SlideShare a Scribd company logo
JEJE ZAENUDIN
KETUA BIDGAR PENGEMBANGAN
DAKWAH DAN KAJIAN PEMIKIRAN
ISLAM, PP.PERSIS
1.   APA ITU MANHAJ SALAF?
2.   MENGAPA MUNCUL GAGASAN PENTINGNYA
     MANHAJ?
3.   MENGAPA HARUS MANHAJ SALAF?
4.   BAGAIMANA MANHAJ SALAF DIRUMUSKAN?
5.   APA SUBSTANSI DAN PRINSIP-PRINSIP
     MANHAJ SALAF?
6.   BAGAIMANA SIKAP KITA TERHADAP MANHAJ
     SALAF?
Manhaj secara bahasa berati jalan yang jelas
 dan terang.
Sedang secara istilah adalah:


Manhaj adalah jalan atau seperangkat prinsip-
 prinsip dan norma-norma sebagai pijakan
 dalam      menata   pemikiran,   perjalanan
 (perilaku), membuat hukum, dan mengambil
 sikap.
Salaf artinya yang terdahulu. Yaitu generasi
 awal dari umat Islam yang mencakup
 generasi Sahabat, Tabi’in, dan Atba’ Tabi’in
MANHAJ Salaf = Patokan-patokan, atau
 kaidah-kaidah, atau norma-norma, atau
 metode yang
 membimbing, mengarahkan, membatasi, da
 n membentuk cara
 berkeyakinan, berfikir, dan beramal yang
 telah ditempuh generasi Salaf dalam
 mengamalkan Islam
a.   Al Quran diturunkan sebagai “hudan” bagi umat manusia
     dan khususnya bagi orang yang bertaqwa.
b.   Sebagai petunjuk, Al Quran membimbing cara
     beriman, beramal, berdakwah dan berjihad dalam
     kehidupan kepada para pemeluknya.
c.   Petunjuk Al Quran telah ditafsirkan dan diterjemahkan
     oleh Rasulullah dan para sahabatnya secara teoritis
     maupun praktis dalam segala aspek kehidupan mereka
d.   Tetapi pada akhir generasi sahabat terjadi mala petaka
     “Al Fitnah al Kubra” yang berupa perpecahan politik.
     Melahirkan sekte Khawarij, Syi’ah Ali, dan Syiah Muawiyah
e.   Perselisihan politik berkembang menjadi perpecahan
     pemikiran dibidang Akidah dan Hukum. Melahirkan
     mazhab-mazhab teologi (diantaranya
     Qadariyah, Jabariyah, dan Murjiah); mazhab –mazhab
     hukum (spt.
     Hanafiyah, Malikiyah, Syafiiyah, Hambaliyah, Dhahiriyah,
     dan Ja’fariyah); mazhab-mazhab Tafsir (mazhab Ahlul
     Hadits dan Ahlu Ra’yi); dan munculnya aliran-aliran
     Tasawuf dan Kebatinan.
f.   Setiap sekte atau mazhab mempunyai metode tersendiri dalam
     memposisikan dan menginterpretasikan Al Quran dan Sunnah
     yang berakibat banyak persoalan yang dipertentangkan.
g.   Aliran-aliran pemikiran, mazhab-mazhab, atau sekte-sekte
     itu, seringkali berebut pengaruh dengan memperalat kekuasaan
     negara sehinga melahirkan beragamnya corak pemerintahan
     Islam berdasar pada mazhab tertentu. Pada masa kejayaan Bani
     Umayah, mazhab Murjiah mendapat dukungan yang kuat dari
     peguasa, sedang mazhab-mazhab yang lain ditekan dan
     dimarjinalkan; Pada masa kejayaan Abasiyah, mazhab
     Muktazilah dianakemaskan sementara mazhab yang lain
     dipenjarakan; Pada masa kekuasaan Bani Fatimiyah dan
     Buwaihi, mazhab syiah dikembangkan dan madzhab sunni
     pinggirkan, demikian seterusnya.
h.   Perselisihan dan perpecahan dalam berbagai aspek kehidupan
     kaum muslimin dinilai sebagai akibat kacau balaunya
     pemahaman terhadap ajaran Islam, terutama terhadap dua
     sumber utamanya, yaitu Al Quran dan Sunnah
i.   Munculnya kesadaran pentingnya merumuskan kaidah-kaidah
     dasar sebagai landasan memahami agama secara benar
j.   Lahirlah manhaj tafsir (ushul tafsir), manhaj hadits (ushul
     hadits), manhaj aqidah (ushul aqidah), manhaj fikih (ushul
     fiqih), dsb.
a.   Para sahabat dibimbing langsung oleh wahyu dan diasuh
     langsung oleh Rasulullah
b.   Keimanan dan keadilan Para sahabat telah diberi
     kesaksian oleh Al Quran dan Hadits (di antaranya QS. 3:
     104, 9:100, dan 59: 8-10)
c.   Fakta historis menunjukan bahwa sampai akhir masa
     periode sahabat tidak ada diantara mereka perbedaan
     pendapat dalam masalah prinsip-prinsip Islam, terutama
     dalam masalah Aqidah. Perselisihan yang terjadi adalah
     masalah ijtihadiyah-siyasah
d.   Pemahaman-pemahaman baru yang menyimpang muncul
     dari tokoh-tokoh tabi’in yang tidak bertemu Rasulullah
     dan tidak belajar dengan baik kepada sahabat. Sehingga
     para sahabat sendiri mengingkari faham-faham baru
     tersebut. Seperti pemahaman khawarij yang ditumpas
     oleh Ali dan para sahabat yang lain; Qadariyah ditolak
     oleh Aisyah dan Ibnu Abas; praktek-praktek ritual dzikir
     bersama yang ditolak oleh Ibnu Mas’ud, dan sebagainya.
e. Al Quran dan Sunnah diyakini mengandung
   manhaj aqidah, manhaj berfikir, dan manhaj
   beramal yang perlu diforlamalisasikan secara
   baku.
f. Keyakinan yang dianut, cara
   berfikir, menafsirkan, mengamalkan, dan
   mendakwahkan serta memperjuangkan Islam
   yang dipraktekan para sahabat pastilah
   sebagai buah dari manhaj mereka dalam
   memahami dan mengamalkan ajaran Islam.
g. Pernyataan yang monumental dari Imam
   Malik: “Tidaklah akan beres urusan umat
   ini, kecuali dengan apa yang telah
   membereskan generasi awalnya”.
a.   Dari pernyataan-pernyataan Al Quran dan Hadits itu yang
     sahih yang secara eksplisit maupun implisit berbicara
     tentang prinsip-prinsip keimanan, ibadah, hukum, dan
     akhlaq
b.   Dari pemikiran dan praktek-praktek yang dilaksanakan para
     sahabat bersama Nabi SAW. ketika beliau masih hidup
c.   Dari pemikiran dan praktek para sahabat nabi yang mereka
     sepakati setelah wafatnya Nabi SAW.
d.   Dari pemikran dan praktek para tabi’in yang menjadi murid-
     murid setia dan pelanjut ilmu para sahabat Nabi
e.   Dari pemikiran dan praktek para atba’ tabiin yang menjadi
     murid-murid setia dan pelanjut ilmu para tabi’in.
f.   Dari pemikiran dan praktek para ulama ahlul hadits wal
     atsar, ahlu tafsir, dan ahlu fiqh yang mengikuti pemikiran
     dan pemahaman para sahabat, tabi’in, dan atbaut tabi’in.
1. Tunduk dan patuh terhadap Al-Quran dan Sunnah
   Nabi sebagai Sumber Utama Ajaran agama Islam
   dalam segala aspeknya
   (Aqidah, Ibadah, Muamalah, Hukum, dan Akhlaq)
2. Berijtihad menafsirkan Al-Quran dan Hadits Nabi
   jika menghadapi persoalan-persoalan baru, baik
   secara kolektif sehingga melahirkan konsensus
   (ijma’), maupun secara individual sehingga
   melahirkan ikhtilaf.
3. Menghormati dan toleran terhadap pendapat yang
   berbeda
4. Tidak mengkafirkan siapapun muslim karena
   perselisihan pendapat dan perbuatan dosa selama
   tidak jatuh kepada kemusyrikan dan kemurtadan.
B. Secara Rinci, di antaranya:

1.  Mengutamakan kebersihan dan kemurnian tauhid diatas
    segalanya
2. Tidak bertawassul kepada kubur dan ruh orang yang sudah
    mati sekalipun kepada para nabi dan rasul
3. Tidak mentakwilkan ayat-ayat dan hadits-hadits tentang sifat
4. Menjadikan hadits Nabi sebagai dasar aqidah sekalipun hadits
    ahad
5. Tidak menjadikan akal dan nalar sebagai dasar penentuan
    akidah dan hukum syariat
6. Tidak mengkafirkan sesama muslim karena dosanya
7. Meniru dan menteladani praktek Rasulullah serta menjauhi
    bid’ah
8. Toleran dalam perbedaan masalah yang dhanniyatul wurud dan
    dhanniyatul dilalah
9. Mengutamakan praktek daripada teori dalam beragama
10. Bersikap moderat (tawasuth dan tawazun) dalam segala urusan
11. Mempertahankan prinsip-prinsip Islam yang bersifat tetap
    “tsawabit” seperti masalah aqidah,ibadah, dan hukum, dan
    terbuka terhadap perubahan dalam bidang muamalah
1.   Seluruh gerakan pemurnian Islam di sepanjang zaman
     mendasarkan argumennya kepada cara beragama (manhaj)
     generasi salaf. Dari mulai Imam Malik, Imam Syafii, Imam
     Ahmad, Ibnu Taimiyah, Muhammad bin Abdul
     Wahhab, Jamaludin Al Afghani, Muhammad Abduh, Rasyid
     Ridha, Hasan Al Bana, dll.
2.   Berdirinya jam’iyah-jam’iyah dakwah Islamiyah di seluruh dunia
     Islam, termasuk yang ada di Indonesia, yang menyerukan ishlah
     dan tajdid merujuk pemahaman mereka kepada manhaj
     generasi salaf. Karena itu mereka sebenarnya adalah penghidup
     manhaj salaf alias salafy dan gerakannya dinamakan gerakan
     salafiyah.
3.   Dalam perkembangannya, para pengusung gerakan kembali ke
     manhaj salaf mengalami kecenderungan yang berbeda-
     beda, demikian pula intensitas, prioritas, komitmen dan
     loyalitasnya terhadap pemikiran-pemikiran genenerasi salaf
     menjadi bervareasi. Artinya tingkat“kesalafiyan” di lingkungan
     gerakan Islam menjadi berbeda-beda dan bertingkat-tingkat
     pula. Sehingga gerakan “salafiyah” pun mengalami reformasi
     dan koreksi internal, munculah gerakan “salafy” baru yang
     secara ketat dan kaku mengacu bukan hanya kepada
     manhajnya tetapi kepada mazhab Ahlul Hadits yang cenderung
     ke mazhab Dhahiriyah
4. Munculnya gerakan salafiyah baru yang dengan tegas
  menamakan diri dengan sebutan “Salafy” yang dimotori
  oleh ahli hadits, Syekh Nashirudin Al Bani, telah membawa
  nuansa pergerakan baru di bidang ilmu dan dakwah.
5. Di bidang ilmiyah ditandai dengan semaraknya penerbitan
  kitab-kitab turats yang menjadi acuan manhaj salaf, baik
  dalam bahasa aslinya maupun terjemahannya.
6. Di bidang dakwah ditandai dengan semaraknya kajian-
  kajian Ilmu dan lembaga-lembaga pendidikan yang secara
  tegas menghidupkan manhaj dan mazhab salaf
7. Bagi Jam’iyah Persis, kehadiran gerakan Salafy dapat
  dijadikan partner sekaligus competitor untuk berlomba-
  lomba dalam perjuangan dakwah menyeru umat kepada
  Al Quran dan Sunnah. Sebab perbedaan yang terjadi
  hanyalah masalah-masalah cabang dari mazhab
  salaf, bukan prinsip-prinsip dasarnya. Walaupun
  terkadang muncul gesekan-gesekan karena sikap arogansi
  dan kelewat semangat yang bersifat individual

More Related Content

What's hot

SKI - Peradaban Bangsa Arab sebelum Islam
SKI - Peradaban Bangsa Arab sebelum IslamSKI - Peradaban Bangsa Arab sebelum Islam
SKI - Peradaban Bangsa Arab sebelum Islam
Smywlndr wlndr
 
Ppt bani umayyah
Ppt bani umayyahPpt bani umayyah
Ppt bani umayyahsangmonyed
 
Menuntut Ilmu Dalam Pandangan Islam
Menuntut Ilmu Dalam Pandangan IslamMenuntut Ilmu Dalam Pandangan Islam
Menuntut Ilmu Dalam Pandangan Islam
Tri Widodo W. UTOMO
 
Hasyim Asy'ari
Hasyim Asy'ariHasyim Asy'ari
Hasyim Asy'ari
Illiyin Studio
 
Materi 8: Pengantar Ilmu Dakwah
Materi 8: Pengantar Ilmu DakwahMateri 8: Pengantar Ilmu Dakwah
Materi 8: Pengantar Ilmu DakwahMarlin Dwinastiti
 
Konsep Dasar Tasawuf
Konsep Dasar TasawufKonsep Dasar Tasawuf
Konsep Dasar Tasawuf
Aun Falestien Faletehan
 
DAKWAH RASULULLAH PERIODE MAKKAH
DAKWAH RASULULLAH PERIODE MAKKAHDAKWAH RASULULLAH PERIODE MAKKAH
DAKWAH RASULULLAH PERIODE MAKKAH
Moh Hari Rusli
 
Ppt al qur'an
Ppt al qur'anPpt al qur'an
Ppt al qur'an
Velayati As'ad
 
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas Rawi
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas RawiPembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas Rawi
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas RawiFakhri Cool
 
Asy’ariyah
Asy’ariyahAsy’ariyah
Asy’ariyah
Fikri Ilmi
 
Mubtada’ dan khobar
Mubtada’ dan khobar Mubtada’ dan khobar
Mubtada’ dan khobar
Hela Dev
 
Ppt akhlak tasawuf
Ppt akhlak tasawufPpt akhlak tasawuf
Ppt akhlak tasawufroffiq
 
Ppt sumber hukum islam
Ppt sumber hukum islamPpt sumber hukum islam
Ppt sumber hukum islam
khumairoh
 
Power point alquran
Power point alquranPower point alquran
Power point alquran
wiwin ginarti
 
Ulumul hadits 1 (Pengantar)
Ulumul hadits 1 (Pengantar)Ulumul hadits 1 (Pengantar)
Ulumul hadits 1 (Pengantar)
Doddy Elzha Al Jambary
 
Ruang lingkup dan pembagian ulumul qur’an
Ruang lingkup dan pembagian ulumul qur’anRuang lingkup dan pembagian ulumul qur’an
Ruang lingkup dan pembagian ulumul qur’anjuniska efendi
 
Akhlak Tercela power point
Akhlak Tercela power pointAkhlak Tercela power point
Akhlak Tercela power pointsknramadhaniah
 
Fiqih dakwah
Fiqih dakwahFiqih dakwah
Fiqih dakwahel-hafiy
 

What's hot (20)

SKI - Peradaban Bangsa Arab sebelum Islam
SKI - Peradaban Bangsa Arab sebelum IslamSKI - Peradaban Bangsa Arab sebelum Islam
SKI - Peradaban Bangsa Arab sebelum Islam
 
Ppt bani umayyah
Ppt bani umayyahPpt bani umayyah
Ppt bani umayyah
 
Menuntut Ilmu Dalam Pandangan Islam
Menuntut Ilmu Dalam Pandangan IslamMenuntut Ilmu Dalam Pandangan Islam
Menuntut Ilmu Dalam Pandangan Islam
 
Hasyim Asy'ari
Hasyim Asy'ariHasyim Asy'ari
Hasyim Asy'ari
 
Materi 8: Pengantar Ilmu Dakwah
Materi 8: Pengantar Ilmu DakwahMateri 8: Pengantar Ilmu Dakwah
Materi 8: Pengantar Ilmu Dakwah
 
Konsep Dasar Tasawuf
Konsep Dasar TasawufKonsep Dasar Tasawuf
Konsep Dasar Tasawuf
 
DAKWAH RASULULLAH PERIODE MAKKAH
DAKWAH RASULULLAH PERIODE MAKKAHDAKWAH RASULULLAH PERIODE MAKKAH
DAKWAH RASULULLAH PERIODE MAKKAH
 
Ppt al qur'an
Ppt al qur'anPpt al qur'an
Ppt al qur'an
 
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas Rawi
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas RawiPembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas Rawi
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas Rawi
 
Asy’ariyah
Asy’ariyahAsy’ariyah
Asy’ariyah
 
Mubtada’ dan khobar
Mubtada’ dan khobar Mubtada’ dan khobar
Mubtada’ dan khobar
 
Naskh mansukh
Naskh mansukhNaskh mansukh
Naskh mansukh
 
Ppt akhlak tasawuf
Ppt akhlak tasawufPpt akhlak tasawuf
Ppt akhlak tasawuf
 
Ppt sumber hukum islam
Ppt sumber hukum islamPpt sumber hukum islam
Ppt sumber hukum islam
 
Inkar As-Sunnah
Inkar As-SunnahInkar As-Sunnah
Inkar As-Sunnah
 
Power point alquran
Power point alquranPower point alquran
Power point alquran
 
Ulumul hadits 1 (Pengantar)
Ulumul hadits 1 (Pengantar)Ulumul hadits 1 (Pengantar)
Ulumul hadits 1 (Pengantar)
 
Ruang lingkup dan pembagian ulumul qur’an
Ruang lingkup dan pembagian ulumul qur’anRuang lingkup dan pembagian ulumul qur’an
Ruang lingkup dan pembagian ulumul qur’an
 
Akhlak Tercela power point
Akhlak Tercela power pointAkhlak Tercela power point
Akhlak Tercela power point
 
Fiqih dakwah
Fiqih dakwahFiqih dakwah
Fiqih dakwah
 

Similar to Manhaj salaf

Benarkah muhammadiyah tidak bermahzab
Benarkah muhammadiyah tidak bermahzabBenarkah muhammadiyah tidak bermahzab
Benarkah muhammadiyah tidak bermahzabMuhsin Hariyanto
 
Hukum islam
Hukum islamHukum islam
Hukum islam
Anang Dwi Purwanto
 
Makalah Hukum Shalat Jumat
Makalah Hukum Shalat JumatMakalah Hukum Shalat Jumat
Makalah Hukum Shalat Jumatmujibzunari
 
Makalah aswaja-pak-mahmud
Makalah aswaja-pak-mahmudMakalah aswaja-pak-mahmud
Makalah aswaja-pak-mahmud
dektah net
 
Akidah Ahli Sunnah wal Jamaah: Sejarah dan Perkembangannya
Akidah Ahli Sunnah wal Jamaah: Sejarah dan PerkembangannyaAkidah Ahli Sunnah wal Jamaah: Sejarah dan Perkembangannya
Akidah Ahli Sunnah wal Jamaah: Sejarah dan PerkembangannyaAhmad Zaki Abdul Latiff
 
Sejarah perkembangan ilmu fikih
Sejarah perkembangan ilmu fikihSejarah perkembangan ilmu fikih
Sejarah perkembangan ilmu fikih
As Kum
 
Fikih kel 6
Fikih kel 6Fikih kel 6
Fikih kel 6
Ltfltf
 
Fiqh kel 6
Fiqh kel 6Fiqh kel 6
Fiqh kel 6
Ltfltf
 
MAKALAH MODERASI BERAGAMA MUI.pdf
MAKALAH MODERASI BERAGAMA MUI.pdfMAKALAH MODERASI BERAGAMA MUI.pdf
MAKALAH MODERASI BERAGAMA MUI.pdf
DMI
 
Fikih kel 9
Fikih kel 9Fikih kel 9
Fikih kel 9
Ltfltf
 
Tasyri masa daulah umayyah
Tasyri masa daulah umayyahTasyri masa daulah umayyah
Tasyri masa daulah umayyah
jefrihilda
 
Masa keemasan dan kemunduran fiqh
Masa keemasan dan kemunduran fiqhMasa keemasan dan kemunduran fiqh
Masa keemasan dan kemunduran fiqh
friskacaca
 
Aliran Salafiyah ibnu taimiyah dan abdul wahab
Aliran Salafiyah ibnu taimiyah dan abdul wahabAliran Salafiyah ibnu taimiyah dan abdul wahab
Aliran Salafiyah ibnu taimiyah dan abdul wahab
wahyuae2
 
Pengertian ilmu-kalam
Pengertian ilmu-kalamPengertian ilmu-kalam
Pengertian ilmu-kalamKhairul Iksan
 
Makalah fiqih kelompok 3 materi 5
Makalah fiqih kelompok 3 materi 5Makalah fiqih kelompok 3 materi 5
Makalah fiqih kelompok 3 materi 5
NavenAbsurd
 
Makalah sejarah perkembangan tasawuf salafi
Makalah sejarah perkembangan tasawuf salafiMakalah sejarah perkembangan tasawuf salafi
Makalah sejarah perkembangan tasawuf salafiAsep Anwar Musadad
 
Aswajasbgmanhajulfikr 131106015409-phpapp01
Aswajasbgmanhajulfikr 131106015409-phpapp01Aswajasbgmanhajulfikr 131106015409-phpapp01
Aswajasbgmanhajulfikr 131106015409-phpapp01Rahman Ghifari
 

Similar to Manhaj salaf (20)

Benarkah muhammadiyah tidak bermahzab
Benarkah muhammadiyah tidak bermahzabBenarkah muhammadiyah tidak bermahzab
Benarkah muhammadiyah tidak bermahzab
 
Hukum islam
Hukum islamHukum islam
Hukum islam
 
Makalah Hukum Shalat Jumat
Makalah Hukum Shalat JumatMakalah Hukum Shalat Jumat
Makalah Hukum Shalat Jumat
 
Makalah aswaja-pak-mahmud
Makalah aswaja-pak-mahmudMakalah aswaja-pak-mahmud
Makalah aswaja-pak-mahmud
 
Akidah Ahli Sunnah wal Jamaah: Sejarah dan Perkembangannya
Akidah Ahli Sunnah wal Jamaah: Sejarah dan PerkembangannyaAkidah Ahli Sunnah wal Jamaah: Sejarah dan Perkembangannya
Akidah Ahli Sunnah wal Jamaah: Sejarah dan Perkembangannya
 
Sejarah perkembangan ilmu fikih
Sejarah perkembangan ilmu fikihSejarah perkembangan ilmu fikih
Sejarah perkembangan ilmu fikih
 
Fikih kel 6
Fikih kel 6Fikih kel 6
Fikih kel 6
 
Fiqh kel 6
Fiqh kel 6Fiqh kel 6
Fiqh kel 6
 
MAKALAH MODERASI BERAGAMA MUI.pdf
MAKALAH MODERASI BERAGAMA MUI.pdfMAKALAH MODERASI BERAGAMA MUI.pdf
MAKALAH MODERASI BERAGAMA MUI.pdf
 
Fikih kel 9
Fikih kel 9Fikih kel 9
Fikih kel 9
 
Tasyri masa daulah umayyah
Tasyri masa daulah umayyahTasyri masa daulah umayyah
Tasyri masa daulah umayyah
 
Masa keemasan dan kemunduran fiqh
Masa keemasan dan kemunduran fiqhMasa keemasan dan kemunduran fiqh
Masa keemasan dan kemunduran fiqh
 
Aliran Salafiyah ibnu taimiyah dan abdul wahab
Aliran Salafiyah ibnu taimiyah dan abdul wahabAliran Salafiyah ibnu taimiyah dan abdul wahab
Aliran Salafiyah ibnu taimiyah dan abdul wahab
 
Pengertian ilmu-kalam
Pengertian ilmu-kalamPengertian ilmu-kalam
Pengertian ilmu-kalam
 
Spe Bab3
Spe Bab3Spe Bab3
Spe Bab3
 
Aswaja sbg manhajul fikr
Aswaja sbg manhajul fikrAswaja sbg manhajul fikr
Aswaja sbg manhajul fikr
 
Makalah fiqih kelompok 3 materi 5
Makalah fiqih kelompok 3 materi 5Makalah fiqih kelompok 3 materi 5
Makalah fiqih kelompok 3 materi 5
 
Makalah sejarah perkembangan tasawuf salafi
Makalah sejarah perkembangan tasawuf salafiMakalah sejarah perkembangan tasawuf salafi
Makalah sejarah perkembangan tasawuf salafi
 
Aswajasbgmanhajulfikr 131106015409-phpapp01
Aswajasbgmanhajulfikr 131106015409-phpapp01Aswajasbgmanhajulfikr 131106015409-phpapp01
Aswajasbgmanhajulfikr 131106015409-phpapp01
 
I) Takrif&Konsep Ilmu Kalam
I) Takrif&Konsep Ilmu KalamI) Takrif&Konsep Ilmu Kalam
I) Takrif&Konsep Ilmu Kalam
 

More from Yudi Wahyudin

Minoritas non muslim
Minoritas non muslimMinoritas non muslim
Minoritas non muslimYudi Wahyudin
 
Israiliyyaat dalam tafsir ibnu katsier
Israiliyyaat dalam tafsir ibnu katsierIsrailiyyaat dalam tafsir ibnu katsier
Israiliyyaat dalam tafsir ibnu katsierYudi Wahyudin
 
Kartini (bukan) pahwalan indonesia
Kartini (bukan) pahwalan indonesiaKartini (bukan) pahwalan indonesia
Kartini (bukan) pahwalan indonesiaYudi Wahyudin
 
Tutorial Blog di Blog.com
Tutorial Blog di Blog.comTutorial Blog di Blog.com
Tutorial Blog di Blog.comYudi Wahyudin
 
صِلَة الرَّحِم
صِلَة الرَّحِمصِلَة الرَّحِم
صِلَة الرَّحِمYudi Wahyudin
 
(Silaturahmi) صِلَة الرَّحِم
 (Silaturahmi) صِلَة الرَّحِم (Silaturahmi) صِلَة الرَّحِم
(Silaturahmi) صِلَة الرَّحِمYudi Wahyudin
 
Ilmu rijal al hadits
Ilmu rijal al haditsIlmu rijal al hadits
Ilmu rijal al haditsYudi Wahyudin
 
Ilmu rijal al hadits
Ilmu rijal al haditsIlmu rijal al hadits
Ilmu rijal al haditsYudi Wahyudin
 
Ilmi ma`an al hadits
Ilmi ma`an al haditsIlmi ma`an al hadits
Ilmi ma`an al haditsYudi Wahyudin
 

More from Yudi Wahyudin (12)

Minoritas non muslim
Minoritas non muslimMinoritas non muslim
Minoritas non muslim
 
Israiliyyaat dalam tafsir ibnu katsier
Israiliyyaat dalam tafsir ibnu katsierIsrailiyyaat dalam tafsir ibnu katsier
Israiliyyaat dalam tafsir ibnu katsier
 
Membuat blog2
Membuat blog2Membuat blog2
Membuat blog2
 
Membuat blog 1
Membuat blog 1Membuat blog 1
Membuat blog 1
 
Kartini (bukan) pahwalan indonesia
Kartini (bukan) pahwalan indonesiaKartini (bukan) pahwalan indonesia
Kartini (bukan) pahwalan indonesia
 
Tutorial Blog di Blog.com
Tutorial Blog di Blog.comTutorial Blog di Blog.com
Tutorial Blog di Blog.com
 
صِلَة الرَّحِم
صِلَة الرَّحِمصِلَة الرَّحِم
صِلَة الرَّحِم
 
(Silaturahmi) صِلَة الرَّحِم
 (Silaturahmi) صِلَة الرَّحِم (Silaturahmi) صِلَة الرَّحِم
(Silaturahmi) صِلَة الرَّحِم
 
Ilmu rijal al hadits
Ilmu rijal al haditsIlmu rijal al hadits
Ilmu rijal al hadits
 
Ilmu ilmu matan
Ilmu ilmu matanIlmu ilmu matan
Ilmu ilmu matan
 
Ilmu rijal al hadits
Ilmu rijal al haditsIlmu rijal al hadits
Ilmu rijal al hadits
 
Ilmi ma`an al hadits
Ilmi ma`an al haditsIlmi ma`an al hadits
Ilmi ma`an al hadits
 

Manhaj salaf

  • 1. JEJE ZAENUDIN KETUA BIDGAR PENGEMBANGAN DAKWAH DAN KAJIAN PEMIKIRAN ISLAM, PP.PERSIS
  • 2. 1. APA ITU MANHAJ SALAF? 2. MENGAPA MUNCUL GAGASAN PENTINGNYA MANHAJ? 3. MENGAPA HARUS MANHAJ SALAF? 4. BAGAIMANA MANHAJ SALAF DIRUMUSKAN? 5. APA SUBSTANSI DAN PRINSIP-PRINSIP MANHAJ SALAF? 6. BAGAIMANA SIKAP KITA TERHADAP MANHAJ SALAF?
  • 3. Manhaj secara bahasa berati jalan yang jelas dan terang. Sedang secara istilah adalah: Manhaj adalah jalan atau seperangkat prinsip- prinsip dan norma-norma sebagai pijakan dalam menata pemikiran, perjalanan (perilaku), membuat hukum, dan mengambil sikap.
  • 4. Salaf artinya yang terdahulu. Yaitu generasi awal dari umat Islam yang mencakup generasi Sahabat, Tabi’in, dan Atba’ Tabi’in MANHAJ Salaf = Patokan-patokan, atau kaidah-kaidah, atau norma-norma, atau metode yang membimbing, mengarahkan, membatasi, da n membentuk cara berkeyakinan, berfikir, dan beramal yang telah ditempuh generasi Salaf dalam mengamalkan Islam
  • 5. a. Al Quran diturunkan sebagai “hudan” bagi umat manusia dan khususnya bagi orang yang bertaqwa. b. Sebagai petunjuk, Al Quran membimbing cara beriman, beramal, berdakwah dan berjihad dalam kehidupan kepada para pemeluknya. c. Petunjuk Al Quran telah ditafsirkan dan diterjemahkan oleh Rasulullah dan para sahabatnya secara teoritis maupun praktis dalam segala aspek kehidupan mereka d. Tetapi pada akhir generasi sahabat terjadi mala petaka “Al Fitnah al Kubra” yang berupa perpecahan politik. Melahirkan sekte Khawarij, Syi’ah Ali, dan Syiah Muawiyah e. Perselisihan politik berkembang menjadi perpecahan pemikiran dibidang Akidah dan Hukum. Melahirkan mazhab-mazhab teologi (diantaranya Qadariyah, Jabariyah, dan Murjiah); mazhab –mazhab hukum (spt. Hanafiyah, Malikiyah, Syafiiyah, Hambaliyah, Dhahiriyah, dan Ja’fariyah); mazhab-mazhab Tafsir (mazhab Ahlul Hadits dan Ahlu Ra’yi); dan munculnya aliran-aliran Tasawuf dan Kebatinan.
  • 6. f. Setiap sekte atau mazhab mempunyai metode tersendiri dalam memposisikan dan menginterpretasikan Al Quran dan Sunnah yang berakibat banyak persoalan yang dipertentangkan. g. Aliran-aliran pemikiran, mazhab-mazhab, atau sekte-sekte itu, seringkali berebut pengaruh dengan memperalat kekuasaan negara sehinga melahirkan beragamnya corak pemerintahan Islam berdasar pada mazhab tertentu. Pada masa kejayaan Bani Umayah, mazhab Murjiah mendapat dukungan yang kuat dari peguasa, sedang mazhab-mazhab yang lain ditekan dan dimarjinalkan; Pada masa kejayaan Abasiyah, mazhab Muktazilah dianakemaskan sementara mazhab yang lain dipenjarakan; Pada masa kekuasaan Bani Fatimiyah dan Buwaihi, mazhab syiah dikembangkan dan madzhab sunni pinggirkan, demikian seterusnya. h. Perselisihan dan perpecahan dalam berbagai aspek kehidupan kaum muslimin dinilai sebagai akibat kacau balaunya pemahaman terhadap ajaran Islam, terutama terhadap dua sumber utamanya, yaitu Al Quran dan Sunnah i. Munculnya kesadaran pentingnya merumuskan kaidah-kaidah dasar sebagai landasan memahami agama secara benar j. Lahirlah manhaj tafsir (ushul tafsir), manhaj hadits (ushul hadits), manhaj aqidah (ushul aqidah), manhaj fikih (ushul fiqih), dsb.
  • 7. a. Para sahabat dibimbing langsung oleh wahyu dan diasuh langsung oleh Rasulullah b. Keimanan dan keadilan Para sahabat telah diberi kesaksian oleh Al Quran dan Hadits (di antaranya QS. 3: 104, 9:100, dan 59: 8-10) c. Fakta historis menunjukan bahwa sampai akhir masa periode sahabat tidak ada diantara mereka perbedaan pendapat dalam masalah prinsip-prinsip Islam, terutama dalam masalah Aqidah. Perselisihan yang terjadi adalah masalah ijtihadiyah-siyasah d. Pemahaman-pemahaman baru yang menyimpang muncul dari tokoh-tokoh tabi’in yang tidak bertemu Rasulullah dan tidak belajar dengan baik kepada sahabat. Sehingga para sahabat sendiri mengingkari faham-faham baru tersebut. Seperti pemahaman khawarij yang ditumpas oleh Ali dan para sahabat yang lain; Qadariyah ditolak oleh Aisyah dan Ibnu Abas; praktek-praktek ritual dzikir bersama yang ditolak oleh Ibnu Mas’ud, dan sebagainya.
  • 8. e. Al Quran dan Sunnah diyakini mengandung manhaj aqidah, manhaj berfikir, dan manhaj beramal yang perlu diforlamalisasikan secara baku. f. Keyakinan yang dianut, cara berfikir, menafsirkan, mengamalkan, dan mendakwahkan serta memperjuangkan Islam yang dipraktekan para sahabat pastilah sebagai buah dari manhaj mereka dalam memahami dan mengamalkan ajaran Islam. g. Pernyataan yang monumental dari Imam Malik: “Tidaklah akan beres urusan umat ini, kecuali dengan apa yang telah membereskan generasi awalnya”.
  • 9. a. Dari pernyataan-pernyataan Al Quran dan Hadits itu yang sahih yang secara eksplisit maupun implisit berbicara tentang prinsip-prinsip keimanan, ibadah, hukum, dan akhlaq b. Dari pemikiran dan praktek-praktek yang dilaksanakan para sahabat bersama Nabi SAW. ketika beliau masih hidup c. Dari pemikiran dan praktek para sahabat nabi yang mereka sepakati setelah wafatnya Nabi SAW. d. Dari pemikran dan praktek para tabi’in yang menjadi murid- murid setia dan pelanjut ilmu para sahabat Nabi e. Dari pemikiran dan praktek para atba’ tabiin yang menjadi murid-murid setia dan pelanjut ilmu para tabi’in. f. Dari pemikiran dan praktek para ulama ahlul hadits wal atsar, ahlu tafsir, dan ahlu fiqh yang mengikuti pemikiran dan pemahaman para sahabat, tabi’in, dan atbaut tabi’in.
  • 10. 1. Tunduk dan patuh terhadap Al-Quran dan Sunnah Nabi sebagai Sumber Utama Ajaran agama Islam dalam segala aspeknya (Aqidah, Ibadah, Muamalah, Hukum, dan Akhlaq) 2. Berijtihad menafsirkan Al-Quran dan Hadits Nabi jika menghadapi persoalan-persoalan baru, baik secara kolektif sehingga melahirkan konsensus (ijma’), maupun secara individual sehingga melahirkan ikhtilaf. 3. Menghormati dan toleran terhadap pendapat yang berbeda 4. Tidak mengkafirkan siapapun muslim karena perselisihan pendapat dan perbuatan dosa selama tidak jatuh kepada kemusyrikan dan kemurtadan.
  • 11. B. Secara Rinci, di antaranya: 1. Mengutamakan kebersihan dan kemurnian tauhid diatas segalanya 2. Tidak bertawassul kepada kubur dan ruh orang yang sudah mati sekalipun kepada para nabi dan rasul 3. Tidak mentakwilkan ayat-ayat dan hadits-hadits tentang sifat 4. Menjadikan hadits Nabi sebagai dasar aqidah sekalipun hadits ahad 5. Tidak menjadikan akal dan nalar sebagai dasar penentuan akidah dan hukum syariat 6. Tidak mengkafirkan sesama muslim karena dosanya 7. Meniru dan menteladani praktek Rasulullah serta menjauhi bid’ah 8. Toleran dalam perbedaan masalah yang dhanniyatul wurud dan dhanniyatul dilalah 9. Mengutamakan praktek daripada teori dalam beragama 10. Bersikap moderat (tawasuth dan tawazun) dalam segala urusan 11. Mempertahankan prinsip-prinsip Islam yang bersifat tetap “tsawabit” seperti masalah aqidah,ibadah, dan hukum, dan terbuka terhadap perubahan dalam bidang muamalah
  • 12. 1. Seluruh gerakan pemurnian Islam di sepanjang zaman mendasarkan argumennya kepada cara beragama (manhaj) generasi salaf. Dari mulai Imam Malik, Imam Syafii, Imam Ahmad, Ibnu Taimiyah, Muhammad bin Abdul Wahhab, Jamaludin Al Afghani, Muhammad Abduh, Rasyid Ridha, Hasan Al Bana, dll. 2. Berdirinya jam’iyah-jam’iyah dakwah Islamiyah di seluruh dunia Islam, termasuk yang ada di Indonesia, yang menyerukan ishlah dan tajdid merujuk pemahaman mereka kepada manhaj generasi salaf. Karena itu mereka sebenarnya adalah penghidup manhaj salaf alias salafy dan gerakannya dinamakan gerakan salafiyah. 3. Dalam perkembangannya, para pengusung gerakan kembali ke manhaj salaf mengalami kecenderungan yang berbeda- beda, demikian pula intensitas, prioritas, komitmen dan loyalitasnya terhadap pemikiran-pemikiran genenerasi salaf menjadi bervareasi. Artinya tingkat“kesalafiyan” di lingkungan gerakan Islam menjadi berbeda-beda dan bertingkat-tingkat pula. Sehingga gerakan “salafiyah” pun mengalami reformasi dan koreksi internal, munculah gerakan “salafy” baru yang secara ketat dan kaku mengacu bukan hanya kepada manhajnya tetapi kepada mazhab Ahlul Hadits yang cenderung ke mazhab Dhahiriyah
  • 13. 4. Munculnya gerakan salafiyah baru yang dengan tegas menamakan diri dengan sebutan “Salafy” yang dimotori oleh ahli hadits, Syekh Nashirudin Al Bani, telah membawa nuansa pergerakan baru di bidang ilmu dan dakwah. 5. Di bidang ilmiyah ditandai dengan semaraknya penerbitan kitab-kitab turats yang menjadi acuan manhaj salaf, baik dalam bahasa aslinya maupun terjemahannya. 6. Di bidang dakwah ditandai dengan semaraknya kajian- kajian Ilmu dan lembaga-lembaga pendidikan yang secara tegas menghidupkan manhaj dan mazhab salaf 7. Bagi Jam’iyah Persis, kehadiran gerakan Salafy dapat dijadikan partner sekaligus competitor untuk berlomba- lomba dalam perjuangan dakwah menyeru umat kepada Al Quran dan Sunnah. Sebab perbedaan yang terjadi hanyalah masalah-masalah cabang dari mazhab salaf, bukan prinsip-prinsip dasarnya. Walaupun terkadang muncul gesekan-gesekan karena sikap arogansi dan kelewat semangat yang bersifat individual