3. Pemahaman tentang Hakekat Manusia
Pandangan Para Ahli (Zainuddin, UIN Malang, 2013)
menetapkan manusia sejajar denga
n binatang, karena terjadinya manus
ia dari sebab-sebab mekanis, yaitu l
ewat teori descendensi (ilmu turunan
) dan teori natural selection (teori pili
han alam)
Charles Robert Darwin
menyatakan manusia dalam segala
hal menyerupai binatang beruas tula
ng belakang, yakni binatang menyus
ui
Ernest Haeckel
Manusia sebagai binatang yang
berakal sehat yang mampu
mengeluarkan pendapatnya, dan
berbicara berdasarkan pikirannya
(the animal than reason), di samping
itu juga binatang yang berpolitik (zoo
politicon) dan binatang yang
bersosial (social animal)
Aristoteles
Menempatkan manusia sebagai
organisme hewani yang mampu
mempelajari menginterpretasi
terhadap bentuk-bentuk hidup serta
dapat meyelidiki makna eksistensi
insani.
Harold H. Titus
01
02
03
04
5. Asal-usul Penciptaan
Hari Pertama
• Pada kesempatan ini, Allah Tritunggal menciptakan langit dan bumi terlebih dahulu.
•“Langit” yang dimaksudkan disini adalah tempat yang ada di luar bumi yang letaknya berada di luar
angkasa.
•Setelah itu, Allah menciptakan terang dan gelap. Allah memisahkan keduanya untuk membedakan
waktu. Terang dinamai sebagai siang dan gelap dinamai sebagai malam.
“
“
6. Asal-usul Penciptaan
Hari Kedua
Berdasarkan ayat di atas, Allah telah berhasil menciptakan atmosfer
bumi. Namun, Allah perlu melakukan pemisahan antara tanah dan
perairan. Tujuannya untuk membagi bumi menjadi dua bagian.
“
“
7. Asal-usul Penciptaan
Hari Ketiga
Pada saat ini, Allah menciptakan benua, sungai, samudera, dan laut
an. Semuanya mendapatkan porsinya masing-masing. Setelah itu,
Anda menciptakan segala jenis tumbuhan. Tumbuhan tersebut bisa
bertahan hidup berkat air yang ada di sungai, lautan, dan lainnya.
Allah menilai semuanya ini baik untuk dijadikan ada di bumi.
“
“
8. Asal-usul Penciptaan
Hari Keempat
Pada hari ini, Allah menciptakan bintang dan bulan, serta segala
benda-benda langit. Penciptaan benda-benda langit nantinya akan
membantu manusia untuk menentukan kapan siang dan kapan
malam. Benda langit juga berfungsi untuk membedakan waktu antar
a wilayah yang satu dengan yang lainnya. Pekerjaan ini juga
dinyatakan baik oleh Allah.
“
“
9. Asal-usul Penciptaan
Hari Kelima
Segala hewan yang hidup di air dan terbang di udara diciptakan
pada hari kelima. Namun tidak secara sempurna. Beberapa hewan
seperti serangga mungkin saja diciptakan pada hari keenam.
Hewan yang diciptakan Allah saling berkesinambungan satu dan
lainnya. Mereka juga dapat memanfaatkan ciptaan di hari sebelum
nya untuk bertahan hidup di bumi. Allah menyatakan pekerjaan ini
juga baik.
“
“
10. Asal-usul Penciptaan
Kejadian 1:24-31 “Berfirmanlah Allah: “Hendaklah bumi me-
ngeluarkan segala jenis makhluk yang hidup, ternak, dan bi-
natang melata dan segala jenis binatang liar” Dan jadilah de-
mikian “Berfirmanlah Allah: Baiklah Kita menjadikan manusi-
a menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa
atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas
ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang
melata yang ada di bumi. Maka Allah menciptakan manusia
itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-
Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka…”
Manusia diciptakan pada hari ke-enam
ketika bumi sudah siap dibangun. Pada
hari ini, Allah berkata bahwa segala
yang diciptakan-Nya akan baik. Karena
semuanya sudah lengkap
6
11. Pandangan Kristen Tentang Hakikat
Manusia
Kebebasan dan Keterbatasan
Manusia.
Manusia Dibentuk dan Diciptakan oleh Allah
Kejadian 1: 26-27; 2:7
Manusia diciptakan Menurut
Gambar dan Rupa Allah
Kejadian 1: 26-27
Manusia adalah Mandataris
Allah
Kejadian 1:28
Manusia adalah Makhluk Sosial
Kejadian 2: 18
1
2
3
4
5
Kejadian 2: 18
12. Aspek-aspek Hakikat Manusia
Sumantri, UT
Manusia sebagai
Makhluk Tuhan
Manusia sebagai
Makhluk Individu
Manusia sebagai
Makhluk Berbudaya
Manusia sebagai
Makhluk Beragama
Manusia sebagai
Kesatuan Badan dan
Roh
Manusia sebagai
Makhluk Sosial
Manusia sebagai
Makhluk Susila
Makna dari Beragama
13. Manusia Sebagai Makhluk Tuhan
Manusia memiliki pikiran dan akal budi
Manusia adalah makhluk sempurna
Menyadari keberadaannya (subyek) dan mampu menyadari
keberadaan di luar dirinya (obyek)
Memiliki kesadaran dan penyadaran diri
Evolusionisme (ada dengan sendirinya dan berkembang sendiri) dan
Kreasionisme (hasil dari ciptaan sesuat/pencipta)
Asal-usul alam semesta
01
02
03
Dari kedua pandangan di atas? Mana yang anda pilih?
Evolusionisme dan kreasionisme
04
14. Manusia Sebagai Kesatuan Badan dan Roh
Alam semesta tiada lain adalah serba materi, serba zat, benda. Manusia
bagian dari semesta. Manusia nampak dari wujudnya (daging, tulang,air)
Materialisme (Julian de La Mettrie)
Esensi manusia adalah jiwanya, spiritnya, atau jiwanya. Jiwa
kedudukannya lebih tinggi, jiwa berperan sebagai pemimpin badan.
Idealisme (Plato)
Manusia terdiri dari badan dan jiwa (dualistik) substansi yang berbeda
tapi tidak saling mempengaruhi (S. E. Frost Jr. )
Dualisme (Rene Descartes)
01
02
03
Badan dan jiwa berjalan secara paralel. Sadar diri akan kebutuhan,
insting, nafsu dan tujuan. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan,
berbuat baik, berpikir, berperasaan, berkehendak. Eksistensi memiliki
aspek individualitas, sosialitas, moralitas, keberbudayaan, dan
keberagaman. Implikasinya berkomunikasi, historisitas, dan dinamika.
Paralelisme (J. D. Butler)
04
Pendapat Filsuf Mengenai Struktur Metafisik Manusia
15. Manusia Sebagai Makhluk Individu
Alam semesta tiada lain adalah serba materi, serba zat, benda. Manusia
bagian dari semesta. Manusia nampak dari wujudnya (daging, tulang,air)
Materialisme (Julian de La Mettrie)
Esensi manusia adalah jiwanya, spiritnya, atau jiwanya. Jiwa
kedudukannya lebih tinggi, jiwa berperan sebagai pemimpin badan.
Idealisme (Plato)
Manusia terdiri dari badan dan jiwa (dualistik) substansi yang berbeda
tapi tidak saling mempengaruhi (S. E. Frost Jr. )
Dualisme (Rene Descartes)
01
02
03
Badan dan jiwa berjalan secara paralel. Sadar diri akan kebutuhan,
insting, nafsu dan tujuan. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan,
berbuat baik, berpikir, berperasaan, berkehendak. Eksistensi memiliki
aspek individualitas, sosialitas, moralitas, keberbudayaan, dan
keberagaman. Implikasinya berkomunikasi, historisitas, dan dinamika.
Paralelisme (J. D. Butler)
04
Pendapat Filsuf Mengenai Struktur Metafisik Manusia
16. Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Kesadaran sosial mengukuhkan status/eksistensinya. Tujuan hidup
bersama dengan sesamanya
Makhluk Sosial dan Masyarakat (Aristoteles)
Manusia takkan menyadari individualitasnya kecuali melalui perantaraan
pergaulan sosial.
Ernst Cassirer
Hubungan antara individu dan sesamanya merupakan subyek dan
subyek. Hubungan timbal balik antar individu.
Situasi hubungan (Martin Burber)
01
02
03
17. Manusia Sebagai Makhluk Berbudaya
Manusia tidak terlepas dari kebudayaan, manusia baru bisa menjadi
manusia tidak terlepasa dari kebudayaannya
Budaya bertautan dengan manusia (Van Peursen)
Manusia tidak menjadi manusia karena dalam dirinya, tapi karena fungsi
kehidupannya, pekerjaannya, dan kebudayaannya.
Kebudayaan termasuk hakikat manusia (Ernst Cassirer)
Kebudayaan dapat menimbulkan kekuatan-kekuatan yang
mengancam eksistensi manusia.
Kebudayaan menimbulkan krisis antropolgis (Martin Buber)
01
02
03
Manusia menciptakan mesin untuk melayani dirinya, namun sekarang
manusia menjadi pelayan mesin.
Contoh poin 3
04
18. Manusia Sebagai Makhluk Susila
Pada manusia terdapat praktis yang memberikan perintah mutlak
Manusia memiliki aspek kesusilaan (Immanuel Kant)
Jika kita meminjam barang milik orang lain maka ada perintah untuk
mengembalikan barang pinjaman tersebut.
(Contoh)
Manusia memilih dan menentukan perbuatannya secara otonom
namun berhubungan dengan nilai dan moral. Maka akan selalu ada
penilaian moral dan pertanggungjawabannya
Manusia memiliki otonom (kebebasan) (Soren Aabye)
01
02
03
04
19. Manusia Sebagai Makhluk Beragama
Eksistensi manusia yang
terungkap dalam bentuk
pengakuan dan keyakinan
akan kebenaran suatu agama
yang diwijudkan dalam sikap
dan perilaku. Agama adalah
satu sistem keyakinan,
peribadatan, dan kaidah
Endamg Saifudin Anshari
(1982)
01 02 03 04 05
Makhluk
utama
Kemamuan
bebas
Makhluk
yang
sadar
Makhluk
kreatif
Makhluk
idealis