3. Pengertian Kurikulum
Tiga Dimensi Pengertian Kurikulum
Kurikulum sebagai mata pelajaran
Kurikulum sebagai pengalaman belajar
Kurikulum sebagai perencanaan program pembelajaran
4. Kurikulum sebagai mata pelajaran
Robert
M.
Hutchins
(1936)
“The curriculum should include grammar, reading, thetoric and
logic, and mathematic,and addition at the secondary level
introduce the great books of the western world”.
Kurikulum sebagai pengalaman belajar
Hollis L. Caswell dan Campbell (1935)
“... all of the experiences children have under the guidance of
teacher”
Dorris Lee dan Murray Lee (1940)
”... those experiences of the child which the school in any way
utilizes or attempts to influence”,
5. H.H. Giles, S.P, McCutchen dan A. N. Zechiel
”...the total experience with which the school deals in educating
young people”
Romine (1945)
”Curriculum is interpreted to mean all of the organized courses,
activities, and experiences which pupils have under direction of
the school, wheter in the classroom or not”.
Harold Alberty (1965)
”all of the activities that are provided for the students by the
school”
Saylor dan Alexander (1956)
“ the curriculum is the sum total of school’s efforts to influence
learning, wether in the classroom, on the playground, or out of
school”.
6. Kurikulum sebagai perencanaan program pembelajaran
Hilda Taba (1962)
“ A curriculum is a plan of learning: therefore, what is known about the learning
process and the development of the individual has bearing on the shaping of a
curriculum”
Daniel Tanner dan Laurel Tanner (1975)
”...the planned and guided learning experiences and intended learning outcomes,
formulated through the systemtic reconstruction of knowledge and experiences
under auspices of the school, for the learner’s continous and willfull growth in
personal social competence”
UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Butir 19
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai bahan pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran.
7. Kurikulum sebagai perencanaan program pembelajaran
(lanjutan)
Nurgiantoro (1988)
Kurikulum adalah suatu rencana yang sengaja dirancang untuk
mencapai sejumlah tujuan pendidikan
Beauchamp dalam Sukmadinata (2009)
Kurikulum bukan hanya merupakan rencana tertulis bagi
pengajaran, tetapi juga sesuatu yang fungsional yang beroperasi
dalam kelas, yang memberi pedoman dan mengatur lingkungan dan
kegiatan yang terjadi di dalam kelas.
8. Simpulan
Kurikulum adalah pedoman penyelenggaran
pendidikan di sekolah dalam bentuk dokumen
tertulis yang meliputi berbagai materi
pembelajaran yang harus dikuasai oleh peserta
didik melalui pengalaman belajar yang diperoleh
dalam kegiatan pembelajaran di dalam ataupun
di luar kelas. yang dirancang secara sistematis
sesuai dengan tujuan pendidikan.
9. Komponen Kurikulum
Tujuan Kurikulum
Sebagai sebuah program kurikulum memuat sejumlah tujuan yang menjadi
acuan dan dasar penyelenggaraan kegiatan pendidikan di suatu sekolah
Isi Kurikulum
Mencakup jenis-jenis dan isi program masing-masing bidang studi yang
ditentukan berdasarkan tujuan instruksional sekolah
Organisasi Kurikulum
Oganisasi kurikulum dibedakan menjadi dua macam, yaitu struktur
horizontal dan struktur vertikal
Strategi Pelaksanaan Kurikulum
Strategi pelaksanaan kurikulum berkaitan dengan cara yang ditempuh
dalam melaksanakan pengajaran, penilaian, bimbingan dan konseling,
pengaturan kegiatan sekolah secara keseluruhan, pemilihan metode
pengajaran dan pemilihan media pengajaran.
10. Peran Kurikulum (Hamalik, 1990)
Peran konservatif kurikulum
Kurikulum harus mampu melestarikan nilai luhur budaya
bangsa untuk menangkal berbagai pengaruh yang dapat
merusak
Peran kreatif kurikulum
Kurikulum harus dapat mengikuti perkembangan yang terjadi
dengan pesat
Peran kritis dan evaluative kurikulum
Kurikulum harus mampu menyeleksi dan mengevaluasi segala
sesuatu yang dianggap bermanfaat untuk kehidupan peserta
didik
11. Fungsi Kurikulum (Surahmad, 1977)
Fungsi kurikulum bagi sekolah yang bersangkutan
Sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang diinginkan
Sebagai pedoman untuk mengatur kegiatan-kegiatan pendidikan yang
dilaksanakan di sekolah tersebut.
Fungsi kurikulum bagi sekolah yang berada pada tingkat di atasnya
Sebagai alat control untuk menghindari pemborosan karena terjadinya
pengulangan-pengulangan
penyampaian
serta
untuk
menjaga
keseimbangan bahan pengajaran
Fungsi kurikulum bagi masyarakat
Memberi bekal kepada anak didik segala sesuatu yang dibutuhkan oleh
masyarakat sehingga kelak para lulusannya dapat diterima sebagai bagian
mayarakat yang produktif.
12. Fungsi Kurikulum (McNeil, 1990)
Fungsi pendidikan umum (common and general education)
Kurikulum harus mampu memberikan pengalaman belajar sehingga peserta didik
mampu menginternalisasi nilai-nilai kehidupan serta memahami hak dan kewajibannya
sebagai anggota masyarakat.
Fungsi Suplementasi (supplementation)
Kurukulum harus mampu memberikan pelayanan kepada setiap peserta didik sesuai
dengan karakteristiknya sehingga peserta didik dapat mengembangkan segenap potensi
yang dimiliki sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya masing-masing
Eksplorasi (exploration)
Kurikulum harus dapat menemukan dan mengembangkan minat, bakat dan potensi
setiap peserta didik, sehingga diharapkan peserta didik dapat belajar dengan perasaan
senang dan gembira karena tanpa adanya paksaan.
Keahlian (specialization)
Kurikulum harus mampu menyediakan berbagai alternative pilihan keahlian yang dapat
dipilih oleh peserta didik sesuai bakat dan minatnya masing-masing
13. Fungsi Kurikulum (Alexander Inglis dalam Hamalik 1990 )
Fungsi penyesuaian (the adjustive or adaptive function)
Kurikulum harus dapat membuat para peserta didik mampu menyesuaikan diri
dalam kehidupan social masyarakat yang terus berkembang
Fungsi integrasi (the integrating function)
Kurikulum harus mampu mengembangkan pribadi peserta didik secara utuh
dan menyeluruh meliputi pemgetahuan, sikap dan keterampilan
Fungsi diferensiasi (the differentiating function)
Kurikulum harus mampu melayani berbagai macam karakteristik peserta didik
14. Fungsi Kurikulum (Alexander Inglis dalam Hamalik 1990 )
lanjutan
Fungsi persiapan (the preparation function)
Kurikulum harus mampu memberikan pengalaman belajar yang bermanfaat
bagi peserta didik yang akan melanjutnya ke jenjang pendidikan lebih tinggi
ataupun untuk kehidupan di lingkungannya
Fungsi pemilihan (the selective function)
Kurikulum harus mampu menyediakan berbagai alternative pilihan untuk
member kesempatan kepada setiap peserta mengembangkan bakat dan
minatnya
Fungsi diagnostic (the diagnostic function)
Kurikulum selain harus mampu berperan dalam mengidentifikasi potensi yang
menjadi kekuatan setiap peserta didik, kurikulum juga harus mampu
menemukan kelemahan serta kesulitan-kesulitan peserta didik dalam belajar
15. HAKEKAT PEMBELAJARAN
Pengertian Belajar
Cronchbach (Djamarah,1999)
Belajar adalah suatu aktifitas yang ditunjukkan oleh perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman
Robert M. Gagne (1965)
“Learning is change in human disposition or capacity, wich
persists over a period time, and which is not simply ascribable to
process a growth”
Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan
manusia setelah belajar secara terus menerus, bukan hanya
disebabkan karena proses pertumbuhan saja.
16. Pengertian Belajar (lanjutan)
Ngalim Purwanto (1992)
Belajar adalah setiap perubahn yang relatif menetap dalam tingkah laku, yang
terjadi sebagi hasil dari suatu latihan atau pengalaman.
Djamarah (1999)
Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi
dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor
Kesimpulan
Belajar adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang melalui latihan dan
pengalaman sehingga terjadi perubahan yang meliputi aspek kognitif, afektif
dan psikomotor.
18. Hubungan Kurikulum dan Pembelajaran
Saylor (1981)
The terms curriculum and instruction are interlocked almost as
inextricable as name Tristan and Isoled or Rome and Juliet.
Without a curriculum or plan, there can be no effective
instruction and without instruction the curriculum has little
meaning
Oliva (1992)
”...curriculum as that which is taught and instruction as the means
used to each that which is taught. Even more simply, curriculum
can be conceived as the what and instruction as the how. We may
think of the curriculum as a program, a plan, content, and
learning experiences, where as we may characterize instruction as
methods, the theaching act, implementation and presentation”
19. Bagan Hubungan Kurikulum dan Pengajaran
Kriteria
Penyusunan
Sistem
Pengembangan
Kurikulum
Kriteria
Pemilihan
Rangkaian
pengajaran
tentang hasil
belajar
yang diharapkan
Sistem
Pengajaran
Hasil
Belajar
Konten
Instrumental
Sumber
(isi budaya yang sesuai
untuk pengajaran
Repentoir
Perilaku
Mengajar
Sumber : Arno A. Bellack & Herbert Kliebard, 1977 (Subandijah, 1996)
20. Model hubungan antara kurikulum dan pengajaran
Peter F Oliva (1992)
Model dualistis (the dualistic model)
Kurikulum
Pengajaran
Kurikulum dan pengajaran terpisah, sehingga kurikulum
tidak menjadi input dalam menata pengajaran, sebaliknya
pengajaran tidak memberi umpan balikan sebagai bahan
evaluasi dan perbaikan kurikulum
21. Model hubungan antara kurikulum dan pengajaran
(lanjutan)
Model dualistis (the dualistic model)
A
Kurikulum
B
Pengajaran
Kurikulum
Pengajaran
Antara kurikulum dan pengajaran maupun antara pengajaran
dan kurikulum terdapat bagian-bagian yang berpadu dan
memiliki keterkaitan
22. Model konsentris (the concentric model)
A
B
Kurikulum
Pengajaran
Pengajaran
Kurikulum
Kurikulum dan pengajaran memiliki hubungan saling
ketergantungan dengan kemungkinan kurikulum menjadi
bagian dari pengajaran atau pengajaran merupakan bagian
dari kurikulum
23. Model siklus (the cyclical model)
Kurikulum
Pengajaran
Terdapat hubungan timbal balik antara kurikulum dan
pengajaran serta saling mempengaruhi. Kurikulum menjadi
dasar proses pengajaran dan pembelajaran sebaliknya apa
yang terjadi dalam proses pengajaran dan pembelajaran
merupakan bahan evaluasi dan perbaikan kurikulum
24. Terima kasih atas perhatian dan
sumbangsihnya
Mohon maaf atas segala
kekurangan
Saat anda lebih mampu melihat keburukan
daripada kebaikan orang lain,
waspadalah mungkin hati anda sedang sakit