Rangkuman dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Gugus Kendali Mutu (GKM) Permata Sutera di Pertenunan Losari Silk Wajo mengidentifikasi masalah utama yang menyebabkan cacat kain adalah salah motif.
2. Langkah-langkah perbaikan direncanakan untuk mengurangi cacat salah motif hingga 68% dengan meningkatkan penerangan, memberi petunjuk pada peralatan, serta memberikan insentif bagi karyawan ber
Model GKM 3P Gugus Kendali Mutu - sebuah contohAa Renovit
Gugus Kendali Mutu Peningkatan Percepatan Produktivitas (GKM 3P) dibentuk dalam rangka mempercepat peningkatan produktivitas kerja terutama di Industri Kecil Menengah, dalam rangka menghadapi tuntutan dan harapan pelanggan. Oleh karena itu Industri Kecil Menengah harus meningkatkan konsistensi proses produksi, efisiensi biaya, motivasi serta sikap SDM, dan produktivitas, sehingga perusahaan Industri Kecil Menengah dapat berkompetisi era globalisasi perdagangan.
A quality circle is a participatory management technique that enlists the help of employees in solving problems related to their own jobs. Circles are formed of employees working together in an operation who meet at intervals to discuss problems of quality and to devise solutions for improvements.
Gugus kendali mutu, merupakan mekanisme formal dan dilembagakan guna mencari pemecahan persoalan dengan memberikan tekanan pada partisipasi dan kretivitas di antara SDM sebagai karyawan/pegawai baik dalam organisasi pemerintah maupun swasta. Kelompok kecil pegawai terlibat dalam suatu proses pengkajian bersama untuk menyikapinya, dan memecahkan persoalan yang berkaitan dengan pekerjaan. Setiap gugus juga bertindak sebagai mekanisme pemantau yang membantu organisasi dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan memantau kesempatan. Mekanisme tersebut meneliti lingkungan sekitarnya untuk melihat kesempatan,tidak menunggu bergerak kalau persoalan timbul, dan tidak menunggu bergerak kalau persoalan timbul,dan tidak menghentikan kegiatannya kalau persoalan telah ditemukan dan dipercahkan. Itu berarti bahwa, untuk kebaikan organisasi sebesar-besarnya, gugus kendali mutu harus bekerja terus-menerus dan tidak tergantung pada proses produksi.
Upaya untuk meingkatkan mutu dan produktivitas serta kinerja suatu satuan kerja naik dunia usaha maupun birokrasi,perlu dilaksanakan terus menerus sedemikian sehingga dapat berfungsi dan mencapai tujuan secara optimal. Sejak dahulu,terutama di Eropa dan Amerika Serikat dikembangkan konsep manajemen dan organisasi yang bertujuan menungkatkan kinerja organisasi. Antara lain dapat dikemukakan adalah konsep Max Weber tentang birokrasi. Konsep Taylor tentang Manajemen Ilmiah,Fanyol dengan empat belas prinsip,serta konsep perilaku manusia yang mengutamakan motivasi dan pendekatan demokrasi. Konsep serta prinsip organisasi dan manajemen ini, telah mampu menungkatkan efisiensi dan organisasi baik pada perusahaan, pemerintah, dan organisasi sosial. Total Quality Control (pengendalian mutu terpadu) diprakrasai oleh Dr.J.M. Juran dan Dr.E.W. deming dan dikembangkan di Jepang oleh Kaora Ishitawa dengan menerapkan Quality Control Circle (QCC) atau Gugus Kendali Mutu.
Gugus kendali mutu, merupakan mekanisme formal dan dilembagakan guna mencari pemecahan persoalan dengan memberikan tekanan pada partisipasi dan kretivitas di antara SDM sebagai karyawan/pegawai baik dalam organisasi pemerintah maupun swasta. Kelompok kecil pegawai terlibat dalam suatu proses pengkajian bersama untuk menyikapinya, dan memecahkan persoalan yang berkaitan dengan pekerjaan. Setiap gugus juga bertindak sebagai mekanisme pemantau yang membantu organisasi dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan memantau kesempatan. Mekanisme tersebut meneliti lingkungan sekitarnya untuk melihat kesempatan,tidak menunggu bergerak kalau persoalan timbul, dan tidak menunggu bergerak kalau persoalan timbul,dan tidak menghentikan kegiatannya kalau persoalan telah ditemukan dan dipercahkan. Itu berarti bahwa, untuk kebaikan organisasi sebesar-besarnya, gugus kendali mutu harus bekerja terus-menerus dan tidak tergantung pada proses produksi.
Upaya untuk meingkatkan mutu dan produktivitas serta kinerja suatu satuan kerja naik dunia usaha maupun birokrasi,perlu dilaksanakan terus menerus sedemikian sehingga dapat berfungsi dan mencapai tujuan secara optimal. Sejak dahulu,terutama di Eropa dan Amerika Serikat dikembangkan konsep manajemen dan organisasi yang bertujuan menungkatkan kinerja organisasi. Antara lain dapat dikemukakan adalah konsep Max Weber tentang birokrasi. Konsep Taylor tentang Manajemen Ilmiah,Fanyol dengan empat belas prinsip,serta konsep perilaku manusia yang mengutamakan motivasi dan pendekatan demokrasi. Konsep serta prinsip organisasi dan manajemen ini, telah mampu menungkatkan efisiensi dan organisasi baik pada perusahaan, pemerintah, dan organisasi sosial. Total Quality Control (pengendalian mutu terpadu) diprakrasai oleh Dr.J.M. Juran dan Dr.E.W. deming dan dikembangkan di Jepang oleh Kaora Ishitawa dengan menerapkan Quality Control Circle (QCC) atau Gugus Kendali Mutu.
Model GKM 3P Gugus Kendali Mutu - sebuah contohAa Renovit
Gugus Kendali Mutu Peningkatan Percepatan Produktivitas (GKM 3P) dibentuk dalam rangka mempercepat peningkatan produktivitas kerja terutama di Industri Kecil Menengah, dalam rangka menghadapi tuntutan dan harapan pelanggan. Oleh karena itu Industri Kecil Menengah harus meningkatkan konsistensi proses produksi, efisiensi biaya, motivasi serta sikap SDM, dan produktivitas, sehingga perusahaan Industri Kecil Menengah dapat berkompetisi era globalisasi perdagangan.
A quality circle is a participatory management technique that enlists the help of employees in solving problems related to their own jobs. Circles are formed of employees working together in an operation who meet at intervals to discuss problems of quality and to devise solutions for improvements.
Gugus kendali mutu, merupakan mekanisme formal dan dilembagakan guna mencari pemecahan persoalan dengan memberikan tekanan pada partisipasi dan kretivitas di antara SDM sebagai karyawan/pegawai baik dalam organisasi pemerintah maupun swasta. Kelompok kecil pegawai terlibat dalam suatu proses pengkajian bersama untuk menyikapinya, dan memecahkan persoalan yang berkaitan dengan pekerjaan. Setiap gugus juga bertindak sebagai mekanisme pemantau yang membantu organisasi dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan memantau kesempatan. Mekanisme tersebut meneliti lingkungan sekitarnya untuk melihat kesempatan,tidak menunggu bergerak kalau persoalan timbul, dan tidak menunggu bergerak kalau persoalan timbul,dan tidak menghentikan kegiatannya kalau persoalan telah ditemukan dan dipercahkan. Itu berarti bahwa, untuk kebaikan organisasi sebesar-besarnya, gugus kendali mutu harus bekerja terus-menerus dan tidak tergantung pada proses produksi.
Upaya untuk meingkatkan mutu dan produktivitas serta kinerja suatu satuan kerja naik dunia usaha maupun birokrasi,perlu dilaksanakan terus menerus sedemikian sehingga dapat berfungsi dan mencapai tujuan secara optimal. Sejak dahulu,terutama di Eropa dan Amerika Serikat dikembangkan konsep manajemen dan organisasi yang bertujuan menungkatkan kinerja organisasi. Antara lain dapat dikemukakan adalah konsep Max Weber tentang birokrasi. Konsep Taylor tentang Manajemen Ilmiah,Fanyol dengan empat belas prinsip,serta konsep perilaku manusia yang mengutamakan motivasi dan pendekatan demokrasi. Konsep serta prinsip organisasi dan manajemen ini, telah mampu menungkatkan efisiensi dan organisasi baik pada perusahaan, pemerintah, dan organisasi sosial. Total Quality Control (pengendalian mutu terpadu) diprakrasai oleh Dr.J.M. Juran dan Dr.E.W. deming dan dikembangkan di Jepang oleh Kaora Ishitawa dengan menerapkan Quality Control Circle (QCC) atau Gugus Kendali Mutu.
Gugus kendali mutu, merupakan mekanisme formal dan dilembagakan guna mencari pemecahan persoalan dengan memberikan tekanan pada partisipasi dan kretivitas di antara SDM sebagai karyawan/pegawai baik dalam organisasi pemerintah maupun swasta. Kelompok kecil pegawai terlibat dalam suatu proses pengkajian bersama untuk menyikapinya, dan memecahkan persoalan yang berkaitan dengan pekerjaan. Setiap gugus juga bertindak sebagai mekanisme pemantau yang membantu organisasi dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan memantau kesempatan. Mekanisme tersebut meneliti lingkungan sekitarnya untuk melihat kesempatan,tidak menunggu bergerak kalau persoalan timbul, dan tidak menunggu bergerak kalau persoalan timbul,dan tidak menghentikan kegiatannya kalau persoalan telah ditemukan dan dipercahkan. Itu berarti bahwa, untuk kebaikan organisasi sebesar-besarnya, gugus kendali mutu harus bekerja terus-menerus dan tidak tergantung pada proses produksi.
Upaya untuk meingkatkan mutu dan produktivitas serta kinerja suatu satuan kerja naik dunia usaha maupun birokrasi,perlu dilaksanakan terus menerus sedemikian sehingga dapat berfungsi dan mencapai tujuan secara optimal. Sejak dahulu,terutama di Eropa dan Amerika Serikat dikembangkan konsep manajemen dan organisasi yang bertujuan menungkatkan kinerja organisasi. Antara lain dapat dikemukakan adalah konsep Max Weber tentang birokrasi. Konsep Taylor tentang Manajemen Ilmiah,Fanyol dengan empat belas prinsip,serta konsep perilaku manusia yang mengutamakan motivasi dan pendekatan demokrasi. Konsep serta prinsip organisasi dan manajemen ini, telah mampu menungkatkan efisiensi dan organisasi baik pada perusahaan, pemerintah, dan organisasi sosial. Total Quality Control (pengendalian mutu terpadu) diprakrasai oleh Dr.J.M. Juran dan Dr.E.W. deming dan dikembangkan di Jepang oleh Kaora Ishitawa dengan menerapkan Quality Control Circle (QCC) atau Gugus Kendali Mutu.
GKM super (PT. Laksana Tekhnik Makmur) animasi contoh risalahAa Renovit
GKM adalah suatu sistim dalam manajemen usaha yang ditujukan untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas dan mutu produksi, dalam rangka meningkatkan daya-saing produk yang dihasilkan.
Mata Kuliah: Model dan Simulasi
Pertemuan: 1 sampai 4
Jurusan: Teknologi Informasi
Kampus: STMIK Swadharma
Sumber Gambar:
Huskmitnavn1 (2017), "3D Drawings.", dari https://huskmitnavn.dk/blogs/projects/3d-drawings, diakses 16/11/2018.
Itk Engineering (2018), "Make the Real World Manageable – with Models and Simulations", dari https://www.itk-engineering.de/en/development-partnership-competencies/modeling-simulation/, diakses 16/11/2018.
Wildstrom, Steve (2012), "In Praise of Old-fashioned PCs", dari https://techpinions.com/in-praise-of-old-fashioned-pcs/12039, diakses 16/11/2018.
____ (2018), "Trik Mengocok Kartu seperti Pesulap Profesional", dari https://www.youtube.com/watch?v=5jCInqwev_g, diakses 16/11/2018.
____ (2014), "Energi 6 Sisi Dadu", dari https://shellyashahab.wordpress.com/2014/06/18/energi-6-sisi-dadu/, diakses 16/11/2018.
Berikut adalah contoh tugas besar mata kuliah pemodelan sistem, pada tugas besar ini dipaparkan langkah-langkah yang dibutuhkan untuk memodelkan suatu permasalahan yang dihadapi perusahaan ke dalam model matematis.
Template contoh Surat perjanjian / kesepakatan 2 pihak untuk kerjasama acara workshop / seminar. Mengundang narasumber / pembicara / pemateri dan pasal-pasal yang mengatur kesepakatan untuk terselenggaranya acara. Surat ini cukup singkat (2 halaman saja) namun point / pasalnya cukup tepat.
LATAR BELAKANG
1. Peran pengelolaan SDM kini tak lagi jadi dominasi manager SDM, karena mulai banyak perusahaan yang menerapkan pendelegasian fungsi manajemen SDM kepada manager fungsional.
2. Setiap kegiatan yang melibatkan kerja tim adalah suatu proses pengelolaan SDM.
3. Setiap pemimpin otomatis melakukan matching people to jobs, managing performance, coaching & counseling, rewarding, hingga firing dalam setiap tugasnya.
4. Pada dasarnya setiap manager juga merupakan manager SDM karena mereka pasti memiliki anak buah yang harus dikelola.
5. Secara konsep SDM, para manager non-SDM seharusnya juga bisa memainkan peranan sebagai manager SDM.
6. Orang-orang SDM kini diarahkan untuk menjadi mitra bisnis bagi Perusahaan: pengelola SDM akan mendukung kebutuhan bisnis dengan tren ke depan dalam dunia kerja.
7. Manager SDM akan lebih berkonsentrasi untuk melihat perkembangan perusahaan ke depan yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis.
8. Manager SDM berfungsi sebagai agen perubahan yang memberikan saran kepada perusahaan mengenai langkah-langkah yang harus diambil untuk mencapai tujuan.
9. Memberikan sarana pendukung berupa Personnel Manual yang berisikan: prosedur Karyawan, seperti pengobatan, klaim medikal, koperasi, pensiun dan jamsostek.
10. Dilakukannya HR-Audit oleh bagian SDM ke setiap departemen, cabang atau bagian lain di Perusahaan untuk memastikan bahwa setiap manager memenuhi standar SDM yang diharapkan
KAJIAN MANAJEMEN SDM
1. Fokus kajian MSDM adalah masalah tenaga kerja manusia yang diatur menurut urutan fungsi-fungsinya, agar efektif dan efisien dalam mewujudkan tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
2. Karyawan adalah perencana, palaku dan selalu berperan aktif dalam setiap aktifitas perusahaan
GKM super (PT. Laksana Tekhnik Makmur) animasi contoh risalahAa Renovit
GKM adalah suatu sistim dalam manajemen usaha yang ditujukan untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas dan mutu produksi, dalam rangka meningkatkan daya-saing produk yang dihasilkan.
Mata Kuliah: Model dan Simulasi
Pertemuan: 1 sampai 4
Jurusan: Teknologi Informasi
Kampus: STMIK Swadharma
Sumber Gambar:
Huskmitnavn1 (2017), "3D Drawings.", dari https://huskmitnavn.dk/blogs/projects/3d-drawings, diakses 16/11/2018.
Itk Engineering (2018), "Make the Real World Manageable – with Models and Simulations", dari https://www.itk-engineering.de/en/development-partnership-competencies/modeling-simulation/, diakses 16/11/2018.
Wildstrom, Steve (2012), "In Praise of Old-fashioned PCs", dari https://techpinions.com/in-praise-of-old-fashioned-pcs/12039, diakses 16/11/2018.
____ (2018), "Trik Mengocok Kartu seperti Pesulap Profesional", dari https://www.youtube.com/watch?v=5jCInqwev_g, diakses 16/11/2018.
____ (2014), "Energi 6 Sisi Dadu", dari https://shellyashahab.wordpress.com/2014/06/18/energi-6-sisi-dadu/, diakses 16/11/2018.
Berikut adalah contoh tugas besar mata kuliah pemodelan sistem, pada tugas besar ini dipaparkan langkah-langkah yang dibutuhkan untuk memodelkan suatu permasalahan yang dihadapi perusahaan ke dalam model matematis.
Template contoh Surat perjanjian / kesepakatan 2 pihak untuk kerjasama acara workshop / seminar. Mengundang narasumber / pembicara / pemateri dan pasal-pasal yang mengatur kesepakatan untuk terselenggaranya acara. Surat ini cukup singkat (2 halaman saja) namun point / pasalnya cukup tepat.
LATAR BELAKANG
1. Peran pengelolaan SDM kini tak lagi jadi dominasi manager SDM, karena mulai banyak perusahaan yang menerapkan pendelegasian fungsi manajemen SDM kepada manager fungsional.
2. Setiap kegiatan yang melibatkan kerja tim adalah suatu proses pengelolaan SDM.
3. Setiap pemimpin otomatis melakukan matching people to jobs, managing performance, coaching & counseling, rewarding, hingga firing dalam setiap tugasnya.
4. Pada dasarnya setiap manager juga merupakan manager SDM karena mereka pasti memiliki anak buah yang harus dikelola.
5. Secara konsep SDM, para manager non-SDM seharusnya juga bisa memainkan peranan sebagai manager SDM.
6. Orang-orang SDM kini diarahkan untuk menjadi mitra bisnis bagi Perusahaan: pengelola SDM akan mendukung kebutuhan bisnis dengan tren ke depan dalam dunia kerja.
7. Manager SDM akan lebih berkonsentrasi untuk melihat perkembangan perusahaan ke depan yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis.
8. Manager SDM berfungsi sebagai agen perubahan yang memberikan saran kepada perusahaan mengenai langkah-langkah yang harus diambil untuk mencapai tujuan.
9. Memberikan sarana pendukung berupa Personnel Manual yang berisikan: prosedur Karyawan, seperti pengobatan, klaim medikal, koperasi, pensiun dan jamsostek.
10. Dilakukannya HR-Audit oleh bagian SDM ke setiap departemen, cabang atau bagian lain di Perusahaan untuk memastikan bahwa setiap manager memenuhi standar SDM yang diharapkan
KAJIAN MANAJEMEN SDM
1. Fokus kajian MSDM adalah masalah tenaga kerja manusia yang diatur menurut urutan fungsi-fungsinya, agar efektif dan efisien dalam mewujudkan tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
2. Karyawan adalah perencana, palaku dan selalu berperan aktif dalam setiap aktifitas perusahaan
Contoh Risalah Improvement Quality Control Circle (QCC) Manufactur - Tema "Menurunkan Lost time Mold Trouble shoot Coating Karena Wire brush upper side"
Industri adalah suatu bidang atau kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan pengolahan bahan baku atau pembuatan barang jadi di pabrik dengan menggunakan keterampilan dan tenaga kerja (bahasa Inggris: industrious) dan penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil bumi, dan distribusinya sebagai kegiatan utama. Maka industri umumnya dikenal sebagai mata rantai selanjutnya dari usaha-usaha mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan dengan bumi, yaitu sesudah pertanian, perkebunan, dan pertambangan yang berhubungan erat dengan tanah. Kedudukan industri semakin jauh dari tanah, yang merupakan basis ekonomi, budaya, dan politik. Industri merupakan bagian dari proses produksi dan kegiatan proses produksi dalam industri itu disebut dengan perindustrian.[1]
Industri dapat juga diartikan kumpulan berbagai perusahaan yang menawarkan produk yang sama. Dengan kata lain, masing-masing produk saling mensubstitusi satu sama lain karena perusahaan menggunakan input yang sama dan menghadapi lebih kurang sekelompok pemasok dan pembeli yang sama juga.
Acara Kegiatan Tasyakuran Jelang Keberangkatan Haji Aa Renovit
Tasyakuran Keberangkatan Haji 2017
Haji (/hædʒ/;[1] bahasa Arab: حج Ḥaǧǧ "ziarah") adalah ziarah Islam tahunan ke Mekkah, kota suci umat Islam, dan kewajiban wajib bagi umat Islam yang harus dilakukan setidaknya sekali seumur hidup mereka oleh semua orang Muslim dewasa yang secara fisik dan finansial mampu melakukan perjalanan, dan dapat mendukung keluarga mereka selama ketidakhadiran mereka.[2][3][4] Ini adalah satu dari lima Rukun Islam, di samping Syahadat, Salat, Zakat, dan Sawm. Haji adalah pertemuan tahunan terbesar orang-orang di dunia.[5][6] Keadaan yang secara fisik dan finansial mampu melakukan ibadah haji disebut istita'ah, dan seorang Muslim yang memenuhi syarat ini disebut mustati. Haji adalah demonstrasi solidaritas orang-orang Muslim, dan ketundukan mereka kepada Tuhan (Allah).[7][8] Kata Haji berarti "berniat melakukan perjalanan", yang berkonotasi baik tindakan luar dari perjalanan dan tindakan ke dalam niat.[9]
Ziarah terjadi dari tanggal 8 sampai 12 (atau dalam beberapa kasus ke 13[10]) dari Zulhijjah, bulan terakhir kalender Islam. Karena kalender Islam adalah bulan dan tahun Islam kira-kira sebelas hari lebih pendek daripada kalender Gregorian, tanggal haji Gregorian berubah dari tahun ke tahun. Hram adalah nama yang diberikan pada keadaan spiritual khusus di mana peziarah mengenakan dua lembar putih kain halus. Dan menjauhkan diri dari tindakan tertentu.[7][11][12]
Haji dikaitkan dengan kehidupan nabi Islam Muhammad dari abad ke-7, namun ritual ziarah ke Mekkah dianggap oleh umat Islam untuk meregangkan ribuan tahun sampai Ibrahim. Selama haji, peziarah bergabung dalam prosesi ratusan ribu orang, yang secara bersamaan berkumpul di Mekkah selama minggu haji, dan melakukan serangkaian ritual: setiap orang berjalan berlawanan arah jarum jam tujuh kali di sekitar Ka'bah (berbentuk kubus Bangunan dan arah doa untuk kaum Muslim), berjalan bolak-balik antara bukit-bukit Al-Safa dan Al-Marwah, minuman dari Sumur Zamzam, sampai ke dataran Gunung Arafah untuk berjaga-jaga, menghabiskan satu malam di Dataran Muzdalifah, dan melakukan rajam simbolis iblis dengan melemparkan batu ke tiga pilar. Para peziarah kemudian mencukur kepala mereka, melakukan ritual pengorbanan hewan, dan merayakan festival global tiga hari Idul Adha.[13][14][15][16]
Jamaah haji juga bisa pergi ke Mekkah untuk melakukan ritual di lain waktu sepanjang tahun. Ini kadang disebut "ziarah yang lebih rendah", atau Umrah.[17] Namun, biarpun mereka memilih untuk melakukan umrah, mereka masih diwajibkan untuk melakukan ibadah haji di lain waktu dalam hidup mereka jika mereka memiliki sarana untuk melakukannya, karena Umrah bukan pengganti haji.[18]
Industri Kecil Menengah (IKM) adalah industri yang memiliki skala industri kecil dan menengah. Menurut Peraturan Kementerian Perindustrian No. 64 tahun 2016 Diarsipkan 2019-11-11 di Wayback Machine., industri kecil adalah industri yang memiliki karyawan maksimal 19 orang, memiliki nilai investasi kurang dari 1 miliar rupiah, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.[1] Sedangkan, yang dimaksud dengan industri menengah adalah industri yang memiliki karyawan maksimal 19 orang dan nilai investasi minimal 1 miliar rupiah atau memiliki karyawan minimal 20 orang dan nilai investasi maksimal 15 miliar rupiah. Menteri Perindustrian, Airlangga Hartanto, berpendapat bahwa IKM yang mendominasi populasi industri di dalam negeri berperan penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Ini dikarenakan pertumbuhan IKM yang relatif stabil. Tidak hanya itu, kemampuan IKM untuk menyerap tenaga kerja sangat tinggi, mencapai 97,22% pada awal tahun 2016.
Pada tahun 2017, pemerintah meluncurkan program E-Smart IKM untuk memperluas pasar IKM melalui promosi online. E-Smart IKM merupakan sistem database IKM yang menyajikan informasi mengenai profil industri, sentra serta produk yang diintegrasikan dengan berbagai marketplace yang ada. Sembilan komoditas unggulan yang sedang dikembangkan pemasarannya melalui program ini yaitu kosmetik, fashion, makanan, minuman, kerajinan, perhiasan, furnitur, herbal, dan produk logam. Pemerintah bekerjasama dengan bukalapak.com untuk melaksanakan program e-smart IKM ini.
Kementerian Perindustrian Republik Indonesia disingkat Kemenperin RI adalah kementerian dalam Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan perindustrian. Kementerian Perindustrian berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden, serta dipimpin oleh menteri yang sejak tanggal 23 Oktober 2019 dijabat oleh Agus Gumiwang Kartasasmita.
Ordo Saudara-Saudara Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel atau Karmelit (biasa disingkat Ordo Karmel; bahasa Latin: Ordo Fratrum Beatissimæ Virginis Mariæ de Monte Carmelo) adalah salah satu ordo keagamaan Katolik dari Katolik Roma yang didirikan pada abad ke-12 oleh para rohaniwan di Gunung Karmel. Para rohaniwan dari ordo ini menyandang nama O.Carm di belakang nama mereka.
Ordo Karmel mula-mula mengadakan kontak dengan Indonesia pada tahun 1511 ketika dua anggota mereka, Dionisius dan Redemptus, ikut serta dalam suatu kelompok dagang Portugis mengunjungi Aceh dari Malaka. Keduanya tewas dibunuh dan Gereja menyatakan mereka sebagai martir dan diperingati setiap 29 November. Ordo Karmel masuk dan bekerja di Indonesia utamanya pada tahun 1923 atas undangan resmi Propaganda Fide (Vatikan) karena desakan Serikat Yesus (SJ) yang kewalahan menangani karya misi di wilayah Vikariat Apostolik Batavia. Kepada mereka kemudian diserahkan wilayah misi Malang (dengan konsentrasi umat pada waktu itu di Pasuruan, Lawang, Malang, Jatiroto), yang kemudian mereka kembangkan sampai menjadi Keuskupan Malang. Kini mereka hadir dan berkarya di keuskupan-keuskupan Malang, Medan, Ende, Jakarta.
Pengawetan makanan adalah cara yang digunakan untuk membuat makanan memiliki daya simpan yang lama dan mempertahankan sifat-sifat fisik dan kimia makanan. Dalam mengawetkan makanan harus diperhatikan jenis bahan makanan yang diawetkan, keadaan bahan makanan, cara pengawetan, dan daya tarik produk pengawetan makanan
Pabrik adalah suatu bangunan industri besar di mana para pekerja mengolah benda atau mengawasi pemrosesan mesin dari satu produk menjadi produk lain, sehingga mendapatkan nilai tambah. Kebanyakan pabrik modern memiliki gudang atau fasilitas serupa yang besar yang berisi peralatan berat yang digunakan untuk lini perakitan. Pabrik mengumpulkan dan mengkonsentrasikan sumber daya: pekerja, modal, dan mesin industri.
Gugus Kendali Mutu (GKM) model ELMA (enam langkah - enam alat)Aa Renovit
Gugus Mutu (quality circle) atau gugus kendali mutu (quality control circle) adalah sekelompok pekerja yang melakukan pekerjaan yang sama atau serupa, yang bertemu secara rutin guna mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang terkait dengan pekerjaan mereka. Istilah ini diperkenalkan oleh Kaoru Ishikawa, ahli perilaku organisasi dari Universitas Tokyo, pada dasawarsa 1960-an, Gugus mutu populer pada sekitar tahun 1980-an, serta berlanjut dalam bentuk kelompok Kaizen dan skema partisipasi pekerja lain yang serupa.
The Imitation of Christ by Thomas a KempisAa Renovit
In Christian theology, the imitation of Christ is the practice of following the example of Jesus. In Eastern Christianity, the term life in Christ is sometimes used for the same concept.
The ideal of the imitation of Christ has been an important element of both Christian ethics and spirituality.[4] References to this concept and its practice are found in the earliest Christian documents, e.g. the Pauline Epistles.[3]
Saint Augustine viewed the imitation of Christ as the fundamental purpose of Christian life, and as a remedy for the imitation of the sins of Adam.[5][6] Saint Francis of Assisi believed in the physical as well as the spiritual imitation of Christ, and advocated a path of poverty and preaching like Jesus who was poor at birth in the manger and died naked on the cross.[7][8] Thomas à Kempis, on the other hand, presented a path to The Imitation of Christ based on a focus on the interior life and withdrawal from the world.
The theme of imitation of Christ existed in all phases of Byzantine theology, and in the 14th-century book Life in Christ Nicholas Cabasilas viewed "living one's own personal life" in Christ as the fundamental Christian virtue.
Basic Mentality adalah merupakan mentalitas dasar yang harus dipegang dan dihayati oleh Anggota GKM dalam menjalankan penerapan Pengendalian Mutu Terpadu.
Basic Mentality Pada Gugus Kendali Mutu (GKM)Aa Renovit
Basic Mentality adalah merupakan mentalitas dasar yang harus dipegang dan dihayati oleh Anggota GKM dalam menjalankan penerapan Pengendalian Mutu Terpadu.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
GKM permata sutra- studi kasus contoh risalah - Gugus Kendali Mutu
1. G K M P E R M A T A S U T E R A
( RISALAH IV )
J U D U L
MENGURANGI CACAT KAIN SUTERA TEKSTUR
POLOS KARENA SALAH MOTIF
PERTENUNAN ATBM “LOSARI SILK”
DESA UJUNG BARU KECAMATAN TANASITOLO KAB. WAJO
PROVINSI SULAWESI SELATAN
DISAMPAIKAN PADA :
KONVENSI GKM IKM TINGKAT NASIONAL
DI BANJARMASIN KALIMANTAN SELATAN
SEPTEMBER 2008
RISALAH
2. A. DATA GUGUS KENDALI MUTU
Nomor
Urut
U R A I A N I S I
1. GKM di bentuk Tanggal, 2 Mei 2005.
2.
Unit Kerja / Bidang Bagian Produksi ( Pertenunan ATBM )
Nama Perusahaan
Industri
Pertenunan ATBM “ LOSARI SILK “
A l a m a t
Jalan Andi Baso No. 4 Desa Ujung Baru
Kec. Tanasitolo Kabupaten Wajo Prov. Sul-Sel
3. Alasan Pembentukan
Membantu pimpinan perusahaan mengatasi
masalah untuk meningkatkan perusahaan.
4. Nama GKM P e r m a t a S u t e r a
5. Makna Nama GKM
Menjadikan kain sutera sebagai Permata
disenangi dan digunakan orang banyak
6. Keanggotaan GKM
Susunan GKM Nama TTD
Ketua : Darmawati ...............
Sekretaris : Sri Herdiyanti Jafar ...............
Anggota : Yuliana ..............
Anggota : Besse Fitriana ...............
Anggota : Rosmiati ...............
Teknisi : Zulkifli ...............
7. Judul Risalah
MENGURANGI CACAT KAIN SUTERA TEKSTUR POLOS
KARENA SALAH MOTIF
HALAMAN : 1
AGUSTUS 2008
PENDAHULUAN
Ujung Baru, Agustus 2008
Fasilitator GKM,
M. NASIR PESONA
NIP 090005696
Pimpinan Pertenunan ATBM “ LOSARI SILK “
Desa Ujung Baru Kec. Tanasitolo Kab. Wajo
HAJI BAJI HM
Fasilitator GKM,
Drs. H. M. JAMID
NIP 131412731
3. LANJUTAN PENDAHULUAN
HALAMAN : 2
AGUSTUS 2008
B. MASALAH DAN JADWAL PELAKSANAAN
C. STRUKTUR ORGANISASI PERT. ATBM “ LOSARI SILK “
P I M P I N A N
HAJI BAJI HM
SEKRETARIS
HJ. MUNIRA
BAGIAN
PEMASARAN
A N I
BAGIAN
PRODUKSI
Y A N T I
BAGIAN
UMUM
R A T N A
Keterangan :
………… : Rencana
Judul Masalah Mengurangi Cacat Kain Tekstur Polos Karena Salah Motif
Alasan diperbaiki Untuk mengurangi keluhan pelanggan
No Langkah
Juni 2008 Juli 2008 Agustus 2008
I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII
1
Langkah I Menentukan
Pokok Masalah
2
Langkah II Mencari
Penyebab Masalah
3
Langkah III
Rencana Perbaikan
4
Langkah IV
Melaksanakan
Perbaikan
5
Langkah V
Meneliti Hasil
6 Langkah VI Standarisasi
Keterangan :
………… : Rencana ________ : Pelaksanaan
GKM
4. ALUR PRODUKSI
AGUSTUS 2008
BENANG SUTERA
K L O S
R A N G K A P
GINTIR
PEMUTIHAN
PENGANJIAN
KLOS
PENGHANIAN
PENCUCUKAN
K L O S
R A N G K A P
GINTIR
PEMUTIHAN
P A L E T
TENUN DENGAN ATBM
LANJUTAN PENDAHULUAN
HALAMAN : 3
AGUSTUS 2008
D. ALUR PRODUKSI
GKM
KAIN SUTERA
5. LANGKAH 1
MENENTUKAN POKOK MASALAH DAN TARGET
HALAMAN : 4
AGUSTUS 2008
Pertenunan LOSARI SILK Wajo Propinsi Sulawesi Selatan pada penerapan GKM sebelumnya
mampu meningkatkan produksi dari 3 menjadi 4 m /hari/orang, karyawan penenun 100 orang
sehingga kapasitas produksi 2007 sebesar 120.000 m/tahun namun keluhan masih dilontarkan
oleh konsumen kain banyak cacat, konsumen melakukan sortir sebanyak ±20% ditolak
(±24.000 meter) berarti mengurangi keuntungan mencapai ± Rp 72.000.000/tahun sehingga
kami anggota GKM melakukan identifikasi penyebab dan jumlah cacat sebagai berikut :
A.CHECK SHEET , yaitu check sheet cacat kain pada bagian produksi ( pertenunan )
Yang di Check Sheet : Kain sutra tekstur polos 12,5 m / hari
Lamanya Check Sheet : 12 hari kerja Tanggal 1 – 12 Juni 2008
Methode : Setiap anggota gugus 2,5 m lalu dijumlah
Peralatan Uji : Meja Inspeksi kain dan lok ( kaca pembesar ).
Tingkat Cacat Produksi (TCP)
Hasil identifikasi sebagai berikut :
No
JENIS
CACAT
KAIN
IDENTIFIKASI
TANGGAL 1 S/D 12 JUNI 2008
Jml
TCP
Rata-
rata
_
(P)
Seli
sih
(r)
TANGGAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 RENGGANG 6 14 6 6 15 17 6 6 12 5 17 15 124 10.3 12
2 TIDAK RATA 6 8 7 8 6 6 6 6 8 6 5 7 79 6.5 3
3
SALAH
MOTIF
13 8 8 8 18 14 19 9 6 12 6 12 137 11.4 13
B. STRATIFIKASI AKIBAT DAN TINGKAT CACAT PRODUKSI (TCP)
No
JENIS
CACAT
KAIN
IDENTIFIKASI
TANGGAL 1 S/D 12 JUNI 2008
Jml
TCP
Rata-
rata
_
(P)
Seli
sih
(r)
TANGGAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1
SALAH
MOTIF
13 8 8 12 18 14 19 9 6 12 6 12 137 11.4 13
2 RENGGANG 6 14 6 5 15 17 6 6 12 5 17 15 124 10.3 12
3 TIDAK RATA 6 8 7 8 6 6 6 6 8 6 5 7 79 6.5 3
6. LANJUTAN LANGKAH 1
HALAMAN : 5
AGUSTUS 2008
19
18
17
16
15
14
13
12
10
9
8
7
6
5
C. DIAGRAM HISTROGRAM r1 = Salah Motif r2 = Renggang r3 = Tidak Rata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
11
10
11
r1
r2
r3
10
9
8
7
6
5
4
3
2
5
10
15
D. CONTROL CHART
20
_
P1
_
P3
_
P2
Dari diagram di atas diperoleh gambaran bahwa cacat kain tertinggi yang pernah terjadi yaitu 19 ada pada salah
motif (P1) dan terendah 5, maka cacat kain salah motif yang prioritas pembahasan selanjutnya
12
13
11 12
7. LANJUTAN LANGKAH 1
HALAMAN : 6
AGUSTUS 2008
E. STRATIFIKASI
Stratifikasi masalah karakteristik TCP Salah Motif tanggal 1 s / d 12 Juni 2008
NO MASALAH MOTIF TCP TCP KUM % % KUM
1. Salah Motif 137 137 40,3 40,3
2. Renggang 124 261 36,5 76,8
3. Tidak Rata 79 340 23,2 100
Jumlah 340 100 -
F. DIAGRAM PARETO
250
3
2
1
50
100
150
200
300
100 %
76,80 %
40,3 %
Pareto cacat kain karena salah motif banyak maka akan di kurangi dengan pola PDCA
350
137
124
79
340
Pola PDCA
0
8. LANJUTAN LANGKAH 1
HALAMAN : 7
AGUSTUS 2008
G. TARGET
KESIMPULAN
Berdasarkan data ketiga diagram tersebut di atas bahwa cacat kain akibat salah motif
ternyata tinggi sehingga menjadi prioritas yang harus ditanggulangi pada langkah-
langkah selanjutnya dengan target sebagai berikut :
Sehingga target setiap cacat di tekan sebesar 68 %
Maka untuk cacat kain salah motif target perbaikannya adalah :
Karakteristik TCP pada Chart = 137
TCP = 137 x 0,68 = 93 cacat
= 11,4 X 0,68 = 7,752
r = 13 X 0,68 = 8,8
Pareto TCP = 40,3 % tinggi
Sehingga = 40,3 % X 0,68 = 27,472 %
P
%
68
68
,
0
19
6
19
=
=
-
=
-
TCPt
TCPt TCPr
9. LANGKAH 2
MENCARI PENYEBAB MASALAH
HALAMAN : 8
AGUSTUS 2008
Analisa rendahnya mutu produksi kain sutera akibat cacat salah motif pada
Pertenunan Losari Silk Wajo Prop. Sulawesi Selatan dilakukan sebagai berikut :
A. DIAGRAM TULANG IKAN ( SEBAB AKIBAT )
Banyak cacat kain
karena salah motif
Kurang
pencahayaan
Gelap
Benang rapuh
Berdasarkan diagram tulang ikan diatas ditemukan 6 hal yang menyebabkan
banyak cacat kain karena salah motif yaitu :
B. PENYEBAB MASALAH
1. Penggunaan peralatan gun tidak ada petunjuk
2. Ujung tarikan gun lebih tinggi dari penglihatan penenun
3. Penenun mengejar volume
4. Kurang penghargaan atas prestasi penenun
5. Belum ada standar takaran kanji
6. Kurang pencahayaan
Penenun krng
peduli mutu
Kurang pnghargaan
Atas prestasi
penenun
Penggnaan Peralatan Gun
tdk Ada petunjuk
METHODE MANUSIA MESIN
MATERIAL LINGKUNGAN
Ujung Tarikan Gun Tdk
Dpt dibedakan
Ujung Trikn Gun
Lbh tinggi dr
Penglihtn Pnenun
Alat Satu
Ukuran
Orientsi trget
Tdk terkndali
Sering slah
tarik
Pekrja
hanya
meraba
Kejar Volume
Tidak teliti
Kecapaian
Manajemen
keluarga
Krang
kontrol
Hsl kerja
Tdk dievaluasi
Meja inspeksi
Tdk dioptimalkn
Tdk ada
Tenaga khusus
Pmberian kanji pd
benang tdk tepat
Blum ada standar
Takaran kanji
Benang mudah putus
Benang tdk
rata
Bahan baku
Tdk disortir
Bahan baku
terbatas
Ventilasi Kurang
Suhu panas
Tenaga kerja padat
Pengap
Jmlh ATBM
Trlalu banyak pd
Ruangan kerja
Rangan
terbatas
3
1
2
5
4
6
10. HALAMAN : 9
AGUSTUS 2008
FAKTOR PENYEBAB
TUJUAN
PENANGGULANGAN
CARA
PENANGGULANGAN
PENANGGUNG
JAWAB
JADWAL LOKASI
ALAT
- Peralatan
gun
tidak ada
petunjuk
- Ujung
tarikan
gun lebih
tinggi dari
penglihatan
penenun
- Agar tidak salah
melepas cantolan
gun
- Untuk
mempermudah
kontrol cantolan
dengan kain hasil
tenun
- Setiap cantolan
gun diberi kode
yang berbeda,
- Dibuatkan alat
pengatur dengan
meletakkan baut di
tiang cantolan
DARMAWATI
Minggu
IV Juni
2008
Ruangan
Pertenunan
MANUSIA
Penenun
mengejar
volume
Karyawan lebih
teliti dan tanggung
jawab meningkat
Meningkatkan
tanggung jawab
dengan
memotong
penghasilan
25% bagi setiap
kain yang cacat
di atas 5%
ROSMIATI
Minggu
IV Juni
2008
Ruangan
Pertenunan
METODE
Kurang
penghargaan
atas prestasi
penenun
Semangat kerja
meningkat dan
membangun budaya
kerja mutu
- Diberikan insentif
25% dari upah
sebelumnya bagi
produk yang
memenuhi standar
• Diberikan bonus
tambahan berupa
kado ulang tahun,
thr bagi karawan
yang berprestasi
- Diikutkan pameran,
pelatihan/magang
di luar Propinsi Sul-
Sel bagi karyawan
yang berprestasi
SRI
HERDIYANTI
JAFAR
Minggu
IV Juni
2008
Ruangan
Pertenunan
MATERIAL
- Belum ada
standar
takaran
kanji
Benang menjadi
kuat saat tenun
- Kanji kain PPH
250 gram / 12
liter air dimasak
± 1 jam sampai
mengental
YULIANA
Minggu
IV Juni
2008
Ruangan
Pertenunan
LINGKUNGAN
Kurang
pencahayaan
Dapat menambah
penerangan dan
mengendalikan
proses kerja
- Dibuatkan atap
transparan
- Ditambah ventilasi
BESSE
FITRIANA
Minggu
IV Juni
2008
Ruangan
Pertenunan
Guna menanggulangi masalah cacat kain salah motif rencana perbaikan dengan metode
5 W dan 1 H sebagai berikut :
LANGKAH 3
RENCANA PERBAIKAN
11. HALAMAN : 10
AGUSTUS 2008
LANGKAH 4
MELAKSANAKAN PERBAIKAN
Melaksanakan perbaikan terhadap tingkat cacat kain karena salah motif yang dilakukan pada
Tanggal 29 Juni S/D 26 Juli 2008 sebagai berikut :
CARA LAMA CARA BARU
Kurang pencahayaan • Dibuatkan atap
transparan
• Ditambah ventilasi
Peralatan gun tdk ada
pentunjuk
Setiap cantolan diberi kode
yang berbeda
Ujung tarikan gun lebih tinggi dari
penglihatan penenun
Dibuatkan alat pengatur dengan
meletakkan baut di tiang cantolan
Penenun mengejar volume
Meningkatkan tanggung
jawab dengan memotong
penghasilan 25% bagi setiap
kain yang cacat
di atas 5%
Kurang penghargaan atas
prestasi penenun
• Diberikan insentif 25% dari upah
sebelumnya bagi produk yang
memenuhi standar
• Diikutkan pameran, pelatihan/magang di
luar Propinsi Sul-Sel bagi karyawan
yang berprestasi
Belum ada standar
takaran kanji
Kanji kain PPH 250 gram / 12 liter
air dimasak ± 1 jam sampai
mengental
MESIN
MANUSIA
METODE
MATERIAL
LINGKUNGAN
?
PPH 250 gram
/ 12 liter
12. HALAMAN : 11
AGUSTUS 2008
A. Check Sheet
LANGKAH 5
MENELITI HASIL PERBAIKAN
Identifikasi hasil perbaikan tentang cacat kain karena salah motif selama 12 hari
kerja dilaksanakan pada Tanggal 27 Juli s.d 7 Agustus 2008, yaitu
No
JENIS
CACAT
KAIN
IDENTIFIKASI
TANGGAL 27 Juli S/D 7 Agustus 2008
TCP
_
P
R
TANGGAL
27 28 30 31 1 2 3 4 5 6 7
1
SALAH
MOTIF
4 3 1 3 5 4 6 3 2 4 2 3 40 3,3 5
2 RENGGANG 5 12 5 4 10 12 5 4 10 4 15 12 88 8,2 11
3
TIDAK
RATA
4 5 5 6 4 5 5 4 6 4 4 6 58 4,8 2
Histogram dan Control Chart
B. KARAKTERISTIK
29
N0
Jenis
cacat
kain
KEADAAN
IDENTIFIKASI
TANGGAL 27 JULI S/D 7 AGUSTUS 2008
TCP
_
P
r
TANGGAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 2 3 4 5 6 7
1
Salah
Motif
Sebelum
perubahan
8 8 9 6 6 137 11,4 13
Sesudah
perubahan
4 3 1 3 5 4 6 3 2 4 2 3 40 3,3 5
2
Sebelum
perubahan
6 6 5 6 6 5 124 10,3 12
Sesudah
perubahan
5 5 4 5 4 4 88 8,2 11
3
Tidak
Rata
Sebelum
perubahan
6 8 7 8 6 6 6 6 8 6 5 7 79 6,5 3
Sesudah
perubahan
4 5 5 6 4 5 5 4 6 4 4 6 58 4,8 2
Renggang
10 11 12
13 12 18 14 19 12 12
12 10 12 10 15 12
14 15 17 12 17 15
27 28 29 30 31
13. HALAMAN : 12
AGUSTUS 2008
LANJUTAN LANGKAH 5
11 12 13 14 15 16 17 18 19
0
1
3
6
9
10
13
Sebelum Perbaikan Sesudah Perbaikan
r1 = 13
C. DIAGRAM HISTOGRAM
2
4
5
7
8
11
12
9
8
1
20
20
0
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
D. Control Chart
Sebelum perbaikan Sesudah perbaikan
Hasil Yang
dicapai
Melebihi target
Target
_P = 7,7
_
P1= 11,4
_
P1= 3,3
10 11 12
10 12
11
2 3 6 7
5
4
10
11
Berdasarkan pada Control Chart diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa : perbaikan proses cacat kain salah motif
Perbaikannya melebihi target yaitu awalnya dan target yang dicapai setelah perbaikan yaitu
sehingga perbaikan cacat kain salah motif melebihi target.
_
P = 7,7
_
P = 3,3
_
P = 11,4
5 1
6 7 8 9 10 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
r2 = 12
r3 = 3
r3 = 2
r2 = 11
r1 = 5
_
P 2=10,3
_
P3=6,5
_
P2=8,2
_
P3= 4,8
13
14. HALAMAN : 13
AGUSTUS 2008
LANJUTAN LANGKAH 5
E. STRATIFIKASI
No Cacat Kain
Sebelum Perbaikan Sesudah Perrbaikan
TCP
TCP
Kom
%
%
Kom
TCP
TCP
Kom
%
%
Kom
1 Salah Motif 137 137 40,3 40,3 40 40 21,5 21,5
2 Renggang 124 261 36,5 76,8 88 128 47,3 68,8
3 Tidak Rata 79 340 23,2 100 58 186 31,2 100
Jumlah 340 100 - 186 100 -
3
3
2
1
1
5
1
3
2
Pola PDCA
Turun
Drastis
21,5 %
47,3 %
31,2 %
68,8 %
100 %
50
79
100
124
137
150
200
250
261
300
350
340
40
50
58
88
100
150
200
250
300
F. DIAGRAM PARETO
186
76,8 %
40,3 %
100 %
Sebelum Perbaikan
350
Sesudah Perbaikan
15. HALAMAN : 14
AGUSTUS 2007
LANJUTAN LANGKAH 3
MELAKSANAKAN DAN MENELITI HASI PERBAIKAN
LANJUTAN LANGKAH 5
SEBELUM PERBAIKAN TARGET SETELAH PERBAIKAN
TCP cacat kain salah motif
diidentifikasi selama 12 hari, maka
TCP 137 cacat
93 cacat
(32,11 %)
Sisa cacat identifikasi 12 hari =
40 perbaikan dicapai 70,8 %
Rata-rata (P) cacat kain salah motif
identifikasi selama 12 hari maka
rata-rata (P)=11,4
7,75 rata-
rata
(32,01 %)
Pencapaian rata-rata identifikasi
selama 12 hari = 3,3 berarti
dicapai 71 %
Selisih cacat terbesar dan tekecil
(r) cacat kain salah mtif setelah
identifikasi 12 hari maka r = 13
Selisih 8,84
(32 %)
Selisih cacat terbesar dengan
terkecil (r) selama identifikasi 12
hari, diperoleh 5 berarti dicapai
perbaikan 61, 5 %
KESIMPULAN
Upaya menurunkan cacat kain akibat salah motif ternyata ikut juga menurunkan
cacat akibat renggang dan tidak rata, dan khusus menurunkan cacat kain salah
motif yang ditargetkan perbaikannya 32 % ternyata hasil yang dicapai 68 %,
sehingga upaya perbaikan cacat kain salah motif jauh melampaui target,
keuntungan Rp 72.000.000 dapat diperoleh kembali. Terbukti tidak ada lagi kain
yang ditolak para konsumen.
16. LANGKAH 6
STANDARISASI
HALAMAN : 15
AGUSTUS 2007
Sengkang, 30 Agustus 2008
Standarisasi ditetapkan untuk mencegah terulangnya masalah dan dapat dijadikan
sebagai panutan SOP (Standard Operasional Produksi)
Perusahaan, maka dilakuakn standarisasi sebagai berikut :
1. Pada saat menenun gunakanlah alat cantolan yang telah diberi tanda/kode sesuai
motif yang akan dibuat!
2. Gunakanlah alat cantolan yang telah diberi baut untuk memudahkan penyetelan
posisi tenun!
3. Menenun harus teliti, jangan mengejar volume tetapi utamakan mutu!
4. Bagi penenun yang bekerja baik / kurang cacat akan diberikan tambahan
penghasilan serta diikutkan pameran dan pelatihan di luar Propinsi Sul-Sel.
5. Gunakan kanji kain merk PPH dengan perbandingan 250 gram untuk 12 liter air!
6. Buka ventilasi sebelum menenun, agar terang!
Fasilitator,
M. NASIR PESONA
Pimpinan Perusahaan
Pertenunan LOSARI SILK
HAJI BAJI,HM
Anggota GKM
Ketua,
Darmawati
Sekretaris,
Sri Herdiyanti Jafar
Anggota
Yuliana
Anggota
Besse Fitriana
Anggota
Rosmiati
Fasilitator,
Drs. H. M Jamid
17. PENUTUP
HALAMAN : 16
AGUSTUS 2008
Setelah dilakukan penelitian hasil perbaikan pada tingkat cacat kain dengan salah
motif, maka manfaat yang diperoleh dengan kegiatan ber GKM ini adalah sebagai
berikut :
A. MANFAAT BAGI ANGGOTA GKM / KARYAWAN
- Pengetahuan dan keterampilan penenun khususnya pentingnya menjaga
mutu produksi semakin meningkat, tidak lagi mengejar volume tetapi
mengutamakan mutu hasil tenun.
- Adanya tambahan penghasilan khususnya karyawan penenun yang
berprestasi tentang mutu sehingga memacu diri para penenun
menenun dengan baik.
- Kebanggan tersendiri para karyawan penenun atas turut serta memikirkan
dan melaksanakan perbaikan mutu produksi dalam bentuk membantu
pimpinan perusahaan mengatasi masalah secara keseluruhan
B. MANFAAT BAGI PERUSAHAAN PERT. ATBM “ LOSARI SILK “
- Produksi kain perusahaan berupa kain sutera unggul dalam
persaingan.
- Nama perusahaan dikalangan konsumen semakin baik.
- Menambah keuntungan terhadap perusahaan oleh karena tidak adanya
produksi yang ditolak oleh konsumen