Protozoa adalah organisme uniseluler mikroskopis yang hidup bebas atau sebagai parasit. Mereka memiliki berbagai bentuk tubuh dan cara gerak, seperti menggunakan pseudopodia, flagela, atau silia. Protozoa diklasifikasikan ke dalam kelas Rhizopoda, Flagellata, Ciliata, dan Sporozoa.
BAB V KINGDOM PROTISTA (MENYERUPAI JAMUR) SMA NEGRERI 1 LUWUKfiranitaputry
Protista menyerupai jamur Protista mirip jamur tidak dimasukkan ke dalam fungi karena struktur tubuh dan cara reproduksinya berbeda. Reproduksi jamur mirip fungi, tetapi gerakan pada fase vegetatifnya mirip amoeba. Meskipun tidak berklorofil, struktur membran jamur ini mirip ganggang Protista karena dalam stadium muda atau dewasa mampu bergerak aktif seperti hewan. Protista jamur terdiri atas jamur lendir plasmodial, jamur lendir bersel satu, dan jamur air Klasifikasi Protista menyerupai jamur Adapun klasifikasinya dibagi menjadi 3, yaitu: Acrasiomycota Myxomycota Oomycota
Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas (kosmopolitan) dibandingkan mahluk hidup yang lain.
Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim.
Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan.
Bakteri merupakan anggota kingdom monera.
Adapun dalam system klasifikasi enam kingdom, monera dibedakan lagi menjadi Archaebacteria dan Eubacteria.
Bab 4: Eubacteria dan Archaebacteria
A. EUBACTERIA
Istilah Eubacteria berasal dari bahasa Yunani, eu, artinya adalah sejati. Eubacteria meliputi sebagian besar organisme prokariotik yang dapat hidup di manapun (kosmopolit). Eubacteria disebut juga Bacteria, yang kemudian disederhanakan menjadi bakteri. Eubacteria atau Bacteria (bakteri) digunakan sebagai acuan untuk seluruh organisme prokariotik baik dari kelompok Archabacteria maupun Eubacteria, meskipun Archabacteria dan Eubacteria sudah dipisahkan dalam kelompok (kingdom) yang berbeda.
Eubacteria atau biasa disebut bakteri merupakan organisme yang umunya tidak berklorofil. Bakteri mampu hidup di berbagai media sehingga disebut bersifat kosmopolitan. Bakteri memiliki dinding sel yang berfungsi memberikan bentuk kaku pada tubuh eubacteria. Berdasarkan struktur dinding selnya, bakteri dibagi menjadi 2 kelompok yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Eubacteria atau bakteri berkembang biak dengan cara aseksual dan seksual.
- Eubacteria berasal eu (sejati) dan bacteria (bakteri)
- Eubacteria merupakan kelompok makhluk hidup yang sehari-hari kita kenal sebagai bakteri.
- Bakteri ditemukan pada tahun 1684 oleh Anthony van Leeuwenhoek
Anthony van Leeuwenhoek
- Bakteri adalah organisme uniseluler, prokariot dan umumnya tidak memiliki klorofil.
Macam-Macama Bentuk Koloni Sel Eubacteria
CIRI SEL
Ukuran dan bentuk sel:
Secara umum, bakteri mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Organisme berukuran kecil sehingga disebut dengan mikroorganisme
b. Uniseluler atau hanya terdiri atas satu sel
c. Bersifat prokariotik (tidak mempunyai membran inti)
d. Hanya dapat dilihat dengan mikroskop
e. Mempunyai ukuran dengan diameter 0,5-1 mikron dengan panjang 1-20 mikron
f. Hidup secara soliter atau berkoloni.
g. Bersifat kosmopolit atau habitatnya meliputi daerah yang luas
h. Mempunyai dinding sel
i. Beberapa jenis bakteri mampu membentuk endospora pada saat kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Contoh, Clostridium botulinum, Clostridium tetani, dan Bacillus anthracis.
j. Dinding selnya mengandung peptidoglikan
k. Membran plasmanya mengandung lipid berikatan ester
l. Ribosomnya mengandung satu jenis RNA-polimerase.
m. Bakteri paling renik : Mycoplasma (0,12 mikron)
n. Bakteri paling besar : Thiomargarita (200 mikron)
o. Bentuknya beragam : kokus (bulat), basil (batang), spirila (spiral).
p. Ketiganya itu bentuk dasar, tapi juga ada kokobasil (kokus dan basil) , contohnya Coxiella burnetti dan bentuk filamen, contohnyaActinomycetes
STRUKTUR TUBUH BAKTERI DARI LUAR KE DALAM SEBAGAI BERIKUT.
a. Flagela atau Flagelum
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. II. FILUM PROTOZOA
KARAKTERISTIK PROTOZOA
a. Mikroskopis berukuran antara 3-100 mikron.
b. Penghuni tempat berair/basah.
c. Membentuk cyste/kristal pada saat lingkungan kering.
d. Uniseluler, beberapa ada yang berkoloni.
e. Bentuk tubuh tetap dan ada pula yang tidak tetap.
f. Pemakan zat organik, bakteri, mikroorganisme lain atau sisa organisme.
g. Komponen sel protozoa terdiri dari :
Nukleus
Nukleolus
Vakuola makanan dan vakuola kontraktil
mitokondria
h. memiliki dinding selaput plasma yang tipis.
i. Simetri radial/bilateral/tidak ada.
KLASIFIKASI PROTOZOA
a. Kelas Rhizopoda/Sarcodina
Bergerak dengan kaki semu/pseudopodia/penjuluran sitoplasma/gerakan
amoeboid.
Hidup di air tawar/laut/parasit pada organisme lain
Perkembangbiakan secara vegetatif dengan membelah diri.
Bentuk tubuh berubah-ubah.
Dinding tubuh dilapisi selaput yang disebut plasmolemma.
Proses respirasi dan ekskresi dengan permukaan tubuh melalui
plasmolemma.
Vakuola kontraktil berfungsi sebagai pengatur keseimbangan air
(osmoregulator) atau proses eksresi.
Pencernaan makan secara internal melalui vakuola makanan.
Contoh represntatif : Amoeba proteus
2. Gambar 2.1. Struktur tubuh Amoeba proteus
Gambar 2.2. Reproduksi Amoeba proteus
b. Kelas Flagellata/Mastigophora
Bergerak dengan bulu cambuk/flagela.
Hidup di air tawar/laut/parasit pada organisme lain
Perkembangbiakan secara vegetatif dengan membelah diri.
Bentuk tubuh relatif tetap tanpa rangka luar, tumpul di bagian depan dan
lancip di bagian belakang.
Dinding tubuh dilapisi selaput yang fleksibel disebut pellicle.
Memiliki kloroplas, pyrenoid (pusat pembentukan tepung), bintik mata
(stigma), mulut sel (cytostome) dan kerongkongan sel (cytopharynk).
Terdapat reservoir yaitu gelembung yang dibentuk dari cytopharynk yang
membesar.
Proses respirasi dan ekskresi melalui permukaan tubuh.
Vakuola kontraktil berfungsi sebagai pengatur keseimbangan air
(osmoregulator) atau proses eksresi.
Pencernaan makan secara internal melalui vakuola makanan.
Contoh represntatif : Euglena viridis
3. Gambar 2.3. Struktur tubuh Euglena viridis
c. Kelas Ciliata
Bergerak dengan bulu getar/silia.
Hidup di air tawar yang mengandung banyak bakteri atau zat organik.
Bentuk tubuh relatif tetap seperti sandal, tumpul di bagian depan dan lancip
di bagian belakang.
Dinding tubuh dilapisi selaput yang fleksibel disebut pellicle.
Proses respirasi dan ekskresi melalui permukaan tubuh.
Vakuola kontraktil berfungsi sebagai pengatur keseimbangan air
(osmoregulator) atau proses eksresi.
Pencernaan makan secara internal melalui vakuola makanan.
Contoh represntatif : Paramecium caudatum
Gambar 2.5. Struktur tubuh Paramecium caudatum
Perkembangbiakan secara vegetatif dengan membelah diri secara
transversal diawali dengan pembelahan makronukleus kemudian diikuti
oleh sitoplasmanya.
4. Perkembangbiakan secara generatif dengan konjugasi, diawali dengan
pertemuan kedua individu di bagian mulut, makronukleus lenyap,
mikronukleus membelah secara meiosis menjadi empat, tiga mikronukleus
mengalami degradasi dan lenyap, dan yang satu membelah menjadi dua
mikronukleus yang haploid, kemudian terjadi pertukaran mikronukleus,
sehingga terjadi penyatuan dua mikronukleus haploid menjadi
mikronukleus diploid, kemudian tiap individu memisahkan diri.
Mikronukleus pada tiap individu membelah tiga kali berturut-turut menjadi
delapan, empat membentuk makronukleus, tiga lenyap dan satu membentuk
mikronukleus. Setiap individu dan mikronukleusnya akan melakukan
pembelahan dua kali berturut-turut, hingga menghasilkan empat individu
baru dengan makronukleus, mikronukleus dan perlengkapan lainnya.
Gambar 2.4. Reproduksi generatif Paramecium caudatum
d. Kelas Sporozoa
Tidak memiliki alat gerak.
Hidup parasit pada organisme lain termasuk manusia.
Bentuk tubuh relatif tetap.
Dinding tubuh dilapisi selaput yang fleksibel disebut pellicle.
Tidak memiliki vakuola kontraktil.
Proses respirasi dan ekskresi melalui permukaan tubuh.
Merupakan hewan saprofitik.
Contoh represntatif : Plasmodium malariae
Perkembangbiakan secara vegetatif secara berganda sehingga menghasilkan
individu baru yang lebih banyak di dalam tubuh manusia dan secara
generatif di dalam tubuh nyamuk.
5. Gambar 2.5. Struktur tubuh Plasmodium malariae
Gambar 2.6. Proses reproduksi vegetatif dan generatif Plasmodium malariae