SlideShare a Scribd company logo
MAKALAH STATISTIKA
                           ANALISA KORELASI PARSIAL




                                    DisusunOleh :
                                  KELOMPOK 3


                   FERI CHANDRA                     NIM : 201111004
                   IRMAN                            NIM : 201111016
                   WAHYU AKBAR A.                   NIM : 201111018
                   HENDRA YOGI A.R.                 NIM : 201111001
                   HUSNUL HIDAYAT                   NIM : 201111031




                               PROGRAM STUDI
                  BUDIDAYA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
         POLITEKNIK KELAPA SAWIT CITRA WIDYA EDUKASI
                                       2012


Analisa korelasi parsial                                              Page 1
ANALISA KORELASI PARSIAL



1. PengertianKorelasiParsial
            Korelasiparsialadalahpengukuranhubunganantaraduavariabel,
   denganmengontrolataumenyesuaikanefekdarisatuataulebihvariabel                lain.           Singkatnya
   r1234adalahkorelasiantara   1     dan      2,    denganmengendalikanvariabel             3     dan    4
   denganasumsivariabel 1 dan 2 berhubungan linier terhadapvariabel 3 dan 4.
   Korelasiparsialdapatdigunakanpadabanyakkasus,
   misalnyaapakahnilaipenjualansuatukomodititerkaitkuatkepadapembelanjaaniklanketikaefe
   khargadikendalikan. Jikakorelasiparsialnyanol, makadapatdisimpulkanbahwakorelasi yang
   dihitungsebelumnyaadalahsemu.
        Disiniakandipelajaribagaimanamengukurkeeratanhubunganantara                     Y          dengan
   X2sedangkan X1 dikontrol, ataukorelasiparsial. Pengaruh variable yang dikontrol, disini X1,
   dikeluarkan. Yaitu, hitung X2’ = X2 – (b2X1 + a2) dan Y’ = Y – (b1X1 + a1), tetapiharga-
   harga a dan b disinidicarimelaluiregresi linear. Setelahhasilnyadiperolehdiperlukanregresi
   X2’ denganY’ :
          Y’ = b3X2’ + a3


   1.1 MenghitungLangsungKorelasiParsial
               Mengontrolsuatu                                                                    variable
        sangatbergunakarenaitusebaiknyakitadapatmengerjakannyadengancepat.                         Rumus
        sederhana untuk menghitung korelasi parsial :
                                         rX 2Y (rX 2 X1 )(rYX1 )
        Korelasi parsial = rX2Y.X1 =
                                           1 r 2 X 2 X 1 1 r 2YX 1
2. Fungsi
         Korelasiparsialdigunakanuntukmencariarahdankuatlemahnyahubunganantara                           2
   ataulebih    variable    independen     (X1,X2...Xn)        terhadap   variable   dependen           (Y)
   secarabersamaan , denganmengendalikansalahsatuvariabelindependenya.


3. KoefisienDeterminasi
         Koefisienkorelasi,    r,   hanyamenyediakanukurankekuatandanarahhubungan                    linier
   antaraduavariabel.                                                                                Akan
   tetapitidakmemberikaninformasimengenaiberapaproporsikeragaman                                  (variasi)

Analisa korelasi parsial                                                                            Page 2
variabeldependen        (Y)   yang     dapatditerangkanataudiakibatkanolehhubungan      linier
   dengannilaivariabelindependen         (X).   KoefisienDeterminasibisadidefinisikansebagainilai
   yang menyatakanproporsikeragaman Y yang dapatditerangkan/dijelaskanolehhubungan
   linier antaravariabel X dan Y. Untuk menentukan besar kecilnya sumbangan variabel X
   terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut :
                KP = r2 x 100%
           Dimana :
           KP adalah besarnya koefisien penentu (diterminan)
           r adalah koefisien korelasi
        Cari Koefisien parsial, jika X1 tetap.


4. Analisis Korelasi Parsial
   a. Jika X1 tetap maka :



                                                Y




   Hepotesa :
   Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara X2 dan Y jika X1 tetap.
   H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara X2 dan Y jika X1 tetap.


   b. Jika X2 tetap maka :



                                                Y




    Hepotesa :

Analisa korelasi parsial                                                                   Page 3
Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara X1 dan Y jika X2 tetap
        H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara X1 dan Y jika X2 tetap
    Untuk uji signifikansinya menggunakan rumus :




    Keterangan:
        thitung    = nilai yang akan dibandingkan dengan ttabel
        rpar       = nilai koefisien parsial
        n          = jumlah sample
    Kriteria pengujian :
        thitung ≥ ttabel ; maka tolak H0 (signifikan)
        thitung < ttabel ; maka terima H0 (tidak signifikan)
        db ttabel = n-1


    5. Contoh Kasus Korelasi Parsial
                  Padasalahsatu      areal      pembibitan        di        PT        Tunas      Agro
        telahdiketahuibahwapertumbuhanbibitkelapasawit                di    MN     (main      nursery)
        kurangmaksimal.                        Untukmengetahuikurangmaksimalnyapertumbuhan
        bibitkelapasawittersebut,makaperusahaanmelakukanrisetuntukmengetahuikuatlemahn
        yapengaruhhubunganantaradosispemupukan                 (X1)        dengancurahhujan      (X2)
        terhadappertumbuhanbibitkelapasawit (Y).




                                                                20               88             1,57
                                                                20               75             1,61
                                                                20               20             1,74
                                                                40               88             1,81
                                                                40               53             1,89



Analisa korelasi parsial                                                                       Page 4
Padariset   yang    dilakukan     kali              40              75              1,96
        iniakanmenitikberatkanpengaruhcurah                 ∑X= 225            ∑Y=829           ∑Y=18,57
        hujanterhadappertumbuhanbibitkelapasaw
        itdengandosispemupukan                 yang                 dikendalikan              (konstan).
        Untukituperusahaanmengambil                                                                  12
        sampelbibitkelapasawitpadabeberapalokasipembibitan                di       Main         Nursery
        secaraacakdandiperoleh data sebagaiberikut:
        Tabel 1. Tabel Data


          X1               X2             Y
           5               26            1,20
                                                        Keterangan :
           5               97            1,24
                                                        X1 = Dosis Pupuk (gr)
           5               47            1,30
                                                        X2 = Curah Hujan (mm)
          10               88            1,33
                                                        Y     = Pertumbuhan (m)
          10               97            1,42
                                                                        Apakah          terdapatpengaruh
          10               75            1,50                                                      yang
         signifikanantaraantaradosispemupukan               (X1)        dengancurahhujan            (X2)
         terhadappertumbuhanbibitkelapasawit (Y).?


         Jawab :

           a. Hipotesa :
               Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara curah hujan (X2) dan pertumbuhan
               bibit kelapa sawit (Y) jika dosis pemupukan (X1) tetap.
               H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara curah hujan (X2) dan
               pertumbuhan bibit kelapa sawit (Y) jika dosis pemupukan (X1) tetap.


           b. Pembuatan tabel pembantu :
      Tabel 2. Tabel Pembantu




Analisa korelasi parsial                                                                          Page 5
n.        x1 y (     x1 )(        y)
           c. rx1y =
                                 2                                               2
                           n.   x1     (     x1 ) 2 . n.      y2      (     y)

                                     12.386 (225).(18,57)
                    =
                           12.6375 (225) 2 . 12.29,48 (18,57) 2

                     = 0,94
                                 n.        x2 y (      x2 )(        y)
           d. rx2y =
                                 2                                                   2
                           n.   x2     (     x2 ) 2 . n.       y2       (    y)

                                 12.1280,02 (829).(18,57)
                    =
                           12.65019 (829) 2 . 12.29,48 (18,57) 2

                     = -0,03


                                n.     x1 x2 (         x1 )(        x2 )
           e. rx1x2 =
                                 2                                                   2
                           n.   x1     (     x1 ) 2 . n.       2
                                                              x2     (      x2 )




  X1        X2             Y          X12             X22                   Y2           X1Y     X2Y     X1X2
   5        26           1,2            25            676                  1,44            6      31,2    130
   5        97          1,24            25           9409                 1,5376          6,2   120,28    485
   5        47           1,3            25           2209                  1,69           6,5     61,1    235
  10        88          1,33           100           7744                 1,7689         13,3   117,04    880
  10        97          1,42           100           9409                 2,0164         14,2   137,74    970
  10        75           1,5           100           5625                  2,25           15     112,5    750
  20        88          1,57           400           7744                 2,4649         31,4   138,16   1760
  20        75          1,61           400           5625                 2,5921         32,2   120,75   1500
  20        20          1,74           400            400                 3,0276         34,8     34,8    400
  40        88          1,81          1600           7744                 3,2761         72,4   159,28   3520
  40        53          1,89          1600           2809                 3,5721         75,6   100,17   2120
  40        75          1,96          1600           5625                 3,8416         78,4    147     3000
∑=225 ∑=829 ∑=18,57 ∑=6375 ∑=65019 ∑=29,48 ∑=386 ∑=1280,02 ∑=15750
                                 12.15750 (225).(829)
                    =
                           12.6375 (225) 2 . 12.65019 (829) 2

                     = 0,05



Analisa korelasi parsial                                                                                 Page 6
f.



                                                                     ( Hasil mencari rparsial)



            g. KP = r2 . 100%
                    = (-0,082)2 . 100% = 0,67 %



            h.




            i. Carinilaittabelmenggunakantabelt :
                 Tarafsignifikansinya      0,05 , db=n – 1<=>12 – 1 = 11
                 Nilai ttabel dengan signifikansi 5 % untuk uji 2 pihak nilainya adalah 1,796.
                                     Kesimpulan dan Saran



   Kesimpulan:
        Karena ttabel lebih besar dari padathitung(1,796>-0,25), maka Ha diterima (signifikan),
   dengan nilai koefisien determinannya sebesar 0,67 %.


   Saran:
        Dari hasil riset yang telah dilakukan maka kami menyarankan agar tidak dilakukan
   pemupukan dengan dosis yang tinggi pada saat curah hujan yang tinggi walaupun
   pengaruh yamg telah diketahui hanya sedikit 0,67 % terhadap pertumbuhan bibit kelapa
   sawit di Main Nursery. Menurut pendapat kelompok kami, pengaruh yang didapat sedikit
   ini dikarenakan data curah hujan yang terakumulasi antara curah hujan yang tinggi dengan
   yang rendah, selain itu curah hujan yang tinggi dapat menggakibatkan pencucian unsur
   hara (leaching).




Analisa korelasi parsial                                                                         Page 7
Analisa korelasi parsial   Page 8
Daftar Pustaka




   http://ariyoso.wordpress.com/2009/11/12/korelasi-parsial/ Akses 7 Juni 2012
   http://samianstats.wordpress.com/tag/korelasi-parsial/. Akses 7 Juni 2012
   http://statutorial.blogspot.com/ Akses 7 Juni 2012
   http://wahyupsy.blog.ugm.ac.id/tag/korelasi-parsial/. Akses 7 Juni 2012
   http://widhiarso.staff.ugm.ac.id/wp/index.php/tag/korelasi-parsial/ Akses 7 Juni
        2012




Analisa korelasi parsial                                                              Page 9

More Related Content

What's hot

STATISTIKA-Pengujian hipotesis
STATISTIKA-Pengujian hipotesisSTATISTIKA-Pengujian hipotesis
STATISTIKA-Pengujian hipotesisYousuf Kurniawan
 
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-SquareTabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Trisnadi Wijaya
 
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
eyepaste
 
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiUji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Rosmaiyadi Snt
 
Makalah Korelasi
Makalah KorelasiMakalah Korelasi
Makalah Korelasi
Nailul Hasibuan
 
Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2
apriliantihermawan
 
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Mayawi Karim
 
Analisis korelasi
Analisis korelasiAnalisis korelasi
Analisis korelasi
Universitas Negeri Makassar
 
Uji wilcoxon dan mann whitney
Uji wilcoxon dan mann whitneyUji wilcoxon dan mann whitney
Uji wilcoxon dan mann whitney
wiwienk aja
 
Tugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linierTugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linier
nopiana
 
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubahYulianus Lisa Mantong
 
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
Ratih Ramadhani
 
Rumus Manual Uji homogenitas
Rumus Manual Uji homogenitasRumus Manual Uji homogenitas
Rumus Manual Uji homogenitas
Maya Umami
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Raden Maulana
 

What's hot (20)

STATISTIKA-Pengujian hipotesis
STATISTIKA-Pengujian hipotesisSTATISTIKA-Pengujian hipotesis
STATISTIKA-Pengujian hipotesis
 
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-SquareTabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
 
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
 
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiUji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
 
Makalah Korelasi
Makalah KorelasiMakalah Korelasi
Makalah Korelasi
 
Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2
 
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
 
Analisis korelasi
Analisis korelasiAnalisis korelasi
Analisis korelasi
 
Uji wilcoxon dan mann whitney
Uji wilcoxon dan mann whitneyUji wilcoxon dan mann whitney
Uji wilcoxon dan mann whitney
 
Tugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linierTugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linier
 
Analisis regresi.
Analisis regresi.Analisis regresi.
Analisis regresi.
 
Pengantar Statistika 2
Pengantar Statistika 2Pengantar Statistika 2
Pengantar Statistika 2
 
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
 
Materi P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi NormalMateri P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi Normal
 
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
 
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
 
Rumus Manual Uji homogenitas
Rumus Manual Uji homogenitasRumus Manual Uji homogenitas
Rumus Manual Uji homogenitas
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
 
Distribusi poisson
Distribusi poissonDistribusi poisson
Distribusi poisson
 
Minggu 10_Teknik Analisis Regresi
Minggu 10_Teknik Analisis RegresiMinggu 10_Teknik Analisis Regresi
Minggu 10_Teknik Analisis Regresi
 

Similar to Analisa korelasi parsial

6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
Rizkisetiawan13
 
Makalah Analisa Regresi
Makalah Analisa RegresiMakalah Analisa Regresi
Makalah Analisa Regresi
Feri Chandra
 
analisa regresi dan korelasi sederhana rs
analisa regresi dan korelasi sederhana rsanalisa regresi dan korelasi sederhana rs
analisa regresi dan korelasi sederhana rs
سو نن ازهار
 
Stat d3 6
Stat d3 6Stat d3 6
Stat d3 6
Ketut Swandana
 
4._ANALISIS_pada konsep KORELASI_nerisa.ppt
4._ANALISIS_pada konsep KORELASI_nerisa.ppt4._ANALISIS_pada konsep KORELASI_nerisa.ppt
4._ANALISIS_pada konsep KORELASI_nerisa.ppt
BanjarMasin4
 
Analisis_Regresi_Linier_Berganda.ppt
Analisis_Regresi_Linier_Berganda.pptAnalisis_Regresi_Linier_Berganda.ppt
Analisis_Regresi_Linier_Berganda.ppt
WawanJoko
 
Regresi Sederhana.pptx
Regresi Sederhana.pptxRegresi Sederhana.pptx
Regresi Sederhana.pptx
IndraZainun1
 
Regresi Linear Berganda
Regresi Linear BergandaRegresi Linear Berganda
Regresi Linear BergandaDian Arisona
 
Bahan ajar analisis regresi
Bahan ajar analisis regresiBahan ajar analisis regresi
Bahan ajar analisis regresi
Ian Sang Awam
 
PERTEMUAN 2 - materi 12 OKakdfsf(1).pptx
PERTEMUAN 2 - materi 12 OKakdfsf(1).pptxPERTEMUAN 2 - materi 12 OKakdfsf(1).pptx
PERTEMUAN 2 - materi 12 OKakdfsf(1).pptx
Alfan46
 
Analisis Korelasi dan Regresi Sederhana
Analisis Korelasi dan Regresi SederhanaAnalisis Korelasi dan Regresi Sederhana
Analisis Korelasi dan Regresi Sederhana
Agung Anggoro
 
Hub. Asimetris - Analisis Regresi Linier Sederhana (1).pptx
Hub. Asimetris - Analisis Regresi Linier Sederhana (1).pptxHub. Asimetris - Analisis Regresi Linier Sederhana (1).pptx
Hub. Asimetris - Analisis Regresi Linier Sederhana (1).pptx
KurniaIndahS
 
Kel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptx
Kel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptxKel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptx
Kel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptx
AkmalRijLdi
 
Statistik Industri - Regresi Linier Sederhana - Linear Regression
Statistik Industri - Regresi Linier Sederhana - Linear RegressionStatistik Industri - Regresi Linier Sederhana - Linear Regression
Statistik Industri - Regresi Linier Sederhana - Linear Regression
Universitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia
 
Regresi linier sederhana gabungan rev1
Regresi linier sederhana gabungan rev1Regresi linier sederhana gabungan rev1
Regresi linier sederhana gabungan rev1Stevie Principe
 
Regresi linier sederhana gabungan rev1
Regresi linier sederhana gabungan rev1Regresi linier sederhana gabungan rev1
Regresi linier sederhana gabungan rev1Stevie Principe
 
Statistika Deskriptif - Bab 06 - Analisis Regresi
Statistika Deskriptif - Bab 06 - Analisis RegresiStatistika Deskriptif - Bab 06 - Analisis Regresi
Statistika Deskriptif - Bab 06 - Analisis Regresi
Zombie Black
 
APG Pertemuan 5 : Inferences about a Mean Vector and Comparison of Several Mu...
APG Pertemuan 5 : Inferences about a Mean Vector and Comparison of Several Mu...APG Pertemuan 5 : Inferences about a Mean Vector and Comparison of Several Mu...
APG Pertemuan 5 : Inferences about a Mean Vector and Comparison of Several Mu...
Rani Nooraeni
 

Similar to Analisa korelasi parsial (20)

6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
 
Makalah Analisa Regresi
Makalah Analisa RegresiMakalah Analisa Regresi
Makalah Analisa Regresi
 
Makalah analisis regresi
Makalah analisis regresiMakalah analisis regresi
Makalah analisis regresi
 
analisa regresi dan korelasi sederhana rs
analisa regresi dan korelasi sederhana rsanalisa regresi dan korelasi sederhana rs
analisa regresi dan korelasi sederhana rs
 
Stat d3 6
Stat d3 6Stat d3 6
Stat d3 6
 
4._ANALISIS_pada konsep KORELASI_nerisa.ppt
4._ANALISIS_pada konsep KORELASI_nerisa.ppt4._ANALISIS_pada konsep KORELASI_nerisa.ppt
4._ANALISIS_pada konsep KORELASI_nerisa.ppt
 
Analisis_Regresi_Linier_Berganda.ppt
Analisis_Regresi_Linier_Berganda.pptAnalisis_Regresi_Linier_Berganda.ppt
Analisis_Regresi_Linier_Berganda.ppt
 
Regresi Sederhana.pptx
Regresi Sederhana.pptxRegresi Sederhana.pptx
Regresi Sederhana.pptx
 
Regresi Linear Berganda
Regresi Linear BergandaRegresi Linear Berganda
Regresi Linear Berganda
 
Bahan ajar analisis regresi
Bahan ajar analisis regresiBahan ajar analisis regresi
Bahan ajar analisis regresi
 
PERTEMUAN 2 - materi 12 OKakdfsf(1).pptx
PERTEMUAN 2 - materi 12 OKakdfsf(1).pptxPERTEMUAN 2 - materi 12 OKakdfsf(1).pptx
PERTEMUAN 2 - materi 12 OKakdfsf(1).pptx
 
Analisis Korelasi dan Regresi Sederhana
Analisis Korelasi dan Regresi SederhanaAnalisis Korelasi dan Regresi Sederhana
Analisis Korelasi dan Regresi Sederhana
 
Hub. Asimetris - Analisis Regresi Linier Sederhana (1).pptx
Hub. Asimetris - Analisis Regresi Linier Sederhana (1).pptxHub. Asimetris - Analisis Regresi Linier Sederhana (1).pptx
Hub. Asimetris - Analisis Regresi Linier Sederhana (1).pptx
 
Kel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptx
Kel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptxKel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptx
Kel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptx
 
Statistik Industri - Regresi Linier Sederhana - Linear Regression
Statistik Industri - Regresi Linier Sederhana - Linear RegressionStatistik Industri - Regresi Linier Sederhana - Linear Regression
Statistik Industri - Regresi Linier Sederhana - Linear Regression
 
Regresi linier sederhana gabungan rev1
Regresi linier sederhana gabungan rev1Regresi linier sederhana gabungan rev1
Regresi linier sederhana gabungan rev1
 
Regresi linier sederhana gabungan rev1
Regresi linier sederhana gabungan rev1Regresi linier sederhana gabungan rev1
Regresi linier sederhana gabungan rev1
 
Statistika Deskriptif - Bab 06 - Analisis Regresi
Statistika Deskriptif - Bab 06 - Analisis RegresiStatistika Deskriptif - Bab 06 - Analisis Regresi
Statistika Deskriptif - Bab 06 - Analisis Regresi
 
Analisis Regresi
Analisis RegresiAnalisis Regresi
Analisis Regresi
 
APG Pertemuan 5 : Inferences about a Mean Vector and Comparison of Several Mu...
APG Pertemuan 5 : Inferences about a Mean Vector and Comparison of Several Mu...APG Pertemuan 5 : Inferences about a Mean Vector and Comparison of Several Mu...
APG Pertemuan 5 : Inferences about a Mean Vector and Comparison of Several Mu...
 

More from Feri Chandra

Two way anava
Two way anavaTwo way anava
Two way anava
Feri Chandra
 
MAKALAH STATISTIKA ONE WAY ANAVA
MAKALAH STATISTIKA ONE WAY ANAVAMAKALAH STATISTIKA ONE WAY ANAVA
MAKALAH STATISTIKA ONE WAY ANAVA
Feri Chandra
 
Makalah Analisa Korelasi Pearson (ppm)
Makalah Analisa Korelasi Pearson (ppm)Makalah Analisa Korelasi Pearson (ppm)
Makalah Analisa Korelasi Pearson (ppm)
Feri Chandra
 
Analisa dengan uji t dua variabel bebas
Analisa dengan uji t dua variabel bebasAnalisa dengan uji t dua variabel bebas
Analisa dengan uji t dua variabel bebasFeri Chandra
 
Analisa regresi
Analisa regresiAnalisa regresi
Analisa regresi
Feri Chandra
 
Konservasi Tanah Berpasir
Konservasi Tanah BerpasirKonservasi Tanah Berpasir
Konservasi Tanah Berpasir
Feri Chandra
 
Makalah kesuburan tanah “kompos”
Makalah kesuburan tanah “kompos”Makalah kesuburan tanah “kompos”
Makalah kesuburan tanah “kompos”
Feri Chandra
 
Jurnalistik
JurnalistikJurnalistik
Jurnalistik
Feri Chandra
 
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
Feri Chandra
 
Al qur`an di hati seorang muslim
Al qur`an di hati seorang muslimAl qur`an di hati seorang muslim
Al qur`an di hati seorang muslim
Feri Chandra
 

More from Feri Chandra (10)

Two way anava
Two way anavaTwo way anava
Two way anava
 
MAKALAH STATISTIKA ONE WAY ANAVA
MAKALAH STATISTIKA ONE WAY ANAVAMAKALAH STATISTIKA ONE WAY ANAVA
MAKALAH STATISTIKA ONE WAY ANAVA
 
Makalah Analisa Korelasi Pearson (ppm)
Makalah Analisa Korelasi Pearson (ppm)Makalah Analisa Korelasi Pearson (ppm)
Makalah Analisa Korelasi Pearson (ppm)
 
Analisa dengan uji t dua variabel bebas
Analisa dengan uji t dua variabel bebasAnalisa dengan uji t dua variabel bebas
Analisa dengan uji t dua variabel bebas
 
Analisa regresi
Analisa regresiAnalisa regresi
Analisa regresi
 
Konservasi Tanah Berpasir
Konservasi Tanah BerpasirKonservasi Tanah Berpasir
Konservasi Tanah Berpasir
 
Makalah kesuburan tanah “kompos”
Makalah kesuburan tanah “kompos”Makalah kesuburan tanah “kompos”
Makalah kesuburan tanah “kompos”
 
Jurnalistik
JurnalistikJurnalistik
Jurnalistik
 
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
 
Al qur`an di hati seorang muslim
Al qur`an di hati seorang muslimAl qur`an di hati seorang muslim
Al qur`an di hati seorang muslim
 

Analisa korelasi parsial

  • 1. MAKALAH STATISTIKA ANALISA KORELASI PARSIAL DisusunOleh : KELOMPOK 3 FERI CHANDRA NIM : 201111004 IRMAN NIM : 201111016 WAHYU AKBAR A. NIM : 201111018 HENDRA YOGI A.R. NIM : 201111001 HUSNUL HIDAYAT NIM : 201111031 PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT POLITEKNIK KELAPA SAWIT CITRA WIDYA EDUKASI 2012 Analisa korelasi parsial Page 1
  • 2. ANALISA KORELASI PARSIAL 1. PengertianKorelasiParsial Korelasiparsialadalahpengukuranhubunganantaraduavariabel, denganmengontrolataumenyesuaikanefekdarisatuataulebihvariabel lain. Singkatnya r1234adalahkorelasiantara 1 dan 2, denganmengendalikanvariabel 3 dan 4 denganasumsivariabel 1 dan 2 berhubungan linier terhadapvariabel 3 dan 4. Korelasiparsialdapatdigunakanpadabanyakkasus, misalnyaapakahnilaipenjualansuatukomodititerkaitkuatkepadapembelanjaaniklanketikaefe khargadikendalikan. Jikakorelasiparsialnyanol, makadapatdisimpulkanbahwakorelasi yang dihitungsebelumnyaadalahsemu. Disiniakandipelajaribagaimanamengukurkeeratanhubunganantara Y dengan X2sedangkan X1 dikontrol, ataukorelasiparsial. Pengaruh variable yang dikontrol, disini X1, dikeluarkan. Yaitu, hitung X2’ = X2 – (b2X1 + a2) dan Y’ = Y – (b1X1 + a1), tetapiharga- harga a dan b disinidicarimelaluiregresi linear. Setelahhasilnyadiperolehdiperlukanregresi X2’ denganY’ : Y’ = b3X2’ + a3 1.1 MenghitungLangsungKorelasiParsial Mengontrolsuatu variable sangatbergunakarenaitusebaiknyakitadapatmengerjakannyadengancepat. Rumus sederhana untuk menghitung korelasi parsial : rX 2Y (rX 2 X1 )(rYX1 ) Korelasi parsial = rX2Y.X1 = 1 r 2 X 2 X 1 1 r 2YX 1 2. Fungsi Korelasiparsialdigunakanuntukmencariarahdankuatlemahnyahubunganantara 2 ataulebih variable independen (X1,X2...Xn) terhadap variable dependen (Y) secarabersamaan , denganmengendalikansalahsatuvariabelindependenya. 3. KoefisienDeterminasi Koefisienkorelasi, r, hanyamenyediakanukurankekuatandanarahhubungan linier antaraduavariabel. Akan tetapitidakmemberikaninformasimengenaiberapaproporsikeragaman (variasi) Analisa korelasi parsial Page 2
  • 3. variabeldependen (Y) yang dapatditerangkanataudiakibatkanolehhubungan linier dengannilaivariabelindependen (X). KoefisienDeterminasibisadidefinisikansebagainilai yang menyatakanproporsikeragaman Y yang dapatditerangkan/dijelaskanolehhubungan linier antaravariabel X dan Y. Untuk menentukan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut : KP = r2 x 100% Dimana : KP adalah besarnya koefisien penentu (diterminan) r adalah koefisien korelasi Cari Koefisien parsial, jika X1 tetap. 4. Analisis Korelasi Parsial a. Jika X1 tetap maka : Y Hepotesa : Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara X2 dan Y jika X1 tetap. H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara X2 dan Y jika X1 tetap. b. Jika X2 tetap maka : Y Hepotesa : Analisa korelasi parsial Page 3
  • 4. Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara X1 dan Y jika X2 tetap H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara X1 dan Y jika X2 tetap Untuk uji signifikansinya menggunakan rumus : Keterangan: thitung = nilai yang akan dibandingkan dengan ttabel rpar = nilai koefisien parsial n = jumlah sample Kriteria pengujian : thitung ≥ ttabel ; maka tolak H0 (signifikan) thitung < ttabel ; maka terima H0 (tidak signifikan) db ttabel = n-1 5. Contoh Kasus Korelasi Parsial Padasalahsatu areal pembibitan di PT Tunas Agro telahdiketahuibahwapertumbuhanbibitkelapasawit di MN (main nursery) kurangmaksimal. Untukmengetahuikurangmaksimalnyapertumbuhan bibitkelapasawittersebut,makaperusahaanmelakukanrisetuntukmengetahuikuatlemahn yapengaruhhubunganantaradosispemupukan (X1) dengancurahhujan (X2) terhadappertumbuhanbibitkelapasawit (Y). 20 88 1,57 20 75 1,61 20 20 1,74 40 88 1,81 40 53 1,89 Analisa korelasi parsial Page 4
  • 5. Padariset yang dilakukan kali 40 75 1,96 iniakanmenitikberatkanpengaruhcurah ∑X= 225 ∑Y=829 ∑Y=18,57 hujanterhadappertumbuhanbibitkelapasaw itdengandosispemupukan yang dikendalikan (konstan). Untukituperusahaanmengambil 12 sampelbibitkelapasawitpadabeberapalokasipembibitan di Main Nursery secaraacakdandiperoleh data sebagaiberikut: Tabel 1. Tabel Data X1 X2 Y 5 26 1,20 Keterangan : 5 97 1,24 X1 = Dosis Pupuk (gr) 5 47 1,30 X2 = Curah Hujan (mm) 10 88 1,33 Y = Pertumbuhan (m) 10 97 1,42 Apakah terdapatpengaruh 10 75 1,50 yang signifikanantaraantaradosispemupukan (X1) dengancurahhujan (X2) terhadappertumbuhanbibitkelapasawit (Y).? Jawab : a. Hipotesa : Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara curah hujan (X2) dan pertumbuhan bibit kelapa sawit (Y) jika dosis pemupukan (X1) tetap. H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara curah hujan (X2) dan pertumbuhan bibit kelapa sawit (Y) jika dosis pemupukan (X1) tetap. b. Pembuatan tabel pembantu : Tabel 2. Tabel Pembantu Analisa korelasi parsial Page 5
  • 6. n. x1 y ( x1 )( y) c. rx1y = 2 2 n. x1 ( x1 ) 2 . n. y2 ( y) 12.386 (225).(18,57) = 12.6375 (225) 2 . 12.29,48 (18,57) 2 = 0,94 n. x2 y ( x2 )( y) d. rx2y = 2 2 n. x2 ( x2 ) 2 . n. y2 ( y) 12.1280,02 (829).(18,57) = 12.65019 (829) 2 . 12.29,48 (18,57) 2 = -0,03 n. x1 x2 ( x1 )( x2 ) e. rx1x2 = 2 2 n. x1 ( x1 ) 2 . n. 2 x2 ( x2 ) X1 X2 Y X12 X22 Y2 X1Y X2Y X1X2 5 26 1,2 25 676 1,44 6 31,2 130 5 97 1,24 25 9409 1,5376 6,2 120,28 485 5 47 1,3 25 2209 1,69 6,5 61,1 235 10 88 1,33 100 7744 1,7689 13,3 117,04 880 10 97 1,42 100 9409 2,0164 14,2 137,74 970 10 75 1,5 100 5625 2,25 15 112,5 750 20 88 1,57 400 7744 2,4649 31,4 138,16 1760 20 75 1,61 400 5625 2,5921 32,2 120,75 1500 20 20 1,74 400 400 3,0276 34,8 34,8 400 40 88 1,81 1600 7744 3,2761 72,4 159,28 3520 40 53 1,89 1600 2809 3,5721 75,6 100,17 2120 40 75 1,96 1600 5625 3,8416 78,4 147 3000 ∑=225 ∑=829 ∑=18,57 ∑=6375 ∑=65019 ∑=29,48 ∑=386 ∑=1280,02 ∑=15750 12.15750 (225).(829) = 12.6375 (225) 2 . 12.65019 (829) 2 = 0,05 Analisa korelasi parsial Page 6
  • 7. f. ( Hasil mencari rparsial) g. KP = r2 . 100% = (-0,082)2 . 100% = 0,67 % h. i. Carinilaittabelmenggunakantabelt : Tarafsignifikansinya 0,05 , db=n – 1<=>12 – 1 = 11 Nilai ttabel dengan signifikansi 5 % untuk uji 2 pihak nilainya adalah 1,796. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan: Karena ttabel lebih besar dari padathitung(1,796>-0,25), maka Ha diterima (signifikan), dengan nilai koefisien determinannya sebesar 0,67 %. Saran: Dari hasil riset yang telah dilakukan maka kami menyarankan agar tidak dilakukan pemupukan dengan dosis yang tinggi pada saat curah hujan yang tinggi walaupun pengaruh yamg telah diketahui hanya sedikit 0,67 % terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di Main Nursery. Menurut pendapat kelompok kami, pengaruh yang didapat sedikit ini dikarenakan data curah hujan yang terakumulasi antara curah hujan yang tinggi dengan yang rendah, selain itu curah hujan yang tinggi dapat menggakibatkan pencucian unsur hara (leaching). Analisa korelasi parsial Page 7
  • 9. Daftar Pustaka http://ariyoso.wordpress.com/2009/11/12/korelasi-parsial/ Akses 7 Juni 2012 http://samianstats.wordpress.com/tag/korelasi-parsial/. Akses 7 Juni 2012 http://statutorial.blogspot.com/ Akses 7 Juni 2012 http://wahyupsy.blog.ugm.ac.id/tag/korelasi-parsial/. Akses 7 Juni 2012 http://widhiarso.staff.ugm.ac.id/wp/index.php/tag/korelasi-parsial/ Akses 7 Juni 2012 Analisa korelasi parsial Page 9