Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan bayi, balita, dan stimulasi tumbuh. Terdapat beberapa poin penting yaitu definisi pertumbuhan dan perkembangan, faktor-faktor yang mempengaruhinya, tahap-tahap perkembangan, dan pentingnya stimulasi tumbuh untuk bayi dan balita.
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA ANAK KEBUTUHAN KHUSUS ADHD.pptxromanaamy1
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan anak dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) dalam 3 kalimat. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, etiologi, psikopatologi, manifestasi klinis, komplikasi, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan ADHD pada anak. Dokumen tersebut juga membahas pengkajian, diagnosis keperawatan, hasil yang diharapkan, dan intervensi keperaw
Dokumen tersebut memberikan panduan antisipasi kepada orang tua tentang perkembangan bayi pada usia 0-12 bulan dan toddler hingga usia sekolah, serta memberikan informasi mengenai pencegahan cedera pada masa bayi."
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan bayi, balita, dan stimulasi tumbuh. Terdapat beberapa poin penting yaitu definisi pertumbuhan dan perkembangan, faktor-faktor yang mempengaruhinya, tahap-tahap perkembangan, dan pentingnya stimulasi tumbuh untuk bayi dan balita.
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA ANAK KEBUTUHAN KHUSUS ADHD.pptxromanaamy1
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan anak dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) dalam 3 kalimat. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, etiologi, psikopatologi, manifestasi klinis, komplikasi, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan ADHD pada anak. Dokumen tersebut juga membahas pengkajian, diagnosis keperawatan, hasil yang diharapkan, dan intervensi keperaw
Dokumen tersebut memberikan panduan antisipasi kepada orang tua tentang perkembangan bayi pada usia 0-12 bulan dan toddler hingga usia sekolah, serta memberikan informasi mengenai pencegahan cedera pada masa bayi."
Dokumen ini membahas konsep psikososial yang relevan sebagai bentuk kasih sayang dan empati serta aplikasinya, termasuk masalah-masalah psikososial seperti berduka, ansietas, ketidakberdayaan, dan ciri-ciri gangguan psikososial seperti cemas berlebihan. Dokumen ini juga membahas penerapan konsep-konsep tersebut pada ibu hamil remaja.
Dokumen tersebut membahas tentang informed choice dan informed consent dalam asuhan kebidanan. Informed choice adalah membuat pilihan setelah mendapat penjelasan tentang alternatif asuhan, sedangkan informed consent adalah persetujuan yang diberikan setelah mendapat informasi mengenai tindakan medis. Dokumen ini juga menjelaskan hak pasien, faktor yang mempengaruhi proses informed consent, dan bentuk pilihan yang ada dalam asuhan kebidanan.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang falsafah dan paradigma keperawatan yang mencakup keyakinan perawat terhadap nilai-nilai keperawatan sebagai pedoman kerja serta cara pandang global dalam menyikapi permasalahan keperawatan yang melihat manusia secara holistik dan lingkungan sebagai faktor pengaruh.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG. pjj_kemenkes
Modul ini membahas asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem kardiovaskuler khususnya gagal jantung. Modul ini menjelaskan pengertian gagal jantung, penyebab, gejala, tingkat beratnya, pengkajian keperawatan, diagnosa dan rencana tindakan keperawatan.
Materi ini membahas tentang konsep kebutuhan dasar manusia secara holistik sebagai makhluk biopsikososialspiritual dan sistem, serta model kebutuhan menurut Maslow, Henderson, dan Watson yang mencakup kebutuhan fisiologis, rasa aman, cinta, harga diri, aktualisasi diri, dan lainnya. Faktor seperti penyakit dan hubungan sosial dapat mempengaruhi pemenuhan kebutuhan dasar manusia.
Dokumen tersebut membahas tentang antropologi keperawatan dalam 3 kalimat. Pertama, antropologi keperawatan mempelajari aspek biologis dan budaya manusia serta masalah kesehatan manusia. Kedua, antropologi keperawatan juga membahas konsep penyakit, kesehatan, pengobatan tradisional, dan perilaku kelompok masyarakat terhadap makanan. Ketiga, dokumen tersebut menjelaskan perkembangan profesi
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan yang diberikan kepada keluarga "DW" yang memiliki bayi berumur 4 bulan. Keluarga tersebut kurang mengetahui tentang perawatan bayi. Dokumen tersebut menjelaskan tentang data kesehatan keluarga dan bayi, diagnosa masalah, prioritas masalah kesehatan, serta rencana dan pelaksanaan asuhan kebidanan.
Dokumen ini berisi biodata pasien bernama F yang berusia 5 tahun dan dirawat karena menderita campak. Terdapat identitas pasien, keluarga, riwayat kesehatan, tumbuh kembang, aktivitas sehari-hari, dan hasil pemeriksaan fisik pasien.
Kb 1 konsep dasar pertumbuhan dan perkembangan anakpjj_kemenkes
Modul ini membahas konsep dasar pertumbuhan dan perkembangan anak, termasuk perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan, ciri-ciri dan prinsip pertumbuhan dan perkembangan anak, serta faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Modul ini juga menjelaskan karakteristik pertumbuhan dan perkembangan anak berdasarkan tahap usia."
Dokumen ini membahas konsep psikososial yang relevan sebagai bentuk kasih sayang dan empati serta aplikasinya, termasuk masalah-masalah psikososial seperti berduka, ansietas, ketidakberdayaan, dan ciri-ciri gangguan psikososial seperti cemas berlebihan. Dokumen ini juga membahas penerapan konsep-konsep tersebut pada ibu hamil remaja.
Dokumen tersebut membahas tentang informed choice dan informed consent dalam asuhan kebidanan. Informed choice adalah membuat pilihan setelah mendapat penjelasan tentang alternatif asuhan, sedangkan informed consent adalah persetujuan yang diberikan setelah mendapat informasi mengenai tindakan medis. Dokumen ini juga menjelaskan hak pasien, faktor yang mempengaruhi proses informed consent, dan bentuk pilihan yang ada dalam asuhan kebidanan.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang falsafah dan paradigma keperawatan yang mencakup keyakinan perawat terhadap nilai-nilai keperawatan sebagai pedoman kerja serta cara pandang global dalam menyikapi permasalahan keperawatan yang melihat manusia secara holistik dan lingkungan sebagai faktor pengaruh.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG. pjj_kemenkes
Modul ini membahas asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem kardiovaskuler khususnya gagal jantung. Modul ini menjelaskan pengertian gagal jantung, penyebab, gejala, tingkat beratnya, pengkajian keperawatan, diagnosa dan rencana tindakan keperawatan.
Materi ini membahas tentang konsep kebutuhan dasar manusia secara holistik sebagai makhluk biopsikososialspiritual dan sistem, serta model kebutuhan menurut Maslow, Henderson, dan Watson yang mencakup kebutuhan fisiologis, rasa aman, cinta, harga diri, aktualisasi diri, dan lainnya. Faktor seperti penyakit dan hubungan sosial dapat mempengaruhi pemenuhan kebutuhan dasar manusia.
Dokumen tersebut membahas tentang antropologi keperawatan dalam 3 kalimat. Pertama, antropologi keperawatan mempelajari aspek biologis dan budaya manusia serta masalah kesehatan manusia. Kedua, antropologi keperawatan juga membahas konsep penyakit, kesehatan, pengobatan tradisional, dan perilaku kelompok masyarakat terhadap makanan. Ketiga, dokumen tersebut menjelaskan perkembangan profesi
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan yang diberikan kepada keluarga "DW" yang memiliki bayi berumur 4 bulan. Keluarga tersebut kurang mengetahui tentang perawatan bayi. Dokumen tersebut menjelaskan tentang data kesehatan keluarga dan bayi, diagnosa masalah, prioritas masalah kesehatan, serta rencana dan pelaksanaan asuhan kebidanan.
Dokumen ini berisi biodata pasien bernama F yang berusia 5 tahun dan dirawat karena menderita campak. Terdapat identitas pasien, keluarga, riwayat kesehatan, tumbuh kembang, aktivitas sehari-hari, dan hasil pemeriksaan fisik pasien.
Kb 1 konsep dasar pertumbuhan dan perkembangan anakpjj_kemenkes
Modul ini membahas konsep dasar pertumbuhan dan perkembangan anak, termasuk perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan, ciri-ciri dan prinsip pertumbuhan dan perkembangan anak, serta faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Modul ini juga menjelaskan karakteristik pertumbuhan dan perkembangan anak berdasarkan tahap usia."
[Ringkasan]
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 mengumpulkan data kesehatan nasional, provinsi, dan kabupaten/kota untuk menganalisis status kesehatan dan faktor penentunya. Laporan ini menunjukkan pencapaian indikator kesehatan seperti gizi balita, imunisasi, dan pelayanan kesehatan ibu dan anak serta perubahannya dari tahun sebelumnya. Analisis lebih lanjut diperlukan untuk memahami hubungan ant
An immersive workshop at General Assembly, SF. I typically teach this workshop at General Assembly, San Francisco. To see a list of my upcoming classes, visit https://generalassemb.ly/instructors/seth-familian/4813
I also teach this workshop as a private lunch-and-learn or half-day immersive session for corporate clients. To learn more about pricing and availability, please contact me at http://familian1.com
PERSPEKTIF ILMU KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA.pptApriSetiawan7
Dokumen tersebut membahas tentang perspektif ilmu keperawatan anak dalam konteks keluarga. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa:
1) Prinsip pelayanan keperawatan pada anak harus berfokus pada anak dan keluarga untuk memenuhi kebutuhan mereka
2) Hospitalisasi anak dapat menimbulkan trauma baik pada anak maupun orangtuanya, sehingga diperlukan upaya untuk meminimalkan stressor se
Dokumen tersebut membahas tentang konsep hospitalisasi dan dampaknya terhadap anak dan orang tua serta prinsip keperawatan dalam mengatasinya. Reaksi yang muncul pada anak dan orang tua selama hospitalisasi dijelaskan beserta intervensi keperawatan untuk meminimalkan dampak negatif dari hospitalisasi.
dampak-hospitalisasi pd anak dan ortu.pptafridarmiyeni
Dokumen tersebut membahas reaksi anak dan orang tua terhadap hospitalisasi anak, meliputi berbagai perasaan seperti cemas, takut, sedih, dan frustrasi. Dokumen juga menjelaskan intervensi keperawatan untuk mengurangi dampak stresor hospitalisasi, seperti melibatkan orang tua dalam perawatan dan mempersiapkan psikologis anak.
Dokumen tersebut membahas tentang pengkajian anak korban kekerasan yang mencakup faktor-faktor risiko pelaku dan anak, indikator kekerasan fisik dan seksual, tujuan pemeriksaan fisis, dan rekomendasi penanganan kasus kekerasan anak."
Hospitalisasi anak dapat menimbulkan stres baik pada anak maupun orang tuanya karena berbagai faktor seperti perpisahan, ketidaknyamanan, dan rasa takut. Terapi bermain dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kerjasama anak selama perawatan di rumah sakit.
Hospitalisasi pada anak usia prasekolahWarnet Raha
Hospitalisasi anak dapat menimbulkan stres baik pada anak maupun orang tuanya karena berbagai faktor seperti perpisahan, ketidaknyamanan, dan rasa takut. Terapi bermain dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kerjasama anak selama perawatan di rumah sakit.
Hospitalisasi dapat menimbulkan stres pada anak karena berbagai faktor seperti perpisahan dengan orang tua, lingkungan rumah sakit yang asing, dan prosedur medis yang menyakitkan. Dampaknya meliputi kecemasan, ketakutan, kehilangan kontrol diri, dan gangguan citra tubuh. Pengalaman negatif ini dapat dicegah dengan menciptakan lingkungan rumah sakit yang ramah anak dan mendukung partisipasi mereka.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada klien dengan perilaku kekerasan. Secara singkat, dibahas definisi perilaku kekerasan, faktor-faktor yang mempengaruhinya, gejala klinis, peran perawat dalam pencegahan dan penanganannya serta evaluasi dan manajemen krisis.
Dokumen tersebut membahas tentang empat jenis penderaan terhadap anak-anak, termasuk penderaan fisik, seksual, pengabaian, dan emosi. Penderaan emosi didefinisikan sebagai gangguan mental atau emosi yang berlebihan pada anak, yang dapat menyebabkan gangguan tingkah laku dan perkembangan. Penderaan emosi sering terjadi bersamaan dengan jenis penderaan lain dan dapat memiliki dampak yang lebih serius dan
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai gangguan jiwa yang umum terjadi di masyarakat seperti skizofrenia, gangguan bipolar, gangguan depresi dan gangguan cemas. Gangguan-gangguan ini ditandai dengan gejala gangguan pikiran, perasaan dan perilaku yang dapat mengganggu fungsi sehari-hari seseorang. Dokumen juga menjelaskan pentingnya deteksi dini, pengobatan, dukungan keluarga dan ter
Presentation7 pemberdayaan dan advokasi - PsikoedukasiBagus Utomo
Dokumen tersebut membahas tentang psikoedukasi keluarga untuk anggota keluarga yang menderita skizofrenia. Terdiri dari empat kegiatan utama yaitu ice breaking, pemberdayaan keluarga, diskusi kelompok dan kasus, serta advokasi. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi, dukungan, dan pemberdayaan bagi keluarga pasien skizofrenia.
2. HOSPITALISASI
• Hospitalisasi merupakan suatu proses yang karena suatu
alasan yang berencana atau darurat, mengharuskan anak
untuk tinggal di rumah sakit, menjalani terapi dan
perawatan sampai pemulangannya kembali kerumah
(Wong, 2009).
• Hospitalisasi menurut Parini (1999) yaitu kebutuhan klien
untuk dirawat karena adanya perubahan atau ganggaun
fifik, psikis, sosial dan adaptasi terhadap lingkungan.
3. Reaksi Anak Yang
Mengalami Hospitalisasi
INFANT
• Cemas akibat perpisahan dengan ortu akan menyebabkan
gangguan pembentukan rasa percaya dan kasih sayang
• Pada usia lebih 6 bulan akan menyebabkan Stranger
Anxiety dimana anak akan menangis, marah, gerakan yang
berlebihan
• Pada usia 6 bulan akan memperlihatkan Separation Anxieta
dimana bayi menenagis keras jika ditinggal ibunya. Pada bayi
yang mengalami perlukaan dan rasa sakit : ekspresi wajah tidak
menyenangkan, pergerakan tubuh yg berlebihan dan menangis
kuat.
4. TODDLER
• Respon perilaku anak sesuai dgn tahapannya yaitu :
Tahap protes
Nangis kuat, menjerit memanggil orangtua, menolak perhatian orang lain.
Tahap putus asa
Nangis berkurang, tidak aktif, kurang minat bermain dan makan, menarik
diri, sedih dan apatis
Tahap denial
Ragu menerima, membina hubungan dangkal, dan anak akan mulai
menyukai lingkungan
• Kehilangan kontrol : setiap pembatasan yang dilakukan anak akan merasa tidak
aman dan mengancam, terganggu aktivitas rutin.
• Reaksi perlukaan dan sakit: meringis menggingit , memggigit danmemukul,
dapat mengkomunikasikan rasa nyeri dan menunjjukkan lokasi.
Lanjutan Reaksi Anak Yang Mengalami Hospitalisasi….
5. PRASEKOLAH
• Reaksi terhadap perpisahan : menolak makan , sering
bertanya, menangis pelan-pelan dan tidak kooperatif.
• Kehilangan kontrol : pembatasan aktivitas sehari-hari
dan kehlangan kekuatan diri.
• Reaksi terhadap perlukaaan dan sakit : mengganggap
tindakan dan prosedur mengancam integritas tubuh.
Reaksi yang timbul seperti : anak agresif, ekspresi
verbal, regresi.
Lanjutan Reaksi Anak Yang Mengalami Hospitalisasi….
6. USIA SEKOLAH
• Perpisahan : berpisah dengan teman – teman sebaya.
• Kehilangan kontrol : kelemahan fisik dan takut mati.
• Reaksi terhadap perlukaan dan sakit :
mengkomunikasikan rasa sakit, dan mampu mengotrol
rasa sakit (gigit bibir dan menggenggam)
Lanjutan Reaksi Anak Yang Mengalami Hospitalisasi….
7. USIA REMAJA
• Perpisahan : pisah dgn teman-teman sebaya.
• Kehilangan kontrol : menolak, tidak kooperatif dan menarik
diri.
• Reaksi perlukaan dan sakit : perasaan tidak aman sehingga
menimbulkan respon banyak bertanya, menarik diri, dan
menolak orla.
Lanjutan Reaksi Anak Yang Mengalami Hospitalisasi….
8. Faktor-faktor yang
mempengaruhi hospitalisasi
pada anak
• Fantasi-fantasi dan unrealistic anxietas tentang kegelapan,
monster, pembunuhan diawali oleh situasi asing, binatang
buas.
• Gangguan kontak sosial jika pengunjung tidak diijinkan
• Nyeri dan komplikasi akibat pembedahan atau penyakit
• Prosedur yang menyakitkan
• Takut cacat atau mati
• Berpisahan dengan orangtua
9. Stresor pada anak yang di
rawat di Rumah Sakit
Stressor dan reaksi hospitalisasi sesuai dengan tumbuh
kembang pada anak (Novianto dkk, 2009):
1) Masa bayi (0-1 tahun)
• Dampak perpisahan, usia anak > 6 bulan terjadi
stanger anxiety (cemas)
• Menangis keras
• Pergerakan tubuh yang banyak
• Ekspresi wajah yang tidak menyenangkan
10. 2) Masa toddler (2-3 tahun)
Sumber utama adalah cemas akibat perpisahan. Disini respon
perilaku anak dengan tahapnya.
• Tahap protes menangis, menjerit, menolak perhatian orang
lain
• Putus asa menangis berkurang, anak tidak aktif, kurang
menunjukkan minat bermain, sedih, apatis
• Pengingkaran / denial
• Mulai menerima perpisahan
• Membina hubungan secara dangkal
• Anak mulai menyukai lingkungannya
Lanjutan stresor pada anak yang di rawat di Rumah Sakit….
11. 3) Masa prasekolah (3-6 tahun)
Sering kali dipersepsikan anak sekolah sebagai hukuman, sehingga
menimbulkanreaksi agresif.
• Menolak makan
• Sering bertanya
• Menangis perlahan
• Tidak kooperatif terhadap petugas kesehatan
4) Masa sekolah (6-12 tahun)
Perawatan di rumah sakit memaksakan ;
• Meninggalkan lingkungan yang dicintai
• Meninggalkan keluarga
• Kehilangan kelompok sosial, sehingga menimbulkan kecemasan
Lanjutan stresor pada anak yang di rawat di Rumah Sakit….
12. 5) Masa remaja (12-18 tahun)
Anak remaja begitu percaya dan terpengaruh kelompok
sebayanya. Reaksi yang muncul ;
• Menolak perawatan / tindakan yang dilakukan
• Tidak kooperatif dengan petugas
• Bertanya-tanya
• Menarik diri
• Menolak kehadiran orang lain
Lanjutan stresor pada anak yang di rawat di Rumah Sakit….
13. Reaksi Orang Tua Terhadap Anaknya
yang Sakit dan di Rawat Di Rumah sakit
1. Perasaan cemas dan takut
Perasaan cemas dan takut : mendapat prosedur menyakitkan
Cemas paling tinggi : menunggu informasi tentang diagnosa penyakit anaknya
Takut muncul : takut kehilangan anak pada kondisi sakit terminal
Perilaku : sering bertanya / bertanya tentang hal yang sama secara berulang-ulang pada
orang yang berbeda, gelisah, ekspresi wajah tegang dan marah
2. Perasaan sedih
Muncul pada saat anak dalam kondisi terminal
Perilaku : isolasi, tidak mau didekati orang lain, tidak kooperatif terhadap petugas
kesehatan
3. Perasaan frustasi
Putus asa dan frustasi : anak yang telah dirawat cukup lama dan tidak mengalami
perubahan, tidak adekuatnya dukungan psikologis
Perilaku : tidak kooperatif, putus asa, menolak tindakan, menginginkan pulang paksa