Dokumen ini membahas tentang hambatan perkembangan yang dapat terjadi pada anak, yang dapat berupa gangguan sementara atau permanen. Faktor-faktor penyebabnya meliputi faktor genetik, lingkungan pranatal dan perinatal, serta infeksi dan penyakit pascanatal. Keterlambatan perkembangan dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kerusakan otak, masalah pertumbuhan, dan ketidakseimbangan kromosom.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan penyebab perawakan pendek pada anak, mulai dari faktor keturunan, nutrisi, hingga sindroma genetik tertentu seperti Down, Turner, dan Prader-Willi yang dapat menyebabkan perawakan pendek. Diagnosis dan penanganan yang tepat diperlukan untuk mengetahui masalah medis dasar dan mengembalikan pertumbuhan anak ke jalur yang normal
Perawakan pendek atau short stature dapat disebabkan oleh berbagai faktor organik, genetik, atau non-genetik seperti masalah gizi dan penyakit. Secara umum, penyebab terbanyak adalah faktor familial dan konstitusional delay of growth and puberty, diikuti oleh gangguan pertumbuhan janin, kekurangan hormon pertumbuhan, dan penyebab yang tidak diketahui. Deteksi dini dan penanganan penyebab yang mendasari perlu dilakuk
Dokumen tersebut membahas mengenai pertumbuhan dan gangguan pertumbuhan pada anak, termasuk definisi pertumbuhan normal, faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan, cara mengukur dan memantau pertumbuhan, kriteria gangguan pertumbuhan, penyebab gangguan pertumbuhan seperti hormon, kelainan bawaan, dan pengobatan.
Dokumen tersebut membahas mengenai pertumbuhan dan gangguan pertumbuhan pada anak, termasuk definisi pertumbuhan normal, faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan, pengukuran dan pemantauan pertumbuhan, penyebab gangguan pertumbuhan seperti kelainan genetik dan hormonal, serta penatalaksanaannya.
Pubertas prekoks merupakan kondisi dimana masa pubertas terjadi lebih awal dari biasanya. Makalah ini membahas tentang definisi, epidemiologi, etiologi, faktor risiko, patofisiologi, klasifikasi, gejala klinis, pemeriksaan penunjang, dan konsep asuhan keperawatan pada kasus pubertas prekoks.
Dokumen ini membahas tentang hambatan perkembangan yang dapat terjadi pada anak, yang dapat berupa gangguan sementara atau permanen. Faktor-faktor penyebabnya meliputi faktor genetik, lingkungan pranatal dan perinatal, serta infeksi dan penyakit pascanatal. Keterlambatan perkembangan dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kerusakan otak, masalah pertumbuhan, dan ketidakseimbangan kromosom.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan penyebab perawakan pendek pada anak, mulai dari faktor keturunan, nutrisi, hingga sindroma genetik tertentu seperti Down, Turner, dan Prader-Willi yang dapat menyebabkan perawakan pendek. Diagnosis dan penanganan yang tepat diperlukan untuk mengetahui masalah medis dasar dan mengembalikan pertumbuhan anak ke jalur yang normal
Perawakan pendek atau short stature dapat disebabkan oleh berbagai faktor organik, genetik, atau non-genetik seperti masalah gizi dan penyakit. Secara umum, penyebab terbanyak adalah faktor familial dan konstitusional delay of growth and puberty, diikuti oleh gangguan pertumbuhan janin, kekurangan hormon pertumbuhan, dan penyebab yang tidak diketahui. Deteksi dini dan penanganan penyebab yang mendasari perlu dilakuk
Dokumen tersebut membahas mengenai pertumbuhan dan gangguan pertumbuhan pada anak, termasuk definisi pertumbuhan normal, faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan, cara mengukur dan memantau pertumbuhan, kriteria gangguan pertumbuhan, penyebab gangguan pertumbuhan seperti hormon, kelainan bawaan, dan pengobatan.
Dokumen tersebut membahas mengenai pertumbuhan dan gangguan pertumbuhan pada anak, termasuk definisi pertumbuhan normal, faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan, pengukuran dan pemantauan pertumbuhan, penyebab gangguan pertumbuhan seperti kelainan genetik dan hormonal, serta penatalaksanaannya.
Pubertas prekoks merupakan kondisi dimana masa pubertas terjadi lebih awal dari biasanya. Makalah ini membahas tentang definisi, epidemiologi, etiologi, faktor risiko, patofisiologi, klasifikasi, gejala klinis, pemeriksaan penunjang, dan konsep asuhan keperawatan pada kasus pubertas prekoks.
Dokumen ini membahas tentang kunjungan tindak lanjut untuk bayi baru lahir. Terdapat penjelasan mengenai tujuan kunjungan, parameter yang dievaluasi seperti pertumbuhan dan perkembangan neurologi, serta kriteria pemulangan dari rumah sakit seperti kondisi stabil dan sudah mendapat imunisasi. Dokumen ini juga menyarankan konseling untuk orang tua tentang perawatan bayi.
Cerebral palsy adalah ketidakupayaan perkembangan yang disebabkan oleh kerosakan otak. Terdapat tiga jenis utama cerebral palsy iaitu spastik, athetoid, dan ataxia. Gejala awal cerebral palsy termasuk bayi kelihatan lembik, lewat perkembangan, dan kerap menangis. Punca utama cerebral palsy ialah sebelum kelahiran, semasa kelahiran, dan selepas kelahiran. Latihan dan pendidikan yang diber
Dokumen tersebut membahas tentang tunadaksa, termasuk definisi cerebral palsy, penggolongan tunadaksa berdasarkan derajat kecacatan, topografi, dan fisiologi, beberapa penyakit yang menyebabkan tunadaksa seperti poliomyelitis, spina bifida, dan dystrophy otot, serta cacat bawaan pada anggota gerak dan klasifikasi tunadaksa berdasarkan faktor penyebabnya.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi pada lanjut usia, termasuk definisi lanjut usia menurut berbagai sumber, permasalahan kesehatan pasca reproduksi seperti klimakterium, andropause, dan menopause beserta gejalanya, serta penatalaksanaan gangguan tersebut secara non hormonal dan hormonal.
Dokumen tersebut membahas mengenai menopause pada wanita dan pria. Ia mendefinisikan menopause sebagai berhentinya haid dan proses peralihan dari masa produktif ke non-produktif yang disebabkan berkurangnya hormon estrogen dan progesteron. Dokumen juga membahas faktor yang mempengaruhi menopause, hubungan antara usia menarche dan menopause, gejala dan upaya antisipasi pada pria, serta perubahan fisik dan psikologis sel
Dokumen ini membahas pengertian, etiologi, jenis, dan pengobatan disfungsi seksual. Disfungsi seksual adalah ketidakmampuan untuk menikmati hubungan seks secara penuh yang disebabkan gangguan pada siklus respon seksual. Faktor penyebabnya adalah fisik dan psikis. Jenis-jenis disfungsi seksual meliputi gangguan dorongan seksual, gangguan ereksi, dan disfungsi orgasme. Pengobat
SIKLUS KESEHATAN WANITA, KONSEPSI, BAYI DAN ANAK, REMAJA, DEWASA DAN USIA LA...nor rahmah
Dokumen tersebut membahas siklus kesehatan wanita meliputi masa konsepsi, bayi, anak-anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut. Faktor-faktor yang mempengaruhi siklus kesehatan wanita antara lain faktor genetik, lingkungan, perilaku, gizi, hormonal, psikologis, sosial budaya, dan ekonomi.
This is a lecture notes for ENT245 (Product Design and Development), Bachelor of Mechanical Engineering, UniMAP.
With the courtesy of the authors, Karl T. Ulrich and Steven D Eppinger
KHB TING 1 - Bab 2 (2) Jenis Bahan Dan PengikatZasni @ Zaxx
Dokumen ini membahas tentang jenis-jenis bahan dan pengikat yang digunakan dalam proyek reka bentuk. Terdapat berbagai jenis kayu, papan lapis, MDF, dan mounting board. Untuk mengikat bahan-bahan tersebut digunakan paku, skru, dan lem seperti PVA glue dan touch glue. Setiap bahan memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu sesuai dengan penggunaannya.
Dokumen ini membahas tentang kunjungan tindak lanjut untuk bayi baru lahir. Terdapat penjelasan mengenai tujuan kunjungan, parameter yang dievaluasi seperti pertumbuhan dan perkembangan neurologi, serta kriteria pemulangan dari rumah sakit seperti kondisi stabil dan sudah mendapat imunisasi. Dokumen ini juga menyarankan konseling untuk orang tua tentang perawatan bayi.
Cerebral palsy adalah ketidakupayaan perkembangan yang disebabkan oleh kerosakan otak. Terdapat tiga jenis utama cerebral palsy iaitu spastik, athetoid, dan ataxia. Gejala awal cerebral palsy termasuk bayi kelihatan lembik, lewat perkembangan, dan kerap menangis. Punca utama cerebral palsy ialah sebelum kelahiran, semasa kelahiran, dan selepas kelahiran. Latihan dan pendidikan yang diber
Dokumen tersebut membahas tentang tunadaksa, termasuk definisi cerebral palsy, penggolongan tunadaksa berdasarkan derajat kecacatan, topografi, dan fisiologi, beberapa penyakit yang menyebabkan tunadaksa seperti poliomyelitis, spina bifida, dan dystrophy otot, serta cacat bawaan pada anggota gerak dan klasifikasi tunadaksa berdasarkan faktor penyebabnya.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi pada lanjut usia, termasuk definisi lanjut usia menurut berbagai sumber, permasalahan kesehatan pasca reproduksi seperti klimakterium, andropause, dan menopause beserta gejalanya, serta penatalaksanaan gangguan tersebut secara non hormonal dan hormonal.
Dokumen tersebut membahas mengenai menopause pada wanita dan pria. Ia mendefinisikan menopause sebagai berhentinya haid dan proses peralihan dari masa produktif ke non-produktif yang disebabkan berkurangnya hormon estrogen dan progesteron. Dokumen juga membahas faktor yang mempengaruhi menopause, hubungan antara usia menarche dan menopause, gejala dan upaya antisipasi pada pria, serta perubahan fisik dan psikologis sel
Dokumen ini membahas pengertian, etiologi, jenis, dan pengobatan disfungsi seksual. Disfungsi seksual adalah ketidakmampuan untuk menikmati hubungan seks secara penuh yang disebabkan gangguan pada siklus respon seksual. Faktor penyebabnya adalah fisik dan psikis. Jenis-jenis disfungsi seksual meliputi gangguan dorongan seksual, gangguan ereksi, dan disfungsi orgasme. Pengobat
SIKLUS KESEHATAN WANITA, KONSEPSI, BAYI DAN ANAK, REMAJA, DEWASA DAN USIA LA...nor rahmah
Dokumen tersebut membahas siklus kesehatan wanita meliputi masa konsepsi, bayi, anak-anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut. Faktor-faktor yang mempengaruhi siklus kesehatan wanita antara lain faktor genetik, lingkungan, perilaku, gizi, hormonal, psikologis, sosial budaya, dan ekonomi.
This is a lecture notes for ENT245 (Product Design and Development), Bachelor of Mechanical Engineering, UniMAP.
With the courtesy of the authors, Karl T. Ulrich and Steven D Eppinger
KHB TING 1 - Bab 2 (2) Jenis Bahan Dan PengikatZasni @ Zaxx
Dokumen ini membahas tentang jenis-jenis bahan dan pengikat yang digunakan dalam proyek reka bentuk. Terdapat berbagai jenis kayu, papan lapis, MDF, dan mounting board. Untuk mengikat bahan-bahan tersebut digunakan paku, skru, dan lem seperti PVA glue dan touch glue. Setiap bahan memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu sesuai dengan penggunaannya.
Teks tersebut membahas mengenai sumber-sumber energi listrik seperti magnetisme, dinamo, turbin, sel kering, sel basah, cahaya, panas dan tekanan. Jenis-jenis alat tangan listrik dan komponen seperti wayar, plug dan fus juga dijelaskan.
Dokumen ini membahas tentang hambatan perkembangan yang dapat terjadi pada anak, yang dapat berupa gangguan sementara seperti anoreksia atau gangguan permanen seperti autisme. Faktor-faktor penyebabnya meliputi faktor genetik, lingkungan pranatal, perinatal, dan pasca lahir seperti infeksi. Keterlambatan perkembangan dapat disebabkan oleh kerusakan otak, masalah pertumbuhan, atau masalah genetik
Hambatan hambatan perkembangan ; matakuliah psikologi perkembangan stain sala...muhammad miftakhuddin
Presentasi ini membahas hambatan-hambatan perkembangan yang dapat terjadi pada anak, baik yang bersifat sementara maupun permanen. Hambatan perkembangan dapat disebabkan oleh faktor pranatal, perinatal, dan postnatal seperti gangguan genetik, lingkungan, infeksi, atau penyakit. Keterlambatan perkembangan juga dapat diakibatkan oleh masalah otak, pertumbuhan, kromosom, kelahiran prematur, g
Neuroma akustik adalah tumor jinak yang tumbuh di saraf akustik dan dapat menyebabkan gangguan pendengaran, keseimbangan, dan nyeri kepala. Tiga diagnosa keperawatan utama adalah gangguan sensori auditori, nyeri, dan risiko kekurangan gizi. Intervensi mencakup mengurangi stimulasi berlebihan, mengelola nyeri, memantau nutrisi, dan mencegah cidera.
Dokumen tersebut membahas berbagai masalah pertumbuhan dan perkembangan anak, seperti gangguan pertumbuhan fisik, ketulian, gangguan perkembangan motorik dan bahasa, gangguan fungsi vegetatif, kecemasan, bunuh diri, gangguan kepribadian, gangguan perkembangan pervasif, disfungsi neurodevelopmental, gangguan perilaku seksual, kelainan saraf dan psikiatrik akibat trauma otak, serta penyakit psikosomatik. Dokumen
Proses penuaan manusia ditandai dengan penurunan fungsi hampir seluruh sistem tubuh, meningkatkan kerentanan terhadap penyakit, dan menyebabkan perubahan fisik, psikologis, dan sosial. Proses ini berimplikasi pada berbagai masalah kesehatan seperti penyakit degeneratif dan gangguan fungsional yang memerlukan pendekatan klinis khusus untuk pasien lanjut usia.
PELAYANAN LANSIA YANG BERKAITAN DENGANKESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKATikemaharaniw
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan kesehatan reproduksi lanjut usia di masyarakat, termasuk klimakterium, andropause, dan menopause. Pelayanan kesehatan lanjut usia meliputi puskesmas santun lansia, pembinaan kelompok lanjut usia, dan posyandu lansia.
Dokumen tersebut membahas berbagai aspek kesehatan reproduksi, termasuk hak reproduksi individu, masalah kesehatan wanita dan anak, penyakit menular seksual, kontrasepsi, dan gangguan seksual seperti disfungsi seksual, parafilia, perilaku seksual kompulsif, serta kekerasan seksual.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit Hirschsprung pada bayi, yang ditandai dengan keterlambatan pengeluaran mekonium lebih dari 24 jam setelah lahir dan distensi abdomen. Penyakit ini disebabkan ketidakhadiran sel-sel ganglion pada rektum dan kolon, menyebabkan gangguan peristaltik dan evakuasi usus. Pemeriksaan diagnostik meliputi biospsi rektum dan pemeriksaan enema barium. Komplikasinya dapat berupa
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. HABATAN PERKEMBANGAN
yaitu terhambatnya proses perubahan yang bertujuan
untuk aktualisasi diri.
Hambatan perkembangan yang terjadi dapat berupa
gangguan yang tidak menetap (seperti anorexia
nervosa, bulimia, dll) dan ada juga yang digolongkan
sebagai gangguan yang menetap
(Autisme, Rett, Asperger, dll).
3. Gangguan yang tidak menetap
Anorexia Bulimia
nervosa nervosa
anorexia nervosa:makan dalam jumlah sedikit
dan olah raga berlebihan
Bulimia nervosa:makan secara berlebihan dan
terus menerus kemudian
memuntahkannya
4. Gangguan yang
menetap
AUTISME RETT
ASPERGER
Autisme:gangguan dalam prkembangan
neurologis berat yang mempengaruhi
cara bekomunikasi dan berhubungan
secara wajar
Rett:gangguan perkembangan neurologis
Asperger: kesulitan berkomunikasi dengan
lingkungan
5. Faktor Pranatal
Faktor Perinatal
Faktor Postnatal
Keterlambatan Perkembangan dan
Developmental Disabbilities
6. FAKTOR PRANATAL
1. Faktor Genetis
A>Phenilketonuria(PKU) adalah suatu
kelainan genetik yang menyebabkan
individu tidak dapat secara sempurna
memetabolismekan protein.
B>Down syndrome, merupakan bentuk
keterbelakangan mental yang secara
genetis paling umum
diturunkan, disebabkan oleh kromosom
tambahan(ke 47)
C> Anemia sel sabit merupakan kelainan
7. D>Klifelter syndrome, kelainan genetis di mana
laki-laki memiliki kromosom X ekstra atau
tambahan, yang menyebabkan susunan
kromosomnya menjadi XXY.
E>Turner syndrome, ialah suatu kelainan genetis
di mana perempuan kehilangan sati
kromosom X, yang menyebabkan susunan
kromosomnya menjadi XO.
F>XYY syndrome, ialah suatu kelainan genetis di
mana laki-laki memiliki satu kromosom Y
ekstra.
9. FAKTOR PERANATAL
• Melahirkan terlalu cepat (precipitate
delivery)
• Sungsang (breech position)
• Pembedahan cesar (cesarean section)
10. FAKTOR POSTNATAL
1. INFEKSI POSTNATAL
Seperti:meningitis/ensefalitis, dehidrasi, penyaki
t vaskuler, kontusio serebri, dan status
eplieptikus
2.PENYAKIT DEGERATIF
11. KETERLAMBATAN PERKEMBANGAN
dan DEVELOPMENTAL DISABBILITIES
Keterlambatan perkembangan
adalah kondisi di mana anak tidak
mampu mencapai tugas
perkembangan pada waktu yang
diperkirakan.
12. PENYEBAB DEVELOPMENTAL DELAY
1.Kerusakan Otak
2.Masalah Pertumbuhan atau Masalah Nutrisi
3.Anormalitas Kromosom dan Gen
4.Prematur
5.Buruknya diet dan pelayanan kesehatan
6.Penyalahgunaan obat selama kehamilan
7.Penyiksaan anak