"[Ringkasan]"
Dokumen tersebut membahas tentang pencatatan dan pelaporan yang dilakukan oleh tim fasilitator keperawatan dalam kegiatan haji. Terdapat penjelasan mengenai konsep, tujuan, prinsip, dan bentuk-bentuk pencatatan serta pelaporan yang dilakukan di sektor, KKHI, Arafah, Musdalifah, dan Mina.
Tim kesehatan PPIH Arab Saudi berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi jemaah haji Indonesia di berbagai lokasi seperti KKHI, bandara, dan tempat ibadah serta memantau pelaksanaannya melalui beberapa tim seperti tim manajemen, tim promosi dan preventif, tim gerak cepat, tim sanitasi, dan tim KKHI.
Ringkasan dokumen tersebut adalah mekanisme evakuasi jamaah haji sakit di Arab Saudi yang mencakup persiapan administrasi, transportasi, jamaah sakit, dan petugas serta prosedur evakuasi dari satu tempat ke tempat lain untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dan memudahkan pelaksanaan ibadah.
Bahan tayang modul 9 11 elektromedis tahun 2020rickygunawan84
Dokumen tersebut membahas tentang penempatan, distribusi, dan penyimpanan peralatan kesehatan (alkes) di fasilitas pelayanan kesehatan haji. Dokumen menjelaskan konsep dan prosedur penempatan, distribusi, dan penyimpanan alkes, serta penerapannya di beberapa fasilitas pelayanan kesehatan haji seperti KKHI Makkah, KKHI Madinah, dan Pos Kesehatan Madinatul Hujjaj Jeddah.
Dokumen tersebut membahas tentang upaya peningkatan kualitas layanan rawat inap dan unit gawat darurat di Puskesmas Kalibening. Terdapat data pasien rawat inap tahun 2016 beserta capaian indikator pelayanan. Juga dijelaskan tentang pengertian, pelayanan, dan standarisasi unit gawat darurat sesuai pedoman kementerian kesehatan. Kriteria fasilitas, prosedur, dan evaluasi mutu unit gawat darurat dijabarkan demi men
Dokumen tersebut membahas mekanisme pemulangan (tanazul) jemaah haji sakit dari Arab Saudi kembali ke Indonesia lebih awal dari jadwal kelompok terbangnya. Terdapat beberapa persyaratan untuk pemulangan dini seperti persetujuan dokter dan keluarga, kapasitas pesawat, serta telah melaksanakan ibadah haji. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur administrasi, persiapan pasien dan logistik, serta ko
Modul ini membahas mekanisme evakuasi jemaah haji sakit di Arab Saudi, meliputi konsep dasar evakuasi, jenis-jenisnya, kriteria evakuasi, dan alur evakuasi. Modul ini juga menjelaskan tatalaksana evakuasi meliputi persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi evakuasi.
"[Ringkasan]"
Dokumen tersebut membahas tentang pencatatan dan pelaporan yang dilakukan oleh tim fasilitator keperawatan dalam kegiatan haji. Terdapat penjelasan mengenai konsep, tujuan, prinsip, dan bentuk-bentuk pencatatan serta pelaporan yang dilakukan di sektor, KKHI, Arafah, Musdalifah, dan Mina.
Tim kesehatan PPIH Arab Saudi berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi jemaah haji Indonesia di berbagai lokasi seperti KKHI, bandara, dan tempat ibadah serta memantau pelaksanaannya melalui beberapa tim seperti tim manajemen, tim promosi dan preventif, tim gerak cepat, tim sanitasi, dan tim KKHI.
Ringkasan dokumen tersebut adalah mekanisme evakuasi jamaah haji sakit di Arab Saudi yang mencakup persiapan administrasi, transportasi, jamaah sakit, dan petugas serta prosedur evakuasi dari satu tempat ke tempat lain untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dan memudahkan pelaksanaan ibadah.
Bahan tayang modul 9 11 elektromedis tahun 2020rickygunawan84
Dokumen tersebut membahas tentang penempatan, distribusi, dan penyimpanan peralatan kesehatan (alkes) di fasilitas pelayanan kesehatan haji. Dokumen menjelaskan konsep dan prosedur penempatan, distribusi, dan penyimpanan alkes, serta penerapannya di beberapa fasilitas pelayanan kesehatan haji seperti KKHI Makkah, KKHI Madinah, dan Pos Kesehatan Madinatul Hujjaj Jeddah.
Dokumen tersebut membahas tentang upaya peningkatan kualitas layanan rawat inap dan unit gawat darurat di Puskesmas Kalibening. Terdapat data pasien rawat inap tahun 2016 beserta capaian indikator pelayanan. Juga dijelaskan tentang pengertian, pelayanan, dan standarisasi unit gawat darurat sesuai pedoman kementerian kesehatan. Kriteria fasilitas, prosedur, dan evaluasi mutu unit gawat darurat dijabarkan demi men
Dokumen tersebut membahas mekanisme pemulangan (tanazul) jemaah haji sakit dari Arab Saudi kembali ke Indonesia lebih awal dari jadwal kelompok terbangnya. Terdapat beberapa persyaratan untuk pemulangan dini seperti persetujuan dokter dan keluarga, kapasitas pesawat, serta telah melaksanakan ibadah haji. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur administrasi, persiapan pasien dan logistik, serta ko
Modul ini membahas mekanisme evakuasi jemaah haji sakit di Arab Saudi, meliputi konsep dasar evakuasi, jenis-jenisnya, kriteria evakuasi, dan alur evakuasi. Modul ini juga menjelaskan tatalaksana evakuasi meliputi persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi evakuasi.
Dokumen tersebut berisi petunjuk teknis pelayanan kesehatan Klinik Kesehatan Haji Indonesia Makkah untuk tahun 2020. Dokumen menjelaskan latar belakang, tujuan, struktur organisasi, dan tugas masing-masing unsur dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan bagi jemaah haji Indonesia di Makkah, Arab Saudi.
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan pasien di rumah sakit. Ia menjelaskan pentingnya memberikan pelayanan yang berkualitas dan setara kepada semua pasien, termasuk pasien risiko tinggi. Dokumen tersebut juga membahas tentang penyediaan makanan dan terapi nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
Pedoman pelayanan gawat darurat rumah sakitSangidYahya
Dokumen tersebut berisi pedoman pelayanan gawat darurat yang mencakup:
1. Latar belakang dan landasan hukum pelayanan gawat darurat
2. Ruang lingkup dan batasan operasional pelayanan gawat darurat
3. Standar ketenagaan pelayanan gawat darurat
1. Dokumen tersebut membahas tentang standar pelayanan kesehatan yang berfokus pada pasien, khususnya tentang akses ke pelayanan dan kontinuitas pelayanan di rumah sakit. Termasuk didalamnya adalah proses admisi pasien, koordinasi pelayanan antar departemen, dan pemulangan serta rujukan pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang alur pasien di instalasi gawat darurat rumah sakit, mulai dari pendaftaran, triase, pemeriksaan oleh dokter, rujukan, dan pengisian rekam medis. Tujuannya adalah agar pasien dapat ditangani secara cepat dan optimal sesuai kondisinya.
Mekanisme rujukan kesehatan jemaah haji Indonesia di Arab Saudi mencakup proses persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi rujukan antar fasilitas kesehatan mulai dari posko kesehatan di Mekkah, Arafah, Muzdalifah, hingga Mina, serta rujukan ke rumah sakit Saudi untuk tingkat perawatan lanjutan. Rujukan bertujuan menyediakan layanan kesehatan yang lebih komprehensif bagi j
Dokumen tersebut membahas tentang visitasi jemaah haji sakit di fasilitas pelayanan kesehatan di Arab Saudi oleh tim fasilitator keperawatan PPIH 2020. Visitasi bertujuan untuk memantau kondisi kesehatan jemaah haji dan memberikan bimbingan kesehatan. Visitasi dilakukan di lokasi kloter/sektor, KKHI, dan RS Arab Saudi. Persiapan, mekanisme, dan pelaporan visitasi juga dijelaskan.
Dokumen tersebut berisi tentang struktur organisasi Instalasi Gawat Darurat di Rumah Sakit Umum Daerah Kelet, Provinsi Jawa Tengah. Terdapat penjelasan tentang jabatan-jabatan yang ada di Instalasi Gawat Darurat seperti Direktur, Kepala Instalasi, Dokter Jaga, Perawat, dan juga uraian tugas dari masing-masing jabatan.
Pedoman ini membahas standar pelayanan gawat darurat di puskesmas yang mencakup kualifikasi sumber daya manusia, distribusi ketenagaan, standar fasilitas, dan peralatan yang harus tersedia untuk menangani pasien gawat darurat. Dokumen ini bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan gawat darurat di puskesmas.
Dokumen tersebut membahas tentang kedudukan dan praktik dokter keluarga di Indonesia. Dokter keluarga merupakan pelayanan tingkat pertama untuk kesehatan personal dan keluarga. Syarat pendirian klinik dokter keluarga antara lain memiliki izin praktik, tenaga medis dan paramedis yang kompeten, serta sarana prasarana yang memadai. Langkah awal mendirikan klinik dokter keluarga meliputi studi kelayakan,
1. Dokumen tersebut membahas tentang standar pelayanan rumah sakit khususnya terkait akses pelayanan dan kontinuitas pelayanan (APK), asesmen pasien (AP), serta pelayanan laboratorium dan radiologi untuk memenuhi kebutuhan diagnosis dan perawatan pasien.
Dokumen tersebut merupakan standar operasional prosedur (SOP) program pemulangan pasien dari rumah sakit yang mencakup prosedur pemulangan pasien dengan ijin dokter dan pulang paksa tanpa ijin dokter serta unit terkait.
Dokumen ini membahas penatalaksanaan kegawatdaruratan medis tim fasilitator TKR dokter PPIH 2020. Terdapat penjelasan mengenai tujuan pembelajaran yaitu mampu melakukan penatalaksanaan kegawatdaruratan selama bertugas di Arab Saudi, definisi gawat darurat, jenis kegawatdaruratan medis, penatalaksanaan kegawatdaruratan di KKHI dan sektor, serta transportasi ambulans.
Dokumen tersebut membahas tentang Basic Life Support (BLS) yang merupakan tindakan pertolongan dasar untuk menolong orang yang mengalami henti jantung. BLS meliputi tiga langkah utama yaitu mengamankan saluran pernapasan, memberikan kompresi jantung, dan memberikan nafas buatan secara bergantian dengan kompresi jantung. Dokumen ini juga menjelaskan tata cara melakukan masing-masing langkah BLS secara rinci dan berul
Dokumen tersebut berisi petunjuk teknis pelayanan kesehatan Klinik Kesehatan Haji Indonesia Makkah untuk tahun 2020. Dokumen menjelaskan latar belakang, tujuan, struktur organisasi, dan tugas masing-masing unsur dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan bagi jemaah haji Indonesia di Makkah, Arab Saudi.
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan pasien di rumah sakit. Ia menjelaskan pentingnya memberikan pelayanan yang berkualitas dan setara kepada semua pasien, termasuk pasien risiko tinggi. Dokumen tersebut juga membahas tentang penyediaan makanan dan terapi nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
Pedoman pelayanan gawat darurat rumah sakitSangidYahya
Dokumen tersebut berisi pedoman pelayanan gawat darurat yang mencakup:
1. Latar belakang dan landasan hukum pelayanan gawat darurat
2. Ruang lingkup dan batasan operasional pelayanan gawat darurat
3. Standar ketenagaan pelayanan gawat darurat
1. Dokumen tersebut membahas tentang standar pelayanan kesehatan yang berfokus pada pasien, khususnya tentang akses ke pelayanan dan kontinuitas pelayanan di rumah sakit. Termasuk didalamnya adalah proses admisi pasien, koordinasi pelayanan antar departemen, dan pemulangan serta rujukan pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang alur pasien di instalasi gawat darurat rumah sakit, mulai dari pendaftaran, triase, pemeriksaan oleh dokter, rujukan, dan pengisian rekam medis. Tujuannya adalah agar pasien dapat ditangani secara cepat dan optimal sesuai kondisinya.
Mekanisme rujukan kesehatan jemaah haji Indonesia di Arab Saudi mencakup proses persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi rujukan antar fasilitas kesehatan mulai dari posko kesehatan di Mekkah, Arafah, Muzdalifah, hingga Mina, serta rujukan ke rumah sakit Saudi untuk tingkat perawatan lanjutan. Rujukan bertujuan menyediakan layanan kesehatan yang lebih komprehensif bagi j
Dokumen tersebut membahas tentang visitasi jemaah haji sakit di fasilitas pelayanan kesehatan di Arab Saudi oleh tim fasilitator keperawatan PPIH 2020. Visitasi bertujuan untuk memantau kondisi kesehatan jemaah haji dan memberikan bimbingan kesehatan. Visitasi dilakukan di lokasi kloter/sektor, KKHI, dan RS Arab Saudi. Persiapan, mekanisme, dan pelaporan visitasi juga dijelaskan.
Dokumen tersebut berisi tentang struktur organisasi Instalasi Gawat Darurat di Rumah Sakit Umum Daerah Kelet, Provinsi Jawa Tengah. Terdapat penjelasan tentang jabatan-jabatan yang ada di Instalasi Gawat Darurat seperti Direktur, Kepala Instalasi, Dokter Jaga, Perawat, dan juga uraian tugas dari masing-masing jabatan.
Pedoman ini membahas standar pelayanan gawat darurat di puskesmas yang mencakup kualifikasi sumber daya manusia, distribusi ketenagaan, standar fasilitas, dan peralatan yang harus tersedia untuk menangani pasien gawat darurat. Dokumen ini bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan gawat darurat di puskesmas.
Dokumen tersebut membahas tentang kedudukan dan praktik dokter keluarga di Indonesia. Dokter keluarga merupakan pelayanan tingkat pertama untuk kesehatan personal dan keluarga. Syarat pendirian klinik dokter keluarga antara lain memiliki izin praktik, tenaga medis dan paramedis yang kompeten, serta sarana prasarana yang memadai. Langkah awal mendirikan klinik dokter keluarga meliputi studi kelayakan,
1. Dokumen tersebut membahas tentang standar pelayanan rumah sakit khususnya terkait akses pelayanan dan kontinuitas pelayanan (APK), asesmen pasien (AP), serta pelayanan laboratorium dan radiologi untuk memenuhi kebutuhan diagnosis dan perawatan pasien.
Dokumen tersebut merupakan standar operasional prosedur (SOP) program pemulangan pasien dari rumah sakit yang mencakup prosedur pemulangan pasien dengan ijin dokter dan pulang paksa tanpa ijin dokter serta unit terkait.
Dokumen ini membahas penatalaksanaan kegawatdaruratan medis tim fasilitator TKR dokter PPIH 2020. Terdapat penjelasan mengenai tujuan pembelajaran yaitu mampu melakukan penatalaksanaan kegawatdaruratan selama bertugas di Arab Saudi, definisi gawat darurat, jenis kegawatdaruratan medis, penatalaksanaan kegawatdaruratan di KKHI dan sektor, serta transportasi ambulans.
Dokumen tersebut membahas tentang Basic Life Support (BLS) yang merupakan tindakan pertolongan dasar untuk menolong orang yang mengalami henti jantung. BLS meliputi tiga langkah utama yaitu mengamankan saluran pernapasan, memberikan kompresi jantung, dan memberikan nafas buatan secara bergantian dengan kompresi jantung. Dokumen ini juga menjelaskan tata cara melakukan masing-masing langkah BLS secara rinci dan berul
Dokumen tersebut membahas pelatihan e-learning untuk tenaga kesehatan pendamping haji khusus yang mencakup agenda pembelajaran tentang yankes, pelayanan kesehatan darurat, triase dan rujukan untuk jemaah haji, serta 10 penyakit yang sering dialami jemaah haji beserta penanganannya."
Dibawah ini Contoh soal ukom keperawatan gawat darurat. Seorang pasien laki-laki 50 tahun korban kecelakaan lalulintas diantar ke unit emergency dalam kondisi tidak sadar.
Apakah label yang diberikan perawat di ruangan Triase untuk pasien tersebut?
a. Ungu
Dapatkan Soal-Soal Uji Kompetensi Keperawatan Maternitas, Gadar, KMB, Anak, Manajemen, Gerontik, Komunitas, Keluarga dan Jiwa di : https://kumpulanukom.blogspot.com dan https://ukomperawat.blogspot.com
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai teknik penanganan pertolongan pertama oleh Palang Merah Indonesia, mulai dari teori dasar, penilaian korban, peralatan, penanganan kedaruratan medis, hingga keracunan. Informasi kunci yang disampaikan adalah cara-cara dasar memberikan pertolongan pertama seperti menilai kondisi korban, menjaga napas dan sirkulasi, serta meminta bantuan medis secepat mungkin.
Seorang laki-laki berusia 26 tahun dibawa oleh ibunya tukang becak ke ruang unit gawat darurat, tiba-tiba pasien mengalami henti napas dan henti jantung.
Manakah tindakan selanjutnya yang harus dilakukan?
a. Mengecek nadi karotis pasien
Dapatkan Soal-Soal Uji Kompetensi Keperawatan Maternitas, Gadar, KMB, Anak, Manajemen, Gerontik, Komunitas, Keluarga dan Jiwa di : https://kumpulanukom.blogspot.com dan https://ukomperawat.blogspot.com .
1. Pasien mengalami kelebihan cairan (overload fluid) berdasarkan gejala sesak nafas, nadi kuat dan undulasi, CVP tinggi.
2. Perawat harus melakukan defibrilasi untuk mengembalikan irama jantung normal pasien yang mengalami irama takik ventrikel.
3. Prioritas pengkajian untuk pasien pneumonia adalah gangguan pertukaran gas dan risiko infeksi.
Modul ini membahas tentang bantuan hidup dasar termasuk resusitasi jantung paru, pengenalan awal henti jantung, kompresi dada, buka jalan nafas, periksa pernafasan, posisi sisi mantap, dan penatalaksanaan obstruksi jalan nafas pada dewasa seperti Heimlich Maneuver dan Chest Thrust. Tujuannya agar perawat mampu memberikan pertolongan pertama pada pasien henti jantung dan nafas.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada lansia dengan masalah hipertensi, meliputi latar belakang, definisi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, dan penatalaksanaan hipertensi pada lansia.
1. BHD bertujuan mencegah berhentinya pernafasan dan sirkulasi dengan melakukan CPR.
2. Penilaian ABC sangat penting sebelum melakukan tindakan, yaitu memastikan tidak sadar, tidak bernafas, dan tidak berdenyut.
3. Tindakan CPR meliputi membuka jalan nafas, memberikan nafas buatan, dan kompresi dada.
BCLS (Basic Cardiac Life Support) atau Bantuan Hidup Dasar merupakan bagian penting dalam penanganan kegawatdaruratan medis untuk mencegah berhentinya pernapasan dan sirkulasi darah dengan melakukan tindakan segera seperti resusitasi jantung paru. Langkah-langkah BCLS meliputi mengecek respons korban, meminta bantuan, memeriksa nadi dan pernapasan, lalu melakukan komresi dada dan ventilasi bila diperluk
Dokumen ini berisi agenda pelaksanaan donor darah di Gereja St Petrus dan Paulus Babadan pada 3 Juli 2022. Terdapat informasi tentang persyaratan donor darah, jadwal, lokasi, dan tata cara pelaksanaan donor darah beserta petugas dan perlengkapannya. Target donor darah adalah 100 orang.
Klien berusia 21 tahun yang baru melahirkan melalui operasi caesar. Klien mengalami nyeri di area operasi. Pemeriksaan fisik menunjukkan luka operasi yang sedang penyembuhan. Klien merasa bangga atas kelahiran anak pertamanya walaupun mengalami kesulitan dan berharap dapat menjadi ibu yang baik.
7121 format baru modul kurikulum komunikasi ilmiahrickygunawan84
Modul ini membahas tentang komunikasi ilmiah dalam pelatihan epidemiologi frontline. Terdiri atas empat materi pokok yaitu pengertian komunikasi ilmiah, laporan surveilans sederhana, bahan presentasi laporan, dan teknik presentasi. Modul ini menjelaskan proses dan jenis komunikasi ilmiah serta cara membuat dan mempresentasikan laporan surveilans sederhana."
Modul ini membahas epidemiologi kusta di Indonesia. Kusta masih menjadi masalah kesehatan publik di beberapa provinsi. Peta dan tabel menunjukkan distribusi kasus kusta yang tinggi di provinsi seperti Jawa Timur, Sulawesi Utara, dan Papua. Secara global, jumlah kasus baru menurun tetapi beberapa negara seperti India dan Nepal menunjukkan peningkatan deteksi kasus. Modul ini memberikan informasi dasar tentang situasi kusta di Indonesia dan dunia.
Sistem pelatihan jarak jauh menjelaskan konsep, manfaat, mekanisme, dan penyelenggaraannya. Pelatihan jarak jauh dilakukan secara online atau non-online dengan memanfaatkan berbagai teknologi untuk memfasilitasi proses pembelajaran secara mandiri atau terbimbing. Sistem ini bertujuan untuk memaksimalkan akses dan kualitas pembelajaran.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang penilaian awal atau initial assessment pada pasien kegawatdaruratan
2. Initial assessment meliputi penilaian ABCDE (Airway, Breathing, Circulation, Disability, Exposure) dan penilaian tambahan seperti riwayat medis pasien
3. Diberikan contoh kasus untuk dilakukan initial assessment secara virtual dan penjelasan tahapan yang harus dilakukan dalam initial assessment
Sistem Informasi dan Pelaporan Program P2 Kusta (SIPK) merupakan aplikasi berbasis Microsoft Excel yang digunakan untuk mencatat dan melaporkan data program P2 Kusta secara mudah dan valid. Aplikasi ini membantu pengelola program P2 Kusta dalam menginput data dari seluruh puskesmas, menghitung data secara rinci, dan menampilkan grafik capaian program. SIPK telah mengalami perkembangan dan memiliki perbedaan dari versi sebelumnya
Dokumen tersebut berisi 13 pertanyaan tentang data kasus kusta, layanan untuk pasien kusta, diskriminasi yang dihadapi oleh pasien kusta, serta keikutsertaan pasien kusta dalam program pengendalian kusta di suatu daerah. Beberapa pertanyaan kunci adalah jumlah kasus baru dan penderita impor, jumlah fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan kusta, jumlah kasus diskriminasi yang dilaporkan, serta keikutsert
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...rickygunawan84
Dokumen ini berisi laporan kemoprofilaksis kusta dengan pendekatan blanket di suatu puskesmas. Terdapat data jumlah penduduk yang diberi dan tidak diberi rifampisin berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin, serta jumlah suspek kusta dan TB. Diakhiri dengan petunjuk pengisian laporan terkait data jumlah penduduk, pemberian obat, dan hasil diagnosis.
11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)rickygunawan84
Dokumen ini berisi daftar penduduk yang menerima kemoprofilaksis kusta dengan rifampisin di suatu desa/kelurahan. Terdapat informasi umur, jenis kelamin, alamat, dan status diagnosis penduduk. Juga dicantumkan dosis yang diberikan dan alasan jika tidak diberi rifampisin.
11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)rickygunawan84
Dokumen tersebut berisi format untuk mencatat identitas pasien kusta baru, daftar kontak erat pasien, dan daftar pemberian kemoprofilaksis kusta kepada kontak melalui pemberian obat rifampisin. Dokumen ini digunakan untuk melacak dan mencegah penyebaran penyakit kusta.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Gadar 2020 (edit)
1.
2. Tujuan Pembelajaran
■Tujuan Umum
Peserta mampu melakukan asuhan keperawatan
GAWATDARURAT pada jemaah haji
■ Tujuan Khusus:
Initial Asesmen dan early Warning Sistem
Kegawatdaruratan sistem kardiovaskuler
Kegawatdaruratan sistem respirasi
Kegawatdaruratan sistem Endokrin
Kegawatdaruratan sistem Persyarafan
Kegawatdaruratan Penyakit Matra
Kegawatdaruratan Psikiatri
Kegawatdaruratan COVID 19
3. “...mengerjakan haji adalah kewajiban
manusia terhadap Allah, yaitu (bagi)
orang yang sanggup mengadakan
perjalanan ke Baitullah...”
…اليَبَس َهْيَلَإ َعاَطَتْسا َنَم َتْيَبْلا ُّج َح َاسهنال ىَلَع َ ه َّلِلَ…و
Surat Ali Imran ayat 97:
4. Haji : Rukun Islam
dengan Syarat (Istitha’ah)
Harta
IBADAH HAJI DAN KESEHATAN
8. 10 JENIS PENYAKIT RISTI YANG DI
DERITA OLEH JEMAAH HAJI
10 Jenis penyakit risiko tinggi yang diderita oleh para jamaah Haji
Indonesia
1. Hipertensi
2. Diabetes mellitus
3. Gangguan metabolism protein lemak
4. Pembesaran jantung
5. Kegemukan
6. Tekanan darah
7. Asma
8. Penyempitan pembuluh darah
9. Jantung
10.Kepikunan
9. Jemaah Haji Risiko Tinggi (Risti) Kesehatan
(Hasil Pemeriksaan Kesehatan Tahap 1)
2016
RISTI : 104.030
(67%)
2017
RISTI : 128.666
(63,4%)
10. Selama = 25 hari
JAMARAT
Muzdalifa
KEDATANGAN
KEPULANGAN
2-3 hari
12 jam
Miqat
WALIMATUSSAFAR
KE & DI ASRAMA HAJI
PENERBANGAN
13. April Juli Agst Sept
Okt Des Jan Maret
Dingin
Panas
550 C
< 50 C
Heat Stroke
Gejala Penyakit :
Kulit bersisik & gatal, Mimisan,
Bibir pecah-pecah, Infeksi pernafasan,
Peny. Saluran Cerna, Gangguan otot &
Tulang, Dehidrasi
Memperberat Penyakit :
Jantung, DM, Asma, Rheumatik, Stress
diluar kendali, perubahan perilaku,
gangguan jiwa
POLA MUSIM DINGIN
27. Asuhan Kegawatdaruratan
Initial Asesmen dan early Warning Sistem
Kegawatdaruratan sistem kardiovaskuler
Kegawatdaruratan sistem respirasi
Kegawatdaruratan sistem Endokrin
Kegawatdaruratan Penyakit Matra
Kegawatdaruratan Psikiatri
Kegawatdaruratan COVID 19
BASIC LIFE SUPPORT
48. BASIC LIFE SUPPORT
1. Pemeriksan AVPU (Alert, Verbal, Pain, Unrespond)
a. Mengecek kesadaran klien dengan menanyakan apakah klien baik-baik saja.
b. Menepuk bahu klien
c. Menggunakan bolpoint untuk digoreskan pada jari klien
d. Apabila tidak ada respond maka klien unrespond
49. 1. Call for hellp 119 (Emergency Medical Service)
Hal yang perlu dilaporkan ketika call for help:
a. Nama penolong
b. Kejadian telah terjadi
c. Lokasi kejadian
d. Jumlah korban
e. Hal yang akan dilakukan
f. Nomor yang bisa dihubungi (penolong)
2. Pemeriksaan CAB (LOOK, LISTEN AND FEEL)dan Nadi Karotis
(Dewasa)
a. Mendekatkan salah satu sisi wajah penolong ke arah wajah klien
b. Observasi atau lihat pergerakan dinding dada
c. Dengarkan suara nafas dari hidung klien
d. Dan rasakan hembusan nafas yang keluar dari mulut klien
50. 1. Cardio Pulmonary Resuscitation (CPR)
a) Meletakkan kedua tangan di bagian bawa processus xypoideus
b) Melakukan 1 siklus CPR yaitu 30 kali kompresi dada, 2 ventilasi
(Posisi kepala Head Till Chin Lip)
c) Chek kembali nadi karotis, apabila tidak ada lakukan 5 siklus CPR
yaitu 30 kalikompresi dada, 2 ventilasi (Posisi kepala Head Till Chin
Lip)
d) Setelah selesai 5 siklus chek kembali nadi karotis. Dengan
kecepatan 100-120x/menit.
e) Kedalaman CPR 5-6 cm
f) Nadi karotis teraba. Chek breathing dengan look, listen and feel
g) Breathing tidak ada lakukan Rescue Breathing
51. 1. Penatalaksanaan Rescue reathing
a. Posisikan kepala pasien Head Till Chin Lip
b. Berikan bantuan nafas sebanyak 10x/menit
c. Check kembali breathing dengan look, listen and
feel
d. Breathing sudah terasa,lakukan recovery position
52. 1. Penatalaksanaan Recovery Position
a. Meletakkan tangan kanan pada dibagian kiri wajah
b. Kaki kanan ditekuk
c. Tangan kiri dirapatkan badan klien
d. Gulingkan klien ke arah kiri
e. Observasi keadaan klien, stabil 1x/15 menit, tidak stabil 1x/5 menit
53. algoritma
1. CPR bisa dihentikan, apabila :
a. Bantuan sudah datang
b. Klien sudah sadar
c. Klien meninggal dunia
d. Penolong kelelahan
2. Perbedaan BLS AHA 2010 DAN
AHA 2015
54.
55.
56. PENUGASAN
Diskusikan dalam kelompok, lengkapi data pada kasus-
kasus berikut dan buat intervensi yang akan dilakukan dan
hubungkan dengan kompetensi teknis dan jejaring kerja
Studi Kasus 1
Saat anda sedang melakukan visitasi dipemondokan
ditemukan seorang jemaah laki-laki berusia 70 tahun dari
Kloter JKG 01 mengelami penurunan kesadaran, nafas cepat
dan dangkal mulut bau keton. Dari hasil pemeriksaan fisik
pemeriksaan fisik TD 90/60, Nadi 120x/mt, RR: 35X/mt suhu
39 °C. Akral dingin, turgor > 3 detik, terdapat ulkus pada
tungkai kanan.
57. Studi Kasus 2
Seorang jemaah laki – laki usia 56thn dari JKS 01
sedang melakukan perjalanan lempar jumrah tiba –
tiba memegang dada kiri mengeluh nyeri hebat
seperti ditusuk – tusuk, menjalar ke bahu dan lengan
kiri, nyeri tidak dapat menujukan area yang tepat,
nyeri tidak hilang dengan istirahat, tampak sesak,
didapatkan pemeriksaan TD 90/60 mmHg, Nadi
110x/Mt, tampak wajah meringis, akral mulai dingin
58. Studi Kasus 3
Seorang jemaah perempuan sepulang dari masjidil
harram dilaporkan teman sekamarnya, jemaah
tersebut tampak lelah, sesak nafas, batuk, pada
pemeriksaan
TD 130/70 mmHg, Nadi 98x/Mn,, RR 28 x/mt, slym
banyak, rochi +/+, jemaah setiap hari menjalankan
ibadah umroh.
59. Studi Kasus 4
Seorang jemaah laki – laki berumur 67 tahun dari
Kloter SOC 20, tiba – tiba pingsan saat wukuf di
arafah, Suhu udara 52 derajat, kulit merah muda
atau pucat, kering dan panas, kulit kering,
berkeringat berlebihan.
60. Kasus 5
Seorang Jemaah laki – laki kloter JKG 12
usia 52 tahn, tiba2 menunjukkan perilaku
aneh, mondar mandir, bicara kasar dan
ketus, mudah tersinggung kadang- kadang
membanting.