Teks ini membahas latar belakang dan tujuan penulisan skripsi mengenai perawatan maloklusi Klas III dengan pesawat Twin Block. Prevalensi maloklusi Klas III bervariasi antar etnis dan lebih tinggi di Asia. Perawatan dilakukan pada masa gigi campuran agar dapat memanfaatkan pertumbuhan wajah. Pesawat fungsional efektif mengoreksi posisi rahang. Twin Block didesain sebagai bite block sederhana untuk memperbaiki maloklusi
Miniscrew Implant Anchorage for Intrusion Upper First Molar (Case Report)dentalid
Miniscrew Implant Anchorage for Intrusion Upper First Molar(case report)
Dewi Suminy*, Nurhayati Harahap**
*Orthodontic Resident**Lecturer, Department of orthodonticFaculty of Dentistry University of North Sumatra
ABSTRACT
Difficulties of intrusion of upper first molar is well known. It because of this movement is hard to get with conventional orthodontic without ignore patient’s comfort. The new trend in orthodontic treatment, miniscrew implant anchorage is indicated to help this movement without worried about lossanchorage. In this case report, upper first molar left and right extruded 3 mm because missing the lower first and second molar. Miniscrew as anchorage was successfully intruded the extruded upper left andright first molar in 4 months.
Key words
: Intrusion, upper first molar, anchorage
skripsi “HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG IMOBILISASI SPINAL DENGAN KETERAMPILAN PERAWAT MELAKSANAKAN LOG ROLL PADA PASIEN DENGAN INDIKASI CIDERA TULANG BELAKANG DI RUANG IRD RSUD KABUPATEN MAJENE TAHUN 2013”.
Variasi normal rongga mulut bukan merupakan suatu gambaran klinis yang tidak biasa, tetapi ada beberapa gambaran klinis yang merupakan bukti adanya gambaran klinis dari variasi normal rongga mulut. Sebagian besar etiologinya adalah genetik.
Miniscrew Implant Anchorage for Intrusion Upper First Molar (Case Report)dentalid
Miniscrew Implant Anchorage for Intrusion Upper First Molar(case report)
Dewi Suminy*, Nurhayati Harahap**
*Orthodontic Resident**Lecturer, Department of orthodonticFaculty of Dentistry University of North Sumatra
ABSTRACT
Difficulties of intrusion of upper first molar is well known. It because of this movement is hard to get with conventional orthodontic without ignore patient’s comfort. The new trend in orthodontic treatment, miniscrew implant anchorage is indicated to help this movement without worried about lossanchorage. In this case report, upper first molar left and right extruded 3 mm because missing the lower first and second molar. Miniscrew as anchorage was successfully intruded the extruded upper left andright first molar in 4 months.
Key words
: Intrusion, upper first molar, anchorage
skripsi “HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG IMOBILISASI SPINAL DENGAN KETERAMPILAN PERAWAT MELAKSANAKAN LOG ROLL PADA PASIEN DENGAN INDIKASI CIDERA TULANG BELAKANG DI RUANG IRD RSUD KABUPATEN MAJENE TAHUN 2013”.
Variasi normal rongga mulut bukan merupakan suatu gambaran klinis yang tidak biasa, tetapi ada beberapa gambaran klinis yang merupakan bukti adanya gambaran klinis dari variasi normal rongga mulut. Sebagian besar etiologinya adalah genetik.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Maloklusi adalah suatu bentuk oklusi yang menyimpang dari bentuk standar yang diterima
sebagai bentuk normal. Hal tersebut dapat disebabkan karena tidak ada keseimbangan
pertumbuhan dan perkembangan jaringan dentofasial. Keseimbangan dentofasial disebabkan oleh
faktor keturunan, lingkungan, pertumbuhan, perkembangan, etnik, fungsionil, dan patologi yang
saling mempengaruhi (Nazrudin dkk, 2017).
Prevalensi maloklusi Klas III bervariasi diantara berbagai etnik suku bangsa. Pada kawasan
Asia, kasus maloklusi Klas III karena kurang berkembangnya maksila mengalami frekuensi yang
lebih tinggi dibanding etnik bangsa lain. Insiden ini terjadi antara 4% sampai 5% pada masyarakat
Jepang, dan 4% sampai 14% pada masyarakat China. Prevalensi maloklusi pada anak umur 9
sampai 15 tahun di China mencapai 2,3% untuk pseudo Klas III dan 1,7% untuk maloklusi Klas
III sejati. Dengan demikian, perawatan maloklusi Klas III mempunyai masalah-masalah yang
signifikan dalam perawatan secara ortodontik dan ortopedik pada beberapa negara seperti Jepang,
China, Korea dan Indonesia. Pada maloklusi Klas III Angle dijumpai profil wajah pasien dari
samping terlihat cekung atau konkaf. Hal ini terjadi karena individu dengan maloklusi Klas III
memiliki kombinasi masalah terhadap komponen skeletal dan dentoalveolar. Kombinasi ini
menyebabkan variasi diantara maloklusi Klas III, antara lain dapat terjadi lengkung maksila
normal dan mandibulanya prognasi, maksila retrusi dan mandibulanya normal, maksila dan
mandibulanya normal, atau maksila retrognasi dan mandibulanya prognasi. Pada kasus maloklusi
Klas III dapat terjadi gangguan fungsi dan estetis yang disebabkan oleh beberapa kelainan seperti
otot dagu yang tebal, mandibula lebih besar dari maksila, maksila kurang berkembang, gigitan
terbalik anterior, hubungan edge to edge, atau gigitan bersilang.
2. 2
Perawatan maloklusi Klas III adalah salah satu perawatan yang paling sukar ditangani, baik
secara ortodontik maupun ortopedik. Kunci utama perawatan maloklusi Klas III skeletal dengan
pertumbuhan mandibula yang berlebihan adalah menghambat atau mengarahkan kembali
pertumbuhan mandibula yang salah dan mengembalikan posisi mandibula ke posterior serta
mendukung pertumbuhan normal maksila. Perawatan pada maloklusi Klas III sebaiknya dilakukan
pada masa gigi bercampur karena pada waktu ini anak sedang dalam masa pertumbuhan aktif,
sehingga potensi pertumbuhan wajah dan perkembangan gigi-geligi dapat dimanfaatkan untuk
koreksi kraniodentofasial. (Setyowati dan Ardhana, 2013).
Pesawat fungsional merupakan salah satu perawatan ortodonti paling efektif dalam mengoreksi
maloklusi Klas III. Kelainan posisi rahang yang terjadi dalam masa pertumbuhan akan lebih cepat
terkoreksi dengan pesawat fungsional. Hal ini karena prinsip kerja pesawat fungsional sesuai
dengan sifat adaptive response dari tulang yang mempengaruhi perubahan profil jaringan lunak
wajah terutama disekitar bibir, hidung dan dagu. Konsep pesawat fungsional didesain sebagai
pesawat lepas dengan tujuan memperoleh perkembangan yang harmonis dari struktur dentofasial,
dengan menghilangkan faktor-faktor myofungsional dan faktor oklusal yang kurang baik serta
memperbaiki lingkungan fungsional dari gigi-geligi yang sedang berkembang dengan cara
mengubah posisi gigi-geligi dan jaringan pendukungnya. Dengan demikian, kondisi fungsional
yang baru menjadi lebih baik untuk mendukung posisi baru yang lebih seimbang dari kondisi awal
(Nazrudin dkk, 2017).
Twin Block adalah salah satu pesawat fungsional yang dapat memperbaiki maloklusi. Pesawat
Twin Block merupakan bite block sederhana yang didesain untuk dipakai sepanjang hari. Alat ini
dapat mengoreksi maloklusi dengan cepat dengan meneruskan kekuatan oklusal ke occlusal
inclined plane yang menutupi gigi-geligi posterior. Pengembangan pesawat Twin Block untuk
3. 3
perawatan maloklusi bertujuan untuk mendapatkan suatu teknik yang dapat memaksimalkan
respon pertumbuhan ke fungsional protrusi mandibula dengan menggunakan pesawat sederhana
dan menyenangkan untuk dipakai serta secara estetis dapat diterima oleh pasien. Perawatan
maloklusi Klas III dilakukan dengan mengubah posisi occlusal inclined plane menjadi berlawanan
terhadap bentuk occlusal inclined plane pada perawatan maloklusi Klas II. Hal ini bertujuan untuk
memberikan gaya ke depan pada maksila serta gaya ke bawah dan ke distal pada regio molar
mandibula. Berdasarkan alasan di atas, penulis ingin mengangkat permasalahan maloklusi Klas III
dan perawatannya dengan pesawat Twin Block menjadi sebuah tulisan skripsi karena akan sangat
bermanfaat sebagai pertimbangan bagi dokter gigi dalam melakukan perawatan yang efektif dan
efisien untuk maloklusi Klas III (Nazrudin dkk, 2017).
1.2 Rumusan masalah
Bagaimana mekanisme kerja dan efek perawatan maloklusi Klas III dengan pesawat Twin
Block?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui mekanisme kerja dan efek
pemakaian Twin Block pada perawatan maloklusi Klas III.
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan skripsi ini adalah untuk memberikan sumbangan keilmuan di bidang
ortodonsia, khususnya mengenai mekanisme kerja dan efek perawatan maloklusi Klas III dengan
pesawat Twin Block, sehingga diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi dokter gigi dalam
melakukan perawatan yang efektif dan efisien apabila dijumpai kasus yang sama.