SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
Critical Review Terhadap Jurnal “Application of Variance Analysis for
Performance Evaluation.”
Citra Dewi Wulansari_reguler 36
Universitas Gajah Mada, Jakarta, Indonesia
Introduction
Pada makalah ini akan membahas mengenai crticial review dari jurnal
“Application of Variance Analysis for Performance Evaluation : A Cost/Benefit
Approach by Jude Aruomoaghe Sunny Agbo (2013)”. Argumen akan dikembangkan
melalui tinjauan kritis berdasarkan teori variance analysis dan performance evaluation.
Abstract
Jurnal yang ditulis oleh Jude Agbo (2013) membahas mengenai hubungan antara
penilaian kinerja dengan menggunakan pendekatan variance analysis. Dimana penilaian
kinerja dibahas dengan menggunakan pendekatan teori Management By Objective.
Penilaian kinerja atau performance evaluation juga dilihat hanya berdasarkan financial
performance. Pada bagian variance analysis pendekatan hanya dilakukan dengan
menggunakan teori standard costing dikarenakan variance analysis berdasarkan Jude
Agbo (2013) dilihat hanya dari perbandingan antara budgeted standard dan actual
budget, biaya yang dianggap sebagai “unfavorable” dapat dianggap sebagai evaluasi
kinerja yang kurang baik, hal tersebut berdampak pada penilaian kinerja pada suatu divisi
dilihat dari sisi cost dan benefit yang mengarah kepada pencapaian tujuan perusahaan
(goal congruence).
Literature Review
Standard cost atau biaya standard adalah biaya yang telah ditetapkan diawal untuk
memproduksi sebuah atau beberapa unit produksi di dalam kurun waktu tertentu. Biaya
ini adalah suatu biaya yang sudah direncanakan dan diharapkan akan terjadi di waktu
tersebut. Meskipun pada kenyataanya sering berbeda dengan biaya aktual yang terjadi.
Dimana perbedaan itu nantinya akan dikenal sebagai variance (Horngren et al 2007).
Standard cost umumnya digunakan pada biaya pengeluaran yang meliputi direct cost,
overhead cost. Seperti biaya tenaga kerja, bahan baku (Ch. 10). Terdapat dua metode
yang digunakan dalam management control system antara lain, standard budgeting dan
full-cost system. Predetermined-budget dibentuk berdasarkan kumpulan historical data
sebelumnya yang dikumpulkan menjadi suatu standard dan dijadikan acuan atau batasan
dalam perhitungan biaya. Predetermined-budget juga digunakan untuk membandingkan
dengan anggaran dana pada perusahaan lain atau benchmarking. Sementara full-Cost
system memasukan variable cost dan fixed overhead cost dalam perhitungan standard
cost per unit.
Berdasarkan (Random House, 2008) variance analysis tidak hanya dilihat
berdasarkan perbandingan antara actual budget dan standard budgeted. Akan tetapi
terdapat faktor “numeraire”, yaitu suatu standard di mana nilai atau value tersebut diukur.
Ketika standard costing sales volume variance dihitung maka diperlukan suatu numeraire:
nilai yang akan ditempatkan pada perubahan volume untuk mengukur dampaknya.
Horngren et al (2009), salah satu bentuk “numeraire” atau nilai tolak ukur pada sales
volume dapat dilihat berdasarkan contribution margin atau dollar contribution per unit,
harga jual per unit dikurangi dengan variable cost per unit. Variable cost adalah biaya
yang berubah sesuai dengan barang atau jasa yang dihasilkan. Gabungan antara fixed cost
dan variable cost membentuk dua komponen yang disebut sebagai total cost (Ch.10).
Menurut Hilton et al (2006) memiliki sudut pandang yang lebih luas, selain
menggunakan contribution margin juga menggunakan sales revenue untuk mengukur
sales volume variances. Sales variances dihitung berdasarkan sales revenue yang
kemudian dikombinasikan dengan contribution margin hal tersebut untuk melihat
kemungkinan bahwa sales variance juga dapat dihitung dengan melihat berdasarkan gross
margin (Hilton 2001). Ketiga hal tersebut, contribution margin, sales revenue, gross
margin mengarah kepada break-even-point.
Critical Review
Pada jurnal Jude Agbo (2013) variance analysis tidak disebutkan faktor numeraire
yaitu, contribution margin, sales revenue dan gross margin. Hubungan tiga faktor tersebut
dengan performance evaluation adalah dalam pengunaan dana pada tiap-tiap divisi akan
terdapat biaya “unfavorable” antara selisih actual budget dan standard budget akan tetapi,
hal tersebut dapat ditutupi dengan contribution margin yang tinggi dari divisi lain. Hal
tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan bagi seorang manager untuk mengukur
pertumbuhan profit suatu divisi atau business unit dari expenses yang dikeluarkan dan
break-even-point yang dihasilkan (financial performance). Evaluasi kinerja suatu
manager dalam organisasi juga dilihat berdasarkan penggunaan jumlah sumber daya atau
resources (dana, materials, sdm) yang tepat untuk mencapai target tertentu (output).
Pada jurnal Jude Agbo (2013) variance analysis hanya dilakukan dengan
pendekatan standard budgeting atau predetermined-budget. Perhitungan anggaran dengan
menggunakan metode predetermined-budget maupun full-cost system memiliki
kekurangan dan kelebihannya tersendiri.
a. Predetermined-budget
Contra Pro
Predetermined-budget cenderung
memakan waktu dalam penetapan
anggarannya. Untuk penetapan anggaran
juga dibutuhkan keputusan dari pihak
yang memiliki wewenang untuk kebijakan
anggaran.
Predetermined-budget dapat digunakan
sebagai tolak ukur kinerja suatu manager.
karena predetermined-budget cenderung
statis dan repetitive.
Predetermined-budget dengan
membandingkan variances analysis tidak
melihat faktor non – financial. Customer
satisfaction, dll…
Pendeketan predetermined-budget dengan
menggunakan cost variance analysis sangat
menghemat waktu untuk analisa financial
performance. Hanya dengan melihat favorable
& unfavorable pada akhir perhitungan.
Variance yang dikalkulasi menggunakan
predetermined-budget sering terlambat
dari waktu yang ditentukan. Kurangnya
fleksibilitas untuk mengikuti
perkembangan lingkungan/ market.
Di bawah predetermined-budget, tiap-tiap
divisi memiliki wewenang yang berbeda
sebagai expense center, profit center,
investment center sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan. Budget tersebut
didelegasikan ke bawah.
Penetapan predetermined-budget dengan
partisipasi penuh dan keterlibatan
menciptakan positif, sikap biaya efektif melalui
semua tingkat manajemen.
Predetermined-budget membuat seluruh
organisasi sadar akan biaya karena
memberikan fokus untuk standar biaya dan
varians analisis.
Predetermined-budget menyederhanakan
prosedur pada bagian profit center.
b. Full-Cost System
Pro Contra
Full-cost system mengakui fixed overhead
cost dan variable cost. Metode ini cocok
untuk menetapkan harga pada suatu produk
karena full-cost system memastikan semua
biaya tercover dengan baik.
Metode full-cost system tidak akan
membantu untuk decision-making.
Karena semua biaya harus dihitung (fixed
dan variable cost) maka akan
meningkatkan kecenderungan bahwa
ouput akan menjadi unfavorable. Akan
terjadi tidak efisien dalam penetapan
harga suatu produk.
Full-cost system memiliki akurasi
perhitungan yang lebih baik dalam
penilaian profitabilitas.
Beberapa biaya yang kurang signifikan
dan dapat melebihi kapasitas, dapat
langsung dikeluarkan dari perhitungan
anggaran (temporarily) untuk
meningkatkan favorable biaya yang ada.
Ex; inventory cost.
Dengan diikutsertakannya variable cost,
full-cost system cenderung lebih flexible
untuk memprediksi production cost dan
sales revenue di masa depan. Terlebih
lagi untuk salaes yang bersifat seasonal.
Kurang efisien dalam hal waktu.
Penetapan anggaran dengan
menggunakan Full-cost system terlalu
lama.
Full-cost system memberikan kesadaran
akan sikap efektif biaya pada bagian cost
center.
Kurang bermanfaat bila digunakan
sebagai alat pengendalian anggaran atau
controlling cost. Karena memaksa
manager untuk dapat bertanggung jawab
terhadap biaya yang tidak dapat
dikontrol.
c. Management by Objectives
(Peter Drucker, 1954) MBO merupakan penilaian kinerja yang bersifat result-
based oriented. Hal ini umumnya digunakan untuk manager, tetapi dapat digunakan
untuk karyawan lain juga. Hal ini membutuhkan bahwa baik karyawan dan manager
menyetujui target tertentu dalam bentuk standard kinerja yang terukur. MBO
dimaksudkan untuk memotivasi kinerja yang kuat pada bagian dari manajer dan
karyawan. pendekatan MBO cenderung bersifat participative di mana karyawan dapat
menetapkan target mereka sendiri dan ikut serta pada pengambilan keputusan yang
mempengaruhi tujuan organisasi. Pendekatan dengan menggunakan MBO tidak dapat
dikatakan sebagai pendekatan yang mengarah pada continues improvement dan goal
congruance. Karena dapat terjadinya kecenderungan kinerja individu dibandingkan
teamwork dan dapat menambah pekerjaan administrative karyawan (Dakota 2010). Pada
organisasi yang cederung decentralisasi antara divisi satu dengan yang lain, walaupun
financial performance pada suatu divisi dikatakan favorable akan ada divisi lain yang
memiliki status underperformed dan hal tersebut tidak selaras dengan pencapaian tujuan
perusahaan. Sehingga, berdasarkan jurnal Jude Agbo (2013) yang tertulis bahwa
pendekatan performance evaluation hanya dengan menggunakan teori MBO tidak dapat
dikatakan efektif.
d. Balanced Scorecard
Performance evaluation atau penilaian kinerja pada jurnal Jude Agbo (2013) dapat
ditambahkan dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard. Balanced Scorecard
mengintegrasikan intangible maupun tangible asset yang dimiliki oleh organisasi (Kaplan
& Norton, 1992) dengan tujuan untuk menciptakan continues improvement yang dinilai
berdasarkan financial performance maupun non-financial performance pada suatu
organisasi. (Lewis, 1995) Balanced scorecard membagi pengukuran kinerja organisasi
menjadi 1 financial performance dan 7 non-financial performance :
1. Profitabilitas (diukur berdasarkan income)
2. Market share
3. Productivity
4. Product leadership
5. Public responsibility (legal and ethical behavior, and responsibility to
stakeholders termasuk shareholders, vendors, dealers, distributors, and
communities)
6. Personnel development
7. Karyawan attitudes
8. Balance between short-range and long-range objectives (target jangka
pendek dan jangka panjang)
Nilai dari intangible asset pada suatu organisasi memiliki sifat indirect. (Ch. 11) Aset
seperti knowladge, skill, technology tidak memiliki dampak secara langsung pada
revenue dan profit organisasi. Akan tetapi, peningkatan intangible asset memiliki
hubungan dengan financial outcome dan akan berdampak pada financial performance
organisasi. Salah satu contohnya adalah hubungan service management dengan profit
chain berdasarkan (Heskett et al, 1994; Heskett, Sasser and Schlesinger, 1997) yang
konsisten juga dengan teori pendekatan balanced scorecard :
 investments pada training karyawan berdampak kepada peningkatan service
quality
 better service quality berdampak kepada higher customer satisfaction
 higher customer satisfaction berdampak kepada peningkatan customer loyalty
 peningkatan customer loyalty menghasilkan peningkatan revenues and margins.
Conclusion
Penilaian variance analysis hanya dengan menggunakan satu teori yaitu
predetermined-budget demi efektivitas kecepatan analisis financial performance pada
suatu divisi tanpa melihat faktor non-financial pada jurnal Jude Agbo (2013) tidak dapat
dikatakan efektif. Selain menggunakan metode predetermined-budget dapat juga
digunakan metode full-cost system walaupun cenderung akan memakan waktu lebih lama
pada pengumpulan data dan dalam analisa financial performance, serta decision making
seorang manager. Akan tetapi, full-cost system cenderung memiliki akurasi yang lebih
baik. Pendeketan financial performance hanya dengan menggunakan teori MBO saja
dianggap kurang, akan jauh lebih baik bila ditambahkan melalui pendekatan Balanced
Scorecard untuk dapat menutupi financial performance maupun non-financial
performance suatu organisasi sehingga, dapat terjadi goal congruence pada semua divisi
demi pencapaian tujuan organisasi.
References
Aruomogahe Judo & Sunny Agbo, 2013, “Application of Variance Analysis for
Performance Evaluation: A Cost/Benefit Approach.” Research Journal of Finance and
Accounting. Volume 4, No. 13,
http://www.iiste.org/Journals/index.php/RJFA/article/viewFile/7790/7935, diakses 9 July
2015
Reis Ricardo & Mark W. Watson, May 2007, “Measuring Changes In The Value of
Numeraire.” Journal of Woodrow Wilson School and Department of Economics
http://www.columbia.edu/~rr2572/papers/07-npi.pdf, diakses 12 July 2015
Parkinson John, 2007, “Sales and Production Volume Variances in Standard Costing“.
Research and Business Economic Journal http://www.aabri.com/manuscripts/08057.pdf,
diakses 12 July 2015
Kaplan, Robert S., 2010, “Conceptual Foundations of The Balanced Scorecard”. Harvard
Business School Journal. http://www.hbs.edu/faculty/Publication%20Files/10-074.pdf,
diakses 12 July 2015.
Anthony, R.N & V.Govindarajan (1995). Management Control Systems, 8th
Edition,
R.D.Irwin.
Anthony, R.N& V.Govindarajan (2007). Management Control Systems, 12th
Edition,
R.D.Irwin.

More Related Content

What's hot

Makalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanMakalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinan
Herlina _Navely
 
Makalah MAKALAH PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP PENINGKA...
Makalah MAKALAH PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP PENINGKA...Makalah MAKALAH PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP PENINGKA...
Makalah MAKALAH PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP PENINGKA...
Nur Anisa Rachmawati
 

What's hot (20)

TUGAS MANAJEMEN STRATEGI PT. ADHI KARYA
TUGAS MANAJEMEN STRATEGI PT. ADHI KARYATUGAS MANAJEMEN STRATEGI PT. ADHI KARYA
TUGAS MANAJEMEN STRATEGI PT. ADHI KARYA
 
Hak dan kewajiban guru
Hak dan kewajiban guruHak dan kewajiban guru
Hak dan kewajiban guru
 
Makalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanMakalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinan
 
Studi kasus msdm
Studi kasus msdmStudi kasus msdm
Studi kasus msdm
 
Tugas Resume Manajemen Proyek
Tugas Resume Manajemen ProyekTugas Resume Manajemen Proyek
Tugas Resume Manajemen Proyek
 
Definisi Pengorganisasian
Definisi PengorganisasianDefinisi Pengorganisasian
Definisi Pengorganisasian
 
Change manajemen perubahan dan harapan resensi
Change manajemen perubahan dan harapan resensiChange manajemen perubahan dan harapan resensi
Change manajemen perubahan dan harapan resensi
 
Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi
Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi
Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi
 
Makalah pengaruh globalisasi terhadap kehidupan bangsa dan negara dalam bidan...
Makalah pengaruh globalisasi terhadap kehidupan bangsa dan negara dalam bidan...Makalah pengaruh globalisasi terhadap kehidupan bangsa dan negara dalam bidan...
Makalah pengaruh globalisasi terhadap kehidupan bangsa dan negara dalam bidan...
 
Power Point Pelibatan Pemberdayaan Karyawan
Power Point Pelibatan Pemberdayaan KaryawanPower Point Pelibatan Pemberdayaan Karyawan
Power Point Pelibatan Pemberdayaan Karyawan
 
Makalah MAKALAH PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP PENINGKA...
Makalah MAKALAH PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP PENINGKA...Makalah MAKALAH PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP PENINGKA...
Makalah MAKALAH PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP PENINGKA...
 
PPT MUTU PENDIDIKAN DI MASA DEPAN
PPT MUTU PENDIDIKAN DI MASA DEPANPPT MUTU PENDIDIKAN DI MASA DEPAN
PPT MUTU PENDIDIKAN DI MASA DEPAN
 
konsep dasar manajemen
konsep dasar manajemenkonsep dasar manajemen
konsep dasar manajemen
 
Learning organization
Learning organization Learning organization
Learning organization
 
Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal dengan IFE dan EFE
Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal dengan IFE dan EFE Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal dengan IFE dan EFE
Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal dengan IFE dan EFE
 
Proses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemenProses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemen
 
Makalah strategi pemasaran gojek
Makalah strategi pemasaran gojekMakalah strategi pemasaran gojek
Makalah strategi pemasaran gojek
 
Pengorganisasian ppt
Pengorganisasian pptPengorganisasian ppt
Pengorganisasian ppt
 
Pertemuan 2 3 msdm ke 2
Pertemuan 2   3  msdm ke 2Pertemuan 2   3  msdm ke 2
Pertemuan 2 3 msdm ke 2
 
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmMakalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
 

Similar to Critical Review Jurnal Variance Analysis and Performance Evaluation

modul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.ppt
modul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.pptmodul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.ppt
modul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.ppt
AxellaLivi
 
Chapter 3 penetuan biaya per unit
Chapter 3 penetuan biaya per unitChapter 3 penetuan biaya per unit
Chapter 3 penetuan biaya per unit
Asdar Munandar
 
Analisis laporan kinerja keuangana
Analisis laporan kinerja keuanganaAnalisis laporan kinerja keuangana
Analisis laporan kinerja keuangana
030194
 
Anggaran berbasis kinerja
Anggaran berbasis kinerjaAnggaran berbasis kinerja
Anggaran berbasis kinerja
Hazard Queen
 

Similar to Critical Review Jurnal Variance Analysis and Performance Evaluation (20)

Biaya standar
Biaya standarBiaya standar
Biaya standar
 
modul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.ppt
modul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.pptmodul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.ppt
modul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.ppt
 
Presentation 13
Presentation 13Presentation 13
Presentation 13
 
Vandryana danat 1642058
Vandryana danat   1642058Vandryana danat   1642058
Vandryana danat 1642058
 
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Evaluasi dan Kontrol Perusahaan,Universitas Me...
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Evaluasi dan Kontrol Perusahaan,Universitas Me...SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Evaluasi dan Kontrol Perusahaan,Universitas Me...
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Evaluasi dan Kontrol Perusahaan,Universitas Me...
 
Ppt mgt strategik fajzilah rahmadani
Ppt mgt strategik fajzilah rahmadaniPpt mgt strategik fajzilah rahmadani
Ppt mgt strategik fajzilah rahmadani
 
COST_BENEFIT_ANALYSIS_pptx.pptx
COST_BENEFIT_ANALYSIS_pptx.pptxCOST_BENEFIT_ANALYSIS_pptx.pptx
COST_BENEFIT_ANALYSIS_pptx.pptx
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
sistem pengendalian manajemen kel.3 p.11.pptx
sistem pengendalian manajemen kel.3 p.11.pptxsistem pengendalian manajemen kel.3 p.11.pptx
sistem pengendalian manajemen kel.3 p.11.pptx
 
BAB 18 BERBAGAI TEKNIK DAN METODA PENGAWASAN
BAB 18 BERBAGAI TEKNIK DAN METODA PENGAWASANBAB 18 BERBAGAI TEKNIK DAN METODA PENGAWASAN
BAB 18 BERBAGAI TEKNIK DAN METODA PENGAWASAN
 
BUDGETING FOR PLANNING AND CONTROL
BUDGETING FOR PLANNING AND CONTROLBUDGETING FOR PLANNING AND CONTROL
BUDGETING FOR PLANNING AND CONTROL
 
Inisiasi 6a new
Inisiasi 6a newInisiasi 6a new
Inisiasi 6a new
 
Chapter 3 penetuan biaya per unit
Chapter 3 penetuan biaya per unitChapter 3 penetuan biaya per unit
Chapter 3 penetuan biaya per unit
 
Analisis laporan kinerja keuangana
Analisis laporan kinerja keuanganaAnalisis laporan kinerja keuangana
Analisis laporan kinerja keuangana
 
Budgeting for Planning and Control
Budgeting for Planning and ControlBudgeting for Planning and Control
Budgeting for Planning and Control
 
Balanced scorecard
Balanced scorecardBalanced scorecard
Balanced scorecard
 
Anggaran berbasis kinerja
Anggaran berbasis kinerjaAnggaran berbasis kinerja
Anggaran berbasis kinerja
 
Anggaran berbasis kinerja
Anggaran berbasis kinerjaAnggaran berbasis kinerja
Anggaran berbasis kinerja
 
Tugas akmen mariani 1642033
Tugas akmen mariani 1642033Tugas akmen mariani 1642033
Tugas akmen mariani 1642033
 
Edwin prawira 1642211
Edwin prawira   1642211Edwin prawira   1642211
Edwin prawira 1642211
 

More from Citra Dewi (7)

How to install ms office in android
How to install ms office in androidHow to install ms office in android
How to install ms office in android
 
The Nice Guy
The Nice GuyThe Nice Guy
The Nice Guy
 
What's stifling the creativity at CoolBurst
What's stifling the creativity at CoolBurstWhat's stifling the creativity at CoolBurst
What's stifling the creativity at CoolBurst
 
Bankcruptcy of Adam Air
Bankcruptcy of Adam AirBankcruptcy of Adam Air
Bankcruptcy of Adam Air
 
Whiz calculator mcs ch.4_case
Whiz calculator mcs ch.4_caseWhiz calculator mcs ch.4_case
Whiz calculator mcs ch.4_case
 
Responsibility center mcs ch.4
Responsibility center mcs ch.4Responsibility center mcs ch.4
Responsibility center mcs ch.4
 
Microsoft inc case
Microsoft inc caseMicrosoft inc case
Microsoft inc case
 

Recently uploaded

Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Jajang Sulaeman
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 

Recently uploaded (20)

Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 

Critical Review Jurnal Variance Analysis and Performance Evaluation

  • 1. Critical Review Terhadap Jurnal “Application of Variance Analysis for Performance Evaluation.” Citra Dewi Wulansari_reguler 36 Universitas Gajah Mada, Jakarta, Indonesia Introduction Pada makalah ini akan membahas mengenai crticial review dari jurnal “Application of Variance Analysis for Performance Evaluation : A Cost/Benefit Approach by Jude Aruomoaghe Sunny Agbo (2013)”. Argumen akan dikembangkan melalui tinjauan kritis berdasarkan teori variance analysis dan performance evaluation. Abstract Jurnal yang ditulis oleh Jude Agbo (2013) membahas mengenai hubungan antara penilaian kinerja dengan menggunakan pendekatan variance analysis. Dimana penilaian kinerja dibahas dengan menggunakan pendekatan teori Management By Objective. Penilaian kinerja atau performance evaluation juga dilihat hanya berdasarkan financial performance. Pada bagian variance analysis pendekatan hanya dilakukan dengan menggunakan teori standard costing dikarenakan variance analysis berdasarkan Jude Agbo (2013) dilihat hanya dari perbandingan antara budgeted standard dan actual budget, biaya yang dianggap sebagai “unfavorable” dapat dianggap sebagai evaluasi kinerja yang kurang baik, hal tersebut berdampak pada penilaian kinerja pada suatu divisi dilihat dari sisi cost dan benefit yang mengarah kepada pencapaian tujuan perusahaan (goal congruence). Literature Review Standard cost atau biaya standard adalah biaya yang telah ditetapkan diawal untuk memproduksi sebuah atau beberapa unit produksi di dalam kurun waktu tertentu. Biaya ini adalah suatu biaya yang sudah direncanakan dan diharapkan akan terjadi di waktu tersebut. Meskipun pada kenyataanya sering berbeda dengan biaya aktual yang terjadi. Dimana perbedaan itu nantinya akan dikenal sebagai variance (Horngren et al 2007). Standard cost umumnya digunakan pada biaya pengeluaran yang meliputi direct cost, overhead cost. Seperti biaya tenaga kerja, bahan baku (Ch. 10). Terdapat dua metode
  • 2. yang digunakan dalam management control system antara lain, standard budgeting dan full-cost system. Predetermined-budget dibentuk berdasarkan kumpulan historical data sebelumnya yang dikumpulkan menjadi suatu standard dan dijadikan acuan atau batasan dalam perhitungan biaya. Predetermined-budget juga digunakan untuk membandingkan dengan anggaran dana pada perusahaan lain atau benchmarking. Sementara full-Cost system memasukan variable cost dan fixed overhead cost dalam perhitungan standard cost per unit. Berdasarkan (Random House, 2008) variance analysis tidak hanya dilihat berdasarkan perbandingan antara actual budget dan standard budgeted. Akan tetapi terdapat faktor “numeraire”, yaitu suatu standard di mana nilai atau value tersebut diukur. Ketika standard costing sales volume variance dihitung maka diperlukan suatu numeraire: nilai yang akan ditempatkan pada perubahan volume untuk mengukur dampaknya. Horngren et al (2009), salah satu bentuk “numeraire” atau nilai tolak ukur pada sales volume dapat dilihat berdasarkan contribution margin atau dollar contribution per unit, harga jual per unit dikurangi dengan variable cost per unit. Variable cost adalah biaya yang berubah sesuai dengan barang atau jasa yang dihasilkan. Gabungan antara fixed cost dan variable cost membentuk dua komponen yang disebut sebagai total cost (Ch.10). Menurut Hilton et al (2006) memiliki sudut pandang yang lebih luas, selain menggunakan contribution margin juga menggunakan sales revenue untuk mengukur sales volume variances. Sales variances dihitung berdasarkan sales revenue yang kemudian dikombinasikan dengan contribution margin hal tersebut untuk melihat kemungkinan bahwa sales variance juga dapat dihitung dengan melihat berdasarkan gross margin (Hilton 2001). Ketiga hal tersebut, contribution margin, sales revenue, gross margin mengarah kepada break-even-point. Critical Review Pada jurnal Jude Agbo (2013) variance analysis tidak disebutkan faktor numeraire yaitu, contribution margin, sales revenue dan gross margin. Hubungan tiga faktor tersebut dengan performance evaluation adalah dalam pengunaan dana pada tiap-tiap divisi akan terdapat biaya “unfavorable” antara selisih actual budget dan standard budget akan tetapi, hal tersebut dapat ditutupi dengan contribution margin yang tinggi dari divisi lain. Hal tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan bagi seorang manager untuk mengukur pertumbuhan profit suatu divisi atau business unit dari expenses yang dikeluarkan dan break-even-point yang dihasilkan (financial performance). Evaluasi kinerja suatu manager dalam organisasi juga dilihat berdasarkan penggunaan jumlah sumber daya atau resources (dana, materials, sdm) yang tepat untuk mencapai target tertentu (output).
  • 3. Pada jurnal Jude Agbo (2013) variance analysis hanya dilakukan dengan pendekatan standard budgeting atau predetermined-budget. Perhitungan anggaran dengan menggunakan metode predetermined-budget maupun full-cost system memiliki kekurangan dan kelebihannya tersendiri. a. Predetermined-budget Contra Pro Predetermined-budget cenderung memakan waktu dalam penetapan anggarannya. Untuk penetapan anggaran juga dibutuhkan keputusan dari pihak yang memiliki wewenang untuk kebijakan anggaran. Predetermined-budget dapat digunakan sebagai tolak ukur kinerja suatu manager. karena predetermined-budget cenderung statis dan repetitive. Predetermined-budget dengan membandingkan variances analysis tidak melihat faktor non – financial. Customer satisfaction, dll… Pendeketan predetermined-budget dengan menggunakan cost variance analysis sangat menghemat waktu untuk analisa financial performance. Hanya dengan melihat favorable & unfavorable pada akhir perhitungan. Variance yang dikalkulasi menggunakan predetermined-budget sering terlambat dari waktu yang ditentukan. Kurangnya fleksibilitas untuk mengikuti perkembangan lingkungan/ market. Di bawah predetermined-budget, tiap-tiap divisi memiliki wewenang yang berbeda sebagai expense center, profit center, investment center sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Budget tersebut didelegasikan ke bawah. Penetapan predetermined-budget dengan partisipasi penuh dan keterlibatan menciptakan positif, sikap biaya efektif melalui semua tingkat manajemen. Predetermined-budget membuat seluruh organisasi sadar akan biaya karena memberikan fokus untuk standar biaya dan varians analisis. Predetermined-budget menyederhanakan prosedur pada bagian profit center.
  • 4. b. Full-Cost System Pro Contra Full-cost system mengakui fixed overhead cost dan variable cost. Metode ini cocok untuk menetapkan harga pada suatu produk karena full-cost system memastikan semua biaya tercover dengan baik. Metode full-cost system tidak akan membantu untuk decision-making. Karena semua biaya harus dihitung (fixed dan variable cost) maka akan meningkatkan kecenderungan bahwa ouput akan menjadi unfavorable. Akan terjadi tidak efisien dalam penetapan harga suatu produk. Full-cost system memiliki akurasi perhitungan yang lebih baik dalam penilaian profitabilitas. Beberapa biaya yang kurang signifikan dan dapat melebihi kapasitas, dapat langsung dikeluarkan dari perhitungan anggaran (temporarily) untuk meningkatkan favorable biaya yang ada. Ex; inventory cost. Dengan diikutsertakannya variable cost, full-cost system cenderung lebih flexible untuk memprediksi production cost dan sales revenue di masa depan. Terlebih lagi untuk salaes yang bersifat seasonal. Kurang efisien dalam hal waktu. Penetapan anggaran dengan menggunakan Full-cost system terlalu lama. Full-cost system memberikan kesadaran akan sikap efektif biaya pada bagian cost center. Kurang bermanfaat bila digunakan sebagai alat pengendalian anggaran atau controlling cost. Karena memaksa manager untuk dapat bertanggung jawab terhadap biaya yang tidak dapat dikontrol. c. Management by Objectives (Peter Drucker, 1954) MBO merupakan penilaian kinerja yang bersifat result- based oriented. Hal ini umumnya digunakan untuk manager, tetapi dapat digunakan untuk karyawan lain juga. Hal ini membutuhkan bahwa baik karyawan dan manager menyetujui target tertentu dalam bentuk standard kinerja yang terukur. MBO dimaksudkan untuk memotivasi kinerja yang kuat pada bagian dari manajer dan karyawan. pendekatan MBO cenderung bersifat participative di mana karyawan dapat menetapkan target mereka sendiri dan ikut serta pada pengambilan keputusan yang mempengaruhi tujuan organisasi. Pendekatan dengan menggunakan MBO tidak dapat dikatakan sebagai pendekatan yang mengarah pada continues improvement dan goal congruance. Karena dapat terjadinya kecenderungan kinerja individu dibandingkan
  • 5. teamwork dan dapat menambah pekerjaan administrative karyawan (Dakota 2010). Pada organisasi yang cederung decentralisasi antara divisi satu dengan yang lain, walaupun financial performance pada suatu divisi dikatakan favorable akan ada divisi lain yang memiliki status underperformed dan hal tersebut tidak selaras dengan pencapaian tujuan perusahaan. Sehingga, berdasarkan jurnal Jude Agbo (2013) yang tertulis bahwa pendekatan performance evaluation hanya dengan menggunakan teori MBO tidak dapat dikatakan efektif. d. Balanced Scorecard Performance evaluation atau penilaian kinerja pada jurnal Jude Agbo (2013) dapat ditambahkan dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard. Balanced Scorecard mengintegrasikan intangible maupun tangible asset yang dimiliki oleh organisasi (Kaplan & Norton, 1992) dengan tujuan untuk menciptakan continues improvement yang dinilai berdasarkan financial performance maupun non-financial performance pada suatu organisasi. (Lewis, 1995) Balanced scorecard membagi pengukuran kinerja organisasi menjadi 1 financial performance dan 7 non-financial performance : 1. Profitabilitas (diukur berdasarkan income) 2. Market share 3. Productivity 4. Product leadership 5. Public responsibility (legal and ethical behavior, and responsibility to stakeholders termasuk shareholders, vendors, dealers, distributors, and communities) 6. Personnel development 7. Karyawan attitudes 8. Balance between short-range and long-range objectives (target jangka pendek dan jangka panjang) Nilai dari intangible asset pada suatu organisasi memiliki sifat indirect. (Ch. 11) Aset seperti knowladge, skill, technology tidak memiliki dampak secara langsung pada revenue dan profit organisasi. Akan tetapi, peningkatan intangible asset memiliki hubungan dengan financial outcome dan akan berdampak pada financial performance organisasi. Salah satu contohnya adalah hubungan service management dengan profit chain berdasarkan (Heskett et al, 1994; Heskett, Sasser and Schlesinger, 1997) yang konsisten juga dengan teori pendekatan balanced scorecard :  investments pada training karyawan berdampak kepada peningkatan service quality  better service quality berdampak kepada higher customer satisfaction  higher customer satisfaction berdampak kepada peningkatan customer loyalty  peningkatan customer loyalty menghasilkan peningkatan revenues and margins.
  • 6. Conclusion Penilaian variance analysis hanya dengan menggunakan satu teori yaitu predetermined-budget demi efektivitas kecepatan analisis financial performance pada suatu divisi tanpa melihat faktor non-financial pada jurnal Jude Agbo (2013) tidak dapat dikatakan efektif. Selain menggunakan metode predetermined-budget dapat juga digunakan metode full-cost system walaupun cenderung akan memakan waktu lebih lama pada pengumpulan data dan dalam analisa financial performance, serta decision making seorang manager. Akan tetapi, full-cost system cenderung memiliki akurasi yang lebih baik. Pendeketan financial performance hanya dengan menggunakan teori MBO saja dianggap kurang, akan jauh lebih baik bila ditambahkan melalui pendekatan Balanced Scorecard untuk dapat menutupi financial performance maupun non-financial performance suatu organisasi sehingga, dapat terjadi goal congruence pada semua divisi demi pencapaian tujuan organisasi.
  • 7. References Aruomogahe Judo & Sunny Agbo, 2013, “Application of Variance Analysis for Performance Evaluation: A Cost/Benefit Approach.” Research Journal of Finance and Accounting. Volume 4, No. 13, http://www.iiste.org/Journals/index.php/RJFA/article/viewFile/7790/7935, diakses 9 July 2015 Reis Ricardo & Mark W. Watson, May 2007, “Measuring Changes In The Value of Numeraire.” Journal of Woodrow Wilson School and Department of Economics http://www.columbia.edu/~rr2572/papers/07-npi.pdf, diakses 12 July 2015 Parkinson John, 2007, “Sales and Production Volume Variances in Standard Costing“. Research and Business Economic Journal http://www.aabri.com/manuscripts/08057.pdf, diakses 12 July 2015 Kaplan, Robert S., 2010, “Conceptual Foundations of The Balanced Scorecard”. Harvard Business School Journal. http://www.hbs.edu/faculty/Publication%20Files/10-074.pdf, diakses 12 July 2015. Anthony, R.N & V.Govindarajan (1995). Management Control Systems, 8th Edition, R.D.Irwin. Anthony, R.N& V.Govindarajan (2007). Management Control Systems, 12th Edition, R.D.Irwin.