SlideShare a Scribd company logo
1
PENGARUH TERAPI BERMAIN DALAM MENURUNKAN
KECEMASAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (3-5TAHUN) YANG
MENGALAMI HOSPITALISASI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
TUGUREJO SEMARANG
Katinawati*)
Ns. Sri Haryani, S.Kep**), Ns. Syamsul Arif, S.Kep.,M.Kes, Biomed**)
*)
Alumni Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang,
**)
Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang,
**)
Dosen Ilmu Statistik dan Metodologi Politeknik Kesehatan Semarang
ABSTRAK
Peran perawat dalam meminimalkan stres akibat hospitalisasi pada anak sangat penting.
Pendekatan psikologis pada pasien yang mengalami distres hospitalisasi salah satunya
dengan menggunakan model pendekatan asuhan keperawatan berupa terapi bermain. Bermain
adalah penting untuk kesehatan mental, emosi, dan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan pengaruh terapi bermain teknik bercerita dalam menurunkan kecemasan
anak usia prasekolah (3-5 tahun) yang mengalami hospitalisasi di Rumah Sakit Umum
Daerah Tugurejo Semarang. Desain penelitian ini adalah eksperimen semu, dengan jumlah
sampel 15 responden yang diperoleh dengan teknik total sampling. Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan instrumen kuesioner. Untuk mengetahui perbedaan
kecemasan antara sebelum dan sesudah perlakuan di gunakan uji t berpasangan. Dengan hasil
menunjukkan nilai p 0,000 sehingga dapat di simpulkan bahwa terapi bermain dengan teknik
bercerita mampu menurunkan kecemasan anak. Rekomendasi dari hasil penelitian ini di
harapkan perawat agar memberikan terapi bermain terhadap anak usia prasekolah yang
mengalami kecemasan hospitalisasi.
Kata Kunci : Terapi bermain, kecemasan anak, hospitalisasi
ABSTRACT
The roles of nurses is important in minimizing the stressful condition of hospitalized children.
One of the psychological approaches to the patients experiencing the hospitalized distress is
using nursing care approach model. It is called playing therapy. Plasing is essential for
mental, emotional and social health. This research is determined to describe the influence of
playing therapy in reducing hospitalized pre – school aged (3 – 5 years old) children’s
anxiety in General Hospital in Tugurejo Area of Semarang. the design of the research is the
apparent experiment, using samples of 15 respondents with total sampling tecnique. The data
was collected using a questionnaire instrument. Anxiety to know the difference between
before and after treatment in the use paired t test. With results showing p value of 0.000 so
that it can be concluded that play therapy techniques can reduce anxiety to tell the child.
Recommendations from the results of this study is expected nurses to provide play therapy
for preschool children who experience anxiety hospitalization.
Key Words : Playing therapy, children’s anxiety, hospitalization
2
PENDAHULUAN
Anak adalah individu yang masih
bergantung pada orang dewasa dan
lingkungannya, artinya membutuhkan
lingkungan yang dapat memfasilitasi
dalam memenuhi kebutuhan dasarnya dan
untuk belajar mandiri (Supartini, 2004,
hlm.5). Anak adalah individu yang unik
dan bukan miniatur orang dewasa. Orang
tua bertanggung jawab untuk menjaga dan
mengupayakan anak dalam kondisi sehat
yang optimal, karena masa depan bangsa
bergantung pada anak.
Supartini (2004, hlm.5) mengemukakan
bahwa sehat dalam keperawatan anak
adalah sehat dalam rentang sehat-sakit.
Sehat adalah keadaan kesejahteraan
optimal antara fisik, mental, dan sosial
yang harus dicapai sepanjang kehidupan
anak dalam rangka mencapai tingkat
pertumbuhan dan perkembangan yang
optimal sesuai dengan usianya. Dengan
demikian, apabila anak sakit, hal ini akan
mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan fisik, psikologis,
intelektual, sosial dan spiritual. Apalagi
kalau anak sampai harus mengalami
hospitalisasi.
Hospitalisasi merupakan suatu proses yang
karena suatu alasan yang berencana atau
darurat, mengharuskan anak untuk tinggal
di rumah sakit, menjalani terapi dan
perawatan sampai pemulangannya kembali
ke rumah. Selama proses ini anak dan
orang tua dapat mengalami berbagai
kejadian yang menurut beberapa penelitian
ditunjukkan dengan pengalaman yang
sangat traumatik dan penuh dengan stres
(Supartini, 2004, hlm.188).
Di Indonesia jumlah anak usia prasekolah
(3-5 tahun) berdasarkan Survei Ekonomi
Nasional (SUSENAS) tahun 2001 sebesar
20, 72% dari jumlah total penduduk
Indonesia (Badan Perencanaan Nasional,
2004, dalam Purwandari, 2009, ¶2). Dan
diperkirakan 35 per 100 anak menjalani
hospitalisasi (Sumaryoko, 2008, dalam
Purwandari, 2009, ¶2). Berdasarkan studi
pendahuluan yang dilakukan di Rumah
Sakit Umum Daerah Tugurejo didapatkan
data pada tahun 2006 jumlah anak
prasekolah yang mengalami hospitalisasi
sebanyak 122 anak, 2007 jumlah anak 642,
2008 jumlah anak 977, 2009 jumlah anak
929, 2010 jumlah anak 223, 2011 jumlah
181 anak. Kecemasan merupakan perasaan
yang paling umum yang dialami oleh
pasien anak terutama usia prasekolah yang
di rawat di Rumah Sakit Umum Daerah
Tugurejo. Kecemasan yang sering dialami
seperti menangis, takut pada orang baru.
Respon anak yang cemas tergantung dari
tahapan usia. Perilaku kehilangan kontrol
menjadi lebih jelas pada toddler dan
prasekolah, yang mungkin memiliki
temper tantrum yang berulang atau
memperlihatkan perilaku yang mengalami
kemunduran. Ketakutan tentang bagian
tubuh disakiti dan nyeri terjadi pada
seluruh anak-anak, termasuk bayi lahir.
Usia prasekolah protes dengan keras dan
dapat menjadi agresif secara fisik dan
verbal (Wong, 1995, dalam Potter & Perry,
2005, hlm.666-667). Perawat anak
mempunyai peran penting dalam
menurunkan kecemasan anak yang
mengalami hospitalisasi. Sehingga anak
akan berperilaku lebih kooperatif. Media
paling efektif yang dapat dilakukan
perawat adalah melalui terapi bermain
(Supartini, 2004, hlm.186).
Sedangkan bermain merupakan cara
ilmiah bagi seorang anak untuk
mengungkapkan konflik yang ada dalam
dirinya yang pada awalnya anak belum
sadar bahwa dirinya sedang mengalami
konflik (Miller, 1983, dalam Riyadi &
Sukarmin, 2009, hlm.21). Melalui bermain
anak dapat mengekspresikan pikiran,
perasaan, fantasi serta daya kreasi dengan
tetap mengembangkan kreatifitasnya dan
beradaptasi lebih efektif terhadap berbagai
sumber stres (Riyadi & Sukarmin, 2009,
hlm.21).
3
Ada beberapa jenis terapi bermain, salah
satunya adalah terapi bermain teknik
bercerita. Menurut Supartini (2004, hlm.
86-87) dengan bercerita kita bisa
menyampaikan pesan tertentu pada anak.
Menurut Nurgiyantoro (2005, dalam
Asiskayanti, 2009, ¶31) cerita dapat
bermanfaat sebagai obat untuk
menyembuhkan sakit. Cerita juga harus
diterima sebagai kegiatan yang
menyembuhkan. Cerita membawa suasana
yang Cerita akan membuat spirit, sugesti
dan juga sedikit hipnotis sehingga akan
mendorong anak yang sedang mengalami
perawatan di rumah sakit untuk cepat
sembuh. Cerita yang akan digunakan
adalah cerita dongeng, dongeng adalah
cerita tentang tokoh yang mengalami suka
dan duka kehidupan (Indrawati &
Durianto, 2007, hlm.65). Dongeng dapat
dipahami sebagai cerita yang tidak benar-
benar terjadi dan banyak hal sering tidak
masuk akal, namun dari sudut pandang ini
cerita dongeng dapat dipandang sebagai
cerita fantasi, cerita yang mengikuti daya
fantasi (Nurgiyantoro, 2005, dalam
Asiskayanti, 2009, hlm.26-29) dan bersifat
sangat khayal (Soedjono, 2007, dalam
Asiskayanti, 2009, hal.33).
Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh terapi bermain
dalam menurunkan kecemasan anak usia
prasekolah (3-5 tahun) yang mengalami
hospitalisasi di Rumah Sakit Umum
Daerah Tugurejo Semarang.
METODE PENELITIAN
Desain yang digunakan dalam penelitian
ini adalah eksperimen, khususnya
eksperimen semu, dengan pendekatan one
group pre and post test. Rancangan ini
tidak menggunakan kelompok
pembanding, tetapi sudah dilakukan
observasi pertama (pretest) yang
memungkinkan peneliti dapat menguji
perubahan-perubahan yang terjadi setelah
adanya eksperimen atau perlakuan
(Notoatmojdo, 2005, hlm.164). Sampel
(anak usia prasekolah yang mengalami
hospitalisasi) diobservasi dan dinilai
terlebih dahulu bagaimana kecemasan
sebelum diberikan terapi bermain teknik
bercerita, kemudian setelah diberikan
perlakuan sampel tersebut diobservasi dan
di nilai kembali bagaimana kecemasannya,
apakah menunjukkan perbedaan dengan
sebelum diberikan terapi bermain teknik
bercerita.
Perlakuan pada penelitian ini adalah
peneliti mengobservasi responden sebelum
diberikan terapi bermain kemudian
diobservasi lagi setelah diberikan terapi
bermain.
Teknik yang digunakan dalam penelitian
ini menggunakan total sampling, karena
diperkirakan jumlah anak yang mengalami
hospitalisasi dalam satu bulan adalah 15
anak.
Pengumpulan data pada penelitian ini
menggunakan alat ukur berupa kuesioner.
Dan untuk mengetahui kecemasan anak
usia prasekolah yang mengalami
hospitalisasi, kuesioner yang digunakan
adalah kuesioner tertutup dengan
alternative pilihan 2 jawaban (ya/tidak).
Skala pengukuran pengetahuan adalah jika
jawaban ya diberi nilai atau skor 1 dan bila
jawaban tidak diberi nilai atau skor 0.
Untuk uji normalitas data menggunakan
uji One-Sample-Kolmogorow-Smirnov-
Test. Sedangkan untuk uji hipotesis
penelitian “pengaruh terapi bermain dalam
menurunkan kecemasan pada anak usia
presekolah yang mengalami hospitalisasi”
di gunakan uji Paired Sample T-test.
4
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
1. Karakteristik Usia Responden
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Berdasar Umur
Responden Dalam Penelitian Di Ruang
Melati Rumah Sakit Umum Daerah
Tugurejo Semarang (n=15)
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
diketahui paling banyak berumur 3 tahun
yaitu 7(46,6%) pasien, yang berumur 4
tahun sebanyak 5 (33,3%) pasien dan yang
berumur 5 tahun sebanyak (33,3%) pasien.
Menurut Nurhaeni (1999, dalam
Purwandari, Mulyono, & Sucipto, 2010)
anak usia prasekolah menganggap bahwa
hospitalisasi merupakan hukuman, dan
pemisahan dari orangtua, sebagai rasa
kehilangan cinta. Dampak dari kondisi ini
adalah kecemasan perpisahan pada anak.
Fakta menunjukkan, anak usia prasekolah
yang mengalami hospitalisasi akan
mengalami kecemasan perpisahan.
2. Karakteristik Jenis Kelamin Responden
Tabel 2
Distribusi frekuensi Berdasarkan Jenis
Kelamin Responden Dalam Penelitian Di
Ruang Melati Rumah Sakit Umum
Daerah Tugurejo Semarang.
(n=15)
Berdasarkan tabel diatas proporsi jenis
kelamin pada 15 responden yang
dilakukan penelitian ini yaitu 12 (80%)
responden laki-laki, dan 3 (20%)
responden perempuan. Berkaitan dengan
kecemasan pada pria dan wanita, James
(dalam Miraz, 2010, ¶12) mengemukakan
bahwa perempuan lebih mudah
dipengaruhi oleh tekanan-tekanan
lingkungan daripada laki-laki. Hal ini tidak
sesuai dengan hasil penelitian yang
menunjukkan bahwa jumlah jenis kelamin
laki-laki lebih banyak daripada
perempuan, yaitu sebanyak 12 anak (80%).
Dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada
pengaruh jenis kelamin anak usia
prasekolah dengan kecemasan.
3. Distribusi frekuensi responden
berdasarkan kategori kecemasan
sebelum diberikan terapi dapat dilihat
pada tabel 3
Tabel 3
Distribusi frekuensi Responden
Berdasarkan Kategori Kecemasan
Sebelum Diberikan Terapi Di Ruang
Melati Rumah Sakit Umum Daerah
Tugurejo Semarang (n=15)
No kategori Frekuensi Presentas
e(%)
1 Cemas
Ringan
- -
2
3
Cemas
Sedang
Cemas
Berat
12
3
80
20
Total 15 100
Penelitian ini menunjukkan bahwa
kategori kecemasan sebelum diberikan
terapi bermain sebanyak 12 anak termasuk
cemas sedang (80%) dan sebanyak 3 anak
termasuk cemas berat (20%).
4. Distribusi frekuensi responden
berdasarkan kategori kecemasan
sesudah diberikan terapi dapat dilihat
pada tabel 4.
Tabel 4
Umur Frekuensi Presentase(%)
3 Tahun 7 46,6
4 Tahun 5 33,3
5 Tahun 3 20
Total 15 100
Jenis
kelamin
Frekuensi Presentase
(%)
Laki-laki 12 80
Perempuan 3 20
Total 15 100
5
Distribusi frekuensi Responden
Berdasarkan Kategori Kecemasan
Setelah Diberikan Terapi Di Ruang Melati
Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo
Semarang (n=15)
Kategori kecemasan sesudah diberikan
terapi bermain sebanyak 13 anak termasuk
cemas ringan (86,7%) dan sebanyak 2
anak termasuk cemas sedang (13,3%) .
Wong (2008, hlm 756) mengatakan bahwa
hospitalisasi pada anak seringkali
menyebabkan munculnya stressor-stressor
yang dapat mengganggu perkembangan
anak. Kemampuan koping anak tersebut
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor
tersebut antara lain tingkat perkembangan
umur, pengalaman sakit sebelumnya,
perpisahan atau hospitalisasi, terdapatnya
suport system atau dukungan dari
lingkungan sekitar.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
paling banyak responden berumur 3 tahun
yaitu 7 (46,6%) responden. Sedangkan
Berdasarkan proporsi jenis kelamin pada
15 responden didapatkan 12 (80%)
responden laki-laki, dan 3 (20%)
responden perempuan. Sebelum diberikan
terapi bermain sebagian besar responden
mengalami cemas sedang 11 (73,33%)
anak dan cemas berat 4 (26,66%) anak.
Sedangkan kecemasan sesudah diberikan
terapi bermain menurun yaitu cemas
ringan 13 (86,6) anak dan cemas sedang 2
(13,3) anak. Ada pengaruh yang signifikan
pemberian terapi bermain dengan
penurunan kecemasan pada anak usia
prasekolah (3-5 tahun) yang mengalami
hospitalisasi di Rumah Sakit Umum
Daerah Tugurejo Semarang. berdasarkan
uji Paired Sample T-Test diperoleh nilai p
sebesar 0,000 (>0,05)
SARAN
1. Bagi Rumah Sakit Umum Daerah
Tugurejo Semarang
Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo
dapat menggunakan pemberian terapi
bermain sebagai alternatif dalam
menurunkan kecemasan pada pasien
anak yang mengalami hospitalisasi
dengan membuat jadwal tetap
pelaksanaan terapi bermain di ruang
anak.
2. Bagi institusi keperawatan dalam
pendidikan kesehatan
Hasil penelitian tersebut dapat
dijadikan sebagai tambahan referensi
bagi institusi dalam pendidikan
kesehatan
3. Bagi peneliti
Perlu dilakukan penelitian lanjutan
yang berkaitan dengan anak usia
prasekolah yang sebelumnya pernah
mendapat perawatan di rumah sakit
lebih dari 3-5 kali dalam setahun
sehingga akan mendapatkan hasil
penelitian yang lebih bervariasi dan
penelitian lanjutan mengenai pengaruh
terapi bermain dalam menurunkan
kecemasan anak usia presekolah yang
mengalami hospitalisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Asiskayanti. (2009). Pengaruh cerita
sebelum tidur terhadap kuantitas dan
kualitas tidur pada anak usia
prasekolah (3-6 tahun) di TK Miftahul
Huda kelas B Desa Sumolawang,
Kecamatan Puri, Kabupaten
Mojokerto.
file:///D:/skripsi/terapi%20bermaen/ku
mpulan%20cerita/Manfaat-cerita-
bagi-anak.htm diperoleh tanggal 16
juni 2011
Indrawati, Dewi,. & Durianto, Didik.
(2007). Aktif berbahasa indonesia.
No Kategori Frekuensi Presentase
(%)
1 Cemas
Ringan
13 86,7
2
3
Cemas
Sedang
Cemas
Berat
2
-
13,3
-
Total 15 100
6
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional
Miraz, Latifa. (2010). Konsep kecemasan.
http://morningcamp.com/?p=237
diperolah tanggal 7 oktober 2011
Notoatmodjo, Soekidjo. (2005).
Metodelogi penelitian kesehatan.
Jakarta: PT Rineka Cipta
Purwandari, Haryatiningsih., Mulyono,
Wastu Adi., & Sucipto, Ucip. (2010).
Terapi bermain untuk menurunkan
kecemasan perpisahan pada anak
prasekolah yang mengalami
hospitalisasi.
http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/2110
5259 2085-8930.pdf diperoleh 21 april
2012
Supartini, Yupi. (2004). Buku ajar konsep
dasar keperawatan anak. Jakarta :
EGC
Wong, Diana L. (2008). Buku Ajar
Keperawatan Pediatrik. Volume 1.
Jakarta: EGC
.

More Related Content

What's hot

PERBEDAAN SIKLUS MENSTRUASI ANTARA IBU YANG MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI IUD ...
PERBEDAAN SIKLUS MENSTRUASI ANTARA IBU YANG MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI IUD ...PERBEDAAN SIKLUS MENSTRUASI ANTARA IBU YANG MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI IUD ...
PERBEDAAN SIKLUS MENSTRUASI ANTARA IBU YANG MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI IUD ...
Salisa Setiawati
 
PERUBAHAN PSIKOLOGIS FASE TAKING HOLD PADA IBU NIFAS DI POLI OBGYN RSI JEMUR...
PERUBAHAN PSIKOLOGIS FASE TAKING HOLD PADA IBU NIFAS  DI POLI OBGYN RSI JEMUR...PERUBAHAN PSIKOLOGIS FASE TAKING HOLD PADA IBU NIFAS  DI POLI OBGYN RSI JEMUR...
PERUBAHAN PSIKOLOGIS FASE TAKING HOLD PADA IBU NIFAS DI POLI OBGYN RSI JEMUR...
Yolly Finolla
 
Hospitalisasi pada anak usia prasekolah
Hospitalisasi pada anak usia prasekolahHospitalisasi pada anak usia prasekolah
Hospitalisasi pada anak usia prasekolah
Warnet Raha
 
Jurnal Fitria Kurniati Agustina
Jurnal Fitria Kurniati AgustinaJurnal Fitria Kurniati Agustina
Jurnal Fitria Kurniati Agustina
sapakademik
 
Jurnal jadi okkk
Jurnal jadi okkkJurnal jadi okkk
Jurnal jadi okkk
faidin aidin
 
Jurnal Hipnoterapi
Jurnal HipnoterapiJurnal Hipnoterapi
Jurnal Hipnoterapi
dr. Bobby Ahmad
 
3. appendisitis 1
3. appendisitis 13. appendisitis 1
3. appendisitis 1
pipiaspita
 
PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF...
PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF...PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF...
PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF...
Ratih Aini
 

What's hot (9)

PERBEDAAN SIKLUS MENSTRUASI ANTARA IBU YANG MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI IUD ...
PERBEDAAN SIKLUS MENSTRUASI ANTARA IBU YANG MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI IUD ...PERBEDAAN SIKLUS MENSTRUASI ANTARA IBU YANG MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI IUD ...
PERBEDAAN SIKLUS MENSTRUASI ANTARA IBU YANG MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI IUD ...
 
PERUBAHAN PSIKOLOGIS FASE TAKING HOLD PADA IBU NIFAS DI POLI OBGYN RSI JEMUR...
PERUBAHAN PSIKOLOGIS FASE TAKING HOLD PADA IBU NIFAS  DI POLI OBGYN RSI JEMUR...PERUBAHAN PSIKOLOGIS FASE TAKING HOLD PADA IBU NIFAS  DI POLI OBGYN RSI JEMUR...
PERUBAHAN PSIKOLOGIS FASE TAKING HOLD PADA IBU NIFAS DI POLI OBGYN RSI JEMUR...
 
Hospitalisasi pada anak usia prasekolah
Hospitalisasi pada anak usia prasekolahHospitalisasi pada anak usia prasekolah
Hospitalisasi pada anak usia prasekolah
 
Vcv
VcvVcv
Vcv
 
Jurnal Fitria Kurniati Agustina
Jurnal Fitria Kurniati AgustinaJurnal Fitria Kurniati Agustina
Jurnal Fitria Kurniati Agustina
 
Jurnal jadi okkk
Jurnal jadi okkkJurnal jadi okkk
Jurnal jadi okkk
 
Jurnal Hipnoterapi
Jurnal HipnoterapiJurnal Hipnoterapi
Jurnal Hipnoterapi
 
3. appendisitis 1
3. appendisitis 13. appendisitis 1
3. appendisitis 1
 
PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF...
PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF...PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF...
PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF...
 

Similar to 92 210-1-sm

837-Article
837-Article 837-Article
837-Article
ssuserffecbb
 
89-Article Text-631-1-10-20201015.pdf
89-Article Text-631-1-10-20201015.pdf89-Article Text-631-1-10-20201015.pdf
89-Article Text-631-1-10-20201015.pdf
ssuserffecbb
 
Terapi bermain mewarnai poli anak
Terapi bermain mewarnai poli anakTerapi bermain mewarnai poli anak
Terapi bermain mewarnai poli anak
arekchannel
 
Sari
SariSari
Sari
1234BUNGA
 
Sikap Tenaga Kesehatan dan Pelaksanaan Metode Kangguru
Sikap Tenaga Kesehatan dan Pelaksanaan Metode KangguruSikap Tenaga Kesehatan dan Pelaksanaan Metode Kangguru
Sikap Tenaga Kesehatan dan Pelaksanaan Metode Kanggurunanikkharismaandari
 
ATRAUMATIC CARE.ppt
ATRAUMATIC CARE.pptATRAUMATIC CARE.ppt
ATRAUMATIC CARE.ppt
TYASLARASATI
 
Hospitalisasi pada anak usia prasekolah
Hospitalisasi pada anak usia prasekolahHospitalisasi pada anak usia prasekolah
Hospitalisasi pada anak usia prasekolah
Operator Warnet Vast Raha
 
Jr pijat bayi
Jr pijat bayiJr pijat bayi
Jr pijat bayi
UchyVawchyah
 
PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG ANTENATAL CARE TERHADAP PENGETAHUAN IBU...
PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG ANTENATAL CARE TERHADAP PENGETAHUAN IBU...PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG ANTENATAL CARE TERHADAP PENGETAHUAN IBU...
PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG ANTENATAL CARE TERHADAP PENGETAHUAN IBU...
UNIVERSITAS SARIPUTRA INDONESIA TOMOHON
 
Artikel anak 2 jajanan sehat
Artikel anak  2 jajanan sehatArtikel anak  2 jajanan sehat
Artikel anak 2 jajanan sehat
Ria Zuri
 
atraumatic care.pptx
atraumatic care.pptxatraumatic care.pptx
atraumatic care.pptx
NieTaKorbaffo
 
ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS
ASUHAN KEBIDANAN NEONATUSASUHAN KEBIDANAN NEONATUS
ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS
anisa rauf
 
Bentuk jurnal penelitian
Bentuk jurnal penelitianBentuk jurnal penelitian
Bentuk jurnal penelitian
nrukmana rukmana
 
Konsensus status epileptikus
Konsensus status epileptikusKonsensus status epileptikus
Konsensus status epileptikus
PikaLubis
 
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesiaGangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesiaKANDA IZUL
 
Kb3 konsep tumbuh kembang
Kb3 konsep tumbuh kembangKb3 konsep tumbuh kembang
Kb3 konsep tumbuh kembang
pjj_kemenkes
 
IDAI EPILEPSI.pdf
IDAI EPILEPSI.pdfIDAI EPILEPSI.pdf
IDAI EPILEPSI.pdf
adelia576838
 

Similar to 92 210-1-sm (20)

837-Article
837-Article 837-Article
837-Article
 
89-Article Text-631-1-10-20201015.pdf
89-Article Text-631-1-10-20201015.pdf89-Article Text-631-1-10-20201015.pdf
89-Article Text-631-1-10-20201015.pdf
 
Terapi bermain mewarnai poli anak
Terapi bermain mewarnai poli anakTerapi bermain mewarnai poli anak
Terapi bermain mewarnai poli anak
 
Sari
SariSari
Sari
 
Sikap Tenaga Kesehatan dan Pelaksanaan Metode Kangguru
Sikap Tenaga Kesehatan dan Pelaksanaan Metode KangguruSikap Tenaga Kesehatan dan Pelaksanaan Metode Kangguru
Sikap Tenaga Kesehatan dan Pelaksanaan Metode Kangguru
 
ATRAUMATIC CARE.ppt
ATRAUMATIC CARE.pptATRAUMATIC CARE.ppt
ATRAUMATIC CARE.ppt
 
Hospitalisasi pada anak usia prasekolah
Hospitalisasi pada anak usia prasekolahHospitalisasi pada anak usia prasekolah
Hospitalisasi pada anak usia prasekolah
 
Jr pijat bayi
Jr pijat bayiJr pijat bayi
Jr pijat bayi
 
PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG ANTENATAL CARE TERHADAP PENGETAHUAN IBU...
PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG ANTENATAL CARE TERHADAP PENGETAHUAN IBU...PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG ANTENATAL CARE TERHADAP PENGETAHUAN IBU...
PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG ANTENATAL CARE TERHADAP PENGETAHUAN IBU...
 
Artikel anak 2 jajanan sehat
Artikel anak  2 jajanan sehatArtikel anak  2 jajanan sehat
Artikel anak 2 jajanan sehat
 
Articel
ArticelArticel
Articel
 
atraumatic care.pptx
atraumatic care.pptxatraumatic care.pptx
atraumatic care.pptx
 
Zaitun
ZaitunZaitun
Zaitun
 
Proposal menyusui AKPER PEMKAB MUNA
Proposal menyusui  AKPER PEMKAB MUNA Proposal menyusui  AKPER PEMKAB MUNA
Proposal menyusui AKPER PEMKAB MUNA
 
ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS
ASUHAN KEBIDANAN NEONATUSASUHAN KEBIDANAN NEONATUS
ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS
 
Bentuk jurnal penelitian
Bentuk jurnal penelitianBentuk jurnal penelitian
Bentuk jurnal penelitian
 
Konsensus status epileptikus
Konsensus status epileptikusKonsensus status epileptikus
Konsensus status epileptikus
 
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesiaGangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
 
Kb3 konsep tumbuh kembang
Kb3 konsep tumbuh kembangKb3 konsep tumbuh kembang
Kb3 konsep tumbuh kembang
 
IDAI EPILEPSI.pdf
IDAI EPILEPSI.pdfIDAI EPILEPSI.pdf
IDAI EPILEPSI.pdf
 

Recently uploaded

TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 

Recently uploaded (20)

TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 

92 210-1-sm

  • 1. 1 PENGARUH TERAPI BERMAIN DALAM MENURUNKAN KECEMASAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (3-5TAHUN) YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO SEMARANG Katinawati*) Ns. Sri Haryani, S.Kep**), Ns. Syamsul Arif, S.Kep.,M.Kes, Biomed**) *) Alumni Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang, **) Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang, **) Dosen Ilmu Statistik dan Metodologi Politeknik Kesehatan Semarang ABSTRAK Peran perawat dalam meminimalkan stres akibat hospitalisasi pada anak sangat penting. Pendekatan psikologis pada pasien yang mengalami distres hospitalisasi salah satunya dengan menggunakan model pendekatan asuhan keperawatan berupa terapi bermain. Bermain adalah penting untuk kesehatan mental, emosi, dan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh terapi bermain teknik bercerita dalam menurunkan kecemasan anak usia prasekolah (3-5 tahun) yang mengalami hospitalisasi di Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang. Desain penelitian ini adalah eksperimen semu, dengan jumlah sampel 15 responden yang diperoleh dengan teknik total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen kuesioner. Untuk mengetahui perbedaan kecemasan antara sebelum dan sesudah perlakuan di gunakan uji t berpasangan. Dengan hasil menunjukkan nilai p 0,000 sehingga dapat di simpulkan bahwa terapi bermain dengan teknik bercerita mampu menurunkan kecemasan anak. Rekomendasi dari hasil penelitian ini di harapkan perawat agar memberikan terapi bermain terhadap anak usia prasekolah yang mengalami kecemasan hospitalisasi. Kata Kunci : Terapi bermain, kecemasan anak, hospitalisasi ABSTRACT The roles of nurses is important in minimizing the stressful condition of hospitalized children. One of the psychological approaches to the patients experiencing the hospitalized distress is using nursing care approach model. It is called playing therapy. Plasing is essential for mental, emotional and social health. This research is determined to describe the influence of playing therapy in reducing hospitalized pre – school aged (3 – 5 years old) children’s anxiety in General Hospital in Tugurejo Area of Semarang. the design of the research is the apparent experiment, using samples of 15 respondents with total sampling tecnique. The data was collected using a questionnaire instrument. Anxiety to know the difference between before and after treatment in the use paired t test. With results showing p value of 0.000 so that it can be concluded that play therapy techniques can reduce anxiety to tell the child. Recommendations from the results of this study is expected nurses to provide play therapy for preschool children who experience anxiety hospitalization. Key Words : Playing therapy, children’s anxiety, hospitalization
  • 2. 2 PENDAHULUAN Anak adalah individu yang masih bergantung pada orang dewasa dan lingkungannya, artinya membutuhkan lingkungan yang dapat memfasilitasi dalam memenuhi kebutuhan dasarnya dan untuk belajar mandiri (Supartini, 2004, hlm.5). Anak adalah individu yang unik dan bukan miniatur orang dewasa. Orang tua bertanggung jawab untuk menjaga dan mengupayakan anak dalam kondisi sehat yang optimal, karena masa depan bangsa bergantung pada anak. Supartini (2004, hlm.5) mengemukakan bahwa sehat dalam keperawatan anak adalah sehat dalam rentang sehat-sakit. Sehat adalah keadaan kesejahteraan optimal antara fisik, mental, dan sosial yang harus dicapai sepanjang kehidupan anak dalam rangka mencapai tingkat pertumbuhan dan perkembangan yang optimal sesuai dengan usianya. Dengan demikian, apabila anak sakit, hal ini akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan fisik, psikologis, intelektual, sosial dan spiritual. Apalagi kalau anak sampai harus mengalami hospitalisasi. Hospitalisasi merupakan suatu proses yang karena suatu alasan yang berencana atau darurat, mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit, menjalani terapi dan perawatan sampai pemulangannya kembali ke rumah. Selama proses ini anak dan orang tua dapat mengalami berbagai kejadian yang menurut beberapa penelitian ditunjukkan dengan pengalaman yang sangat traumatik dan penuh dengan stres (Supartini, 2004, hlm.188). Di Indonesia jumlah anak usia prasekolah (3-5 tahun) berdasarkan Survei Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2001 sebesar 20, 72% dari jumlah total penduduk Indonesia (Badan Perencanaan Nasional, 2004, dalam Purwandari, 2009, ¶2). Dan diperkirakan 35 per 100 anak menjalani hospitalisasi (Sumaryoko, 2008, dalam Purwandari, 2009, ¶2). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo didapatkan data pada tahun 2006 jumlah anak prasekolah yang mengalami hospitalisasi sebanyak 122 anak, 2007 jumlah anak 642, 2008 jumlah anak 977, 2009 jumlah anak 929, 2010 jumlah anak 223, 2011 jumlah 181 anak. Kecemasan merupakan perasaan yang paling umum yang dialami oleh pasien anak terutama usia prasekolah yang di rawat di Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo. Kecemasan yang sering dialami seperti menangis, takut pada orang baru. Respon anak yang cemas tergantung dari tahapan usia. Perilaku kehilangan kontrol menjadi lebih jelas pada toddler dan prasekolah, yang mungkin memiliki temper tantrum yang berulang atau memperlihatkan perilaku yang mengalami kemunduran. Ketakutan tentang bagian tubuh disakiti dan nyeri terjadi pada seluruh anak-anak, termasuk bayi lahir. Usia prasekolah protes dengan keras dan dapat menjadi agresif secara fisik dan verbal (Wong, 1995, dalam Potter & Perry, 2005, hlm.666-667). Perawat anak mempunyai peran penting dalam menurunkan kecemasan anak yang mengalami hospitalisasi. Sehingga anak akan berperilaku lebih kooperatif. Media paling efektif yang dapat dilakukan perawat adalah melalui terapi bermain (Supartini, 2004, hlm.186). Sedangkan bermain merupakan cara ilmiah bagi seorang anak untuk mengungkapkan konflik yang ada dalam dirinya yang pada awalnya anak belum sadar bahwa dirinya sedang mengalami konflik (Miller, 1983, dalam Riyadi & Sukarmin, 2009, hlm.21). Melalui bermain anak dapat mengekspresikan pikiran, perasaan, fantasi serta daya kreasi dengan tetap mengembangkan kreatifitasnya dan beradaptasi lebih efektif terhadap berbagai sumber stres (Riyadi & Sukarmin, 2009, hlm.21).
  • 3. 3 Ada beberapa jenis terapi bermain, salah satunya adalah terapi bermain teknik bercerita. Menurut Supartini (2004, hlm. 86-87) dengan bercerita kita bisa menyampaikan pesan tertentu pada anak. Menurut Nurgiyantoro (2005, dalam Asiskayanti, 2009, ¶31) cerita dapat bermanfaat sebagai obat untuk menyembuhkan sakit. Cerita juga harus diterima sebagai kegiatan yang menyembuhkan. Cerita membawa suasana yang Cerita akan membuat spirit, sugesti dan juga sedikit hipnotis sehingga akan mendorong anak yang sedang mengalami perawatan di rumah sakit untuk cepat sembuh. Cerita yang akan digunakan adalah cerita dongeng, dongeng adalah cerita tentang tokoh yang mengalami suka dan duka kehidupan (Indrawati & Durianto, 2007, hlm.65). Dongeng dapat dipahami sebagai cerita yang tidak benar- benar terjadi dan banyak hal sering tidak masuk akal, namun dari sudut pandang ini cerita dongeng dapat dipandang sebagai cerita fantasi, cerita yang mengikuti daya fantasi (Nurgiyantoro, 2005, dalam Asiskayanti, 2009, hlm.26-29) dan bersifat sangat khayal (Soedjono, 2007, dalam Asiskayanti, 2009, hal.33). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi bermain dalam menurunkan kecemasan anak usia prasekolah (3-5 tahun) yang mengalami hospitalisasi di Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang. METODE PENELITIAN Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen, khususnya eksperimen semu, dengan pendekatan one group pre and post test. Rancangan ini tidak menggunakan kelompok pembanding, tetapi sudah dilakukan observasi pertama (pretest) yang memungkinkan peneliti dapat menguji perubahan-perubahan yang terjadi setelah adanya eksperimen atau perlakuan (Notoatmojdo, 2005, hlm.164). Sampel (anak usia prasekolah yang mengalami hospitalisasi) diobservasi dan dinilai terlebih dahulu bagaimana kecemasan sebelum diberikan terapi bermain teknik bercerita, kemudian setelah diberikan perlakuan sampel tersebut diobservasi dan di nilai kembali bagaimana kecemasannya, apakah menunjukkan perbedaan dengan sebelum diberikan terapi bermain teknik bercerita. Perlakuan pada penelitian ini adalah peneliti mengobservasi responden sebelum diberikan terapi bermain kemudian diobservasi lagi setelah diberikan terapi bermain. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan total sampling, karena diperkirakan jumlah anak yang mengalami hospitalisasi dalam satu bulan adalah 15 anak. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan alat ukur berupa kuesioner. Dan untuk mengetahui kecemasan anak usia prasekolah yang mengalami hospitalisasi, kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup dengan alternative pilihan 2 jawaban (ya/tidak). Skala pengukuran pengetahuan adalah jika jawaban ya diberi nilai atau skor 1 dan bila jawaban tidak diberi nilai atau skor 0. Untuk uji normalitas data menggunakan uji One-Sample-Kolmogorow-Smirnov- Test. Sedangkan untuk uji hipotesis penelitian “pengaruh terapi bermain dalam menurunkan kecemasan pada anak usia presekolah yang mengalami hospitalisasi” di gunakan uji Paired Sample T-test.
  • 4. 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Karakteristik Usia Responden Tabel 1 Distribusi Frekuensi Berdasar Umur Responden Dalam Penelitian Di Ruang Melati Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang (n=15) Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui paling banyak berumur 3 tahun yaitu 7(46,6%) pasien, yang berumur 4 tahun sebanyak 5 (33,3%) pasien dan yang berumur 5 tahun sebanyak (33,3%) pasien. Menurut Nurhaeni (1999, dalam Purwandari, Mulyono, & Sucipto, 2010) anak usia prasekolah menganggap bahwa hospitalisasi merupakan hukuman, dan pemisahan dari orangtua, sebagai rasa kehilangan cinta. Dampak dari kondisi ini adalah kecemasan perpisahan pada anak. Fakta menunjukkan, anak usia prasekolah yang mengalami hospitalisasi akan mengalami kecemasan perpisahan. 2. Karakteristik Jenis Kelamin Responden Tabel 2 Distribusi frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin Responden Dalam Penelitian Di Ruang Melati Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang. (n=15) Berdasarkan tabel diatas proporsi jenis kelamin pada 15 responden yang dilakukan penelitian ini yaitu 12 (80%) responden laki-laki, dan 3 (20%) responden perempuan. Berkaitan dengan kecemasan pada pria dan wanita, James (dalam Miraz, 2010, ¶12) mengemukakan bahwa perempuan lebih mudah dipengaruhi oleh tekanan-tekanan lingkungan daripada laki-laki. Hal ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa jumlah jenis kelamin laki-laki lebih banyak daripada perempuan, yaitu sebanyak 12 anak (80%). Dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada pengaruh jenis kelamin anak usia prasekolah dengan kecemasan. 3. Distribusi frekuensi responden berdasarkan kategori kecemasan sebelum diberikan terapi dapat dilihat pada tabel 3 Tabel 3 Distribusi frekuensi Responden Berdasarkan Kategori Kecemasan Sebelum Diberikan Terapi Di Ruang Melati Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang (n=15) No kategori Frekuensi Presentas e(%) 1 Cemas Ringan - - 2 3 Cemas Sedang Cemas Berat 12 3 80 20 Total 15 100 Penelitian ini menunjukkan bahwa kategori kecemasan sebelum diberikan terapi bermain sebanyak 12 anak termasuk cemas sedang (80%) dan sebanyak 3 anak termasuk cemas berat (20%). 4. Distribusi frekuensi responden berdasarkan kategori kecemasan sesudah diberikan terapi dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4 Umur Frekuensi Presentase(%) 3 Tahun 7 46,6 4 Tahun 5 33,3 5 Tahun 3 20 Total 15 100 Jenis kelamin Frekuensi Presentase (%) Laki-laki 12 80 Perempuan 3 20 Total 15 100
  • 5. 5 Distribusi frekuensi Responden Berdasarkan Kategori Kecemasan Setelah Diberikan Terapi Di Ruang Melati Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang (n=15) Kategori kecemasan sesudah diberikan terapi bermain sebanyak 13 anak termasuk cemas ringan (86,7%) dan sebanyak 2 anak termasuk cemas sedang (13,3%) . Wong (2008, hlm 756) mengatakan bahwa hospitalisasi pada anak seringkali menyebabkan munculnya stressor-stressor yang dapat mengganggu perkembangan anak. Kemampuan koping anak tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor tersebut antara lain tingkat perkembangan umur, pengalaman sakit sebelumnya, perpisahan atau hospitalisasi, terdapatnya suport system atau dukungan dari lingkungan sekitar. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian didapatkan paling banyak responden berumur 3 tahun yaitu 7 (46,6%) responden. Sedangkan Berdasarkan proporsi jenis kelamin pada 15 responden didapatkan 12 (80%) responden laki-laki, dan 3 (20%) responden perempuan. Sebelum diberikan terapi bermain sebagian besar responden mengalami cemas sedang 11 (73,33%) anak dan cemas berat 4 (26,66%) anak. Sedangkan kecemasan sesudah diberikan terapi bermain menurun yaitu cemas ringan 13 (86,6) anak dan cemas sedang 2 (13,3) anak. Ada pengaruh yang signifikan pemberian terapi bermain dengan penurunan kecemasan pada anak usia prasekolah (3-5 tahun) yang mengalami hospitalisasi di Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang. berdasarkan uji Paired Sample T-Test diperoleh nilai p sebesar 0,000 (>0,05) SARAN 1. Bagi Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo dapat menggunakan pemberian terapi bermain sebagai alternatif dalam menurunkan kecemasan pada pasien anak yang mengalami hospitalisasi dengan membuat jadwal tetap pelaksanaan terapi bermain di ruang anak. 2. Bagi institusi keperawatan dalam pendidikan kesehatan Hasil penelitian tersebut dapat dijadikan sebagai tambahan referensi bagi institusi dalam pendidikan kesehatan 3. Bagi peneliti Perlu dilakukan penelitian lanjutan yang berkaitan dengan anak usia prasekolah yang sebelumnya pernah mendapat perawatan di rumah sakit lebih dari 3-5 kali dalam setahun sehingga akan mendapatkan hasil penelitian yang lebih bervariasi dan penelitian lanjutan mengenai pengaruh terapi bermain dalam menurunkan kecemasan anak usia presekolah yang mengalami hospitalisasi. DAFTAR PUSTAKA Asiskayanti. (2009). Pengaruh cerita sebelum tidur terhadap kuantitas dan kualitas tidur pada anak usia prasekolah (3-6 tahun) di TK Miftahul Huda kelas B Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto. file:///D:/skripsi/terapi%20bermaen/ku mpulan%20cerita/Manfaat-cerita- bagi-anak.htm diperoleh tanggal 16 juni 2011 Indrawati, Dewi,. & Durianto, Didik. (2007). Aktif berbahasa indonesia. No Kategori Frekuensi Presentase (%) 1 Cemas Ringan 13 86,7 2 3 Cemas Sedang Cemas Berat 2 - 13,3 - Total 15 100
  • 6. 6 Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Miraz, Latifa. (2010). Konsep kecemasan. http://morningcamp.com/?p=237 diperolah tanggal 7 oktober 2011 Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Metodelogi penelitian kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta Purwandari, Haryatiningsih., Mulyono, Wastu Adi., & Sucipto, Ucip. (2010). Terapi bermain untuk menurunkan kecemasan perpisahan pada anak prasekolah yang mengalami hospitalisasi. http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/2110 5259 2085-8930.pdf diperoleh 21 april 2012 Supartini, Yupi. (2004). Buku ajar konsep dasar keperawatan anak. Jakarta : EGC Wong, Diana L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Volume 1. Jakarta: EGC .