1. Reengineering at
Case :
Samwon Precision Machines Co.
M. Zahirul Haq 041314353007 Henny P. 041314353055
Bayu Aji N. 041314353043 Diajeng A. 041314353004
Giovani 041314353020
3. Background of the Company
Samwon Pres
Co. established
1974
started to develop
auto parts &
became a member
of the Korea Auto
Association
joined the
Korea Metal
Industry Ass
1975
Sep,1976
technical coalition
with Murada
Hatchizo Co. of
Japan
1983
1980
1978
designated as an auto
parts factory by the
Korean Ministry of
Commerce and Industry
supllying company
for the ministry of
National Defence
designated by the
government as a
promising small to
medium Company
1986
Samwon
established a new
factory in Kyung
Ki Do
1990
4. • Memproduksi sekitar 1.800
jenis pegas dan memproduksi
100 juta pegas per bulan.
• Dari sekitar 2.000 pembuat
pegas di Korea, Samwon
menjadi salah satu pemasok
terbesar setelah Daewon,
• d a n s e k a r a n g m e n j a d i
perusahaan terbesar pada
variasi model dan ukuran
dalam industri ini.
5. • Pada tahun 1980, Samwon dan banyak
perusahaan manufaktur di Korea mengalami
masa-masa sulit
• pada masa itu, tuntutan kenaikan upah sangat
tinggi
• konsumen menginginkan penurunan harga.
Factors setting the context of
change
6. • Direktur Samwon saat itu, yaitu Mr. Yang
Yong Sik, mengadopsi sistem 5S Jepang
untuk diterapkan kepada Samwon.
Recognition of the Need to Change
7. SERI (Sort)
Menentukan peralatan apa saja yang
sebenarnya perlu untuk digunakan dalam
proses produksi. Sehingga tidak ada peralatan
yang sebenarnya tidak dibutuhkan
SEITON (Straighten)
Penempatan alat produksi pada tempat
yang mudah diraih, Seluruh permukaan,
area penyimpanan, dan perlengkapan
ditandai dengan jelas dan terorganisasi.
SEISO (Scrub)
Tempat kerja harus rapi dan bersih
SEIKETSU (Standardize)
Standardisasi digunakan untuk mengurangi variasi
proses yang dapat memunculkan error.
SHITSUKE (Sustain)
Mekanisme untuk menjaga kondisi tempat kerja yang
terorganisasi dilakukan
Implementation 5 S
8. • Di awal penerapannya pada
tahun 1980 – ditolak
• Perubahan terasa pada 1988.
5S sepenuhnya dianut oleh para
pekerja, mereka mengambil
enam bulan program pra-
pendidikan untuk membangun
latar belakang buday
• Bagian inti dari perubahan
adala h budaya baru para
pekerja, semua orang percaya
bahwa mereka adalah pemilik
perusahaan.
9. Program Cho Kwan Ri
• program 5S dirasa masih belum
efektif walaupun pertumbuhan
Samwon terus meningkat.
• Mr. Yang mengidentifikasi masih
terdapat kendala yaitu
Manufacturing Cost.
• 80% material cost dari
manufacturing cost.
• Hampir 15% manufacturing cost
berasal dari The Labour Cost.
• Oleh karena itu, Mr. Yang
menerapkan program selain 5S
yaitu Program Cho Kwan Ri.
10. • Cho Kwan Ri adalah program analisis proses penghematan
waktu selama proses kerja baik dari proses produksi, proses
administrasi hingga sampai kebagian keuangan.
• Program Cho Kwan Ri menganalisis semua aktifitas kerja yang
dapat mempengaruhi Labour Cost, seperti Team Meeting,
Chatting Time, Smoking Time, Coffee Break, dan lain-lain
terhadap monetary value.
11. • 1 spring = 10 detik, Gaji = 2
wons/detik, jadi diperlukan 20
wons untuk gaji untuk
memproduksi 1 spring.
• Lebih mahal lagi ketika berada
pada puncak manajemen, dan
membutuhkan waktu 600 detik
dengan biaya 3 wons/detik,
sehingga total cost jadi 1.800
wons.
Contoh Program Cho Kwan Ri
12. You Cannot save Time
Managers Workers
1 second 3 wons 2 wons
1 minute 180 wons 120 wons
1 hour 10,800 wons 7,200 wons
8 hour 86,400 wons 57,600 wons
12 hour 129,600 wons 86,400 wons
Cho Kwan Ri
13. Wasted Time reduction
tentu saja dengan pengukuran efisiensi kinerja yang dikompensasikan pada gaji
akan membuat pekerja tidak mau membuang waktu pada saat jam kerja. Hal
tersebut membuat meeting yang mereka biasa lakukan pada jam kerja, mereka
lakukan sebelum jam kerja dimulai. Selain itu, ide untuk bagaimana melakuakan
efisiensi waktu kerja juga didukung oleh bagian R&D yang menyesuaikan segala
sesuatu sesuai feedback dari para pekerja lapangan supaya dapat lebih efisien
Kenaikan kesejahteraan bagi karyawan
karena sesuai komitmen perusahaan bahwa setiap efisisensi perusahaan akan
dikembalikan kepada karyawan. Hal tersebut terlihat dari kenaikan
kesejahteraan karyawan seperti gaji yang lebih tinggi, penambahan bonus,
beasiswa untuk anak karyawan serta kompensasi yang lain
Program Cho Kwan Ri akhirnya diikuti oleh perusahaan-perusahaan di korea,
salah satunya Samsung Group.
Tujuan Program Cho Kwan Ri:
14. Boosting the Phase :
Saryuk 0.01 Campaign
• As part of continuous
improvement program
• A frantic effort for the ultimate
goal, a goal oriented campaign
to improve by even 1 %.
• Price reduction pressure from
buyers
• Focused on reducing Visible
Waste
15. Samwon’s motto :
• Saryuk for 0.01 of productivity
improvement
• Saryuk for 0.01 of waste
• Saryuk for 0.01 of profit
Objective
“ To reach a total 2 million wons of waste for the
whole corporation “
16. 9 waste categories
• Waste from defects, be accurate andsensitive in every operation
• Waste from clumsy work, it must becompleted at the right time
• Waste from inventories, JIT program• Waste of motions, every motions canbe improved and more value
• Waste of waiting, reduce waitingtime for customer
• Waste of transportation, usage masstransportation
• Waste of process, use SuggestionSystem
• Waste of industrial accident• Waste of managerial work, goodinformation flow in the company-both vertical and horizontally
17. The Predesign Time Work Schedule
• Saved W 49 million and W 60 million for 24 months
• Management system not operate by order and supervision but by The
Predesign Time Work Schedule
Some of the achievement The Predesign Time Work Schedules of
saryuk 0.01 campaign
• Workers innovation : the way of serving meals in the cafeteria
• A reduction in the electricity bills by switching the light in the restroom ON
and OFF as needed and indicating the occupancy by using O and X signs on the
outside of the door.
• The suggestion system was successfully operated along with an incentive
system
• Identify the waste in office work with “The monthly job analysis sheets”
18. Politics of Change
Saat program 5S diadaptasi oleh perusahaan,
hasilnya tidak berhasil baik sesuai yang
diharapkan.
Banyak terjadi penolakan yang datangnya tidak
hanya dari karyawan melainkan mayoritas dari
level manager. Hal ini mengakibatkan apabila
program tersebut terus dilanjutkan maka akan
terjadi ancaman pemecatan karyawan.
Hal tersebut menuntut perubahan struktur
organisasi di perusahaan.
Perubahan struktur manajemen yang
sebelumnya lebih simple dan ramping, dan semua
kekuatan dan kebijaksanaan sangat dipengaruhi
oleh Mr. Yang.
Namun hal ini berbeda dengan kultur Korea,
yaitu dimana para manager memiliki
kewenangan di tiap departemen yang ia pimpin.
19. Operations of New Practices
• Perubahan management perusahaan diharapkan mampu mengatasi
permasalah sistem operasi perusahaan.
• diantaranya pemberhentian karyawan, pergantian alat-alat lama dengan
yang baru, dan peningkatan gaji.
• Samwong menghindari masalah pemberhentian karwayan dengan membuka
shift baru menjadi 3 shift yang sebelumnya hanya 2 shift.
• Hal tersebut selain dapat meningkatkan produktifitas dari pabrik, juga dapat
meningkatkan kinerja para karyawan.
• Perusahaan Samwong mengembangkan mesin-besin yang dapat bekerja
secara automatis. Sehingga dapat mengurangi penggunaan tenaga manusia
dalam pengoprasiannya. Misal satu orang mengoprasikan secara bersamaan
50 mesin produksi,.
20. Conclusion
1. Inovasi yang berkesinambungan akan diperoleh apabila para
manager perusahaan berkomiten tinggi terhadap visi dan
mengkomunikasi dan mengajak tiap karyawan untuk ikut serta
pada perubahan tersebut.
2. Motivation, communication, dan empowering merupakan
fondasi yang sangat penting dalam melaksanakan inovasi
secara menyeluruh.
3. Education and Training merupakan alat bantu yang dapat
dilakukan oleh perusahaan dalam peningkatan keahlian
karyawan, dan merupakan media untuk menyampaikan visi,
misi, dan target perusahaan kepada karyawan.