang Eksekutif Legislatif dan Yudikatif - ppknPpt tentang Eksekutif Legislatif dan Yudikatif - ppkn
Ppt tentang Eksekutif Legislatif dan Yudikatif - ppkn
IrfanHakim54
 
Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...
Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...
Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...
Eva Yusinta
 
Ppt sistem pemerintahan tingkat pusat
Ppt sistem pemerintahan tingkat pusatPpt sistem pemerintahan tingkat pusat
Ppt sistem pemerintahan tingkat pusatCha-cha Taulanys
 
Tugas,fungsi dan kedudukan dari mpr,dpr,dpd,presiden,bpk,ma,mk,ky,dan kpu.
Tugas,fungsi dan kedudukan dari mpr,dpr,dpd,presiden,bpk,ma,mk,ky,dan kpu.Tugas,fungsi dan kedudukan dari mpr,dpr,dpd,presiden,bpk,ma,mk,ky,dan kpu.
Tugas,fungsi dan kedudukan dari mpr,dpr,dpd,presiden,bpk,ma,mk,ky,dan kpu.Operator Warnet Vast Raha
 
Dewan_Perwakilan_Daerah_DPD_RI.pptx
Dewan_Perwakilan_Daerah_DPD_RI.pptxDewan_Perwakilan_Daerah_DPD_RI.pptx
Dewan_Perwakilan_Daerah_DPD_RI.pptx
SecondWeb
 
Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah
Hubungan Pemerintah Pusat dan DaerahHubungan Pemerintah Pusat dan Daerah
Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah
Erica Nursanti
 
Struktur kelembagaan negara sebelum dan sesudah amandemen
Struktur kelembagaan negara sebelum dan sesudah amandemenStruktur kelembagaan negara sebelum dan sesudah amandemen
Struktur kelembagaan negara sebelum dan sesudah amandemen
Widiya Ocek
 
Lembaga lembaga negara menurut undang-undang dasar 1945
Lembaga lembaga negara menurut undang-undang dasar 1945Lembaga lembaga negara menurut undang-undang dasar 1945
Lembaga lembaga negara menurut undang-undang dasar 1945Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to Hukum tata negara (20)

Tugas dan wewenang lembaga negara
Tugas dan wewenang lembaga negaraTugas dan wewenang lembaga negara
Tugas dan wewenang lembaga negara
 
LEMBAGA NEGARA (1).pptx
LEMBAGA NEGARA (1).pptxLEMBAGA NEGARA (1).pptx
LEMBAGA NEGARA (1).pptx
 
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesia
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesiaSistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesia
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesia
 
Struktur lembaga negara republik indonesia
Struktur lembaga negara republik indonesiaStruktur lembaga negara republik indonesia
Struktur lembaga negara republik indonesia
 
pancasila m12.docx
pancasila m12.docxpancasila m12.docx
pancasila m12.docx
 
Modul ppkn
Modul ppknModul ppkn
Modul ppkn
 
Hakikat pemerintahan pusat dalam sistem ketatanegaraan di Indonesia menurut U...
Hakikat pemerintahan pusat dalam sistem ketatanegaraan di Indonesia menurut U...Hakikat pemerintahan pusat dalam sistem ketatanegaraan di Indonesia menurut U...
Hakikat pemerintahan pusat dalam sistem ketatanegaraan di Indonesia menurut U...
 
Sistem Pemerintahan Indonesia
Sistem Pemerintahan IndonesiaSistem Pemerintahan Indonesia
Sistem Pemerintahan Indonesia
 
Hukum kelembagaan negara
Hukum kelembagaan negaraHukum kelembagaan negara
Hukum kelembagaan negara
 
pendidikan kewarganegaraan 1.pptx
pendidikan kewarganegaraan 1.pptxpendidikan kewarganegaraan 1.pptx
pendidikan kewarganegaraan 1.pptx
 
Majelis permusyawaratan rakyat
Majelis permusyawaratan rakyatMajelis permusyawaratan rakyat
Majelis permusyawaratan rakyat
 
Majelis permusyawaratan rakyat
Majelis permusyawaratan rakyatMajelis permusyawaratan rakyat
Majelis permusyawaratan rakyat
 
Ppt tentang Eksekutif Legislatif dan Yudikatif - ppkn
Ppt tentang Eksekutif Legislatif dan Yudikatif - ppknPpt tentang Eksekutif Legislatif dan Yudikatif - ppkn
Ppt tentang Eksekutif Legislatif dan Yudikatif - ppkn
 
Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...
Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...
Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...
 
Ppt sistem pemerintahan tingkat pusat
Ppt sistem pemerintahan tingkat pusatPpt sistem pemerintahan tingkat pusat
Ppt sistem pemerintahan tingkat pusat
 
Tugas,fungsi dan kedudukan dari mpr,dpr,dpd,presiden,bpk,ma,mk,ky,dan kpu.
Tugas,fungsi dan kedudukan dari mpr,dpr,dpd,presiden,bpk,ma,mk,ky,dan kpu.Tugas,fungsi dan kedudukan dari mpr,dpr,dpd,presiden,bpk,ma,mk,ky,dan kpu.
Tugas,fungsi dan kedudukan dari mpr,dpr,dpd,presiden,bpk,ma,mk,ky,dan kpu.
 
Dewan_Perwakilan_Daerah_DPD_RI.pptx
Dewan_Perwakilan_Daerah_DPD_RI.pptxDewan_Perwakilan_Daerah_DPD_RI.pptx
Dewan_Perwakilan_Daerah_DPD_RI.pptx
 
Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah
Hubungan Pemerintah Pusat dan DaerahHubungan Pemerintah Pusat dan Daerah
Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah
 
Struktur kelembagaan negara sebelum dan sesudah amandemen
Struktur kelembagaan negara sebelum dan sesudah amandemenStruktur kelembagaan negara sebelum dan sesudah amandemen
Struktur kelembagaan negara sebelum dan sesudah amandemen
 
Lembaga lembaga negara menurut undang-undang dasar 1945
Lembaga lembaga negara menurut undang-undang dasar 1945Lembaga lembaga negara menurut undang-undang dasar 1945
Lembaga lembaga negara menurut undang-undang dasar 1945
 

Recently uploaded

ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
adbangplk
 
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdfppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
thegoddescorp
 
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASICONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
SharonPriscilla3
 
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri DrafDOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
CIkumparan
 
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdfppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
thegoddescorp
 
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
intelkejarimimika07
 
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
HansWijaya13
 
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum PidanaHukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Pelita9
 
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRIPengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
JabalArfah
 
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASIPPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
MunirMisbah1
 
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).pptGratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
SardiPasaribu
 
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.comSalinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
CI kumparan
 
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
Adhi Setyowibowo
 
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdfPeran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
intelkejarimimika07
 
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdfPerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
asmazn0001
 
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdfRUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
CI kumparan
 

Recently uploaded (16)

ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
 
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdfppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
 
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASICONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
 
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri DrafDOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
 
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdfppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
 
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
 
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
 
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum PidanaHukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
 
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRIPengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
 
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASIPPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
 
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).pptGratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
 
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.comSalinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
 
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
 
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdfPeran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
 
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdfPerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
 
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdfRUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
 

Hukum tata negara

  • 1. Majelis Permusyawaratan Rakyat Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), adalah lembaga negara dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia, yang terdiri atas anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Daerah. Jumlah anggota MPR saat ini adalah 678 orang, terdiri atas 550 Anggota DPR dan 128 anggota DPD. Masa jabatan anggota DPR adalah 5 tahun, dan berakhir bersamaan pada saat anggota DPR yang baru mengucapkan sumpah/janji. Tugas dan wewenang MPR antara lain:  Mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar  Melantik Presiden dan Wakil Presiden berdasarkan hasil pemilihan umum  Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi untuk memberhentikan Presiden/Wakil Presiden dalam masa jabatannya  Melantik Wakil Presiden menjadi Presiden apabila Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya dalam masa jabatannya  Memilih Wakil Presiden dari 2 calon yang diajukan Presiden apabila terjadi kekosongan jabatan Wakil Presiden dalam masa jabatannya  Memilih Presiden dan Wakil Presiden apabila keduanya berhenti secara bersamaan dalam masa jabatannya Anggota MPR memiliki hak mengajukan usul perubahan pasal-pasal UUD, menentukan sikap dan pilihan dalam pengambilan putusan, hak imunitas, dan hak protokoler. Sidang MPR MPR bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibukota negara.Sidang MPR sah apabila dihadiri:  sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah Anggota MPR untuk memutus usul DPR untuk memberhentikan Presiden/Wakil Presiden  sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah Anggota MPR untuk mengubah dan menetapkan UUD  sekurang-kurangnya 50%+1 dari jumlah Anggota MPR sidang-sidang lainnya Putusan MPR sah apabula disetujui:  sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah Anggota MPR yang hadir untuk memutus usul DPR untuk memberhentikan Presiden/Wakil Presiden  sekirang-kurangnya 50%+1 dari seluruh jumlah Anggota MPR untuk memutus perkara lainnya. Sebelum mengambil putusan dengan suara yang terbanyak, terlebih dahulu diupayakan pengambilan putusan dengan musyawarah untuk mencapai mufakat. Alat Kelengkapan MPR Alat kelengkapan MPR terdiri atas: Pimpinan, Panitia Ad Hoc, dan Badan Kehormatan. Pimpinan MPR terdiri atas seorang ketua dan 3 orang wakil ketua yang mencerminkan unsur DPR dan DPD yang dipilih dari dan oleh Anggota MPR dalam Sidang Paripurna MPR. Kedudukan MPR Setelah Perubahan UUD 1945 Perubahan (Amandemen) UUD 1945 membawa implikasi terhadap kedudukan, tugas, dan wewenang MPR. MPR yang dahulu berkedudukan sebagai lembaga tertinggi negara, pemegang dan pelaksanaan sepenuhnya kedaulatan rakyat, kini MPR berkedudukan sebagai lembaga negara yang setara dengan lembaga negara lainnya seperti Lembaga Kepresidenan, DPR, DPD, BPK, MA, dan MK. MPR juga tidak lagi memiliki kewenangan untuk menetapkan GBHN. Selain itu, MPR tidak lagi mengeluarkan Ketetapan MPR (TAP MPR), kecuali yang berkenaan dengan menetapkan Wapres menjadi Presiden, memilih Wapres apabila terjadi kekosongan Wapres, atau memilih Presiden dan Wakil Presiden apabila Presiden dan Wakil Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya secara bersama-sama. Hal ini berimplikasi pada materi dan status hukum Ketetapan MPRS/MPR yang telah dihasilkan sejak tahun 1960 sampai dengan tahun 2002. Saat ini Ketetapan MPR (TAP MPR) tidak lagi menjadi bagian dari hierarkhi Peraturan Perundang-undangan. Dewan Perwakilan Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), adalah lembaga negara dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia yang merupakan lembaga perwakilan rakyat dan memegang kekuasaan membentuk Undang-Undang. DPR memiliki fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan. DPR terdiri atas anggota partai politik peserta pemilihan umum, yang dipilih berdasarkan hasil Pemilihan Umum. Anggota DPR berjumlah 550 orang. Masa jabatan anggota DPR adalah 5 tahun, dan berakhir bersamaan pada saat anggota DPR yang baru mengucapkan sumpah/janji.
  • 2. Tugas dan Wewenang Tugas dan wewenang DPR antara lain:  Membentuk Undang-Undang yang dibahas dengan Presiden untuk mendapat persetujuan bersama  Membahas dan memberikan persetujuan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang  Menerima dan membahas usulan RUU yang diajukan DPD yang berkaitan dengan bidang tertentu dan mengikutsertakannya dalam pembahasan  Menetapkan APBN bersama Presiden dengan memperhatikan pertimbangan DPD  Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan UU, APBN, serta kebijakan pemerintah  Memilih anggota Badan Pemeriksa Keuangan dengan memperhatikan pertimbangan DPD  Membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pertanggungjawaban keuangan negara yang disampaikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan;  Memberikan persetujuan kepada Presiden atas pengangkatan dan pemberhentian anggota Komisi Yudisial  Memberikan persetujuan calon hakim agung yang diusulkan Komisi Yudisial untuk ditetapkan sebagai hakim agung oleh Presiden  Memilih tiga orang calon anggota hakim konstitusi dan mengajukannya kepada Presiden untuk ditetapkan;  Memberikan pertimbangan kepada Presiden untuk mengangkat duta, menerima penempatan duta negara lain, dan memberikan pertimbangan dalam pemberian amnesti dan abolisi  Memberikan persetujuan kepada Presiden untuk menyatakan perang, membuat perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain  Menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat Hak Anggota DPR memiliki hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat. Anggota DPR juga memiliki hak mengajukan RUU, mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul dan pendapat, membela diri, hak imunitas, serta hak protokoler. Menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susduk MPR, DPR, DPD, dan DPRD, dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, DPR berhak meminta pejabat negara, pejabat pemerintah, badan hukum, atau warga masyarakat untuk memberikan keterangan. Jika permintaan ini tidak dipatuhi, maka dapat dikenakan panggilan paksa (sesuai dengan peraturan perundang-undangan). Jika panggilan paksa ini tidak dipenuhi tanpa alasan yang sah, yang bersangkutan dapat disandera paling lama 15 hari (sesuai dengan peraturan perundang-undangan). Alat Kelengkapan DPR Alat kelengkapan DPR terdiri atas: Pimpinan, Komisi, Badan Musyawarah, Badan Legislasi, Badan Urusan Rumah Tangga, Badan Kerjasama Antar-Parlemen, Panitia Anggaran, dan alat kelengkapan lain yang diperlukan. Pimpinan DPR Kedudukan Pimpinan dalam DPR bisa dikatakan sebagai Juru Bicara Parlemen. Fungsi pokoknya secara umum adalah mewakili DPR secara simbolis dalam berhubungan dengan lembaga eksekutif, lembaga-lembaga tinggi negara lain, dan lembaga-lembaga internasional, serta memimpin jalannya administratif kelembagaan secara umum, termasuk memimpin rapat-rapat paripurna dan menetapkan sanksi atau rehabilitasi. Pimpinan DPR bersifat kolektif, terdiri dari satu orang ketua dan sebanyak-banyaknya 4 orang wakil ketua yang yang mencerminkan fraksi-fraksi terbesar. Pimpinan DPR dipilih dari dan oleh Anggota. Komisi Komisi adalah unit kerja utama di dalam DPR. Hampir seluruh aktivitas yang berkaitan dengan fungsi-fungsi DPR, substansinya dikerjakan di dalam Komisi. Setiap anggota DPR (kecuali pimpinan) harus menjadi anggota salah satu komisi. Pada umumnya, pengisian keanggotan Komisi terkait erat dengan latar belakang keilmuan atau penguasaan anggota terhadap masalah dan substansi pokok yang digeluti oleh Komisi. Badan Musyawarah Bamus merupakan miniatur DPR. Sebagian besar keputusan penting DPR digodok terlebih dahulu di Bamus, sebelum dibahas dalam Rapat Paripurna sebagai forum tertinggi di DPR yang dapat mengubah putusan Bamus. Bamus antara lain memiliki tugas menetapkan acara DPR, termasuk mengenai perkiraan waktu penyelesaian suatu masalah, serta jangka waktu penyelesaian dan prioritas RUU). Pembentukan Bamus sendiri dilakukan oleh DPR melalui Rapat Paripurna pada permulaan masa keanggotaan DPR.
  • 3. Anggota Bamus berjumlah sebanyak-banyaknya sepersepuluh dari anggota DPR, berdasarkan perimbangan jumlah anggota tiap-tiap Fraksi. Pimpinan Bamus langsung dipegang oleh Pimpinan DPR. Panitia Anggaran Panitia Anggaran DPR memiliki tugas pokok melakukan pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Susunan keanggotaan Panitia Anggaran ditetapkan pada permulaan masa keanggotaan DPR. Susunan keanggotaan Panitia Anggaran terdiri atas anggota-anggota seluruh unsur Komisi dengan memperhatikan perimbangan jumlah anggota Fraksi. Badan Kehormatan DPR Dewan Kehormatan DPR merupakan alat kelengkapan paling muda saat ini di DPR. DK merupakan salah satu alat kelengkapan yang bersifat sementara. Pembentukan DK di DPR merupakan respon atas sorotan publik terhadap kinerja sebagian anggota dewan yang buruk, misalnya dalam hal rendahnya tingkat kehadiran dan konflik kepentingan. BK-DPR melakukan penelitian dan pemeriksaan terhadap dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Anggota DPR, dan pada akhirnya memberikan laporan akhir berupa rekomendasi kepada Pimpinan DPR sebagai bahan pertimbangan untuk menjatuhkan sanksi atau merehabilitasi nama baik Anggota. Rapat-rapat Dewan Kehormatan bersifat tertutup. Tugas Dewan Kehormatan dianggap selesai setelah menyampaikan rekomendasi kepada Pimpinan DPR. Badan Legislasi DPR Badan Legislasi (Baleg) merupakan alat kelengkapan DPR yang lahir pasca Perubahan Pertama UUD 1945, dan dibentuk pada tahun 2000. Tugas pokok Baleg antara lain: merencanakan dan menyusun program serta urutan prioritas pembahasan RUU untuk satu masa keanggotaan DPR dan setiap tahun anggaran. Baleg juga melakukan evaluasi dan penyempurnaan tata tertib DPR dan kode etik anggota DPR. Badan Legislasi dibentuk DPR dalam Rapat paripurna, dan susunan keanggotaannya ditetapkan pada permulaan masa keanggotaan DPR berdasarkan perimbangan jumlah anggota tiap-tiap Fraksi. Keanggotaan Badan Legislasi tidak dapat dirangkap dengan keanggotaan Pimpinan Komisi, keanggotaan Badan Urusan Rumah Tangga (BURT), dan keanggotaan Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP). Badan Urusan Rumah Tangga Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR bertugas menentukan kebijakan kerumahtanggaan DPR. Salah satu tugasnya yang berkaitan bidang keuangan/administratif anggota dewan adalah membantu pimpinan DPR dalam menentukan kebijakan kerumahtanggaan DPR, termasuk kesejahteraan Anggota dan Pegawai Sekretariat Jenderal DPR berdasarkan hasil rapat Badan Musyawarah. Badan Kerjasama Antar-Parlemen Badan Kerjasama Antar-Parlemen menjalin kerjasama dengan parlemen negara lain. Panitia Khusus dan Panitia Kerja Jika dipandang perlu, DPR (atau alat kelengkapan DPR) dapat membentuk panitia yang bersifat sementara. Panitia Khusus Panitia Khusus adalah panitia yang dibentuk oleh DPR. Komposisi keanggotaan Panitia Khusus (Pansus) ditetapkan oleh Rapat Paripurna berdasarkan perimbangan jumlah anggota tiap-tiap fraksi. Pansus bertugas melaksanakan tugas tertentu yang ditetapkan oleh Rapat Paripurna, dan dibubarkan setelah jangka waktu penugasannya berakhir atau karena tugasnya dinyatakan selesai. Pansus mempertanggungjawabkan kinerjanya untuk selanjutnya dibahas dalam Rapat Paripurna. Panitia Kerja Panitia Kerja adalah unit kerja sementara yang dapat dibentuk oleh alat kelengkapan DPR untuk mengefisienkan kinerjanya. Sekretariat Jenderal DPR Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas DPR, dibentuk Sekretariat Jenderal DPR yang ditetapkan dengan Keputusan Presiden, dan personelnya terdiri atas Pegawai Negeri Sipil. Sekretariat Jenderal DPR dipimpin seorang Sekretaris Jenderal yang diangkat dan diberhentikan dengan Keputusan Presiden atas usul Pimpinan DPR. Untuk meningkatkan kinerja lembaga dan membantu pelaksanaan fungsi dan tugas DPR secara profesional, dapat diangkat sejumlah pakar/ahli sesuai dengan kebutuhan. Para pakar/ahli tersebut berada di bawah koordinasi Sekretariat Jenderal DPR. Kekebalan Hukum Anggota DPR tidak dapat dituntut di hadapan pengadilan karena pernyataan, pertanyaan/pendapat yang dikemukakan secara lisan ataupun tertulis dalam rapat-rapat DPR, sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Tata Tertib dan kode etik masing-masing lembaga. Ketentuan tersebut tidak berlaku jika anggota yang bersangkutan mengumumkan materi yang telah disepakati dalam rapat tertutup untuk dirahasiakan atau hal-hal mengenai pengumuman rahasia negara. Larangan Anggota DPR tidak boleh merangkap jabatan sebagai pejabat negara lainnya, hakim pada badan peradilan, pegawai negeri sipil, anggota TNI/Polri, pegawai pada BUMN/BUMD atau badan lain yang anggarannya bersumber dari APBN/APBD. Anggota DPR juga tidak boleh melakukan pekerjaan sebagai pejabat struktural pada lembaga pendidikan swasta, akuntan publik, konsultan, advokat/pengacara,
  • 4. notaris, dokter praktek dan pekerjaan lain yang ada hubungannya dengan tugas, wewenang, dan hak sebagai anggota DPR. Penyidikan Jika anggota DPR diduga melakukan perbuatan pidana, pemanggilan, permintaan keterangan, dan penyidikannya harus mendapat persetujuan tertulis dari Presiden. Ketentuan ini tidak berlaku apabila anggota DPR melakukan tindak pidana korupsi dan terorisme serta tertangkap tangan. Mahkamah Agung Mahkamah Agung adalah salah satu kekuasaan kehakiman di Indonesia. Sesuai dengan UUD 1945 (Perubahan Ketiga), kekuasaan kehakiman di Indonesia dilakukan oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi. Mahkamah Agung membawahi badan peradilan dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara. Kewajiban dan Wewenang Menurut Undang-Undang Dasar 1945, kewajiban dan Wewenang MA adaah:  Berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan di bawah Undang-Undang, dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh Undang-Undang  Mengajukan 3 orang anggota Hakim Konstitusi  Memberikan pertimbangan dalam hal Presiden member grasi dan rehabilitasi Hakim Agung Pada Mahkamah Agung terdapat hakim agung (paling banyak 60 orang). Hakim agung dapat berasal dari sistem karier (hakim), atau tidak berdasarkan sistem karier dari kalangan profesi atau akademisi. Calon hakim agung diusulkan oleh Komisi Yudisial kepada Dewan Perwakilan Rakyat, untuk kemudian mendapat persetujuan dan ditetapkan sebagai hakim agung oleh Presiden. Mahkamah Konstitusi Mahkamah Konstitusi adalah salah satu kekuasaan kehakiman di Indonesia. Sesuai dengan UUD 1945 (Perubahan Ketiga), kekuasaan kehakiman di Indonesia dilakukan oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi. Kewajiban dan Wewenang Menurut Undang-Undang Dasar 1945, kewajiban dan Wewenang Mahkamah Konstitusi adaah:  Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD 1945, memutus pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan tentang hasil Pemilihan Umum  Wajib memberi putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut UUD 1945. Ketua Mahkamah Konstitusi Ketua Mahkamah Konstitusi dipilih dari dan oleh Hakim Konstitusi untuk masa jabatan 3 tahun. Hakim Konstitusi Mahkamah Konstitusi mempunyai 9 Hakim Konstitusi yang ditetapkan oleh Presiden. Hakim Konstitusi diajukan masing-masing 3 orang oleh Mahkamah Agung, 3 orang oleh Dewan Perwakilan Rakyat, dan 3 orang oleh Presiden. Masa jabatan Hakim Konstitusi adalah 5 tahun, dan dapat dipilih kembali untuk 1 kali masa jabatan berikutnya. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), adalah sebuah Lembaga Perwakilan Rakyat di daerah yang terdiri atas anggota partai politik peserta pemilihan umum (Pemilu) yang dipilih berdasarkan hasil pemilihan umum. DPRD juga berkedudukan sebagai Lembaga Pemerintahan Daerah yang memiliki fungsi legislasi, anggaran dan pengawasan. DPRD terdiri dari 2 macam:  DPRD Provinsi, berada di setiap provinsi Indonesia. Anggota DPRD Provinsi berjumlah 35-100 orang.  DPRD Kabupaten/Kota, berada di setiap kabupaten/kota Indonesia. Anggota DPRD Provinsi berjumlah 20-45 orang. Masa jabatan anggota DPRD adalah 5 tahun, dan berakhir bersamaan pada saat anggota DPRD yang baru mengucapkan sumpah/janji. DPRD merupakan mitra kerja eksekutif (Pemerintah Daerah). Sejak diberlakukannya UU Nomor 32 tentang Pemerintahan Daerah, Kepala Daerah tidak lagi bertanggung jawab kepada DPRD, karena dipilih langsung oleh rakyat melalui Pilkada.
  • 5. Tugas dan wewenang DPRD adalah:  Membentuk Peraturan Daerah yang dibahas dengan Kepala Daerah untuk mendapat persetujuan bersama;  Menetapkan APBD bersama dengan Kepala Daerah  Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Daerah dan Peraturan Perundang-undangan lainnya, Keputusan Kepala Daerah, APBD, kebijakan Pemerintah Daerah dalam melaksanakan program pembangunan daerah, dan kerjasama internasional di daerah  Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Gubernur/Wakil Gubernurkepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri (untuk DPRD Provinsi); atau mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Bupati/Wakil Bupati atau Walikota/Wakil Walikota kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur (untuk DPRD Kabupaten/Kota)  Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada Pemerintah Daerah terhadap rencana perjanjian internasional yang menyangkut kepentingan daerah  Meminta Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah dalam pelaksanaan tugas desentralisasi. Anggota DPRD memiliki hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat. Anggota DPRD juga memiliki hak mengajukan Rancangan Perda, mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul dan pendapat, membela diri, hak imunitas, serta hak protokoler. Menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susduk MPR, DPR, DPD, dan DPRD, dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, DPRD berhak meminta pejabat negara tingkat daerah, pejabat pemerintah daerah, badan hukum, atau warga masyarakat untuk memberikan keterangan. Jika permintaan ini tidak dipatuhi, maka dapat dikenakan panggilan paksa (sesuai dengan peraturan perundang-undangan). Jika panggilan paksa ini tidak dipenuhi tanpa alasan yang sah, yang bersangkutan dapat disandera paling lama 15 hari (sesuai dengan peraturan perundang-undangan). Alat kelengkapan dan Sekretariat DPRD Alat kelengkapan DPRD terdiri atas: Pimpinan, Komisi, Panitia Musyawarah, Badan Kehormatan, Panitia Anggaran, dan alat kelengkapan lain yang diperlukan. Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas DPRD,dibentuk Sekretariat DPRD yang personelnya terdiri atas Pegawai Negeri Sipil. Sekretariat DPRD dipimpin seorang Sekretaris DPRD yang diangkat oleh Kepala Daerah atas usul Pimpinan DPRD. Untuk meningkatkan kinerja lembaga dan membantu pelaksanaan fungsi dan tugas DPRD secara profesional, dapat diangkat sejumlah pakar/ahli sesuai dengan kebutuhan. Para pakar/ahli tersebut berada di bawah koordinasi Sekretariat DPRD. Kekebalan Hukum Anggota DPRD tidak dapat dituntut di hadapan pengadilan karena pernyataan, pertanyaan/pendapat yang dikemukakan secara lisan ataupun tertulis dalam rapat-rapat DPRD, sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Tata Tertib dan kode etik masing-masing lembaga. Ketentuan tersebut tidak berlaku jika anggota yang bersangkutan mengumumkan materi yang telah disepakati dalam rapat tertutup untuk dirahasiakan atau hal-hal mengenai pengumuman rahasia negara. Larangan Anggota DPRD tidak boleh merangkap jabatan sebagai pejabat negara lainnya, hakim pada badan peradilan, pegawai negeri sipil, anggota TNI/Polri, pegawai pada BUMN/BUMD atau badan lain yang anggarannya bersumber dari APBN/APBD. Anggota DPRD juga tidak boleh melakukan pekerjaan sebagai pejabat struktural pada lembaga pendidikan swasta, akuntan publik, konsultan, advokat/pengacara, notaris, dokter praktek dan pekerjaan lain yang ada hubungannya dengan tugas, wewenang, dan hak sebagai anggota DPRD. Penyidikan Jika anggota DPRD Provinsi diduga melakukan perbuatan pidana, pemanggilan, permintaan keterangan, dan penyidikannya harus mendapat persetujuan tertulis dari Mendagri atas nama Presiden. Sedangkan untuk anggota DPRD Kabupaten/Kota harus mendapat persetujuan tertulis dari Mendagri atas nama Presiden. Ketentuan ini tidak berlaku apabila anggota DPRD melakukan tindak pidana korupsi dan terorisme serta tertangkap tangan. Badan Pemeriksa Keuangan Badan Pemeriksa Keuangan (disingkat BPK) adalah lembaga negara Indonesia yang memiliki wewenang memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Menurut UUD 1945, BPK merupakan lembaga yang bebas dan mandiri. Anggota BPK dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah, dan diresmikan oleh Presiden. Hasil pemeriksaan keuangan negara diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD (sesuai dengan kewenangannya).