Gugus kendali mutu, merupakan mekanisme formal dan dilembagakan guna mencari pemecahan persoalan dengan memberikan tekanan pada partisipasi dan kretivitas di antara SDM sebagai karyawan/pegawai baik dalam organisasi pemerintah maupun swasta. Kelompok kecil pegawai terlibat dalam suatu proses pengkajian bersama untuk menyikapinya, dan memecahkan persoalan yang berkaitan dengan pekerjaan. Setiap gugus juga bertindak sebagai mekanisme pemantau yang membantu organisasi dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan memantau kesempatan. Mekanisme tersebut meneliti lingkungan sekitarnya untuk melihat kesempatan,tidak menunggu bergerak kalau persoalan timbul, dan tidak menunggu bergerak kalau persoalan timbul,dan tidak menghentikan kegiatannya kalau persoalan telah ditemukan dan dipercahkan. Itu berarti bahwa, untuk kebaikan organisasi sebesar-besarnya, gugus kendali mutu harus bekerja terus-menerus dan tidak tergantung pada proses produksi.
Upaya untuk meingkatkan mutu dan produktivitas serta kinerja suatu satuan kerja naik dunia usaha maupun birokrasi,perlu dilaksanakan terus menerus sedemikian sehingga dapat berfungsi dan mencapai tujuan secara optimal. Sejak dahulu,terutama di Eropa dan Amerika Serikat dikembangkan konsep manajemen dan organisasi yang bertujuan menungkatkan kinerja organisasi. Antara lain dapat dikemukakan adalah konsep Max Weber tentang birokrasi. Konsep Taylor tentang Manajemen Ilmiah,Fanyol dengan empat belas prinsip,serta konsep perilaku manusia yang mengutamakan motivasi dan pendekatan demokrasi. Konsep serta prinsip organisasi dan manajemen ini, telah mampu menungkatkan efisiensi dan organisasi baik pada perusahaan, pemerintah, dan organisasi sosial. Total Quality Control (pengendalian mutu terpadu) diprakrasai oleh Dr.J.M. Juran dan Dr.E.W. deming dan dikembangkan di Jepang oleh Kaora Ishitawa dengan menerapkan Quality Control Circle (QCC) atau Gugus Kendali Mutu.
4. SASARAN GKM MODEL ELMA
Proses perubahan
Dapat terjadi secara evolusioner atau revolusioner
tergantung dari tuntutan suatu kondisi.
IKM yang mandiri berstruktur secara organisasi namun
kondisinya belum begitu tertata secara tata graha industri.
IKM Sub contracting Kemitraan industri
Yaaah.. ELMA.a.a ?
4
Dok.HF - 2012
5. Pendekatan Model ELMA
• Volume produksi yang tinggi akan dituntut standarisasi
yang ketat dengan ukuran-ukuran yang dapat diterima.
• Ukuran statistik untuk pencapaian hasil yang hampir
sempurna adalah pada tingkatan mutu tidak lebih dari
3,4 cacat per satu juta produk (tingkat cacat 0,000034)
atau 99.99966% produk atau layanan yang harus
dicapai.
• Suatu model diharapkan dapat pula mengukur besar
penyimpangan yang terjadi dari proses yang dilakukan.
• Dalam model ELMA ini diharapkan dapat difokuskan
pada Tingkat Pemborosan Proses (TPP) paling tidak
bermain di 3,4 per seribu produk atau 0,034
5
Dok.HF - 2012
6. Penekanan Proses ELMA
• Proses adalah setiap kegiatan/gerakan/
tindakan yang berulang.
• ELMA ingin mengungkapkan berapa banyak
variasi proses dan cacat yang membebani
perusahaan Tkt.Pemborosan Proses (TPP)
• Untuk itu maka pengumpulan data tentang
variasi proses dan output yang berkaitan
menjadi penting sebagai ukuran mutu, guna
proses itu dapat diperbaiki dan veriasi proses
dapat dikurangi.
Knowledge (K)
Mengenali Karakter Proses
6
Dok.HF - 2012
7. Sasaran peningkatan mutu ELMA
Terintegrasinya tahapan proses untuk kepuasan
pelanggan.
Termotivasi melakukan renovasi perbaikan mutu proses
Tumbuhnya kreativitas optimalisasi kemampuan setiap
tahapan proses.
Terpantaunya tingkat pemborosan proses
Teridentifikasi karekteristik mutu keluaran pada tahapan
proses.
Terdokumentasi standard mutu perlakuan proses berupa
perkembangan capaian secara statistik.
7
Dok.HF - 2012
8. Pembentukan GKM untuk Model ELMA
1 Pastikan terlebih dahulu bahwa objek (IKM) sesuai
dengan kriteria penerapan Model ELMA.
2 Bentuklah 5 s/d 8 orang karyawan IKM dan disetujui
oleh pimpinan perusahaan IKM.
3 Buatkan pengesahan pembentukan dalam sebuah
formulir pendaftaran dan disyahkan oleh Pimpinan
perusahaan dan Fasilitator yang akan membimbing.
4 Tanda daftar GKM ini penting sebagai wujud
memperlihatkan adanya kesungguhan untuk
melakukan proses perbaikan mutu di tempat kerjanya.
8
Dok.HF - 2012
9. 5 Formulir Pendaftaran GKM (sebagai rujukan)
No Uraian Isian
1 GKM dibentuk Tgl: Bln: Thn:2012
2 Unit Kerja/Bidang
Nama Perusahaan/Industri
Alamat
:
:
:
3 Alasan Pembentukan :
4 Nama GKM :
5 Makna nama GKM :
6 Keanggotaan GKM Susunan GKM Nama Tanda Tangan
Ketua :
Sekretaris :
Anggota :
Anggota :
Anggota :
…………….., 2012
Fasilitator GKM/Pembimbing Pimpinan Perusahaan
9
Dok.HF - 2012
10. Knowledge GKM Model ELMA
Proses - 1
?
Ilustrasi
Proses - 2
?
GKM Model ELMA membangun mentaliti:
Fokus pada PROSES Modus
Pelanggan Membangun proses berikutnya adalah pelanggan
Renovasi proses Memberdayakan pembaharuan kemampuan proses
Optimalisasi proses Mengupayakan kreativitas keseimbangan prsoes
Suppress efficiency/process Menekan Tingkat Pemborosan Proses (TPP)
Evaluasi output/proses Mengidentifikasi karekteristik mutu produk pada tahapan
keluaran proses.
Statistik perlakuan proses Melakukan peningkatan mutu berbasis proses secara statistik
10
Dok.HF - 2012
12. LANGKAH ELMA
Enam Langkah Enam Alat
1.Menentukan Pokok
Masalah & Target
2.Mencari Penyebab
Masalah
3.Rencana Perbaikan
4.Perbaikan
5.Meneliti Hasil
6.Standardisasi
No
good
SDCA
1.Check Sheet
2.Stratifikasi
3.Tulang Ikan
4.Histogram
5.Pareto
6.Bagan Control
Skills(S)
6 L. perbaikan &
6 A. kendali mutu.
Good
12
Dok.HF - 2012
13. PENERAPAN ELMA
MODEL ELMA
Dari data METI Jepang
tahun 2005 tercatat ada
293 ribu IKM dengan klasifikasi
jumlah pekerja resmi 4 - 30 orang.
Produk monozukuri
(mobil listrik tercepat Felica)
Industri berbasis monozukuri
ini adalah IKM yang
berhubungan dengan
manufacture
Sekilas
info
Masalah
Proses Bending
13
Dok.HF - 2012
14. 6. Standardisasi
Identifikasi TPP setiap
proses produksi di
tempat kerja
Susun Rencana
penanggulangan
Langkah
Check Sheet
Stratifikasi
Aktivitas Perbaikan
Brainstorming-
Fish Bone
Sosialisasi SOP yang harus
dijalankan oleh setiap pekerja
SOP
Disetujui Pim-
Persh.
SD
CA
Budaya
Mutu
Histogram
Control Chart
Pareto
Naik satu
tingkat
Baik
Tidak
baik
3. Rencana Perbaikan
1. Menentukan Pokok
Masalah dan Target
2. Mencari Penyebab
Masalah
4. Melaksanakan
Perbaikan
5. Meneliti Hasil
Masalah Pokok & Target
Temukan akar-akar
penyebab dan tentukan
yang akan diselesaiakan
5W1H
Tunjukkan
teknis, kon-
disi & hasil
Teliti data TPP masalah,
bandingkan data sebelum
& sesudah
Check Sheet
Histogram
Control Chart
Stratifikasi
Pareto
14
Dok.HF - 2012
15. Langkah 1 : Menentukan Pokok Masalah & Target
Penjelasan
• Identifikasi/kenali pada setiap proses dan hasil prosesnya
secara terukur untuk dapat ditonjolkan sebagai ukuran
mutu yang terjadi di tempat kerja anda sehari-hari. (data
minimal selama 2 minggu)
• Hasil identifikasi dari proses dan hasilnya tersebut menjadi
fakta/ kejadian/ perilaku dari suatu kondisi sebagai ukuran
mutu proses yang ada saat ini.
• Bandingkan perlakuan disetiap tahapan proses (ketahui
Tingkat Pemborosan Proses/TPP dan hasil nya adalah
jenis-jenis masalah) dan yang dominan diangkat untuk
diperbaiki.
15
Dok.HF - 2012
16. Perusahaan IKM Press Logam memproduksi Hook Front Cover
untuk klaim lampu
Tahapan proses dan bentuk produknya sbb:
Blanking Pierching Bending
16
Dok.HF - 2012
18. b. Karekteristik TPP Tahapan Proses produksi (press)
Berdasarkan Prinsip Histogram dan Control Chart
2 3 4 5 6 8 9 10 11 12 13 15
0,13 0,13 0,14 0,13 0,13 0,10 0,16 0,16 0,13 0,14 0,14 0,15
0,15 0,16 0,15 0,15 0,16 0,17 0,19 0,16 0,19 0,17 0,17 0,17
0,14 0,19 0,19 0,19 0,20 0,21 0,25 0,19 0,21 0,21 0,22 0,23
Karekteristik
TPP Blanking
TPP Pierching
TPP Bending
Histogram
0,10
0,30
0,20
r=0,04
r=0,06 r=0,11
0,25
0,24
0,23
0,22
0,21
0,20
0,19
0,18
0,17
0,16
0,15
0,14
0,13
0,12
0,11
0,10
0,00
P = 0,20
∑ pn= 1.369
∑ n = 9.930
¯
¯
P = 0,17
¯
P = 0,14
¯
∑ pn= 1.419
∑ n = 8.561
¯
∑ pn= 1.441
∑ n = 7.142
¯
Zero Defect
Eh !
Tinggi
Chart p
18
Dok.HF - 2012
19. TPP % % Kum
0,20 39,22 39,22
0,17 33,33 72,55
0,14 27,45 100,00
0,51 100,00
c. CS Stratifikasi Masalah Karekteristik TPP Bagian Press
Tanggal 2 s/d 15 Januari 2007
Proses M A S A L A H
3 Bending
2 Pierching
1 Blanking
Jumlah
d. Diagram Pareto Masalah Karekteristik TPP Bag. Press
0,55
0,50
0,45
0,40
0,35
0,30
0,25
0,20
0,15
0,10
0,05
0,00
39,22 33,33 27,45
TPP
Masalah
3 2 1
39,22 %
72,55 %
100 %
Q
TPP Bending
Tinggi
segera diatasi
Bending Machine
Zero
19
Dok.HF - 2012
20. Kesimpulan : Masalah Yang diangkat adalah “TPP Bending Tinggi “ maka
tema perbaikan “Menekan TPP Bending” dengan target perbaikan sbb:
Patokan awal perbaikan Q adalah Perlakuaan proses
bending terbaik yang pernah dicapai, yaitu 0,14
Maka target dapat dihitung :
TPPt – TPPr
TPPt
Sehingga target setiap ukuran ditekan sebesar 44%
• Karekteristik TPP pada chart p = 0,20
0,20 X 0,56 = 0,11
Target p dari 0,20 ditekan menjadi 0,11
• Range pada histogram (r) = 0,11
0,11 X 0,56 = 0,06
Target r dari 0,11 ditekan menjadi 0,06
• Pareto TPP 44% dari 39,22% masalah TPP
39,22% X 0,56 = 21,96%
Target Pareto 39,22% ditekan menjadi 21,96%
=
0,25 – 0,14
0,25
= 44 %
Dasar
perhitungan
20
Dok.HF - 2012
21. Langkah 2 : Mencari Penyebab Masalah
Penjelasan
• Masalah mutu yang diangkat dijadikan bahan
brainstorming anggota GKM untuk mencari penyebab
dengan menggunakan alat analisis diagram tulang ikan
• Dalam mencari penyebab lakukan penggunaan diagram
tulang ikan dengan prinsif-prinsif sesuai petunjuk yang
benar.
• Tempatkan masalah mutu yang diangkat pada kepala
ikan sebagai akibat dan buatkan tulang-tulang besar
yang menunjukkan faktor-faktor penyebab masalah mutu
• Proses diatas hendaknya dapat diambil keputusan
menentukan penyebab paling lama 1(satu) minggu.
21
Dok.HF - 2012
22. Lalai
Kurang
peduli kotor Dais
Masuk part Tak
terpantau
Kotor dgn
Serpihan besi
MESIN/ALAT
LINGKUNGAN
METODA
MATERIAL
MANUSIA
Tak di cek
banyak part &
hasil
bertumpuk
Faktor Penyebab Akibat
Memasukkan
Part tak pas
Langkah 2. Mencari Penyebab Masalah
Q
Ukuran
Berubah
Lalin terganggu
luka
22
Dok.HF - 2012
23. Langkah 3 : Rencana Perbaikan
Penjelasan
• Menyusun renacana perbaikan, lakukan dengan
formulir yang sederhana, namun memuat
gambaran dan penjelasan dalam lingkup 5W 1H
• Tuangkan kreativitas dan inovasi untuk dapat
menekan Tingkat Pemborosan Proses (TPP)
yang berdampak pada hasil proses.
• Proses tersebut diatas lakukan dalam kurun
waktu paling lama 1(satu) minggu
23
Dok.HF - 2012
24. Apa Penye-
babnya ?
Mengapa
Ditanggulangi ?
Bagaimana
Caranya?
Siapa yang
Melakukan?
(Manusia :
Pekerja kurang
peduli
Agar pekerja peduli, selalu
& ingat dengan kriteria
mutu yang hrs dihasilkan
Suara mutu didengungkan secara
otomatis 2 jam sekali dengan sound,
“luka & lekukan tak pas potong gajiku”
Anang
Material :
luka & Kotor
Agar hasil proses bending
tidak cacat.
Seleksi material dan bersihkan, yang
luka langsung ditempatkan terpisah.
Utuh Ganal
Mesin : Ukuran
Dais berubah dan
kotor.
Agar dais tetap simetris &
bersih dari serpihan besi.
Sebelum bekerja dais dikontrol &
dibersihkan, setiap produksi 100 pcs
dikontrol kembali.
Utuh Halus
Metoda: Masuk
part tak terpantau
Agar part masuk sesuai
tempat &batas yang tepat.
Melengkapi stoper pada mesin untuk
batas memasukkan part dengan benar
Uyar
Lingkungan
banyak part &
hasil bertumpuk
Agar lalin tidak terganggu
serta part & hasil tidak
sering tersentak-tendang
Buat line jalan & tempat part Kap.100
pcs sistem dapat didorong ketempat
proses selanjutnya dengan cepat.
Palui
KapanDi-lakukan? Dimana dilakukan ?
Minggu ke 1 Pebruari 2007 Bagian Proses Bending
Langkah 3. Rencana Perbaikan
24
Dok.HF - 2012
25. Langkah 4 : Melaksanakan Perbaikan
Penjelasan
• Laksanakan perbaikan sesuai rencana yang
telah disusun pada langkah 3, pergunakan
dengan formulir sederhana yang memuat
gambaran teknis perbaikan mutu dan
penjelasan kondisi sebelum dan sesudah
perbaikan.
• Lakukan perbaikan sesegeranya, pemakai
enggan menunggu terlalu lama (paling lama 1
minggu).
25
Dok.HF - 2012
26. Langkah 4 Melaksanakan Perbaikan
Cara Lama Cara Baru
Manusia:Pekerja kurang peduli Suara mutu didengungkan secara otomatis 2
jam sekali :
Material: luka & kotor
Kap
kecil
Kap 100 pcs
“luka & lekukan tak pas - potong gajiku”
Dilakukan tgl. 1 s/d 10 Pebruari 2007
Seleksi material dan bersihkan, yang luka langsung
ditempatkan terpisah.
Kap 100 pcs
Diangkat 2 orang
Semaunya isi
Cacat
OK
OK
OK
OK
Didorong
1 orang
OK
26
Dok.HF - 2012
27. Cara Lama Cara Baru
Mesin : Ukuran Dais berubah
dan kotor.
Sebelum bekerja dais dikontrol &dibersihkan,
setiap produksi 100 pcs dikontrol kembali.
Bending Machine
Dais dikontrol
dengan skedmat,
baut dikencang-
kan dan
dibersihkan
dengan lap basah
canebo
Bending Machine
27
Dok.HF - 2012
28. Cara Lama Cara Baru
Metoda: Masuk part tak
terpantau
Lingkungan :
banyak part & hasil bertumpuk
Meletakkan part tak tepat Meletakkan part tepat
Melengkapi stoper pada mesin untuk batas
memasukkan part dengan benar
OK
Lalin tak
lancar
Buat line jalan & tempat part
Kap.100 pcs sistem dapat didorong
ketempat proses selanjutnya dengan
cepat.
Kap
100 pcs
Kap
100 pcs
Kap
100 pcs
28
Dok.HF - 2012
29. Langkah 5 : Meneliti Hasil
Penjelasan
• Buatlah perlakuan yang sama dengan
saat melaksanakan proses pendataan
pada langkah 1 (lama pendataan)
• yakni: (1) Identifikasi TPP proses yang
disorot sebagai perbaikan dan (2)
perhatikan variable ukuran yang terkait
dengan target perbaikan mutu proses.
29
Dok.HF - 2012
31. 5 6 7 8 9 10 12 13 14 15 16 17
0,13 0,13 0,15 0,13 0,13 0,10 0,16 0,16 0,13 0,14 0,14 0,15
0,14 0,14 0,14 0,16 0,16 0,16 0,16 0,15 0,18 0,15 0,15 0,13
0,04 0,04 0,04 0,05 0,05 0,05 0,04 0,02 0,03 0,03 0,02 0,02
2 3 4 5 6 8 9 10 11 12 13 15
0,13 0,13 0,14 0,13 0,13 0,10 0,16 0,16 0,13 0,14 0,14 0,15
0,15 0,16 0,15 0,15 0,16 0,17 0,19 0,16 0,19 0,17 0,17 0,17
0,14 0,19 0,19 0,19 0,20 0,21 0,25 0,19 0,21 0,21 0,22 0,23
r =0,11
0,27
0,24
0,21
0,18
0,15
0,12
0,09
0,06
0,03
0,00
Target
r=0,06
Bergeser
b. Karekteristik TPP Bending
Histogram Hasil yang dicapai adalah:
menurun dari r=0,11 menjadi
r =0,03 (melebihi target r =0,06)
0,27
0,24
0,21
0,18
0,15
0,12
0,09
0,06
0,03
0,00
P = 0,20
¯
∑ pn= 1.441
∑ n = 7.142
¯
P = 0,04
¯
P = 0,11
¯
Target
P = 0,25
P = 0,04
Chart p
∑ pn = 270
∑ n = 7.282
¯
Hasil yang dicapai adalah:
menurun tajam dari
menjadi
(melebihi target)
P = 0,20
¯
P = 0,04
pantau grafik
Proses
1
2
3
r =0,03
31
Dok.HF - 2012
32. TPP % % Kum
0,20 39,22 39,22
0,17 33,33 72,55
0,14 27,45 100,00
0,51 100,00
Proses M A S A L A H
3 Bending
2 Pierching
1 Blanking
Jumlah
d. Diagram Pareto
0,55
0,50
0,45
0,40
0,35
0,30
0,25
0,20
0,15
0,10
0,05
0,00
39,22%
TPP
Masalah
3 2 1
39,22 %
72,55 %
100 %
c. CS TPP Bag.Press sebelum dan sesudah perbaikan
Proses M A S A L A H TPP % % Kum
2 Pierching 0,15 45,45 45,45
1 Blanking 0,14 42,42 87,88
3 Bending 0,04 12,12 100,00
0,33 100,00 -
2 1 3
45,45 %
87,88 %
100 %
35,29%
80%
12,12%
Hu reee..
Target19,7 %
lewat
Q
0,55
0,50
0,45
0,40
0,35
0,30
0,25
0,20
0,15
0,10
0,05
0,00
32
Dok.HF - 2012
33. Kesimpulan Hasil Perbaikan:
Kondisi Awal
Sebelum Perbaikan
Target
Perbaikan
Pencapaian
Setelah Perbaikan
•Penyebaran TPP Bending
selama 2 minggu r = 0,11
• Karekteristik TPP Bending
pada chart p = 0,20
• Pareto TPP Bending 39,22%
dari total masalah TPP Bag.
Press
r = 0,06
p = 0,11
21,96%
r = 0,03 melebihi target atau
tingkat pencapaian perbaikan
sebesar 72,7%
p = 0,04 melebihi target atau
tingkat pencapaian perbaikan
sebesar 80%
12,12% dari total TPP Bag.Press,
melebihi target atau tingkat pen-
capaian perbaikan sebesar
69,09%
33
Dok.HF - 2012
34. Langkah 6 : Standardisasi
Penjelasan
• Buatlah standardisasi sesuai dengan langkah-langkah
perbaikan yang telah memberikan hasil baik.
• Susunlah dengan kalimat perintah yang berarti tunggal dan
dapat dengan mudah dimengeti dan dipahami oleh semua
karyawan perusahaan.
• Mintalah persetujuan pimpinan perusahaan, agar standardisasi
yang dibuat oleh GKM ini menjadi SOP perusahaan.
• Lakukan pemantauan atas penerapan SOP baru dan hasilnya
terhadap produk (pastikan siklus SDCA berjalan), dengan
tujuan agar stabilitas mutu proses mampu memastikan
Produk/J yang telah baik dapat terjaga.
Jangan lari dari tanggungjawab
34
Dok.HF - 2012
35. Suara mutu didengungkan secara otomatis 2 jam sekali,
Seleksi material dan bersihkan, yang luka langsung
ditempatkan terpisah, gunakan tempat part kapasitas 100 pcs
Sebelum bekerja dais dikontrol &dibersihkan, dais dikontrol
dengan skedmat, baut dikencangkan dan dais dibersihkan
dengan lap basah canebo.
Setiap produksi 100 pcs dikontrol kembali.
Memasukkan part pada mesin harus tepat berada diantara
stoper.
Tumpukkan part harus berada didalam line produksi (tidak
mengganggu jalan), tempat yang penuh langsung kirim ke
gudang.
Persetujuan dan Pengesahan
Pimpinan Perusahaan Fasilitator GKM
Ketua anggota anggota
Stempel
Langkah 6. Standardisasi
S O P
Jakarta, 20 Pebruari 2007
“luka & lekukan tak pas - potong gajiku”
35
Dok.HF - 2012
36. 1. Penjelasan
• Tulisan ringkas yang sistematik karya GKM mengenai hasil
perbaikan Q, yang telah dilakukan secara nyata
di tempat kerjanya.
• Risalah GKM Berisi 3 bagian: Pendahuluan, Isi Risalah dan
Penutup.
• Tujuan penyusunan risalah GKM adalah sebagai bahan
dokumentasi dan informasi berkarya, yang menjelaskan hasil
prestasi perbaikan mutu untuk diketahui oleh pimpinan perusahaan
dan pihak lain yang memerlukan.
BAGIAN D
PENYUSUNAN RISALAH GKM
36
Dok.HF - 2012
37. 2 Bagian Risalah
• Pendahuluan Merupakan gambaran tentang
apa,mengapa, siapa, kapan, dimana mengenai
perbaikan Q
• Isi Risalah Sistimatika 6 langkah yang
mengambarkan proses bagaimana perbaikan Q
Model ELMA dilakukan.
• Penutup Gambaran manfaat yang diperoleh
setelah ber-GKM, baik untuk gugus maupun
untuk perusahaan
37
Dok.HF - 2012
38. 3 Bentuk Risalah
Nama GKM
Risalah ke
Topik MasalahYang diperbaiki
Jenis Industri
Nama Perusahaan
Alamat
Provinsi
Caver Risalah GKM
Model ELMA
38
Dok.HF - 2012
39. No Uraian Isian
1 GKM dibentuk Tgl: Bln: Thn:2007
2 Unit Kerja/Bidang
Nama Perusahaan/Industri
Alamat
:
:
:
3 Alasan Pembentukan :
4 Nama GKM :
5 Makna nama GKM :
6 Keanggotaan GKM Susunan GKM Nama Tanda Tangan
Ketua :
Sekretaris :
Anggota :
Anggota :
Anggota :
…………….., 2007
Fasilitator GKM/Pembimbing Pimpinan Perusahaan
Pendahuluan
1) Data Gugus Kendali Mutu
39
Dok.HF - 2012
44. Kasus
IKM Semi modern Keripik Singkong
• Perusahaan IKM ini produknya sudah masuk super market
dengan spesifikasi bentuk irisan tipis rata dan utuh agar
produknya renyah serta dengan hasil gorengan warna kuning.
• Perusahaan ini sudah terlihat adanya pembagian bidang kerja,
yakni dari Bag.Penyiapan bahan baku (proses pengupasan
dan pencucian), Bag.Produksi (proses pengirisan dan
penggorengan) dan Bag. Kemasan (proses pengisian dan
kemas).
• Kali ini GKM menyoroti Bagian produksi, dimana terlihat
adanya keripik tidak utuh, tebal, coklat dan pecah.
• Data hasil penelitian selama 1 minggu, dengan cara setiap hari
kerja meneliti proses 10 kg pada bagian produksi.
• Buatlah Risalah GKM secara lengkap dengan pendekatan
Model ELMA ( Dilaksanakan berkelompok )
44
Dok.HF - 2012
46. Terima kasih, semoga anda selalu sehat untuk terus berbuat meraih mutu terbaik
Selesai TOT,
saya akan garap
ELMA Daah.h..
Daah... juga
46
Dok.HF - 2012
47. TUGAS ELMA
LANGKAH – I ELMA
• Cari TPP Pengirisan dan Penggorengan
• Tentukan range (r ) prinsif Histogram
• Buat Control Chart, tentukan rata-rata (p)
• Buat Pareto dari Nilai Rata-rata(p)
• Tentukan Target
LANGKAH – V ELMA
• Perbandingan data dan analisa
pencapaian target.
47
Dok.HF - 2012
Terima kasih, anda telah berbuat untuk peningkatan kemampuan dan kemajuan diri anda. ..