SlideShare a Scribd company logo
Hospitalisasi pada anak merupakan proses karena suatu alasan yang berencana atau darurat
mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit menjalani terapi dan perawatan sampai
pemulangan kembali kerumah. Selama proses tersebut, anak dapat mengalamai berbagai
kejadian yang menunjukan pengalaman yang sangat trauma dan penuh dengan
stress. Hospitalisasi merupakan salah satu penyebab stress baik pada anak
maupun keluarganya, terutama disebabkan oleh perpisahan dengan keluarga, kehilangan
kendali, perlukaan tubuh dan rasa nyeri (Hidayat, 2008).
Perasaan cemas merupakan dampak dari hospitalisasi yang dialami oleh anak karena
menghadapi stressor yang ada dilingkungan rumah sakit. Pada umumnya reaksi anak
terhadap sakit adalah kecemasan karena perpisahan, kehilangan, perlukaan tubuh, dan rasa
nyeri. Pada masa prasekolah reaksi anak terhadap hospitalisasi adalah menolak makan,
sering bertanya, menangis perlahan, tidak kooperatif terhadap petugas kesehatan. Sehingga
perawatan di rumah sakit menjadi kehilangan kontrol dan pembatasan aktivitas. Sering kali
hospitalisasi dipersepsikan oleh anak sebagai hukuman, sehingga ada perasaan malu, takut
sehingga menimbulkan reaksi agresif, marah, berontak, tidak mau bekerja sama dengan
perawat (Jovan, 2007).
Reaksi anak pra sekolah ketika mengalami perawatan di rumah sakit adalah dengan
menunjukkan reaksi perilaku seperti protes, putus asa dan regresi. Hal ini bisa dibuktikan
dengan anak tampak tidak aktif, sedih, tidak tertarik pada lingkungan, tidak komunikatif,
mundur ke perilaku sebelumnya (misalnya : menghisap ibu jari, mengompol dan lain-lain)
dan juga perilaku regresi seperti : ketergantungan, menarik diri dan ansietas (Wong, 2003).
Sikap regresi merupakan fenomena yang umum terjadi pada anak yang menjalani rawat inap.
Sikap regresi pada kasus yang lebih ringan muncul dalam bentuk menangis, bersandar pada
ibu dan menghisap jari serta pada yang agak lebih berat anak bisa menolak makan.
Kemungkinan lain adalah terjadinya ketergantungan seperti keinginan untuk terus
diperhatikan dan tidak dapat tidur.
Penelitian membuktikan bahwa hospitalisasi anak dapat menjadi suatu permasalahan yang
menimbulkan trauma baik bagi anak maupun orang tua sehingga meimbulkan reaksi tertentu
yang akan sangat berdampak pada kerjasama anak dan orang tua dalam perawatan anak
selama di rumah sakit (Halstroom & Elander, 1997, Brewis, 1995 & Brennam, 1994
dalam Supartini, 2004).
Lingkungan rumah sakit merupakan penyebab stress bagi anak dan orang tuanya, baik
lingkungan fisik rumah sakit seperti bangunan atau ruang rawat, alat-alat, bau yang khas,
pakaian putih petugas kesehatan maupun lingkungan sosial, seperti sesama pasien anak,
ataupun interaksi dan sikap petugas kesehatan itu sendiri. Perawat memegang posisi kunci
untuk membantu orang tua menghadapi permasalahan yang berkaitan dengan perawatan
anaknya dirumah sakit karena perawat berada disamping pasien selama 24 jam. Untuk itu
berkaitan dengan upaya mengatasi masalah yang timbul baik pada anak maupun orang tua
selama anaknya dalam perawatan di rumah sakit, untuk mengurangi ketakutan anak yang
harus mengalami rawat inap di rumah sakit dapat dilakukan beberapa cara salah satunya
adalah dengan terapi bermain. Tindakan yang dilakukan dalam mengatasi masalah anak,
apapun bentuknya harus berlandaskan pada asuhan yang terapeutik karena bertujuan sebagai
terapi bagi anak (Syeh, 2010).
Anak yang perlu melakukan adaptasi dari mulai lingkungan, ketidaknyamanan kondisi fisik
karena penyakit yang di derita dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan proses keperawatan
yang diberikan, bentuk ketidaknyamanan yang dapat dilihat pada anak dari segi fisik seperti
menangis, gangguan pola tidur, sehingga anak sulit untuk dapat mencukupi kebutuhan
nutrisinya, selain itu pada saat hospitalisasi yang dilakukan pada anak dirumah sakit pada
umumnya sulit untuk dapat bersikap kooperatif sehingga intervensi hospitalisasi tidak
tercapai secara maksimal, keadaan tersebut merupakan hambatan bagi proses keperawatan
dalam rangka mengembalikan kondisi anak pada kondisi normal (Yuli, 2009).
Menurut Supartini (2004), terapi bermain merupakan terapi pada anak yang menjalani
hospitalisasi. Pada saat dirawat di rumah sakit, anak akan mengalami berbagai perasaan tidak
menyenangkan, seperti marah, takut, cemas dan nyeri. Dengan melakukan permainan anak
akan terlepas dari ketegangan dan stress yang dialaminya karena dengan melakukan
permainan, anak akan dapat mengalihkan rasa sakitnya pada permainannya dan
relaksasi melalui kesenangannya melakukan permainan. Bermain tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan anak, karena bermain sangat diperlukan untuk
perkembangan anak.
Bermain dapat digunakan sebagai media psiko terapi atau pengobatan terhadap anak yang
dikenal dengan sebutan Terapi Bermain . Karena pada saat dirawat di rumah sakit, anak
akan mengalami berbagai perasaan yang sangat tidak menyenangkan seperti cemas. Adapun
tujuan bermain bagi anak di rumah sakit yaitu, mengurangi perasaan takut, cemas, sedih,
tegang dan nyeri (Supartini, 2004).
Anak usia pra sekolah mempunyai kemampuan motorik kasar dan halus yang lebih matang
dari pada usia Toddler. Sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangannya anak usia
prasekolah sudah lebih aktif, kreatif dan imajinatif. Permainan adalah satu dari aspek yang
paling penting dalam kehidupan seorang anak, dan merupakan salah satu cara yang paling
efektif untuk menghadapi dan mengatasi stress. Permainan adalah “pekerjaan” anak, dan
dalam lingkup rumah sakit, permainan akan memberikan peluang untuk meningkatkan
ekspresi emosional anak, termasuk pelepasan yang aman dari rasa marah dan benci.
Menggambar atau mewarnai sebagai salah satu permainan yang memberikan kesempatan
anak untuk bebas berekspresi dan sangat terapeutik (sebagai permainan penyembuh). Anak
dapat mengekspresikan perasaannya dengan cara menggambar, ini berarti menggambar bagi
anak merupakan suatu cara untuk berkomunikasi tanpa menggunakan kata-kata (Suparto,
2003). Dengan menggambar atau mewarnai gambar juga dapat memberikan rasa senang
karena pada dasarnya anak usia pra sekolah sudah sangat aktif dan imajinatif selain itu anak
masih tetap dapat melanjutkan perkembangan kemampuan motorik halus dengan
menggambar meskipun masih menjalani perawatan di rumah sakit. Anak usia prasekolah
sedang senang-senangnya mengembangkan daya imajinasinya. Ditambah dengan
keterampilan verbalnya yang semakin baik, jadilah anak yang mampu menceritakan pikiran-
pikiran yang ada di kepalanya. Berimajinasi atau mengeluarkan ide-ide adalah bagian dari
tugas perkembangan di usia prasekolah, hal ini menunjukkan kecerdasan si anak.

More Related Content

What's hot

Kb 1 hospitalisasi pada anak
Kb 1 hospitalisasi pada anakKb 1 hospitalisasi pada anak
Kb 1 hospitalisasi pada anak
pjj_kemenkes
 
Kb 4 bermain pada anak
Kb 4 bermain pada anakKb 4 bermain pada anak
Kb 4 bermain pada anak
pjj_kemenkes
 
Hospitalisasi dan kecemasan pada anak
Hospitalisasi dan kecemasan pada anakHospitalisasi dan kecemasan pada anak
Hospitalisasi dan kecemasan pada anak
Warnet Raha
 
Terapi bermain mewarnai poli anak
Terapi bermain mewarnai poli anakTerapi bermain mewarnai poli anak
Terapi bermain mewarnai poli anak
arekchannel
 
92 210-1-sm
92 210-1-sm92 210-1-sm
92 210-1-sm
Lina Vania
 
Jakarta play therapy program info for parents
Jakarta play therapy program  info for parentsJakarta play therapy program  info for parents
Jakarta play therapy program info for parents
Jakarta Play Therapy
 
Sosial fobia
Sosial fobiaSosial fobia
Sosial fobia
Destra Putri
 

What's hot (7)

Kb 1 hospitalisasi pada anak
Kb 1 hospitalisasi pada anakKb 1 hospitalisasi pada anak
Kb 1 hospitalisasi pada anak
 
Kb 4 bermain pada anak
Kb 4 bermain pada anakKb 4 bermain pada anak
Kb 4 bermain pada anak
 
Hospitalisasi dan kecemasan pada anak
Hospitalisasi dan kecemasan pada anakHospitalisasi dan kecemasan pada anak
Hospitalisasi dan kecemasan pada anak
 
Terapi bermain mewarnai poli anak
Terapi bermain mewarnai poli anakTerapi bermain mewarnai poli anak
Terapi bermain mewarnai poli anak
 
92 210-1-sm
92 210-1-sm92 210-1-sm
92 210-1-sm
 
Jakarta play therapy program info for parents
Jakarta play therapy program  info for parentsJakarta play therapy program  info for parents
Jakarta play therapy program info for parents
 
Sosial fobia
Sosial fobiaSosial fobia
Sosial fobia
 

Similar to Hospitalisasi pada anak usia prasekolah

ATRAUMATIC CARE.ppt
ATRAUMATIC CARE.pptATRAUMATIC CARE.ppt
ATRAUMATIC CARE.ppt
TYASLARASATI
 
dampak-hospitalisasi pd anak dan ortu.ppt
dampak-hospitalisasi pd anak dan ortu.pptdampak-hospitalisasi pd anak dan ortu.ppt
dampak-hospitalisasi pd anak dan ortu.ppt
afridarmiyeni
 
PERSPEKTIF ILMU KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA.ppt
PERSPEKTIF ILMU KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA.pptPERSPEKTIF ILMU KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA.ppt
PERSPEKTIF ILMU KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA.ppt
ApriSetiawan7
 
Hospitalisasi dan kecemasan pada anak
Hospitalisasi dan kecemasan pada anakHospitalisasi dan kecemasan pada anak
Hospitalisasi dan kecemasan pada anak
Operator Warnet Vast Raha
 
PPT PSIKOLOG KEL2_semester genap2024.pptx
PPT PSIKOLOG KEL2_semester genap2024.pptxPPT PSIKOLOG KEL2_semester genap2024.pptx
PPT PSIKOLOG KEL2_semester genap2024.pptx
Indra875145
 
PENANGANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS anak dengan gangguan emosi dan fobia
PENANGANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS anak dengan gangguan emosi dan fobiaPENANGANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS anak dengan gangguan emosi dan fobia
PENANGANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS anak dengan gangguan emosi dan fobia
Susi424611
 
837-Article
837-Article 837-Article
837-Article
ssuserffecbb
 
Klp 10-Tugas kebutuhan khusus.pptx
Klp 10-Tugas kebutuhan khusus.pptxKlp 10-Tugas kebutuhan khusus.pptx
Klp 10-Tugas kebutuhan khusus.pptx
ssuserd0b473
 
Konsep hospitalisasi pada anak ok
Konsep hospitalisasi pada anak okKonsep hospitalisasi pada anak ok
Konsep hospitalisasi pada anak ok
sasha ariani
 
ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS
ASUHAN KEBIDANAN NEONATUSASUHAN KEBIDANAN NEONATUS
ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS
anisa rauf
 
Kebijakan pemerintah-tt-autis-(baru)
Kebijakan pemerintah-tt-autis-(baru)Kebijakan pemerintah-tt-autis-(baru)
Kebijakan pemerintah-tt-autis-(baru)KORAN PEDULI DOT COM
 
Tugas Manajemen & Intervensi Bencana Alam_KEVIN PUTRA HERWANSYAH_20530014.pptx
Tugas Manajemen & Intervensi Bencana Alam_KEVIN PUTRA HERWANSYAH_20530014.pptxTugas Manajemen & Intervensi Bencana Alam_KEVIN PUTRA HERWANSYAH_20530014.pptx
Tugas Manajemen & Intervensi Bencana Alam_KEVIN PUTRA HERWANSYAH_20530014.pptx
KevinPutraHerwansyah
 
Pengatar ilmu keperawatan anak AKPER PEMKAB MUNA
Pengatar ilmu keperawatan anak AKPER PEMKAB MUNA Pengatar ilmu keperawatan anak AKPER PEMKAB MUNA
Pengatar ilmu keperawatan anak AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Pengatar ilmu keperawatan anak AKPER PENKAB MUNA
Pengatar ilmu keperawatan anak AKPER PENKAB MUNAPengatar ilmu keperawatan anak AKPER PENKAB MUNA
Pengatar ilmu keperawatan anak AKPER PENKAB MUNAOperator Warnet Vast Raha
 
183 296-1-sm
183 296-1-sm183 296-1-sm
183 296-1-sm
Ringgo Reog
 
Dukungan Psikososial Bagi Anak Korban Bencana Alam (Luthfia).pptx
Dukungan Psikososial Bagi Anak Korban Bencana Alam (Luthfia).pptxDukungan Psikososial Bagi Anak Korban Bencana Alam (Luthfia).pptx
Dukungan Psikososial Bagi Anak Korban Bencana Alam (Luthfia).pptx
luthfia30
 
421-Article Text-1360-1-10-20200711.pdf
421-Article Text-1360-1-10-20200711.pdf421-Article Text-1360-1-10-20200711.pdf
421-Article Text-1360-1-10-20200711.pdf
MuhamadAris7
 

Similar to Hospitalisasi pada anak usia prasekolah (20)

ATRAUMATIC CARE.ppt
ATRAUMATIC CARE.pptATRAUMATIC CARE.ppt
ATRAUMATIC CARE.ppt
 
dampak-hospitalisasi pd anak dan ortu.ppt
dampak-hospitalisasi pd anak dan ortu.pptdampak-hospitalisasi pd anak dan ortu.ppt
dampak-hospitalisasi pd anak dan ortu.ppt
 
PERSPEKTIF ILMU KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA.ppt
PERSPEKTIF ILMU KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA.pptPERSPEKTIF ILMU KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA.ppt
PERSPEKTIF ILMU KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA.ppt
 
Hospitalisasi dan kecemasan pada anak
Hospitalisasi dan kecemasan pada anakHospitalisasi dan kecemasan pada anak
Hospitalisasi dan kecemasan pada anak
 
AUTRAUMATIC CARE
AUTRAUMATIC CAREAUTRAUMATIC CARE
AUTRAUMATIC CARE
 
PPT PSIKOLOG KEL2_semester genap2024.pptx
PPT PSIKOLOG KEL2_semester genap2024.pptxPPT PSIKOLOG KEL2_semester genap2024.pptx
PPT PSIKOLOG KEL2_semester genap2024.pptx
 
84 194-1-sm
84 194-1-sm84 194-1-sm
84 194-1-sm
 
PENANGANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS anak dengan gangguan emosi dan fobia
PENANGANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS anak dengan gangguan emosi dan fobiaPENANGANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS anak dengan gangguan emosi dan fobia
PENANGANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS anak dengan gangguan emosi dan fobia
 
837-Article
837-Article 837-Article
837-Article
 
Klp 10-Tugas kebutuhan khusus.pptx
Klp 10-Tugas kebutuhan khusus.pptxKlp 10-Tugas kebutuhan khusus.pptx
Klp 10-Tugas kebutuhan khusus.pptx
 
Konsep hospitalisasi pada anak ok
Konsep hospitalisasi pada anak okKonsep hospitalisasi pada anak ok
Konsep hospitalisasi pada anak ok
 
ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS
ASUHAN KEBIDANAN NEONATUSASUHAN KEBIDANAN NEONATUS
ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS
 
Kebijakan pemerintah-tt-autis-(baru)
Kebijakan pemerintah-tt-autis-(baru)Kebijakan pemerintah-tt-autis-(baru)
Kebijakan pemerintah-tt-autis-(baru)
 
Tugas Manajemen & Intervensi Bencana Alam_KEVIN PUTRA HERWANSYAH_20530014.pptx
Tugas Manajemen & Intervensi Bencana Alam_KEVIN PUTRA HERWANSYAH_20530014.pptxTugas Manajemen & Intervensi Bencana Alam_KEVIN PUTRA HERWANSYAH_20530014.pptx
Tugas Manajemen & Intervensi Bencana Alam_KEVIN PUTRA HERWANSYAH_20530014.pptx
 
Pengatar ilmu keperawatan anak AKPER PEMKAB MUNA
Pengatar ilmu keperawatan anak AKPER PEMKAB MUNA Pengatar ilmu keperawatan anak AKPER PEMKAB MUNA
Pengatar ilmu keperawatan anak AKPER PEMKAB MUNA
 
Pengatar ilmu keperawatan anak AKPER PENKAB MUNA
Pengatar ilmu keperawatan anak AKPER PENKAB MUNAPengatar ilmu keperawatan anak AKPER PENKAB MUNA
Pengatar ilmu keperawatan anak AKPER PENKAB MUNA
 
183 296-1-sm
183 296-1-sm183 296-1-sm
183 296-1-sm
 
Hubungan antara dukungan keluarga
Hubungan antara dukungan keluargaHubungan antara dukungan keluarga
Hubungan antara dukungan keluarga
 
Dukungan Psikososial Bagi Anak Korban Bencana Alam (Luthfia).pptx
Dukungan Psikososial Bagi Anak Korban Bencana Alam (Luthfia).pptxDukungan Psikososial Bagi Anak Korban Bencana Alam (Luthfia).pptx
Dukungan Psikososial Bagi Anak Korban Bencana Alam (Luthfia).pptx
 
421-Article Text-1360-1-10-20200711.pdf
421-Article Text-1360-1-10-20200711.pdf421-Article Text-1360-1-10-20200711.pdf
421-Article Text-1360-1-10-20200711.pdf
 

More from Warnet Raha

Serune kale
Serune kaleSerune kale
Serune kale
Warnet Raha
 
Alat musik
Alat musikAlat musik
Alat musik
Warnet Raha
 
Septian
SeptianSeptian
Septian
Warnet Raha
 
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanPengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Warnet Raha
 
Perihal
PerihalPerihal
Perihal
Warnet Raha
 
Warnet vast raha
Warnet vast rahaWarnet vast raha
Warnet vast raha
Warnet Raha
 
Surat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorselSurat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorsel
Warnet Raha
 
Silsilah keluarga
Silsilah keluargaSilsilah keluarga
Silsilah keluarga
Warnet Raha
 
Ipink
IpinkIpink
Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1
Warnet Raha
 
Makalah haji dan umroh
Makalah haji dan umrohMakalah haji dan umroh
Makalah haji dan umroh
Warnet Raha
 
Motivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaMotivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerja
Warnet Raha
 
Salim 2
Salim 2Salim 2
Salim 2
Warnet Raha
 
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Warnet Raha
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
Warnet Raha
 
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Warnet Raha
 
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari mudaPengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Warnet Raha
 
Jurnal ella
Jurnal ellaJurnal ella
Jurnal ella
Warnet Raha
 
Penelitian
PenelitianPenelitian
Penelitian
Warnet Raha
 
Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4
Warnet Raha
 

More from Warnet Raha (20)

Serune kale
Serune kaleSerune kale
Serune kale
 
Alat musik
Alat musikAlat musik
Alat musik
 
Septian
SeptianSeptian
Septian
 
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanPengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
 
Perihal
PerihalPerihal
Perihal
 
Warnet vast raha
Warnet vast rahaWarnet vast raha
Warnet vast raha
 
Surat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorselSurat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorsel
 
Silsilah keluarga
Silsilah keluargaSilsilah keluarga
Silsilah keluarga
 
Ipink
IpinkIpink
Ipink
 
Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1
 
Makalah haji dan umroh
Makalah haji dan umrohMakalah haji dan umroh
Makalah haji dan umroh
 
Motivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaMotivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerja
 
Salim 2
Salim 2Salim 2
Salim 2
 
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
 
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari mudaPengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
 
Jurnal ella
Jurnal ellaJurnal ella
Jurnal ella
 
Penelitian
PenelitianPenelitian
Penelitian
 
Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4
 

Recently uploaded

Modul Adaptif pembelajaran SD Negeri 65 Prabumulih
Modul Adaptif pembelajaran SD Negeri 65  PrabumulihModul Adaptif pembelajaran SD Negeri 65  Prabumulih
Modul Adaptif pembelajaran SD Negeri 65 Prabumulih
ade927
 
Materi terbaru PPT PPPK_01052024_rev.pdf
Materi terbaru PPT PPPK_01052024_rev.pdfMateri terbaru PPT PPPK_01052024_rev.pdf
Materi terbaru PPT PPPK_01052024_rev.pdf
6682agus
 
UK_Perizinan Produk_Maulana Aljabar_jabir_jabirun.pdf
UK_Perizinan Produk_Maulana Aljabar_jabir_jabirun.pdfUK_Perizinan Produk_Maulana Aljabar_jabir_jabirun.pdf
UK_Perizinan Produk_Maulana Aljabar_jabir_jabirun.pdf
hk2738624
 
aksi nyata TRANSISI PAUD-SD 1 BU HJ. EUIS SRININGRUM, S.Pd.pptx
aksi nyata TRANSISI PAUD-SD 1 BU HJ. EUIS SRININGRUM, S.Pd.pptxaksi nyata TRANSISI PAUD-SD 1 BU HJ. EUIS SRININGRUM, S.Pd.pptx
aksi nyata TRANSISI PAUD-SD 1 BU HJ. EUIS SRININGRUM, S.Pd.pptx
AsepTarsa
 
BABHI SOAL FIGURAL 2 NI BOS SENGGOL DONG YAA ALLAHH RIBET BENER.pdf
BABHI SOAL FIGURAL 2 NI BOS SENGGOL DONG YAA ALLAHH RIBET BENER.pdfBABHI SOAL FIGURAL 2 NI BOS SENGGOL DONG YAA ALLAHH RIBET BENER.pdf
BABHI SOAL FIGURAL 2 NI BOS SENGGOL DONG YAA ALLAHH RIBET BENER.pdf
FreakiesJunkies
 
Powerpoint Ujian Dinas Penyesuaian Ijazah.pptx
Powerpoint Ujian Dinas Penyesuaian Ijazah.pptxPowerpoint Ujian Dinas Penyesuaian Ijazah.pptx
Powerpoint Ujian Dinas Penyesuaian Ijazah.pptx
ALfiraSiLarukmi1
 

Recently uploaded (6)

Modul Adaptif pembelajaran SD Negeri 65 Prabumulih
Modul Adaptif pembelajaran SD Negeri 65  PrabumulihModul Adaptif pembelajaran SD Negeri 65  Prabumulih
Modul Adaptif pembelajaran SD Negeri 65 Prabumulih
 
Materi terbaru PPT PPPK_01052024_rev.pdf
Materi terbaru PPT PPPK_01052024_rev.pdfMateri terbaru PPT PPPK_01052024_rev.pdf
Materi terbaru PPT PPPK_01052024_rev.pdf
 
UK_Perizinan Produk_Maulana Aljabar_jabir_jabirun.pdf
UK_Perizinan Produk_Maulana Aljabar_jabir_jabirun.pdfUK_Perizinan Produk_Maulana Aljabar_jabir_jabirun.pdf
UK_Perizinan Produk_Maulana Aljabar_jabir_jabirun.pdf
 
aksi nyata TRANSISI PAUD-SD 1 BU HJ. EUIS SRININGRUM, S.Pd.pptx
aksi nyata TRANSISI PAUD-SD 1 BU HJ. EUIS SRININGRUM, S.Pd.pptxaksi nyata TRANSISI PAUD-SD 1 BU HJ. EUIS SRININGRUM, S.Pd.pptx
aksi nyata TRANSISI PAUD-SD 1 BU HJ. EUIS SRININGRUM, S.Pd.pptx
 
BABHI SOAL FIGURAL 2 NI BOS SENGGOL DONG YAA ALLAHH RIBET BENER.pdf
BABHI SOAL FIGURAL 2 NI BOS SENGGOL DONG YAA ALLAHH RIBET BENER.pdfBABHI SOAL FIGURAL 2 NI BOS SENGGOL DONG YAA ALLAHH RIBET BENER.pdf
BABHI SOAL FIGURAL 2 NI BOS SENGGOL DONG YAA ALLAHH RIBET BENER.pdf
 
Powerpoint Ujian Dinas Penyesuaian Ijazah.pptx
Powerpoint Ujian Dinas Penyesuaian Ijazah.pptxPowerpoint Ujian Dinas Penyesuaian Ijazah.pptx
Powerpoint Ujian Dinas Penyesuaian Ijazah.pptx
 

Hospitalisasi pada anak usia prasekolah

  • 1. Hospitalisasi pada anak merupakan proses karena suatu alasan yang berencana atau darurat mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit menjalani terapi dan perawatan sampai pemulangan kembali kerumah. Selama proses tersebut, anak dapat mengalamai berbagai kejadian yang menunjukan pengalaman yang sangat trauma dan penuh dengan stress. Hospitalisasi merupakan salah satu penyebab stress baik pada anak maupun keluarganya, terutama disebabkan oleh perpisahan dengan keluarga, kehilangan kendali, perlukaan tubuh dan rasa nyeri (Hidayat, 2008). Perasaan cemas merupakan dampak dari hospitalisasi yang dialami oleh anak karena menghadapi stressor yang ada dilingkungan rumah sakit. Pada umumnya reaksi anak terhadap sakit adalah kecemasan karena perpisahan, kehilangan, perlukaan tubuh, dan rasa nyeri. Pada masa prasekolah reaksi anak terhadap hospitalisasi adalah menolak makan, sering bertanya, menangis perlahan, tidak kooperatif terhadap petugas kesehatan. Sehingga perawatan di rumah sakit menjadi kehilangan kontrol dan pembatasan aktivitas. Sering kali hospitalisasi dipersepsikan oleh anak sebagai hukuman, sehingga ada perasaan malu, takut sehingga menimbulkan reaksi agresif, marah, berontak, tidak mau bekerja sama dengan perawat (Jovan, 2007). Reaksi anak pra sekolah ketika mengalami perawatan di rumah sakit adalah dengan menunjukkan reaksi perilaku seperti protes, putus asa dan regresi. Hal ini bisa dibuktikan dengan anak tampak tidak aktif, sedih, tidak tertarik pada lingkungan, tidak komunikatif, mundur ke perilaku sebelumnya (misalnya : menghisap ibu jari, mengompol dan lain-lain) dan juga perilaku regresi seperti : ketergantungan, menarik diri dan ansietas (Wong, 2003). Sikap regresi merupakan fenomena yang umum terjadi pada anak yang menjalani rawat inap. Sikap regresi pada kasus yang lebih ringan muncul dalam bentuk menangis, bersandar pada ibu dan menghisap jari serta pada yang agak lebih berat anak bisa menolak makan. Kemungkinan lain adalah terjadinya ketergantungan seperti keinginan untuk terus diperhatikan dan tidak dapat tidur. Penelitian membuktikan bahwa hospitalisasi anak dapat menjadi suatu permasalahan yang menimbulkan trauma baik bagi anak maupun orang tua sehingga meimbulkan reaksi tertentu yang akan sangat berdampak pada kerjasama anak dan orang tua dalam perawatan anak selama di rumah sakit (Halstroom & Elander, 1997, Brewis, 1995 & Brennam, 1994 dalam Supartini, 2004). Lingkungan rumah sakit merupakan penyebab stress bagi anak dan orang tuanya, baik lingkungan fisik rumah sakit seperti bangunan atau ruang rawat, alat-alat, bau yang khas, pakaian putih petugas kesehatan maupun lingkungan sosial, seperti sesama pasien anak,
  • 2. ataupun interaksi dan sikap petugas kesehatan itu sendiri. Perawat memegang posisi kunci untuk membantu orang tua menghadapi permasalahan yang berkaitan dengan perawatan anaknya dirumah sakit karena perawat berada disamping pasien selama 24 jam. Untuk itu berkaitan dengan upaya mengatasi masalah yang timbul baik pada anak maupun orang tua selama anaknya dalam perawatan di rumah sakit, untuk mengurangi ketakutan anak yang harus mengalami rawat inap di rumah sakit dapat dilakukan beberapa cara salah satunya adalah dengan terapi bermain. Tindakan yang dilakukan dalam mengatasi masalah anak, apapun bentuknya harus berlandaskan pada asuhan yang terapeutik karena bertujuan sebagai terapi bagi anak (Syeh, 2010). Anak yang perlu melakukan adaptasi dari mulai lingkungan, ketidaknyamanan kondisi fisik karena penyakit yang di derita dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan proses keperawatan yang diberikan, bentuk ketidaknyamanan yang dapat dilihat pada anak dari segi fisik seperti menangis, gangguan pola tidur, sehingga anak sulit untuk dapat mencukupi kebutuhan nutrisinya, selain itu pada saat hospitalisasi yang dilakukan pada anak dirumah sakit pada umumnya sulit untuk dapat bersikap kooperatif sehingga intervensi hospitalisasi tidak tercapai secara maksimal, keadaan tersebut merupakan hambatan bagi proses keperawatan dalam rangka mengembalikan kondisi anak pada kondisi normal (Yuli, 2009). Menurut Supartini (2004), terapi bermain merupakan terapi pada anak yang menjalani hospitalisasi. Pada saat dirawat di rumah sakit, anak akan mengalami berbagai perasaan tidak menyenangkan, seperti marah, takut, cemas dan nyeri. Dengan melakukan permainan anak akan terlepas dari ketegangan dan stress yang dialaminya karena dengan melakukan permainan, anak akan dapat mengalihkan rasa sakitnya pada permainannya dan relaksasi melalui kesenangannya melakukan permainan. Bermain tidak dapat dipisahkan dari kehidupan anak, karena bermain sangat diperlukan untuk perkembangan anak. Bermain dapat digunakan sebagai media psiko terapi atau pengobatan terhadap anak yang dikenal dengan sebutan Terapi Bermain . Karena pada saat dirawat di rumah sakit, anak akan mengalami berbagai perasaan yang sangat tidak menyenangkan seperti cemas. Adapun tujuan bermain bagi anak di rumah sakit yaitu, mengurangi perasaan takut, cemas, sedih, tegang dan nyeri (Supartini, 2004). Anak usia pra sekolah mempunyai kemampuan motorik kasar dan halus yang lebih matang dari pada usia Toddler. Sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangannya anak usia prasekolah sudah lebih aktif, kreatif dan imajinatif. Permainan adalah satu dari aspek yang paling penting dalam kehidupan seorang anak, dan merupakan salah satu cara yang paling
  • 3. efektif untuk menghadapi dan mengatasi stress. Permainan adalah “pekerjaan” anak, dan dalam lingkup rumah sakit, permainan akan memberikan peluang untuk meningkatkan ekspresi emosional anak, termasuk pelepasan yang aman dari rasa marah dan benci. Menggambar atau mewarnai sebagai salah satu permainan yang memberikan kesempatan anak untuk bebas berekspresi dan sangat terapeutik (sebagai permainan penyembuh). Anak dapat mengekspresikan perasaannya dengan cara menggambar, ini berarti menggambar bagi anak merupakan suatu cara untuk berkomunikasi tanpa menggunakan kata-kata (Suparto, 2003). Dengan menggambar atau mewarnai gambar juga dapat memberikan rasa senang karena pada dasarnya anak usia pra sekolah sudah sangat aktif dan imajinatif selain itu anak masih tetap dapat melanjutkan perkembangan kemampuan motorik halus dengan menggambar meskipun masih menjalani perawatan di rumah sakit. Anak usia prasekolah sedang senang-senangnya mengembangkan daya imajinasinya. Ditambah dengan keterampilan verbalnya yang semakin baik, jadilah anak yang mampu menceritakan pikiran- pikiran yang ada di kepalanya. Berimajinasi atau mengeluarkan ide-ide adalah bagian dari tugas perkembangan di usia prasekolah, hal ini menunjukkan kecerdasan si anak.