Menyambut Ramadhan Dengan Ketakwaan HakikiAnas Wibowo
Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, Kami akan membukakan pintu keberkahan atas mereka dari langit dan bumi (QS al-A’raf [7]: 96).
Indikator keberhasilan ramadhan:
Apakah setelah RAMADHAN Al-Qur’an dijadikan petunjuk atau tidak?
Menyambut Ramadhan Dengan Ketakwaan HakikiAnas Wibowo
Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, Kami akan membukakan pintu keberkahan atas mereka dari langit dan bumi (QS al-A’raf [7]: 96).
Indikator keberhasilan ramadhan:
Apakah setelah RAMADHAN Al-Qur’an dijadikan petunjuk atau tidak?
matakuliah Siroh Nabawiyah, muqoddimah berisi definisi siroh nabawiyah, urgensi mempelajarinya, sumber pengambilan,, kondisi peradaban sebelum kelahiran nabi saw
Fiqh Bisnis Islami ~ Pengusaha Hijrah 12 November 2015Suryono .
Menjadi pebisnis bisa jadi adalah pilihan kita. Namun yang harus kita pahamai, bisnis adalah bagian dari perbuatan yang akan di hisab di akhirat. Suka tidak suka, mau tidak mau harus sejalan dengan syariat Islam. Simak kajian fiqh bisnis Islami untuk para pengusaha muslim berikut.
Sebelum mudik ingin berbagi inti sari dari khutbah idul fitri 1437 H. Moga bermanfaat bagi yang mau khotbah idul fitri . Eit...tapi ingat kalo khutbah Gak Usah pakai Power Point Ya?? (He.....)
SEMOGA ALLAH MENERIMA IBADAH PUASA KITA
matakuliah Siroh Nabawiyah, muqoddimah berisi definisi siroh nabawiyah, urgensi mempelajarinya, sumber pengambilan,, kondisi peradaban sebelum kelahiran nabi saw
Fiqh Bisnis Islami ~ Pengusaha Hijrah 12 November 2015Suryono .
Menjadi pebisnis bisa jadi adalah pilihan kita. Namun yang harus kita pahamai, bisnis adalah bagian dari perbuatan yang akan di hisab di akhirat. Suka tidak suka, mau tidak mau harus sejalan dengan syariat Islam. Simak kajian fiqh bisnis Islami untuk para pengusaha muslim berikut.
Sebelum mudik ingin berbagi inti sari dari khutbah idul fitri 1437 H. Moga bermanfaat bagi yang mau khotbah idul fitri . Eit...tapi ingat kalo khutbah Gak Usah pakai Power Point Ya?? (He.....)
SEMOGA ALLAH MENERIMA IBADAH PUASA KITA
"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran." (TQS Al-'Ashr,103:1-3)
Murtad : Perbincangan Mengikut Pandangan Ulama Silam dan Ulama KontemporariAiisy Afifah
Murtad : Perbincangan Mengikut Pandangan Ulama Silam dan Ulama Kontemporari
Ini adalah tugasan kumpulan bagi subjek Syariah dan Kehidupan (HIS3043) UPSI.
P/S : Slide ini telah diperbaiki beberapa kali bagi mendapatkan hasil yang terbaik sesuai dengan kehendak pensyarah kami, Dr. Zanariah binti Noor :) semoga bermanfaat untuk semua.
2. •َلاَق َةَيِواَعُم َْنع:َع ُهللا ىَّلَص ِهللا َل ْوُسَر ُتْعِمَسُل ْوُقَي َمَّلَسَو ِهْيَل:ِطَقْنَت الىَّتَح ُةَرْجِهْلا ُع
َت ىَّتَح ُةَب ْوَّتال ُعِطَقْنَت َالَو ُةَب ْوَّتال َعِطَقْنَتاَهِب ِرَْْم ْنِم َُُّْمَّال َعُلْط
• Dari Mu’awiyyah, dia berkata : Saya mendengar Rasulullah
shallallaahu ’alaihi wasallam bersabda : ”Hijrah tidak terputus
sehingga taubat terputus, dan taubat tidak terputus sehingga
matahari terbit dari barat”.
Shahih. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad 4/99, Abu Dawud 2479, Ath-Thabarani
19/387/907, Al-Baihaqi 9/17, Ad-Darimi 2513, Nasa’i 8711, Abu Ya’la 737. Dan
dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Irwaaul-Ghalil 1208.
3. Makna Hadits
ِنَو ٌُُداَه ِج ْنِكَلَو ،ِحْتَفْلا َدْعَب َةَرْجِه َالَف ْمُتْرِفْنُتْسا اَذِإَو ، ٌُُةَّيواُرِفْنا
• ”Tidak ada hijrah setelah Fathu Makkah, tetapi (yang ada adalah)
jihad dan niat. Maka apabila kalian diperintahkan jihad, maka
berangkatlah” [HR. Bukhari 3077 dan Muslim 1353].
• Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata setelah membawakan
hadits-hadits tentang hijrah setelah Fathu Makkah : ”Hadits-hadits
ini menunjukkan bahwa hijrah telah terputus setelah Fathu Makkah,
karena manusia telah masuk agama Allah dengan berbondong-
bondong, Islam telah nampak menang, pondasi-pondasinya kuat,
maka tidak perlu hijrah. Kecuali bila muncul suatu keadaan yang
menuntut hijrah karena jajahan orang-orang kafir dan tidak
mampu menampakkan agama di tengah-tengah mereka, maka
ketika itu hijrah menuju negeri Islam hukumnya wajib. Hal ini
tidak ada perselisihan di kalangan ulama”.
4. MAKNA HIJRAH
Hijrah secara bahasa artinya meninggalkan,
berpisah, atau menjauhi sesuatu, seperti
firman Allah tentang Nabi Ibrahim :
يِِّبَر ىَلِإ ٌر ِاجَهُم يِِّنِإ
”Sesungguhnya aku akan berpindah ke Rabb-
ku” [QS. Al-Ankabut : 26].
5. Hijrah dalam al-Qur’an
A. Hijrah berarti pindah dari suatu tempat ke tempat yang lain guna
mencari keselamatan diri dan mempertahankan aqidah. Seperti
firman Allah, “Barangsiapa yang berhijrah di jalan Allah niscaya
mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan
rezki yang banyak”. (An-Nisa: 100)
B. Hijrah berarti pisah ranjang antara suami dan istri, seperti firman
Allah, “Dan pisahkanlah mereka dari tempat tidur mereka” (An-
Nisa: 34)
C. Hijrah berarti mengisolir diri, seperti ucapan ayahnya Nabi Ibrahim
kepada beliau, “Dan tinggalkanlah aku dalam waktu yang lama”.
(Maryam: 46)
D. Hijrah berarti mencela sesuatu yang benar karena takabur, seperti
firman Allah, “Dengan menyombongkan diri terhadap Al-Qur’an
itu dan mengucapkan perkataan-perkataan keji” (Al-Mu’minun:
67) dan meninggalkan al-Qur’an
6. 1. Bertambah dahsyatnya siksaan yang
dilakukan oleh kaum kafir Quraisy
terhadap kaum muslimin yang lemah.
2. Pemboikotan ekonomi. Di Makkah, kaum
kafir Quraisy semakin kalap, kala
menyaksikan jumlah mereka yang
masuk agama Islam semakin
bertambah. Pembesar-pembesar
Makkah semisal Hamzah bin Abdul
Muththalib juga telah mengumumkan
keislamannya. setuju.
3. Meninggalnya orang-orang yang dekat
dengan Nabi. Tahun sepuluh kenabian,
setelah bani Hasyim keluar dari Syib Abu
Thalib dan terlepas dari pemboikotan,
Abu Thalib dan Khadijah binti Khuwailid,
paman dan istri Nabi yang selama ini
menjadi pelindung dan pembela risalah
kenabian, meninggal dunia.
7. MACAM-MACAM HIJRAH
2. Hijrah tempat.
Hukum hijrah ini adalah wajib bagi setiap muslim yang tidak bisa menegakkan syi’ar-
syi’ar Islam di negeri kafir.
• Hijrah dari kemaksiatan menuju kebaikan
• Hijrah dari larangan-larangan Allah menuju yang di ridhai-
Nya
• Hijrah dari kemunafikan kepada kejujuran
• Hijrah dari hal-hal yang kurang menuju kesempurnaan
• Hijrah dari akhlak madzmumah menuju akhlak mahmudah,
1. Hijrah 'amal (perbuatan)
Yakni meninggalkan dosa dan kemaksiatan. Rasulullah Saw. bersabda :
ُهْنَع ُهللا ىَهَن اَم َرَجَه ْنَم ُر ِاجَهُمْلاَو
”Dan Al-Muhaajir adalah orang yang meninggalkan larangan Allah”
[HR. Bukhari 6484 dan Muslim 41].
8. 3. Hijrah ‘pelaku makasiat (orang yang berbuat)
Yakni meninggalkan ahli maksiat bila hajr membuatnya
jera dari kemaksiatannya. Adapun bila dalam hajr tidak
ada maslahatnya, maka tidak perlu dihajr. Rasulullah
bersabda:
َث َق ْوَف ُهاَخَأ َرُجْحَي ْنَأ ٍُِلُجَرِل ُّل ِحَي َالَف ِانَيِقَتْلَي ، ٍُِلاَيَل ِثَالاَذَه ُض ِرْعُي
ِب ُأَدْبَي ِْيذَّلال اَمُهُرْيَخَو ،اَذَه ُض ِرْعُيَوِمَالَّسال
”Tidak halal bagi seorang mukmin untuk meng-hajr saudaranya
lebih dari tiga hari, keduanya saling bertemu dan masing-masing
berpaling, dan yang lebih baik dari keduanya adalah yang memulai
salam” [HR. Bukhari 6077 dan Muslim 2560]
9. • Rasulullah Saw. bersabda :
َب ُمْيِقُي ٍُِمِلْسُم ِِّلُك ْنِم ٌُُءي ِرَب اَنَأَنْيِك ِرَُّْمْلا ِرُهْظَأ َنْي
”Saya berlepas diri dari seorang muslim yang
tinggal di tengah-tengah musyrikin”
[HR. Abu Dawud 2645, Tirmidzi 1604, Ath-Thabarani dalam Mu’jamul-
Kabiir 2264, dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Irwaaul-Ghaliil
1207].
10. Pertama : Orang tersebut terjaga agamanya,
karena dia memiliki ilmu dan iman sehingga dia
tegar beragama (istiqomah) dan dapat
menangkis segala kerancuan dan penyimpangan,
serta menampakkan permusuhan terhadap
orang-orang kafir, karena loyalitas kepada
mereka bertentangan dengan keimanan.
Kedua : Dia mampu menampakkan agamanya
dengan menjalankan syi’ar-syi’ar Islam tanpa
ada larangan; seperti melaksanakan shalat
Jum’at, jama’ah, zakat, puasa, haji, dan syi’ar-
syi’ar yang lainnya. Bila dia tidak mampu untuk
menegakkannya, maka tidak tinggal di negeri
nonmuslim dan dia wajib hijrah”.
11. MACAM-MACAM kondisi ORANG YANG TINGGAL DI NEGERI
non Muslim (KAFIR) dan hukum hijrahnya
• Golongan ini wajib hijrah sebagaimana dalil-dalil di atas.
Apalagi kita harus ingat bahwa banyak sekali bahaya
dan dampak negatif tinggal di negeri kafir, di antaranya :
• a. Seorang muslim akan mendapat kerancuan dalam
’aqidah dan agamanya.
b. Banyak faktor yang membuatnya menyimpang dan
tersesat.
c. Akan ikut-ikutan dengan gaya hidup barat.
d. Akhlaqnya akan menjadi rusak dan akan terjatuh
dalam lubang kenistaan.
1. Dia mampu hijrah dan tidak mampu istiqomah dalam beragama.
12. 2. Orang yang tidak mampu hijrah dan tidak mampu untuk menampakkan
agamanya,
• seperti lanjut usia,
sakit berkepanjangan,
orang yang yang
disandera, dipaksa,
atau orang-orang
lemah seperti wanita
dan anak-anak.
• Golongan ini tidak
wajib hijrah dan boleh
tetap tinggal di negeri
kafir.
اَجِِّالر َنِم َينِفَعْضَتْسُمْلا إالْلِوْلاَو ِاءَسِِّنالَو ِلال َِاند
َتْهَي الَو ًةَلي ِح َونُعيِطَتْسَييالِبَس َُوند*َلوُأَفَكِئ
ُهْنَع َوُفْعَي ْنَأ ُ َّاَّلل ىَسَعوُفَع ُ َّاَّلل ََانكَو ْماًورُفََ ا
”Kecuali mereka yang tertindas baik laki-laki
atau wanita atau pun anak-anak yang tidak
mampu berdaya upaya dan tidak
mengetahui jalan (untuk hijrah), mereka
itu, mudah-mudahan Allah
memaafkannya. Dan adalah Allah Maha
Pemaaf lagi Maha Pengampun”
[QS. An-Nisaa’ : 98-99].
13. 3. Mampu hijrah dan istiqomah dalam beragama
• Golongan ini disunnahkan untuk hijrah (tidak wajib) untuk memperkuat
kekuatan kaum muslimin dan memperbanyak jumlah mereka. Apalagi hal
itu banyak maslahat yang akan didapat seperti menyaksikan jenazah,
menjenguk orang sakit, menebarkan salam, dan sebagainya.
َرُم ِضْاألر يِف ْد ِجَي ِ َّاَّلل ِليِبَس يِف ْر ِاجَهُي ْنَمَوُرْخَي ْنَمَو ًةَعَسَو اًيرِثَك اًمََاِهِتْيَب ْنِم ْج
ْوَمْلا ُهْك ِْردُي َّمُث ِهِلوُسَرَو ِ َّاَّلل ىَلِإ اًر ِاجَهُمِ َّاَّلل ىَلَع ُهُرْجَأ َعَقَو ْدَقَف ُتُ َّاَّلل ََانكَو
اًمي ِحَر اًورُفََ
”Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka
bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barang siapa
keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-
Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang
dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” [QS. An-Nisaa’ : 100].
14. 4. Mampu berdakwah dan istiqomah dalam beragama,
serta membawa kemaslahatan bagi kaum muslimin.
• Golongan ini disunnahkan untuk tetap tinggal di negeri kafir tersebut.
• Dan tidak ragu lagi bahwa kaum muslimin apabila telah menaklukkan
suatu negeri kafir atau telah sepakat dengan para penduduknya untuk
diperlakukan hukum Islam pada mereka, maka tidak boleh bagi seorang
muslim untuk hijrah darinya karena dia telah menjadi negara Islam.
15. Keutamaan Hijrah
1. Rezki yang berlimpah di dunia (An-Nisa: 100) (Al-Anfal: 79)
2. Kesalahan dihapus dan dosa diampuni (Ali Imran: 195)
3. Derajatnya ditinggikan oleh Allah (At-Taubah: 20)
4. Kemenangan yang besar (At-Taubah: 20, 100)
5. Tempat kembalinya adalah surga (At-Taubah: 20-22)
6. Mendapatkan ridha dari Allah (At-Taubah: 100)
16. Hikmah Hijrah
1 Cinta Allah dan Rasul-Nya melebihi kecintaan kepada Jiwa,
Negara, bangsa, suku, bapak, ibu, saudara kandung.
Firman Allah:
Katakanlah, “Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-
saudaramu, istri-istrimu, keluargamu, harta kekayaan yg
kamu usahakan, perdagangan yg kamu khawatirkan
kerugiannya, dan rumah2 tempat tinggal yg kamu sukai,
lebih kamu cintai daripada Allah dan RasulNya serta
berjihad di jalanNya, maka tunggulah sampai Allah
memberikan keputusanNya”. Dan Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang2 fasik. QS At Taubah : 24.
17. 2. Mencintai sesorang, kelompok, bangsa, Negara, dll berdasarkan
kebenaran. Karena loyalitas kita kepada kebenaran, bukan kepada
kelompok. Siapa pun mengetahui kebenaran akan mengetahau
orang, kelompok, bangsa, Negara yang memperjuangkan
kebenran itu. Bukan kebenaran yang diukur oleh seseorang,
kelompok, Negara, dll.
3. Dalam menegakkan kebenaran diperlukan pengorbanan jiwa, raga
dan harta yang besar. (Jihad dalam arti luas)
4. Agama di atas Nasionalisme buta. Karena negara adalah takdir,
sedang agama adalah pilihan. Kita masuk sorga karena pilihan
bukan karena takdir yang tidak ada hak pilih di dalamnya.
5. Hijrah mengajarkan tentang urgensi tawakal dan usaha dalam
Islam Bahwa kemenagan harus diupayakan melalui langkah-
langkah manusiawi yang diarahkan oleh Allah. Sedang hasilnya
diserahkan kepada Allah. Tanpa usaha manusia, Allah bisa
memenangkan kebenaran. Tapi jika kebenaran diraih hanya lewat
mukjizat Allah, tanpa perjuangan keras, maka manusia tidak akan
memahami makna kepuasan dan kebahagian dari usaha dan
perjuangan serta tidak akan paham cara mempertahankan
kemenagan itu dan mengisinya dengan kebenran.